Documenti di Didattica
Documenti di Professioni
Documenti di Cultura
Dosen :
Nama Kelompok 1 :
1. Ach Zaini
2. Ahmad Erilla Yatimul Misbah
3. Alvica Rahmagita Dinasti
4. Andris Yulia Rohmah
5. Ayu Arni Cahyanti
ABSTRAK
Rickettsia merupakan bakteri pathogen penyebab berbagai rickettsiosis yang
siklus hidupnya melibatkan reservoir mamalia dan vektor artropoda (kutu =
Xenopsylla cheopis, tungau, caplak, dan pinjal). Tikus merupakan salah satu
reservoir bakteri Rickettsia dan pinjal merupakan ektoparasit tikus yang
berperan menularkan bakteri kepada manusia. Gejala klinis tidak spesifik dan
diagnosis laboratorium yang sulit menyebabkan informasi mengenai
rickettsiosis pada manusia masih sangat terbatas. Tujuan penelitian adalah
mendeteksi Rickettsia spp. pada pinjal. Sampel pinjal tikus diambil dari tiga
daerah pelabuhan yaitu Semarang, Kupang, dan Maumere. Sampel dianalisa
menggunakan metode PCR dengan amplifikasi gen gltA (primer 877F dan
1258R). Sekuensing dilakukan untuk mengkonfirmasi spesies Rickettsia.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa persentase Rickettsia spp. pada pinjal
tikus di Semarang 19%, Kupang 61%, dan Maumere 44%. Tujuh sampel dari
18 sampel yang disekuensing terkonfirmasi sebagai R.typhi dan 11 sampel
sisanya merupakan Bartonella sp. Penelitian ini memberikan informasi
tambahan tentang keberadaan Rickettsia di beberapa kota pelabuhan di
Indonesia dan dapat dijadikan sebagai dasar surveilans rickettsiosis di
Indonesia.
iii
Kata kunci: Rickettsia spp., Xenopsylla cheopis, tikus, molekuler, Indonesia
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “KUTU PADA NEGARA ENDEMIK”
untuk menyelesaikan dari Ibu drh. Dwi Aprilia Anggraini, M.Vet selaku dosen
mata kuliah parasitologi.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapat bantuan
dari berbagi pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk
itu, kami menyampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca
agar kami dapat memperbaiki makalah agama ini .
Akhir kata kami berharap semoga makalah parasitology tentang Kutu Pada
Negara Endemik ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap
pembaca.
Penyusun
i
Bab 1
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Perjuangan manusia melawan gangguan hama (Artropoda
pengganggu) sudah dimulai semenjak ia tercipta di muka bumi ini.
Sebagian hama menyerang manusia dan hewan ternak baik secara
langsung dengan menghisap darahnya, maupun tidak langsung sebagai
penular berbagai jenis penyakit atau sebagai pengganggu dengan
caranya menempel pada inangnya sehingga menimbulkan gangguan
fisik maupun psikis pada inangnya. Beberapa jenis hama diantaranya
yaitu lalat, nyamuk, kutu, pinjal, caplak, tungau dan lain-lain .
Kutu adalah serangga yang sangat mengganggu manusia karena
menghisap darah. Kutu juga bisa menjadi vektor penyakit. Di
Indonesia, sampai akhir tahun 1970an, permasalahan kutu banyak
ditemukan di rumah, gedung pertunjukan, hotel atau tempat lainnya
dimana manusia tidur atau duduk. Tetapi karena keberhasilan
pengendalian dengan insektisida berbasis organoklorin (al. DDT), kutu
busuk hampir dapat dikendalikan secara penuh, dan hampir tidak ada
informasi tentang serangan kutu busuk dalam kurun waktu 1980-2000.
