Documenti di Didattica
Documenti di Professioni
Documenti di Cultura
1 2005
Oleh :
Nusa Idaman Said
Kelompok Teknologi Pengelolaan Air Bersih dan Limbah Cair, Pusat Pengkajian dan Penerapan Teknologi
Lingkungan, BPPT
Abstract
The textile industry is one of the most popular industries in Indonesia. Although it’s giving
a positive value towards economic value, it also contributes a bed effect towards
environmental quality. One of those industries is small-scale laundry industry located in
Kelurahan Sukabumi Selatan, West of Jakarta. The lack of land and money, most of the
jeans laundry industry throws away their wastewater straight to the river system without
any process. The present study describes the application plastic media called bio-ball as
a biofilter supporting media for treating of jeans laundry industry wastewater using
combined anaerobic and aerobic process. The type of reactor that is used in this research
is a continuous flow biological reactor which has total volume 195 litter and divided into 5
zones, i.e. presedimentation , 2 anoxic zone, aerobic zone and post sedimentation zone.
Reactor effluent is recirculated into presedimentation zone with hydraulic recycle ratio
(HRR) 1:1. Seeding is done in a natural way by directly flowing the domestic wastewater
into reactor with retention time 72 hours, until a biofilm layer is formed on the surface of
bio-ball media. Acclimatization is done gradually by replacing domestic with laundry jeans
wastewater in 72 hours retention time, until domestic wastewater was 100 % replaced,
The main research were conducting by continuous operation under condition 72 hours, 48
hours and 24 hours retention time. The result of experiment shows that within the
combined anaerobic and aerobic process using bio-ball plastic media under conditions 1 -
3 days retention time, the removal efficiency of COD 78 – 91 %, BOD 85 – 92 %, Total
Suspended Solids (TSS) 80 – 93 %, and Colour 48 – 57 % respectively. The longer
retention time has resulted in higher removal efficiency.
1
Nusa Idaman Said : Aplikasi Bio-ball Untuk Media Biofilter …… JAI Vol. 1 , No.1 2005
Industri pencucian jeans adalah industri Setelah proses pelemasan atau pencucian,
pencucian yang mengembangkan kegiatan kemudian dilakukan proses pelunturan atau
menjadi industri pencucican dan pelunturan. pemucatan jeans dengan maksud melunturkan
Keberadaan industri pencucian jean berkembang warna asli jeans menjadi warna dasarnya atau
sejalan dengan meningkatnya komoditas lebih pucat dari warna aslinya. Proses ini
pakaian jadi Indonesia. Dalam hal ini, industri dilakukan tergantung permintaan. Proses
pakaian jadi (konveksi) mengadakan kerjasama pelunturan ada dua macam, yakni:
dengan industri pencucian.
Dalam melaksanakan kegiatan sehari-hari (a) Proses Stone Wash, yaitu proses pelunturan
industri pencucian jeans tidak selalu warna pakaian jadi jeans dengan
mengadakan proses-proses seperti yang menggunakan bahan yang sama dengan
tersebut di atas. Tetapi, kegiatannya batu apung sebagai bahan penggosok atau
berdasarkan pesanan dari industri konveksi, peluntur.
misalnya industri konveksi hanya membutukan
proses pencucian saja tanpa proses pencucian (b) Proses Stone Bleanching, yaitu proses
sekaligus proses pelunturan. pelunturan warna pakaian jadi selain
Oleh karena itu, perlu memasyarakatkan menggunakan bahan yang sama dengan
suatu penerapan teknologi pengolahan air stone wash juga ditambah dengan Sodium
limbah yang tepat dan murah untuk dapat hipochlorite yang berfungsi untuk pemutih.
mengatasi masalah pencemaran lingkungan Penggunaan Sodium hipochlorite ini tidak
secara cepat. Salah satu alternatif yakni banyak tentunya tergantung permintaan
pengolahan air limbah industri pencucian atau (sesuai dengan warna putih yang di
pencelupan tekstil dengan proses biologis yakni inginkan).
menggunakan teknologi biofilter anaerob-aerob.
