Sei sulla pagina 1di 8

Volume 6 No.

1, Juli 2005 (13 -20)

Evaluasi Pasca Huni Studio Gambar


Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik UNLAM

Anna Oktaviana, Dahliani dan Prima Widia Wastuty 1

Abstract – Drawing studio at Program Study of Architecture of UNLAM at this moment was felt
unsupported the studying process if evaluated from the available space concerning the moving space
requirement, equipment of support facility ( for example the drawing desk, desk, locker, etc.), the
furniture arrangement situation regarding the human being movement circulation.
This study conducted in order to get a good drawing studio condition evaluated from equipment of
furniture facility, moving space requirement and the furniture arrangement situation move and location
arrange the furniture situation to amenity the circulation movement of people.
Data analysing will be using comparison method and rule about equipment of furniture facility, the
furniture arrangement and space between furniture in the standard regulation become the reference to be
compared to existing condition. Data obtained by this study was the form of qualitative data and
quantitative data will be analysed qualitative in the form of studio layout drawing.
Base to the conducted study hence obtained the conclusion that equipment of furniture facility was lack in
number, the existing furniture arrangement of drawing studio at this moment did not support the good
atmosphere needed, and existing moving space available for circulation in this time did not reach the
standard regulation requirement. Overall evaluation concerning the equipment of furniture facility, the
furniture arrangement, and standard moving space circulation compared to the existing moving space, and
also number of student, hence obtained the conclusion that wide of drawing studio at this moment cannot
served the comfortable activity needed.

Keywords – after dwelling evaluation, functional, space

PENDAHULUAN

ruang gerak, kelengkapan fasilitas penunjang


Latar Belakang
(antara lain meja gambar, meja tulis, rak
Salah satu proses kegiatan pembelajaran yang penyimpanan gambar), tata letak perabot terhadap
penting di Program Studi Teknik Arsitektur adalah sirkulasi pergerakan manusia.
kegiatan perancangan yang dilakukan di studio Berdasarkan kondisi tersebut diatas, maka
gambar. Kegiatan perancangan yang dimaksud diperlukan studio gambar yang baik sesuai dengan
melingkupi membuat konsep, rancangan (gambar standar ditinjau dari kebutuhan ruang yang
dua dimensi) dan model maket. Kegiatan tersebut diperlukan untuk tiap mahasiswa, tersedianya
memerlukan wadah yang dapat menunjang fasilitas penunjang yang cukup lengkap, sirkulasi
konsentrasi serta kreatifitas dari mahasiswa. pergerakan yang nyaman. Sehingga diharapkan
Studio gambar arsitektur yang ada saat ini dapat menunjang proses pembelajaran di studio
dirasakan kurang menunjang proses pembelajaran dan menumbuhkan minat serta kreatifitas
ditinjau dari luasan ruang terhadap kebutuhan mahasiswa.

