Sei sulla pagina 1di 72

Edisi 25 | November 2014

Mengenal E-Commerce
dan Pajaknya
Tips Jitu Sistem
Jadi “Wajib Menguber Pajak “Taxi Uber” Pembayaran
Pajak Taat” Pajak Secara
ala Cak Elektronik
Lontong (Billing
System)

Catatan
Manis di
Lisbon

Dirjen Pajak Hasil Lelang, Adu “Pintar Pajak” di


Jangan Dibebani Target Kota Apel
Tinggi
Empowering Transfer Pricing Analysis
A data and process driven tax analysis tool that helps you with compliance,
risk management and planning. TP Catalyst is used by tax authorities
globally – benefit from using the same tool.

Planning TP Management

• Do feasibility analyses for new locations • Understand group structures


or structures • Set intra-group agreements
• Compare scenarios based on
different assumptions
• Identify savings opportunities
Set your
Implement
tax policies

• Research compliance • Monitor using


requirements globally operating results
• Generate TP reports • Highlight areas of
to include in Monitor and potential TP risk
Comply
your documentation adjust • Run scenarios for potential
• Comply with documentation TP adjustments
requirements - domestically • Challenge tax authority positions
and internationally with same data sources
• Save templates and update documentation • Quantify potential TP adjustments for
easily - on an ongoing basis tax provisions

Compliance Risk Management

Key datasets / tools


• Industry research • Lending margin data for intra-group finance
• Comprehensive company information • Credit risk model for intra-group finance
• Corporate structures • Royalty rate information for intra-group
• IBFD global library of TP legislation licensing of intangibles

bvdinfo.com/transferpricing
singapore@bvdinfo.com 65 64969000
insideCONTENT Edisi 25 | November 2014

4 InsideGREETINGS 6
Payment
Data

21 InsideEVENT
Vokasi Pajak UI Siap Menyongsong Hadirnya MEA
Software
2015 Cloud

22 InsidePROFILE
Bayar Pajak, Syarat Perusahaan untuk Berkembang
Apps
XaaS
Shop

InsideHEADLINE
26 InsideEVENT
Adu “Pintar Pajak” di Kota Apel
Pajak Dunia Bisnis Digital

33 InsideREGULATION
Sistem Pembayaran Pajak Secara Elektronik 16
(Billing System)

36 TaxENLIGHTENMENT

38 NewsflashDOMESTIC

40 NewsflashINTERNATIONAL
InsidePROFILE
Pajak E-Commerce, Antara Hambatan dan

42 InsideREVIEW
Menguber Pajak “Taksi UBER”
Tantangan

46 InsideCOURT
Royalti versus Business Profits
30
50 InsideEVENT
Workshop: Strategies to Defense Transfer Pricing
Disputes

52 Insidereview
Interest Rate Benchmarking dalam Transaksi
Pinjaman dari Pihak Afiliasi
InsideOPINION
57
Dirjen Pajak Hasil Lelang, Jangan Dibebani Target
InsideSOLUTION Tinggi

60 InsideLIBRARY 65
61 TaxTRAVELING
Catatan Manis Studi Transfer Pricing di Lisbon

67 InsideINTERMEZZO

70 SayembaraCERPEN
InsideCELEBRITY
Tips Jitu Jadi “Wajib Pajak Taat” Ala Cak Lontong
insidegreetings
Komunitas Pajak yang terhormat,

Di penghujung tahun 2014


ini, InsideTax kembali hadir
untuk menemani hari-hari
Anda. Kami selaku tim redaksi
mengucapkan rasa terima kasih
kepada para pembaca sekalian
yang masih setia menyimak
rubrik-rubrik yang disajikan
dalam InsideTax. Pada edisi ke-
PEMIMPIN UMUM 25 untuk bulan November ini,
Darussalam redaksi InsideTax mengangkat
isu mengenai aspek perpajakan
WAKIL PEMIMPIN UMUM
atas transaksi e-commerce
Danny Septriadi
(electronic commerce).
KOORDINATOR PELAKSANA Dunia bisnis masa kini
B. Bawono Kristiaji semakin berkembang dengan
cepat, apalagi sejak munculnya
PEMIMPIN REDAKSI
internet sebagai sarana untuk
Toni Febriyanto
berkomunikasi dan memperoleh
REDAKSI informasi. E-commerce kini
Awwaliatul Mukarromah menjadi sangat populer
Deborah dan menjadi cara baru bagi
Dienda Khairani masyarakat untuk melakukan
Gallantino F. bisnis. Sebagai suatu bentuk
Ganda C. Tobing
bisnis yang tidak seperti transkasi bisnis pada umumnya, dari sisi perpajakan,
Indah Kurnia
R. Herjuno Wahyu Aji e-commerce masih menjadi suatu jenis usaha yang sulit untuk dipajaki. Pasalnya,
Romy Afandi sampai saat ini belum ada ketentuan secara internasional mengenai pemajakan atas
Untoro Sejati e-commerce.
Di Indonesia sendiri baru terdapat aturan yang sifatnya hanya memberi penegasan
DESAIN
Gallantino F.
bahwa kewajiban perpajakan atas kegiatan e-commerce sama dengan kegiatan jual
Tati Pertiwi beli pada umumnya. Ketiadaan aturan pajak atas e-commerce memang didasari
oleh sulitnya otoritas pajak dalam mendeteksi transaksi bisnis yang dilakukan oleh
ILUSTRATOR pelaku e-commerce, apalagi jika sudah berkaitan dengan negara lain. Dalam draf
Robet BEPS Action Plan 1 yang dicetuskan oleh OECD tentang digital economy juga sekilas
membahas pajak atas e-commerce. Berangkat dari permasalahan tersebut, redaksi
KEUANGAN tertarik untuk membahas aspek perpajakan atas transaksi e-commerce secara lebih
Dewi Permatasari mendalam yang dapat disimak pada rubrik InsideHEADLINE.
MARKETING Rubrik InsidePROFILE juga tidak kalah menariknya, liputan wawancara yaitu
Eny Marliana berjudul “Pajak atas Transaksi E-Commerce: Antara Hambatan dan Tantangan”
(Nufransa Wira Sakti, Chief Change Management Officer 1, CTO-Kemenkeu) dan
REKENING BANK “Bayar Pajak, Syarat Perusahaan untuk Berkembang” (Hari Sungkari, co-founder PT
BCA KCP Ruko Artha Gading
Mitra Mandiri Informatika) semakin memberikan wawasan mengenai perkembangan
A/C: 8400031020
A/N: PT Dimensi Internasional Tax e-commerce dan aspek pajaknya di Indonesia. Tak ketinggalan, InsideREVIEW yang
berjudul “Menguber Pajak Taksi Uber” semakin menambah keseruan edisi November
ALAMAT REDAKSI ini.
Menara Satu Sentra Kelapa Gading
Redaksi juga menyajikan rubrik InsideCOURT yang berjudul “Royalti versus
Lantai 6 (Unit #0601 - #0602)
Jl. Bulevar Kelapa Gading LA3 No. 1
Business Profit” dan InsideREGULATION yang berjudul “Sistem Pembayaran Pajak
Summarecon, Kelapa Gading, Secara Elektronik (Billing System)” dengan disertai infografis mengenai mekanisme
Jakarta Utara, Indonesia 14240 Billing System. Selain itu, masih banyak lagi rubrik menarik lainnya yang sayang
Telp : +6221 2938 5758 sekali bila Anda lewatkan.
Fax : +6221 2938 5759
Sebagai penutup, Redaksi berharap kepada para pembaca InsideTax untuk tetap
Email : insidetax@dannydarussalam.com
Website : dannydarussalam.com/insidetax semangat dan turut berpartisipasi aktif dalam membenahi dan membangun perpajakan
Indonesia yang tercinta ini. Salah satu caranya dengan mengirimkan buah pemikiran
berupa ide, opini, atau gagasan dalam bentuk tulisan kepada redaksi InsideTax. Akhir
kata, selamat menikmati waktu yang tersisa di penghujung tahun 2014.
Diterbitkan oleh:
Toni Febriyanto

