Sei sulla pagina 1di 10

Pengembangan Buletin Kampus

Bermuatan Nilai Kebhinekaan Pancasila


untuk Menangkal Radikalisme pada Mahasiswa STKIP Darussalam
Cilacap

Pajar Purnomo
STKIP Darussalam, Cilacap, Jawa Tengah, Indonesia
Sur-el: kembangfajar@gmail.com

Abstract
The Indonesian nation is a plural society consisting of various ethnic, cultural, and religious. The
founders of the Indonesian nation united the diversity through the foundations of the Pancasila state. The
phenomenon that occurs today, diversity is excluded by the more dominant social groups by imposing
patterns characterized by uniformity with the reasons of unity. The accumulation of these things, then the
lunturnya understanding of the concept of the value of diversity Pancasila in the younger generation. This
study aims to (1) Describe the knowledge of STKIP Darussalam Cilacap students about the concept of the
value of diversity of Pancasila, (2) to know the needs of students on campus bulletin with the value of
diversity of Pancasila, (3) to prepare campus bulletin according to the students' needs, and (4) to describe
the bulletin effectiveness Campus in warding off radicalism. Research method using research and
development (R&D) done with ten stages. The result of the research shows that (1) 45% of students do not
know the right concept of Pancasila Kebhinekaan, (2) Students need campus bulletin with student vocal
column, (3) Research successfully develop campus bulletin with name "WOLES" and (4) Bulletin of proven
campus Able to ward off radicalism that comes from inside and outside the campus. The development of
campus bulletin "WOLES" becomes a positive synergy between word processing skills and taste for students.

Keywords: Campus Bulletin, Pancasila Diversity, and Radicalism

PENDAHULUAN Semboyan Bhineka Tunggal Ika


Indonesia adalah bangsa yang diambil oleh Mpu Tantular dari konsep
majemuk, terkenal dengan teologi Hindu yang berbunyi, Bhina ika
keanekaragaman dan keunikannya. tunggal ika, Tan Hana dharma mengrawa.
Keberagaman yang ada dalam Artinya, Berbeda-beda Dia, tetapi satu
masyarakat merupakan variasi yang adanya, tak ada ajaran yang
harus kita jaga dengan saling menghargai menduakannya. Mpu Tantular seorang
perbedaan masing-masing. Budaya penganut Budha namun ia seorang yang
merupakan sebuah keunikan yang terbuka terhadap pemeluk agama lain.
diwariskan nenek moyang kita untuk Artinya bahwa bangsa Indonesia sudah
dilestarikan. sejak lama mempraktekkan hidup toleran
terhadap pluralisme atau kemajemukan. Maha Esa. Nilai-nilai yang terkandung
Pluralisme merupakan cara pandang dalam sila pertama ini adalah dimana kita
untuk saling menghargai (apresiatif) sebagai manusia yang diciptakan wajib
dalam masyarakat yang heterogen yakni menjalankan perintah Tuhan dan
berbagai etnis, ras, agama dan sosial menjauhi laranganNya. Masyarakat
untuk saling menerima, mendorong Indonesia berhak untuk memeluk agama
partisipasi dan pengembangan budaya dan kepercayaannya masing-masing dan
tradisional serta kepentingan yang wajib menjalankan apa yang
spesifik di dalam lingkungan kehidupan diperintahkan dalam agama masing-
bersama (Effendi 2010:5). masing dan menjauhi apa yang dilarang.
Menurut Notonagoro dalam Kedua, sila Kemanusiaan Yang Adil dan
(Sunoto 1991:50) berpendapat bahwa Beradab. Sila kedua ini menjelaskan
Pancasila merupakan dasar negara yang bahwa kita sesama manusia mempunyai
menjadi pandangan hidup dan menjadi derajat yang sama dihadapan hukum.
alat pemersatu bangsa. Nilai yang tertera Ketiga, sila Persatuan Indonesia. Makna
pada lima sila tersebut merupakan persatuan hakikatnya adalah satu, yang
ideologi yang digunakan sebagai artinya bulat tidak terpecah. Hal ini
pedoman kehidupan berbangsa dan menyiratkan bahwa walaupun
bernegara bagi seluruh rakyat Indonesia. masyarakat Indonesia terdiri dari
Lima dasar utama Pancasila adalah berbagai macam etnis, budaya, dan agama
Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan tetapi semuanya bersatu dalam Negara
yang adil dan beradab, Persatuan Kesatuan Republik Indonesia. Keempat,
Indonesia, Kerakyatan yang dipimpin sila Kerakyatan yang Dipimpin oleh
oleh hikmat kebijaksanaan dalam Hikmat Kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan, dan Permusyawaratan/Perwakilan. Dalam
Keadilan sosial bagi seluruh rakyat sila ini menjelaskan tentang demokrasi,
Indonesia. Kelima sila tersebut bagi adanya kebersamaan dalam mengambil
seluruh rakyat Indonesia memiliki arti keputusan dan penanganannya, dan
yang sangat luas dalam kehidupan kejujuran bersama. Kelima, sila Keadilan
bernegara. Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia.
