Sei sulla pagina 1di 12

UTILIZATION OF CERAMICS WASTE AND GLASS WASTE AS A

MIXTURE OF CONCRETE BRICK

M Fathul Azindani*, Ir. MRS Darmanijati, MT**, Dra. Hj. Lily Handayani,M.si***

S1 Institus Teknonogi Yogyakarta, Jl. Janti Km. 04 Gedongkuning, Yogyakarta


*email : azindani11@gmail.com
**Teknik lingkungan Institut Teknologi Yogyakarta
***Teknik lingkungan Institut Teknologi Yogyakarta

Abstract
One of the alternatives that can be used to replace some cement is a powder of glass and
powder of ceramics. The notion of early based on thinking that a chemical element existing in glass
and ceramics some of them same as there is on the cement, that is silica (SiO2). This research using
powder of glass and powder of ceramics as ingredients added with substituting in part a cement
from the weight of cement.
This research using seven kinds of the composition of a mixture, one composition control,
three composition powder of glass, and three composition of ceramics, 1 cement:7 sand, 1 cement:6
sand:1 ceramics, 1 cement:5 sand:2 ceramics, 1 cement:4 sand:3 ceramics, 1 cement:6 sand:1
glass, 1 cement:5 sand:2 glass, 1 cement:4 sand:3 glass by the number for each composition as
many as 21 test objects. Analysis of data by using the provisions SNI 03-0349-1989 about is concrete
brick.
The result showed that the use of the glass in concrete block, and use of the ceramics in
concrete block has qualified SNI. On the composition of 1 cement:4 sand:3 ceramics has qualified
great the compressive strenght concrete brick pejal the quality of II and great the water absorption
concrete brick pejal the quality of I according to the provision of SNI. According to SNI, composition
1 cement:7 sand, 1 cement:5 sand:2 ceramics, dan 1 cement:4 sand:3 glass included in concrete
brick pejal the quality of III with compressive strength average of 68.52 kg/cm2, 53.37 kg/cm2, and
40.41 kg/cm2. While composition 1 cement:6 sand:1 ceramics, 1 cement:6 sand:1 glass, dan 1
cemen:5 sand:2 glass included in concrete brick pejal the quality of IV with compressive strength
average of 29.67 kg/cm2, 25.69 kg/cm2, and 29.07 kg/cm2. Of testing water absorption, and
compressive strength it is concluded that a mixture of the most optimum is composition 1 semen:4
pasir:3 keramik.

Keywords: Powder of Glass, powder of ceramics, Concrete Brick, Water Absorption, Compressive
Strength

