Sei sulla pagina 1di 8

P-ISSN : 2355-9853

Jurnal Kesehatan Perintis (Perintis’s Health Journal)


E-ISSN : 2622-4135
Volume 6 Nomor 1 Tahun 2019

FAKTOR MEMPENGARUHI KUNJUNGAN IBU MEMBAWA BALITA KE


POSYANDU KELURAHAN TANJUNG PAUH TAHUN 2018
Endra Amalia1, Syahrida2 , Yessi Andriani3
STIKes Perintis Padang,
Email : amalia.endra@yahoo.co.id

Submission: 19-06-2019, Reviewed: 24-06-2018, Accepted: 27-06-2019

ABSTRACT

Posyandu is one form of community-based health effort managed jointly the health
development as an effort to get basic health services for the.Lack of support from family, the cadres
and capital work affect a visit to posyandu.The purpose of this research is to find the, family support
the cadres and capital work for the child mother brought to the posyandu.This study was conducted in
january 2019, with the design cross sectional, and population of the research is all the mothers with
children under five were 76. peopleThe sample in a simple. random samplingThe analysis univariat
shows that most visit the child to the posyandu good category ( 65.8 % ), more than child separoh
mother supported the poor ( 52.6 % ), the role of kaders kategiri less active ( 53.9 % ) and more than
separoh mother working visit to the posyandu ( 56.6 % ). The role of categorical cadres is less active
(53.9%) and more than half of mothers work at posyandu (56.6%). Bivariate analysis with chi-square
statistical tests, the results showed there was a relationship between family support and posyandu
visits (P = 0.001), there was a correlation between the role of cadres and posyandu visits (P = 0.002)
and there was a relationship between work and posyandu visits (P = 0.001). It can be concluded that
there is a meaningful relationship between family support, the role of cadres and the work of the
mother with a mother's visit to bring a toddler to the Posyandu.

Keywords: , family support, the visit posyandu, mom work, the role of cadres

ABSTRAK

Posyandu merupakan salah satu bentuk Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat yang dikelola
bersama sebagai upaya penyelenggaraan pembangunan kesehatan dalam memperoleh pelayanan
kesehatan dasar bagi masyarakat. Kurangnya dukungan keluarga, peran kader dan pekerjaan Ibu
mempengaruhi kunjungan ke posyandu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan
dukungan keluarga, peran kader dan pekerjaan Ibu terhadap kunjungan Ibu membawa balita ke
posyandu. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari 2019,dengan desain cross sectional, dan
populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu yang mempunyai anak balita berjumlah 76 orang.
Pengambilan sampel menggunakan metode simpel random sampling. Hasil analisis univariat
menunjukkan bahwa sebagian besar kunjungan Ibu balita ke posyandu kategori baik (65.8%), lebih
dari separoh Ibu balita mendapat dukungan keluarga kurang baik (52.6%), peran kader kategiri kurang
aktif (53.9%) dan lebih dari separoh ibu bekerja berkunjung ke posyandu (56.6%). Analisis bivariat
dengan uji statistik chi-square, hasil menunjukkan ada hubungan dukungan keluarga dengan
kunjungan posyandu (P=0.001), ada hubungan peran kader dengan kunjungan posyandu (P=0.002)
dan ada hubungan pekerjaan dengan kunjungan posyandu (P=0.001). Dapat disimpulkan bahwa ada
hubungan yang bermakna antara dukungan keluarga, peran kader dan pekerjaan Ibu dengan kunjungan
Ibu membawa balita ke Posyandu.

Kata Kunci : Dukungan Keluarga, Kunjungan Posyandu, Peran Kader, Pekerjaan Ibu

PENDAHULUAN dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat


Posyandu merupakan suatu bentuk dalam penyelenggaraan pembangunan
upaya kesehatan bersumber daya masyarakat kesehatan guna memberdayakan masyarakat
(UKBM) yang dikelola dan diselenggarakan dan memberikan kemudahan kepada

60
P-ISSN : 2355-9853
Jurnal Kesehatan Perintis (Perintis’s Health Journal)
E-ISSN : 2622-4135
Volume 6 Nomor 1 Tahun 2019

