Documenti di Didattica
Documenti di Professioni
Documenti di Cultura
ABSTRACT
Posyandu is one form of community-based health effort managed jointly the health
development as an effort to get basic health services for the.Lack of support from family, the cadres
and capital work affect a visit to posyandu.The purpose of this research is to find the, family support
the cadres and capital work for the child mother brought to the posyandu.This study was conducted in
january 2019, with the design cross sectional, and population of the research is all the mothers with
children under five were 76. peopleThe sample in a simple. random samplingThe analysis univariat
shows that most visit the child to the posyandu good category ( 65.8 % ), more than child separoh
mother supported the poor ( 52.6 % ), the role of kaders kategiri less active ( 53.9 % ) and more than
separoh mother working visit to the posyandu ( 56.6 % ). The role of categorical cadres is less active
(53.9%) and more than half of mothers work at posyandu (56.6%). Bivariate analysis with chi-square
statistical tests, the results showed there was a relationship between family support and posyandu
visits (P = 0.001), there was a correlation between the role of cadres and posyandu visits (P = 0.002)
and there was a relationship between work and posyandu visits (P = 0.001). It can be concluded that
there is a meaningful relationship between family support, the role of cadres and the work of the
mother with a mother's visit to bring a toddler to the Posyandu.
Keywords: , family support, the visit posyandu, mom work, the role of cadres
ABSTRAK
Posyandu merupakan salah satu bentuk Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat yang dikelola
bersama sebagai upaya penyelenggaraan pembangunan kesehatan dalam memperoleh pelayanan
kesehatan dasar bagi masyarakat. Kurangnya dukungan keluarga, peran kader dan pekerjaan Ibu
mempengaruhi kunjungan ke posyandu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan
dukungan keluarga, peran kader dan pekerjaan Ibu terhadap kunjungan Ibu membawa balita ke
posyandu. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari 2019,dengan desain cross sectional, dan
populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu yang mempunyai anak balita berjumlah 76 orang.
Pengambilan sampel menggunakan metode simpel random sampling. Hasil analisis univariat
menunjukkan bahwa sebagian besar kunjungan Ibu balita ke posyandu kategori baik (65.8%), lebih
dari separoh Ibu balita mendapat dukungan keluarga kurang baik (52.6%), peran kader kategiri kurang
aktif (53.9%) dan lebih dari separoh ibu bekerja berkunjung ke posyandu (56.6%). Analisis bivariat
dengan uji statistik chi-square, hasil menunjukkan ada hubungan dukungan keluarga dengan
kunjungan posyandu (P=0.001), ada hubungan peran kader dengan kunjungan posyandu (P=0.002)
dan ada hubungan pekerjaan dengan kunjungan posyandu (P=0.001). Dapat disimpulkan bahwa ada
hubungan yang bermakna antara dukungan keluarga, peran kader dan pekerjaan Ibu dengan kunjungan
Ibu membawa balita ke Posyandu.
Kata Kunci : Dukungan Keluarga, Kunjungan Posyandu, Peran Kader, Pekerjaan Ibu
60
P-ISSN : 2355-9853
Jurnal Kesehatan Perintis (Perintis’s Health Journal)
E-ISSN : 2622-4135
Volume 6 Nomor 1 Tahun 2019
masyarakat dalam memperoleh pelayanan terhadap peningkatan dan kepuasan ibu balita
kesehatan dasar/sosial untuk mempercepat maupun ibu balita bekerja yang akan
penurunan Angka Kematian Ibu dan Angka mempengaruhi tingkat partisipasi kunjungan
Kematian bayi (Kemenkes RI, 2013). keposyandu, dengan perilaku mereka untuk
Dengan pelaksanaan Posyandu yang datang dan memamfaatkan pelayanan kesehatan
efektif dan efisien yang dapat dijangkau diposyandu teratur setiap bulan, merupakan
masyarakat mampu mengoptimalkan kualitas upaya untuk mencegah dan mendeteksi sedini
sumberdaya manusia dengan potensi tumbuh mungkin gangguan dan hambatan pertumbuhan
kembang anak secara merata (Kemenkes RI, pada balita, sehingga menurunkan resiko gizi
2013). WHO (World Health Organization) buruk dan mencegah gangguan pertumbuhan.
