Sei sulla pagina 1di 12

Prosiding Seminar Nasional Publikasi Hasil-Hasil Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

“Implementasi Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Untuk Peningkatan Kekayaan Intelektual”


Universitas Muhammadiyah Semarang, 30 September 2017

HUBUNGAN KARAKTERISTIK DENGAN PERILAKU IBU NIFAS DALAM


PENCEGAHAN INFEKSI LUKA PERINEUM DI RS ROEMANI
MUHAMMADIYAH SEMARANG

Siti Nurjanah, Dewi Puspitaningrum, Rias Ismawati


Program Studi Diploma III Kebidanan Fakultas Ilmu Keperawatan Dan Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Semarang
Email : sitinurjanah@unimus.ac.id
riasismawati06@gmail.com

ABSTRACT

Background : Maternal Mortality Rate, in Indonesian is caused by infection. Infection case about
2,76% which bases maternal death. One of infection in postpartum phase is the infection which is
caused pathogen bacteria comes in the way and causes infection if the prevention is not good.
Objective : the objective of this research is to know the correlation between characteristic and
external or internal attitude of postpartum mother in preventing perineum infection injury at
Roemani Muhammadiyah Hospital, Semarang. Method : this research is correlation analitical
research with research approach used 40 postpartum mothers who were 20 primipara and 20
multipara at Roemani Muhammadiyah Hospital, Semarang, who were taken by quota sampling.
Instrument used was quitioner and observation. The data analysis used chi-square test. Result :
Based on the result of the research that most of reproduction age about 31 peoples, last education
about 18 people in average, jobless respondence about 25 people. The result of chi-square test with
p<0,005 , showed that there was significant correlation between characteristic and attitude. At age
characteristic with external or internal attitude there was no correlation at all. At education
variabel with external attitude there was correlation with p=0,003, and adecation with internal
attitude there was no correlation at all. At job characteristic with external or internal attitude there
was no correlation at all. At parity characteristic with external or internal attitude there was no
correlation at all. Conclusion : there was correlation between education and external attitude of
postpartum mother in preventing perineum infection injury. External factor which showed negative
attitude in this research, most of them had not consumed food and tonic made of medical herbs,
internal attitude was that they didn’t wash hands before cleaning vagina.

Keywords : Characteristic, infection prevention, perineum injury

PENDAHULUAN
Keberhasilan upaya kesehatan ibu, dapat menimbulkan infeksi (Oktaviani,
diantaranya dapat dilihat dari indikator 2012).
Angka Kematian Ibu (AKI). Kematian ibu di Kabupaten/kota dengan kasus kematian ibu
Indonesia masih didominasi oleh tiga tertinggi pada tahun 2015 salah satunya yaitu
penyebab utama kematian yaitu perdarahan, Kota Semarang dengan 35 kasus. Kematian
hipertensi dalam kehamilan (HDK), dan maternal terbanyak terjadi pada waktu nifas
infeksi (Depkes RI, 2015). Kematian ibu di dengan persentase sebesar 60,90%. Berbagai
Indonesia salah satunya yaitu karena infeksi. macam penyebab yang mendasari kasus
Beberapa infeksi pada masa nifas adalah kematian maternal, lima penyebab terbesar
infeksi yang terjadi karena perlukaan jalan diantaranya, perdarahan 21,14%, hipertensi
lahir, baik berupa laserasi karena kesalahan 26,34%, infeksi 2,76%, gangguan sistem
pada saat proses memimpin persalinan peredaran darah 9,27 %, dan lain-lain 40,49%
maupun episiotomi. Perlukaan tersebut yang (Profil Dinkes Jateng, 2015).
menyebabkan bakteri pathogen masuk dan Faktor penyebab terjadinya infeksi nifas
salah satunya berasal dari perlukaan pada

336
Prosiding Seminar Nasional Publikasi Hasil-Hasil Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
“Implementasi Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Untuk Peningkatan Kekayaan Intelektual”
Universitas Muhammadiyah Semarang, 30 September 2017