masyarakat dalam memperoleh pelayanan terhadap peningkatan dan kepuasan ibu balita
kesehatan dasar/sosial untuk mempercepat maupun ibu balita bekerja yang akan
penurunan Angka Kematian Ibu dan Angka mempengaruhi tingkat partisipasi kunjungan
Kematian bayi (Kemenkes RI, 2013). keposyandu, dengan perilaku mereka untuk
Dengan pelaksanaan Posyandu yang datang dan memamfaatkan pelayanan kesehatan
efektif dan efisien yang dapat dijangkau diposyandu teratur setiap bulan, merupakan
masyarakat mampu mengoptimalkan kualitas upaya untuk mencegah dan mendeteksi sedini
sumberdaya manusia dengan potensi tumbuh mungkin gangguan dan hambatan pertumbuhan
kembang anak secara merata (Kemenkes RI, pada balita, sehingga menurunkan resiko gizi
2013). WHO (World Health Organization) buruk dan mencegah gangguan pertumbuhan.
tahun 2013 juga mengakui bahwa Posyandu Peran seorang kader sangat diperlukan
memberikan kontribusi yang besar terhadap dalam kegiatan posyandu, baik dihari Posyandu
keberhasilan penurunan prevalensi masalah gizi untuk mengisi kegiatan di meja I, II dan III
kurang yang menunjukan penurunan dari 18,4% dengan kegiatan pendaftaran, penimbangan,
pada tahun 2011 menjadi 13,9% pada tahun pencacatan hasil penimbangan dan penyuluhan
2013.(Octaviani 2014). tapi juga diluar Posyanduuntuk menarik
Salah satu kegiatan Posyandu adalah partisipasi aktif ibu ke posyandu
pemantauan pertambahan berat badan balita (Meilani,2009). Keaktifan ibu dan dukungan
dengan menggunakan Kartu Menuju Sehat keluarga pada setiap kegiatan posyandu
(KMS) yang ada dalam Buku KIA (Kesehatan berpengaruh besar pada kunjugan untuk
Ibu dan Anak), untuk menentukan pertumbuhan memantau keadaan status gizi anak balitanya.
dan perkembangan anak balita karena (Kristiani, 2007). Kurangnya kemampuan kader
kelompok umur balita menunjukkan dalam memberikan penyuluhan kemungkinan
pertumbuhan badan yang sangat pesat serta menyebabkan ibu balita kurang berminat untuk
merupakan yang sering menderita kekurangan mengunjungi posyandu. Ibu balita yang mampu
gizi (Aulia Arsy Syamsi,2016). Namun pada lebih memilih untuk mengunjungi dokter untuk
kenyataannya di posyandu warga masyarakat memantau pertumbuhan balitanya (Anik
sendiri banyak yang tidak memanfaatkan Sulistiyanti, Risqi Dewi Untariningsih, 2013)
posyandu dengan alasan sibuk kerja atau tidak Dimana faktor-faktor yang
sempat membawa anak balitanya ke posyandu memengaruhi rendahnya kunjungan ibu balita
dan kurangnya pengetahuan tentang pentingnya ke posyandu yaitu seperti: Umur, pengetahuan,
pemantauan tumbuh dan kembang pada anak sikap, persepsi, dukungan keluarga,
balita (Willis, 2008). sosiobudaya dan pekerjaan. Dalam arti luas
Berdasarkan Data Riskesdas pada Data pekerjaan adalah aktivitas utama yang
dan Informasi kesehatan 2016, 50% balita dilakukan manusia. Dalam arti sempit, istilah
Indonesia tidak dilakukan penimbangan teratur. pekerjaan digunakan untuk suatu tugas atau
Riset ini menujukkan kecenderungan semakin kerja yang menghasilkan uang bagi seseorang
bertambah usia seorang balita, maka tingkat (Wikipedia, 2008; Risqi Dewi Untariningsih,
kunjungan ke Posyandu semakin menurun 2013). Pekerjaan yang dilakukan ibu dapat
dibuktikan dengan pemantauan pertumbuhan melatar belakangi kurangnya kunjungan ibu
balita yang dilakukan setiap bulan yang balita ke Posyandu baik karena banyaknya
menujukkan presentase balita 6-59 bulan yang pekerjaan sehingga tidak ada waktu untuk
tidak pernah ditimbang dalam enam bulan membawa balita (Krisnadi, dkk, 2009).
terakhir cenderung meningkat 25,5% tahun Upaya pemantauan terhadap
2007, turun menjadi 23,8% pada tahun 2010 pertumbuhan balita dilakukan melalui kegiatan
dan naik hingga 34,3% tahun 2013. Hal ini penimbangan di posyandu secara rutin tiap
tidak sejalan dengan pencapaian Tingkat bulan. Hasil dari data yang dilaporkan
partisipasi ibu terhadap penimbangan balita diperoleh jumlah balita yang ada sebanyak
dipropinsi Sumatera Barat yaitu 86.83% sudah 13.932 balita yang ditimbang sebanyak9.265
melewati target MDG’s 85%. balita ( 66,5 %), Sementara itu dengan balita
Penelitian yang dilakukan Estuti HD bawah garis merah (BGM) sebesar 47 balita
(2014), yang memberikan pengaruh besar (0,5%) , dari hasil penimbangan jumlah balita
dalam keaktifan posyandu adalah adanya peran dibawah garis merah terbanyak juga didapat di
serta kader dan partisipasiaktif masyarakat