Asmaroini (2017:50-64) Makna dalam sila ini adalah adanya
menjelaskan nilai-nilai dalam lima sila kemakmuran yang merata bagi seluruh
Pancasila. Pertama, sila Ketuhanan Yang rakyat, seluruh kekayaan dan sebagainya
dipergunakan untuk kebahagiaan penyimpangan, sehingga sering terjadi
bersama, dan melindungi yang lemah. intoleran antar umat beragama. Budaya
Setiap sila dalam Pancasila ternyata sebagai identitas sosial tidak dipedulikan
mengandung nilai-nilai luhur tentang lagi. Akumulasi akhir dari hal tersebut
kebhinekaan. lahirlah pemikiran merasa dirinya paling
Kaelan (2002: 123) menyatakan benar dan menganggap yang berbeda
bahwa nilai pada hakekatnya adalah sifat denganya adalah salah.
atau kualitas yang melekat pada suatu Deviasi pengamalan nilai Pancasila
objek, bukan objek itu sendiri. Sesuatu itu menyebabkan tumbuhnya paham
mengandung nilai, artinya ada sifat atau radikalisme dalam masyarakat.
kualitas yang melekat pada sesuatu itu. radikalisme bisa dibedakan ke dalam dua
Sedangkan Muchson AR (2000: 16) level, yaitu level pemikiran dan level aksi
mendefinisikan nilai yang dalam bahasa atau tindakan. Pada level pemikiran,
Inggrisnya adalah value biasa diartikan radikalisme masih berupa wacana,
sebagai harga, penghargaan, atau konsep dan gagasan yang masih
taksiran. Maksudnya adalah harga yang diperbincangkan, yang intinya
melekat pada sesuatu atau penghargaan mendukung penggunaan cara-cara
terhadap sesuatu. Nilai Kebhinekaan kekerasan untuk mencapai tujuan.
Pancasila merupakan nilai-nilai Adapun pada level aksi atau tindakan,
kebhinekaan yang bersumber dari kelima radikalisme bisa berada pada ranah
sila dari Pancasila. sosial-politik dan agama. (Munip,
Menurut Suwarno (1993: 110- 2012:162)
111) Pancasila sering mengalami Paham radikalisme tidak bisa
berbagai deviasi dalam aktualisasi nilai- dibiarkan tumbuh dikalangan mahasiswa
nilainya. Deviasi pengamalan Pancasila khususnya di lingkungan STKIP
tersebut bisa berupa penambahan, Darussalam Cilacap. STKIP Darussalam
pengurangan, dan penyimpangan dari sebagai kampus yang berbasis pondok
makna yang seharusnya. Fenomena yang pesantren menjunjung tinggi nilai
sekarang terjadi adalah mulai lunturnya keislaman yang cinta damai. Setiap
nilai kebhinekaan Pancasila akibat dari mahasiswa menjunjung tinggi nilai
penyimpangan nilai persatuan yang tidak kebersamaan dalam menghadapi
menghiraukan kelompok minoritas. Nilai perbedaan yang dihadapi.
Ke-Tuhanan yang Maha Esa mengalami
Mahasiswa STKIP Darussalam kebhinekaan Pancasila yang sudah
memiliki perbedaan latar belakang ditentukan.
bahasa dan budaya yang berbeda. Menurut Soesilo (2012) ada tiga
Perbedaan tersebut harus bisa disikapi hal yang harus diperhatikan dalam
secara tepat dengan menumbuhkan penulisan buletin yaitu desain, isi, dan
kesadaran akan nilai kebhinekaan penerbitan. Desain Buletin meliputi
Pancasila. Kesadaran akan nilai layout, logo, pemilihan jenis dan ukuran
kebhinekaan Pancasila dapat huruf, dan ilustrasi. Isi buletin mencakup
ditumbuhkan dengan pengembangan laporan utama, laporan khusus, profil,
buletin kampus yang memuat nilai opini, resensi, editorial dan salam. Jenis
kebhinekaan Pancasila. kertas, ukuran kertas, jumlah halaman,
Abdurrahman (1993:100) dan periode penerbitan merupakan
menyatakan bahwa buletin adalah salah bagian dari tahap penerbitan.