jalan lahir yang merupakan media yang baik Hasil penelitian yang diperoleh dari 40
untuk berkembangnya kuman. Luka responden menunjukkan bahwa paling
perineum ibu post partum yang tidak terjaga banyak responden berusia 20-35 tahun yaitu
dengan baik sangat rentan terkena penyakit, 31 orang (77,5%).
dan hal tersebut sangat berpengaruh terhadap
proses penyembuhan luka perineum. Hal ini Pendidikan
diakibatkan oleh daya tahan tubuh ibu yang Tabel 2. Distribusi Frekuensi
rendah setelah melahirkan, perawatan yang Berdasarkan Tingkat Pendidikan
kurang baik dan kebersihan yang kurang Pendidikan Jumlah
Presentase
terjaga (Fitri, 2013). (%)
Berdasarkan studi pendahuluan yang Dasar 11 27,5
dilakukan di RS Roemani Muhammadiyah Menengah 18 45,0
Semarang, dengan wawancara langsung Tinggi 11 27,5
kepada 10 responden didapatkan hasil bahwa Total 40 100,0
dalam pencegahan infeksi luka perineum
masih ditemukan 3 ibu nifas yang
Berdasarkan hasil penelitian yang telah
mempunyai pantang makanan seperti tidak
dilakukan terhadap responden di RS Roemani
mengonsumsi protein yang berasal dari ikan
Muhammadiyah Semarang diketahui bahwa
ataupun telur dengan alasan yang sama yaitu
responden dengan tingkat pendidikan paling
agar lukanya tidak basah. Untuk kebiasaan
banyak yakni tingkat menengah (SMA/SMK)
ganti pembalut, dari semua ibu nifas yang
sebanyak 18 orang (45,0%).
diwawancara, 4 orang mengatakan hanya
ganti saat mandi saja, 4 orang mengatakan
Pekerjaan
ganti pembalut setelah BAK atau BAB, dan 2
Tabel 3. Distribusi Frekuensi
orang mengatakan ganti apabila dirasa
Berdasarkan Pekerjaan
pembalutnya sudah penuh. Dalam
Presentase
penggunaan antiseptik terdapat 8 ibu nifas Pekerjaan Jumlah
(%)
yang tidak menggunakan antiseptik dengan
Bekerja 15 37,5
alasan agar tidak sakit dan lebih nyaman Tidak
menggunakan air saja. 25 62,5
bekerja
Total 40 100,0
METODE
Penelitian ini merupakan penelitian analitik
Hasil penelitian yang dilakukan terhadap
korelasi dengan pendekatan penelitian
responden di RS Roemani Muhammadiyah
menggunakan cross sectional). Analisis data
Semarang diketahui bahwa sebanyak 25
menggunakan uji chi-square.
orang (62,5%) tidak bekerja, jumlah tersebut
lebih banyak dibandingkan yang bekerja
HASIL DAN PEMBAHASAN yakni 15 orang (37,5%).
1. UNIVARIAT
Karakteristik
Perilaku Berdasarkan Faktor Eksternal
Umur
pada Ibu Nifas Primipara dan Multipara
Tabel 1. Distribusi Frekuensi
Berdasarkan Kelompok Umur
Adapun data yang diperoleh mengenai
Presentase
Umur Jumlah Perilaku Pencegahan Infeksi Luka Perineum
(%)
Dari Faktor Eksternal di RS Roemani
< 20 tahun 2 5,0
Muhammadiyah Semarang adalah sebagai
20-35 tahun 31 77,5 berikut:
> 35 tahun 7 17,5
Total 40 100,0

337
Prosiding Seminar Nasional Publikasi Hasil-Hasil Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
“Implementasi Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Untuk Peningkatan Kekayaan Intelektual”
Universitas Muhammadiyah Semarang, 30 September 2017

Tabel 6. Distribusi Jawaban Responden No. Pernyataan


Positif Negatif
Primipara Perilaku Pencegahan Infeksi Luka n % N %
Perineum dari Faktor Eksternal 1 Saya mencuci
tangan dahulu
Positif Negatif sebelum
No. Pernyataan 15 75,0 5 25,0
n % n % membersihkan
Saya vagina (jalan
mengonsumsi lahir)
makanan yang 2 Saya
1 20 100,0 0 0
mengandung melakukan
karbohidrat cebok dari 15 75,0 5 25,0
seperti nasi arah depan ke
Saya belakang
mengonsumsi 3 Saya
makanan yang menggunakan
2 mengandung 18 90,0 2 10,0 sabun saat 11 55,0 9 45,0
protein hewani membilas
seperti ikan, vagina
telur, daging. 4* Saya
Saya menggunakan
mengonsumsi cairan seperti
19 95,0 1 5,0
makanan yang sabun sirih
3 mengandung 20 100,0 0 0 atau pewangi
protein nabati vagina
seperti tempe, 5 Saya
tahu. mengeringkan
Saya vagina dengan
mengonsumsi tisu atau
16 80,0 4 20,0
makanan yang handuk kering
4 19 95,0 1 5,0
mengandung setelah
vitamin seperti membilas
sayur dan buah vagina
Saya tidak 6* Saya tidak
memiliki menggunakan
budaya antiseptic pada 14 70,0 6 30,0
5 16 80,0 4 20,0
pantang maka luka jahitan
makanan perineum
tertentu 7* Saya tidak
Saya mengganti
6* mengonsumsi 15 75,0 5 25,0 kain kassa di
17 85,0 3 15,0
jamu-jamuan luka perineum
Saya setelah BAK
menggunakan dan BAB
salep selain 8 Saya
7* 20 100,0 0 0
dari dokter mengganti
untuk luka pembalut
16 80,0 4 20,0
perineum setiap setelah
(* unfavourable) BAK dan
BAB
9* Saya
Tabel 7. Distribusi Jawaban Responden mengganti
Primipara Perilaku Pencegahan Infeksi Luka pembalut 17 85,0 3 15,0
Perineum dari Faktor Eksternal setelah mandi
saja

338
Prosiding Seminar Nasional Publikasi Hasil-Hasil Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
“Implementasi Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Untuk Peningkatan Kekayaan Intelektual”
Universitas Muhammadiyah Semarang, 30 September 2017

