Sei sulla pagina 1di 8

KAWISTARA

VOLUME 7 No. 2, 17 Agustus 2016 Halaman 113-224

PENGARUH PERAWATAN KEHAMILAN ANTENATAL CARE


TERHADAP KEMATIAN IBU MELAHIRKAN DI RUMAH SAKIT
KABELOTA DONGGALA SULAWESI TENGAH

Siti Rahmawati
Program Studi Ekonomi Pembangunan
Universitas Tadulako
Email: rahmawatytjo@yahoo.com

ABSTRACT
One of the factors of the high number for Maternal Mortality Rate (MMR) in Indonesia is caused by the
low prenatal care and assistance by healthcare workers. In Central Sulawesi, MMR is still quite high,
269 per 100 thousand live births, meanwhile, the standard number of the Ministry of Health is 226 per
100 thousand live births. This study aims to determine the effect of prenatal care on maternal mortality
using retrospective studies and logistic regression data analysis. The tabulation result of the data
showed that the relationship between prenatal care and maternal mortality was significant confidence
level of 95%. The significance of that relationship was showed by Chi-Square= 5.84 at P<0.05 or P<0.02.
OR value was 2.77 at IK 95% between 1.20 to 6.41. It showed that the chances of maternal mortality in
the subjects with poor antenatal care was about 2.77 times compared with the chance of the subject to
life. The complications which occured during the delivery and the quality of aid delivery encompassed
birth attendant for implementing the “3” clean pantographs and Kala III active management. Both of
them statistically have a significant relationship with the incidence of maternal mortality.

Keywords: Prenatal care; Maternal mortality; The delivery of healthcare workers; Workers; Non-
health workers.

ABSTRAK
Salah satu faktor tingginya Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia adalah karena masih relatif
rendahnya perawatan kehamilan dan cakupan pertolongan oleh tenaga kesehatan. Di Provinsi Sulawesi
Tengah, AKI masih cukup tinggi, 269 per 100 ribu kelahiran hidup, sementara standar Kementrian
Kesehatan 226 per 100 ribu kelahiran hidup. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh
perawatan kehamilan terhadap kematian ibu dengan desain penelitian menggunakan retrospective
studies dan analisis data regresi logistik. Hasil tabulasi data menunjukkan adanya hubungan antara
perawatan kehamilan dengan kematian maternal adalah bermakna pada taraf kepercayaan 95 persen.
Kebermaknaan hubungan tersebut ditunjukkan oleh nilai Chi-Square= 5.84 pada nilai P<0.05 atau
P<0.02. Nilai OR sebesar 2.77 pada IK 95 persen antara 1.20 sampai 6.41. Hal ini memperlihatkan bahwa
peluang terjadinya kematian maternal pada subjek dengan perawatan antenatal buruk adalah sebesar
2.77 kali lipat dibandingkan dengan peluang subjek untuk hidup. Komplikasi yang terjadi pada masa
persalinan dan kualitas pertolongan persalinan yang meliputi penolong persalinan penerapan “3”
bersih partograf dan manajemen Kala III aktif masing-masing secara statistik mempunyai hubungan
bermakna dengan kejadian kematian ibu.

Kata Kunci: Perawatan Kehamilan; Kematian ibu; Persalinan Nakes; dan Non Nakes.