satu bentuk media public relation yang Artikel yang dimuat dalam buletin
digunakan untuk menghubungkan publik kampus diharapkan bisa menangkal
tertentu secara langsung. Buletin kampus radikalisme yang mengancam mahasiswa
merupakan media yang memuat artikel STKIP Darussalam. Paham radikal tidak
dari mahasiswa untuk menghubungkan terbatas pada sikap mahasiswa dalam
pemikiranya dengan mahasiswa lain kehidupan kampus, tetapi juga dalam
dalam lingkungan kampus. Buletin kehidupan bermasyarakat. Buletin
kampus STKIP Darussalam diterbitkan kampus akan memupuk nilai
secara berkala oleh Unit Kegiatan kebersamaan dan menjadi pagar
Mahasiswa (UKM) Jurnalistik. pelindung untuk paham radikalisme yang
Penelitian mengembangkan masuk. Buletin kampus diharapkan bisa
buletin kampus yang bernama WOLES menjadi media untuk menyalurkan
(Wahana Ideologi dan Legitimasi STKIP) argumentasi dan informasi tentang
di STKIP Darussalam Cilacap. WOLES fenomena kebhinekaan yang berkembang
terbit seminggu sekali setiap hari senin. di masyarakat. Pembaca buletin akan
“Nilai Kebhinekaan Pancasila” merupakan mendapat informasi baru terkait nilai
topik yang menarik untuk diangkat dalam kebhinekaan Pancasila.
buletin kampus. Mahasiswa bisa
menuliskan artikel terkait nilai METODE PENELITIAN
Penelitian ini merupakan jenis penerbitan buletin. Data kebutuhan
metode penelitian dan pengembangan mahasiswa digunakan untuk menyusun
atau research and development (R&D). desain awal buletin kampus.
Metode penelitian dan pengembangan Buletin kampus yang sudah dibuat
adalah metode penelitian yang berdasarkan data kebutuhan mahasiswa
digunakan untuk menghasilkan produk harus divalidasi oleh ahli yang kompeten
tertentu dan menguji keefektifan produk dibidangnya. Ahli yang melakukan
tersebut (Sugiyono 2010:407). Produk validasi terdiri dari ahli penulisan
yang disusun berupa buletin kampus jurnalistik dan ahli agama. Ahli
yang bermuatan nilai kebhinekaan jurnalistik memvalidasi desain buletin
Pancasila. dan teknis dari penulisan buletin. Ahli
Pengembangan produk agama memvalidasi nilai Kebhinekaan
disesuaikan dari teori Sugiyono Pancasila yang terintegrasi dalam buletin
(2010:409) sebagai berikut: (1) potensi kampus. Ahli agama diperlukan untuk
dan masalah, (2) pengumpulan data, (3) memberikan masukan dari sudut
desain produk, (4) validasi desain, (5) pandang Islami agar artikel yang terbit
revisi desain, (6) uji coba produk, (7) tidak keluar dari koridor nilai keIslaman.
revisi produk, (8) uji coba pemakaian, (9) Ujicoba terbatas dilakukan pada
revisi produk, dan (10) produksi massal. 15 Mahasiswa dari Prodi yang berbeda
Penelitian dilakukan di lingkungan untuk mendapatkan masukan sebagai
STKIP Darussalam Cilacap. Pengambilan bahan untuk revisi buletin. Setelah revisi
data awal dilakukan dengan dilakukan, buletin diproduksi secara
menggunakan teknik wawancara pada massal dan dibagikan kepada seluruh
mahasiswa. Data awal diperlukan untuk mahsiswa STKIP Darussalam Cilacap.
mengetahui pemahaman mahasiswa Selanjutnya, efektivitas buletin kampus
terkait dengan konsep kebhinekaan dalam menangkal radikalisme dilakukan
Pancasila dan paham radikalisme. dengan wawancara dan angket pada
Kebutuhan mahasiswa terhadap mahasiswa STKIP Darussalam Cilacap.