Positif Negatif masa nifas akan sangat banyak. Padahal


No. Pernyataan
n % N % volume darah pada masa nifas yang
10 Saya dikeluarkan setiap ibu berbeda-beda, ada
mengganti yang sedikit dan cepat selesai, ada juga
pembalut lebih 17 85,0 3 15,0 yang banyak dan lebih lama dari 40 hari.
dari 3 kali
Menurut Eny dan Dyah (2010) dalam
sehari
Maharani dkk (2015), dalam proses
11 Saya
menggunakan penyembuhan luka perineum protein
celana dalam diperlukan untuk pertumbuhan dan
20 100,0 0 0 penggantian sel-sel yang rusak atau mati.
yang kering
dan menyerap Sumber protein tersebut dapat diperoleh
keringat dari protein hewani seperti ikan, udang,
12 * Saya kerang, telur, daging, hati, susu, dan keju.
menggunakan Makanan yang bergizi dan sesuai porsi
12 60,0 8 40,0
celana dalam akan menyebabkan ibu dalam keadaan
yang ketat sehat dan segar dan akan mempercepat
13 Saya rutin masa penyembuhan luka perineum.
mengonsumsi
Hasil penelitian yang dilakukan oleh
obat yang 16 80,0 4 20,0
diberikan Setyowati (2014), menunjukkan bahwa
dokter penyembuhan luka dipengaruhi oleh
(* Unfavourable) faktor diantaranya gizi terutama protein
yang berperan untuk pergantian jaringan
Berdasarkan hasil penelitian yang yaitu dengan pemberian protein putih
dilakukan pada responden di RS Roemani telur dan ikan gabus.
Muhammadiyah Semarang terdapat 3 item
pernyataan terbanyak yang menunjukkan b. Perilaku pantang makan makanan
responden yang memiliki perilaku negatif tertentu
sebagai berikut: Dari hasil penelitian, ditemukan 15
a. Perilaku mengonsumsi protein yang responden yang terdiri dari 9 ibu nifas
berasal dari hewan seperti ikan, telur, ati, primipara dan 4 multipara yang memiliki
daging. kebiasaan atau keyakinan pantang
Pada kelompok pernyataan 2 makanan. Terdapat ibu nifas yang
mengenai perilaku mengonsumsi protein memiliki keyakinan pantang makanan
yang berasal dari hewan seperti ikan, mengandung santan dengan alasan
telur, ati, daging, masih terdapat bayinya akan sering gumoh. Ada juga
responden primipara yang berperilaku keyakinan seperti tidak mengonsumsi
negatif yaitu 6 orang (30,0%). kacang-kacang, karena meningkatkan
Sedangkan pada responden multipara kesuburan sehingga bisa cepat hamil lagi.
terdapat 2 orang yang berperilaku negatif Makanan yang mengandung lemak
(10,0%). berperan dalam pembentukan jaringan
Budaya dan keyakinan pantang baru.
makan ikan, telur atau lauk pauk yang Penelitian oleh Maharani dkk (2015),
amis masih sangat melekat. menunjukan bahwa adanya hubungan
Mengonsumsi makanan seperti ikan dan kebiasaan berpantang makan dengan
telur diyakini dapat membuat luka lamanya penyembuhan luka perineum
perineum pasca melahirkan tersebut akan pada ibu nifas.
lama sembuhnya. Dalam penelitian ini Dalam kacang-kacangan terdapat
ditemukan ibu nifas yang memiliki lemak nabati yang baik dikonsumsi bagi
keyakinan apabila mengonsumsi daging ibu nifas, selain dapat meningkatkan
merah membuat darah yang keluar pada produksi ASI, lemak nabati yang

339
Prosiding Seminar Nasional Publikasi Hasil-Hasil Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
“Implementasi Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Untuk Peningkatan Kekayaan Intelektual”
Universitas Muhammadiyah Semarang, 30 September 2017

terkandung dalam kacang-kacangan Muhammadiyah Semarang adalah sebagai


dapat mengembalikan jaringan yang telah berikut:
rusak pada proses persalinan.
Tabel 9. Distribusi Jawaban Responden
Buah-buahan sangat dibutuhkan oleh
Primipara Perilaku Pencegahan Infeksi Luka
ibu nifas dalam pencegahan infeksi,
Perineum dari Faktor Internal
terutama yang mengandung vitamin C.
Vitamin C digunakan untuk Positif Negatif
No. Pernyataan
pembentukan jaringan ikat n % n %
(penyembuhan luka) dan daya tahan 1 Saya mencuci
terhadap infeksi. tangan dahulu
Berdasarkan penelitian sebelumnya sebelum
15 75,0 5 25,0
membersihkan
yang dilakukan oleh Rahayu dkk (2017)
vagina (jalan
bahwa ibu nifas yang mengkonsumsi lahir)
makanan dengan gizi seimbang dapat 2 Saya
mempercepat penyembuhan luka melakukan
perineum, karena salah satu faktor yang cebok dari arah 15 75,0 5 25,0
mempengaruhi luka perineum adalah depan ke
status gizi. belakang
c. Perilaku mengonsumsi jamu-jamuan 3 Saya
Dari hasil penelitian yang telah menggunakan
dilakukan di RS Roemani sabun saat 11 55,0 9 45,0
Muhammadiyah Semarang menunjukkan membilas
vagina
bahwa 14 responden yang terdiri dari 9
4* Saya
responden primipara dan 5 responden menggunakan
multipara yang mengonsumsi jamu- cairan seperti
jamuan. 19 95,0 1 5,0
sabun sirih
Dalam penelitian ini ditemukan atau pewangi
bahwa adanya pengalaman dari ibu nifas vagina
yang mengonsumsi jamu-jamuan 5 Saya
mengakibatkan produksi ASI yang mengeringkan
menurun. vagina dengan
Jamu-jamuan yang dikonsumi oleh tisu atau
16 80,0 4 20,0
responden rata-rata karena anjuran dari handuk kering
setelah
orang tua, dengan alasan supaya produksi membilas
ASI meningkat, memulihkan alat vagina
kelamin luar, dan memberikan kebugaran 6* Saya tidak
tubuh pasca melahirkan. menggunakan
Berdasarkan penelitian sebelumnya yang antiseptic pada 14 70,0 6 30,0
dilakukan Dahlianti dkk (2005), jamu seduh, luka jahitan
jamu kemasan, ataupun semua jamu perineum
tradisional belum meliki ukuran dan 7* Saya tidak
frekuensi konsumsi yang pasti, adapun mengganti kain
beberapa jenis tanaman obat yang belum kassa di luka
17 85,0 3 15,0
perineum
diketahui nama ilmiahnya.
setelah BAK
dan BAB
Perilaku Berdasarkan Faktor Eksternal 8 Saya
pada Ibu Nifas Primipara dan Multipara mengganti
Adapun data yang diperoleh mengenai pembalut 16 80,0 4 20,0
Perilaku Pencegahan Infeksi Luka Perineum setiap setelah
Dari Faktor Internal di RS Roemani BAK dan BAB