tahun 2013 juga mengakui bahwa Posyandu Peran seorang kader sangat diperlukan
memberikan kontribusi yang besar terhadap dalam kegiatan posyandu, baik dihari Posyandu
keberhasilan penurunan prevalensi masalah gizi untuk mengisi kegiatan di meja I, II dan III
kurang yang menunjukan penurunan dari 18,4% dengan kegiatan pendaftaran, penimbangan,
pada tahun 2011 menjadi 13,9% pada tahun pencacatan hasil penimbangan dan penyuluhan
2013.(Octaviani 2014). tapi juga diluar Posyanduuntuk menarik
Salah satu kegiatan Posyandu adalah partisipasi aktif ibu ke posyandu
pemantauan pertambahan berat badan balita (Meilani,2009). Keaktifan ibu dan dukungan
dengan menggunakan Kartu Menuju Sehat keluarga pada setiap kegiatan posyandu
(KMS) yang ada dalam Buku KIA (Kesehatan berpengaruh besar pada kunjugan untuk
Ibu dan Anak), untuk menentukan pertumbuhan memantau keadaan status gizi anak balitanya.
dan perkembangan anak balita karena (Kristiani, 2007). Kurangnya kemampuan kader
kelompok umur balita menunjukkan dalam memberikan penyuluhan kemungkinan
pertumbuhan badan yang sangat pesat serta menyebabkan ibu balita kurang berminat untuk
merupakan yang sering menderita kekurangan mengunjungi posyandu. Ibu balita yang mampu
gizi (Aulia Arsy Syamsi,2016). Namun pada lebih memilih untuk mengunjungi dokter untuk
kenyataannya di posyandu warga masyarakat memantau pertumbuhan balitanya (Anik
sendiri banyak yang tidak memanfaatkan Sulistiyanti, Risqi Dewi Untariningsih, 2013)
posyandu dengan alasan sibuk kerja atau tidak Dimana faktor-faktor yang
sempat membawa anak balitanya ke posyandu memengaruhi rendahnya kunjungan ibu balita
dan kurangnya pengetahuan tentang pentingnya ke posyandu yaitu seperti: Umur, pengetahuan,
pemantauan tumbuh dan kembang pada anak sikap, persepsi, dukungan keluarga,
balita (Willis, 2008). sosiobudaya dan pekerjaan. Dalam arti luas
Berdasarkan Data Riskesdas pada Data pekerjaan adalah aktivitas utama yang
dan Informasi kesehatan 2016, 50% balita dilakukan manusia. Dalam arti sempit, istilah
Indonesia tidak dilakukan penimbangan teratur. pekerjaan digunakan untuk suatu tugas atau
Riset ini menujukkan kecenderungan semakin kerja yang menghasilkan uang bagi seseorang
bertambah usia seorang balita, maka tingkat (Wikipedia, 2008; Risqi Dewi Untariningsih,
kunjungan ke Posyandu semakin menurun 2013). Pekerjaan yang dilakukan ibu dapat
dibuktikan dengan pemantauan pertumbuhan melatar belakangi kurangnya kunjungan ibu
balita yang dilakukan setiap bulan yang balita ke Posyandu baik karena banyaknya
menujukkan presentase balita 6-59 bulan yang pekerjaan sehingga tidak ada waktu untuk
tidak pernah ditimbang dalam enam bulan membawa balita (Krisnadi, dkk, 2009).