(PT Dimensi Internasional Tax)


insidegreetings

Informasi Kerjasama dan Pemasangan Iklan


Untuk kerjasama dan pemasangan iklan, Anda dapat menghubungi:
Dienda atau Eny, 021 2938 5758 atau 021 2938 5759 (fax) atau dengan mengirimkan e-mail ke:
marketing.insidetax@dannydarussalam.com

InsideTax terbit bulanan. Wartawan dan staf Majalah InsideTax selalu dibekali tanda pengenal dan tidak
diperkenankan menerima atau meminta imbalan dari narasumber.

Menara Satu Sentra Kelapa Gading, Lantai 6 (Unit #0601 - #0602)


Jl. Bulevar Kelapa Gading LA3 No. 1, Summarecon, Kelapa Gading, Jakarta Utara, 14240, Indonesia
insideheadline

Payment
Data

Software
Cloud

Apps Shop
XaaS

Pajak Dunia Bisnis Digital

“B eberapa area yang menjadi fokus dalam pemajakan atas


ekonomi digital ini di antaranya adalah perluasan definisi
Bentuk Usaha Tetap, atribusi nilai dari produk digital dalam
menentukan alokasi laba dari setiap fungsi antar dua negara tempat
transaksi lintas batas atas barang dan jasa digital, dan karakterisasi
penghasilan dari transaksi tersebut.”
insideheadline
kerangka perpajakan internasional yang
menjadi tantangan dalam pemajakan
dalam ekonomi digital. Tulisan ini akan
ditutup dengan opsi atas alternatif
perubahan kebijakan pemajakan pada
ekonomi digital.

TIK dan Model Bisnis


Teknologi informasi dan komunikasi
GANDA C. TOBING GALLANTINO F. (TIK) merupakan gabungan antara
konsep teknologi informasi dengan
Ganda C. Tobing adalah Senior Manager, International Tax Services dan konsep teknologi komunikasi. TIK
Gallantino F. adalah Researcher, Tax Research and Training Services di dapat diartikan sebagai suatu kegiatan
DANNY DARUSSALAM Tax Center. pengolahan dan penyebaran informasi
dengan menggunakan teknologi
komputasi elektronik agar menjadi
Pendahuluan dan pengolahan data yang diperoleh suatu informasi yang efektif dan
dari pengguna. Melalui perusahaan- komunikatif untuk disampaikan kepada
pihak yang membutuhkannya atau yang

R
perusahaan tersebut, ekonomi digital
berkembang dan memberikan nilai berkepentingan. Sederhananya, TIK
evolusi digital telah mengambil adalah seluruh kegiatan yang terkait
tambah bagi perekonomian di suatu
tempat dalam perekonomian global. dengan pemrosesan, manipulasi,
negara.2
Kini, revolusi digital bertransformasi pengelolaan, pemindahan informasi
ke seluruh sektor dalam perekonomian Bertumbuhnya ekonomi digital antar-media komunikasi.4
melalui perusahaan-perusahaan global menghadirkan tantangan tersendiri bagi
yang melayani kebutuhan jutaan perpajakan internasional. Karakter dari Kekuatan teknologi berhasil
pengguna di seluruh dunia. Ekonomi ekonomi digital yang mengandalkan mengubah bagaimana manusia
digital merupakan hasil dari proses aset tidak berwujud, penggunaan data menjalankan hidup kesehariannya,
perubahan yang dilakukan melalui personal secara masif, dan tantangan kadang kala dengan kecepatan yang
teknologi informasi dan komunikasi.1 dalam menentukan jurisdiksi tempat amat menakjubkan.5 Kemajuan
nilai tambah diciptakan menimbulkan teknologi menjadi kekuatan pendorong
Misalnya, perusahaan retail di balik pertumbuhan ekonomi,
pertanyaan fundamental tentang
menyediakan layanan bagi pelanggan partisipasi warga negara, dan
bagaimana perusahaan-perusahaan
yang memesan suatu barang atau penciptaan lapangan kerja. Teknologi
pada ekonomi digital menghasilkan
jasa secara online; perusahaan di dapat membentuk ulang aspek-
laba, bagaimana hubungan antara
sektor logistik dapat memantau aspek ekonomi, pemerintahan, dan
ekonomi digital dengan konsep negara
kendaraan dan kargo dari usahanya masyarakat dunia.6
sumber dan negara domisili, serta
di seluruh belahan dunia; perusahaan
karakterisasi penghasilan untuk tujuan Bagaimana teknologi dapat
jasa keuangan menyediakan layanan
perpajakan.3 memengaruhi ekonomi? Untuk melihat
bagi pelanggannya untuk melakukan
transaksi dan mengakses produk Tidak hanya itu, perdagangan hal tersebut kita perlu melihatnya
keuangan secara online; di sektor barang dan jasa dalam ekonomi digital pada awal revolusi industri sekitar 200
pendidikan, penyedia jasa pendidikan menjadi tantangan bagi efektivitas tahun lalu. Ekonomi dunia telah berada
menawarkan kursus secara online; pemungutan Pajak Pertambahan di grafik pertumbuhan yang signifikan
dan sektor broadcast dan industri Nilai, terutama ketika barang dan jasa akibat didorong serangkaian kemajuan
media memperluas usahanya melalui tersebut dibeli oleh konsumen individu teknologi (Lihat Gambar 1).
penyediaan jasa konten digital dan dari penyedia barang dan jasa yang Semenjak revolusi industri,
social networking. berdomisili di negara lain. pertumbuhan ekonomi dunia telah
Transformasi itu didukung oleh Tulisan ini akan membahas dipengaruhi oleh inovasi. Mulai dari
inovasi model bisnis, keandalan produk pemajakan dalam ekonomi digital mesin uap, sampai ditemukannya
teknologi digital yang mereka tawarkan, dengan terlebih dahulu melihat listrik, telefon, mobil, pesawat,
berlimpahnya akses pembiayaan perkembangan teknologi informasi dan
yang dibutuhkan, perbaikan yang komunikasi serta model bisnis baru yang 4 Seafield Research and Development Services. (2012).
dilakukan secara terus menerus dalam diaplikasikan dalam ekonomi digital. Information and Communication Technology in Poverty
Reduction Dictionary. Lihat http://www.srds.co.uk/mdg/
desain dan aplikasi teknologi digital, Pembahasan dilanjutkan dengan isu dictionary.htm
hubungan baik dengan para pengguna, 5 Manika J. et al. (2013), Disruptive technologies:
Advances that will transform life, business and the
2 Pierre Collin dan Nicolas Colin, “Task Force on Taxation global economy, McKinsey Global Institute.
1 OECD, “Addressing the Tax Challenges of the Digital of the Digital Economy”, (January, 2013) 6 World Bank. (2014) Information & Communication
Economy”, OECD/G20 Base Erosion and Profit Shifting 3 OECD, “Action Plan on Base Erosion and Profit Technologies Overview. Lihat http://www.worldbank.org/
Project, OECD Publishing, (2014) Shifting”, OECD Publishing, (2013), 10 en/topic/ict/overview