I. PENDAHULUAN Seiring dengan perkembangan


ilmu dan teknologi kita dapat
1.1 Latar Belakang menciptakan berbagai macam rekayasa
Sejalan dengan makin pesatnya dengan memanfaatkan bahan-bahan di
pembangunan di Indonesia, maka sekitar kita untuk terciptanya bahan
bahan-bahan bangunan yang digunakan bangunan tepat guna dan ramah
seperti semen, pasir, batu bata dan lain lingkungan. Pada suatu bangunan
sebagainya juga semakin banyak. gedung pada umumnya digunakan batu
Sedangkan bahan-bahan tersebut di bata sebagai penyekat ruangan, karena
alam sangat terbatas jumlahnya. adanya suatu kendala cuaca yang tidak
dapat memproduksi bata, bangunan 2.3 Waktu penelitian
yang secepatnya butuh penyelesaian Tabel 2. 1Jadwal Penelitian
atau daerah tertentu misalnya di
pegunungan yang memiliki
keterbatasan bahan baku untuk
membuat batu bata maka dipakai batako
sebagai pengantinya.
Batako biasanya dibuat dari campuran
semen, pasir dan air dengan
perbandingan 1:7, namun hal ini bukan 2.4 Variabel Penelitian
berarti tidak memiliki masalah karena 1. Variabel bebas
batako yang terdiri dari campuran antara a. 1s : 6 ps : 1 pkc, 1s : 5ps : 2pkc,
semen, pasir dan air yang dicetak 1s : 4ps : 3pkc
dengan ukuran tertentu memiliki berat b. 1s : 6 ps : 1 pk, 1s : 5ps : 2pk,
yang cukup besar sehingga 1s : 4ps : 3pk
mengakibatkan beban yang harus Sumber : Ir. MRS
dipikul oleh suatu bangunan bertambah Darmanijati, MT
besar dan biaya transportasi tambah 2. Variabel terikat
mahal. a. Kuat tekan (kg/cm2)
Pada penelitian ini, bahan b. Daya serap air (%)
campuran yang dipakai untuk Keterangan : S = semen
pembuatan batako adalah pecahan Ps = pasir
keramik dan pecahan kaca. Pk = pecahan keramik
Pkc = pecahan kaca
II. METODOLOGI PENELITIAN
2.5. Prosedur Penelitian
2.1 Lokasi Penelitian
Pembuatan Batako Prosedur dalam penelitian ini
dilaksanakan di UD pandawan, dilakukan dengan tahapan-tahapan
jalan sorowajan Banguntapan, sebagai betikut :
sedangkan penelitian kuat tekan, 2.5.1Tahap Persiapan
daya serap air dan berat batako akan Proses persiapan bahan baku
dialakukan di BPIPBPJK, yang untuk pembuatan benda uji meliputi
beralamat di Jalan Arteri Utara, pembuatan bahan campuran.
Maguwoharjo, Depok Sleman.
2.5.2 Tahap Pelaksanaan
2.2 Objek Penelitian a. Persiapan alat dan bahan
Objek penelitian ini adalah 1) Alat
batako dari campuran pecahan - Cetakan
kaca dan pecahan keramik - Ember
- cangkul
- Ayakan
- Plat kayu
- Sarung tangan
2) Bahan
- Keramik mulia putih
polos
- Kaca bekas A = luas bidang
bangunan tekan (cm2)
- Pasir 2.5.4 Tahap Tes Daya Serap Air
- Semen tigaroda Pengujian daya serap
- Air air dilakukan ketika batako
telah berusia 28 hari dan
2.5.3 Tahap Tes Kuat Tekan prosedurnya sesuai dengan
Pengujian kuat tekan 03-0349-1989 tentang Bata
batako dilakukan ketika Beton (batako), dengan
batako telah berusia 28 tahapan sebagai berikut :
hari dan prosedurnya 1) Batako direndam hingga
sesuai dengan yang jenuh (selama 24 jam).
tercantum di dalam SNI 2) Batako ditimbang dalam
03-0349-1989 tentang keadaan basah
Metode Pengujian Kuat 3) Batako dikeringkan di
Tekan Batako, dengan dalam dapur pengering
tahapan sebagai berikut: selama 24 jam dengan
1) Masing-masing dari suhu 105 oC
contoh uji dipotong 4) Batako ditimbang dalam
menjadi bentuk keadaan kering
kubus. 5) Daya serap air dihitung
2) Menekan contoh uji dengan rumus sebagai
hingga berikut :
hancur.Kecepatan
penekanan dari mulai 𝐷𝑎𝑦𝑎 𝑠𝑒𝑟𝑎𝑝
pemberian beban 𝐴−𝐵
sampai contoh uji = 𝑥 100%
𝐵
hancur, diatur dalam
waktu 1 sampai 2 Keterangan :
menit. Arah A = berat batako
penekannan pada basah (gr)
contoh uji disesuaikan B = berat batako
dengan arah tekanan kering (gr)
beban di dalam
pemakaiannya. 2.6 Teknik Analisis Data.
3) Kuat tekan dihitung Data hasil yang ditabelkan
dengan rumus sebagai dianalisis dengan
berikut : menggunakan tabel anova.
Dari tabel anova dapat
𝑃 diketahui nilai signifikasi
𝐾𝑇 = (sig), apabila nilai F hitung
𝐴
> F tabel maka tidak ada
Keterangan : pengaruh. Adapun metode
yang digunakan yaitu
KT = kuat tekan (kg/cm2) metode Rancangan Acak
P = beban tekan (kg)
Lengkap (RAL) faktor SNI sebagai mutu IV. Variasi 1:5:2
tunggal dengan α 5%. dengan campuran bahan tambahan
limbah keramik sebesar 6000 gr dan
III. HASIL PENELETIAN DAN limbah kaca sebesar 6000 gr nilai kuat
PEMBAHASAN tekan masing-masing sebesar 55,37
kg/cm2 dan 29,07 kg/cm2, variasi 1:5:2
a. Hasil Penelitian untuk batako bahan tambahan limbah
keramik masuk dalam kriteria SNI
1. Hasil uji laboratorium nilai kuat sebagai Mutu III dan variasi 1:5:2 untuk
tekan batako kontrol dan batako batako bahan tambahan limbah kaca
dengan komposisi bahan masuk dalam kriteria SNI sebagai Mutu
tambahan pecahan keramik dan IV. Variasi dengan campuran bahan
pecahan kaca tambahan limbah keramik sebesar 9000
gr dan limbah kaca sebesar 9000 gr nilai
Untuk mengetahui batako yang kuat tekan masing-masing sebesar 75,21
memberikan kuat tekan terbaik yang kg/cm2 dan 40,41 kg/cm2, variasi 1:4:3
memenuhi standar SNI dapat dilihat untuk batako bahan tambahan limbah
pada tabel 3.1 berikut ini: keramik masuk dalam kriteria SNI
sebagai Mutu II dan variasi 1:4:3 untuk
Tabel 3. 1 Komposisi batako batako bahan tambahan limbah kaca
yang memberikan kuat tekan yang masuk dalam kriteria SNI sebagai Mutu
memenuhi standar SNI III . Dari data tabel 3.1 diatas, dapat
dikelompokan tingkatan mutu batako
menurut SNI-3-0349-1989 yang
disajikan dalam bentuk grafik 3.1
berikut ini:

Berdasarkan tabel 3.1 diatas,


terlihat bahwa nilai kuat tekan rata-rata
batako yang memenuhi standar SNI
adalah variasi 1:7 (sebagai kontrol)
yang tidak menambahkan limbah
keramik dan limbah kaca nilai kuat
tekannya sebesar 68,52 kg/cm2, variasi
1:7 masuk dalam kriteria SNI mutu III. Gambar 3. 1 grafik tingkatan mutu
Variasi 1:6:1 dengan campuran bahan batako menurut SNI-3-0349-1989
tambahan limbah keramik sebesar 3000
gr dan limbah kaca sebesar 3000 gr nilai Berdasarkan grafik 3.1 diatas,
kuat tekan masing-masing sebesar 29,67 variasi yang memenuhi Standar mutu II
kg/cm2 dan 25,69 kg/cm2, variasi 1:6:1 adalah variasi 1S:4PS:3PK. Variasi
untuk batako bahan tambahan limbah 1S:4PS:3PK menggunakan bahan
keramik masuk dalam kriteria SNI tambahan limbah keramik sebesar 9000
sebagai Mutu IV sedangkan variasi gr. Variasi yang memenuhi Standar
1:6:1 untuk batako bahan tambahan mutu III adalah variasi 1S:7PS, variasi
limbah kaca juga masuk dalam kriteria 1S:5PS:2PK, dan variasi 1S:4PS:3PKC.
Variasi 1S:7PS (sebagai kontrol) tidak limbah keramik dan limbah
menggunakan bahan tambahan. Variasi kaca terhadap kuat tekan batako
1S:5PS:2PK menggunakan bahan ( dengan selang kepercayaan
tambahan limbah keramik sebesar 6000 95% ).
gr, dan variasi Variasi 1S:4PS:3PKC
menggunakan bahan tambahan limbah 2. Hasil uji laboratorium nilai
kaca sebesar 9000 gr. Variasi yang daya serap air batako
memenuhi standar mutu IV adalah kontrol dan batako dengan
variasi 1S:6PS:1PK, variasi komposisi bahan tambahan
1S:6PS:1PKC dan Variasi pecahan keramik dan
1S:5PS:2PKC. Variasi 1S:6PS:1PK pecahan kaca
menggunakan bahan tambahan limbah
keramik sebesar 3000 gr. Sedangkan Untuk mengetahui nilai
variasi 1S:PS:1PKC menggunakan daya serap air terbaik yang
bahan tambahan limbah kaca sebesar memenuhi standar SNI dapat
3000 gr, dan variasi 1S:5PS:2PKC dilihat pada tabel 3.3 berikut
menggunakan bahan tambahan limbah ini:
kaca sebesar 6000 gr. Tabel 3. 3 Komposisi volume
Dari hasil kuat tekan pada tabel limbah keramik dan limbah
sebelumnya yaitu tabel 3.1 hasil kaca yang memberikan daya
pengujian kuat tekan, kemudian di uji searp air yang memenuhi
dengan perhitungan ANOVA standar SNI
menggunakan MS. Excel, dengan taraf
signifikan (α) = 0,05. Didapatkan hasil
pada tabel tersebut yaitu :
Tabel 3.2 Hasil analisa
ANOVA dengan
menggunakan MS. Excel