Proses pembilasan
1.2 TUJUAN PENELITIAN
Setelah proses pencucian dan
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pelunturan maka dilakuakan proses pembilasan
efektifitas penggunaan bio-ball sebagai media dimana dalam proses ini diperlukan air sebanyak
biofilter untuk pengolahan air limbah industri 500 liter, softener sebagai pelembut sebanyak
pencucian atau pencelupan jeans dengan 0,6 ml dan OBA untuk mencerahkan warna
menggunakan proses biofilter anaerob-aerob sebanyak 0,3 ml. Suhu disesuaikan tetap 30°C
tercelup. dan dapat diputar selama 10 menit. Sedangkan
untuk proses pembilasan dimana dalam proses
2. KAJIAN PUSTAKA pembilasan yang berasal dari Stone Bleancing
selain bahan-bahan di atas, ditambahkan pula
2.1 Proses Pencelupan Jean Sodium hipochlorite dan mengilangkan bau
sebanyak 1 Kg per mesin serta Hidrogen
Berdasarkan proses kegiatannya, industri perioksida (H2O2) yang berfungsi untuk membuat
pencucian jeans dibagi menjadi beberapa jenis, bersih atau warna terang sebanyak 1kg.
yakni :
Proses Pemerasan
Proses pencucian (Garment Wash)
Proses pemerasan adalah proses untuk
Proses ini bertujuan untuk membuang kanji menghilangkan air dari pakaian jadi jeans.
dengan maksud melemaskan pakaian jeans Proses ini bertujuan untuk mempercepat proses
yang masih kaku. Bahan yang di gunakan pengeringan. Pada proses pemerasan ini
adalah air sebanyak 500 liter, detergen merk digunakan mesin ekstrator yang berkapasitas 30
Blue-J Scour (cair dan berwarna coklat) - 40 potong pakaian yang diputar selama 5
sebanyak 250-300 ml dan sebagai bahan menit.
pengganti detergen dapat digunakan zat kimia
Genencor Desize-HT (cair dan berwarna biru) Proses Pengeringan
sebanyak 1,5 Kg. Pada proses Garment Wash
ini suhu diusahakan 40°C-50°C dan pakaian Proses pengeringan adalah proses yang
digiling dalam mesin selama 25 menit. Apabila dilakukan setelah pakaian jadi telah mengalami
pihak konsumen hanya membutuhkan pencucian proses pembilasan dengan maksud untuk
saja, maka proses selanjutnya tidak dilakukan. mengeringkan pakaian jadi jeans. Proses
pengeringan dapat dilakukan melalui
Proses Pelunturan penjemuran dengan sinar matahari maupun
menggunakan mesin pengering berupa oven
2
Nusa Idaman Said : Aplikasi Bio-ball Untuk Media Biofilter …… JAI Vol. 1 , No.1 2005
yang berkapasitas 50-70 potong pakaian. proses akan berada dalam kondisi aerobik sedangkan
ini memerlukan waktu sekitar 45 menit - 1 jam. pada bagian dalam biofilm yang melekat pada
medium akan berada dalam kondisi anaerobik.
Proses pewarnaan Pada kondisi anaerobik akan terbentuk gas H2S,
dan jika konsentrasi oksigen terlarut cukup
Pada proses ini pakaian jadi jeans diberi besar, maka gas H2S yang terbentuk tersebut
warna sesuai dengan permintaan, dengan akan diubah menjadi sulfat (SO4) oleh bakteri
menggunakan bahan-bahan kimia. Hasil sulfat yang ada di dalam biofilm.
sampingan dari proses kegiatan industri Selain itu, pada zona aerobik nitrogen–
pencucian jeans adalah limbah yang dihasilkan ammonium akan diubah menjadi nitrit dan nitrat
dari proses pencucian jeans. dan selanjutnya pada zona anaerobik nitrat yang
Limbah pencucian jeans secara fisik terbentuk mengalami proses denitrifikasi menjadi
berwarna biru atau ungu berbau kaporit yang gas nitrogen. Karena di dalam sistem bioflim
menyengat serta terdapat busa berwarna. Selain terjadi kondisi anaerobik dan aerobik pada saat
itu ada zat-zat tersuspensi dari batu apung yang yang bersamaan, maka dengan sistem tersebut
hancur dari proses pelunturan banyak proses penghilangan senyawa nitrogen menjadi
mengendap di saluran air sehingga lebih mudah. Hal ini secara sederhana
menyebabkan pendangkalan. seperti limbah ditunjukkan seperti pada Gambar 2.
industri lainnya, limbah pencucian jeans ini dapat
menimbulkan gangguan terhadap manusia, biota
air maupun gangguan estetika.
