Sei sulla pagina 1di 6

Volume 5 No.

2 Oktober 2018
P-ISSN 2355-2700 E-ISSN 2550-0139
http://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/moneter

Pengaruh Retribusi Daerah dan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah


Yang Dipisahkan Terhadap PAD Kabupaten Bogor
Dedi Suharyadi 1) Rini Martiwi 2) Eulin Karlina 3)
1)
Program Studi Komputerisasi Akuntansi
AMIK BSI Bekasi
dedi.dsi@bsi.ac.id
2)
Program Studi Manajemen Administrasi
ASM BSI Jakarta
rini.ntw@bsi.ac.id
3)
Program Studi Komputerisasi Akuntansi
AMIK BSI Jakarta
eulin.eka@bsi.ac.id

Cara Sitasi: Suharyadi, D., Martiwi, R., & Karlina, E. (2018). Pengaruh Retribusi Daerah Dan Hasil Pengelolaan
Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan Terhadap PAD Kabupaten Bogor. Moneter, 5(2), 7–14.

Abstract - The implementation of regional autonomy makes each region has its own authority to regulate and
manage all local government affairs as regulated by the Law. Thus, the region is also authorized to make local
policies to create and improve people's welfare. The local revenue should also be able to support the needs of the
region and even expected each year local revenue will always increase. The purpose of this study is to determine
whether there is the influence of Regional Retributions and Regional Wealth Outcomes Separated to the Original
Income either partially or simultaneously. The analytical method used is statistical analysis method using multiple
linear regression. The result of this research shows that partial test shows that Levy does not have a significant
effect to the original income of Bogor Regency. This is shown by t test where the significance value is greater than
0.05. As well as Local Levies, the Results of Management of Regional Wealth Is Separated also has no effect on
the original income of Bogor regency. While testing simultaneously or collectively there is no effect of Local
Retribution and Results Management of Regional Wealth Separated to Local Original Income. Based on the F test
using the significance level of 5% or 0.05 can be seen that the value of significance 0.080 greater than 0.05 then
it can be said there is no influence together between independent variables to the dependent variable

Keywords: Regional Retribution, Regional Wealth Outcomes Separated to the Original Income, Local Revenue

sebagai wujud dari asas desentralisasi. Diantaranya


PENDAHULUAN retribusi daerah dan hasil kekayaan daerah yang
dipisahkan. Seperti yang diatur dalam Undang-Undang
Indonesia merupakan negara kepulauan yang tersebar Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah,
dengan berbagai suku dan budaya. Letak wilayah “bahwa dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan
menjadi salah satu penyebab pertumbuhan ekonomi daerah sesuai dengan amanat Undang-Undang Dasar
dan pendapatan di masing-masing daerah mengalami Negara Republik Indonesia Tahun 1945, pemerintahan
perbedaan. Hal ini menjadi tantangan bagi setiap daerah, yang mengatur dan mengurus sendiri urusan
daerah untuk dapat memanfaatkan segala aspek dalam pemerintahan menurut asas otonomi dan tugas
upaya peningkatan terhadap penerimaan daerah. pembantuan, diarahkan untuk mempercepat
Diberlakukannya otonomi daerah membuat setiap terwujudnya kesejahteraan masyarakat melalui
daerah mempunyai kewenangan sendiri dalam peningkatan, pelayanan, pemberdayaan, dan peran
mengatur dan mengelola semua urusan pemerintah serta masyarakat, serta peningkatan daya saing daerah
daerah sebagaimana yang telah di atur oleh Undang- dengan memperhatikan prinsip demokrasi, pemerataan,
undang. Dengan demikian maka daerah juga keadilan, keistimewaan dan kekhususan suatu daerah
berkewenangan membuat kebijakan daerah guna dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia.
menciptakan dan meningkatkan kesejahteraan rakyat. Salah satu sumber keuangan daerah yang dimiliki dan
Untuk dapat mencapai hal tersebut maka pendapatan dikelola oleh Pemerintah Daerah adalah Pendapatan
asli daerah juga harus mampu menopang kebutuhan- Asli Daerah (PAD). Pendapatan Asli Daerah
kebutuhan daerah bahkan diharapkan tiap tahunnya merupakan pendapatan yang diperoleh Daerah yang
pendapatan asli daerah akan selalu meningkat. dipungut berdasarkan Peraturan Daerah sesuai dengan
Seperti halnya Kabupaten Bogor diberi keleluasaan peraturan perundang-undangan. Pendapatan Asli
dalam menggali potensi pendapatan asli daerahnya Daerah bersumber dari Pajak Daerah, Retribusi Daerah,

