Sei sulla pagina 1di 10

Volume 11, Nomor 1, Mei 2019, pp 12 – 21 Copyright © 2017

Jurnal Akuntansi Maranatha, Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi,Universitas


Kristen Maranatha. ISSN 2085-8698 | e-ISSN 2598-4977. http://journal.maranatha.edu

Pengaruh Penerapan Enterprise Risk Management (COSO)


Terhadap Nilai Perusahaan:Studi Empiris
pada Perusahaan Manufaktur
yang Terdaftar
di BEI

Adie Pamungkas
Pascasarjana Universitas Katolik Parahyangan
Magister Manajemen
(Jln.Merdeka No.30, Babakan Ciamis, Sumur Bandung, Kota Bandung Jawa Barat)
adisaid14@gmail.com

Abstract
In the business world there are lot of uncertainties, every activity carried out or decisions
taken always had risks, both small and large. The intelligence of managers, the
technological sophistication used even the age of the company will not guarantee success.
Today many old companies suddenly go bankrupt, including in Indonesia, the inability of
companies to manage risk is the most fatal mistake. This study aims to determine the effect
of the application of Enterprise risk management (COSO) on Corporate Value with the
Price Book Value (PBV) method.
The research method used is descriptive analysis method that is a method that describes
what happens to the company based on the facts or events at the company. The author uses
a purposive sampling method. The data used is secondary data sourced from annual reports
from the 10 best manufacturing companies of the Forbes magazine listed on the Indonesia
Stock Exchange for the period 2012-2015.
The results of testing the data show that Enterprise risk management has an influence on
Company Value. Based on the results of calculations So 4.186 t count> 2.02 t table. While
the significant level is 0,000 <0,05. This indicates that ERM has a positive effect on
Company Value.

Keyword: Enterprise Risk Management: COSO: Corporate Value: Price Book Value
(PBV)

2008).Manajemen risiko atau


Pendahuluan EnterpriseRisk Manajemen (ERM)
merupakan suatustrategi yang digunakan
untuk mengevaluasi dan mengelola semua
Pesatnya perubahan teknologi, globalisasi,
risiko dalamperusahaan.Pendekatan
dan perkembangan transaksi menyebabkan
terhadap pengelolaan risiko organisasi
makin tingginya tantangan yang dihadapi
sering disebut dengan manajemen risiko.
perusahaan dalam mengelola risiko yang
Di tengah situasi perekonomian
harus dihadapinya (Beasley et al,
yang penuh ketidakpastian persaingan
12
Jurnal Akuntansi Maranatha■ Volume 11 Nomor 1, Mei 2019: 12 - 21