340
Prosiding Seminar Nasional Publikasi Hasil-Hasil Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
“Implementasi Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Untuk Peningkatan Kekayaan Intelektual”
Universitas Muhammadiyah Semarang, 30 September 2017

Positif Negatif Positif Negatif


No. Pernyataan No. Pernyataan
n % n % n % n %
9* Saya sabun sirih
mengganti atau pewangi
pembalut 17 85,0 3 15,0 vagina
setelah mandi Saya
saja mengeringkan
10 Saya vagina dengan
mengganti 5 tisu atau
pembalut lebih 17 85,0 3 15,0 19 95,0 1 5,0
handuk kering
dari 3 kali setelah
sehari membilas
11 Saya vagina
menggunakan Saya tidak
celana dalam 100, menggunakan
20 0 0 6*
yang kering 0 antiseptic pada 18 90,0 2 10,0
dan menyerap luka jahitan
keringat perineum
12 Saya Saya tidak
* menggunakan mengganti
12 60,0 8 40,0
celana dalam 7* kain kassa di
yang ketat 19 95,0 1 5,0
luka perineum
13 Saya rutin setelah BAK
mengonsumsi dan BAB
obat yang 16 80,0 4 20,0 Saya
diberikan mengganti
dokter 8
pembalut 18 90,0 2 10,0
(* Pernyataan Unfavourable) setiap setelah
BAK dan BAB
Saya
Tabel 10. Distribusi Jawaban Responden mengganti
Multipara Perilaku Pencegahan Infeksi Luka 9*
pembalut 19 95,0 1 5,0
Perineum dari Faktor Internal setelah mandi
Positif Negatif saja
No. Pernyataan Saya
n % n %
mengganti
Saya mencuci 10
pembalut lebih 19 95,0 1 5,0
tangan dahulu dari 3 kali
1 sebelum sehari
15 75,0 5 25,0
membersihkan Saya
vagina (jalan menggunakan
lahir) 11 celana dalam
Saya 20 100,0 0 0
yang kering
melakukan dan menyerap
2
cebok dari 18 90,0 2 10,0 keringat
arah depan ke Saya
belakang 12 * menggunakan
Saya 13 70,0 7 30,0
celana dalam
menggunakan yang ketat
3
sabun saat 16 80,0 4 20,0 Saya rutin
membilas mengonsumsi
vagina 13 obat yang 16 80,0 4 20,0
Saya diberikan
4*
menggunakan 17 85,0 3 15,0 dokter
cairan seperti
(* Pernyataan Unfavourable)

341
Prosiding Seminar Nasional Publikasi Hasil-Hasil Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
“Implementasi Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Untuk Peningkatan Kekayaan Intelektual”
Universitas Muhammadiyah Semarang, 30 September 2017

