Documenti di Didattica
Documenti di Professioni
Documenti di Cultura
ABSTRACT
Isolation and characterizations of lipase from Avocado seeds germination (Persea americana Mill) have been done.
The purpose of this study is to determine the optimum working conditions and lipase specific activity of avocado
seeds germination. Lipase was isolated using homogenization and centrifugation techniques. The crude extract of
the enzyme containing the lipase produced from avocado seeds germination was used for the determination of total
protein concentration and tested its activity on the pH conditions, temperature, and optimum substrate
concentration with different with various variations. Determination of total concentration was done by Bradford
method, while the determination of optimum working conditions and lipase specific activity was performed by
titrimetric method. The results showed that total protein concentration in avocado seeds germination was 458 μg /
mL. The optimum working conditions on avocado seed sprouts are the degree of acidity (pH) 6, temperature 35 oC,
and 1.5% v/v substrate concentration. The lipase specific activity of avocado seeds germination is 144,1 U/mg.
Keywords: Lipase, avocado seeds germination (Persea americana Mill), lipase specific activity
209
pH 7, buffer asetat (0,2 M) pH 4, buffer fosfat (0,1 substrat minyak zaitun 1% v/v. Diaduk hingga
M) pH 6-8, buffer H3BO3 + KCl-NaOH (0,2 M) pH emulsi, lalu ditambah ektrak kasar enzim sebanyak
9, minyak zaitun, indikator phenofthalin, NaOH, 100 µL. Diinkubasi pada suhu ruang. Ditambah
Gum Arab, BSA (Bovin Serum Albumin) standar, aseton:etanol (1:1) sebanyak 1 mL dan ditambahkan
pereaksi Bradford, dan akuades indikator pp. Kemudian dititrasi dengan 0,02 M
NaOH sampai terjadi perubahan warna merah muda.
Prosedur Penelitian Dicatat volume NaOH.
Isolasi Enzim dari Kecambah Biji Alpukat Suhu Optimum
Kecambah biji alpukat yang telah dibersihkan Dimasukkan larutan buffer pH optimum sebanyak 5
dipotong kecil dan ditimbang sebanyak 300 g lalu mL ke dalam 5 tabung Erlenmeyer, ditambahkan
ditambahkan 400 mL buffer fosfat 0,1 M pH 7,0 dan 0,05 gram gum arab dan substrat minyak zaitun 1%
dihomogenisasi hingga halus. Kemudian didiamkan v/v. Diaduk hingga emulsi, lalu ditambah ektrak
selama ±30 menit. Disaring dan residu dibuang. kasar enzim sebanyak 100 µL. Diinkubasi pada
Filtrat disentrifugasi pada kecepatan 12000 rpm variasi suhu (25, 30, 35, 40, 45, 50, 55) oC. Ditambah
selama 30 menit pada suhu 4 °C. Supernatan aseton:etanol (1:1) sebanyak 1 mL dan ditambahkan
merupakan ekstrak kasar enzim indikator pp. Kemudian dititrasi dengan 0,02 M
Kemudian dihomogenisasi hingga halus dan NaOH sampai terjadi perubahan warna merah muda.
didiamkan selama 30 menit, lalu disaring Dicatat volume NaOH.
menggunakan kertas saring. Residu dibuang dan Konsentrasi Substrat Optimum
filtrat yang dihasilkan disentrifugasi pada kecepatan Dimasukkan larutan buffer pH optimum sebanyak 5
12000 rpm selama 30 menit pada suhu 4 ⁰C. mL ke dalam 5 tabung Erlenmeyer, ditambahkan
Supernatan yang dihasilkan merupakan ekstrak kasar 0,05 gram gum arab dan substrat minyak zaitun
enzim. dengan variasi konsentrasi (0,5; 1; 1,5; 2; 2,5; 3) %
v/v. Diaduk hingga emulsi, lalu ditambah ektrak
Penentuan Konsentrasi Protein kasar enzim sebanyak 100 µL. Diinkubasi pada suhu
Penentuan konsentrasi protein ditentukan optimum. Ditambah aseton:etanol (1:1) sebanyak 1
berdasarkan Metode Bradford dan menggunakan mL dan ditambahkan indikator pp. Kemudian
BSA (Bovin Serum Albumin) sebagai protein standar. dititrasi dengan 0,02 M NaOH sampai terjadi
Persiapan Kurva Standar perubahan warna merah muda. Dicatat volume
Ke dalam 8 buah tabung reaksi masing-masing NaOH.
dimasukkan larutan protein standar BSA 100 µg/mL
dengan variasi konsentrasi: 0, 4, 8, 10, 12, 16, 20, 24 HASIL DAN PEMBAHASAN
µg/mL. Lalu diambil sebanyak 500 µg/mL Isolasi Enzim dari Kecambah Biji Alpukat
direaksikan dengan 500 µg/mL reagen Bradford dan Isolasi enzim dari kecambah biji alpukat
diinkubasi pada suhu ruang selama 5 menit. dilakukan dengan 2 tahap yaitu tahap homogenisasi
Absorbansi diukur pada panjang gelombang sekitar dan tahap sentrifugasi. Supernatan yang dihasilkan
595 nm. Dibuat kurva standar yang menunjukkan merupakan ekstrak kasar enzim dari kecambah biji
hubungan antara konsentrasi larutan BSA (C) alpukat. Volume ekstrak kasar yang diperoleh
terhadap absorbansi (A). sebanyak 90 mL.