bisnis serta kompleksnya risiko bisnis yang penerapan manajemen risiko mempengaruhi
harus dihadapi perusahaan, sistem kinerja perusahaan.
manajemen risiko merupakan salah satu Praktik manajemen risiko di
perangkat utama untuk mengurangi dan Indonesia masih terbilang baru. Hanya
menangani setiap risiko yang mungkin sektor perbankan saja yang memiliki aturan
timbul (Beasley et al., 2006;). sendiri tentang manajemen risiko karena
Pada tahun 2001 terungkap sektor ini memiliki lebih banyak risiko
skandal akuntansi yang melibatkan dibanding sektor lain. Sedangkan untuk
perusahaan besar, Enron.Perusahaan ini sektor lainnya praktik manajemen risiko
pernah mendapat peringkat 7 dari daftar sendiri masih digabungkan dengan praktik
Fortune500.Perusahaan energi terbesar di GoodCorporate Governance (GCG)
Amerika Serikat ini bangkrut dengan sehinggabelum efektif.Kemudian baru pada
meninggalkan hutang hingga US$ 31 tahun 2012, Komite Nasional Kebijakan
milyar (www.bbc.co.uk).Kasus ini Governance (KNKG) mengeluarkan
membuktikan bahwa memanage risiko itu Pedoman Manajemen Risiko Berbasis
sangat penting. Governance yang terpisah dari Pedoman
Praktik manajemen risiko dan GCG.Tetapi aturan ini hanya sebatas
pengungkapan risiko menarik perhatian dorongan etika atau hanya sebatas anjuran
dunia setelah skandal akuntansi besar dan saja dan tidak memiliki ikatan hukum yang
kejatuhan perusahaan di awal tahun 2000- mewajibkan perusahaan untuk mengikuti
an (Power, 2004, dalam Zhang, et al., 2013) aturan tersebut.
serta krisis keuangan global pada tahun Asia Risk Report
2008 (Kirkpatrick, 2009).Kejadian ini (2013:5)mengungkapkan bahwa Indonesia
melibatkan perusahaan yang telah berumur memiliki lima risiko yang paling perlu
ratusan tahun seperti Enron dan Lehman diperhatikan yaitu ketidakpastian politik,
Brothers.Bagaimanapun, kebangkrutan perubahan peraturan, ketahanan dan
beberapa perusahaan seperti Enron, Tyco, perpindahan SDM, kondisi ekonomi, dan
WorldCom mengindikasikan prinsip ERM hubungan industrial. Risiko ketidakpastian
tidak efektif diterapkan baik pada pasar politik berkaitan dengan pemilihan kepala
negara maju maupun negara berkembang pemerintahan.Perubahan peraturan terutama
termasuk Indonesia (Husaini,etal., 2013: 1). peraturan yang berkaitan dengan
Penelitian oleh Mercer lingkungan hidup semakin ketat seiring
Management terhadap kegagalan dengan kesadaran masyarakat. Ketahanan
perusahaan yang dan perpindahan SDM berkaitan dengan
termasukdalamFortune1000 selama tahun bagaimana perusahaan merekrut
1993-1998 menunjukkan bahwa 58% pegawaibaru, memberdayakannnya,serta
kerugian dipicu oleh risiko strategis yang mempertahankan pegawai yang berprestasi.
gagal dikelola serta penelitian oleh Booz Kondisi ekonomi misalnya defisit neraca
Allen Hamilton terhadap 1.200 perusahaan perdagangan, yang secara makro dapat
dengan nilai kapitalisasi pasar lebih dari mempengaruhi keadaan industri khususnya
US$1 triliun selama tahun 1999-2003 ekspor – impor. Johan Candra, pakar ERM
menunjukkan bahwa dari 360 perusahaan PT XL Axiata, dalam Asia Risk Report –
berkinerja terburuk, 87% penyebab Indonesia (2013: 8), mengatakan bahwa
kerugian berasal dari risiko strategis yang dalam skala 1-5, Indonesia punya nilai 2
gagal dikelola (Christina, 2013). Hasil (dua) dalam ERM rate of maturity di mana
penelitian- penelitian ini sekaligus 5 (lima) merupakan nilai tertinggi.
menunjukkan bahwa manajemen risiko Kenyataanya memang menunjukkan
perusahaan belum efektif diterapkan dan penerapan manajemen risiko perusahaan di
Indonesia masih rendah.
13
Jurnal Akuntansi Maranatha■ Volume 11 Nomor 1, Mei 2019 : 12 - 21

Objek penelitian ini adalah riskmanagement (ERM) adalah sebuah


perusahaan manufaktur yang terdaftar di prosesyangdipengaruhi oleh dewan
BEI tahun 2012 -2015.Alasan pemilihan direksi, manajemen, dan personil lainnya
objek penelitian ini adalah karena sektor yang diterapkan dalam pengaturan strategi
industri manufaktur merupakan kontributor dan mencakup perusahaan secara
terbesar bagi pendapatan domestik bruto keseluruhan, dirancang untuk
(PDB) Indonesia selama dua dekade mengidentifikasi peristiwa potensial yang
terakhir. dapat memengaruhi perusahaan dan
mengelola risiko yang berada dalam
batasannya untuk memberikan keyakinan
yang cukup yang berkaitan dengan
pencapaian tujuan perusahaan.
COSO menyatakan bahwa Enterprise
riskmanagement meliputi enam hal
berikut:

Gambar 1 1. Aligning risk appetite and


Kontribusi terhadap PDBmenurut strategy
Lapangan Usaha (persentase) Manajemen mempertimbangkan
besarrisiko entitas dalam
Berdasarkan data tersebut penulis mengevaluasi strategi alternatif,
tertarik untuk melakukan penelitian yang menetapkan tujuan yang terkait,
berjudul “Pengaruh Penerapan dan mengembangkan mekanisme
Enterpriserisk management (COSO) untuk mengelola risiko yang
terhadap nilaiperusahaan” (studi kasus terkait.
pada perusahaan manufaktur yang terdaftar 2. Enchancing risk response
di BEI periode 2012-2015). decisions
Berdasarkan uraian diatas, penelitian ERM menyediakan kekuatan
ini bertujuan untuk memberikan bukti
untuk mengidentifikasi dan
empiris mengenai pengaruh positif
memilih diantara tanggapan
penerapan manajemen risiko (COSO)
alternatif risiko – mennghindari,
terhadap nilai perusahaan. Pada bagian
selanjutnya akan dibahas mengenai mengurangi, membagi, dan
kerangka teoritis yang berisi definisi menerima risiko.
konsep dasar dan pengembangan hipotesis. 3. Reducing operational surprises
Metode penelitian akan diuraikan pada and losses
bagian selanjutnya diikuti dengan hasil Keuntungan entitas
penelitian dan pembahasan. Bagian meningkatkan kapabilitas untuk
terakhir diuraikan simpulan dan saran bagi mengidentifikasi peristiwa
penelitian di masa mendatang. potensial dan menetapkan respon,
mengurangi kejutan, dan
menghubungkan dengan biaya
atau kerugian.
Kerangka Teoritis dan Hipotesis 4. Identifiying and managing
multiple and cross-enterprise
Manajemen Risiko (COSO) risks
Dalam Excecutive Summary yang Setiap perusahaan menghadapi
dikeluarkan oleh COSO (2004), yang banyak sekali risiko yang
dimaksud dengan Enterprise memengaruhi berbagai bagian
14
Jurnal Akuntansi Maranatha■ Volume 11 Nomor 1, Mei 2019: 12 - 21

organisasi dan Enterprise dan para pemegang saham yang tercermin


riskmanagement memfasilitasi pada harga saham. (Bringham & Houston,
respon yangefektif terhadap 2006 : 19).
dampak yang saling berhubungan Konsep nilai suatu perusahaan
dan mengintegrasikan respon Menurut Chistiawan dan Tarigan (2007),
terhadap beberapa risiko. terdapat beberapa konsep nilai yang
5. Seizing opportunities menjelaskan nilai suatu perusahaan antara
Dengan mempertimbangkan lain :
berbagaiperistiwa potensial, 1. Nilai Nominal, yaitu nilai yang
manajemen diposisikan untuk tercantum secara formal dalam
mengidentifikasi dan secara anggaran dasar perseroan,
disebutkan secara eksplisit dalam
proaktif merealisasikan peluang.
neraca perusahaan, dan juga
6. Improving deployment of capital
ditulis jelas dalam surat saham
Memperoleh informasi risiko
kolektif.
yangkuat memungkinkan 2. Nilai pasar sering disebut kurs
manajemen untuk secara efektif adalah harga yang terjadi dari
menilai kebutuhan modal secara proses tawar menawar di pasar
keseluruhan dan meningkatkan saham. Nilai ini hanya bisa
alokasi modal. ditentukan jika saham perusahaan
Dari keenam hal tersebut, dapat dilihat dijual di pasar saham.
bahwa Enterprise risk management (ERM) 3. Nilai intrinsic merupakan nilai
mengatasi risiko melalui identifikasi, yang mengacu pada perkiraan
evaluasi, meminimalkan biaya yang nilai riil suatu perusahaan. Nilai
ditimbulkan oleh risiko, serta melihat Perusahaan dalam konsep nilai
kemungkinan kejadian potensial yang dapat intrinsic ini bukan sekedar harga
menyebabkan kerugian. dari sekumpulan aset, melainkan
COSO (2004), menjelaskan bahwa Nilai Perusahaan sebagai entitas
efektivitas ERM suatu organisasi harus bisnis yang memiliki kemampuan
dinilai dari empat tujuan ERM berikut: (1) menghasilkan keuntungan di
Strategi, merupakan tujuan tingkat tinggi, kemudian hari.
sejalan dan mendukung misi organisasi; (2) 4. Nilai buku adalah Nilai
Operasi, yaitu berkaitan dengan Perusahaan yang dihitung dengan
penggunaan sumber daya yang efektif dan dasar konsep akuntansi.
efisien; (3) Pelaporan, yang menitik 5. Nilai likuidasi adalah nalai jua
beratkan pada keandalan pelaporan seluruh asset perusahaan setelah
keuangan; dan (4) Kepatuhan, meliputi dikurangi semua kewajiban yang
mematuhi hukum dam peraturan yang harus dipenuhi. Nilai sisa itu
berlaku. merupakan bagian para
pemegang saham. Nilai likuidasi
Nilai Perusahaan bisa dihitung berdasarkan
Nilai Perusahaan didefinisikan sebagai nilai neracaperforma yang disiapkan
pasar karena Nilai Perusahaan dapat ketika suatu perusahaanakan
memberikan kemakmuran pemegang saham dilikuidasi.
secara maksimum apabila harga saham Berdasarkan teori dan uraian diatas, maka
perusahaan meningkat.Berbagai kebijakan dapat disimpulkan hipotesis sebagai
yang diambil oleh manajemen dalam upaya berikut:
untuk meningkatkan NilaiPerusahaan
melalui peningkatan kemakmuran pemilik