61
P-ISSN : 2355-9853
Jurnal Kesehatan Perintis (Perintis’s Health Journal)
E-ISSN : 2622-4135
Volume 6 Nomor 1 Tahun 2019

Puskesmas Ibuh (Dinkes kota payakumbuh,


2016) METODE PENELITIAN
Di Wilayah Kerja Puskesmas Ibuh Penelitian dilaksanakan pada bulan
tahun 2016 didapatkan data jumlah balita Januari dengan menggunakan desain cross
sebanyak 2234 anak balitanamun yang masih sectional dan populasi pada semua ibu yang
berkunjung hanya 1974anak balita, sedangkan mempunyai anak balita berjumlah 76 orang
untuk tahun 2017sudah mulai mengalami dengan menggunakan kuisioner pada posyandu
kenaikan dimana dari 1772 anak balita yang Kelurahan Tajung Pauh Kecamatan
ada di wilayah kerja Puskesmas ibuh,sebanyak Payakumbuh. Cara pengambilan sampel dengan
1585 anak balita yang melakukan kunjungan metode simpel random sampling. Analisa
itupun sudah dilakukan penjaringan dalam penelitian ini menggunakan analisa
atauswiping kerumah balita.Wilayah kerja univariat dan bivariat dengan uji statistik chi-
Puskesmas Ibuh, mencakup 6 kelurahan, square dan dengan derajat kepercayaan 95%.
dimanaada satu kelurahan yangperlu dilakukan
pembinaanyaitu kelurahan Tanjung pauh HASIL DAN PEMBAHASAN
dimana dari data EstimasiangkaPartisipasi ibu
terhadap kunjungan (D/S) masih rendah yaitu Tabel 1. Distribusi Frekuensi Kunjungan,
69,25% (LB1 gizi Puskesmas Ibuh, 2017). Dukungan Keluarga, Peran kader
Dari hasil wawancara yang dilakukan danPekerjaan Ibu Ibu Balita di Kelurahan
dengan pembina Wilayah, kader dan ibu balita Tanjung Pauh Payakumbuh Barat Tahun
di KelurahanTanjung Pauh, diketahui bahwa 2018
penyebab rendahnya kunjungan posyandu
disebabkan berbagai faktor diantaranya
Variabel f %
kurangnya dukungan keluarga, kurangnya
peran serta kader dan sebagian besar ibu balita Kunjungan
adalah bekerja, sehingga ibu tidak Kurang baik 26 34.2
berkesempatan untuk membawa balitanya Baik 50 65.8
keposyandu. Hal ini juga didukung oleh data Total 76 100
kelurahan dimanasebagian besar ibu dengan Dukungan Keluarga
anak balita adalah ibu bekerja dengan frekuensi Kurang baik 40 52.6
462 (60%) ibu, dan didapatkan sebanyak 320 Baik 36 47.4
(70%) ibumemiliki anak balita. Total 76 100
Menurut pembina wilayah Tanjung Peran Kader 41 53.9
Pauh,tahun 2018,dari jumlah ibu bekerja yang Kurang Aktif 35 46.1
berkunjung ke posyandu rutin hanya129,2 Aktif 76 100
(40%) sedangkan193.8 (60%) ibutidak Total 41 53.9
membawa balita secara rutin ke posyandu. Pekerjaan 33 40.4
Kurangnya peran serta kader dalam memotifasi Tidak Bekerja 43 56.6
dan memberikan pelayanan yang memuaskan Bekerja 76 100
kepada ibu balita serta kurangnya dukungan Total 33 40.4
kelurga terhadap pentingnya posyandu,
sehingga menyebabkan rendahnya kunjungan Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat
balita ke posyandu. Berdasarkan uraian masalah bahwa sebagian besar kunjungan Ibu membawa
diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan Balita ke Posyandu dalam kategori baik sebesar
penelitian terhadap hubungan dukungan 65,8%, lebih dari separoh dukungan keluarga
keluarga, peran kader dan pekerjaan ibu ibu Balita dalam kategori kurang baik sebesar
terhadap kunjungan Posyandu di Kelurahan 52.6%, lebih dari separoh peran kader dalam
Tanjung Pauh Kota Payakumbuh tahun 2018. kategori kurang aktif sebesar 53.9%, lebih dari
separoh Ibu Balita Bekerja yaitu sebesar 56.6%.