3
Nusa Idaman Said : Aplikasi Bio-ball Untuk Media Biofilter …… JAI Vol. 1 , No.1 2005
dan aerasi dengan sistem mekanik. Masing- Tabel 1 : Perbandingan luas permukaan
masing cara mempunyai keuntungan dan spesifik media biofilter.
kekurangan. Sistem aerasi juga tergantung dari
jenis media maupun efisiensi yang diharapkan. No. Jenis Media Luas permukaan
Penyerapan oksigen dapat terjadi disebabkan spesifik (m2/m3)
terutama karena aliran sirkulasi atau aliran putar, 1 Trickling Filter 100-200
kecuali pada sistem aerasi merata seluruh dengan batu pecah
permukaan media.
2 Modul Sarang Tawon 150-240
Di dalam proses biofilter dengan sistem (honeycomb modul)
aerasi merata, lapisan mikroorganisme yang
melekat pada permukaan media mudah terlepas, 3 Tipe Jaring 50
sehingga seringkali proses menjadi tidak stabil. 4 Bio-ball 200- 235
Tetapi, di dalam sistem aerasi melalui aliran 5 RBC 80-150
putar, kemampuan penyerapan oksigen hampir
sama dengan sistem aerasi dengan Media bio-ball mempunyai keunggulan
menggunakan difuser. Oleh karena itu, untuk antara lain mempunyai luas spesifik yang cukup
penambahan jumlah beban yang besar sulit besar, pemasangannya mudah (random), tidak
dilakukan. Berdasarkan hal tersebut, belakangan memerlukan manhole yang besar sehingga
ini penggunaan sistem aerasi merata banyak untuk paket Instalasi Pengolahan Air Limbah
dilakukan karena mempunyai kemampuan (IPAL) kecil sangat sesuai.
penyerapan oksigen yang besar. Pengolahan air limbah dengan proses
Jika kemampuan penyerapan oksigen biofilter mempunyai beberapa keunggulan,
besar, maka dapat digunakan untuk mengolah antara lain :
air limbah dengan beban organik (organic
loading) yang besar pula. Oleh karena itu, A. Pengoperasiannya mudah
diperlukan juga media biofilter yang dapat
melekatkan mikroorganisme dalam jumlah yang Di dalam proses pengolahan air limbah
besar. Biasanya untuk media biofilter dari bahan dengan sistem biofilm tanpa dilakukan
anaorganik, semakin kecil diameternya, luas sirkulasi lumpur, tidak terjadi masalah
permukaannya semakin besar. Sehingga jumlah “bulking” seperti pada proses lumpur aktif
mikroorganisme yang dapat dibiakkan juga (activated sludge process). Karena itu
menjadi besar. Jika sistem aliran dilakukan dari pengelolaannya sangat mudah.
atas ke bawah (down flow), maka sedikit banyak
terjadi efek filtrasi sehingga terjadi proses B. Lumpur yang dihasilkan sedikit
peumpukan lumpur organik pada bagian atas
media yang dapat mengakibatkan penyumbatan. Dibandingakan dengan proses lumpur aktif,
Oleh karena itu, perlu proses pencucian lumpur yang dihasilkan pada proses biofilm
secukupnya. Jika terjadi penyumbatan, maka relatif lebih kecil. Di dalam proses lumpur
dapat terjadi aliran singkat (Short pass) dan juga aktif antara 30% – 60% dari BOD yang
terjadi penurunan jumlah aliran sehingga dihilangkan (removal BOD) diubah menjadi
kapasitas pengolahan dapat menurun secara lumpur aktif (biomasa) sedangkan pada
drastis. proses biofilm hanya sekitar 10% - 30%. Hal
Media biofilter banyak yang dibuat dengan ini disebabkan karena pada proses biofilm,
cara dicetak dari bahan tahan karat dan ringan, rantai makanan lebih panjang dan
misalnya PVC dan lain sebagainya dengan luas melibatkan aktifitas mikroorganisme dengan
permukaan spesifik yang besar dan volume orde yang lebih tinggi dibandingkan pada
rongga (porositas) yang besar sehingga dapat proses lumpur aktif.