Tetapi akhir-akhir ini, terutama dalam 3-5 tahun terakhir, kutu busuk
mulai menjadi masalah, banyak ditemukan di hotel berbintang, losmen
asrama, dan sedikit di rumah tinggal. Sebenarnya permasalahan yang
(mulai) terjadi di Indonesia tidak separah permasalahan yang sudah
terjadi di banyak negara di Eropa, Amerika Serikat, Canada, dan
Australia; bahkan Malaysia dan Singapura mulai melaporkan adanya
permasalahan dengan kutu busuk. Di AS, misalnya pada tahun 2007
dilaporkan telah terjadi peledakan populasi (out breaks) kutu busuk di
50 negara bagian. Pada Negara endemic kutu yang biasanya muncul
adalah kutu yang jarang ditemukan seperti kutu putih dan kutu pada
tikus. Tapi sekali muncul atau menginfeksi inangnya akan menjadi
endemic atau menginveksi banyak orang atau bisa satu desa bahkan
satu Negara dengan tingkat penularan yang tinggi.
Munculnya kembali kutu busuk, merupakan salah satu misteri
dalam Entomologi, mengingat serangga penghisap darah ini hampir
tidak muncul untuk jangka waktu puluhan tahun. Walaupun demikian,
adalah fakta bahwa dengan adanya globalisasi, orang dan barang dapat
dengan mudah berpindah dari satu tempat negara ke tempat negara
lainnya. Mobilitas ini turut memberikan kontribusi terhadap
penyebaran kutu busuk ini ke seluruh dunia. Indikasi ini dapat dilihat
1
antara lain bahwa kutu busuk banyak ditemukan di tempat orang
datang dan pergi seperti hotel, losmen, apartemen dan asrama. Kutu
busuk (termasuk telurnya) dapat terbawa secara tidak sengaja beserta
pakaian, dalam koper/ransel, suitcase dan sebagainya.
2. Rumusan Masalah
a. Apa itu pengertian kutu ?
b. Apa itu pengertian endemic?
c. Apa saja jenis dan morfologi kutu?
d. Apa saja yang termasuk kutu endemic?
e. Apa saja cara penangulanggan dan pengobatan kutu endemic?
3. Tujuan
a. Untuk mengetahui pengertian kutu secara umum
b. Untuk mengetahui pengertian endemic
c. Untuk Mengetahui jenis dan morfologi kutu
d. Untuk mengetahui beberapa jenis kutu endemic yang mengacu
pada jurnal
e. Untuk mengetahui cara penangulanggan dan pengobatan kutu
endemic
2
BAB 2
PEMBAHASAN
1. PENGERTIAN KUTU
2. PENGERTIAN ENDEMIC
Endemic adalah suatu keadaan dimana penyakit secara menetap
berada dalam masyarakat pada suatu tempat atau populasi tertentu.
Endemic bisa diartikan sebagai wabah penyakit yang menyerang lebih dari
satu orang. Misalnya sajaa dalam satu wilayang banyak penduduk yang
terserang penyakit polio. Wabah polio tersebut bisa terjadi ketika satu
orang yang terinfeksi polio berinteraksi dengan orang lain.infeksi ini
kemudian menyebar dan dikatakan sebagai endemic polio.
3. JENIS–JENIS KUTU
A. KUTU BUSUK
Pengertian
Kutu busuk adalah serangga parasite dari kelurga
cimicidae. Kutu busuk dikenal sebagai spesies yang meminum
3
darah manusia dan hewan berdarah panas lainnya. Kutu busuk
senang tinggal dirumah manusia, khususnya pada tempat tidur.
Kutu busuk biasanya tinggal dan bertelur dilipatan tempat tidur
atau bantal dan tempat tersembunyi lainnya. Ukuran kutu
busuk dewa bisa mencapai 6-10mm.
Siklus Hidup
kutu busuk bertelur 200-500 selama 2 hari per batch
dari 10-50
kutu busuk betina dewasa harus memakan darah
sebelum bertelur
telur biasanya diletakkan dicela dan retakan dan dapat
diletakan pada furniture atau perlengkapan yang
disatukan pada bahan yang transparan
ada 7 tahap siklus hidup dari telur hingga tumbuh
dewasa dari 45 hari bisa juga 1 tahun
mereka dapat bertahan selama beberapa minggu atau
bulan tanpa makan
Klasifikasi
Kingdom : animalia
Filum : arthropoda
Kelas : insect
Ordo : hemiptera
Subordo : heteroptera
Infraordo : cimicomorpha
Superfamily: cimicoidea
Family : cimicidae
Cara Membasmi
a. Cuka : dengan memercikkan sedikit cuka diarea yang
terinfeksi untuk membunuhnya
b. Garam : semprotkan sedikit garam ditempat adanya kutu ini
bisa membantu membunuhnya secara langsung
c. Jus bawang : bau jus bawang yang tajam dapat membunuh
kutu ini secara langsung karena memotong zona nafas
mereka.
d. Minyak pohon teh
e. Minyak lavender : tempatkan lavender kering dalam kain
dan jahit di sprei atau sekitar tempat tidur anda.