Diterima: 17-4-2018 Direvisi: 17-7-2018 Disetujui: 7-8- 2018 125


Pengaruh Retribusi Daerah Dan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan Terhadap PAD Kabupaten
Bogor

penerimaan daerah menuntut pemerintah daerah agar bersumber dari PAD, Bagian Dana Perimbangan dan
lebih optimal dalam mengelola sumber pajak daerah Lain-lain Pendapatan Daerah Yang Sah.
tersebut dengan cara intensifikasi maupun
ekstensifikasi. Adapun PAD dapat bersumber dari Pajak Daerah,
Kabupaten Bogor yang merupakan bagian dari propinsi Retribusi daerah, Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah
Jawa Barat terus mengoptimalkan pengelolaan sumber yang dipisahkan dan Lain-lain PAD yang sah
pendapatan daerah yang berasal dari PAD. Berdasarkan (Waluyo, 2013). Sumber PAD berasal dari hasil pajak
data yang bersumber pada Dinas Pendapatan Daerah daerah, retribusi daerah, hasil pengelolaan kekayaan
(Dispenda) Kabupaten Bogor, PAD memberikan daerah yang dipisahkan, dan pendapatan lain asli
kontribusi yang besar terhadap Pendapatan Daerah daerah yang sah. Retribusi Daerah diatur berdasarkan
setelah setelah Dana Perimbangan. Seperti yang terlihat Undang-Undang No. 28 Tahun 2009, dimana retribusi
pada tabel berikut: daerah merupakan salah satu sumber pendapatan
daerah yang penting guna membiayai pelaksanaan
Tabel 1. Realisasi Penerimaan Daerah Kabupaten
pemerintahan daerah.
Bogor Tahun 2011-2016
Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukan di
atas, maka pokok permasalahan yang dapat dirumuskan
dalam penelitian ini adalah:
Lain-
Ta Dana lain a. Apakah terdapat pengaruh retribusi daerah terhadap
Pendap pendapatan asli daerah kabupaten Bogor?
hu PAD % Perimb % Pendap %
atan
n angan atan b. Apakah terdapat pengaruh hasil pengelolaan
Daerah
Daerah kekayaan daerah yang dipisahkan terhadap
685.121 1.781.1 985.455 3.451.7
pendapatan asli daerah kabupaten Bogor?
20 2 5 2 c. Apakah terdapat pengaruh retribusi daerah dan hasil
.399.92 77.918. .796.51 55.115.
11 0 2 8
8 858 9 305 pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan
terhadap pendapatan asli daerah kabupaten Bogor?
1.068.5 2.048.5 857.269 3.974.4 1. Retribusi Daerah
20 2 5 2
48.454. 87.761. .137.88 05.353.
12 7 1 2 Menurut Prof. Dr. P.J.A. Andriani dalam (Waluyo,
296 028 8 212