1
Staff pengajar Fakultas Teknik Unlam Banjarmasin

13
14 INFO TEKNIK, Volume 6 No. 1, Juli 2005

Perumusan Masalah b. Evaluasi Fungsional


Evaluasi yang dilakukan ditinjau dari : Faktor-faktor fungsional adalah aspek-aspek
 Luasan ruang suatu bangunan yang langsung menunjang
 Standar studio gambar kegiatan-kegiatan dan prestasi organisasi mereka.
 Tata letak perabot
Faktor-faktor fungsional dapat di uraikan
Tujuan dan Manfaat menjadi:
 Pengelompokkan berdasarkan lokasi, adalah
Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan suatu
mengelompokkan atau memisahkan bidang-
kondisi studio gambar yang baik ditinjau dari :
bidang dalam bangunan guna mempengaruhi
 Kelengkapan fasilitas perabot
komunikasi dan gerakan masyarakat dan
 Luasan ruang terhadap kebutuhan ruang
kerja
gerak
 Rancangan sirkulasi dapat mempengaruhi
 Penempatan tata letak perabot terhadap
penggunaan berbagai bagian dari sebuah
kemudahan sirkulasi pergerakan orang
bangunan.
 Faktor-faktor manusiawi adalah suatu
Ruang Lingkup Penelitian
disiplin mengenai pengembangan standar
Ruang lingkup penelitian berupa evaluasi pasca dan disain yang cocok dengan dimensi-
huni yang tergolong kedalam evaluasi fungsional dimensi, konfigurasi, dan bahan-bahan
sebuah ruang (studio gambar), meliputi lingkungan untuk para pemakainya.
pengelompokkan berdasarkan fungsi, sirkulasi,  Penyimpanan, Variabelnya mencakup lokasi,
faktor manusia. alokasi dan konfigurasi.
 Keluwesan dan Perubahan, perubahan-
KAJIAN TEORITIS perubahan yang harus diperhitungkan
meliputi fungsi, filsafat, ukuran, atau bidang.
Evaluasi Pasca Huni
a. Pengertian Evaluasi Pasca Huni Evaluasi pasca huni pada penelitian ini termasuk
Evaluasi pasca huni adalah langkah analisa guna kategori evaluasi fungsional. Objek pengamatan
memantau mutu suatu bangunan yang bertujuan meliputi kelengkapan fasilitas perabot, tata letak
agar dapat membuat keputusan-keputusan yang perabot dan sirkulasi.
lebih baik dengan mengetahui akibat-akibat dari
keputusan-keputusan yang dibuat di masa lalu Elemen Penataan Studio Gambar
(Snyder et.al, 1984). a. Fasilitas Studio Gambar
Evaluasi pasca huni terutama berfokus pada tiga Kelengkapan perabotaan yang ada menunjang
faktor, yaitu faktor-faktor teknis, faktor-faktor kenyamanan mahasiswa saat bekerja di studio.
fungsional dan faktor-faktor perilaku. Jenis-jenis perabot yang diperlukan pada studio
gambar antara lain :

Gambar 1. Jenis perabot studio gambar (Data Arsitek, Edisi


ke-2, Jilid 1, p. 139).
Anna , Evaluasi Pasca Huni Studio GambarProgram … 15

Penempatan perabot memerlukan penataan yang METODE PENELITIAN


tepat agar dapat memberikan ruang gerak yang
nyaman. Alternatif penataan perabot studio gambar
Teknik Pengumpulan Data
sebagai berikut:
a. Pengamatan studio gambar meliputi:
kelengkapan perabot/fasilitas pendukung
mencakup jumlah, jenis/macam dan kondisinya,
tata letak perabot dan sirkulasi.
b. Melakukan pengukuran: luasan ruang, jarak
antar perabot/fasilitas pendukung. kemudian
dibandingkan dengan standar.
c. Menggambar ulang denah tata letak
perabot/fasilitas penunjang beserta jaraknya
d. Mendokumentasi kondisi eksisting studio
gambar foto-foto
e. Membuat angket/kuesioner guna memperoleh
Gambar 2. Jenis penataan perabot studio data mengenai kenyamanan setiap mahasiswa
gambar (Data Arsitek, Edisi ke-2, Jilid terhadap kondisi studio gambar.
1, p. 139).
Analisa Data
Tata letak dan jenis perabot pada studio gambar Analisa data menggunakan metoda komparasi
mempengaruhi sirkulasi pergerakan manusia. (perbandingan) kondisi eksisting dengan
Antara perabot-perabot tersebut perlu adanya standar perancangan. Keluaran data yang
sirkulasi berdasarkan antropometrik manusia diperoleh berupa data-data kualitatif dan
sebagaimana gambar berikut ini : kuantitatif, dianalisa secara kualitatif berupa
layout tata ruang studio gambar.

Gambar 3. Dimensi sirkulasi ruang gerak antar meja gambar


(Dimensi Manusia dan Ruang Interior, Julius Panero).
16 INFO TEKNIK, Volume 6 No. 1, Juli 2005

HASIL DAN PEMBAHASAN

Layout Studio Gambar0

Gambar 4. Layout eksisting studio gambar


(Gambar Ulang Pribadi, 2004).