4
B. KUTU RAMBUT
Pengertian
Kutu rambut atau kutu kepala adalah sejenis parasite
penghisap darah yang biasanya hidup dibagian kepala. Kutu
betina mampu bertelur 6 buah sehari. Telur ini selalu melekat
dengan kuat pada rambut. Telur ini akan menetas setelah
kurang lebih 8 hari. Kutu kepala merebak dengan cepat melalui
sentuhan dengan rambut yang bermasalah. Ia juga dapat
melompat ke kepala melalui sisir, topi, bantal dan handuk.
Ukuran maksimum 3mm larva berukuran kurang dari 1mm.
Siklus Hidup
Paling lama berlangsung 35 hari dihitung dari mulai telur
hingga mati
Klasifikasi
Kingdom : animalia
Filum : arthropoda
Kelas : insecta
Ordo : siphonaptera
Family : pulicidae
Subfamily : pulicinae
Genus : pulex
Spesies : p. irritans
Cara membasmi
a. Bawang merah : kutu tidak suka dengan baunya. Kutu akan
mati seketika jika menghirup bau dari bawang merah
begitupun telurnya juga akan mati
b. Minyak kelapa : oleskan minyak kelapa ke seluruh bagian
kulit kelapa dan rambut hingga rata, tutup dengan rambut
dan biarkan semalaman.
c. Jeruk nipis dan minyak kayu putih
d. Cuka putih : mengolesi rambut dengan cuka puti lalu
ditutup dengan anduk selama 2-3 jam
5
C. KUTU BERAS
Siklus Hidup
Siklus hidup kutu beras sekitar 28-90 hari, tetapi umurnya
selam ± 31 hari.
Klasifikasi
Kingdom : animalia
Filum : arthropoda
Kelas : insecta
Ordo : coleopteran
Family : curculionidae
Genus : sitophilus
Spesies : s.oryzae
D. KUTU PUBIS
6
Kutu pubis adalah serangga parasit penghisap darah yang
hidup dikulit disekitar kelamin manusia. Kutu pubis biasanya
menular melalui hubungan seksual. Penularan dari orang tua
kepada anak lebih mungkin terjadi melalui pemakaian handuk,
pakaian,tempat tidur atau kloset yang sama secara bergantian.
Orang dewasa lebih sering terkena daripada anak-anak. Terdiri
dari kepala dan thorax. Dikepala terdapat sepasang aantena
sepasang mata facet, haustellum alat mulut. Thorax terdiri atas
phototorax, mesothorax, metathorax. Telur ukuran – 1mm,
ukuran nympha 1-2mm
Siklus Hidup
Serangga ini memasukan mulutnya kedalam kulit selama
beberapa hari untuk menghisap darah, waktu yang diperlukan
untuk pertumbuhan dari telur hingga dewasa sekitar 3-
4minggu. Usia kutu pubis betina lebih pendek atau 3 minggu
dan menghasilkan lebih sedikit yaitu 3 telur per hari.