Penelitian oleh Mukkarahmah


Berdasarkan hasil penelitian yang (2013), bahwa terdapat hubungan antara
dilakukan pada responden di RS Roemani personal hygiene dengan penyembuhan
Muhammadiyah Semarang terdapat 3 item luka perineum. Dimana tingkat
pernyataan terbanyak yang menunjukkan kesembuhan luka perineum juga
responden yang memiliki perilaku negatif berpengaruh pada pencegahan infeksi.
sebagai berikut: Luka yang kotor harus dicuci bersih,
a. Perilaku mencuci tangan sebelum bila luka kotor, maka penyembuhan sulit
membersihkan vagina (jalan lahir) terjadi, kalaupun sembuh akan
Pada pernyataan mengenai perilaku memberikan hasil yang buruk. Jadi luka
mencuci tangan sebelum membersihkan bersih lebih cepat dari pada luka yang
jalan lahir terdapat 5 responden kotor (Henderson dan Jones, 2006).
primipara (25,0%) dan 5 reponden c. Perilaku penggunaan celana dalam yang
multipara (25,0%) yang berperilaku ketat
negatif yakni tidak mencuci tangan Pada penyataan 19 yaitu perilaku
sebelum membersihkan vagina. penggunaan celana dalam yang ketat.
Menurut Harijati (2012), cara Terdapat sebanyak 8 responden
merawat luka perineum dimulai dari primipara (40,0%) dan 7 responden
mencuci tangan sebelum dan sesudah multipara (30,0%) yang berperilaku
membersihkan vagina (jalan lahir), cebok negatif yakni menggunakan celana dalam
dari arah depan ke belakang, dan ganti yang ketat. Responden berasalan tidak
pembalut setelah BAK dan BAB. suka memakai celana dalam yang
Penelitian Chasanah (2015) longgar.
menyatakan bahwa perilaku yang paling Penggunaan celana dalam yang ketat
jarang dilakukan pada ibu nifas dapat mengakibatkan iritasi. Apalagi ibu
postpartum yaitu pada perilaku mencuci postpartum menggunakan pembalut,
tangan dengan air dan sabun sebelum ditambah lagi celana dalam yang ketat
membersihkan daerah kelaminnya akan membuat sirkulasi udara pada
sebanyak 35 responden (87,5%). celana dalam tidak baik. Luka perineum
b. Perilaku menggunakan sabun saat akan tertekan dan menyebabkan iritasi.
membilas vagina (jalan lahir) Pada pakaian dalam sebaiknya juga yang
Pada pernyataan mengenai perilaku agak longgar supaya tidak terjadi iritasi
penggunaan sabun saat cebok, terdapat 8 (lecet) pada daerah sekitarnya akibat
responden primpara (45,0%) dan 3 lochea.
responden multipara (20,0%) yang Dalam penelitian sebelumnya yang
memiliki perilaku negatif. dilakukan oleh Usman (2013)
Pada masa nifas, tentunya ibu nifas menjelaskan bahwa penggunaan celana
akan mengeluarkan banyak darah dari dalam yang ketat dapat mempengaruhi
vagina, kondisi tersebut dapat tingkat kelembaban vagina, sehingga
memungkinkan berkembangnya bakteri. vagina menjadi terlalu lembab dan
Vagina berada dekat dengan saluran meningkatkan risiko infeksi
buang air kecil dan buang air besar yang mikroorganisme pathogen.
tiap hari kita lakukan, adanya luka di
daerah perineum yang bila terkena 2. BIVARIAT
kotoran dapat terinfeksi. Oleh karena itu, Hubungan Umur dengan Perilaku
saat cebok gunakan sabun dan air bersih Eksternal Ibu Nifas dalam Pencegahan
yang mengalir supaya dapat Infeksi Luka Perineum
meminimalisir bakteri yang berada Hasil penelitian yang diperoleh dari
disekitar vagina. 40 responden menunjukkan bahwa paling

342
Prosiding Seminar Nasional Publikasi Hasil-Hasil Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
“Implementasi Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Untuk Peningkatan Kekayaan Intelektual”
Universitas Muhammadiyah Semarang, 30 September 2017

banyak responden berusia 20-35 tahun Hasil penelitian yang dilakukan


yaitu 31 orang (77,5%). terhadap responden di RS Roemani
Dilakukan uji analisis secara statistik Muhammadiyah Semarang diketahui
umur responden dengan perilaku bahwa sebanyak 25 orang (62,5%) tidak
eksternal dalam pencegahan infeksi luka bekerja, jumlah tersebut lebih banyak
perineum di RS Roemani dibandingkan yang bekerja yakni 15
Muhammadiyah Semarang dengan orang (37,5%).
menggunakan pearson chi-square Dilakukan uji analisis secara statistik
diperoleh nilai p ≥ 0,005 (p= 0,661) dengan menggunakan pearson chi-
sehingga dapat disimpulkan bahwa square diperoleh nilai p ≥ 0,005 (p=
ternyata tidak dijumpai hubungan yang 0,218) sehingga dapat disimpulkan
bermakna secara statistik antara umur bahwa tidak terdapat hubungan yang
dengan perilaku eksternal ibu nifas dalam signifikan antara pekerjaan dengan
pencegahan infeksi luka perineum. perilaku eksternal ibu nifas dalam
Hal ini bertolak belakang dengan pencegahan infeksi luka perineum.
hasil penelitian yang dilakukan oleh Penelitian sebelumnya yang
Herawati (2010), bahwa faktor umur dilakukan oleh Herawati (2010), bahwa
berpengaruh dimana pencegahan infeksi pekerjaan mempengaruhi ibu nifas dalam
luka lebih cepat terjadi pada usia muda. melakukan perawatan perineum, dimana
ibu yang bekerja akan mudah
Hubungan Tingkat Pendidikan dengan mendapatkan informasi dibandingkan ibu
Perilaku Eksternal Ibu Nifas dalam yang tidak bekerja.
Pencegahan Infeksi Luka Perineum
Berdasarkan hasil penelitian yang Hubungan Paritas dengan Perilaku
telah dilakukan terhadap responden di RS Eksternal Ibu Nifas dalam Pencegahan
Roemani Muhammadiyah Semarang Infeksi Luka Perineum
diketahui bahwa responden dengan Telah dilakukan uji analisis secara
tingkat pendidikan paling banyak yakni statistik paritas responden dengan
tingkat menengah (SMA/SMK) sebanyak perilaku eksternal dalam pencegahan
18 orang (45,0%). infeksi luka perineum di RS Roemani
Dilakukan uji analisis secara statistik Muhammadiyah Semarang dengan
dengan menggunakan pearson chi- menggunakan pearson chi-square
square diperoleh nilai p ≤ 0,005 (p= diperoleh nilai p ≥ 0,005 (p= 0,133)
0,003) sehingga dapat disimpulkan sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak
bahwa terdapat hubungan yang signifikan terdapat hubungan yang signifikan antara
antara tingkat pendidikan dengan paritas dengan perilaku eksternal ibu
perilaku eksternal ibu nifas dalam nifas dalam pencegahan infeksi luka
pencegahan infeksi luka perineum. perineum.
Dari hasil penelitian yang dilakukan Hal ini tidak sejalan dengan
oleh Timbawa dkk (2015), makin tinggi penelitian sebelumnya yang dilakukan
pendidikan seseorang, makin mudah oleh Herawati (2010), bahwa paritas
menerima informasi, sehingga makin mempengaruhi ibu nifas dalam
banyak pula pengetahuan yang dimiliki melakukan perawatan perineum. Menurut
ibu post partum khususnya mengenai Soekidjo (2002) dalam Herawati (2010),
pencegahan infeksi luka perineum. bahwa pengalaman adalah guru yang
terbaik, karena pengalaman merupakan
Hubungan Pekerjaan dengan Perilaku sumber pengetahuan atau suatu cara
Eksternal Ibu Nifas dalam Pencegahan untuk memperoleh kebenaran.
Infeksi Luka Perineum