209
Kawistara, Vol. 7, No. 2, Agustus 2016: 209-216

PENGANTAR ibu hamil risiko tinggi, persalinan yang aman,


Menanggapi masalah kematian ibu dan enggunaan buku kesehatan ibu dan anak
yang demikian besar pada tahun 1987, (KIA) didalam perawatan kehamilan.
untuk pertama kalinya di Nairobi-Kenya Make every mother and child count /ibu
diadakan konferensi internasional tentang sehat, anak sehat setiap saat merupakan
kematian ibu. Kemudian pada tahun 1990 slogan dari Badan kesehatan Dunia dalam
diselenggarakan Wold Summi For Children di menyambut Hari kesehatan Dunia tanggal 7
New York, Amerika Serikat, yang dihadiri oleh April 2005. Slogan ini menunjukkan betapa
perwalian dari 27 negara dan membuahkan sudah mendesaknya penangananan masalah
tujuh utama diantaranya menurunkan kesehatan ibu dibanyak negara di dunia
angka kematian ibu separoh pada tahun khususnya di Indonesia yang mempunyai
2000(WHO, 2000). Pada Tahun 1994 diadakan angka kematian ibu yang cukup tinggi.
pula Internasional Conference on Population Data Angka Kematian Ibu di Provinsi
and Development (ICPD) di Kairo, Mesir, yang Sulawesi Tengah masih cukup tinggi, yaitu
menyatakan bahwa kebutuhan kesehatan 226 per 100 ribu kelahiran hidup. Kebijakan
reproduksi pria dan wanita sangat vital bagi Jaminan Persalinan atau JAMPERSAL selain
pembangunan sosial dan pengembangan menjamin hak hidup sehat bagi penduduk
sumberdaya manusia (SDM). Pelayanan miskin, diharapkan dapat menurunkan
kesehatan tersebut dinyatakan sebagai tingkat kematian ibuyang masih tinggi.
bagi­an integral dari pelayanan dasar yang Pada tahun 2010, Angka Kematian Ibu di
akan terjangkau oleh seluruh masyarakat Provinsi Sulawesi Tengah mencapai 269
termasuk pelayanan kesehatan ibu agar per 100 ribu kelahiran hidup, sedangkan
setiap ibu hamil dapat melalui kehamilan standar Kementrian Kesehatan adalah 226
dan persalinan dengan aman dan selamat per 100 ribu kelahiran hidup. Kematian
(WHO, 2000 dan Ramson , 2003). ibu di Kabupaten Donggala pada saat
Tahun 1985 di Beijing, Cina, diadakan melahirkan merupakan takdir/nasib dalam
Fourth World Conference on Women. Kemudian kehidupan keluarga yang mempengaruhi
tahun 1987 di Colombo, Srilangka, dise­leng­ kelangsungan bayi yang baru lahir. Seluruh
garakan Safe Motherhood Technical Consul­ anggota keluarga sudah berupaya untuk
tation. Kedua Konferensi internasional ini menyelamatkan ibunya akan tetapi karena
menekankan perlu dipercepatnya penu­ kondisi ibu tidak dapat diselamatkan karena
runan angka kematian ibu pada tahun komplikasi kehamilan dan persalinan.
2000 menjadi setengahnya sejak 1990. Pada Peningkatan wujud peran serta tenaga
pertemuan Colombo tersebut ditinjau medis, perawat, dan bidan dalam pencapaian
kemajuan selama 10 tahun terakhir, sejak tujuan sistem layanan kesehatan yang
konferensi di Nairobin dan disimpulkan profesional bertujuan untuk meningkatkan
meskipun kemampuan investasi terbatas mutu pelayanan kebidanan dan keselamatan
namun dengan intervensi kebijakan dan pasien di rumah sakit (Maine, 1992 dan Ross,
program efektif, angka kematian ibu dapat 1994).
diturunkan, (WHO, 2000 ). Kabupaten Donggala di Propinsi
Pada tahun 2005, Millenium Development Sulawesi tengah merupakan daerah lokasi
Goals (MDG’s) menghasilkan lima tujuan penelitian dengan angka kematian cukup
utama pembangunan kesehatan dari tahun tinggi. Hal ini disebabkan oleh perbedaan
2005-2015 yang berhubungan dengan kese­ ekonomi, kultur budaya, norma, nilai,
hatan ibu dan anak di Indonesia dan lebih lingkungan, budaya, tingkat sosial ekonomi
memprioritaskan kesehatan ibu melalui rendah, letak geografis (asesibilitas) dari
penurunan kematian ibu menjadi 226 per 100 pusat pelayanan kesehatan, pelayanan
ribu tahun 2009 dengan melakukan upaya kesehatan yang tidak efektif, pengetahhuan
diantaranya: pelayanan ibu hamil, pelayanan perawatan kehamilan cukup rendah, sistem