terakhir cenderung meningkat 25,5% tahun Upaya pemantauan terhadap
2007, turun menjadi 23,8% pada tahun 2010 pertumbuhan balita dilakukan melalui kegiatan
dan naik hingga 34,3% tahun 2013. Hal ini penimbangan di posyandu secara rutin tiap
tidak sejalan dengan pencapaian Tingkat bulan. Hasil dari data yang dilaporkan
partisipasi ibu terhadap penimbangan balita diperoleh jumlah balita yang ada sebanyak
dipropinsi Sumatera Barat yaitu 86.83% sudah 13.932 balita yang ditimbang sebanyak9.265
melewati target MDG’s 85%. balita ( 66,5 %), Sementara itu dengan balita
Penelitian yang dilakukan Estuti HD bawah garis merah (BGM) sebesar 47 balita
(2014), yang memberikan pengaruh besar (0,5%) , dari hasil penimbangan jumlah balita
dalam keaktifan posyandu adalah adanya peran dibawah garis merah terbanyak juga didapat di
serta kader dan partisipasiaktif masyarakat
61
P-ISSN : 2355-9853
Jurnal Kesehatan Perintis (Perintis’s Health Journal)
E-ISSN : 2622-4135
Volume 6 Nomor 1 Tahun 2019
62
P-ISSN : 2355-9853
Jurnal Kesehatan Perintis (Perintis’s Health Journal)
E-ISSN : 2622-4135
Volume 6 Nomor 1 Tahun 2019
Kunjungan Posyandu
Total P
Variabel Kurang Baik OR
value
f % f % n %
Dukungan Keluarga
Kurang baik 21 52,5 19 47.5 40 100
Baik 5 13,9 31 86.1 36 100 0,001 6,853
Total 26 34,2 50 65,8 76 100
Pekerjaan Ibu
Tidak Bekerja 4 12,1 29 87,9 33 100
Bekerja 22 51,2 21 48,8 43 100 0,001 7,595
Total 26 34,2 50 65,8 76 100
Peran Kader
Kurang Aktif 21 51,2 20 48,8 41 100
0,002 6,300
Aktif 5 14,3 30 85,7 35 100
Total 26 34,2 50 65,8 76 100
63
P-ISSN : 2355-9853
Jurnal Kesehatan Perintis (Perintis’s Health Journal)
E-ISSN : 2622-4135
Volume 6 Nomor 1 Tahun 2019
dan Dukungan keluarga dengan perilaku untuk setiap kegiatan Posyandu, dari hasil
kunjungan Ibu Membawa anak Balita ke wawancara yang dilakukan, kader sudah
Posyandu yang mana penelitiannya menujukan mengerjakan tugasnya dengan baik, dan telah
bahwa gambaran kunjungan balita keposyandu melakukan himbauan untuk membawa balita
lebih dari sebagian (53,2) memiliki kunjungan datang ke Posyandu, namun masyarakat masih
kurang baik dalam pemamfaatan posyandu. berasumsi kalau kader masih kurang aktif
Menurut analisis peneliti, dukungan dankurangmemuaskandalam pelayanan
keluarga yang positif dari anggota keluarga Posyandu.
kepada ibu balita dapat berupa pemberian Dari hasil penelitian menunjukkan
informasi - informasi mengenai pentingya bahwa dari 76 ibu balita, dapat dilihat bahwa
Posyandu pada balita dan memberikan motivasi lebih dari separohIbu Balita Bekerja yaitu
agar ibu selalu membawa balitanya berkunjung sebesar 56.6%
ke Posyandu setiap bulan. Sedangkan dukungan Bekerja adalah melakukan pekerjaan
keluarga yang negatif yaitu kurang tanggapnya dengan maksud memperoleh atau membantu
suami atau keluarga terhadap ibu balita dalam memperoleh pendapatan atau keuntungan dan
mengingatkan dan memberikan dukngan lamanya bekerja paling sedikit satu jam secara
utentang pemanfaatan Posyandu, suami juga terus menerus, termasuk pekerjaan keluarga
tidak mau mengantarkan istri untuk melakukan tanpa upah yang membantu dalam suatu usaha
pemantauan tumbuh kembang balitanya ke atau kegiatan ekonomi. Cenderung memilih
Posyandu, juga tidak adanya keluarga yang bekerja disektor informal dan ini mejadi
menggantikan ibu ketika jam buka Posyandu. hambatan bagi ibu untuk ikut membagi waktu
Tapi dari hasil yang didapat masih ada ibu dalam kegiatan sosial diantaranya Posyandu
balita yang dating berkunjung ke posyandu (Handayani, 2009:Anik S, 2013)
dengan motivasi yang tinggi dari dirinya Penelitian Pekerjaan, Pengetahuan
sendiri. inididukungoleh penelitian Heriyani, 2010)
Dari hasil penelitian menunjukkan dengan judul “Hubungan Pendidikan, dan
bahwa dari 76 ibu balita, dapat dilihat bahwa Kepuasan Ibu Terhadap Posyandu dengan
lebih dari separoh peran kader dengan kategori Frekuensi Kunjungan Balita Ke Posyandu Di
kurang aktif sebesar 53.9%. Dengan adanya Puskesmas 9 Nopember” dengan hasil
bimbingan secara aktif dari kader maka ibu penelitian menunjukkan bahwa 36 responden
balita akan cenderung berperilaku ke arah yang mengatakan ibu bekerja yang melakukan
positif yaitu patuh berkunjung ke Posyandu kunjungan ke posyandu kategori jarang
pada tiap bulannya dan sebaliknya. Masih berkunjung sebanyak 33,4%, sedangkan 29 ibu
banyak ibu balita yang tidak patuh berkunjung bekerja yang sering bekunjung keposyandu
ke Posyandu dikarenakan kurangnya sebanyak 23,8%. Dan 63 ibu tidak bekerja
penyebaran informasi dari kader posyandu (Nia yang jarang berkunjung keposyandu sebanyak
Novita Sari, 2015). 63,6%, sedangkan 93 ibu tidak bekerja yang
Hasil penelitian ini sama dengan hasil seringmembawa balitanya ke posyandu
penelitian yang dilakukan oleh Malahyati N sebanyak 76,2%).
