Documenti di Didattica
Documenti di Professioni
Documenti di Cultura
All sources 100 Internet sources 44 Own documents 47 Organization archive 3 Plagiarism Prevention Pool 6
https://id.wikipedia.org/wiki/Saraf_kranial
[30] 1.8% 16 matches
6 documents with identical matches
https://www.pinterpandai.com/sistem-saraf-pusat-tepi-pengertian-fungsi-gambar/
[37] 1.8% 16 matches
15 documents with identical matches
https://liakamaliah-kesehatan.blogspot.com/
[53]
1.8% 16 matches
https://akper-kesdam.blogspot.com/2011/07/aliran-darah-otak.html
[55]
1.7% 16 matches
https://arismunawarslalu.blogspot.com/2011/05/fisiologi-sistem-persyarafan.html
[56] 1.7% 16 matches
1 documents with identical matches
https://patimahlina.blogspot.com/2013/08/makalah-anfis-pernafasan-share.html
[58]
1.7% 16 matches
https://irvannurse.blogspot.com/
[59] 1.7% 16 matches
1 documents with identical matches
https://udarajunior.blogspot.com/2012/
[61]
1.7% 15 matches
https://jhunyprayitno.blogspot.com/p/sistem-persarafan.html
[62]
1.7% 15 matches
https://bocahpopay.blogspot.com/
[63]
1.7% 14 matches
https://id.123dok.com/document/y60eer5y-...bangil-pasuruan.html
[64]
1.5% 11 matches
https://www.sridianti.com/12-pasang-saraf-kranial-dan-fungsinya.html
[65] 1.6% 14 matches
1 documents with identical matches
https://fandik-prasetiyawan.blogspot.com/2012/05/12-saraf-kranial.html
[72] 1.4% 12 matches
1 documents with identical matches
https://www.slideshare.net/nonazesifa/sistem-persyarafan
[76]
1.2% 10 matches
https://sharekeperawatan.blogspot.com/2017/08/pengkajian-neurologi-saraf-kranial.html
[79]
1.2% 11 matches
https://lahasang.blogspot.com/2012/07/saraf-cranial-dan-saraf-spinal.html#!
[84]
0.9% 7 matches
repo.stikesicme-jbg.ac.id/1609/
[87]
0.7% 7 matches
eprints.ums.ac.id/25445/14/NASKAH_PUBLIKASI.pdf
[88]
0.9% 5 matches
eprints.ums.ac.id/25445/1/BAB_I.pdf
[93]
0.7% 4 matches
https://www.academia.edu/36323368/BAB_III_fraktur
[94]
0.8% 5 matches
https://bangsalsehat.blogspot.com/2018/1...y-cedera-kepala.html
[96]
0.7% 4 matches
https://satriadwipriangga.blogspot.com/2...pada-nnf-dengan.html
[98]
0.6% 7 matches
https://gloriabetsy.blogspot.com/2012/12/trauma-kepala.html
[100]
0.5% 3 matches
https://racanastkipta1304.blogspot.com/2...engumpulan-data.html
[101]
0.4% 2 matches
https://adhifriastawan.blogspot.com/2014/01/medical-ini-gue-mempunyai-postingan.html
[102]
0.5% 5 matches
0.5% 5 matches
https://www.academia.edu/5752055/12_Pasang_Saraf_Kranial_dan_Fungsinya
[103]
0.4% 3 matches
https://www.academia.edu/37811668/ANATOMI_FISIOLOGI_SISTEM_SARAF_PUSAT
[104]
0.4% 3 matches
https://ners-blog.blogspot.com/2011/10/makalah-trauma-kepala.html
[105]
0.4% 3 matches
https://www.academia.edu/8109906/12_fungsi_saraf_kranial
[106]
0.3% 2 matches
https://tokoobatherbal77.blogspot.com/2018/11/pengobatan-cedera-kepala-ringan.html
[107] 0.4% 3 matches
1 documents with identical matches
https://muflichana.blogspot.com/2015/05/makalah-teknik-analisis-data.html
[110]
0.3% 1 matches
https://biologinondika2011.blogspot.com/2013/04/kelompok-1_28.html#!