Berdasarkan tabel 3.3 diatas,


terlihat bahwa nilai daya serap rata-
rata batako semua memenuhi standar
SNI 03-0349-1989. Variasi 1:7
(sebagai kontrol) yang tidak
menambahkan limbah keramik dan
limbah kaca nilai daya serap air
Dari table 3.2 dengan 10,46%, variasi 1:7 masuk dalam
program MS. Excel dengan taraf kriteria SNI 03-0349-1989 mutu I.
signifikan (α) = 0,05. Dari Variasi 1:6:1 dengan campuran
pengujian tersebut diperoleh bahan tambahan limbah keramik
nilai F hitung sebesar 36,5 lebih sebesar 3000 gr dan limbah kaca
besar dari F tabel / F crit yaitu sebesar 3000 gr nilai daya serap air
sebesar 3.11, yang berarti ada masing-masing sebesar 7,6% dan
pengaruh signifikan 7,9%, variasi 1:6:1 untuk batako
penambahan bahan tambahan limbah keramik
masuk dalam kriteria SNI mutu I
sedangkan variasi 1:6:1 untuk batako lebih kecil dari F tabel / F crit yaitu
bahan tambahan limbah kaca juga sebesar 3,11, yang berarti tidak ada
masuk dalam kritria SNI 03-0349- pengaruh signifikan penambahan
1989 mutu I. Variasi 1:5:2 dengan limbah keramik dan limbah kaca
campuran bahan tambahan limbah terhadap daya serap air ( dengan
keramik sebesar 6000 gr dan limbah selang kepercayaan 95% ).
kaca sebesar 6000 gr nilai daya serap
air masing-masing sebesar 4,5% dan b. Pembahasan
7,6%, variasi 1:5:2 untuk batako
1. Hasil uji laboratorium nilai
bahan tambahan limbah keramik
kuat tekan batako kontrol
masuk dalam kriteria SNI 03-0349-
dan batako dengan
1989 mutu I dan variasi 1:5:2 untuk
komposisi bahan tambahan
batako bahan tambahan limbah kaca
limbah keramik dan limbah
juga masuk dalam kriteria SNI 03-
kaca
0349-1989 mutu I. Variasi dengan a. Hasil uji laboratorium
campuran bahan tambahan limbah nilai kuat tekan batako
keramik sebesar 9000 gr dan limbah kontrol
kaca sebesar 9000 gr nilai daya serap Berdasarkan hasil
air masing-masing sebesar 6,5% dan uji laboratorium nilai kuat
4,6%, variasi 1:4:3 untuk batako tekan batako kontrol
bahan tambahan limbah keramik dengan variasi 1S:7PS
masuk dalam kriteria SNI 03-0349- mendapatkan nilai kuat
1989 mutu I dan variasi 1:4:3 untuk tekan rata-rata dari tiga
batako bahan tambahan limbah kaca kali ulangan yaitu sebesar
juga masuk dalam kriteria SNI 03- 68,52 kg/cm2.
0349-1989 mutu I. Pada penelitian ini
Selanjutnya, dari hasil daya variasi 1S:7PS sebagai
serap air pada tabel sebelumnya yaitu kontrol masuk dalam
tabel 3.3 hasil pengujian kuat tekan, kategori syarat mutu III
kemudian di uji dengan perhitungan menurut SNI 03-0349-
ANOVA menggunakan MS. Excel, 1989 karena kuat tekannya
dengan taraf signifikan (α) = 0,05. sebesar 68,52kg/cm². Hal
Didapatkan hasil pada tabel tersebut ini dikarenakan oleh
yaitu : padatnya batako yang
Tabel 3. 4 Hasil analisa ANOVA dihasilkan.
dengan menggunakan MS. Excel
Sumber Db JK KT FH FT 5% b. Hasil uji laboratorium
keragaman nilai kuat tekan batako
Perlakuan 5 45,39 9,07 3,00 3,11 dengan bahan tambahan
Galat 12 37,04 3,08 limbah keramik dan
Umum 17 82,4 limbah kaca.
Dari table 3.4 dengan Berdasarkan hasil
program MS. Excel dengan taraf uji laboratorium nilai kuat
signifikan (α) = 0,05. tekan batako dengan komposisi
Dari pengujian tersebut bahan tambahan limbah
diperoleh nilai F hitung sebesar 3,00 keramik dan limbah kaca, kuat
tekan tertinggi sebesar 75,21 Pada variasi
kg/cm² pada bahan tambahan 1S:5PS:2PK, variasi volume
limbah keramik dengan variasi campuran 1 Semen, 5 Pasir, 2
1S:4PS:3PK dan kuat tekan pecahan keramik mengalami
tertinggi pada bahan tambahan kenaikan kuat tekan sebesar
limbah kaca sebesar 40,41 25,7 kg/cm2 dengan rata-rata
kg/cm² dengan variasi nilai kuat tekan dari 3 ulangan
1S:4PS:3PKC. sedangkan sebesar 55,37 kg/cm2. Dengan