62
P-ISSN : 2355-9853
Jurnal Kesehatan Perintis (Perintis’s Health Journal)
E-ISSN : 2622-4135
Volume 6 Nomor 1 Tahun 2019

Tabel 2. Hubungan Kunjungan Ibu ke Posyandu Berdasarkan Dukungan Keluarga di


Kelurahan Tanjung Pauh Payakumbuh Barat Tahun 2018

Kunjungan Posyandu
Total P
Variabel Kurang Baik OR
value
f % f % n %
Dukungan Keluarga
Kurang baik 21 52,5 19 47.5 40 100
Baik 5 13,9 31 86.1 36 100 0,001 6,853
Total 26 34,2 50 65,8 76 100
Pekerjaan Ibu
Tidak Bekerja 4 12,1 29 87,9 33 100
Bekerja 22 51,2 21 48,8 43 100 0,001 7,595
Total 26 34,2 50 65,8 76 100
Peran Kader
Kurang Aktif 21 51,2 20 48,8 41 100
0,002 6,300
Aktif 5 14,3 30 85,7 35 100
Total 26 34,2 50 65,8 76 100

Berdasarkan tabel di atas, diketahui membawa balita keposyandu kategori kurang


bahwa dari 76 orang ibu balita, 40 orang Ibu disbanding dengan peran kader yang aktif. Dari
balita yang dukungan keluarganya kurang baik, 76 ibu balita, 33 ibu balita yang Tidak Bekerja,
kunjungan ibu membawa balita ke Posyandu kunjungan ke Posyandunya dalam Kategori
kategori kurang sebesar 52.5%, sedangkan dari baik sebesar 87.9%, sedangkan 43 Ibu balita
36 ibu balita yang mendapat dukungan keluarga yang bekerja, kunjungan Posyandunya dalam
baikdankunjunganibu membawa balita ke kategori kurang baik yaitu sebesar 51,2 % .
posyandu kategoribaik sebesar 86.1%. Berdasarkan uji statistic Chi Square, diperoleh
Berdasarkan uji statistikChi Square, diperoleh nilaip=0,001.Dapat disimpulkan bahwa ada
nilai p = 0,001. Dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang bermakna antara pekerjaan ibu
hubungan yang bermakna antara dukungan dengan Kunjungan Ibu ke Posyandu dengan OR
keluarga terhadap kunjungan ibu 7.595 yang artinya ibu balita yang bekerja
membawabalitakeposyandukelurahanTanjungP berpeluang 7.595 kali untuk kurang berkunjung
auhdengan OR 6.853 yang artinya ibu balita membawa balita ke posyandu di banding
yang memiliki dukungan keluarga kurang baik dengan ibu balita yang tidak bekerja
berpeluang 6.853 kali untuk tidak berkunjung
ke Posyandu membawabalita dibandingkan PEMBAHASAN
dengan yang memiliki dukungan keluarga baik. Dari hasil penelitian menunjukkan
Dari 76 ibu balita, 41ibu balita yang bahwa dari 76 ibu balita, bahwa lebih dari
mengatakan peran kader kurang aktif, separoh Ibu Balita mendapat dukungan dari
menyebabkan ibu balita berkunjung keluarga kurang baik untuk membawa balita ke
keposyandu kategori kurang sebesar 51,2%. Posyandu sebesar 52.6%.
Sedangkan dari 35 ibu balita yang mengatakan Dukungan keluarga merupakan unsure
peran kader aktif, kunjungan ibu membawa terpenting dalam membantu individu
balita keposyandu kategori baik sebesar 85.7%. menyelesaikan suatu masalah. Apabila ada
Berdasarkan uji statistik Chi Square, diperoleh dukungan, maka rasa percaya diri akan
nilai p=0,002. Dapat disimpulkan bahwa ada bertambah dan motivasi untuk menghadapi
hubungan yang bermakna antara peran kader masalah yang akan terjadi akan meningkat
terhadap kunjungan ibu membawa balita ke (Tamher dan Noorkasiani, 2009).
Posyandu dengan OR 6.300 yang artinya peran Hasil penelitian ini sesuai dengan
kader yang kurang aktif dalam kunjungan penelitian yang dilakukan oleh joko S Parmono
Posyandu berpeluang 6.300 kali kunjungan ibu 2012 dengan judul Hubungan pengetahuan ibu