[111]
0.3% 2 matches
https://ppskr.blogspot.com/2016/05/bab-iv-metode-penelitian.html
[112]
0.3% 1 matches
https://asuhankeperawatanyarsisumaddza.blogspot.com/2010/09/kti-dm.html
[113]
0.3% 3 matches
https://riskayoungmidwife.blogspot.com/2015/09/pembahasan-nifas.html
[114]
0.2% 3 matches
https://sehat-terawat.blogspot.com/2013/01/asuhan-keperawatan.html
[115]
0.3% 1 matches
https://chachaflanet.blogspot.com/2012/06/konsep-dasar-keperawatan-proses-tahap.html
[117]
0.3% 2 matches
https://afriliaratna.blogspot.com/2013/01/studi-kasus.html#!
[118]
0.3% 3 matches
https://wins-nursing.blogspot.com/2008/
[121]
0.2% 3 matches
https://www.academia.edu/20378617/Asuhan_Keperawatan_STROKE_HEMORAGIK
[122]
0.2% 1 matches
https://kumpulan-askepaskepku.blogspot.com/2008/
[123]
0.2% 3 matches
https://affin-aknatikharin.blogspot.com/...-dengan-kasus_7.html
[124]
0.2% 2 matches
eprints.umm.ac.id/41729/3/jiptummpp-gdl-cantikmaha-48503-3-babii.pdf
[125]
0.2% 2 matches
eprints.ums.ac.id/16101/2/BAB_I.pdf
[126]
0.2% 1 matches
Settings
Data policy: Compare with web sources, Check against my documents, Check against my documents in the organization repository, Check against
organization repository, Check against the Plagiarism Prev ention Pool
Sensitivity: M edium
Bibliography: Consider text
Citation detection: Reduce PlagLev el
Whitelist: --
1
BAB 1
PENDAHULUAN
[0]
1.1 Latar Belakang
cidera otak sedang (COS) yang diakibatkan karena kecelakaan lalu lintas
berupa gangguan fisik, kognitif, dan fungsi psikososial baik bersifat sementara
maupun permanen.
[2]
Menurut WHO tahun 2010, menyampaikan setiap tahun di Amerika
Serikat hampir 1.500.000 ada kasus cidera otak.cidera otak atau yang sering
hasil Riskesdas pada tahun 2018 telah menunjukkan sebanyak 100.000 jiwa
pada pasien dengan cidera otak di Jawa Timur menunjukkan bahwa cidera
hospital care merupakan factor yang sangat penting untuk diperbaiki dan
diambil dari ruang HCU Melati RSUD Bangil Pasuruan november sampai
1
2
oksigen, pemberian terapi medis sesuai dengan tingkat cidera yang dialami
klien, mendampingi klien karena pasien bisa saja mengalami pusing, mual
[9]
1.2 Batasan Masalah
[9]
1.3 Rumusan Masalah
1.4 Tujuan
[1]
1.4.1 Tujuan Umum
1.5 Manfaat
[10]
1.5.1 Manfaat Teoritis
serebral.
[ 1 2 6 ]
2. Rumah sakit
[ 8 8 ]
4. Keluarga dan klien
BAB 2
TINJAUAN KASUS
[0]
2.1 Konsep Cidera Otak Sedang (COS)
Otak adalah pusat dari system syaraf yang menjadi organ terpenting
dalam tubuh manusia. Di dalama otak terdapat 100.000.000 neuron atau sel
syaraf yang berfungsi penting. Dan volume otak sekitar 1.350 cc. Otak
Bagian otak ini menempati ruang 2/3 dari massa otak keseluruhan karena
dari itu menjadi bagian otak terbesar serta yang paling menonjol.
Otak kecil ini memiliki bentuk permukaan yang berlekuk-leku, otak ini
bagian terbesar dari otak belakang, ia terletak di atas batang otak tepatnya
Batang otak ini terletak di dasar rongga kepala memanjang yang sampai ke
sumsum tulang belakang. Oleh karena itu batang otak ini disebut sebagai
6
7
Dibagian otak ini seluruh neuron bekerja mengatur tingkah laku seperti
adalah bagian yang membungkus batang otak yang terletak di dalam otak
besar.