Pembahasan Perabot yang disediakan tidak hanya sekedar bisa


dipakai, tetapi harus memenuhi standar untuk
Berdasarkan data dari pengamatan lapangan, menunjang kenyamanan dalam menggambar.
pengukuran, hasil kuesioner, maka dapat Berdasarkan analisa eksisting perabot yang ada di
dilakukan Pembahasan menggunakan metoda studio gambar, standar perabot dan hasil angket
komparasi (membandingkan kondisi eksisting yang diedarkan kepada mahasiswa maka, fasilitas
dengan standar). Sumber yang digunakan yang sebaiknya ada di studio gambar adalah:
sebagai standar adalah :
- Data Arsitek, Edisi ke-2. Ernst Neufert a. Meja gambar standar berukuran (92x130)
- Dimensi Manusia dan Ruang Interior, Julius cm, kemiringan dapat ditentukan sendiri
Panero sesuai dengan keinginan yang diperlukan
b. Meja bahan rujukan/penunjang berupa meja
Fasilitas Perabot, Tata Letak dan Sirkulasi datar berukuran (92x130) cm yang dapat
Untuk meningkatkan kenyamanan di studio digunakan oleh 1 (satu) atau 2 (dua) orang
gambar ada beberapa hal yang dapat dijadikan secara bersamaan
sebagai tolak ukur, yaitu: c. Kursi yang memiliki sandaran, beroda dan
1. Fasilitas berupa perabot dapat diputar 3600
2. Tata letak perabot dalam 1 (satu) unit untuk d. Meja kaca untuk blat dan lemari rak untuk
1 (satu) orang dan tata letak perabot dalam 1 menyimpan gambar yang digunakan secara
(satu) ruang berkelompok
3. Sirkulasi yang dihasilkan dari dimensi dan
jenis perabot serta tata letak perabot Tata Letak Perabot (dalam 1 unit)
Keterkaitan antara fungsi perabot satu dengan
Fasilitas Perabot lainnya merupakan hal yang perlu diperhatikan
dalam menyusun perabot di studio gambar. Ada
Fasilitas perabot yang dibutuhkan untuk kegiatan beberapa alternatif pola tata letak perabot yang
studio gambar adalah meja gambar, meja bahan dapat diolah terdiri dari meja gambar, meja bahan
rujukan (meja) datar dan kursi. rujukan dan kursi.

Posisi meja gambar dan Posisi meja gambar dan


meja penunjang meja penunjang
bersisian bersikuan
Gambar 5. Posisi meja gambar dan meja penunjang.
Anna , Evaluasi Pasca Huni Studio GambarProgram … 17

Pada saat menggambar, mahasiswa perlu Dari hasil analisa pola tata letak perabot studio
kenyamanan untuk mendukung kreatifitas. Secara gambar yang paling tinggi nilainya adalah tipe C.
arsitektural dasar-dasar pertimbangan yang dapat Hal ini didukung oleh hasil kuisioner yang lebih
diukur adalah : banyak memilih tipe C.
a. Ruang gerak menggambar
Ruang gerak menggambar akan terasa nyaman
Sirkulasi
bila 1 (satu) orang menggunakan 1 (satu) meja
yang memenuhi standar ukuran kertas A0 (841 Pada studio gambar, sirkulasi lebih sering
x 1189) cm. dilewati oleh dosen untuk memudahkan
b. Peletakkan meja gambar dan meja bahan pengamatan langsung ke tempat mahasiswa.
rujukan/ penunjang Terciptanya dimensi sirkulasi maupun alurnya
Sistem peletakan meja gambar dan meja dipengaruhi oleh dimensi perabot dan tata letak
penunjang bisa bersikuan dan bersisian. perabot.
Berdasarkan pola pergerakan tubuh manusia, Ada beberapa alternatif alur sirkulasi yang dapat
akan terasa lebih nyaman bila menggunakan diolah berdasarkan tata letak 1 unit perabot.
sistem bersikuan karena hanya diperlukan Secara arsitektural kenyamanan menggambar
perputaran tubuh sebesar 900 dan ditunjang dapat ditinjau dari :
oleh kursi yang dapat diputar. Apabila a. Kemudahan pencapaian, ditinjau dari :
dibandingkan dengan sistem bersisian, pola  Jarak tempuh, jarak tempuh ke setiap
pergerakan tubuh terasa kurang nyaman karena meja gambar, dengan pola B dan D lebih
perlu pergeseran tubuh ke kiri dan ke kanan dari banyak dibandingkan A dan C.
meja gambar ke meja penunjang.
A B C D