63
P-ISSN : 2355-9853
Jurnal Kesehatan Perintis (Perintis’s Health Journal)
E-ISSN : 2622-4135
Volume 6 Nomor 1 Tahun 2019

dan Dukungan keluarga dengan perilaku untuk setiap kegiatan Posyandu, dari hasil
kunjungan Ibu Membawa anak Balita ke wawancara yang dilakukan, kader sudah
Posyandu yang mana penelitiannya menujukan mengerjakan tugasnya dengan baik, dan telah
bahwa gambaran kunjungan balita keposyandu melakukan himbauan untuk membawa balita
lebih dari sebagian (53,2) memiliki kunjungan datang ke Posyandu, namun masyarakat masih
kurang baik dalam pemamfaatan posyandu. berasumsi kalau kader masih kurang aktif
Menurut analisis peneliti, dukungan dankurangmemuaskandalam pelayanan
keluarga yang positif dari anggota keluarga Posyandu.
kepada ibu balita dapat berupa pemberian Dari hasil penelitian menunjukkan
informasi - informasi mengenai pentingya bahwa dari 76 ibu balita, dapat dilihat bahwa
Posyandu pada balita dan memberikan motivasi lebih dari separohIbu Balita Bekerja yaitu
agar ibu selalu membawa balitanya berkunjung sebesar 56.6%
ke Posyandu setiap bulan. Sedangkan dukungan Bekerja adalah melakukan pekerjaan
keluarga yang negatif yaitu kurang tanggapnya dengan maksud memperoleh atau membantu
suami atau keluarga terhadap ibu balita dalam memperoleh pendapatan atau keuntungan dan
mengingatkan dan memberikan dukngan lamanya bekerja paling sedikit satu jam secara
utentang pemanfaatan Posyandu, suami juga terus menerus, termasuk pekerjaan keluarga
tidak mau mengantarkan istri untuk melakukan tanpa upah yang membantu dalam suatu usaha
pemantauan tumbuh kembang balitanya ke atau kegiatan ekonomi. Cenderung memilih
Posyandu, juga tidak adanya keluarga yang bekerja disektor informal dan ini mejadi
menggantikan ibu ketika jam buka Posyandu. hambatan bagi ibu untuk ikut membagi waktu
Tapi dari hasil yang didapat masih ada ibu dalam kegiatan sosial diantaranya Posyandu
balita yang dating berkunjung ke posyandu (Handayani, 2009:Anik S, 2013)
dengan motivasi yang tinggi dari dirinya Penelitian Pekerjaan, Pengetahuan
sendiri. inididukungoleh penelitian Heriyani, 2010)
Dari hasil penelitian menunjukkan dengan judul “Hubungan Pendidikan, dan
bahwa dari 76 ibu balita, dapat dilihat bahwa Kepuasan Ibu Terhadap Posyandu dengan
lebih dari separoh peran kader dengan kategori Frekuensi Kunjungan Balita Ke Posyandu Di
kurang aktif sebesar 53.9%. Dengan adanya Puskesmas 9 Nopember” dengan hasil
bimbingan secara aktif dari kader maka ibu penelitian menunjukkan bahwa 36 responden
balita akan cenderung berperilaku ke arah yang mengatakan ibu bekerja yang melakukan
positif yaitu patuh berkunjung ke Posyandu kunjungan ke posyandu kategori jarang
pada tiap bulannya dan sebaliknya. Masih berkunjung sebanyak 33,4%, sedangkan 29 ibu
banyak ibu balita yang tidak patuh berkunjung bekerja yang sering bekunjung keposyandu
ke Posyandu dikarenakan kurangnya sebanyak 23,8%. Dan 63 ibu tidak bekerja
penyebaran informasi dari kader posyandu (Nia yang jarang berkunjung keposyandu sebanyak
Novita Sari, 2015). 63,6%, sedangkan 93 ibu tidak bekerja yang
Hasil penelitian ini sama dengan hasil seringmembawa balitanya ke posyandu
penelitian yang dilakukan oleh Malahyati N sebanyak 76,2%).
2015 yang berjudul Hubungan Peran Kader dan Menurut analisis peneliti banyaknya ibu
Dukungan Keluarga terhadap rendahnya yang beraktivitas di rumah sebagai ibu rumah
Kunjungan Bayi dan Balita ke Posyandu di tangga sebagian besar menghabiskan waktunya
Desa Buket Selamat kecamatan Sungai raya untuk pekerjaan rumah danpekerjaankantor
kabupaten Aceh Timur tahun dengan penelitian yang menyebabkan semakin kecil kemungkinan
menunjukkan bahwa sebanyak 64 responden ibu untuk datang ke Posyandu disebabkan
mengatakan kader berperan aktif dalam karena jadwal Posyandu bersamaan dengan
kunjungan posyandu sebanyak 87.5% dan kader pekerjaannya.
yang tidak aktif dalam kunjungan ke Posyandu Dari hasil penelitian menunjukkan
senanyak 79,2 %. bahwa dari 76 Ibu balita, bahwa sebagian besar
Menurut analisis peneliti, kader yang Ibu Balita yang berkunjung ke Posyandu
aktif dalam pelayanan Posyandu adalah kader membawa balita kategori baik sebesar 65,8 %.
yang benar-benar melakukan tugasnya dengan Kunjungan balita ke Posyandu yang
baik, seperti selalu hadir tepat waktu dalam jam paling baik adalah rutin tiap bulan atau 12 kali
buka Posyandu, selalu menyiapkan sarana pertahun dengan batasan minimal 10 kali