InsideTax | Edisi 25 | November 2014 7


insideheadline
Gambar 1 - Dampak Kemajuan Teknologi pada Pertumbuhan Ekonomi
10.000
Estimasi Produk Domestik Bruto Per Kapita (USD)

1000

100
0 50 100 175 250 1550 1650 1700 1750 1800 1850 1900 1950 2000
Mesin
Kemajuan Mesin Mesin uap Produksi Mesin
uap baja pembakar Internet
teknologi cetak pertama efisien internal

1450 1698 1769 1855 1860 1870-an Sekarang

Sumber: Angus Maddison, “Statistics on world population, GDP and per capita GDP, 1-2008 AD,”the Maddison Project database: McKinsey Global Institute analysis

komputer, dan internet. Tiap inovasi Kehadiran internet sebagai tambah dan perkembangan bisnis
dari teknologi telah membawa produk digital menjadi wadah sebuah perusahaan. Dengan mobilitas aset
dampak positif bagi produktivitas dan perubahan dari model bisnis yang tidak berwujud, suatu perusahaan
pertumbuhan ekonomi. Contoh, pada tradisional menjadi sebuah model bisnis dapat mentransfer hak penggunaan
tahun 1850 – 1900, sebuah inovasi baru yang mutakhir. Sebagai contoh, aset tidak berwujud tersebut kepada
dalam industri pengolahan logam suatu industri yang mengadaptasi model perusahaan afiliasinya, sehingga
berhasil menggandakan PDB per kapita bisnis tradisional pada awalnya menjual pemilik legal aset tidak berwujud
dunia. 7 Pada masa tersebut, teknik barang berwujud, dengan kedatangan akan terpisah dengan aktivitas yang
pengolahan baja yang diperkenalkan dunia digital, barang tersebut diubah dihasilkan dari pengembangan aset
oleh penemunya memungkinkan baja bentuknya menjadi barang tidak tersebut.
untuk diproduksi secara cepat, besar- berwujud. Penjualan barang yang 2. Mobilitas fungsi bisnis. Perusahaan
besaran, dan tidak memakan biaya tadinya harus diproduksi dengan memiliki fleksibilitas dalam
tinggi. memperhitungkan biaya pembelian menentukan lokasi beroperasi
Banyak industri telah mengadopsi bahan baku atau memikirkan harga atau sumber daya lainnya yang
teknologi untuk menaikkan sewa gudang, menimbulkan model berdampak pada tersebarnya fungsi
produktivitas, memperluas pasar, dan bisnis baru. Dengan penjualan online, dan aset perusahaan tersebut di
mengurangi biaya operasional di dalam secara fisik tidak lagi dibutuhkan berbagai Negara.
suatu usaha.8 Internet, salah satu gudang (tempat penyimpanan) barang 3. Sangat mengandalkan data. Dalam
inovasi dari TIK menjadi basis model tidak berwujud tadi. ekonomi digital, pengumpulan data
bisnis baru dalam era terkini. Internet Dapat dibayangkan, bagaimana mengenai supplier, konsumen,
membuat dunia menjadi tanpa batas, kemunculan model bisnis baru dalam dan operasi dapat menambah
siapapun dapat terhubung kemanapun. era ekonomi digital saat ini, yang produktivitas usaha. Data tersebut
fungsinya mungkin dapat saling memiliki nilai tambah tersendiri
Internet memperkenalkan cara baru ketika diolah atau digunakan untuk
berkomunikasi, mempermudah suatu melengkapi atau saling tumpang
tindih. Keragaman model bisnis dalam analisis sebuah produk.
informasi dikelola, bahkan menata
era ekonomi digital saat ini dapat
ulang rantai bisnis. Adopsi ini dilakukan Kerangka Perpajakan
terhadap model bisnis yang diterapkan digambarkan dari bagaimana suatu
industri menghasilkan pendapatan Internasional Saat Ini
oleh perusahaan multinasional, sektor
usaha kecil menengah (UKM), dan baru (Lihat Tabel 1). Isu pemajakan pada ekonomi
akan berbisnis (start-ups). Industri Terdapat beberapa karakteristik digital bukanlah isu yang baru.
mulai memasuki sebuah dunia baru dari ekonomi digital yang mungkin saja Pada pertengahan tahun 1990-an,
yang diciptakan oleh internet, dunia relevan dari perspektif pajak. Berikut akademisi, praktisi, dan organisasi
digital. ini adalah beberapa karakeristik dari internasional di bidang perpajakan telah
ekonomi digital tersebut: mewacanakan tantangan yang berasal
dari perdagangan global melalui media
1. Mobilitas aset tidak berwujud. elektronik (e-commerce).9 Isu-isu yang
7 Manika J. et al. (2013), Disruptive technologies: Dalam ekonomi digital, investasi
Advances that will transform life, business and the
global economy, McKinsey Global Institute.
dan pengembangan aset tidak 9 Arthur Cockfield, “BEPS and Global Digital Taxation”,
8 OECD (2014), Addressing the Tax Challenges of the berwujud merupakan kontributor Tax Notes International, (September 2014): 934; Lihat
Digital Economy, OECD/G20 Base Erosion and Profit diantaranya Reuven Avi Yonah, “International Taxation
Shifting Project, OECD Publishing.
utama dalam penciptaan nilai of Electronic Commerce”, Tax Law Review, (1997);