melekatkan mikroorganisme dalam jumlah yang
besar dengan resiko kebuntuan yang sangat C. Dapat digunakan untuk pengolahan air
kecil. Dengan demikian, memungkinkan untuk limbah dengan konsentrasi
pengolahan air limbah dengan beban rendah maupun konsentrasi tinggi.
konsentrasi yang tinggi serta efisiensi
pengolahan yang cukup besar. Karena di dalam proses pengolahan air
Salah satu contoh media biofilter yang limbah dengan sistem biofilm
banyak digunakan yakni media dalam bentuk mikroorganisme atau mikroba melekat pada
bio-ball dan juga tipe sarang tawon (honeycomb permukaan medium penyangga, maka
tube) dari bahan PVC. Beberapa contoh pengontrolan terhadap mikroorganisme atau
perbandingan luas permukaan spesifik dari mikroba lebih mudah. Proses biofilm tersebut
berbagai media biofilter dapat dilihat pada Tabel cocok digunakan untuk mengolah air limbah
1.
4
Nusa Idaman Said : Aplikasi Bio-ball Untuk Media Biofilter …… JAI Vol. 1 , No.1 2005
5
Nusa Idaman Said : Aplikasi Bio-ball Untuk Media Biofilter …… JAI Vol. 1 , No.1 2005
Air limbah di tampung ke dalam tangki waktu tinggal, yaitu 72 jam (3 hari), 48 jam (2
penampung, selanjutnya dialirkan ke bak hari) dan 24 jam (1 hari). Hal ini berarti debit
pengendapan awal. Dari bak pengendapan awal, yang akan dialirkan ke dalam reaktor untuk tiap
air limbah dialirkan ke biofilter anaerob. Biofilter tiap waktu tinggal adalah seperti pada Tabel 5.
anaerob terdiri dari dua ruangan yang diisi
dengan media plastik bio-ball. Arah aliran di Tabel 4 : Tahapan aklimatisasi
dalam biofilter anaerob adalah dari atas ke
bawah dan dari bawah ke atas. Air limpasan dari Tahapan Air limbah Air limbah
biofilter anaerob selanjutnya masuk ke biofilter domestik (%) pewarnaan jeans
aerob. Di dalam biofilter aerob juga diisi dengan (%)
media bio-ball dengan arah aliran dari atas ke Tahap I 90 10
bawah, sambil dihembus dengan udara Tahap II 80 20
menggunakan blower. Selanjutnya, air limbah Tahap III 70 30
masuk ke bak pengendapan akhir melalui bagian Tahap IV 60 40
bawah bak. Air limbah di dalam bak Tahap V 50 50
pengendapan akhir sebagian disirkulasi ke Tahap VI 40 60
biofilter aerob dengan rasio sirkulasi hidrolik Tahap VII 30 70
(Hydaulic Recycle Ratio, HRR ) sama dengan 1 Tahap VIII 20 80
Tahap IX 10 90
(satu). Air limpasan dari bak pengendapan akhir
Tahap X 0 100
merupakan air olahan.
6
Nusa Idaman Said : Aplikasi Bio-ball Untuk Media Biofilter …… JAI Vol. 1 , No.1 2005
7
Nusa Idaman Said : Aplikasi Bio-ball Untuk Media Biofilter …… JAI Vol. 1 , No.1 2005
80
dilakukan dengan perbandingan 10% limbah
1000 pencucian jeans dan 90% limbah domestik yang
Influen Reaktor (mg/l)
kemudian secara bertahap akan menjadi 100%
60
800 Efluen Zona Anoksik (mg/l)
air limbah pencucian jeans. Titik akhir
Efluen Reaktor (mg/l)
600
Efisiensi Penghilangan Anoksik (%) aklimatisasi dicapai ketika efisiensi penghilangan
Efisiensi Reaktor -Total (%)
40
COD telah stabil pada saat air limbah domestik
400 telah 100% tergantikan dengan air limbah
20 pewarnaan jeans. Hasil proses aklimatisasi
200
secara lengkap dapat dilihat pada Gambar 5.