210
Siti Rahmawati -- Pengaruh Perawatan Kehamilan Antenatal Care terhadap Kematian Ibu Melahirkan
di Rumah Sakit Kabelota Donggala Sulawesi Tengah

keterlambatan rujukan, proses administrasi dokter bedah. Dokter spesialis sebanyak


masih sangat lambat dan kurang efektif, dan 7 orang. Jumlah teknisi medis sebanyak 2
lamanya perjalanan ke rumah sakit. orang, rasio tehnisi dokter 0,3. Average Length
Berdasarkan uraian di atas, peneliti of Stay yangberarti lama rawat inap rata-rata
me­ lakukan penelitian dengan mengetahui besarnya selama 6-9 hari.
pengaruh perawatan kehamilan dengan per­
tolongan persalinan tenaga kesehatan dan Hubungan Perawatan Kehamilan
non tenaga kesehatan terhadap kematian dan Penolong Persalinan dengan
ibu di daerah Kabupaten Donggala Provinsi Kematian Ibu
Sulawesi tengah. Analisis bivariabel dalam penelitian
Jenis penelitian ini adalah analitik ob­ ini dilakukan untuk mengetahui hubungan
ser­vasional dengan rancangan desain pene­ antara perawatan kehamilan dan penolong
litian Retrospectif Studies. Subjek yang di­ pertama pada komplikasi perdarahan, pre-
gunakan adalah semua kasus kematian ibu eklamsia, eklamsia, dan sepsis. Pengukuran
pada populasi selama periode penelitian menggunakan Chi-Square, nilai P dan nilai
sebagai kasus dengan melahirkan hidup OR (Odds Ratio). Nilai P digunakan untuk
sebagai kontrol. Sampel penelitian adalah ibu melihat ada dan tidaknya signifikansi atau
yang melahirkan mati (kasus) sebanyak 35 kemaknaan hubungan. Jika nilai P<0,05,
responden dan ibu yang melahirkan hidup maka dikatakan ada pengaruh bermakna dan
sebagai kontrol sebanyak 70 responden. Total jika P>0,05. Odds Ratio atau OR digunakan
responden sebanyak 105 orang. Analisis data untuk melihat keeratan hubungan.
menggunakan uji statistik Chi-Square dengan Cochrane (2007) mengatakan bahwa
analisis bivariat. perawatan Antenatal Care dilakukan secara
rutin oleh tenaga kesehatan sejak subjek
PEMBAHASAN ibu hamil merasa dirinya hamil. Perawatan
Profil Rumah Sakit Kabelota Donggala kehamilan dikatakan baik jika subjek
melakukan perawatan kehamilan antenatal
di Kabupaten Donggala
care paling sedikt empat kali selama hamil
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD)
sesuai dengan standar “5T”, yang meliputi
Kabelota Donggala di Kabupaten Donggala
timbang berat badan, ukur tekanan darah,
Provinsi Sulawesi Tengah adalah rumah sakit
ukur tinggi fundus uteri, pemberian immu­
kelas Tipe C. Rumah sakit ini mampu mem­
nisasi Tetanus Toxoid, dan pemberian tablet
berikan pelayanan kedokteran dokter spesialis
tambah darah. Sebaliknya, apabila perawatan
dengan jumlah dokter spesialis yang sangat
kehamilan melaksanakan 5T maka dapat
terbatas. Rumah sakit ini juga menampung
dikatakan bahwa perawatan antenatal akan
pelayanan rujukan dari puskesmas. Sarana
menjadi buruk hasilnya pada saat menjelang
tempat tidur yang tersedia sebanyak 102
persalinan. Penolong pertama persalinan
buah. Jumlah dokter yang tersedia sekitar
dikelompokkan menjadi dua, yaitu penolong
23 dokter yang terdiri dari 14 dokter umum.
pertama oleh tenaga kesehatan dan non
dan, Tidak terdapat dokter spesialis gigi dan
kesehatan (dukun beranak).
Tabel 1
Pengaruh Perawatan Kehamilan Non Nakes dan Nakes dengan Kematian Ibu di Rumah
Sakit Kabelota Donggala Kabupaten Donggala Provinsi Sulawesi Tengah Tahun 2011
No Variabel Mati (Kasus) (Hidup) (Kontrol) Chi-Square OR
n % N % (P)
1 Perawatan kehamilan
a.buruk 19 54,28 21 30,0 58,8 2,77
b.baik 16 45,70 49 70,0 (0,02*) 1,2-6,4