8 InsideTax | Edisi 25 | November 2014


insideheadline
Tabel 1 - Diversity of Revenues

Revenue Models Penjelasan

Advertising-based revenues Penyediaan konten digital dalam bentuk space (ruang) iklan berbayar di sebuah website atau
platform (aplikasi) yang dapat diakses melalui internet. Selain itu, iklan berbayar juga disediakan
oleh platform media sosial.

Digital content purchases or Penyedia konten digital mendapatkan pendapatan dari konsumen yang membayar untuk setiap
rentals item yang diunduh melalui internet secara langsung. Penjualan dan penyewaan e-books, video klip,
musik, aplikasi dan permainan (online games), serta barang digital lainnya masuk ke kategori ini.

Selling of goods Toko virtual (online retailer) yang menjual barang-barang berwujud (tangibles) melalui website
resminya atau pasar digital (online marketplace) di Internet. Barang-barang tidak berwujud
(virtual item) yang diperjualbelikan dalam aplikasi dan online games juga termasuk ke dalam
kategori ini.

Subscription-based revenues Pendapatan diperoleh dari biaya berlangganan konten digital yang dibayarkan oleh konsumen
secara berkala. Konten digital yang dimaksud adalah berita, streaming musik & video, dan
sebagainya. Juga termasuk pembayaran rutin untuk pelayanan dan pemeliharaan aplikasi atau
software, seperti anti-virus yang harus di-update melalui internet.

Selling of services Model bisnis ini bergerak di bidang jasa tertentu. Contoh jasa yang dapat disediakan secara
online saat ini adalah jasa hukum, jasa keuangan (perantara), jasa konsultasi, biro perjalanan
(pariwisata), digital agency dan sebagainya.

Licensing content and Jasa yang disediakan lebih terspesifikasi. Yaitu, jasa pembuatan konten digital (jurnal dan
technology publikasi), algoritma, software khusus, dan konten berteknologi tinggi (artificial intelligence)
dengan lisensi.

Selling of user data and Segala sesuatu yang berkaitan dengan jual beli penyediaan database, analisis database,
customised market research telematika, dan data yang diperoleh untuk tujuan penelitian. Penyedia layanan internet (ISP)
termasuk ke dalam kategori ini.

“Hidden” fees and loss leaders Model bisnis ini sudah dikenal secara tradisional. Pada kategori ini suatu barang/jasa dijual
dengan harga rendah atau gratis, kemudian kerugian tersebut ditutupi dengan menjual barang/
jasa pelengkapnya. Atas barang/jasa pelengkap tersebut dikenakan biaya yang cukup tinggi
sehingga menjadi keuntungan bagi penyedianya. Contoh, online banking, yang menawarkan
diskon untuk pembelian dengan kartu kredit. Namun setiap bulannya dikenakan biaya administrasi
yang lebih tinggi untuk penggunaan kartu kredit tersebut.
Sumber: OECD (2014), Addressing the Tax Challenges of the Digital Economy, OECD/G20 Base Erosion and Profit Shifting Project, OECD Publishing.

diulas di era tersebut masih relevan realistic doctrine yang dimotori oleh barang atau jasa yang dilakukan
dengan tantangan yang dihadapi di upaya enforcement, administrasi, di negaranya dalam konteks PPN.
masa sekarang. Isu ini dapat dipetakan dan pemungutan pajak dari suatu Sementara enforcement jurisdiction
menjadi dua kelompok yaitu isu dalam negara.11 Dalam realistic doctrine, berkaitan dengan kedaulatan suatu
Pajak Penghasilan (PPh) dan Pajak jurisdiksi pemajakan dapat dibedakan negara untuk memungut pajak atas
Pertambahan Nilai (PPN). menjadi substantive jurisdiction dan penghasilan yang bersumber dari
Secara umum, suatu negara enforcement jurisdiction.12 negaranya atau konsumsi barang atau
memiliki hak pemajakan berdasarkan Substantive jurisdiction terhubung jasa di negaranya. Hal ini mencakup
dua hal yaitu: keterkaitan antara suatu dengan kewenangan suatu negara untuk isu yang berhubungan dengan
negara dengan subjek pajak (personal mengenakan pajak atas suatu subjek kewenangan untuk memungut pajak
attachment) dan keterkaitan antara yang dapat dipungut pajaknya, sehingga atas penghasilan yang diperoleh
suatu negara dengan teritorial negara mencakup justifikasi pemajakan atas non-resident yang bersumber dari
tersebut (territorial attachment).10 penghasilan yang bersumber dari negaranya, atau kewenangan untuk
Kedua hak pemajakan tersebut negaranya dalam konteks PPh, dan memungut pajak atas barang dan jasa
berkontribusi kepada formulasi dari justifikasi pemajakan atas konsumsi yang dibeli oleh konsumen di negaranya
dari penyedia barang dan jasa di luar
Charles Kingson, “The David Tillinghast Lecture: Taxing 11 Niv Tadmore, “Source Taxation of Cross-Border negara tersebut.
the Future”, Tax Law Review, (1996); OECD, “Electronic Intellectual Supplies – Concepts, History and Evolution
Commerce: Taxation Framework Conditions”, OECD into the Digital Age”, Bulletin for International Taxation,
Sebagaimana yang telah diketahui
Report by the Committee on Fiscal Affairs (1998). (2007) bersama, pelaksanaan hak pemajakan
10 Wolfgang Schon, “Persons and Territories: on the 12 Walter Hellerstein, “Jurisdiction to Tax in the Digital suatu negara atas transaksi lintas
International Allocation of Taxing Rights”, British Tax Economy: Permanent and Other Establishments”,
Review, (2010): 544 Bulletin for International Taxation, (2014) batas menyebabkan timbulnya