Susunan
[0]
saraf kranial ada 12 yaitu:
No.
[30]
Nama Jenis Fungsi
I. Olifaktorius Sensori Menerima rangsang dari
hidung dan
menghantarkannya ke otak
untuk diproses sebagai
[30]
sensasi bau
II. Optikus Sensori Menerima rangsang dari mata
dan menghantarkannya ke
otak untuk diproses sebagai
[30]
persepsi visual
III. Okulomotorik Motorik Menggerakkan sebagian besar
otot mata
[30]
IV. Troklearis Motorik Menggerakkan beberapa otot
mata
[30]
V. Trigeminus Gabungan Sensori: Menerima
rangsangan dari wajah untuk
diproses di otak sebagai
sentuhan
Motorik: Menggerakkan
rahang
VI. Abdusen Motoric Abduksi mata
[30]
VII. Fasialis Gabungan Sensorik: Menerima rangsang
dari bagian anterior lidah
untuk diproses di otak sebagai
sensasi rasa
[30]
Motorik: Mengendalikan otot
wajah untuk menciptakan
[30]
ekspresi wajah [30]
VIII. Vestibulokoklearis Sensori Sensori sistem vestibular:
Mengendalikan
keseimbangan [30]
Sensori koklea: Menerima
rangsang untuk diproses di
otak sebagai
[30]
suara
IX. Glosofaringeal Gabungan Sensori: Menerima rangsang
dari bagian posterior lidah
untuk diproses di otak sebagai
sensasi rasa
Motorik: Mengendalikan
organ-organ dalam
8
[30]
X. Vagus Gabungan Sensori: Menerima rangsang
dari organ
[30]
dalam
Motorik: Mengendalikan
[30]
organ-organ dalam
XI. Aksesorius Motorik Mengendalikan pergerakan
kepala
[0]
XII. Hipoglossus Motorik Mengendalikan pergerakan
lidah
[100]
2.1.3 Definisi
(smeltzer, 2002)
[100]
Cidera kepala sedang adalah trauma kepala GCS: 15 (sadar
[0]
2.1.4 Klasifikasi
a. GCS 9-12
a. Nilai GCS 8
(Dewanto, 2009)
2.1.5 Etiologi
1. Trauma tajam
[0]
2. Trauma tumpul
Penyebab dari Cidera Otak Sedang (COS) itu juga bisa dari:
2.Jatuh
daerah daerah setempat atau lokal dan cidera yang disebabkan benda
11
[0]
tumpul lebih luas.Berat ringannya cidera tergantungan pada lokasi
persalinan,
penyalahgunaan obat
& brakikardi
Penekanan
saraf
Penurunan intake
pernafasan Penurunan pola
Aliran darah ke Kemampuan makan dan cairan
eliminasi urine
otak menurun mengenali
stimulus
Perubahan Hipoksia
Resiko kurang dari Perubahan pola
pola nafas jaringan
kebutuhan eliminasi urine
[0]
2.1.9 Pemeriksaan penunjang
pemeriksaan yang didapat ialah untuk letak dan luas cidera .CT-Scan
benda asing dan sel yang mati, terutama pada cidera kepala terbuka.
intracranial.
14
2.1.11 Komplikasi
terjadi penekanan, sel neuron juga akan tertekan. Pada masalah ini akan
2.1.13Etiologi
6. Aneuris maserebri
4. Terjadi kejang
6. Bradikardi
8. Muntah proyektil
[0]
2.2 Konsep Dasar Asuhan Keperawatan Cidera Otak Sedang (COS)
2.2.1 Pengkajian
1. Identitas Klien
2. Keluhan Utama
[0]
2.2.2 Pola fungsi kesehatan
[ 0 ]
1. Pola persepsi
jaringan serebral.
2. Pola nutrisi
3. Pola eliminasi
normal.
4. Pola aktivitas/istirahat
Klien melantur dan berbicara tidak jelas atau sulit ditangkap oleh
[0]
2.2.3 Pemeriksaan fisik
kesadaran (koma).