211
Kawistara, Vol. 7, No. 2, Agustus 2016: 209-216

Lanjutan tabel 1

No Variabel Mati (Kasus) (Hidup) (Kontrol) Chi-Square OR


n % N % (P)
2. Penolong persalinan
a.non tenaga kesehatan 23 65,7 25 35,71 8,4 3,4
b.tenaga kesehatan 12 34,3 45 64,3 (0,05) (1,4-8,0)

*=Bermakna pada taraf kepercayaan 95%

Tabel 1 (aspek pertama) menunjukkan sebesar 0,05 dan OR pada inteval 1,4-8,0,
bahwa hubungan antara perawatan ke­ Ik 95% secara signifikan tidak berpengaruh
hamilan buruk oleh non nakes (dukun bayi) terhadap kematian ibu.
dengan kematian ibu adalah berpengaruh UNDP (2005 menyatakan bahwa 80%
dan signigikan secara significan pada taraf kematian ibu terjadi di rumah sakit rujukan
kepercayaan 95%. Pengaruh kebermaknaan walaupun kualitas pelayanan kesehatan,
hubungan tersebut ditunjukkan nilai Chi- khususnya maternal dipengaruhi oleh banyak
Square 58,8 pada nilai P>0,05 dan nilai faktor, namun kemampuan tenaga kesehatan
OR sebesar 2,77 pada IK 95% (antara 1,20 (bidan, dokter, dokter spesialis) merupakan
sampai 6,41). Penyajian data pada perawatan salah satu faktor utama dalam menangani
kehamilan ANC buruk dengan vairabel ibu-ibu dalam komplikasi kehamilan dan
mati merupakan kasus adalah sebanyak 19 persalinan. Untuk mencegah komplikasi
(54,28%), sedangkan untuk hidup sebanyak kehamilan dalam persalinan, ibu-ibu hamil
21 (30%), Chisquare (58,8) dan Odd Rasio dianjurkan untuk memeriksa kehamilannya
2,77. Hal ini menunjukkan bahwa peluang sedikitnya empat kali kunjungan antenatal
terjadinya kematian ibu pada subjek dengan selama hamil sesuai dengan standar
perawatan antenatal buruk adalah sebesar Departemen Kesehatan. Bentuk pelayanan
2,77 kali lipat dibandingkan dengan peluang pada trisemester 1 (16 minggu) atau K1
subjek tersebut untuk hidup dan secara bertujuan untuk melakukan persiapan dan
statistik berpengaruh terhadap kematian ibu. deteksi anemia secara dini, membantu ibu
Aspek kedua adalah perawatan ibu hamil dalam mempersiapkan tempat dan penolong
dengan pemeriksaan antenatal care (ANC) persalinan, dan melakukan penyuluhan
baik selama 4 kali secara teratur dengan kasus kepada ibu-ibu rumah tangga yang sedang
mati (16) dan kasus hidup (45,70%) dengan mempersiapkan persalinannya. Bentuk
variabel hidup sebagai kontrol sebanyak 49 pelayanan ke II dan ke III (24-28) minggu
pasien (70%). Nilai Chisquare sebesar 0,02 dan setelah 28-36 minggu adalah mengatasi
dan Odd rasio pada kisaran 1,2-6,64. Hasil uji komplikasi yang akan terjadi.
secara statistik tidak berpengaruh terhadap
kematian ibu. Penolong persalinan dengan Pengaruh Hubungan Faktor
tenaga non kesehatan (dukun bayi) dengan
Pola Kesehatan Reproduksi dan
responden 23 (65,7%) dengan variabel
Pendapatan Ibu Hamil dengan
kasus mati, sedangkan ibu hamil variabel
kasus hidup sebagai kontrol sebanyak 25
Kematian Ibu Di Rumah Sakit
responden (35,71%), chisquare 8,4 dan OR Kabelota Donggala Sulawesi Tengah
3,4 IK 95% ,secara statistik berpengaruh Analisis bivariabel menguji antara
terhadap kematian ibu. Perawatan kehamilan variabel umur, paritas, dan pendapatan
ANC secara baik dan teratur 4 kali dengan dengan kematian ibu. Tabel 2 memperlihat­
pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan kan hasil analisis bivariabel pada variabel
(dokter dan bidan) untuk variabel kasus mati kontrol yang meliputi umur, paritas, dan
sebagai kontrol responden sebesar 12 pasien pendapatan keluarga dengan kematian ibu.
(34,3%), untuk variabel pasien hidup sebagai Nilai-nilai yang digunakan adalah Chi-Square
kontrol 45 pasien (64,3%). Nila Chisquare dengan interval kepercayaan pada taraf