InsideTax | Edisi 25 | November 2014 9


insideheadline
pajak berganda. Banyak negara demikian, penerapan prinsip destinasi adanya PPN yang dikenakan atas
menandatangani perjanjian bilateral ini masih memungkinkan adanya pajak transaksi jasa tersebut. Hal ini juga
untuk menghindari efek dari pemajakan berganda atau bahkan tidak dikenakan didorong oleh fakta bahwa orang
berganda (Perjanjian Penghindaran pajak sama sekali. Hal ini disebabkan pribadi sebagai konsumen akhir tidak
Pajak Berganda/P3B). Model P3B yang oleh perbedaan diantara berbagai memiliki motivasi dalam pelaksanaan
diadopsi dalam negosiasi antar-negara, self-assessment atas pemanfaatan
negara dalam implementasinya.
jasa dari luar negeri karena orang
yaitu OECD Model dan UN Model, Bagi transaksi barang dalam pribadi tersebut bukanlah pengusaha
merupakan turunan dari model P3B perdagangan internasional, menjadi kena pajak yang memiliki hak untuk
yang dirancang pada tahun 1928 oleh suatu norma bagi negara penjual mengkreditkan atas PPN yang dibayar
League of Nations ketika perdagangan yang melakukan ekspor untuk tidak melalui self-asssessment tersebut.
global belum semasif seperti sekarang mengenakan PPN atas ekspor barang
ini, bahkan ekonomi digital belum tersebut, sementara negara pembeli
menjadi suatu fenomena pada saat itu. Tax Planning dalam Era
memungut PPN atas impor yang
Ketentuan pemajakan dalam P3B dilakukan. Sementara untuk identifikasi Ekonomi Digital
mengatur tentang hak pemajakan tempat pemajakan atas transaksi jasa Praktik tax planning yang umumnya
sepenuhnya bagi negara domisili atas dalam perdagangan internasional, dilakukan oleh perusahaan penyedia
business profits yang diperoleh oleh terdapat dua pendekatan yang umum barang atau jasa digital diantaranya
penerima penghasilan, kecuali terdapat diterapkan yaitu:16 adalah:
Bentuk Usaha Tetap (BUT) di negara 1. Jika konsumen berada di negara 1. Menghindari timbulnya BUT.
sumber.13 Konsep BUT digunakan yang berbeda dengan penyedia Pada dasarnya, isu BUT ini
sebagai ambang batas pemajakan jasa, maka PPN dikenakan di bukanlah merupakan isu utama
bagi negara sumber untuk memajaki negara tempat konsumen tersebut dalam melakukan penghindaran
business profits yang diperoleh oleh berdomisili. pajak karena isu ini merupakan
Wajib Pajak Luar Negeri (WPLN).14 2. Terdapat dua cara dalam bentuk kebijakan dari peraturan
Dengan kata lain, konsep BUT pengadministrasian PPN dalam domestik dan P3B. Akan tetapi,
menjelaskan suatu level tertentu dari pendekatan ini, yaitu: pertama, jika penghasilan yang diperoleh
kehadiran secara ekonomis WPLN penyedia jasa mendaftarkan dari negara sumber tanpa adanya
di negara sumber sehingga dapat diri di negara tempat konsumen BUT tersebut dilakukan secara
menjustifikasi hak pemajakan negara berdomisili dan kemudian bersamaan dengan strategi untuk
sumber atas business profit yang memungut serta menyetor PPN menghindari pajak di negara
diperoleh oleh WPLN. ke negara tempat konsumen domisili sehingga penghasilan
Dengan mensyaratkan adanya level berdomisili, dan kedua, ketika tersebut tidak dikenakan pajak
tertentu dari kehadiran ekonomis, konsumen merupakan Pengusaha di manapun, maka dalam hal ini
konsep BUT juga dimaksudkan Kena Pajak maka kewajiban timbul isu penghindaran pajak.
untuk memastikan negara sumber pemungutan dan penyetoran PPN Menghindari timbulnya BUT juga
dalam mengenakan pajak memiliki itu diberikan kepada konsumen dapat dilakukan melalui aktivitas-
enforcement jurisdiction atau dan PPN yang dibayar sendiri oleh aktivitas yang dikecualikan dari BUT
kemampuan administratif untuk konsumen tersebut dapat digunakan sebagaimana diatur dalam Pasal 5
memungut pajak dari substantive sebagai pajak masukan untuk tujuan ayat (4) OECD Model.
jurisdiction yang dimilikinya. Dari pengkreditan PPN. 2. Maksimalisasi biaya di negara
komponen BUT dapat disimpulkan 3. Pemberian jasa dikenakan PPN tempat barang atau jasa dipasarkan
bahwa konsep BUT mensyaratkan di negara tempat penyedia jasa dalam bentuk pembayaran bunga,
adanya kehadiran secara fisik di negara berdomisili, meskipun jasa tersebut royalti, atau management fees.
sumber.15 diberikan di negara tempat Isu ini bersinggungan dengan isu
Dalam konteks PPN, penggunaan konsumen berdomisili. transfer pricing.
prinsip destinasi (destination principle) 3. Minimalisasi fungsi, aset, dan
Dalam praktiknya, penerapan prinsip
telah menjadi suatu konsensus risiko di negara tempat barang atau
destinasi terhadap transaksi yang
atau norma dalam perdagangan dilakukan dengan konsumen akhir jasa dipasarkan. Isu ini terutama
internasional di antara negara-negara yang berdomisili di luar negeri dan berhubungan dengan isu transfer
yang menerapkan PPN. Walau berharap konsumen akhir tersebut akan pricing.
menjalankan kewajiban pemungutan 4. Hak atas aset tidak berwujud dan
PPN secara self-assessment di negara penghasilan dari penggunaan
13 Darussalam, John Hutagaol, dan Danny Septriadi,
“Konsep dan Aplikasi Perpajakan Internasional”, domisilinya berdampak pada tidak aset tersebut ditempatkan pada
(Jakarta: DANNY DARUSALAM Tax Center, 2010), 55- perusahaan yang berdomisili
56
14 Lihat Arvid Skaar, “Permanent Establishment: 16 Liam Ebrill, “The Modern VAT”, (Washington di negara yang menerapkan
Erosion of a Tax Treaty Principle”, (the Netherlands: DC: International Monetary Fund, 2001); Lihat juga preferential regime (misalnya:
Kluwer Law International, 1991) Arthur Cockfield, Walter Hellerstein, Rebecca Millar,
15 Dale Pinto, “The Need to Reconceptualize the dan Christophe Waerzeggers, “Taxing Global Digital
Irlandia yang memberikan tarif
Permanent Establishment Threshold”, Bulletin for Commerce”, (the Netherlands: Kluwer Law International, khusus bagi perusahaan penyedia
International Taxation, (2006) 2013)