[ 0 ]
2. B2 (Blood)
cc / hari.
18
[ 0 ]
5. B5 (Bowel)
Klien untuk makan dan minum di bantu dengan susu lewat NGT
[0]
2.2.4 Diagnosa keperawatan
[ 1]
1. Gangguan perfusi jaringan serebral berhubungan dengan edema
penumpukan sputum.
[ 0 ]
4. Keterbatasan aktifitas behubungan dengan gangguan kesadaran
[0]
Tabel. 2.2 Rencana Asuhan Keperawatan (Nanda NOC dan NIC 2015)
perifer secara
[0]
Definisi: Penurunan Diastole komprehensif
edema, waktu
Monitor kemampuan
[0]
Batasan Kekuatan nadi 2. sensori dan
ketidaknyamanan atau
pulmonal, tekanan
sistemik, cardiac
antitrombolitik sesuai
[0]
6. Klaudikasi femoralis kiri instruksi
20
BAB III
METODE PENELITIAN
lengkap tentang latar belakang, sifat, serta karakteriktik yang khas dari
Dalam hasil studi kasus ini peneliti memberikan batasan istilah yang
disfungsi otak yang berasal dari pukulan keras sehingga ke kepala atau
cidera otak sedang ini sebagian besar terjadi akibat kecelakaan lalu
lintas.
[ 0 ]
4. Gangguan perfusi jaringan serebral adalah Keadaan dimana yang
[3]
3.3 Partisipan
kegiatan selama proses penelitian ini dan juga orang orang yang ikut serta
[0]
dalam kegiatan. Di studi kasus ini subjek yang digunakan adalah 2 klien
[0]
3.4 Lokasi dan Waktu Penelitian
[9]
3.4.1 Lokasi Penelitian
1. Wawancara
tentang klien.
2. Observasi
[ 0 ]
3. Studi dokumentasi
medis, dan pemeriksaan diagnostik dan data lain yang relevan dari
[4]
3.6 Uji Keabsahan Data
24
[0]
3.7 Analisis Data
data ke dalam pola, kategori dan satuan uraian dasar sehingga dapat
[0]
ditemukan tema dan dapat dirumuskan hipotesa kerja. Analisis data yang
[0]
dilakukan dari awal sampai akhir penelitian. Analisis data dilakukan
[0]
perilaku kesehatan. Penarikan kesimpulan dilakukan dengan metode
induksi.
[78]
3.8 Etika Penelitian
Beberapa prinsip etik yang perlu diperhatikan dalam penelitian antara lain:
[0]
1. Prinsip manfaat
[0]
1) Bebas dari penderitaan: penelitian dilaksanakan tanpa
diberikan.
[ 0 ]
2. Prinsip menghargai hak asasi manusia
[ 0 ]
3. Prinsip keadilan (right to justice)
BAB 4
4.1 Hasil
[0]
4.1.1 Gambaran Lokasi Tempat Pengumpulan Data
[0] [0]
Pengkajian dilakukan di RSUD Bangil Jl. Raya Raci Masangan No. 9 Bangil
Ruang HCU 9, dengan kapasitas tempat tidur 12 dengan klien yang akan diperiksa
[0]
dan disertai ruang AC yang sangat bersih dan luas. Yang jaga di HCU terdiri 18
orang perawat.
4.2 Pengkajian
[ 0 ]
1. Identitas Klien
[0]
Tabel 4.1 Identitas Klien dengan Cidera Otak Sedang (COS)
IDENTITAS KLIEN 1 KLIEN 2
KLIEN [14]
Nama Tn. S Tn. R
Umur 37 tahun 20 tahun
28
[ 0 ]
2. Riwayat Penyakit
[0]
Tabel 4.2 Daftar riwayat penyakit klien dengan Cidera Otak Sedang(COS)
Riwayat Penyakit Klien 1 Klien 2
Riwayat Klien hanya bisa istirahat Klien hanya bisa istirahat ditempat
psikososial ditempat tidur dan tidak bisa tidur dan tidak bisa beraktivitas
beraktivitas seperti sebelumnya. seperti sebelumnya.