Penentuan Konsentrasi Protein
Ekstrak kasar enzim diambil sebanyak 100 µL lalu Penentuan Konsentrasi Protein
diencerkan 50 kali. Kemudian diambil sebanyak 500 Penentuan konsentrasi protein dalam ekstrak
µL dan ditambahkan 500 µL reagen Bradford lalu kasar enzim menggunakan metode Bradford.
dikocok dan diinkubasi pada suhu ruang selama 5 Persamaan garis regresi linier kurva standar BSA
menit. Absorbansi diukur pada panjang gelombang adalah y = 0,012x + 0,208 dengan nilai R2 = 0,984.
sekitar 595 nm. Data absorbansi yang diperoleh Perhitungan konsentrasi protein dilakukan dengan
dikonversikan pada persamaan garis dari kurva mensubtitusikan absorbansi larutan yang diperoleh ke
standar BSA yang telah dibuat sehingga diperoleh dalam persamaan regresi kurva standar protein BSA.
konsentrasi kandungan protein. Nilai absorbansi dari ekstrak kasar enzim ialah 0,318.
Konsentrasi protein total yang diperoleh sebesar 458
Penentuan Kondisi Optimum µg/mL, lalu dikonversikan menjadi 0,0458 mg.
Derajat Keasaman (pH) Optimum Sehingga konsentrasi protein total yang diperoleh
Dimasukkan larutan buffer sebanyak 5 mL dengan tersebut digunakan untuk menentukan aktivitas
variasi pH 4,5,6,7,8, dan 9 ke dalam 5 tabung spesifik lipase dari kecambah biji alpukat.
Erlenmeyer, ditambahkan 0,05 gram gum arab dan
210 210
Jurnal Atomik., 2017, 02 (2) hal 209-212
211
Terjadinya penurunan aktivitas enzim setelah kondisi DAFTAR PUSTAKA
substrat optimum, dimana fenomena seperti ini dapat [1] Champe, C.P., Harvey, A.R., Ferrier, R., dan
dijelaskan sebab adanya molekul enzim dalam bentuk Denise. 2010. Biokimia Ulasan Bergambar
beberapa molekul protein yang berbeda atau disebut Edisi 3. Jakarta: EGC.
dengan isoenzim. Isoenzim tersebut tidak mengubah [2] Sana, N.K., Hosin, Haque, and Ranajit, K.S.
substrat menjadi produk [9]. 2004. Identification, Purification, and
Characterization of Lipase from Germinating
Penentuan Aktivitas Spesifik Lipase Oil Seeds (Brassica napus L.). Bangladesh:
Aktivitas spesifik lipase ditentukan dengan University of Rajsahi.
menguji aktivitas enzim pada kondisi optimumnya, [3] Arifan, F., Yulianto, M.E., Wikanta, D.K., dan
yaitu menggunakan larutan buffer pH 6 direaksikan Damayanti, N. 2011. Pengembangan Bioreaktor
pada suhu 35°C dengan konsentrasi substrat optimum Enzimatik Untuk Produksi Asam Lemak dari
1,5% v/v. Kemudian aktivitas spesifik lipase Hasil Samping Penggilingan Padi Secara In
dibandingkan dengan aktivitas enzim sebelum Situ. Semarang: Jurusan Teknik Kimia PSD III
kondisi optimum. Data hasil aktivitas lipase sebelum UNDIP.
kondisi optimum dan pada saat kondisi optimum [4] Prasetyowati. 2010. Pengambilan Minyak Biji
ditunjukkan pada Tabel 1. Alpukat (Persea Americana Mill) dengan
Metode Ektsraksi. Universitas Sriwijaya.
Tabel 1. Perbandingan aktivitas lipase sebelum dan [5] Endy, M., Nanik, D., Fiqih, P.J., dan Hermawan,
pada saat kondisi optimum D.A. 2010. Pengembangan Proses Enzimatis
Aktivitas Aktivitas untuk Produksi Asam Lemak secara In Situ.
No Sampel Lipase Spesifik Semarang: UNDIP.
(U/mL) (U/mg) [6] Puspitaningrum, R., Chris, A., dan Biomed, M.
Aktivitas lipase 2016. Enzim dan Pemanfaatannya. Bogor:
1. sebelum kondisi 2,2 48,0 Ghalia Indonesia.
optimum [7] Amalia, R., Rumondang, B., dan Firman, S.
Aktivitas lipase 2013. Penentuan pH dan Suhu Optimum untuk
2. pada saat kondisi 6,6 144,1 Aktivitas Ekstrak Kasar Enzim Lipase dari
optimum Kecambah Biji Karet (Hevea Brasiliensis)
terhadap Hidrolisis PKO (Palm Kernel Oil).
Aktivitas spesifik lipase adalah jumlah Medan: Universitas Sumatera Utara.
aktivitas lipase dalam kondisi kerja yang optimum [8] Poedjiadi, A. 1994. Dasar-dasar Biokimia.
per miligram protein. Pada penelitian ini aktivitas Jakarta: UI-Press.
spesifik lipase pada kecambah biji alpukat yaitu [9] Sadikin, M. 2002. Biokimia Enzim. Jakarta:
144,1 U/mg. Widya Medika.
Enzim merupakan katalis protein yang [10] Su’i, M., Harijono, Yunianta, dan Aulani’am.
memiliki aktivitas biokimiawi. Jumlah aktivitas suatu 2010. Aktifitas Hidrolisis Enzim Lipase dari
enzim merupakan tolak ukur tingkat kemurnian Kentos Kelapa terhadap Minyak Kelapa.
enzim . Hal ini berarti semakin tinggi akivitas Malang: Universitas Brawijaya.
spesifik suatu enzim maka semakin tinggi juga
tingkat kemurnian enzim tersebut[10].
212 212