Klasifikasi
Kingdom : animalia
Filum : arthropoda
Kelas : insecta
Ordo : phthiraptera
Subordo : anoplura
Family : pthiridae
Genus : pthirus
Spesies : p. pubis
Cara membasmi
a. Belilah sampo pembasmi kutu yang dijual bebas diapotik
b. Cuci area yang terinfeksi dengan sabun dan air
c. Oleskan obat pada area yang terpengaruh
d. Cuci obat setelah waktu yang sesuai
e. Ambillah telur –telur yang tersisa
f. Ulangi pengobatan 7-10 hari kemudian
g. Ketahuilah mencukur saja tidak akan membasmi kutu
kemalauan
h. Gunakan obat resep jika kutu kemaluan muncul kembali
i. Kunjungi dokter jika kutu tetap ada atau tidak memberikan
respon kepada pengobatan
7
E. KUTU TIKUS
Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Sub Kingdom : Invertebrata
Filum : Arthropoda
Kelas : Insecta
Ordo : Siphonoptera
Familia : Pulicidae
Genus : Xenopsylla
Spesies : Xenopsylla cheopis
Siklus hidup
8
hidup Rickettsia di alam melibatkan interaksi antara inang
mamalia dan vektor beberapa jenis artropoda seperti: caplak
(tick) dari ordo Ixodidea, kutu (lice) dari ordo Phtiraptera, larva
tungau (chigger), pinjal (flea) dari ordo Siphonaptera, serta
baru-baru ini juga ditemukan pada nyamuk
9
disebutkan bergantung pada keberadaan hewan inang, akan tetapi
faktor lingkungan juga memiliki pengaruh besar. Faktor cuaca
seperti suhu hangat, kelembaban tinggi sangat mendukung
pertumbuhan dan perkembangan pinjal.l8 Kecepatan
perkembangan larva pinjal bergantung pada lingkungan karena
fase larva sepenuhnya berada di lingkungan luar. Temperatur
tinggi akan meningkatkan jumlah generasi, sedangkan temperatur
yang lebih rendah dan kelembaban tinggi akan meningkatkan
umur pinjal dalam kondisi ketiadaan inang.
Cara Pengobatan
Pengobatan dilakukan dengan obat anti kutu. Obat anti kutu
hanya membunuh pinjal dewasa, pemberian obat anti kutu
perlu disesuaikan agar siklus hidup pinjal bisa kita hentikan.
Pemberian obat perlu diulang agar pinjal dewasa yang
berkembang dari telur dapat segera dibasmi sebelum
menghasilkan telur lagi
F. KUTU PUTIH
Nama Lain : Paracoccus Marginatus
10
hingga 600 butit dalam sebuah kantung telur yang terletak
dalam waktu satu hingga dua minggu.
KLASIFIKASI
Kingdom : Animalia
Phylum : Arthropoda
Class : Insecta
Order : Hemiptera
Suborder : Sternorrhyncha
Family : Pseudococcidae
Genus : Pseudococcus
11
Menurut Rauf (2009), penyebaran hama ini biasanya melalui
beberapa jenis tanaman hias impor, seperti plemiera, hibiscus,
acalypha, dan beberapa jenis tanaman hias lainnya. Kutu putih
pepaya juga menyerang beberapa komoditas buah-buahan tropis,
sayur-sayuran, tanaman hias dan tanaman perennial (Miller &
Miller., 2002).
Cara pembasmian
Hindari penggunaan insektisida. Banyak spesies kutu putih
yang kebal terhadap insektisida, namun tidak dengan pemangsa
atau parasitnya. Oleh karena itu, penggunaan insektisida terkadang
justru meningkatkan jumlah populasi kutu putih yang ada di taman
Anda.
12
BAB III
A. PENUTUP
B. SARAN
Penulis berharap agar penulisan makalah ini, memberikan
pengetahuan kepada masyarakat atau pembaca secara luas supaya
mengetahui apa itu jenis- jenis kutu, dan jenis kutu yang ada dinegara
endemic terutama pengertian, morfologi, dan kasus yang diambil pada
jurnal. Penulis mengharapkan saran dari pembaca supaya bisa menulis
dam membuat makalah yang lebih sempurna lagi.
13
DAFTAR PUSTAKA
14
11. Hayman DTS, McDonald KD, Kosoy MY. Evolutionary history of rat-borne
Bartonella: The importance of commensal rats in the dissemination of
bacterial infections globally. Ecol Evol. 2013;3(10):3195-3203. doi:10.1002/
ece3.702.
12. Frye MJ, Firth C, Bhat M, et al. Preliminary survey of ectoparasites and
associated pathogens from Norway rats in New York City. J Med Entomol.
2015;52(2):253-259. doi:10.1093/jme/ tjv014.
14. Sartiami, D., Dadang, R. Anwar & I.S. Harahap. 2009. Persebaran Hama
Baru Paracoccus marginatus di Propinsi Jawa Barat (Abstrak). Di dalam:
Buku Panduan Seminar Nasional Perlindungan Tanaman. Bogor, 5-6
Agustus 2009.
15