2013) menyebutkan bahwa Pajak adalah iuran kepada
negara (yang dapat dipaksakan) yang terutang oleh
20
1.261.0
2
2.310.8
5
1.000.4
2
4.572.3 yang wajib membayarnya menurut peraturan-peraturan
34.564. 76.711. 21.091. 32.366. dengan tidak mendapat prestasi kembali, yang
13 8 0 2
121 691 002 814
langsung dapat ditunjuk, dan yang gunanya adalah
untuk mebiayai pengeluaran-pengeluaran umum
berhubung dengan tugas negara untuk
1.712.9 2.498.3 1.166.7 5.378.0
20
37.376.
3
70.936.
4
85.826.
2
94.139.
menyelenggarakan pemerintah.
14 2 6 2 Selain dari pajak, Retribusi juga menjadi salah satu
136 940 723 799
sumber pendapatan bagi setiap daerah. Menurut UU no.
28 tahun 2009 tentang pajak dan retribusi daerah,
2.002.3 2.583.4 1.447.1 6.032.9 disebutkan bahwa Retribusi Daerah adalah pungutan
20 3 4 2
15
20.991.
3
89.732.
3
48.183.
4
58.906. daerah sebagai pembayaran atas jasa atau pemberian
117 475 146 738 izin tertentu yang khusus disediakan dan/atau diberikan
oleh Pemerintah Daerah untuk kepentingan pribadi atau
2.292.1 2.692.1 988.937 5.973.2 badan. Berbeda dengan pajak pusat seperti Pajak
20 3 4 1
16
75.034.
8
67.023.
5
.987.80
7
80.044. Penghasilan dan Pajak Pertambahan Nilai yang
011 139 6 956 dikelola oleh Direktorat Jenderal Pajak, Retribusi yang
dapat di sebut sebagai Pajak Daerah dikelola oleh Dinas
Sumber: Dispenda Bogor (Data Diolah) Pendapatan Daerah (Dispenda).
Beberapa ciri yang melekat pada Retribusi adalah
Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Bogor sebagai berikut (Siahaan, 2005) :
mengalami trend peningkatan dari tahun 2011 sampai a. Retribusi merupakan pungutan yang dipungut
2016. Kontribusi PAD terhadap Pendapatan Daerah berdasarkan undang-undang dan peraturan daerah
Kabupaten Bogor terus meningkat dari yang 20% di yang berkenaan.
tahun 2011 menjadi 38% di tahun 2016. Ini menjadi b. Hasil penerimaan retribusi masuk ke kas
pencapain yang baik untuk kabupaten yang berpusat di pemerintah daerah.
Cibinong. c. Pihak yang membayar retribusi mendapatkan
Retribusi daerah merupakan salah satu sumber dalam kontra prestasi (balas jasa) secara langsung dari
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). pemerintah daerah atas pembayaran yang
Dilihat dari APBD jenis pendapatan disetiap daerah dilakukannya.
dapat dibedakan menjadi tiga yaitu pendapatan