kuat tekan terendah sebesar nilai tersebut bahwa nilai kuat
29,67 kg/cm² pada bahan tekan batako variasi
tambahan limbah keramik 1S:5PS:2PK dapat masuk
dengan variasi 1S:6PS:1PK dalam kategori batako mutu
dan kuat tekan terendah pada III, karena nilai kuat tekan
bahan tambahan limbah kaca minimal dalam batako mutu III
sebesar 25,69 kg/cm² dengan sebesar 40 kg/cm2.
variasi 1S:6PS:1PKC. Pada variasi
2. perbandingan batako yang 1S:4PS:3PK, variasi volume
memberikan kuat tekan campuran 1 Semen, 4 Pasir, 3
terbaik yang memenuhi pecahan keramik mengalami
standar SNI. kenaikan kuat tekan sebesar
Berdasarkan hasil uji 19,84 kg/cm2 dengan rata-rata
laboratorium pengukuran kuat nilai kuat tekan dari 3 ulangan
tekan di Balai Pengujian sebesar 75,21 kg/cm2. Dengan
Informasi Permukiman dan nilai tersebut bahwa nilai kuat
Bangunan dan Pengembangan tekan batako variasi
Jasa Konstruksi (BPIPBPJK), 1S:4PS:3PK dapat masuk
didapatkan variasi batako yang dalam kategori batako mutu II,
memberikan kuat tekan terbaik karena nilai kuat tekan
adalah variasi 1S:4PS:3PK dan minimal dalam batako mutu II
variasi yang memberikan nilai sebesar 70 kg/cm2.
kuat tekan terendah adapah Pada variasi
variasi 1S:6PS:1PKC. 1S:6PS:1PKC, variasi volume
Pada variasi campuran 1 Semen, 6 Pasir
1S:6PS:1PK, variasi volume 45%, 1 pecahan kaca dengan
campuran 1 semen, 6 pasir, 1 rata-rata nilai kuat tekan dari 3
pecahan keramik dengan rata- ulangan sebesar 25,69 kg/cm2.
rata nilai kuat tekan dari 3 Dengan nilai tersebut bahwa
ulangan sebesar 29,67 kg/cm2. nilai kuat tekan batako variasi
Dengan nilai tersebut bahwa 1S:6PS:1PKC dapat masuk
nilai kuat tekan batako variasi dalam kategori batako mutu
1S:6PS:1PK dapat masuk IV, karena nilai kuat tekan
dalam kategori batako mutu minimal dalam batako mutu
IV, karena nilai kuat tekan sebesar 25 kg/cm2.
minimal dalam batako mutu IV Pada variasi
sebesar 25 kg/cm2. 1S:5PS:2PKC, variasi volume
campuran 1 Semen, 5 Pasir, 2
pecahan kaca mengalami 35%. Sehingga semua variasi batako
kenaikan kuat tekan sebesar tersebut dapat dikategorikan masuk
3,38 kg/cm2 dengan rata-rata dalam syarat mutu I batako sesuai SNI
nilai kuat tekan dari 3 ulangan 03-0349-1989. Sedangkan batako
sebesar 29,07 kg/cm2. Dengan dengan daya serap air rata-rata tertinggi
nilai tersebut bahwa nilai kuat adalah variasi 1S:7PS (sebagai kontrol)
tekan batako pada variasi sebesar 10,46% dan batako dengan
1S:5PS:2PKC dapat masuk daya serap air rata-rata terendah
dalam kategori batako mutu 1S:5PS:2PK sebesar 4,5%.
IV, karena nilai kuat tekan
minimal dalam batako mutu II Untuk lebih jelas dapat dilihat
sebesar 25 kg/cm2. pada tabel berikut ini berdasarkan data
Pada variasi primer terolah yaitu data kuat tekan dan
1S:4PS:3PKC, variasi volume daya serap air yang kemudian
campuran 1 Semen, 4 Pasir, 3 dibandingkan dengan masing-masing
pecahan kaca mengalami standart mutu SNI 03-0349-1989, tabel
kenaikan kuat tekan sebesar akan disajikan berikut ini :
11,34 kg/cm2 dengan rata-rata
nilai kuat tekan dari 3 ulangan Tabel 3. 6 Data kuat tekan dan
sebesar 40,41 kg/cm2. Dengan daya serap air berdasarkan standar SNI
nilai tersebut bahwa nilai kuat
tekan batako pada variasi
1S:4PS:3PKC dapat masuk
dalam kategori batako mutu
III, karena nilai kuat tekan
minimal dalam batako mutu III
sebesar 40 kg/cm2.
3. Pengaruh penambahan
limbah keramik dan limbah
kaca terhadap daya serap air Berdasarkan tabel 3.6 variasi
batako atau komposisi terbaik yaitu variasi
1S:4PS:3PK dimana variasi
Tabel 3. 5 Hasil data primer dengan perbandingan tersebut merupakan
standar SNI 03-0349-1989 batako dengan limbah keramik yang
paling banyak dari variasi yang lainnya.