10 InsideTax | Edisi 25 | November 2014


insideheadline
Gambar 2 - Online Retailer
Melakukan R&D, mengoperasikan website,
mengkoordinasikan penjualan dan pengadaan, dan
RCo pemilik intangibles (aset tidak berwujud)

(Negara R)

Hak atas intangibles


Pembayaran buy-in dan kontrak
di Negara T/S

RCo Regional Memegang saham anak perusahaan di Negara T/S,


pemilik intangibles untuk penggunaan di Negara Management
Holding (Negara T) T/S, dan men-sublisensikan intangibles ke anak
perusahaan di negara T/S
fee

Lisensi intangibles di Royalti


Negara T/S
Mengoperasikan website di negara T/S, pemilik
persediaan barang fisik & digital, melakukan proses
RCo OpCo pembayaran.
Pembayaran barang Regional
dan produk digital (Negara T)

Fee (cost-plus basis)

SCo
(Negara S) Mengoperasikan gudang, melakukan pengiriman,
layanan purna jual
Konsumen Negara S
Sumber: OECD (2014), Addressing the Tax Challenges of the Digital Economy, OECD/G20 Base Erosion and Profit Shifting Project, OECD Publishing.

teknologi informasi dan komunikasi; lainnya. RCo menjalankan bisnis berupa pajak internasional dirancang lebih dari
atau melalui negara-negara yang internet apps store, dimana konsumen delapan puluh tahun silam. Kehadiran
menerapkan patent box seperti dapat mengunduh aplikasi-aplikasi dari fisik di negara tempat barang atau jasa
Belanda). RCo di ponsel atau peralatan lainnya, dipasarkan sudah merupakan barang
baik aplikasi yang dibuat oleh RCo usang bagi perusahaan dalam ekonomi
Contoh aktivitas ekonomi dalam sendiri maupun developer dari pihak digital.
ekonomi digital dan konsekuensi ketiga.
pemajakannya di bawah ini dapat Di sisi lain, ambang batas
menjelaskan peluang untuk melakukan Meskipun begitu, developer pemajakan bagi negara sumber yang
tax planning dalam ekonomi digital.17 pihak ketiga harus menggunakan saat ini berlaku masih didasarkan pada
software yang disediakan RCo untuk kehadiran fisik. Selain itu, ambang
1. Online Retailer menyesuaikan OS-nya sesuai standar batas pemajakan bagi negara sumber
RCo Group adalah sebuah dari RCo. Penentuan harga untuk juga didorong untuk memastikan
perusahaan multinasional aplikasi developer pihak ketiga negara sumber memiliki kapabilitas
(multinational enterprise/MNE) yang ditentukan oleh developer tersebut administratif dalam memungut pajak
bergerak di bidang penjualan produk sesuai dengan guidelines yang dibuat atas penghasilan yang diperoleh
secara online berupa produk/barang RCo, dimana 75% dari penghasilan wajib pajak luar negeri. Hal tersebut
fisik dan produk digital. Produknya atas penjualan di app store diberikan menimbulkan tantangan bagi ketentuan
dijual melalui website. Barang fisik untuk developer dan 25 % diberikan PPh dalam menghadapi ekonomi
dikirimkan melalui jasa pengiriman untuk RCo. Ilustrasi dapat dilihat digital.
independen dan produk digital dapat pada Gambar 3 dan konsekuensi Oleh karena itu, perlakuan pajak
diunduh dari website ke komputer perpajakannya dapat dilihat dalam atas ekonomi digital ini akan mengubah
konsumen. RCo Group ini menjalankan Tabel 3. standar perpajakan internasional
bisnis online yang fungsi kerjanya menuju pada atribusi hak pemajakan
tersebar di negara R, T, dan S seperti Kerangka Perpajakan yang lebih kepada negara tempat
yang terlihat dalam Gambar 2. Serta Internasional dalam barang atau jasa digital tersebut
konsekuensi perpajakannya dapat dipasarkan (market country).18 Hal ini
dilihat pada Tabel 2. Menghadapi Tantangan
Ekonomi Digital disebabkan pasar dari barang atau jasa
2. Internet App Store digital merupakan faktor utama yang
Evolusi model bisnis dan mengendalikan nilai yang diciptakan
RCo Group adalah pencipta
bertumbuhnya ekonomi digital (value created) oleh barang atau jasa
operating system (OS) untuk ponsel
menyebabkan operasional usaha digital tersebut.
(seluler) atau peralatan portable
dari wajib pajak luar negeri di negara
tempat barang atau jasa digital
17 Disarikan dari OECD, “Addressing the Tax Challenges 18 Lihat juga Pierre Collin dan Nicolas Colin, “Task
of the Digital Economy”, OECD/G20 Base Erosion and tersebut dipasarkan berbeda jika Force on Taxation of the Digital Economy”, Report to the
Profit Shifting Project, OECD Publishing, (2014) dibandingkan dengan ketika aturan Minister of Economy of France, (Januari 2013)

InsideTax | Edisi 25 | November 2014 11


insideheadline
Wujud dari atribusi hak pemajakan keterkaitan (nexus) hak pemajakan modifikasi pasal 5 ayat (4) OECD
kepada negara tempat barang atau atas penghasilan yang bersumber dari Model ini yaitu:19
jasa digital tersebut dipasarkan negara tersebut.
(market country) dapat dilakukan Terkait dengan isu BUT, diperlukan 19 OECD, “Public Discussion Draft BEPS Action 1:
melalui perluasan definisi BUT modifikasi pasal 5 ayat (4) OECD Address the Tax Challenges of the Digital Economy”,
sebagai konsekuensi dari perluasan Model. Terdapat 2 pilihan dalam
(24 Maret 2014): 64; Paragraf a hingga d dari Pasal
5 ayat (4) OECD Model Convention adalah sebagai