343
Prosiding Seminar Nasional Publikasi Hasil-Hasil Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
“Implementasi Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Untuk Peningkatan Kekayaan Intelektual”
Universitas Muhammadiyah Semarang, 30 September 2017

Hubungan Umur dengan Perilaku mengenai pencegahan infeksi luka


Internal Ibu Nifas dalam Pencegahan perineum.
Infeksi Luka Perineum
Hasil penelitian yang diperoleh dari Hubungan Pekerjaan dengan Perilaku
40 responden menunjukkan bahwa paling Internal Ibu Nifas dalam Pencegahan
banyak responden berusia 20-35 tahun Infeksi Luka Perineum
yaitu 31 orang (77,5%). Hasil penelitian yang dilakukan
Uji analisis secara statistik umur terhadap responden di RS Roemani
responden dengan perilaku internal Muhammadiyah Semarang diketahui
dalam pencegahan infeksi luka perineum bahwa sebanyak 25 orang (62,5%) tidak
di RS Roemani Muhammadiyah bekerja, jumlah tersebut lebih banyak
Semarang dengan menggunakan pearson dibandingkan yang bekerja yakni 15
chi-square diperoleh nilai p ≥ 0,005 (p= orang (37,5%).
0,11) sehingga dapat disimpulkan bahwa Uji analisis secara statistik dengan
tidak terdapat hubungan yang bermakna menggunakan pearson chi-square
secara statistik antara umur dengan diperoleh nilai p ≥ 0,005 (p= 0,910)
perilaku internal ibu nifas dalam sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak
pencegahan infeksi luka perineum. terdapat hubungan yang signifikan antara
Hal ini bertolak belakang dengan pekerjaan dengan perilaku internal ibu
hasil penelitian yang dilakukan oleh nifas dalam pencegahan infeksi luka
Herawati (2010), bahwa faktor umur perineum.
berpengaruh dimana pencegahan infeksi Penelitian sebelumnya yang
luka lebih cepat terjadi pada usia muda. dilakukan oleh Herawati (2010), bahwa
pekerjaan mempengaruhi ibu nifas dalam
Hubungan Tingkat Pendidikan dengan melakukan perawatan perineum, dimana
Perilaku Internal Ibu Nifas dalam ibu yang bekerja akan mudah
Pencegahan Infeksi Luka Perineum mendapatkan informasi dibandingkan ibu
Berdasarkan hasil penelitian yang yang tidak bekerja.
telah dilakukan terhadap responden di RS
Roemani Muhammadiyah Semarang Hubungan Paritas dengan Perilaku
diketahui bahwa responden dengan Internal Ibu Nifas dalam Pencegahan
tingkat pendidikan paling banyak yakni Infeksi Luka Perineum
tingkat menengah (SMA/SMK) sebanyak Uji analisis secara statistik dengan
18 orang (45,0%). menggunakan pearson chi-square
Uji analisis secara statistik dengan diperoleh nilai p ≥ 0,005 (p = 0,643)
menggunakan pearson chi-square sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak
diperoleh nilai p ≥ 0,005 (p=0,369) dijumpai hubungan yang signifikan
sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak antara paritas dengan perilaku internal
terdapat hubungan yang signifikan antara ibu nifas dalam pencegahan infeksi luka
tingkat pendidikan dengan perilaku perineum.
internal ibu nifas dalam pencegahan Menurut Smeltzer (2004) dalam
infeksi luka perineum. Herawati (2010), menyatakan bahwa
Hal ini bertolak belakang dengan penyembuhan luka perineum dapat
hasil penelitian yang dilakukan oleh dipengaruhi oleh nutrisi yang adekuat,
Timbawa dkk (2015), menyatakan makin kebersihan, istirahat, umur, penanganan
tinggi pendidikan seseorang, makin jaringan, hemoragi, hipovolemia, edema,
mudah menerima informasi, sehingga defisit oksigen, penumpukan drainase,
makin banyak pula pengetahuan yang medikasi, overaktivitas, gangguan
dimiliki ibu post partum khususnya sistemik, dan status imunosupresi.