Pengkajian Keluarga klien selalu berdo'a Keluarga klien selalu berdo'a untuk
spiritual untuk kesembuhan klien, klien kesembuhan klien, klien jarang
jarang melakukan ibadah. melakukan ibadah.
[ 0 ]
3. Perubahan pola kesehatan (pendekatan Gordon/pendekatan persistem)
[0] [0]
Tabel 4.3 Daftar pola kesehatan klien dengan Cidera Otak Sedang(COS).
29
S 37 36,8
N 115x/menit 110x/menit
TD 108/60 MmHg 96/53 MmHg
P 26 x/menit 28 x/menit
GCS 334 344
Pemeriksaan fisik
Kepala Inspeksi: Wajah berbentuk Inspeksi: wajah lonjong,
bulat, warna rambut rambut hitam pendek, kulit
hitam. Kulit kepala berbau kepala kotor dan berbau.
dan kotor., terdapat luka.
Mata Inspeksi: Mata kiri dan Inspeksi: Mata kiri dan
kanan terlihat
[0]
simetris. kanan simetris.
Hidung Inspeksi: tidak ada scret,
tidak ada polip, terpasang Inspeksi: tidak ada polip,
oksigen NRBM 10 terpasang oksigen NRBM
liter/menit.
[0]
8 liter/menit. Tidak ada
Telinga Inspeksi: telinga kanan secret.
dan kiri simetris, tidak ada Inspeksi: telinga kanan
alat bantu
[0]
pendengaran,. dan kiri simetris, tidak ada
Palpasi: tidak ada benjolan alat bantu pendengaran.
pada telinga.
[0]
Palpasi: tidak ada benjolan
Mulut dan gigi Inspeksi: Mukosa bibir pada telinga.
pucat dan kering, ada Inspeksi: mukosa bibir
karies gigi, klien tidak kering, ada karies gigi,
menggunakan gigi palsu, pucat.
dan lidahnya
[0]
bersih.
Leher Inspeksi: tidak ada Inspeksi: tidak ada [2]
benjolan[70]
pada leher. benjolan pada leher.
Palpasi: tidak ada
pembesaran kelenjar tiroid
[0] [0]
Thoraks dan paru-paru Inspeksi: simetris kanan kiri, Inspeksi: simetris kanan kiri,
bentuk dada normal chest, bentuk dada normal chest,
tidak ada tarikan intercostal pergerakan dada saat inspirasi
saat bernafas, tidak ada jejas, dan ekspirasi tidak
pergerakan dada saat inspirasi normal(tachypnea), tidak ada
dan ekspirasi tidak tarikan intercostal saat
Jantung normal(tachypnea).
[2]
bernafas,
[0]
tidak ada jejas.
Palpasi: nyeri tekan tidak ada, Palpasi: tidak ada nyeri tekan,
teraba denyut nadi. denyut nadi teraba.
Auskultasi: suara nafas Auskultasi: suara nafas
Abdomen vesikuler. vesikuler.[0]
Inspeksi: abdomen simetri, Inspeksi: abdomen simetri,
buncit, tidak terdapat luka, datar, tidak ada luka, tidak ada
tidak ada
[0]
jejas. jejas.
Palpasi: tidak ada nyeri tekan. Palpasi: tidak ada nyeri tekan.
Auskultasi: bising usus Auskultasi: bising usus
Genetalia 32x/menit. 30x/menit.
Inspeksi: Nampak bekas Inspeksi: tidak terdapat luka,
garukan disekitar genetalia, bersih tidak ada feses atau
Muskuloskeletal genetalia bersih. kotoran lain.
Ekstremitas atas: klien Ekstremitas atas: klien
terpasang Ns. 21 tpm, klien terpasang Ns. 21 tpm, klien
bisa menggerakan tangannya, tidak bisa menggerakan tangan
terdapat luka goresan. kiri karena ada bidai.
