Sei sulla pagina 1di 3

DAFTAR PUSTAKA

Agustini, C., Utomo, W., Agrina. (2014). Analisis faktor yang berhubungan
dengan kejadian plebitis pada pasien yang terpasang infus di ruang
medical chrysant rumah sakit Awal Bross Pekan Baru. Program Studi
Ilmu Keperawatan Univrsitas Riau.
Alexander, M., Corrigan, A., Gorski, L., Hanskin, J., & Perruca, R. (2010).
Infusion nursing society, Infusion nursing: An evidence-based
approach. Third Edition. St. Louis: Dauders Elsevier.
Asrin, T,E., & Upoyo, A.S., (2016). Analisis faktor-faktor yang berpengaruh
terhadap kejadian plebitis di RSUD Purbalingga. Jurnal Keperawatan
Soedirman, Volume 1.
Barker, P., Anderson, A.D., & MacFie, J., (2008). Randomised clinical of elective
re-siting of intravenous canule. Annals of the Royal College of Surgeon
of England, 86(4), 281-283.
Darmadi. (2008). Infeksi Nasokomial Problema dan Pengendaliannya. Jakarta:
Salemba Medika.
Darmawan, I. Plebitis, apa penyababnya dan bagaimana cara mengatasinya.
[Internet]. 2008 [cited 2017 Juli 30]. Available from:
http://www.otsuka.co.id/? content=article_detail&id=68&lang=id

Daugherty, L. (2008). Standard For Infusion Therapy. The RCN IV Therapy


Forum.
Departemen Kesehatan RI & Perhimpunan Pengendalian Infeksi Indonesia
(PERDALIN). (2007). Pedoman manajerial pencegahan dan
pengendalian infeksi di rumah sakit dan fasilitas pelayanan kesehatan
lainnya. Jakarta.
Direktorat Pelayanan Keperawatan & Medik. (2002). Standar tenaga
keperawatan di rumah sakit. Cetakan I. Jakarta: Depkes RI.
Gabriel, J., Bravery, K., Daugherty, L., Kayley, J., Malster, M. (2005). Vascular
access: Indication and implication for patient care. Nursing Standard,
19(26), 45-52.

65
66

Gabriel, J. (2007). Infusion therapy part one: Minimising the risk. Nursing
Standard, 23(31), 51-56.
__________ (2008). Infusion therapy part two: prevention and management of
complication. Nursing Standard, 22(32), 41-48.
Gayatri, D., & Handayani, H. (2008). Hubungan jarak pemasangan terapi
intravena dari persendian terhadap waktu terjadinya plebitis. Jurnal
Keperawatan Indonesia, 11(1), 1-5.
Hanskin, J., Lonway, R.A.W., Hedrick, J., & Perdue, M.B. (2001). The infusion
nurses society: infusion therapy, in clinical practice. Second Edition.
Philadelphia: W.B. Saunders Co.
Ignatavicius, D., & Workman, M. L. (2010). Medical Surgical Nursing : Patient
Centered Collaborative care. 6 th Edition. Canada: WB Saunders
Company.
NHS Country and Darlington Community Health Service. (2010). Cl.007
peripheral intravenous cannulation policy (adults).
NHS Lanarkshire. (2010). Peripheral intravenous cannulation workbook. Seventh
Edition.
Notoatmodjo, S. (2012). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
Parasibu M. Analisis Pelaksanaan Standar Operasional Prosedur Pemasangan
Infus Terhadap Kejadian Plebitis di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit
Haji Medan [Internet]. 2008 [cited 2017 Juli 30]. Available from:
http://repository.usu. sc.id/handle/123456789/6809
Patterson, S.J., & Bredow, T.S. (2008). Middle range theories, Aplication to
nursing research. Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins.
Philips, R.D. (2005). Manual of iv therapeutics. Fourth edition. Philadelphia: FA
Davis Company.
Potter, P. A., & Perry, A. G. (2010). Fundamental Of Nursing 7 th Ed. Canada:
Elsavier.
Pujasari, H. & Sumarwati, M. (2010). Angka kejadian plebitis dan tingkat
keparahannya di ruang penyakit dalam di sebuah rumah sakit di Jakarta.
Jurnal Keperawatan Indonesia, 6(1), 1-5.
67

Rizky, W. (2016). Analisis faktor yang berhubungan dengan kejadian plebitis


pada pasien yang terpasang kateter intravena di ruang bedah rumah
sakit Ar. Bunda Prabumulih. Journal Ners And Midwifery Indonesia,
4(2), 102-108.
Royal College of Nursing. (2005). Standard for infusion therapy. London: RCN
IV Therapy Forum.
Smeltzer, S. C., & Bare, B. G. (2009). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah
Brunner & Suddarth (Edisi 8 Volume 1). Jakarta: EGC.
Scales, K. (2009). Intravenous therapy: the legal and professional aspects of
practice. Nursing Standard, 23(33), 51-57.

Potrebbero piacerti anche