Gambar 6. Alternatif alur sirkulasi berdasarkan tata letak 1 unit


perabot.

c. Privasi
Privasi dapat ditinjau dari tingkat konsentrasi  Sirkulasi, pola A dan C lebih terarah
menggambar yang dipengaruhi oleh tata letak dibandingkan B dan D.
perabot. Meja gambar yang saling bersisian  Pencapaian ke unit, pola C lebih leluasa
akan cenderung membuat mahasiswa saling karena tiap alur sirkulasi hanya melayani
berkomunikasi dibandingkan dengan posisi 1 unit perabot dibandingkan A yang
meja gambar yang saling berbelakangan. melayani 2 unit perabot.

Tabel 1. Kriteria Penilaian Tata Letak 1 Unit Perabot terhadap Privasi Menggambar
Tipe
A B C D
Dasar Pertimbangan
a. Ruang gerak menggambar 4 4 4 4
b. Peletakan meja gambar dan meja penunjang 2 4 4 4
c. Privasi 2 1 4 2
Total Nilai 8 9 12 10
Kriteria Penilaian : 4 = Sangat Baik, 3 = Baik, 2 = Kurang baik, 1 = Tidak baik
18 INFO TEKNIK, Volume 6 No. 1, Juli 2005

b. Jarak antar 1 unit perabot c. Arah Pandangan ke Papan Tulis


 Untuk tipe A dan C lebar sirkulasi primer Pada saat kegiatan studio berlangsung sebelum
diperoleh dari (900–15-(352 x 2)) =181 cm. mahasiswa mulai menggambar dosen akan
Berdasarkan standar sirkulasi untuk satu memberikan pengarahan berupa materi tugas
orang = 60 cm, maka tipe A dan C, alur yang akan dikerjakan di studio. Selama
sirkulasi primernya nyaman digunakan oleh 2 pengarahan, perhatian mahasiswa tertuju ke
orang yang saling berpapasan. arah papan tulis. Untuk tipe A, C dan D, Arah
Lebar sirkulasi sekunder pada tipe A pandangan mahasiswa ke papan tulis lebih
diperoleh dari (1440–15–250– leluasa dibandingkan dengan tipe B.
((130+2+130)x3)/3) = 39,67 cm. Pada tipe A
alur sirkulasi sekunder tidak memenuhi syarat Tabel 2. Kriteria Penilaian Arah Pandang ke papan
untuk sirkulasi 1 orang. Tulis
Untuk tipe C lebar sirkulasi sekunder Tipe
A B C D
diperoleh dari (1440–15–250– Dasar Pertimbangan
((130+92)x4)/4) = 71 cm. Pada tipe C alur a. Kemudahan pencapaian 4 3 4 2
b. Lebar sirkulasi primer dan sekunder 1 3 4 2
sirkulasi sekunder memenuhi syarat untuk c. Kemudahan view 3 2 3 3
sirkulasi 1 orang. Total Nilai 8 8 11 7
 Untuk tipe B lebar sirkulasi primer diperoleh Kriteria Penilaian : 4 = Sangat Baik, 3 = Baik, 2 = Kurang baik, 1 = Tidak baik

dari (900–15-((92+130)x3)/2) =109,5 cm.