126 Dedi Suharyadi 1) Rini Martiwi 2) Eulin Karlina 3)


Moneter Volume 5 No. 2 Oktober 2018
P-ISSN 2355-2700 E-ISSN 2550-0139

d. Retribusi terutang apabila ada jasa yang c. Hasil pengelolaan kekayaan milik daerah yang
diselenggarakan oleh pemerintah daerah yang dipisahkan
dinikmati oleh orang atau badan. d. Lain-lain pendapatan asli daerah yang sah.
e. Sanksi yang dikenakan pada retribusi adalah sanksi e. Pendapatan Asli Daerah (PAD) adalah semua
secara ekonomis, yaitu jika tidak membayar penerimaan daerah yang berasal dari sumber
retribusi tidak akan memperoleh jasa yang ekonomi asli daerah (Halim, 2008).
diselenggarakan oleh pemerintah daerah. Indikator keberhasilan perkembangan daerah
direfleksikan oleh besar kecilnya PAD dalam
2. Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang membiayai pembangunan daerah. Potensi dana
Dipisahkan pembangunan yang paling besar dan lestari adalah
bersumber dari masyarakat sendiri yang dihimpun dari
Menurut Undang-Undang No. 32 Tahun 2004 Tentang pajak dan retribusi daerah (Siahaan, 2005).
Pemerintahan Daerah hasil pengelolaan kekayaan Berdasarkan beberapa definisi tersebut diatas dapat
daerah yang dipisahkan Angka (3) yang dimaksud disimpulkan bahwa Pendapatan Asli Daerah (PAD)
dengan “hasil pengelolaan kekayaan Daerah yang merupakan semua penerimaan yang diperoleh daerah
dipisahkan” antara lain bagian laba dari BUMD, hasil yang bersumber dari wilayah sendiri yang dipungut
kerjasama dengan pihak ketiga. berdasarkan peraturan perundang-undangan yang
Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan berlaku di daerahnya.
yaitu Hasil pengelolaan kekayaan milik daerah yang
dipisahkan merupakan penerimaan daerah yang berasal METODOLOGI PENELITIAN
dari hasil perusahaan milik daerah dan pengelolaan
kekayaan daerah yang di pisahkan (Halim, 2008). Populasi dalam penelitian ini adalah retribusi daerah
Jenis-jenis Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang dan hasil pengelolaan kekayaan daerah yang
Dipisahkan meliputi objek pendapatan, yaitu : dipisahkan yang merupakan bagian dari Pendapatan
a. Bagian Laba Perusahaan Milik Daerah Alsi Daerah (PAD) Kabupaten Bogor Propinsi Jawa
b. Bagian Laba Lembaga Keuangan Bank Barat. Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa
c. Bagian Laba Lembaga Keuangan Non Bank data Realisasi Penerimaan Pendapatan Asli Daerah
d. Bagian Laba Penyertaan Modal atau Investasi (PAD) Kabupaten Bogor tahun 2011 sampai dengan
2016.
3. Pendapatan Asli Daerah (PAD) Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik
yang dimilki oleh populasi (Sugiyono, 2009:116).
Dengan adanya otonomi daerah maka daerah Jumlah sampel ini diambil dengan metode purposive
mempunyai kewenangan sendiri dalam mengatur sampling, artinya sampel dipilih berdasarkan
semua urusan pemerintah di luar urusan pemerintah pertimbangan subjektif penelitian yang memenuhi
pusat sebagaimana yang telah di atur oleh Undang- syarat yang dibuat sebagai kriteria harus dipenuhi
undang. Peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebagai sampel, yakni retribusi daerah dan hasil
mutlak harus dilakukan oleh Pemerintah Daerah agar pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan yang
mampu untuk membiayai kebutuhannya sendiri, selalu ada selama tahun penelitian.
sehingga ketergantungan Pemerintah Daerah kepada Variabel penelitian meliputi dua variabel bebas yaitu
Pemerintah Pusat semakin berkurang dan pada Retribusi Daerah (X1) dan Hasil Pengelolaan
akhirnya daerah dapat mandiri. Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan (X2), serta
Dalam upaya meningkatkan Pendapatan Asli Daerah variabel terikat Pendapatan Asli Daerah (Y).
(PAD), setiap daerah tidak diperkenankan untuk: Hubungan antara variabel penelitian tersebut dapat
a. Menetapkan Peraturan Daerah tentang pendapatan digambarkan dalam konstelasi masalah sebagai
daerah yang menyebabkan ekonomi biaya tinggi. berikut:
b. Menetapkan Peraturan Daerah tentang pendapatan
yang menghambat mobilitas penduduk, lalu lintas
barang dan jasa antar daerah, dan kegiatan impor
atau ekspor.
Pendapatan asli daerah adalah penerimaan yang
diperoleh dari sektor pajak daerah, retribusi daerah, Sumber: Konsep Diolah (2018)
hasil perusahaan milik daerah, hasil pengeloalaan Gambar 1.
kekayaan daerah yang dipisahkan, dan lain-lain Model Hubungan antar Variabel Penelitian
pendapatan asli daerah yang sah (Mardiasmo, 2002) . Keterangan:
Menurut Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004, X1 : Retribusi Daerah
Pendapatan Asli Daerah (PAD) terdiri atas: X2 : Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang
a. Pajak daerah Dipisahkan
b. Retribusi daerah Y : Pendapatan Asli Daerah