212
Siti Rahmawati -- Pengaruh Perawatan Kehamilan Antenatal Care terhadap Kematian Ibu Melahirkan
di Rumah Sakit Kabelota Donggala Sulawesi Tengah

95% (IK 95%). Tabel 2 menunjukkan bahwa 1,7 kalilipat dibandingkan peluang subjek
hubungan antara umur dengan kematian tersebut untuk hidup, tetapi secara statistik
ibu bermakna pada taraf kepercayaan 95%. pengaruh paritas tidak bermakna dengan
Pengaruh hubungan tersebut diperlihatkan kematian ibu.
oleh nilai Chi-Square = 6.61 pada nilai Pengaruh pendapatan terhadap kematian
P0,05 atau nilai P=0,01. Nilai OR sebesar ibu hubungannya tidak bermakna pada taraf
2,97 pada IK 95% (antara 1,26 sampai 6,9). kepercayaan 95 persen. Ketidakbermaknan
Hal ini menunjukkan bahwa peluang hubungan tersebut diperlihatkan oleh uji
terjadinya kematian ibu pada subjek dengan statistik dengan nilai Chi-Square = 1,10
umur kurang 20 tahun dan lebih 35 tahun pada nilai P>0,05 atau P=0,29. Nilai OR
adalah sebesar 2,9 kali lipat dibandingkan sebesar 1,59 pada IK 95 persen antara 0,67
peluang subjek tersebut untuk hidup. sampai 3,77. Hal ini menunjukkan bahwa
Pengaruh paritas dengan kematian ibu tidak peluang terjadinya kematian ibu pada subjek
berpegaruh secara bermakna dengan tingkat dengan pendapatan kurang dari Rp 300.000
kepercayaan 95%. Ketidakbermaknaan ter­ adalah 1,59 kali lipat dibanding dengan
sebut dapat dilihat pada nilai-nilai Chi-Square peluang subjek untuk hidup, tetapi secara
=1,91 pada nilai P >0,05 atau P=0,17. Nilai statistik hubungan pendapatan dengan
OR sebesar 1,78 pada IK 95 persen (antara kematian ibu tidak bermakna pada taraf
0,78 sampai 4,06). Pengaruh paritas dengan kepercayaan 95 persen. Hasil analisis ini
uji statistik ini menunjukkan bahwa peluang menunjukkan pendapatan lebih dari Rp
terjadi kematian ibu pada subjek dengan 400.000 memperlihatkan bahwa tidak terjadi
paritas kurang dua atau lebih empat adalah peluang kematian ibu (lihat Tabel 2).

Tabel 2
Pengaruh Hubungan Umur, Paritas, dan Pendapatan Keluarga Pasien dengan Kematian Ibu
di Rumah Sakit Kabelota Donggala Kabupaten Donggala di Provinsi Sulawesi Tengah Tahun
2011
No. Variabel Mati Kasus Hidup Kontrol Chi-Square OR
1. N Persen N Persen P IK 95%
Umur :
-<20 16 45,7 50 28,6 6,61 2,97
(0,01) (1,28-6,90)
->20 s/d 35 tahun 19 54,3 20 71,4 7,9
2. Paritas:
-<2 21 40,0 38 54,3 1,91 1,78
->2 sd 4 14 60,0 32 45,7 (0,17) (0,78-4,06)
3. Pendapatan: 13 37,10 19 27,10 1,10 1,59
<Rp. 350.000 (0,29) (0,67-3,7)
>Rp.400.000 22 62,9 51 72,90 ( 8,52)