Ekstremitas bawah: klien bisa Ekstremitas bawah: klien bisa
menggerakan kakinya menggerakan kakinya
[0]
Tabel 4.7 Daftar terapi obat pasien dengan Cidera Otak Sedang(COS)
Klien 1 Klien 2
Inf. Ns 21 tpm Inf. Ns 21 tpm
[9]
4.1.3 Analisa Data
Analisa data Etiologi Masalah
keperawatan
Klien 1
Ds : Keluarga klien mengatakan klien hanya Perdarahan Gangguan
berbicara tidak jelas dan melantur perfusi jaringan
DO : keadaan umum lemah, mukosa bibir serebral
kering, muntah, terdapat luka dikepala di Brakikardi
atas telinga.
CRT 2 detik GCS 334
TTV Aliran darah
TD: 108/60 MmHg ke otak
N : 115x/menit menurun
RR: 26 x/menit
S : 37OC
SPO2: 87% Hipoksia
[9]
Terpasang infus Ns 21 tpm. jaringan
Gangguan
perfusi
jaringan
serebral
Klien 2
Ds : Keluarga klien mengatakan klien hanya Perdarahan Gangguan
melantur berbicara tidak jelas perfusi jaringan
DO : keadaan umum lemah, mukosa bibir serebral
kering, tidak muntah. Brakikardi
CRT 2 detik GCS 345
TTV
TD: 96/53 MmHg Aliran darah
N :[12]
110x/menit ke otak
RR: 28 x/menit menurun
S : 36,8 OC
SPO2: 87% [9]
Terpasang infus Ns 21 tpm. Hipoksia
jaringan
Gangguan
perfusi
jaringan
[7] serebral
4..1.3 Diagnosa Keperawatan
[1]
Tabel 4.8 Diagnosa keperawatan
Klien Diagnosa keperawatan
[9]
4.1.4 Intervensi Keperawatan
[0]
Tabel 4.9 Intervensi keperawatan
Diagnosis NOC NIC
Keperawatan [0] [0]
Klien 1 Tujuan: Setelah dilakukan Perawatan sirkulasi: alat
Gangguan perfusi asuhan keperawatan 3x4 jam bantu
[0]
mekanik
jaringan serebral diharapkan tidak mengalami 1. Lakukan penilaian
berhubungan dengan odema otak dan perdarahan sirkulasi perifer secara
odema otak dan otak. komprehensif (seperti
perdarahan otak. Kriteria
[ 0 ]
hasil: mengecek nadi perifer,
1.[ 0Tekanan
]
darah systole edem, waktu pengisian
2.[ 0Tekanan
]
darah diastole kapiler, dan suhu
3. Kekuatan nadi karotis ekstremitas)
[ 0 ]
[ 0 ]
kanan 2. Monitor kemampuan
4. Kekuatan nadi brakialis [0]
sensori dan kognitif.
kanan 3. Monitor tingkat
5.[ 0Saturasi
]
oksigen ketidaknyamanan atau
6.[ 0Suara
]
nafas tambahan [0]
nyeri dada.
7. Distensi vena leher 4. Evaluasi tekanan arteri
8. Edema perifer pulmonal, tekanan
Penilaian: darah sistemik, cardiac
1. Sangat terganggu [0]
output.
2. Banyak terganggu 5. Berikan tranfusi
[1]
darah
3. Cukup terganggu yang sesuai.
4. Sedikit terganggu
5. Tidak terganggu
Klien 2
Gangguan perfusi Tujuan: Setelah dilakukan Perawatan sirkulasi: alat
jaringan serebral asuhan keperawatan 3x4 jam bantu mekanik
berhubungan dengan diharapkan tidak mengalami 1. Lakukan penilaian
odema dan perdarahan odema otak dan perdarahan
otak otak. sirkulasi perifer secara
Kriteria hasil: komprehensif (seperti
1. Tekanan darah systole mengecek nadi perifer,
2. Tekanan darah diastole edem, waktu pengisian
3. Kekuatan nadi karotis kapiler, dan suhu
kanan ekstremitas)
4. Kekuatan nadi brakialis [ 0 ]
2. Motor kemampuan
kanan
5. Saturasi oksigen sensori dan kognitif.
6. Suara nafas tambahan 3. Monitor tingkat
7. Distensi vena leher ketidaknyamanan atau
8. Edema perifer nyeri dada.
Penilaian : 4. Evaluasi tekanan arteri
1. Sangat terganggu
pulmonal, tekanan
2. Banyak terganggu
3. Cukup terganggu darah sistemik, cardiac
4. Sedikit terganggu output.
5. Tidak terganggu 5. Berikan tranfusi darah
yang sesuai.