2015 yang berjudul Hubungan Peran Kader dan Menurut analisis peneliti banyaknya ibu
Dukungan Keluarga terhadap rendahnya yang beraktivitas di rumah sebagai ibu rumah
Kunjungan Bayi dan Balita ke Posyandu di tangga sebagian besar menghabiskan waktunya
Desa Buket Selamat kecamatan Sungai raya untuk pekerjaan rumah danpekerjaankantor
kabupaten Aceh Timur tahun dengan penelitian yang menyebabkan semakin kecil kemungkinan
menunjukkan bahwa sebanyak 64 responden ibu untuk datang ke Posyandu disebabkan
mengatakan kader berperan aktif dalam karena jadwal Posyandu bersamaan dengan
kunjungan posyandu sebanyak 87.5% dan kader pekerjaannya.
yang tidak aktif dalam kunjungan ke Posyandu Dari hasil penelitian menunjukkan
senanyak 79,2 %. bahwa dari 76 Ibu balita, bahwa sebagian besar
Menurut analisis peneliti, kader yang Ibu Balita yang berkunjung ke Posyandu
aktif dalam pelayanan Posyandu adalah kader membawa balita kategori baik sebesar 65,8 %.
yang benar-benar melakukan tugasnya dengan Kunjungan balita ke Posyandu yang
baik, seperti selalu hadir tepat waktu dalam jam paling baik adalah rutin tiap bulan atau 12 kali
buka Posyandu, selalu menyiapkan sarana pertahun dengan batasan minimal 10 kali
64
P-ISSN : 2355-9853
Jurnal Kesehatan Perintis (Perintis’s Health Journal)
E-ISSN : 2622-4135
Volume 6 Nomor 1 Tahun 2019
setahun. Dan pada frekuensi kunjungan balita Keluarga Dalam Pemberian ASI
yang kurang dari 10 kali setahun dianggap Eksklusif Di Wilayah Kerja Puskesmas
masih rawan sedangkan bila frekuensi 10 kali Arjasan Kabupaten Jember.(Skripsi).
atau lebih sampai satu tahun dianggap baik Program Studi Ilmu Keperawatan
(Depkes RI, 2007). Universitas, Jember.
Sativa, 2014 mengatakan kunjungan Yurawanti Dhera. 2016. Faktor dukungan
merupakan aktivitas seseorang dalam perihal Keluarga, Peran kader dalam kegiatan
mendatangi suatu objek tertentu. Kunjungan Posyandu diDesaPurwojati Jawa
balita ke Posyandu untuk mendapatkan Barat.Fakultas Ilmu Kesehatan UMP
pelayanan kesehatan misalnya penimbangan, Malahayati Nelly. 2015. Hubungan Peran
imunisasi, penyuluhan kesehatan dan lain Kader dan Dukungan Keluarga
sebagainya. terhadap Rendahnya Kunjungan Bayi
dan Balita ke Posyandu di Desa Bukit
KESIMPULAN Selamat Kecamatan Sungai
Lebih dari separoh ibu balita kurang RayaKabupaten Aceh Timur.Dosen
mendapatkan dukungan dari keluarganya untuk Program Studi Kebidanan STIKes Bina
berkunjung ke Posyandu, lebih dari separoh Nusantara
peran kader dengan katergori kurang dalam Nasir, Abd dkk. 2011.Metodologi Penelitian
memotivasi ibu balita untuk berkunjung ke Kesehatan. Yogyakarta: Nuha Medika.