buletin kampus yang bermuatan nilai
kebhinekaan Pancasila direkam dengan HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
membagikan angket kebutuhan. Angket Hasil Penelitian
berisi data kebutuhan mahasiswa Hasil penelitian yang dipaparkan
mencakup desain, isi, dan prosedur pada bab ini meliputi empat hal, yaitu (1)
pengetahuan mahasiswa STKIP kategori cukup. Sementara itu, 20%
Darussalam Cilacap tentang konsep mahasiswa memiliki pemahaman yang
kebhinekaan Pancasila, (2) kebutuhan kurang terhadap nilai kebhinekaan
mahasiswa terhadap buletin kampus Pancasila.
bermuatan nilai kebhinekaan Pancasila, Berdasarkan data di atas, dapat
(3) penyusunan buletin kampus disimpulkan bahwa 45% mahasiswa
bermuatan nilai kebhinekaan Pancasila, STKIP Darussalam belum memiliki
dan (4) Efektivitas buletin kampus dalam pemahaman yang tepat tentang nilai
menangkal radikalisme. kebhinekaan Pancasila. Hal tersebut
mengindikasikan diperlukanya
Pengetahuan mahasiswa STKIP peningkatan pemahamam konsep
Darussalam Cilacap tentang konsep kebhinekaan tersebut kepada
Kebhinekaan Pancasila mahasiswa. Mahasiswa yang matang
STKIP Darussalam Cilacap sebagai secara konsep diharapkan bisa
Perguruan Tinggi yang berbasis Islami mengimplentasikan konsep yang sudah
dan fokus mempersiapkan tenaga dipahaminya.
pendidik. Mahasiswa STKIP Darussalam
harus dibekali dengan pemahaman Kebutuhan Mahasiswa terhadap
tentang nilai kebhinekaan Pancasila. Buletin Kampus Bermuatan Nilai
Mahasiswa harus menjaga kedamaian Kebhinekaan Pancasila
dalam proses perkuliahan dan pergaulan Data kebutuhan mahasiswa
dengan rekan mahasiswa, dosen, ataupun terhadap buletin kampus diambil
staf di lingkungan STKIP Darussalam. menggunakan angket yang disebarkan
Hasil wawancara dan pembagian kepada mahasiswa STKIP Darussalam.
angket kepada mahsiswa STKIP Data yang diambil dilakukan agar buletin
Darussalam memperoleh informasi kampus (produk) yang dihasilkan sesuai
bahwa pemahaman mahasiswa terhadap dengan kebutuhan mahasiswa.
nilai kebhinekaan Pancasila masih Data dari angket dianalisis
kurang. Hanya 20% mahasiswa yang sehingga dapat dihasilkan buletin kampus
memiliki pemahaman nilai kebhinekaan yang tepat sesuai kebutuhan mahasiswa.
Pancasila dalam kategori Sangat Baik. Kebutuhan mahasiswa terhadap desain
35% mahasiswa memiliki pemahaman buletin kampus yang diinginkan berupa
dalam kategori Baik dan 25% dalam layout menggunakan model landscape,
logo buletin tetap menggunakan logo Ideologi dan Legitimasi STKIP). WOLES
lama, huruf menggunakan Times New merupakan buletin terbitan UKM
Roman ukuran 12 spasi 1,5, dan ilustrasi Jurnalistik STKIP Darussalam Cilacap dan
yang digunakan jenis karikaturis. terbit seminggu sekali setiap hari senin.
Isi buletin kampus sesuai Selama ini WOLES banyak memuat karya
kebutuhan mahasiswa meliputi laporan sastra dan opini dari mahasiswa STKIP
utama, laporan khusus, profil, opini, Darussalam.
resensi, editorial dan salam redaksi. WOLES disusun sesuai data
Mahasiswa memberikan masukan agar kebutuhan mahasiswa dan diintegrasikan
disediakan kolom suara mahasiswa pada dengan muatan nilai kebhinekaan
buletin kampus. Kolom suara mahasiswa Pancasila. Buletin kampus yang disusun
digunakan untuk menampung aspirasi dilakukan penyesuaian agar menarik
mahasiswa yang bisa disampaikan perhatian pembacanya. Muatan nilai
kepada redaksi lewat sms. kebhinekaan Pancasila yang
Kertas yang digunakan dalam diintegrasikan mengangkat fenomena
pencetakan buletin kampus yang sedang berkembang di masyarakat.
menggunakan kertas A4 80 gram. Ukuran
A4 praktis karena banyak tersedia dan 80 Efektivitas Buletin Kampus dalam
gram agar tidak cepat rusak. Jumlah Menangkal Radikalisme
halaman yang diinginkan 2 lembar A4 Buletin kampus “WOLES” terbukti
yang dicetak depan belakang dan dilipat mampu memberikan pemahaman yang
seukuran A5 sehingga praktis dan mudah benar tentang konsep Kebhinekaan
dibawa. Periode penerbitan buletin Pancasila. Hal tersebut dibuktikan dengan
kampus dilakukan seminggu sekali, tetapi data hasil uji efektivitas yang diperoleh
buletin kampus dengan topik menggunakan angket dan wawancara
Kebhinekaan Pancasila cukup sebulan dari mahasiswa. Data yang diperoleh
sekali agar tidak membosankan. menunjukan tingkat pemahaman dalam
kategori sangat baik menunjukan
Penyusunan Buletin Kampus peningkatan dari 20% menjadi 32%.