64
P-ISSN : 2355-9853
Jurnal Kesehatan Perintis (Perintis’s Health Journal)
E-ISSN : 2622-4135
Volume 6 Nomor 1 Tahun 2019

setahun. Dan pada frekuensi kunjungan balita Keluarga Dalam Pemberian ASI
yang kurang dari 10 kali setahun dianggap Eksklusif Di Wilayah Kerja Puskesmas
masih rawan sedangkan bila frekuensi 10 kali Arjasan Kabupaten Jember.(Skripsi).
atau lebih sampai satu tahun dianggap baik Program Studi Ilmu Keperawatan
(Depkes RI, 2007). Universitas, Jember.
Sativa, 2014 mengatakan kunjungan Yurawanti Dhera. 2016. Faktor dukungan
merupakan aktivitas seseorang dalam perihal Keluarga, Peran kader dalam kegiatan
mendatangi suatu objek tertentu. Kunjungan Posyandu diDesaPurwojati Jawa
balita ke Posyandu untuk mendapatkan Barat.Fakultas Ilmu Kesehatan UMP
pelayanan kesehatan misalnya penimbangan, Malahayati Nelly. 2015. Hubungan Peran
imunisasi, penyuluhan kesehatan dan lain Kader dan Dukungan Keluarga
sebagainya. terhadap Rendahnya Kunjungan Bayi
dan Balita ke Posyandu di Desa Bukit
KESIMPULAN Selamat Kecamatan Sungai
Lebih dari separoh ibu balita kurang RayaKabupaten Aceh Timur.Dosen
mendapatkan dukungan dari keluarganya untuk Program Studi Kebidanan STIKes Bina
berkunjung ke Posyandu, lebih dari separoh Nusantara
peran kader dengan katergori kurang dalam Nasir, Abd dkk. 2011.Metodologi Penelitian
memotivasi ibu balita untuk berkunjung ke Kesehatan. Yogyakarta: Nuha Medika.
Posyandu, lebih dari separoh ibu balita yang Bustami.2011. Penjaminan Mutu Pelayanan
bekerja kurang berkunjung ke Posyandu, lebih Kesehatan dan Akseptabilitasnya.
separoh ibu balita kurang memanfaatkan Jakarta: PT Gelora Aksara Pratama.
Posyandu dan tidak membawa balitanya secara Budiarto.2001. Bio statistika Untuk Kedokteran
rutin ke Posyandu untuk memantau tumbuh Dan Kesehatan Masyarakat.Jakarta:
kembang balitanya, Ada hubungan dukungan Penerbit Buku Kedokteran EGC.
keluarga dengan kunjungan Posyandu oleh ibu . 2013. Data Riset Kesehatan Dasar
balita di Kelurahan Tanjung Pauh Wilayah (Riskesdas). Jakarta.
Kerja Puskesmas Ibuh Kota Payakumbuh tahun _______________. 2016. Laporan Tahunan
2019 dengan p value= 0.001, Ada hubungan Program Perbaikan Gizi Puskesmas
peran serta kader dengan kunjungan ke Ibuh Tahun 2016.Payakumbuh.
Posyandu oleh ibu balita di KelurahanTanjung _______________. 2017. Laporan Tahunan
Pauh Wilayah Kerja Puskesmas Ibuh Kota Program Perbaikan Gizi Puskesmas
Payakumbuh tahun 2019 dengan p value = Ibuh Tahun 2017.Payakumbuh
0.001, Ada hubungan pekerjaan ibu dengan Profil Dinkes kota Payakumbuh. 2016. Analisis
kunjungan Posyandu oleh ibu balita di Data SKDN 2016. Payakumbuh
Kelurahan Tanjung Pauh Wilayah Kerja Puskesmas Ibuh. 2017. Data Tabel Profil
Puskesmas Ibuh Kota Payakumbuh tahun 2019 Puskesmas Ibuh Kecamatan
dengan p value = 0.001 Payakumbuh Barat Kota Payakumbuh
Tahun 2017. Payakumbuh.
REFERENSI IsmawatiCahyo.S,dkk. 2011. Buku Panduan
untuk Bidan dan Kader Posyandu
Fitrianti, S. (2012). Faktor-Faktor Yang Desa Siaga.medikal book Jakarta
Mempengaruhi Kunjungan Ibu Balit a Depkes RI bekerjasama dengan kelompok
Ke Posyandu Teratai Kelurahan Puhun Pokjanal posyandu. 2006. Pedoman
Tembok Wilayah Kerja Puskesmas Plus Umum pengelolaan posyandu. DepKes
Mandiangin Tahun 2012. Jurnal RI Jakarta
Kesehatan Masyarakat STIKes Prima Kemenkes RIPusat Promosi Kesehatan. 2012.
Nusantara Bukittinggi, 3(2), 37–43. Buku Pegangan Kader, Ayo ke
Djamil Achmad. 2016. Faktor-faktor yang Posyandu setiap Bulan,Posyandu
Berhubungan dengan perilaku Ibu menjaga anak dan Ibu Tetap Sehat.
Balita menimbang Anakanya Ke KemenKes RI, Jakarta
Posyandu.Program Studi Kesehatan Miskin Swengli, RompasSefti, Amatus Yudi
Masyarakat STIKES Mitra Lampung Ismanto. 2016. Hubungan Pengetahuan
Albab. 2013. Hubungan PromosiSusu Formula Ibu dan peran kader dengan
Dengan Pengambilan Keputusan