Berdasarkan standar sirkulasi, maka tipe B Dari hasil analisa dapat dilihat bahwa pola
hanya bisa di lalui secara nyaman oleh satu sirkulasi studio gambar yang paling tinggi nilainya
orang. adalah tipe C.
 Untuk tipe D lebar sirkulasi primer diperoleh
dari (900–15-((352x2)/2)) = 94,5 cm. Hubungan Fasilitas Perabot, tata Letak dan
Berdasarkan standar sirkulasi, maka tipe D Sirkulasi
hanya bisa dilalui secara nyaman oleh satu Berdasarkan analisa terhadap ke empat tipe (A,
orang. B, C, D), ditinjau dari fasilitas, perabot, tata letak
Untuk tipe D lebar sirkulasi sekunder dan sirkulasi pada ruang studio gambar yang
diperoleh dari (1440–15–250– paling ideal adalah
((130+92)x4)/4) = 71 cm. Pada tipe D alur tipe C. C C

sirkulasi sekunder memenuhi syarat untuk


250 250
sirkulasi 1 orang. 184 180
Dimana:
900 = ukuran lebar ruang 71 6
0
1440 = ukuran panjang ruang
15 = lebar dinding
250 = jarak dari papan tulis ke meja gambar
terdepan
130 = panjang meja datar/rujukan
92 = lebar meja datar/rujukan Gambar 8. Penataan ruang gerak sirkulasi
130 = panjang meja gambar
92 = lebar mejaA gambar B C D

18 25 25 25 25
4 109,5 0 0
0 0 94,5
18
4 7 7
39.67 1 1
1

Sirkulasi Primer
Sirkulasi Sekunder

Gambar 7. Jarak antar 1 unit perabot


Anna , Evaluasi Pasca Huni Studio GambarProgram … 19

Untuk lebar sirkulasi primer, ukuran yang Kapasitas Mahasiswa dan Daya Tampung Studio
diambil adalah 180 cm, dengan pertimbangan lebar Studio gambar pada program studi Arsitektur
tersebut cukup nyaman untuk dilalui oleh dua digunakan oleh mahasiswa yang mengambil mata
orang bahkan memungkinkan tiga orang. Untuk kuliah studio perancangan arsitektur 1, 2, 3, 4 dan
lebar sirkulasi sekunder adalah 60 cm, dengan 5. Jumlah mahasiswa yang menjadi peserta studio
pertimbangan sirkulasi tersebut dilalui oleh satu sebanyak 90 orang.
orang. Berdasarkan hasil analisa studio gambar yang
Pada tipe C ini, terdapat 16 unit fasilitas untuk dapat memberikan kenyamanan ditinjau dari
menggambar (meja gambar + meja penunjang + fasilitas perabot, tata letak dan sirkulasi diperoleh
kursi) dengan luas ruang (900 x 1440) cm. layout gambar sebagai berikut :
Selain fasilitas utama ada pula fasilitas penunjang
kegiatan mahasiswa yaitu lemari rak untuk
menyimpan gambar dan meja kaca untuk blat yang KESIMPULAN DAN SARAN
sebaiknya tersedia di studio gambar :
 Lemari Rak Penyimpanan Gambar Kesimpulan
Lemari rak untuk menyimpan gambar berukuran Berdasarkan penelitian evaluasi pasca huni pada
(95 x 135) cm dengan laci 9 buah dapat digunakan studio gambar Program Studi Arsitektur ini dapat
untuk 9 orang. Untuk mencukupi kebutuhan disimpulkan bahwa :
mahasiswa diperlukan 2 buah lemari rak
penyimpanan gambar. Kebutuhan ruang yang 1. Kelengkapan fasilitas perabot pada studio
diperlukan adalah (95 x 135) x 2) cm.
gambar masih kurang memadai, diantaranya
Peletakannya pada ruang studio berada pada yaitu :
bagian belakang dengan pertimbangan tidak  lemari rak untuk menyimpan gambar dan
mengganggu kegiatan utama. Lebar sirkulasi area meja kaca untuk mengeblat belum
belakang yang tersedia adalah 196 cm. Akan tetapi tersedia sebagai penunjang proses
mengakibatkan berkurangnya 2 unit fasilitas kegiatan mahasiswa di studio.
gambar yang berada pada baris paling belakang.  kapasitas fasilitas meja datar / meja bahan
 Meja kaca untuk blat
rujukan yang ada tidak mencukupi untuk
Ukuran meja kaca (90 x 120) cm bisa digunakan seluruh mahasiswa pemakai studio
untuk 4 orang. Meja kaca ini berfungsi untuk gambar.
memudahkan pekerjaan mahasiswa dalam  fasilitas perabot studio gambar yang
menduplikasikan gambar. Peletakannya pada digunakan seperti meja gambar dan kursi
studio gambar berada pada bagian belakang satu tidak sesuai dengan standar seharusnya
area dengan rak penyimpanan gambar ( lihat untuk kenyamanan beraktivitas.
gambar) C