38
Klien 2 : Tn. R
Hari/ tanggal Hari/tanggal Hari/tanggal : Selasa Paraf
Minggu 28-04-2019 Senin 29-04-2019 30-04-2019
Waktu Implemetasi Waktu
[0]
Implemetasi Waktu Implemetasi
14:30 Melakukan bina 08:00 Memonitor 20:00 Mengobservasi
hubungan saling oksigen sesuai tanda-tanda
percaya terhadap petunjuk dokter penurunan
keluarga klien Nrbm 10 perfusi
untuk menjalin liter/menit. jaringan
hubungan yang serebral
baik dalam (memantau
berkomunikasi monitor)
terapiutik.
15:00 Mengukur klien 08:30 Merawat luka 20:30 Mengukur
dalam klien(pinset, kasa kemampuan
menggerakkan seteril, cairan klien dalam
anggota badan NaCl, supratulle) menggerakkan
anggota tubuh
[0]
15:30 Memonitor 09:00 Mengobservasi 21:00 Memonitor
oksigen sesuai tanda-tanda adanya nyeri
petunjuk dokter penurunan atau tidak
Nrbm 10 perfusi jaringan
liter/menit serebral
16:00 Memposisikan 09:30 Memonitor 21:30 Melakukan
klien senyaman oksigen sesuai kolaborasi
mungkin namun petunjuk dokter. tindakan obat-
tetap sesuai obatan antrain
prosedur 1 gram,
keperawatan. ondansentron
4 mg,
formacin 2
[0] [0] [0]
gram).
16:30 Melakukan 10:00 Melakukan 22:00 Melakukan
kolaborasi kolaborasi pemberian
obat(injeksi iv tindakan obat- oksigen Nrbm
antrain 1 gram, obatan antrain 1 10 liter/menit
ondansentron 4 gram,
gram, formacin 2 ondansentron 4
gram). mg, formacin 2
[0]
gram). [16]
17:00 Melihat tingkat 10:30 Menilai tingkat 22:30 Memposisikan
kesadaran klien kesadaran klien
kepada klien, senyaman
dengan melihat mungkin
GCS.
40
[71]
4.1.7 Evaluasi Keperawatan
Evaluasi Hari 1 Hari 2 Hari 3
8 April 2019 9 April 2019 10 April 2019
Klien 1 Tn. S S: Klien melantur S: Klien Melantur S: Klien melantur
bicara tidak
jelas.
[0] [0]
O: Keadaan O: Keadaan umum O: Keadaan umum
umum lemah, lemah, tidak muntah, lemah, tidak muntah,
muntah, bicara bicara melantur tidak bicara tidak jelas namun
tidak jelas, jelas, mukosa bibir bisa dimengerti, mukosa
mukosa bibir kering, kesadaran bibir kering, kesadaran
kering, kesadaran delirium, delirium,
delirium, GCS: 3-4-4 GCS: 3-4-5
GCS: 3-4-4 TTV TTV
TTV [0]
TD: 100/64 mmHg TD: 112/70 mmHg
TD: 96/53 mmHg N:[0]98x/menit N: 108x/menit
N: 110x/menit S: 36,60 C S: 36,60 C
S: 36,80 C RR: 24 [0]
x/menit RR: 26 [0]
x/menit
RR: 28 [0]
x/menit SPO2: 96% SPO2: 96%
SPO2: 87% - Klien tampak lemah - Klien tampak lemah
- Klien tampak - Akral hangat - Akral hangat
lemah - Terdapat luka di - Luka dalam keadaan
- Akral hangat kepala dengan bersih dan tidak ada
- Terdapat luka di kedalaman 3cm tanda infeksi
kepala dengan dengan keadaan - Terpasang infus
kedalaman 3cm bersih tidak ada tanda pump dengan cairan
- Terdapat karies infeksi Ns Rate 21, limit
gigi - Terpasang infus pump 500, dan mannitol
- Tranfusi darah dengan cairan Ns Rate grojok.