127
Pengaruh Retribusi Daerah Dan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan Terhadap PAD Kabupaten
Bogor

Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini kolom B yang menunjukkan constant = 3,730 dan X =
menggunakan analisis regresi berganda. Menurut 0,776, maka persamaan garis regresinya adalah Ŷ =
(Sugiyono, 2009) model regresi linier berganda 3,730 + 0,776X1 digambarkan bahwa Konstanta (a) =
dinyatakan dalam persamaan berikut: 3,730 menunjukkan nilai konstan, dimana jika variabel
Y = a + b1X1 + b2X2 Retribusi Daerah (X1) sama dengan nol (0) maka
Dimana: Pendapatan Asli Daerah (Ŷ) = 3,730. Koefisien regresi
Y = Pendapatan Asli Daerah Retribusi Daerah (X1) sebesar 0,776 artinya jika
X1 = Retribusi Daerah variabel independen lain nilainya tetap dan Retribusi
X2 = Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Daerah mengalami kenaikan sebesar 1% maka
Dipisahkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) akan mengalami
a = konstanta kenaikan sebesar 0,766.
b1, b2= koefisien regresi Uji t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh
Koefisien determinasi (R2) bertujuan untuk mengetahui pengaruh satu variabel independen secara individual
seberapa besar kemampuan variabel independen dalam menerangkan variasi variabel dependen
menjelaskan variabel dependen. Koefisien determinasi, (Ghozali, 2006). Hasil uji dapat dilihat pada tabel
dalam output SPSS terletak pada tabel Model Summaryb coefficients pada kolom sig (significance). Berdasarkan
dan tertulis R square berkisar nol sampai satu. tabel diatas dapat dilihat bahwa probabilitas nilai t atau
Untuk dapat memberi interpretasi terhadap kuatnya suatu signifikansi sebesar 0,416 lebih besar dari 0,05, maka
hubungan, maka dapat digunakan pedoman sebagai berikut dapat dikatakan bahwa tidak terdapat pengaruh yang
(Sugiyono, 2009) signifikan antara Retribusi daerah terhadap Pendapatan
Asli Daerah.
HASIL DAN PEMBAHASAN Dilihat dari kontribusinya, Retribusi Daerah
merupakan penyumbang Pendapatan Asli Daerah
Hasil analisis data menunjukkan bahwa tidak terdapat (PAD) ketiga setelah Pajak Daerah dan Lain-lain
pengaruh Retribusi Daerah dan Hasil Pengelolaan Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang sah untuk
Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan secara bersama- Kabupaten Bogor. Jenis pos retribusi daerah dapat
sama terhadap Pendapatan Asli Daerah. Pengujian dikelompokkan menjadi Retribusi Jasa Umum,
secara parsial menunjukkan Retribusi Daerah tidak Retribusi Jasa Usaha dan Retribusi Perizinan. Dalam
berpengaruh signifikan terhadap Pendapatan Asli upaya peningkatan pendapatan daerah, sektor retribusi
Daerah. Sedangkan Hasil Pengelolaan Kekayaan daerah merupakan sektor yang sangat penting untuk
Daerah Yang Dipisahkan tidak berpengaruh terhadap digali dan diperluas pengelolaannnya, karena retribusi
Pendapatan Asli Daerah. dipungut atas dasar balas jasa yang disediakan
Berikut hasil pengujian dengan menggunakan alat bantu pemerintah.
olah data IBM SPSS Statistics 21: Tabel 3. Model Summary
1. Pengaruh Retribusi Daerah Terhadap
Std.
Pendapatan Asli Daerah Error
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Retribusi Daerah Mo Adjusted
R R Square of the
tidak berpengaruh secara signifikan terhadap Pendapatan del R Square
Estima
Asli Daerah (PAD) di Kabupaten Bogor. Hal ini berbeda te
dengan penelitian yang dilakukan oleh Beta (Asteria, 1 ,413a ,170 ,037 6,83486
2015) serta Putri dan Rahayu (2015), yang membuktikan a. Predictors: (Constant), X1
bahwa Retribusi Daerah berpengaruh terhadap Sumber: data diolah (2018)
Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Berdasarkan tabel diatas nilai R Square atau R2 sama
Tabel 2. Coefficients a dengan 0,170 atau 17% artinya perubahan Pendapatan
Asli Daerah dapat dijelaskan melalui Retribusi Daerah
Unstandardiz Standa t dan sisanya 83% dijelaskan variabel bebas lainnya. Dari
ed rdized Sig. hasil korelasinya (R) sebesar 0,413 atau 41,3 % dapat
Coefficients Coeffic dikatakan bahwa Retribusi Daerah memiliki hubungan
ients yang sedang dengan Pendapatan Asli Daerah.
B Std. Beta
Error 2. Pengaruh Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah
3,730 14,541 ,256 Yang Dipisahkan terhadap Pendapatan Asli
,776 ,856 ,413 ,907 Daerah (PAD)
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Hasil Pengelolaan
a. Dependent Variable: Y Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan tidak berpengaruh
Sumber: (Sugiyono, 2009) secara signifikan terhadap Pendapatan Asli Daerah
Berdasarkan hasil output SPSS untuk perhitungan (PAD) di Kabupaten Bogor. Belum ada penelitian
regresi linear lihat pada hasil output coefficiens di sebelumnya yang membuktikan bahwa Hasil