250
180

60

196
Meja
95 Kaca
95
Rak penyimpanan
Gambar Gambar
9. Tata letak studio gambar yang disarankan berdasarkan hasil evaluasi
20 INFO TEKNIK, Volume 6 No. 1, Juli 2005

2. Tata letak perabot yang ada pada studio gambar


saat ini tidak mendukung kenyamanan
menggambar dan berdasarkan hasil angket
kurang disukai oleh mahasiswa. Pada bagian
belakang ruangan studio terdapat peletakan Untuk dapat mewadahi kelengkapan fasilitas
fasilitas perabot yang tidak teratur. perabot, tata letak perabot dan sirkulasi ruang
gerak terhadap daya tampung mahasiswa, maka
3. Dimensi ruang gerak untuk sirkulasi primer dan disarankan :
sirkulasi sekunder pada studio gambar dengan 1. Mengurangi kapasitas unit perabot yang ada
tata letak perabot yang ada saat ini kurang saat ini untuk memperoleh kenyamanan
mencukupi persyaratan kenyamanan. beraktivitas pada studio gambar. Luasan
Secara keseluruhan diperoleh kesimpulan bahwa ruang yang ada hanya bisa menampung 12,
luas ruang saat ini tidak mencukupi untuk dapat sehingga diperlukan ruangan lain untuk
mewadahi kegiatan dengan nyaman studio gambar yang dapat menampung
seluruh mahasiswa.
Saran 2. Menambah luasan ruang studio yang ada
untuk menampung jumlah mahasiswa yang
Berdasarkan uraian kesimpulan diatas, maka lebih banyak dalam satu studio.
disarankan :
DAFTAR PUSTAKA
1. Kelengkapan fasilitas perabot
 Lemari rak menyimpan gambar dan meja De Chiara, Joseph dan Callender, John. 1983. Time Saver
untuk mengeblat perlu disediakan Standart for Building, 2nd Edition. Mc
 Kapasitas fasilitas meja datar perlu Graw Hill Graw Hill. New York.
ditambah Neufert, Ernst. (1992). Data Arsitek Edisi kedua Jilid 1.
 Meja gambar dan kursi disediakan sesuai Penerbit Erlangga. Jakarta.
standar
Neufert, Ernst. (1997). Data Arsitek Edisi 33 Jilid 1.
2. Tata letak perabot Penerbit Erlangga. Jakarta
 Tata letak perabot dalam 1 unit yang Panero, Julius. (2003). Dimensi Manusia dan Ruang
terdiri dari meja gambar dan meja datar Interior. penerbit Erlangga. Jakarta.
diletakkan bersikuan dan kursi yang dapat
diputar 360o Preiser, Wolfgang. F. E., Rabinowitz, Harvey. Z dan
White. (1988). Post-Occupancy Evaluation.
 Tata letak perabot dalam ruang studio Van Nostrand Reinhold Company. New
gambar adalah yang saling berbelakangan York.

3. Sirkulasi ruang gerak antara perabot perlu Snyder, James.C dan Catanese, A. J. (1984). Pengantar
diperlebar dimensinya agar dapat dilalui dengan Arsitektur. Erlangga. Jakarta.
nyaman, untuk 2 orang pada sirkulasi primer Wesley dan Woodson. 1981. Human Factor Design
dan 1 orang pada sirkulasi sekunder. Handbook. Mc Graw Hill. New York.

Potrebbero piacerti anche