Bermuatan Nilai Kebhinekaan Tingkat pemahaman dalam kategori baik
Pancasila mengalami peningkatan dari 35%
Buletin kampus yang menjadi 41%. Pemahaman dalam
dikembangkan bernama WOLES (Wahana kategori cukup mengalami penurunan
dari 25% menjadi 19%. Sedangkan, kebhinekaan Pancasila, dan (4)
pemahaman dalam kategori kurang Efektivitas buletin kampus dalam
mengalami penurunan yang cukup menangkal radikalisme.
signifikan dari 20% menjadi 8%.
Buletin kampus menjadi media Pengetahuan mahasiswa STKIP
mahasiswa dalam menyampaikan Darussalam Cilacap tentang konsep
gagasan dan opininya terkait nilai-nilai Kebhinekaan Pancasila
luhur kebhinekaan Pancasila. Hasil Kebhinekaan merupakan konsep
observasi menunjukan perubahan sikap yang diwariskan oleh pendiri bangsa
mahasiswa yaitu, (1) mahasiswa Indonesia yang harus dijaga oleh generasi
menghormati pendapat rekan lain yang selanjutnya. Mahasiswa sebagai generasi
berbeda dengannya, baik dalam diskusi di muda sudah seharusnya mmahami
dalam maupun di luar ruang perkuliahan, konsep kebhinekaan yang bersumber dari
(2) mahasiswa menunjukan sikap toleran Pancasila. Setiap sila dalam Pancasila
terhadap mahasiswa lain yang berbeda memiliki nilai luhur yang harus dipahami
latarbelakang budaya dan bahasa, (3) dan direalisasikan mahasiswa dalam
mahasiswa aktif melakukan diskusi kehidupan pribadi ataupun dalam
tentang nilai kebhinekaan Pancasila yang kegiatan di kampus.
dimuat dalam buletin kampus, dan (4) Kurangnya pengetahuan konsep
mahasiswa memiliki pola berpikir yang nilai kebhinekaan Pancasila pada
terbuka, tetapi tetap dalam koridor nilai- mahasiswa STKIP Darussalam Cilacap
nilai kebhinekaan Pancasila. harus ditingkatkan. Kebhinekaan
Pancasila diperlukan agar mahasiswa
Pembahasan tidak hanya cerdas akademis tetapi juga
Selaras dengan hasil penelitian, cerdas hatinya. Kurangnya pemahaman
pembahasan dalam subbab ini meliputi mahasiswa terhadap nilai kebhinekaan
empat hal, yaitu (1) pengetahuan Pancasila akan berakibat pada munculnya
mahasiswa STKIP Darussalam Cilacap paham radikalisme.
tentang konsep kebhinekaan Pancasila,
(2) kebutuhan mahasiswa terhadap Kebutuhan Mahasiswa terhadap
buletin kampus bermuatan nilai Buletin Kampus Bermuatan Nilai
kebhinekaan Pancasila, (3) penyusunan Kebhinekaan Pancasila
buletin kampus bermuatan nilai
Angket yang dibagikan kepada terarah dan sesuai dengan tujuan yang
mahasiswa menyertakan pilihan terkait ingin dicapai.