128 Dedi Suharyadi 1) Rini Martiwi 2) Eulin Karlina 3)


Moneter Volume 5 No. 2 Oktober 2018
P-ISSN 2355-2700 E-ISSN 2550-0139

Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan Hasil pengujian menunjukkan bahwa tidak terdapat
berpengaruh terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD). pengaruh Retribusi Daerah dan Hasil Pengelolaan
Tabel 4. Koefisien Variabel Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan secara bersama-
sama terhadap Pendapatan Asli Daerah. Uji statistik F
Model Unstandardized Standar t Sig.
Coefficients dized
pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel
Coeffici independen yang dimasukkan dalam model mempunyai
ents pengaruh secara simultan atau bersama-sama terhadap
B Std. Beta variabel dependen (Ghozali, 2006). Variabel
Error
(Co 8,090 4,828 1,6 ,169
independen yaitu Retribusi Daerah dan Hasil
nsta 76 Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan yang
1 nt) dimasukkan dalam model tidak mempunyai pengaruh
,515 ,259 ,705 1,9 ,118 secara simultan atau bersama-sama terhadap variabel
X2
89
dependen yaitu Pendapatan Asli Daerah (PAD).
a. Dependent Variable: Y
Tabel 6. ANOVAa
Sumber: data diolah (2018)