15
Jurnal Akuntansi Maranatha■ Volume 11 Nomor 1, Mei 2019 : 12 - 21

H1:PenerapanEnterprise tentuan dengan risiko dengan risiko dan


riskmanagement berpengaruh terhadap peluang yang berhubungan
nilaiperusahaan. danmeningkatkan kemampuan organisasi
untuk memberikan nilai tambah. Menurut
COSO ERM (2004), proses manajemen
Metode Penelitian risiko dapat dibagikan ke dalam 8
kompenen. Sebagaimana dijelaskan pada
Data Penelitian gambar berikut ini :
Data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah data sekunder.Data didapat dari
laporan tahunan perusahaan-perusahaan
manufaktur yang sudah go-public atau
sudah terdaftar di Bursa Efek
Indonesia.Sampel ditentukan dengan
menggunakan metode purposive sampling.
Adapun kriteria-kriteria khusus untuk
menentukan sample nya, kriterianya yaitu :
1. Perusahaan manufaktur yang
masuk dalam daftar 50 perusahaan
terbaik versi majalah Forbes tahun Gambar 2
2016 Komponen ERM
2. Perusahaan yang masuk dalam
daftar tersebut harus terdaftar juga a. Internal environment
di BEI Lingkunganinternalsangatmenentu
3. Perusahaan manufaktur yang go kan warna dari sebuah organisasi
public(melaporkan laporantahunan dan memberi dasar bagi cara
dari tahun 2012-2015). pandang terhadap risiko dari setiap
Perusahaan-perusahaan yang dijadikan orang dalam organisasi tersebut.
sampel dalam penelitian ini yaitu: Di dalam lingkungan internal ini
termasuk, filosofi manajemen
risiko dan risk appetite, nilai-nilai
etika dan integritas, dan
lingkungan di mana kesemuanya
tersebut berjalan.
b. Objective setting
Tujuan perusahaan harus ada
terlebih dahulu sebelum
manajemen dapat menidentifikasi
kejadian-kejadian yang berpotensi
mempengaruhi pencapaian tujuan
tersebut. ERM memastikan bahwa
manajemen memiliki sebuah
Definisi Operasional Variabel dan
proses untuk menetapkan tujuan
Pengukurannya ddan bahwa tujuan yang dipilih
atau ditetapkan tersebut terkait dan
Manajemen Risiko (COSO) mendukung misi perusahaan dan
Pemahaman manejemen risiko konsisten dengan risk appetite-
memungkinkan manajemen untuk terlibat nya.
secara efektif dalam menghadapi ketidak
16
Jurnal Akuntansi Maranatha■ Volume 11 Nomor 1, Mei 2019: 12 - 21