Tabel 2 menyatakan bahwa salah satu 24 tahun, sedangkan ibu usia 15 -19 tahun
faktor yang menyebabkan tingginya angka mempunyai kematian ibu mempunyai
angka kematian ibu sebagai variabel ibu hampir 2 kalinya kematian ibu usia 20-24
hamil mati sebagai kasus adalah faktor umur tahun resiko kematian ibu meningkat pada
ibu. Ibu sangat muda (kurang dari 20 tahun) usia 35 tahun terutama. Menurut keterangan
proporsinya sekitar 45,7 persen, sedangkan ibu yang hidup merupakan kontol jumlahnya
umur ibu usia 20-35 tahun proporsinya 28,6% berusia < 20 tahun dan usia > 20 tahun
lebih dari 54,3%. Rata-rata Umur Ibu berusia 71,4%. Odd Rasio diperoleh 1,286-6,90).
0-14 tahun mempunyai risiko kematian ibu Jumlah anak (paritas) ibu yang umur rata-
hampir 5 kali kematian ibu pada usia 20- rata < 20 untuk kasus yang mati jumlahnya

213
Kawistara, Vol. 7, No. 2, Agustus 2016: 209-216

lebih sedikit <2 dibandingkan (40%) dengan rumah ke rumah sakit merupakan pemicu
umur > 20 tahun keatas jumlahnya > 2-4 terjadinya komplikasi persalinan sehingga
(60%). Sedangkan untuk kasus ibu hamil pasien tidak dapat tertolong dan meninggal
yang hidup sebagai kontrol dengan paritas / di rumah sakit.
jumlah anak <2 ( 54,3%), Chi Square 1,91dan Data Rumah Sakit Kabelota Donggala
Od Rasio Ik 95% (1,78) dan paritas > 2 sd 4 menyatakan bahwa tiga faktor utama
(45,7%), Chisquare (0,17) dan Odd Rasio penyebab kematian ibu melahirkan adalah
(1,78). Tabel 2 menyatakan bahwa dari segi pen­darahan, hipertensi saat hamil atau
pendapatan untuk variabel mati sebagai pre eklamsia, dan infeksi. Pendarahan
kasus bahwa pendapatan keluarga ibu hamil mem­ punyai kontribusi persentase ter­
rata-rata kurang dari Rp 300.000 sebesar tinggi penyebab kematian (60%), yakni
13 (37%), dan lebih dari Rp 400.000 sebesar anemia.Kekurangan energi kronis (KEK)
22 (62,9%), dan untuk variabel ibu hamil pada ibu hamil menjadi penyebab utama
hidup sebagai kontrol dengan pendapatan terjadinya pendarahan dan infeksi me­
rata-rata kurang dari350.000 sebesar (19) rupa­kan pemicu terjadinya kematian ibu.
atau (27,10%) dengan Chisquare (1,10) dan AKI merupa­kan salah satu indikator untuk
pendapatan > 400.000 sebesar 51 ( 72,99%) melihat derajat kesehatan perempuan yang
dengan Chisquare (8,52%), dan Odd Rasio target­nya telah ditentukan dalam Tujuan
rata-rata 1,59 (0,67-3,7). Hasil pengukuran Pem­bangunan Millenium (tujuan kelima,