Batako dengan variasi


1S:4PS:3PK merupakan batako yang
termasuk dalam mutu II untuk nilai rata-
rata kuat tekannya 75.21 kg/cm², namun
memiliki nilai daya serap air yang
Hasilnya yaitu nilai rata-rata termasuk dalam mutu I, dengan nilai
daya serap air pada masing-masing rata-rata daya serap airnya 6,5%.
variasi batako masih dibawah nilai daya
serap air maksimum batako mutu I,
yaitu 25%, dan dibawah nilai daya serap
air maksimum batako mutu II, yaitu
IV. KESIMPULAN DAN SARAN limbah keramik yaitu variasi
1S:6PS:1PK sebesar 7,6%, variasi
1. Kesimpulan 1S:5PS:2PK sebesar 4,5%, dan
Berdasarkan dari penelitian variasi 1S:4PS:3PK sebesar 6,5%
yang telah dilakukan maka dapat ditarik sedangkan Nilai rata-rata daya serap
suatu kesimpulan sebagai berikut: air batako dengan bahan campuran
1. Ada perbedaan nilai kuat tekan yang limbah kaca yaitu variasi
dihasilkan dari 3 variasi batako 1S:6PS:1PKC sebesar 7,9%, variasi
dengan bahan tambahan limbah 1S:5PS:2PKC sebesar 7,6%, dan
kaca. Nilai kuat tekan rata-rata variasi 1S:4PS:3PKC sebesar 4,6%.
batako variasi 1S:6PS;1PKC sebesar Nilai daya serap air yang dihasilkan
25,69 kg/cm2, variasi 1S:5PS;2PKC semua memenuhi standar mutu I
sebesar 29,07 kg/cm2, dan variasi berdasarkan SNI -03-0349-1989.
1S:4PS;3PKC sebesar 40,41 kg/cm2
2. Ada perbedaan nilai kuat tekan yang 2. Saran
dihasilkan dari 3 variasi batako
1. Bagi pemilik industri
dengan bahan tambahan limbah
pembuatan batako
keramik. Nilai kuat tekan rata-rata
Diharapkan dapat
batako variasi 1S:6PS;1PK sebesar
memanfaatkan limbah dari
29,67 kg/cm2, variasi 1S:5PS;2PK
keramik dan kaca sebagai
sebesar 55.37 kg/cm2, variasi
bahan baku pembuatan batako
1S:4PS;3PK sebesar 75,21 kg/cm2.
dengan variasi campuran
3. Variasi limbah keramik dan limbah
1S:4PS:3PK yang dapat
kaca pada batako yang memberikan
dikatagorikan dalam batako
kuat tekan yang memenuhi standar
mutu II, yang dapat
SNI Mutu II adalah variasi
dikatagorikan dalam batako
1S:4PS;3PK sebesar 75,21 kg/cm2..
mutu IV menurut SNI 03-0349-
Batako yang memberikan kuat tekan
1989. Namun dalam hal ini
yang memenuhi standar SNI Mutu
pemilik industry dapat
III adalah variasi 1S:7PS sebesar
mengumpulkan limbah keramik
68,52 kg/cm2, 1S:5PS;2PK sebesar
dan limbah kaca dari berbagai
55,37 kg/cm2, dan variasi
tempat.
1S:4PS;3PKC sebesar 40,41 kg/cm2.
2. Bagi masyarakat
Batako yang memberikan kuat tekan
Masyarakat diharapkan
yang memenuhi standar SNI Mutu
memberikan kontribusi positif
IV adalah variasi 1S:6PS;1PK
terhadap batako campuran
sebesar 29,67 kg/cm2, variasi
keramik dan kaca sebagai