c. Event identification untuk menjamin risk response


Komponen ini mengidentikasi terlaksana dengan efektif.Aktifitas
kejadian-kejadian potensial baik pengendalian memerlukan
yang terjadi di lingkungan internal lingkungan pengendalian yang
maupun eksternal organisasi yang meliputi:
mempengaruhistrategi atau (1)integritas dan nilai etika; (2)
pencapaian tujuan dari kompetensi; (3) kebijakan dan
organisasi.Kejadian tersebut bisa praktik-praktik SDM; (4) budaya
berdampak positif (opportunities), organisasi; (5) filosofi dan gaya
namun dapat pua sebaliknya atau kepemimpinan manajemen; (6)
negatif (risks). struktur organisasi; dan (7)
d. Risk assasment wewenang dan tanggung jawab.
Komponen ini menilai sejauhmana g. Information and communication
dampak dari event (kejadian atau Fokus dari komponen ini adalah
keadaan) dapat mengganggu menyampaikan informasi yang
pencapaian dari objectives. relevan kepada pihak terkait
Besarnya dampak dapat diketahui melalui media komunikasi yang
dari inherent dan residual risk, dan sesuai. Faktor-faktor yang perlu
dapat dianalisi dalam dua diperhatikan dalam penyampaian
perspektif, yaitu :likelihood informasi dan komunikasi adalah
(kecenderungan atau peluang) dan kualitas informasi, arah
impact/consequence (besaran dari komunikasi, dan alat komunikasi.
tereasliasinya resiko). Dengan h. Monitoring
demikian, besarnya risiko atas Monitoring dapat dilaksanakan
setiap kegiatan organisasi baiksecara terus menerus
merupakan perkalian antara (ongoing) maupun terpisah
likelihood dan consequence. (separate evaluation).Aktifitas
e. Risk response monitoring ongoing tercermin
Organisasi harus menentukan pada aktivitas supervisi,
sikap atas hasil penilaian rekonsiliasi, dan aktivitas rutin
risiko.Risk response dari lainnya.Dimana setiap komponen
organisasi dapat berupa: (1) memiliki pernyaan tersendiri untuk
avoidance, yaitu dihentikannya mengungkapkan ERM. Dengan
aktivitas atau pelayanan yang total pernyaan sejumlah 108
menyebabkan risiko; (2) reduction, pernyataan.
yaitu mengambil langkah-langkah
mengurangi likelihood atau impact Nilai Perusahaan
dari risiko; (3) sharing, yaitu Metode atau ukuran yang digunakan untuk
mengalihkan atau menanggung meneliti nilai perusahaan adalah metode
bersama risiko atau sebagian dari Price to Book Value (PBV) dimana Price
risiko dengan pihak lain; (4) to Book Value (PBV)
acceptance, yaitu menerima risiko menggambarkanseberapa besar pasar
yangterjadi (biasanya risiko yang menghargai nilai bukusaham suatu
kecil), dan tidak ada upaya khusus perusahaan.
yang dilakukan.
f. Control activities
Komponen ini berperanan dalam ℎ𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑝𝑒𝑟𝑙𝑒𝑚𝑏𝑎𝑟 𝑠𝑎ℎ𝑎𝑚
penyusunan kebijakan-kebijakan 𝑃𝐵𝑉 =
𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑏𝑢𝑘𝑢 𝑝𝑒𝑟𝑙𝑒𝑚𝑏𝑎𝑟 𝑠𝑎ℎ𝑎𝑚
(policies) dan prosedur -prosedur
17
Jurnal Akuntansi Maranatha■ Volume 11 Nomor 1, Mei 2019 : 12 - 21

Nilai Perusahaan
Metode Analisis Data
Tabel 2
Uji Kualitas Data Hasil Nilai Perusahaan
Uji Hipotesis
Pengujian hipotesis menggunakan analisis
regresi linier sederhana.Serangkaian
pengujian yang dilakukan adalah uji
koefisien determinasi, dan uji T.

Hasil Penelitian dan Pembahasan

Manajemen Risiko (COSO)

Tabel 1
Hasil Indeks ERM (COSO)

Berdasarkan hasil tersebut


diketahuibahwadi Indonesia, perusahaan
manufaktur yang paling tinggi nilai
perusahaannya adalah PT.Unilever
Indonesia diikuti oleh PT.Semen Indonesia
di posisi kedua.