65
P-ISSN : 2355-9853
Jurnal Kesehatan Perintis (Perintis’s Health Journal)
E-ISSN : 2622-4135
Volume 6 Nomor 1 Tahun 2019

Kunjungan Balita di posyandu Wilayah Andryana,Ria. 2015. Minat Ibu mengunjungi


kerja Puskesmas Pineleng.Program Posyandu di Wilayah kerja Puskesmas
Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Simpang Baru Kecamatan Tampan.
Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Fakultas Ilmu sosial dan Ilmu Politik
Sulistiyanti Anik, Risqi Dewi Universitas Riau
Untariningsi.2013. Hubungan Status Barida maisyaIram.Putro, Gurendro.
Pekerjaan dengan Keaktifan Ibu 2011.Peran Kader dan Klian Adat
menimbang Balita di Posyandu Puri dalam upaya meningkatkan
waluyo DesaGebang kecamatan Kemandirian Posyandu di Provinsi
Masaran Kabupaten sragen. AKBID Bali
Citra Medika Surakarta Pristiani,Elva. Junaid. Paridah. 2016.
Yusra Aini.2011. Hubungan Antara Dukungan Hubungan Pengetahuan, Sikap, dan
Keluarga dengan Kualitasn Pasien Status Pekerjaan Ibu balita dengan
Diabetes Melitus Tipe 2 di poli Klinik Frekuensi Penimbangan Balita di
penyakit Dalam Rumah Sakit Umum Wilayah kerja Puskesmas pamandati
Pusat Fatmawati Jakarta.Fakultas Ilmu KabupatenKonawe selatan. Fakultas
Keperawatan Universitas Indonesia kesehatan masyarakat Universitas halu
Isgiyanto. 2009. Teknik Pengambilan Sampel Oleo
Pada Penelitian Eksperimental. Tresnawan, Teten. Sehendra, Henhen. 2016.
Jogjakarta: Mitra Cendikia. Faktor-faktor yang mempengaruhi
Kemenkes RI. 2016. Pedoman Umum Kunjungan Ibu yang Mempunyai balita
Pengelolaan Posyandu. Jakarta. ( usia 12-59 bulan) ke
Noto atmodjo. 2012. Metodologi Penelitian {Bibliography}Posyandudi Kelurahan
Kesehatan. Jakarta: PT Rineka Cipta. Warudoyong wilayah kerjaPuskesmas
SabriLuknis,Sutanto Priyo Hastono. 2014. pabuarang kecamatan Warudoyong
Statistik Kesehatan.Jakarta kota Sukabumi.
PramonoJoko S pramono,Fara Imelda Theresia Ocbianto, Hosea. 2012. Partisipasi Masyarakat
Patty, Marisa umami, Hubungan Terhadap Posyandu Dalam Upaya
pegetahuan Ibu dan Dukungan Pelayanan Kesehatan Balita Studi
keluarga dengan perilaku Kunjungan Kasus Pada Posyandu Nusa Indah II
IbudanAnak Balita ke RW 11 Kelurahan Meruyung,
posyandu.Poltekes Kemenkes Kaltim. Kecamatan Limo Depok.(Skripsi).
Hanura Deasyestuti. 2013. Partisipasi Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik
Masyarakat Dalam Layanana Program Studi Ilmu Kesejahteraan
Posyandu terhadap Pertumbuhan Sosial, Depok.
Balita (diDesa Mergowati Kecamatan Arsy syamsi, Aulia. 2017. Pelayanan kesehatan
Kedu Kabupaten bagi balita di Posyandu Cempaka2 di
Temanggung.Uiversitas Negeri Kelurahan Berbas Tengah kecamatan
Semarang Bontang Selatan kota Bontang.Fakultas
Iqbal Mubarak, Wahid. 2014 Konsep dan Ilmu Sosial DAN Ilmu Politik
Aplikasi dalam Kebidanan Ilmu universitas mulawarman.
Kesehatan Masyarakat. Salemba Husna Sagala,Khotimatul. 2017. Faktor-faktor
Medika jakarta Yang Mempengaruhi Kunjungan Ibu
Chintia Fani, Regina. Aryuti nirmala, Sefita. Balita Dalam Pemamfaatan Posyandu
Dewi Judistian,R Tina. 2016. Evaluasi di Desa Sei Rotan Kecamatan Percut
kegiatan Utama Pelayanan Posyandu Sei Tuan Wilayah Kerja Puskesmas
di Kecamatan Jatinangor. Fakultas Bandar Khalipa. (Skripsi) Fakultas
Kedokteran Universitas Pajajaran Kesehatan Universitas Sumatra Utara.
Daniel, Sulistiowati. 2017. Hubungan Widyastuti, Sri Budi. Nurjanah, massudi. S.
Pekerjaan Ibu dengan kunjungan Balita 2013. Hubungan Antara Beberapa
ke Posyandu Kenanga di Wilayah kerja faktor dengan Kunjungan Ibu Balita ke
Puskesmas Loa Ipuh.Fakultas Posyandu di Kelurahan Jambangan
kedokteran Universitas Mulawarman. Wilayag kerja Puskesmas Geyer I