1S:6PS;1PKC sebesar 25,69 kg/cm2,
alternatif pemecahan masalah
dan variasi 1S:5PS;2PKC sebesar
penanggulangan limbah untuk
29,07 kg/cm2
digunakan sebagai bahan
4. Penggunaan limbah keramik dan
konstruksi bangunan.
limbah kaca sebagai bahan campuran
tidak berpengaruh terhadap nilai 3. Bagi peneliti selanjutnya
daya serap air dari batako yang Peneliti selanjutnya disarankan
dihasilkan. Nilai rata-rata daya serap meneliti pengaruh penggunaan
air batako dengan bahan campuran keramik dan kaca terhadap
kualitas bahan konstruksi SNI – S – 04 – 1989 – F – 28 “ Pasir
bangunan yang lain selain / Agregat ”. Badan
batako. Standarisasi Nasional.
Bandung
DAFTAR PUSTAKA
Sukirman, Silvia. 2003. Beton
Badan Standarisasi Nasional, 1990. SNI Aspal Campuran Panas. Jakarta :
03-1974-1990 Metode Pengujian Granit
Kuat Tekan Beton. Jakarta: BSN Sunaryo Suratman, dkk. 1995.
Pemanfaatan Limah
Bagian A.–S–04–1989–). Tentang
Industri Pembangkit Listrik
agregat kasar.
Tenaga Uap (Abu Terbang)
Bowo, Pamudji Hery, 2004. Skripsi
untuk Bata Beton. Laporan
Pemanfaatan Limbah
Penelitian. Bandung:
Lumpur Padat Industri
Puslitbang Pemukiman
Keramik untuk Bahan
Depertemen pekerjaan
Bangunan Batako,
Umum.
Universitas Pembangunan
Supribadi. 1993. Ilmu Bangunan
Surabaya.
Gedung. Bandung: Armico
Kasiati, Endang. 2011. Pembuatan
Tjokrodimuljo, Kardiyono. (1998).
Paving Blok dengan
Teknologi Beton. Nafiri.
Menggunakan Semen Portland
Yogyakarta.
dan Semen Pozzolan dengan
Utomo, Hendratmo Muji. 2010.
Bahan Tambahan Serbuk Kaca
Analisis Kuat Tekan Batako
dan Abu Batu. Seminar Nasional
dengan Limbah Karbit
Aplikasi Teknologi Prasarana
Sebagai Bahan Tambah,
Wilayah 2011.
Tugas Akhir Program Studi
Mulyono, Tri. (2003). Teknologi Beton.
Teknik Sipil Universitas
Penerbit ANDI. Yogyakarta
Negeri Yogyakarta.
Nugraha, Paul dan Antoni. 2004.
Yogyakarta: UNY.
Teknologi Beton. Yogyakarta : Andi.
Wibowo, Levin. (2013). Pengaruh
Sari, Dian Triana. 2010. Pembuatan
Penambahan Serbuk Kaca
Dan Karakterisasi Batako
dan Water Reducing High
Menggunakan Abu Tandan
Range Admixtures terhadap
Kosong Kelapa Sawi.
Kuat Desak dan Modulus
Laporan Akhir Skripsi.
Elastisitas pada Beton.
Fakultas Matematika Dan
Tugas Akhir Program Studi
Ilmu Pengetahuan Alam
Teknik Sipil Universitas
Universitas Sumatera Utara.
Atma Jaya Yogyakarta.
Medan.
Yogyakarta: UAJY.
Simanjuntak, Payaman J. 2000.
Manajemen dan Evaluasi Kinerja.
Jakarta: FE UI.
SKSN–S–04–1989–F:61. Tentang
agregat halus.
SNI 15-2049-2004. Semen Portland
SNI-03-0349-1989, Badan Standarisasi
Nasional, Jakarta
xi
12

Potrebbero piacerti anche