Documenti di Didattica
Documenti di Professioni
Documenti di Cultura
Abstract
I. PENDAHULUAN
Kesehatan merupakan hal yang sangat krusial bagi masyarakat,
khususnya di negara Indonesia yang memiliki tingkat populasi yang tinggi.
Tingkat kesehatan masyarakat di suatu negara menjadi salah faktor penting bagi
pembangunan karena memengaruhi produktivitas sumber daya manusia. Hal ini
juga selaras dengan Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang kesehatan
yang menegaskan bahwa setiap individu memiliki hak yang sama dalam
memperoleh akses atas sumber daya di bidang kesehatan serta pelayanan
kesehatan yang aman, bermutu, dan terjangkau.
Pemerintah melakukan beberapa upaya untuk memenuhi kebutuhan dasar
kesehatan masyarakat, salah satunya yaitu mengadakan sistem jaminan sosial
nasional guna memberikan kepastian perlindungan dan kesejahteraan sosial bagi
masyarakat yang kemudian dijalankan oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial
(BPJS) sebagai badan hukum yang berwenang untuk melaksanakan program
tersebut. Badan Penyelenggara Jaminan Sosial memiliki dua bidang yaitu
kesehatan dan ketenagakerjaan. BPJS Kesehatan berada pada lingkup
penyelenggaraan program jaminan kesehatan, sedangkan BPJS Ketenagakerjaan
bertanggungjawab untuk menjalankan beberapa program yaitu, jaminan
kecelakaan kerja, jaminan hari tua, jaminan pensiun, dan jaminan kematian.
Pelaksanaan program jaminan kesehatan dilaksanakan dengan sifat
kepesertaan wajib yang telah dimulai secara bertahap sejak tahun 2014 dan
ditargetkan semua masyarakat telah terdaftar sebagai peserta BPJS Kesehatan pada
1 Januari 2019 sebagaimana yang tercantum pada Peraturan BPJS Kesehatan
Nomor 1 Tahun 2015. Dalam rangka mewujudkan pretensi tersebut, maka BPJS
Kesehatan dengan mengusung program Jaminan Kesehatan Nasional – Kartu
Indonesia Sehat (JKN-KIS), menyediakan kantor-kantor perwakilan di daerah-
daerah untuk memberikan kemudahan dalam pelayanan.
Kantor BPJS Kesehatan Karanganyar merupakan salah satu kantor
layanan operasional kabupaten yang melayani kebutuhan peserta BPJS Kesehatan
dengan empat bidang kerja dengan fungsi yang berbeda-beda, yaitu bidang
perluasan peserta dan kepatuhan, bidang kepesertaan dan pelayanan peserta,
bidang penagihan dan keuangan, serta bidang verifikator penjaminan manfaat.
Bidang-bidang kerja tersebut dibentuk sebagai salah satu upaya memberikan
kualitas pelayanan yang baik sehingga memberikan kepuasan kepada peserta.
Kualitas pelayanan yang optimal akan memberikan rasa kepuasan sehingga
mampu meningkatkan rasa percaya masyarakat terhadap pemerintah dalam
pemberian perlindungan dan pemenuhan kebutuhan dasar kesehatan.
Parasuraman (dalam Sartika & Djawa, 2019) memaparkan lima dimensi
yang mewakili kualitas pelayanan yaitu reliability, responsiveness, assurance,
emphaty dan tangible. Reliability (kehandalan) yaitu kemampuan untuk
memberikan pelayanan yang akurat dan handal. Responsiveness (daya tanggap)
yaitu kesiapan dan kemauan pegawai untuk memberikan pelayanan yang
3
secara tidak langsung berupa dokumen, catatan, buku, arsip serta hasil penelitian
yang relevan sebagai data penunjang.
Teknik sampling yang digunakan yaitu purposive sampling untuk
menentukan key informan yaitu ketua kantor BPJS Kesehatan Karanganyar dan
snowball sampling menentukan karyawan dan peserta BPJS Kesehatan
Karanganyar, serta informan lainnya sesuai dengan kebutuhan.
Validitas data dilakukan dengan triangulasi sumber dan metode.
Triangulasi sumber dengan melakukan wawancara ke Kepala Kantor BPJS
Kesehatan Karanganyar dan peserta BPJS Kesehatan Karanganyar. Triangulasi
metode menggunakan metode observasi, wawancara, serta analisis dokumen dan
arsip. Data dikatakan valid apabila informasi yang diperoleh dari kedua teknik
memiliki kesamaan.
Pembahasan
Sistem pelayanan yang diterapkan di Kantor BPJS Kesehatan
Karanganyar diterapkan dengan prosedur yang singkat dan tidak mempersulit
baik petugas maupun peserta. Pelayanan dimulai dengan melakukan briefing
6
IV. KESIMPULAN
Simpulan yang dapat peneliti rangkum yakni terkait sistem pelayanan,
kepuasan pelanggan, kendala, serta solusi yang dilakukan.
Sistem pelayanan yang diterapkan di Kantor BPJS Kesehatan
Karanganyar terdiri dari: a) pemberian nomor antrian loket oleh petugas sesuai
dengan kebutuhan masing-masing peserta, b) peserta diarahkan untuk mengisi
formulir sesuai dengan kebutuhannya, c) peserta dipersilakan mengantri di
tempat yang telah disediakan, d) peserta mendapatkan pelayanan di loket setelah
nomor antrian dipanggil, e) peserta diminta untuk memberikan penilaian atas
pelayanan yang didapat dengan mengisi penilaian singkat di monitor petugas
dengan pilihan “memuaskan” atau “tidak memuaskan”.
Kepuasan pelanggan dalam menerima pelayanan di Kantor BPJS
Kesehatan Karanganyar dilihat dari dimensi kepuasan pelanggan yang terdiri dari
lima dimensi yakni daya tanggap (responsiveness), keandalan (reliability),
jaminan (assurance), perhatian (emphaty), dan bukti fisik (tangible). Dimensi-
dimensi tersebut digunakan sebagai pedoman analisis hasil temuan lapangan
8
V. DAFTAR PUSTAKA