Tabel 2 - Konsekuensi Perpajakan atas Online Retailer

Jenis Pajak Negara S Negara T Negara R

Pajak Langsung (Direct • Berdasarkan profil risiko dan • Negara T mengenakan corporate • Negara R mengenakan corporate
Tax) fungsi SCo yang terbatas tax atas profit yang diperoleh RCo income tax yang diterima oleh
(jasa yang bersifat rutin ke Regional Holding. (Karena ketentuan RCo, termasuk buy-in payment
RCo Regional Opco), maka tertentu di Negara T, RCo berhak atas transfer pengadaan barang
penghasilan kena pajaknya atas tarif yang lebih rendah pada tidak berwujud (intangible) dari
sangat minim. umumnya untuk penghasilan berupa RCo Regional Holding.
royalti). Namun, karena tidak adanya track
• Seluruh penghasilan yang
diperoleh dari penjualan produk • Negara T mengenakan corporate record dari keikutsertaan RCo
secara online kepada konsumen tax atas profit yang diperoleh pada saat transaksi, maka RCo
di negara S diperlakukan sebagai RCo Regional OpCo dari aktivitas dapat mengambil posisi bahwa
nilai intangible tersebut sangat
penghasilan RCo Regional Opco). penjualan secara online.
rendah, maka jumlah keuntungan
Karena tidak ada kehadiran fisik Profit tersebut hampir seluruhnya yang sebenarnya (actual amount)
(physical presence) RCoRegional di-offset untuk membayar royalti yang menjadi objek pajak akan
OpCo di negara S dan tidak ada kepada RCo Regional Holding menjadi sangat kecil.
interaksi langsung SCo kepada atas hak penggunaan intangible
konsumen di negara S, maka dalam mengoperasikan website • RCo juga menerima pembayaran
negara S tidak mengenakan pajak dan management fee kepada RCo tahunan (annual payment) dari
atas penghasilan tersebut. (Tidak atas jasa co-ordinating sales and RCo Regional Holding atas
ada hak pemajakan bagi negara S prorecurement. cost-sharing arrangement yang
berdasarkan ketentuan domestik jumlahnya bisa lebih kecil dari
maupun tax treaty yang berlaku • Tidak ada withholding tax atas
jumlah royalti yang diterima RCo
(tidak ada BUT di negara S). pembayaran royalti RCo Regional
Regional Holding.
Opco kepada RCo Regional Holding
(company resident di negara T) Berdasarkan ketentuan domestik
dan management fee kepada RCo di Negara R, RCo berhak atas
(non-resident company di Negara R R&D tax credit yang secara
signifikan mengurangi pajak
yang berdasarkan tax treaty tidak
terutangnya.
boleh dipajaki). Begitu juga dengan
pembayaran oleh RCo Regional • Menurut ketentuan controlled
Holding kepada RCo, tidak ada WHT foreign company (CFC) di negara
berdasarkan tax treaty yang berlaku. R, dalam kondisi tertentu royalti
yang diterima RCo Regional
Holding dianggap sebagai passive
income yang akan dikenakan
pajak di RCo.
Namun, karena RCo Regional
Opco dianggap sebagai
transparent entity (untuk
tujuan perpajakan di negara R),
penghasilannya dianggap telah
diterima langsung oleh RCo
Regional Holding dan karena itu
dianggap sebagai active income
yang dapat dipajaki di negara R
jika penghasilan itu dibayarkan
ke RCo

Pajak Tidak langsung • Perlakuan PPN Business to Business (B2B).


(PPN)
• Perlakuan PPN Business to Consumer (B2C) di negara S. Terdapat perbedaan perlakuan atas produk fisik dan digital.
-- Suplai barang fisik dari RCo Regional OpCo yang disimpan di gudang SCo yang dikirimkan ke konsumen di negara S
dikenakan PPN di negara S;
-- Suplai barang fisik dikirimkan langsung ke konsumen dari luar negeri (negara T), maka untuk negara ekportir dikenakan
PPN dengan tarif 0% dan untuk negara importir dikenakan PPN sesuai ketentuan (negara S);
-- Suplai produk digital kepada konsumen akhir di negara S, pada prinsipnya harus dikenakan PPN di negara S berdasarkan
destination principle.
Cukup sulit bagi Negara S mengenakan PPN atas suplai ini, hal dikarenakan penyuplai (supplier) barang adalah non-
resident di negara S dan memungut pajak dari konsumen akhir adalah hal yang tidak efektif. Beberapa yurisdiksi ada
yang mengatur ketentuan bahwa non-resident supplier (penjual) untuk mendaftarkan diri dan menyerahkan pajak yang
dipungut, namun hal tersebut menjadi tantangan bagi otoritas pajak untuk meningkatkan kepatuhan pajak.

12 InsideTax | Edisi 25 | November 2014


insideheadline
Gambar 3 - Internet App Store
Aktivitas jasa R&D,
RCo
(Negara R)

Penjualan intangibles dan Pembayaran untuk penjualan intangibles dan


kontrak R&D imbalan jasa untuk aktivitas R&D

TCo
(Negara T) Pembelian aplikasi
Pemilik intangibles secara global, mengelola penjualan
lokal, memproses transaksi, dan strategi marketing

Net Amount - Konsumen Global


Agency Fee
Service Fee
(cost-plus basis)
Third-party Sco
Promosi dan marketing
developers (Negara S)

Sumber: OECD (2014), Addressing the Tax Challenges of the Digital Economy, OECD/G20 Base Erosion and Profit Shifting Project, OECD Publishing.