Uji Hipotesis
Berdasarkan hasil tersebut dapat diketahui 1. Analisis Regresi Linier Sederhana
bahwa penerapan manajemen risiko yang Teknik analisis data yang
paling baik antara 2012 sampai 2015 ada digunakanuntuk memecahkan
di perusahaan PT.Semen Indonesia. permasalahan yang terdapat dalam
penelitian ini adalah teknik analisis
kuantitatif, yaitu analisis datadengan
mengadakan perhitungan-perhitungan
yang relevan dengan masalah yang
dianalisis.
Y = α + β1X1+ e
Keterangan:
Y = Nilai Perusahaan (PBV)
α = Bilangan Konstanta
β1 = Koefisien Regresi dari variabel
independen
X1= Enterprise risk management

e = Variabel Residual

18
Jurnal Akuntansi Maranatha■ Volume 11 Nomor 1, Mei 2019: 12 - 21

Tabel 3 berikut ini menyajikan nilai koefisien


Uji Regresi Sederhana determinasi dari model penelitian.
Dapat dilihat pada tabel dibawah ini,
hasil analisis koefisien determinasi
dengan menggunakan software aplikasi
pengolah data dan statistika sebagai
berikut:

Tabel 4
Uji Koefisien Determinan

Berdasarkan hasil perhitungan tabel diatas,


maka dapat diperoleh bentuk persamaan
regresi linier berganda sebagai berikut:

Y= 0.700+-4.589X1+e Berdasarkan tabel diatas diperoleh nilai


R Square sebesar 0,361 atau 36,1%. Hal
inimenunjukkan bahwa Enterprise
Persamaan regresi diatas dapat
riskmanagement berpengaruh sebesar
diinterprestasikan sebagai berikut:
36,1%terhadap Nilai Perusahaan.
a. Nilai konstanta dari persamaan
Sedangkan sisanya sebesar 63,9%
diatas bernilai yaitu 0,700. Hal
dijelaskan oleh variabel lain diluar model.
ini merupakan nilai taksiran
3. Uji T
variable dependen jika Enterprise
Uji-T pada dasarnya menunjukan
riskmanagement naik maka
seberapajauh pengaruh satu variabel
NilaiPerusahaan akan turun
penjelas/independen secara individual
sebesar 4,589.
dalam menerangkan variasi variabel
b. Nilai koefisien regresi variabel
dependen.
Enterprise risk management
Kriteria pengambilan keputusan
sebagai variabel Independen yaitu
(LPEP,2009) :
sebesar 4,689.
a. t hitung ≤ t tabel maka Ho diterima dan
2. Koefisien Determinasi
Ha ditolak, itu berarti tidak ada
Selain untuk menguji hipotesis, analisis
pengaruh yang bermakna oleh variabel
regresi berganda juga digunakan untuk
X dan Y.
mengukur pengaruh variabel
b. t hitung ≥ t tabel maka Ho ditolak dan
independen secara simultan terhadap
Ha diterima,itu berarti ada pengaruh
variabel dependen serta untuk mengukur
yang bermakna oleh variabel X dan Y.
koefisien determinasi model penelitian.
Untuk mengukur seberapa jauh
kemampuan model
dalammenerangkanvariasivariabeldepen
den, maka digunakanlah koefisien
determinasi. Dalam penelitian ini, nilai
koefisien determinasi yang dipakai
adalah nilai adjusted R Square. Tabel