Posyandu, lebih dari separoh ibu balita yang Bustami.2011. Penjaminan Mutu Pelayanan
bekerja kurang berkunjung ke Posyandu, lebih Kesehatan dan Akseptabilitasnya.
separoh ibu balita kurang memanfaatkan Jakarta: PT Gelora Aksara Pratama.
Posyandu dan tidak membawa balitanya secara Budiarto.2001. Bio statistika Untuk Kedokteran
rutin ke Posyandu untuk memantau tumbuh Dan Kesehatan Masyarakat.Jakarta:
kembang balitanya, Ada hubungan dukungan Penerbit Buku Kedokteran EGC.
keluarga dengan kunjungan Posyandu oleh ibu . 2013. Data Riset Kesehatan Dasar
balita di Kelurahan Tanjung Pauh Wilayah (Riskesdas). Jakarta.
Kerja Puskesmas Ibuh Kota Payakumbuh tahun _______________. 2016. Laporan Tahunan
2019 dengan p value= 0.001, Ada hubungan Program Perbaikan Gizi Puskesmas
peran serta kader dengan kunjungan ke Ibuh Tahun 2016.Payakumbuh.
Posyandu oleh ibu balita di KelurahanTanjung _______________. 2017. Laporan Tahunan
Pauh Wilayah Kerja Puskesmas Ibuh Kota Program Perbaikan Gizi Puskesmas
Payakumbuh tahun 2019 dengan p value = Ibuh Tahun 2017.Payakumbuh
0.001, Ada hubungan pekerjaan ibu dengan Profil Dinkes kota Payakumbuh. 2016. Analisis
kunjungan Posyandu oleh ibu balita di Data SKDN 2016. Payakumbuh
Kelurahan Tanjung Pauh Wilayah Kerja Puskesmas Ibuh. 2017. Data Tabel Profil
Puskesmas Ibuh Kota Payakumbuh tahun 2019 Puskesmas Ibuh Kecamatan
dengan p value = 0.001 Payakumbuh Barat Kota Payakumbuh
Tahun 2017. Payakumbuh.
REFERENSI IsmawatiCahyo.S,dkk. 2011. Buku Panduan
untuk Bidan dan Kader Posyandu
Fitrianti, S. (2012). Faktor-Faktor Yang Desa Siaga.medikal book Jakarta
Mempengaruhi Kunjungan Ibu Balit a Depkes RI bekerjasama dengan kelompok
Ke Posyandu Teratai Kelurahan Puhun Pokjanal posyandu. 2006. Pedoman
Tembok Wilayah Kerja Puskesmas Plus Umum pengelolaan posyandu. DepKes
Mandiangin Tahun 2012. Jurnal RI Jakarta
Kesehatan Masyarakat STIKes Prima Kemenkes RIPusat Promosi Kesehatan. 2012.
Nusantara Bukittinggi, 3(2), 37–43. Buku Pegangan Kader, Ayo ke
Djamil Achmad. 2016. Faktor-faktor yang Posyandu setiap Bulan,Posyandu
Berhubungan dengan perilaku Ibu menjaga anak dan Ibu Tetap Sehat.
Balita menimbang Anakanya Ke KemenKes RI, Jakarta
Posyandu.Program Studi Kesehatan Miskin Swengli, RompasSefti, Amatus Yudi
Masyarakat STIKES Mitra Lampung Ismanto. 2016. Hubungan Pengetahuan
Albab. 2013. Hubungan PromosiSusu Formula Ibu dan peran kader dengan
Dengan Pengambilan Keputusan
65
P-ISSN : 2355-9853
Jurnal Kesehatan Perintis (Perintis’s Health Journal)
E-ISSN : 2622-4135
Volume 6 Nomor 1 Tahun 2019
66
P-ISSN : 2355-9853
Jurnal Kesehatan Perintis (Perintis’s Health Journal)
E-ISSN : 2622-4135
Volume 6 Nomor 1 Tahun 2019
67