bagian utama dari buletin kampus yang
akan diproduksi. Setiap mahasiswa bisa Efektivitas Buletin Kampus dalam
memilih alternatif pilihan dalam angket Menangkal Radikalisme
yang dibagikan dengan memberikan Radikalisme yang sering terjadi
tanda centang pada pilihan yang baik dilingkungan kampus STKIP
disukainya. Angket juga memuat kolom Darussalam maupun diluar dapat
saran dan masukan agar mahasiswa bisa dihindarkan dengan buletin kampus
memberikan saran dan masukan untuk “WOLES”. Isu radikalisme yang terjadi
pengembangan buletin kampus. dilingkungan kampus terjadi pada tataran
lisan maupun tindakan yang terjadi
Penyusunan Buletin Kampus karena seorang mahasiswa merasa paling
Bermuatan Nilai Kebhinekaan benar. Seorang mahasiswa yang idealis
Pancasila dan fanatik sempit pada akhirnya akan
Penelitian mencoba bersikap intoleran terhadap mahasiswa
mengintegrasikan muatan “Nilai lain yang tidak sama denganya. Buletin
Kebhinekaan Pancasila”. Pada buletin kampus yang bermuatan nilai
kampus WOLES. Muatan nilai Kebhinekaan memuat nilai-nilai luhur
kebhinekaan Pancasila memiliki peran Pancasila sebagai obat sekaligus antibodi
dalam memberikan pemahaman akan untuk mahasiswa yang belum dan yang
nilai-nilai kebhinekaan kepada sudah terlanjur berpaham radikalisme.
mahasiswa. Nilai kebhinekaan bersumber Perkembangan teknologi dan
dari kelimas sila dari Pancasila. informasi yang pesat menyebabkan
Nilai-nilai luhur yang bersumber paham radikalisme secara bebas bisa
dari kelima sila dalam Pancasila adalah diterima mahasiswa. Media online banyak
topik yang menarik untuk dimuat dalam memuat berita yang mengangkat isu
buletin kampus. Topik yang dipilih SARA ( suku, agama, ras, dan adat). Berita
disesuaikan dengan fenomena yang tersebut berisi ajakan kebencian dan
sedang berkembang di masyarakat. Topik berita palsu yang menyudutkan salah
yang dikembangkan diarahkan oleh satu kelompok tertentu.
dosen pembina UKM Jurnalistik agar Mahasiswa sebagai generasi muda
yang aktif dan haus akan informasi harus
memiliki benteng dan filter dalam Abdurrahman, Oemi . (1993) Dasar-dasar
menerima informasi yang diterimanya. Public Relations. Bandung: Citra
Buletin kampus mampu membentengi Aditya Bakti.
mahasiswa dari informasi yang Asmaroini, Ambiro Puji. (2017) “Menjaga
menyesatkan. Ajakan kebencian dan Eksistensi Pancasila Dan
gerakan yang bersifat anarkis mampu Penerapanya Bagi Masyarakat di
difilter mahasiswa dengan informasi yang Era Globalisasi”. JPK: Jurnal
didapatkan dari buletin kampus. Topik Pancasila dan Kewarganegaraan,
yang diangkat dalam buletin kampus Vol. 1, No. 2, Hal 50-64.
disesuikan dengan isu yang sedang Effendi, Djohan. (2010) Pluralisme dan
berkembang dalam masyrakat. kebebasan Beragama. Yogyakarta:
Interfidei.
PENUTUP Kaelan. (2002) Filsafat Pancasila.
Berdasarkan hasil penelitian dan Yogyakarta: Paradigma.
pembahasan, simpulan penelitian ini Muchson, AR. (2002) Dasar-Dasar
yaitu (1) data awal menunjukan Pendidikan Moral. Yogyakarta: UNY.
pengetahuan 45% mahasiswa STKIP Munip, Abdul. (2012) “Menangkal
Darussalam Cilacap belum mengetahui Radikalisme Agama di Sekolah”.
pemahaman yang benar tentang konsep Jurnal Pendidikan Islam Vol 1,
Kebhinekaan Pancasila, (2) mahasiswa Nomor 2, Hal 162.
membutuhkan buletin kampus Soesilo, Ahmad. (2012) Teknik Produksi
bermuatan Kebhinekaan Pancasila yang Buletin.
dilengkapi ilustrasi karikaturis dan kolom http://id.wikipedia.org/wiki/teknik
suara mahasiswa, (3) buletin kampus -produksi-buletin (diunduh 19
yang dikembangkan bernama WOLES Februari 2017).
(Wahana Ideologi dan Legitimasi STKIP), Sugiyono. (2010) Metode Penelitian
dan (4) buletin kampus “WOLES” terbukti Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
mampu memberikan pemahaman yang Sunoto. (1991) Mengenal Filsafat
benar tentang nilai kebhinekaan Pancasila 1 (Pendekatan melalui
Pancasila dan menangkal paham Metafisika, Logika, dan Etika).
radikalisme. Yogyakarta: Hanindita Graha Widya.
Suwarno, P.J. (1993) Pancasila Budaya
DAFTAR PUSTAKA Bangsa Indonesia. Yogyakarta: Kanisius.

Potrebbero piacerti anche