19
Jurnal Akuntansi Maranatha■ Volume 11 Nomor 1, Mei 2019 : 12 - 21

Tabel 5 sudah efisien, terbukti dengan hasil olah


Uji T statistic yang menunjukan rata-rata
penerapannya sudah mencapai angka 78%.
Nilai perusahaannya pun dalam kondisi
yang baik dimana nilai rata-ratanya 62,3%.
Penerapan enterprise risk management
(COSO) pun berpengaruh terhadap nilai
perusahaan, diketahui bahwa diperoleh nilai
signifikan 0,00< 0,05. Dapat dilihat bahwa
enterprise risk management berpengaruh
baik terhadap nilai perusahaan.
Karena penelitian ini berhasil
membuktikan bahwa terdapat pengaruh
positif antara penerapan enterprise
Berdasarkan tabel diketahui nilai thitung riskmanagement (COSO) terhadap
pada variabel Enterprise riskmanagement nilaiperusahaan, maka dapat digali lagi
adalah sebesar 4,186 dengant tabel sebesar variable lain, jumlah perusahaan yang
2,02. Maka nilai t hitung lebih besar dari t diteliti, jenis perusahaan yang lain,
tabel. Sedangkan tingkat signifikan sebesar menggunakan metode lain, atau dengan
0.00, yang artinya lebih kecil dari 0,05. menggunakan standar manajemen risiko
Maka dapat dinyatakan bahwa Ho ditolak yang lain, yaitu ISO 31000.Karena di
dan Ha diterima. Terlihat pada kolom Indonesia yang standar yang berlaku untuk
koefisien bahwa enterprise riskmanagement mengukur penerapan manajemen risiko ada
memiliki nilai signifikan 0,00.Nilai 2 yaitu COSO dan ISO 31000.
signifikan lebih keil dari probabilitas 0,05,
atau nilai 0,00<0,05, maka H1 diterima dan
H0 ditolak. Variabel X mempunyai nilai t Daftar Pustaka
hitung 4,186 dengan t tabel sebesar 2,02..
Jadi t hitung 4,186 > t tabel 2,02, dapat Baxter, R. et al., 2012. Enterprise
disimpulkan bahwa enterprise risk RiskManagement Program Quality:
management memilikikontribusi terhadap Contemporary Accounting Research,
nilai perusahaan. Nilai t positif Forthcoming.
menunjukkan bahwa X enterpriserisk Beasley, M.S., Clune, R, dan Hermanson,
management mempunyai hubunganyang D.R. 2005. Enterprise
Nilai t positif menunjukkan bahwa X RiskManagement: An Empirical
enterpriserisk management mempunyai Analysis of Factors Associated with
hubunganyang positif arah dengan Y nilai the Extent of Implementation. Journal
perusahaan. Jadi dapat of Accounting and Public Policy,
disimpulkanriskmanagement Vol.24. pp 521-531.
memilikipengaruh signifikan terhadap nilai Beasley, Mark, Clune, R, dan Hermanson,
perusahaan. D. R. (2005). “Enterprise
RiskManagement: An Empirical
Analysisof Factor Associated with the
Simpulan dan Saran Extend of Implementation”. Journal of
Accounting and Public Policy, 24.
Berdasarkan hasil penelitian yang sudah COSO (2004).Enterprise risk management–
dilakukan diketahui bahwa penerapan Integrated FrameworkKomite
enterprise risk management (COSO) Nasional Kebijakan
padaperusahaan manufaktur di Indonesia Governance(KNKG). “Pedoman

20
Jurnal Akuntansi Maranatha■ Volume 11 Nomor 1, Mei 2019: 12 - 21

PenerapanManajemen Risiko Berbasis


Governance”. 2011.
Kumala, Magda Subowo dan Indah
Aniskurlillah. “Faktor-Faktor
yangBerpengaruh Terhadap Luas
Pengungkapan Manajemen Risiko”.
Accounting Analysis Journal, Vol. 3
No. 1, hlm.18-25. 2014.
Meulbroek, L.K. (2002). Integrated
RiskManagement for the Firm: A
Senior.
Nocco, B. W., R.M. Sltulz.
2006.Enterprise Risk
Management: Theoryand Practice.
Journal of AppliedCorporate
Finance, 18 (4): 8-20.
Putri, Enesti Eka. 2013. “Pengaruh
Komisaris independen, komite
manajemen risiko, reputasi auditor
dan konsentrasi kepemilikan
terhadap pengungkapan enterprise
risk management (Dimensi COSO
ERM Framework), Skripsi
UIN.Jakarta.
www.idx.co.id,Laporan Keuangan
Tahunan Perusahaan Manufaktur di
BEI

21

Potrebbero piacerti anche