500cc 21, limit 500, dan - Tranfusi darah
- Terpasang NGT mannitol grojok 500cc
- Terpasang - Terpasang oksigen
oksigen Nrbm Nrbm 10 liter/menit
10 liter/menit - Terpasang DC 500
cc/jam
41
[0]
4.2 Pembahasan
Pada bab ini semua hasil penelitian berisi tentang mengapa(why) dan
[0]
bagaimana(how). Urutan penelitian ini adalah F-T-O (Fakta-Teori-Opini) dan
4.2.1 Pengkajian
[0]
1. Data subyektif
[0]
Pada pengkajian yang dilakukan oleh peneliti pada klien Tn.S usia
2 dengan GCS 345 dan keduanya sama sama melantur dan berbicara
kurang jelas.
[0]
2. Data obyektif
[0]
Klien 1: Keadaan umum lemah, muntah, mukosa bibir kering, GCS
kering, GCS: 3-4-5, CRT 2 detik, TTV klien TD: 96/53 mmHg,
Menurut peneliti, hasil penelitian yang didapat data fakta dari klien
pemeriksaan GCS.
3. Pemeriksaan diagnostik
mengalami pendarahan.
[0]
4.2.2 Diagnosa Keperawatan
Dari data yang didapat di dalam hasil penelitian klien 1 dan klien 2 ini
[0]
4.2.4 Implementasi Keperawatan
selama dan setelah pelaksanaan tindakan, serta menilai data baru yang
[7]
4.2.5 Evaluasi Keperawatan
Evaluasi adalah proses atau tahapan akhir dari studi kasus di dalam
[22]
penelitian ini. Dan dari hasil penelitian diperoleh evaluasi pada klien 1
masih lemah dan melantur dan klien 2 sudah mampu berbicara dan
rencana keerawatan tercapai atau tidak. Dan jika dalam proses asuhan
47
sampai hari ketiga, keluhan utama dan data obyektif yang didapat
BAB 5
PENUTUP
[1]
5.1 Kesimpulan
hasil penelitian pada klien dengan Cidra Otak Sedang (COS) dengan
[9]
masalah gangguan perfusi jaringan serebral pada Tn. S dan Tn. R di Ruang
Sedang(COS) pada Ny. S dan Tn. R diperoleh hasil yang didapat dari
tinjauan kasus adalah data subyektif, dan setelah diteliti pada kedua klien
klien melantur dan berbicara tidak jelas atau tidak bisa dipahami. Namun
dari keadaan kedua klien terlihat klien 1 lebih parah dibandingkan klien 2
karena terlihat dari proses pemulihan, klien 2 dalam perawatan selama tiga
hari bisa mengeluh nyeri dan menunjukkan bagian yang nyeri sedangkan
[0]
klien 1 belum bisa masih berbicara sulit untuk dipahami. Pada hari ke tiga
sudah bisa mengeluh nyeri bagian kepala post op (luka jahitan) karena klien
odema dan perdarahan otak, karena trauma yang dialami klien 1 dan 2 sama
sama dalam batasan sedang kedua klien ini memiliki tanda dan gejala
54
55
seperti, klien melantur berbicara tidak jelas, ada luka atau lesi di bagian
perfusi jaringan serebral ada beberapa tindakan pada klien yaitu, Melihat
pemberian terapi.
[0]
Implementasi keperawatan atau tindakan dalam proses asuhan
butuhkan klien sesuai dengan kondisi klien, perawat harus bisa menilai diri-
dilakukan oleh peneliti selama 3 hari selama dirawat di ruang HCU Melati
56
kesehatan pasien sudah pulih meskipun belum kembali normal karena proses
5.1 Saran
Dari kesimpulan yang diperoleh dalam studi kasus ini peneliti telah
1. Perawat
2. Rumah sakit
anamnesis klien.
3. Institusi
DAFTAR PUSTAKA