344
Prosiding Seminar Nasional Publikasi Hasil-Hasil Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
“Implementasi Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Untuk Peningkatan Kekayaan Intelektual”
Universitas Muhammadiyah Semarang, 30 September 2017

SIMPULAN Arikunto, S. 2013. Prosedur Penelitian Suatu


Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka
Berdasarkan hasil analisis dan Cipta
pembahasan yang telah diuraikan Anggraini, Yetti. 2010. Asuhan Kebidanan
sebelumnya, dapat ditarik kesimpulan Masa Nifas. Yogyakarta: Pustaka
sebagai berikut: Rihama
1. Dari 40 responden yang terdiri dari 20 A. Wawan dan Dewi M. 2011. Teori dan
responden primipara dan 20 responden Pengukura Pengetahuan, Sikap, dan
multipara, sebanyak 31 orang (77,5%) Perilaku Manusia. Yogyakarta: Nuha
berumur dewasa muda, pendidikan Medika
terakhir responden terbanyak yaitu Chasanah. Gambaran Perilaku Ibu Nifas
tingkat menengah sebanyak 18 orang dalam Perawatan Luka Perineum di
(45,0%), lebih dari separuh responden Kelurahan Kabupaten Brebes.
tidak bekerja yakni 25 orang (62,5%). (Online) Vol. 4 No. 1
2. Tidak ada hubungan antara umur dengan (http://ejournal.almaata.ac.id/ diakses
perilaku eksternal maupun internal ibu tanggal 19 Agustus 2017)
nifas dalam pencegahan infeksi luka Dahlianti, R., dkk. 2005. Keragaan
perineum di RS Roemani Perawatan Kesehatan Masa Nifas,
Muhammadiyah Semarang Pola Konsumsi Jamu Tradisional
3. Ada hubungan antara pendidikan dengan dan Pengaruhnya pada Ibu Nifas Di
perilaku eksternal dan tidak ada Desa Sukajadi, Kecamatan
hubungan antara pendidikan dengan Tamansari, Bogor. (Online) , Vol. 29
perilaku internal ibu nifas dalam No. 2. (http://repository.ipb.ac.id/
pencegahan infeksi luka perineum di RS diakses tanggal 19 Agustus 2017).
Roemani Muhammadiyah Semarang Dewi, V. Nanny Lia dan Sunarsih, T. 2015.
4. Tidak ada hubungan antara pekerjaan Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas.
dengan perilaku eksternal maupun Jakarta: Salemba Medika
internal ibu nifas dalam pencegahan Departemen Kesehatan RI. 2015. Pedoman
infeksi luka perineum di RS Roemani Kesehatan Maternal dan Neonatal.
Muhammadiyah Semarang Jakarta
5. Tidak ada hubungan antara paritas Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah.
dengan perilaku eksternal maupun 2015. Profil Dinas Kesehatan
internal ibu nifas dalam pencegahan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2015.
infeksi luka perineum di RS Roemani Semarang
Muhammadiyah Semarang Fajarsari, D., dkk. 2015. Determinan Faktor
6. Faktor eksternal yang menunjukkan Yang Mempengaruhi Kemandirian
perilaku negatif pada penelitian ini Ibu Nifas dalam Melakukan
sebagian besar berperilaku pantang Perawatan Tali Pusat Bayi di
makanan dan mengonsumsi jamu, Wilayah Kerja Puskesmas Rawalo
sedangkan faktor internal yang Tahun 2015. (Online), Vol. 6, No. 2,
menunjukkan perilaku negatif adalah (http://download.portalgaruda.org/art
tidak mencuci tangan sebelum icle/ diakses tanggal 14 Agusus
membersihkan vagina. 2017).
DAFTAR PUSTAKA Fitri, E. 2013. Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi Lamanya
Ambarwati, E. Retna dan Wulandari, D. Penyembuhan Luka Perineum Pada
2010. Asuhan Kebidanan Nifas. Ibu Nifas Di Rumah Sakit Umum Dr.
Yogyakarta: Nuha Medika Zainoel Abidin. Banda Aceh: Sekolah
Tinggi Ilmu Kesehatan U’budiyah

345
Prosiding Seminar Nasional Publikasi Hasil-Hasil Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
“Implementasi Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Untuk Peningkatan Kekayaan Intelektual”
Universitas Muhammadiyah Semarang, 30 September 2017

