Documenti di Didattica
Documenti di Professioni
Documenti di Cultura
When Sangkuriang was pointing his arrow towards the boar, the arrow shot
right about the heart of his dog. Instead of not getting hunted animals,
Sangkuriang took Tumang’s heart, then below him went home.
Because from not seeing Tumang before, his mother asked where Tumang
was. Sangkuriang was shocked and confused. Finally, Sangkuriang was
honest that the heart eaten earlier belonged to Tumang.
She was so angry, Dayang sumbi beat his son with centong to leave a mark
on his head, Dayang sumbi also informed that Tumang was his father.
As a result of his actions, Sangkuriang left his home, he traveled around the
world, seeking knowledge and he grew into an adult male. Sangkuriang
changed his name to Jaka.
Years later, stop by his childhood forest to ask for a drink, to a woman who
owns the cottage. Dayang Sumbi who is still young, receives her guests with
joy.
“Please come in, can I know what’s your name?” asked Dayang Sumbi. “My
name is Jaka” answered Sangkuriang. At that time both of them did not
realize that they were mothers and children who were separated for so long.
They were getting closer, one day Sangkuriang wanted to propose to Dayang
Sumbi, but when Sangkuriang was working, Dayang sumbi saw a sign on
Jaka’s head.
Dayang Sumbi was surprised, knowing that Jaka was Sangkuriang. For the
sake of no unwanted things, when they were about to apply, Dayang Sumbi
made a proposal. She wanted Sangkuriang to make a lake and a boat in one
night.
Suatu hari Dayang Sumbi ingin sekali makan hati Menjangan, ia meminta
Sangkuriang untuk mencarikannya ke dalam hutan. Sangkuriang pun pergi
bersama Tumang.
Sayangnya di hutan sedang tidak ada Menjangan, yang ada babi hutan yang
sebenarnya adalah perwujudan seorang Dewa yang sedang dikutuk. Tumang
yang tahu, mencoba menghalangi Sangkuriang, yang hendak memanah babi
hutan itu.
Silakan masuk, boleh tahu siapakah nama kamu? Nama saya Jaka. Saat itu
keduanya belum sadar bahwa mereka adalah ibu dan anak yang terpisah
sekian lama.
Mereka pun semakin dekat, suatu hari Sangkuriang hendak melamar Dayang
Sumbi, tetapi ketika Sangkuriang sedang bekerja, Dayang sumbi melihat
sebuah tanda di kepala Jaka.
Dayang Sumbi pun terkejut, karena sadar bahwa Jaka adalah Sangkuriang.
Demi tidak terjadi hal yang tidak diinginkan, saat hendak melamar, Dayang
Sumbi mengajukan usul. Dia ingin kamu buatkan danau dan perahu dalam
satu malam.
Para jin mengira, itu sudah pagi, mereka segera kembali ke alamnya.
Sangkuriang yang marah karena gagal. Ia pun menendang perahu yang
hampir jadi itu.