Berdasarkan hasil output SPSS persamaan garis Model Sum of df Mean F Sig.
regresinya adalah Ŷ = 8,090 + 0,515X2 digambarkan Squares Square
bahwa Konstanta (a) = 8,090 menunjukkan nilai konstan, Regression 183,285 2 91,643 6,551 ,080b
dimana jika variabel Hasil Pengelolaan Kekayaan Residual 41,966 3 13,989
Daerah Yang Dipisahkan (X2) sama dengan nol (0) Total 225,252 5
maka Pendapatan Asli Daerah (Ŷ) = 8,090. Koefisien a. Dependent Variable: Y
regresi Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang b. Predictors: (Constant), X2, X1
Dipisahkan (X2) sebesar 0,515 artinya jika variabel Sumber: data diolah (2018)
independen lain nilainya tetap dan Hasil Pengelolaan Berdasarkan tabel Anova atau uji F diatas dengan
Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan (X2) mengalami menggunakan taraf signifikansi sebesar 5% atau 0,05
kenaikan sebesar 1% maka Pendapatan Asli Daerah dapat dilihat bahwa Ftabel dengan taraf signifikansi 5%
(PAD) akan mengalami kenaikan sebesar 0,515. dan df pembilang = 2, serta df penyebut 6, maka Ftabel=
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa probabilitas 9,552. Dengan demikian Fhitung (6,551) lebih kecil dari
nilai t atau signifikansi sebesar 0,118 lebih besar dari Ftabel (9,552). Dilihat dari nilai signifikansi 0,080 lebih
0,05, maka dapat dikatakan bahwa tidak terdapat besar dari 0,05 maka dapat dikatakan tidak terdapat
pengaruh yang signifikan antara Hasil Pengelolaan pengaruh secara bersama-sama antara variabel
Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan terhadap independen yaitu Retribusi Daerah dan Hasil
Pendapatan Asli Daerah (PAD). Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan
Dilihat dari kontribusinya, Hasil Pengelolaan Kekayaan terhadap variabel dependen yaitu Pendapatan Asli
Daerah Yang Dipisahkan merupakan penyumbang Daerah (PAD).
terkecil bagi Pendapatan Asli Daerah (PAD) untuk Tabel 7. Model Summary
Kabupaten Bogor.
Tabel 5. Model Summary
Model R R Square Adjusted R Std. Error of Model R R Adjusted Std. Error
Square Square R Square of the
the Estimate
Estimate
1 ,705a ,497 ,372 5,32035
1 ,902a ,814 ,689 3,74016
a. Predictors: (Constant), X2
Sumber: data diolah (2018) a. Predictors: (Constant), X2, X1
Berdasarkan tabel diatas nilai R Square atau R2 sama Sumber: data diolah (2018)
dengan 0,497 atau 49,7% artinya perubahan Pendapatan
Berdasarkan tabel diatas nilai Adjusted R Square atau R2
Asli Daerah dapat dijelaskan melalui Hasil Pengelolaan
sama dengan 0,689 atau 68,9% artinya perubahan
Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan dan sisanya 50,3%
variabel dependen Pendapatan Asli Daerah dapat
dijelaskan variabel bebas lainnya. Dari hasil korelasinya
dijelaskan melalui kedua variabel independen yaitu
(R) sebesar 0,705 atau 70,5 % dapat dikatakan bahwa
Retribusi Daerah dan Hasil Pengelolaan Kekayaan
Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan
Daerah Yang Dipisahkan, sedangkan sisanya 0,311 atau
memiliki hubungan yang kuat dengan Pendapatan Asli
31,1% dijelaskan oleh variabel bebas lainnya yang tidak
Daerah.
dibahas dalam penelitian ini.
3. Pengaruh Retribusi Daerah dan Hasil Kekayaan
Untuk analisis regresi linear berganda dapat dilihat pada
Daerah Yang Dipisahkan terhadap Pendapatan
tabel berikut:
Asli Daerah (PAD)