Handayani, R. 2012. Gambaran Tingkat Mukarramah, (2013).Hubungan Pemenuhan


Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Nutrisi Dan Personal hygiene Dalam
Perawatan Luka Perineum yang Masa Nifas dengan Penyembuhan
Benar di RSUD Surakarta.Surakarta: Luka Perineum di Klinik Sehat
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Harapan Ibu Kecamatan Gumpang
Kusuma Husada Baro Kabupaten Pidie. (Online),
Hapsari (2010). Health Education, Personal (http://download.portalgaruda.org
Hygiene, Istirahat dan Tidur Ibu diakses tanggal 14 Agustus 2017).
Nifas. (Online), diakses tanggal 14
Agustus 2017 Notoatmodjo, S. 2003. Pendidikan dan
Harijati. 2012. Gambaran Perilaku Ibu Nifas Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka
Tentang Vulva Hygiene di RB/BKIA Cipta
Ny. Harijati Ponorogo. Ponorogo: −−−−−−−−−−. 2012. Metodelogi Penelitian
Universitas Muhammadiyah Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta
Ponorogo −−−−−−−−−−. 2014. Ilmu Perilaku
Henderson C. Jones K. (2006). Buku ajar Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta
konsep kebidanan. Jakarta. EGC Prawirohardjo, S. 2009. Buku Acuan
Herawati.2010. Hubungan Perawatan Nasional Pelayanan Kesehatan
Perineum dengan Kesembuhan Luka Maternal dan Neonatal. Jakarta:
Perineum pada Ibu Nifas Hari YBSP
Keenam di Bidan Praktik Swasta Puspitaningtyas, A. Haris dan Harjanti, A.
Mojokerto Kedawung Sragen. Isti. 2011. Hubungan Pengetahuan
Program Studi Kebidanan Fakultas Teknik Perawatan dengan
Kedokteran Universitas Sebelas Kesembuhan Luka Perineum Pada
Maret Surakarta Ibu Nifas di Bps Kota Semarang
Hidayat, A. Aziz Alimul. 2014. Metode 1(2): 6-8
Penelitian Kebidanan dan Teknik Octaviani, C. Valentine Ayu. 2012. Tingkat
Analisa Data: Contoh Aplikasi Studi Pengetahuan Ibu Nifas Tentang
Kasus. Jakarta: Salemba Medika Infeksi Luka Perineum di RSU
Indriyani dan Asmuji. 2014. Buku Ajar Assalam Gemolong Sragen. Sragen:
Keperawatan Maternitas (Upaya Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
Promotif dan Preventif dalam Kusuma Husada
Menurunkan Angka Kematian Ibu Rukiyah, A. Yeyen danYulianti, L.
dan Bayi). Yogyakarta: Ar-Ruzz 2012.Asuhan Kebidanan IV Patologi
Media Bagian 2. Jakarta: Trans Info Media
Lestari, T. 2015. Kumpulan Teori Untuk Saleha, S. 2009. Asuhan Kebidanan pada
Kajian Pustaka Penelitian Masa Nifas. Jakarta: Salemba
Kesehatan. Yoyakarta: Nuha Medika Medika
Maharani, K., dkk. 2015. Hubungan Sastrawinata, S., dkk. 2005. Ilmu Kesehatan
Kebiasaan Pantang Makan Dengan Reproduksi: Obstetri Patologi (Edisi
Lamanya Penyembuhan Luka 2). Jakarta: Buku Kedokteran EGC
Perineum Pada Ibu Nifas di BPM Setiyowati, E. Buda. 2014. Perbedaan
Wilayah Desa Kebonbatur.(Online), Efektifitas Pemberian Putih Telur
(http://download.portalgaruda.org/art dan Ikan Gabus Terhadap
icle/ diakses tanggal 13 Agustus Penyembuhan Luka Ibu Nifas.
2017). (Online), (http://jurnal.akbid-
Mochtar, R. 1998. Sinopsis Obstetri (Obstetri griyahusada.ac.id) diakses tanggal 18
Fisiologi, Obtetri Patologi) Edisi II. Agustus 2017
Jakarta: EGC

346
Prosiding Seminar Nasional Publikasi Hasil-Hasil Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
“Implementasi Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Untuk Peningkatan Kekayaan Intelektual”
Universitas Muhammadiyah Semarang, 30 September 2017

Sugiyono.2012. Metode Penelitian


Kuantitatif dan Kualitatif. Bandung:
Alfabet
Suherni,dkk. 2009. Perawatan Masa Nifas.
Yogyakarta: Fitramaya
Timbawa, S. dkk. 2015. Hubungan Vulva
Hygiene Dengan Pencegahan Infeksi
Luka Perineum Pada Ibu Post
Partum di RS Pancaran Kasih
GMIM Manado, (Online) Vol 3, No
1, (https://ejournal.unsrat.ac.id/
diakses 14 Agustus 2017).
Usman, B. Putri. 2013. Hubungan Perilaku
Hygiene Organ Genetalia Eksterna
Dengan Jenis Keputihan pada Ibu
Hamil Usia Gestasi 11-24 minggu di
RS Medirossa Cikarang. (Online),
diakses tanggal 15 agustus 2017
Wahyuningsih, A. 2013.Perilaku Berpantang
Makanan Pada Ibu Nifas di Desa
Termas Kecamatan Karangrayung
Kabupaten Grobogan. Program Studi
Kebidanan Universitas
Muhammadiyah Semarang
Walyani, E. Siwi dan Purwoastuti Th.
Endang. 2016. Asuhan Kebidanan
Persalinan dan Bayi Baru Lahir.
Yogyakarta: Pustaka Barupress
Yuliana, 2013.Tingkat Pengetahuan Ibu
Nifas Tentang Perawatan Luka
Perineum di RS Bersalin Fitri
Candra Wonogiri. (Online) diakses
tanggal 15 Agustus 2017.

347

Potrebbero piacerti anche