0 0
0 10 20 30 40 50 60 70 80
WAKTU OPERASI (HARI) 2000 100
EFISIENSI PENGHILANGAN(%)
Gambar 5 : Penurunan konsentrasi dan efisiensi
8
Nusa Idaman Said : Aplikasi Bio-ball Untuk Media Biofilter …… JAI Vol. 1 , No.1 2005
operasian kontinyu ini, debit air limbah Dari gambar 6 tersebut terlihat bahwa
disesuaikan dengan waktu tinggal yang dipilih. untuk waktu tinggal 72 jam, efisiensi
Waktu tinggal yang dipilih adalah 72 jam, 48 jam penghilangan senyawa organik (COD) rata-rata
dan 24 jam. Pengoperasian diawali dari waktu pada zona anoksik mencapai hingga 89 %,
tinggal 72 jam hingga yang terpendek 24 jam. sedangkan efisiensi total (anaerob-aerob) 91,5
Efisiensi penghilangan COD untuk setiap waktu %.
tinggal dapat Gambar 6. Untuk waktu tinggal 48 jam, efisiensi
Dari hasil tersebut terlihat untuk waktu penghilangan senyawa organik (COD) rata-rata
tinggal hidrolis (WTH) 72 jam konsentrasi COD pada zona anoksik 77,8 %, sedangkan efisiensi
di dalam influen rata-rata 1146 mg/l sedangkan total (anaerob-aerob) 80,5 %.
konsentrasi COD di dalam efluen turun Untuk waktu tinggal 24 jam, penghilangan
mencapai rata-rata 91,5 mg/l, dengan efisiensi senyawa organik (COD) rata-rata pada zona
penghilangan COD rata-rata mencapai 91,5 %. anoksik 54,5 %, sedangkan efisiensi total
Untuk waktu tinggal hidrolis 48 jam konsentrasi (anaerob-aerob) 62,9 %.
COD di dalam influen rata-rata 1194 mg/l Dari hasil tersebut terlihat bahwa dengan
sedangkan konsentrasi rata-rata COD di dalam proses biofilter anaerob secara efektif dapat
efluen turun menjadi sekitar 232,1 mg/l dengan menghilangkan zat organik (COD) yang ada di
efisiensi penghilangan COD rata-rata menjadi dalam air limbah, sementara zona aerob hanya
sekitar 80,5 %. Untuk waktu tinggal 24 jam, menyisihkan tidak lebih dari 10 %. Hal ini
konsentrasi rata-rata di dalam influen 901,8 mg/l dikarenakan zona anoksik memiliki waktu tinggal
sedangkan konsentrasi COD rata-rata di dalam yang lebih lama 2 kali lipat daripada zona aerob.
efluen turun menjadi 420,2 mg/l, atau efisiensi Dengan demikian penghilangannya menjadi
penghilangan COD rata-rata menjadi sekitar lebih banyak.
62,9 %. Walaupun demikian, zona aerob tetap
diperlukan karena zona aerob juga berguna
KONSENTRASI COD (mg/l)
9
Nusa Idaman Said : Aplikasi Bio-ball Untuk Media Biofilter …… JAI Vol. 1 , No.1 2005
1200
80
1000
1400 100
60
800
WARNA (PtCo)
Influen Reaktor (mg/l)
1000
Efluen Anoksik (mg/l)
400 Efluen Reaktor Total (mg/l)
800 60
Efisiensi Anoksik (%) 20 HRT 72 Jam HRT 48 Jam
200 Efisiensi Reaktor Total (%)
600 Influen Reaktor (PtCo)
40
Efluen Anoksik (PtCo)
0 0 Efluen Reaktor Total (PtCo)
0 5 10 15 20 25 400 Efisiensi Anoksik (%) 24 jam
Efisiensi Reaktor Total (%)
10
Nusa Idaman Said : Aplikasi Bio-ball Untuk Media Biofilter …… JAI Vol. 1 , No.1 2005
Gambar 1 : Lokasi Industri Laundry Di Kelurahan Sukabumi Selatan, Kecamatan Kebon Jeruk,
Jakarta Barat.
Keterangan angka di dalam Kotak dari kiri ke kanan : Debit (m3/hari), BOD (mg/l), COD (mg/l) dan pH Air Limbah.
11