variabel karakteristik sosial ekonomi ibu yaitu meningkatkan derajat kesehatan ibu
melahirkan terhadap kematian ibu meliputi hamil sampai tahun 2015 adalah mengurangi
umur, paritas, secara statistik berpengaruh sampai ¾ risiko jumlah kematian ibu).
secara bermakna pada umur muda usia <20 Hasil survei di Rumah Sakit Kabelota
tahun dan jumlah anak yang lebih besar 2 meya­takan bahwa AKI menunjukkan pe­
berpengaruh terhadap kematian ibu dan nurunan dari waktu ke waktu. Namun
pendapatan yang relatif rendah sangat ber­ demikian upaya untuk mewujudkan target
pengaruh secara significan terhadap ke­ Tujuan Pembangunan Milenium 2015 masih
matian ibu hamil dan melahirkan di rumah mem­butuhkan komitmen dan usaha kerja
sakit Kabelota Kabupaten Donggala. keras yang berkesinambungan oleh pihak
Pendidikan ibu sebagian besar tamat rumah sakit. Hal ini dapat dilihat dari tren
SLTA (1,9%), tamat SD (47,6%), dan yang pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan
tamat perguruan tinggi hanya sekitar 2,9%. (dokter, bidan) yang meningkat jika
Sebagian besar ibu hamil berpendidikan dibandingkan dengan tenaga non kesehatan
< SLTP (52,1%). Hasil kajian menyatakan (dukun bayi), cakupan persalinan dukun
bahwa pada umumnya ibu hamil berpen­ bayi yang mulai tergeser dan cenderung
didikan rendah dan berpengaruh terhadap menurun. Yang menjadi catatan adalah
kematian ibu di dalam kepatuhan pemeriksa­ bahwa ternyata pemberdayaan perempuan
an pelayanan antenatal care yang ditetapkan dengan latar belakang pendidikan sosial
oleh Depkes. ekonomi keluarga, lingkungan masyarakat
Aspek ketiga adalah berkaitan dengan dan politik, dan kebijakan juga berpengaruh
penolong persalinan yang mendampingi terhadap kematian ibu. Peran suami dituntut
pasien pada waktu terjadinya kematian ibu, harus berupaya ikut aktif dalam segala
persentase terbesar (44,8%) didampingi oleh permasalahan di bidang reproduksi dan
dokter/perawat dan persalinan dirumah keselamatan ibu melahirkan. Oleh karena itu,
yang ditolong tenaga non nakes /dukun bayi pandangan masyarakat yang menganggap
(19%), dan di rumah bidan 23,8%. Besarnya kehamilan adalah peristiwa alamiah perlu
persentase kematian ibu akibat kelalaian dari diubah secara sosiokultural agar perempuan
pelayanan kesehatan yang kurang bermutu mendapatkan perhatian dari masyarakat.
dan keterlambatan merujuk pasien dari Diperlukan upaya peningkatan pelayanan