66
P-ISSN : 2355-9853
Jurnal Kesehatan Perintis (Perintis’s Health Journal)
E-ISSN : 2622-4135
Volume 6 Nomor 1 Tahun 2019

Kabupaten Grobongan. Dosen Fakultas W.Gulo. 2002. Buku Metodologi


Kesehatan Udinus. Penelitian.Gramedia widia sarana
Susanto, Fino, Claramita, Mora. Sri Handayani, Indonesia.
2016. Peran Kader Posyandu dalam Eriza Sativa, Nila. 2017. Faktor-faktor yang
Penberdayaan Masyarakat Bintan. BerhubungandengankeaktifanIbuBalita
Berita Kedokteran Masyarakat. 2017. Dam Kegiatan Posyandu Dusun
Oktafia, Riski. 2016. Pengaruh Paket Mlangi Kabupaten Sleman. Fakultas
pendidikan kesehatan” Riski” terhadap Ilmu Kesehatan Universitas Aisyiyah
Kesiapan Pasangan Ibu Hamil beresiko Jogjakarta.
dalam Menghadapi Irawati, 2012.Hubungan Pengetahuan Dan
Persalinan.(Tesis).Fakultas Ilmu Dukungan Keluarga Dengan
Keperawatan Program studi Magister Pemanfaatan Pelayanan Posyandu
Ilmu keperawatan Kekhususan Oleh Ibu Yang Mempunyai Balita Di
Keperawatan Maternitas .Universitas Desa Leu Ue Kecamatan Darul Imarah
Indonesia.Depok. Kabupaten Aceh Besar.(Skripsi).
Triwahyu dianingsih Indra. 2009. Hubungan Sekolah Tinggi Kesehatan U’Badiyah
Antara Sikap Ibu Balita Terhadap Indonesia Program D-IV Kebidanan,
Keaktifan Dalam Keguatan Posyandu Banda Aceh.
III Dusun Boto Kabupaten Tulung Fitrianti, S. (2012). Faktor-Faktor Yang
agung. (Skripsi). Program Studi DIV Mempengaruhi Kunjungan Ibu Balit a
Kebidanan Fakultas Kedoketeran Ke Posyandu Teratai Kelurahan Puhun
Universitas Sebelas Maret, Surakarta. Tembok Wilayah Ker ja Puskesmas
Purwanti, Evi. 2016. Hubungan pekerjaan ,dan Plus Mandiangin Tahun 2012. Jurnal
Pengetahuan, Pendidikan dan Usia Kesehatan Masyarakat STIKes Prima
Balita dengan Keaktifan Ibu Nusantara Bukittinggi, 3(2), 37–43.
Berkunjung Ke Posyandu. Universitas
Muhammadiyah Purwokerto.

67

Potrebbero piacerti anche