129
Pengaruh Retribusi Daerah Dan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan Terhadap PAD Kabupaten
Bogor

Tabel 8. Coefficientsa Daerah (PAD) dengan terus menggali potensi daerah


Model Unstandardized Standardized baik itu menambah maupun mengembangkan jenis-
Coefficients Coefficients jenis Retribusi Daerah dan Hasil Pengelolaan
Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan yang sesuai
B Std. Beta
dengan kepentingan daerah.
Error
(Constant) 11,258 9,220
REFERENSI
1 X1 1,079 ,478 ,574
X2 ,597 ,185 ,818
Asteria, B. (2015). Analisis Pengaruh Penerimaan
a. Dependent Variable: Y Pajak Daerah Dan Retribusi Daerah Terhadap
Sumber: data diolah (2018) Pendapatan Asli Daerah Kabupaten/Kota di Jawa
Tengah. Jurnal Riset Manajemen, 2(1), 51 – 61.
Dari tabel koefesien dapat dibuat persamaan regresi
linier berganda Ŷ = 11,258 + 1,079X1 + 0,597X2 Ghozali, I. (2006). Aplikasi Analisis Multivariate
digambarkan bahwa Konstanta (a) = 11,258 dengan Program SPSS. Semarang: Undip.
menunjukkan nilai konstan, dimana jika variabel Halim, A. (2008). Akuntansi Keuangan Daerah.
Retribusi Daerah (X1) dan Hasil Pengelolaan Kekayaan Jakarta: Salemba Empat.
Daerah Yang Dipisahkan (X2) = 0 maka Pendapatan Mardiasmo. (2002). Akuntansi Sektor Publik.
Asli Daerah (Ŷ) = 11,258. Koefisien regresi Retribusi Yogyakarta: Andi.
Daerah (X1) sebesar 1,079 artinya jika variabel Siahaan, M. P. (2005). Pajak Daerah dan Distribusi
independen lain nilainya tetap dan Retribusi Daerah Daerah. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
mengalami kenaikan sebesar 1% maka Pendapatan Asli Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Bisnis
Daerah (PAD) akan mengalami kenaikan sebesar 1,079. (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D).
Nilai koefesien positif menjelaskan terdapat hubungan Bandung: Alfabeta.
positif antara Retribusi Daerah dengan Pendapatan Asli
Suharyadi, D., Martiwi, R., & Karlina, E. (2018).
Daerah (PAD).
Pengaruh Retribusi Daerah Dan Hasil
Koefisien regresi Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan
Yang Dipisahkan (X2) sebesar 0,597 artinya jika Terhadap PAD Kabupaten Bogor. Moneter, 5(2),
variabel independen lain nilainya tetap dan Hasil 7–13.
Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan Waluyo. (2013). Perpajakan Indonesia. Jakarta:
mengalami kenaikan sebesar 1% maka Pendapatan Asli Salemba Empat.
Daerah (PAD) akan mengalami kenaikan sebesar 0,597.
Nilai koefesien positif menjelaskan terdapat hubungan PROFIL PENULIS
positif antara Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang
Dipisahkan dengan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Dedi Suharyadi, SE, MM. Lahir di Curup dan
menyelesaikan study S2 di tahun 2012 dengan
KESIMPULAN program studi Magister Manajemen pada
Universitas BSI Bandung. Mulai bergabung di
Berdasarkan hasil pembahasan maka dapat diambil Bina Sarana Informatika dari tahun 2009 sampai
kesimpulan sebagai berikut: dengan sekarang.
1. Pengujian secara parsial menunjukkan bahwa Rini Martiwi, SS, MM. Lahir di Jakarta dan saat ini
Retribusi Daerah tidak berpengaruh signifikan aktif mengajar sebagai dosen di Akademi Sekretari
terhadap Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Bogor. dan Manajemen (ASM) BSI Jakarta dan Akademi
2. Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Bahasa Asing (ABA) BSI Jakarta. Selain mengajar
Dipisahkan tidak berpengaruh terhadap Pendapatan juga terdaftar sebagai anggota Asosiasi Dosen
Asli Daerah Kabupaten Bogor. Indonesia (ADI) sejak tahun 2017.
3. Secara simultan atau secara bersama-sama tidak
terdapat pengaruh Retribusi Daerah dan Hasil Eulin Karlina, S.Pd, MM, menyelesaikan S2 tahun
Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan 2012 dengan program studi Magister Manajemen
terhadap Pendapatan Asli Daerah. pada Universitas BSI Bandung. Bekerja di Bina
4. Pemerintah Daerah Kabupaten Bogor diharapkan Sarana Informatika dari tahun 2010 sampai
dapat lebih meningkatkan kemampuan dalam sekarang.
penerimaan daerah, khususnya Pendapatan Asli

130 Dedi Suharyadi 1) Rini Martiwi 2) Eulin Karlina 3)

Potrebbero piacerti anche