214
Siti Rahmawati -- Pengaruh Perawatan Kehamilan Antenatal Care terhadap Kematian Ibu Melahirkan
di Rumah Sakit Kabelota Donggala Sulawesi Tengah

perawatan ibu hamil dan melahirkan oleh subjek dengan paritas kurang dua atau lebih
pemerintah, swasta, dan masyarakat, khusus­ empat adalah 1,7 kali lipat dibanding dengan
nya peran suami di dalam pencegahan peluang subjek tersebut untuk hidup, tetapi
kematian ibu melahirkan. secara statistik pengaruh paritas tidak
bermakna dengan kematian ibu.
Peran Kesehatan Ibu Hamil dan Sekitar 80 persen penyebab komplikasi
Melahirkan di dalam Mencegah kehamilan dan kematian ibu adalah akibat
Kematian Ibu kelalaian dari petugas pelayanan kesehatan
Kematian ibu hamil dan melahirkan di­ dan keterlambatan merujuk pasien dari
sebabkan oleh banyak faktor risiko dalam pelayanan dasar puskemas ke rumah sakit,
kehamilan dan persalinan sehingga diper­ sehingga pasien tidak dapat tertolong dan
lukan pencegahan kematian ibu. Upaya yang meninggal di rumah sakit.
perlu dilaksanakan adalah:
1. perawatan kesehatan sebelum kehamilan; SARAN
2. pendidikan kesehatan dalam bentuk Hasil penelitian ini dapat menjadi bahan
penyuluhan kepada ibu hamil sebelum masukan bagi Dinas Kesehatan Kabupaten
hamil dan menjelang persalinan; Donggala Sulawesi Tengah dalam peng­
3. mengikuti Keluarga Berencana (KB); ambilan keputusan berkaitan dengan
4. pelayanan kesehatan sebelum kehamilan; upaya peningkatan kualitas pelayanan di
5. mengurangi pembatasan wanita hamil; bidang kesehatan reproduksi ibu hamil dan
6. mempersiapkan bank darah di rumah persalinan dalam upaya pencegahan kematian
sakit atau di puskesmas; ibu yang cukup tinggi. Hasil ini diharapkan
7. provider yang siap bertugas 1x 24 jam di dapat menjadi bahan pertimbangan dalam
rumah sakit; perencanaan dan upaya peningkatan
8. memperbanyak dokter spesialis obsgin di kesehatan ibu dan anak dan peningkatan
kabupaten-kabupaten di daerah terpencil; wujud peran serta tenaga perawat, dokter
9. mempromosikan hasil-hasil penelitian spesialis, dan bidan desa dalam pencapaian
kesehatan reproduksi kepada remaja penurunan angka kematian ibu dari 269
yang belum menikah sehingga terjadi per 100 ribu kelahiran hidup. Sementara
pembatasan perkawinan dini; standar Kementrian Kesehatan adalah 226
10. dan meningkatkan kualitas pelayanan per 100 ribu kelahiran hidup yang sesuai
ke­
sehatan dibidang kebidanan yang dengan pencapaian Tujuan Pembangunan
bermutu. Milenium harus dibawah 112 per 100 ribu
kelahiran hidup. Indonesia mungkin tidak
SIMPULAN akan mencapai target yang ditetapkan oleh
Hubungan antara perawatan kelahiran Tujuan Pembangunan Milenium pada tahun
oleh nakes dan non nakes dengan kematian 2015. Kualitas pelayanan kebidanan perlu
ibu adalah bermakna pada taraf kepercayaan ditingkatkan dalam melayani ibu hamil dan
95%. Kebermaknaan hubungan tersebut persalinan agar tidak terjadi komplikasi di
ditunjukkan nilai Chi-Square sebesar -5,84 dalam persalinan terhadap kematian ibu.
pada nilai P>0,05 atau P<0,02, nilai OR
sebesar 2,77 pada IK 95% (antara 1,20 sampai DAFTAR PUSTAKA
6,41). Hal ini menunjukkan bahwa peluang Cochraine Collaboration. 2007. Cochrane
terjadinya kematian ibu pada subjek dengan Library Issues Patterns Of Routine
perawatan antenatal buruk adalah sebesar Antenatal Care For Low Risk Preqnancy
2,77 kali lipat dibandingkan dengan peluang (Review).
subjek tersebut untuk hidup. Carthy Mj.Maine. D 1992. A Tramework
Pengaruh paritas statistik menunjukkan For Analysis the Determinants of
bahwa peluang terjadi kematian ibu pada Maternal Mortality Journal Studies

215
Kawistara, Vol. 7, No. 2, Agustus 2016: 209-216

in Family Planning Vol 23 No. 1, Jan. Study. Journal The American Collage
February 1992. of Obstetric and Gynecologist. 101(4).
Maine, 1992, Safe Motherhood Programs Option World Health Organization, 2000a. Making
and Issue Program Director Prevention Preqnancy Safer : A Health Sector
Of Maternal Mortality Centre of Strategy For Reducing Maternal
Population And Family Health. Perinatal Morbidity and Mortality
Newyork. Informal Publication of WHO.
Malle, D Ross, D.A, Chambell.O.M. Huttly. World Health Organization. 2000b. Managing
S.R. 1994. Intitusional Maternal Complication in Preqnancy Childbirth
Mortality inMali International Journal a Quide for Midwives and Doctors,
Gynecol Obstet, Jul 46 (1) 19-26 . WHO/RNR/007/WHO.
Ramson B Scoot dkk 2003. Reduced Medicolegal World Health Organization. (2000c).
Risk by Compliance With Obstetric Managing Complication in Preqnancy
Clinical Pathways : A Case-Control A Quide For Midwives and Doctor.

216

Potrebbero piacerti anche