Tabel 3 - Konsekuensi Perpajakan atas Internet App Store

Jenis Pajak Negara S Negara T Negara R

Pajak Langsung (Direct • Sco sebagai perusahan afiliasi egara T mengenakan corporate tax
• N • Negara R mengenakan corporate
Tax) lokal yang fungsinya terbatas atas profit yang diterima TCo, namun tax atas profit yang diterima
pada marketing rutin dan pada rate 50% dari tarif di negara R RCo, terutama dari capital gain
promosi, dengan tidak ada dan S. yang diperoleh dari penjualan
kegiatan penjualan langsung teknologi ke TCo dan service fee
idak ada withholding tax yang
• T
kepada konsumen di negara yang diterima atas kegiatan R&D
dikenakan pada beberapa service fee
S, maka penghasilan kena yang dilakukan.
yang dibayarkan TCo kepada RCo
pajaknya sangat kecil. Seluruh Namun, karena tidak adanya track
dan SCo berdasarkan ketentuan tax
penghasilan yang diperoleh dari record dari keikutsertaan RCo
treaty.
penjualan produk secara online pada saat transaksi, maka RCo
kepada konsumen di negara S dapat mengambil posisi bahwa
diperlakukan sebagai penghasilan nilai intangible tersebut sangat
RCo Regional Opco. rendah, maka jumlah keuntungan
yang sebenarnya yang menjadi
• Seluruh penghasilan yang objek pajak akan menjadi sangat
diperoleh dari penjualan kecil.
aplikasi di Negara S dan
Negara R diperlakukan sebagai Berdasarkan ketentuan domestik
di Negara R, RCo berhak atas
penghasilan TCo, karena
R&D tax credit yang secara
perannya sebagai counterparty signifikan mengurangi pajak
atas transaksi dengan konsumen terutangnya.
dan administrator dari app store.
• Negara hanya mengenakan pajak
Negara S tidak mengenakan atas territorial basis dan tidak
pajak dari aktivitas bisnis app
memiliki CFC rules. Oleh karena
store tersebut karena tidak ada
hak memajaki menurut ketentuan itu, RCo dikecualikan dari pajak
dometik atau karena tax treaty atas penghasilan yang diterima
tidak memberikan hak pemajakan oleh TCo dan dividen yang
kepada negara S (tidak ada BUT diterima dari TCo.
TCo di negara S)

Pajak Tidak langsung • Perlakuan PPN B2B.


(PPN)
• Perlakuan PPN B2C, TCo dianggap sebagai supplier dari penjualan aplikasi kepada konsumen, dari pada developer pihak
ketiga. Transaksi antara TCo dan developer pihak ketiag diperlakukan sebagai business to business supplies, namun jika
turn over dari developer tersebut dibawah treshhold untuk pendaftaran PPN, maka tidak dikenakan PPN
• TCo dibutuhkan untuk mengumpulkan dan menyetorkan PPN di Negara T atas penjualan atas layanan apaun yang
diberikan kepada konsumen di negara T. Suplai kepada konsumen di luar negeri akan dikenakan zero rate atau tarif
PPN rendah. Suplai kepada konsumen di negara lain tersebut pada prinsipnnya dikenakan PPN di negara lain tersebut.
Namun, tidak mudah untuk memungut PPN terkait jurisdiksi perpajakan yang dimilikinya. Dengan begitu, konsumen
tersebut dapat memperoleh aplikasi yang bebas PPN atau PPN dengan tarif lebih rendah dibandingkan jika memperoleh
produk domestik.

InsideTax | Edisi 25 | November 2014 13


insideheadline
-- menghapus paragraf a hingga d dikembangkan di negara B. Data PPN-nya di negara konsumen. Untuk
Pasal 5 ayat (4) OECD Model; dan tersebut kemudian diolah di negara menghindari biaya kepatuhan yang
-- menghapus seluruh isi pasal 5 ayat B untuk kemudian digunakan dalam tinggi, otoritas pajak dapat menerapkan
(4) OECD Model. memperbaiki produk yang akan dijual threshold dalam pendaftaran dan
Relevansi penentuan keberadaan di negara A. Hal ini menimbulkan isu pengadministrasian kewajiban PPN oleh
BUT di negara sumber juga dikaitkan tentang bagaimana mengatribusi nilai penyedia jasa digital yang berdomisili di
dengan jasa atau barang digital dari produk digital yang diciptakan dari luar negeri. Agar mekanisme ini berjalan
dikonsumsi banyak digunakan pengolahan data. Atribusi nilai dari dengan efektif, otoritas pajak juga harus
atau dikonsumsi di negara sumber, produk digital tersebut akan berguna meningkatkan kerjasama internasional
pembayaran yang substansial dari dalam menentukan alokasi laba dari melalui pertukaran informasi (exchange
pengguna jasa atau barang digital setiap fungsi diantara dua negara of information), bantuan penagihan
sehubungan dengan kewajiban tempat transaksi lintas batas atas (assistance in recovery and collection
kontraktual antara perusahaan digital barang dan jasa digital tersebut. of tax) dan pemeriksaan bersama
dengan pengguna jasa yang berada di Selanjutnya, terkait dengan (simultaneous audit). Kerangka atau
negara sumber, jumlah kontrak yang karakterisasi penghasilan. Misalnya, instrumen kerjasama tersebut dapat
signifikan terkait penyediaan barang dalam bisnis cloud computing berupa didasarkan pada Convention on Mutual
atau jasa digital antara perusahaan i n f r a s t r u c t u r e - a s - a - s e r v i c e s . 21 Administrative Assistance in Tax
penyedia barang atau jasa digital Penghasilan yang timbul dari bisnis Matters.22
dengan konsumen di negara sumber, ini dapat dikarakterisasi sebagai jasa
atau adanya kantor cabang (branch) (sehingga termasuk dalam laba usaha) Penutup
dari perusahaan penyedia barang atau atau penyewaan ruang pada server Ekonomi digital merupakan
jasa digital yang melakukan fungsi penyedia cloud computing (sehingga hasil dari proses transformasi yang
pemasaran dan konsultasi terhadap termasuk dalam royalti terkait dengan dikendalikan oleh teknologi informasi
resident di negara sumber. pembayaran atas commercial, dan komunikasi. Bisnis model dan
Cara lainnya yang dapat dilakukan industrial, specific equipment). karakteristik dari ekonomi digital
adalah pengenaan withholding tax atas Dalam hal PPN, isu yang timbul menghadirkan tantangan tersendiri
pembayaran transaksi barang atau adalah memastikan efektivitas bagi kerangka perpajakan internasional.
jasa digital tertentu yang dilakukan mekanisme pembayaran PPN atas Selain itu, ketentuan perpajakan
oleh orang pribadi kepada penyedia konsumsi jasa digital di mana jasa internasional yang sudah usang dapat
barang atau jasa digital di luar negeri. tersebut dilakukan di luar negeri. Hal dimanfaatkan oleh perusahaan dalam
Oleh karena umumnya pembayaran ini seiring dengan prinsip destinasi ekonomi digital untuk melakukan
dilakukan melalui kartu kredit atau dalam PPN, di mana PPN dikenakan tax planning dengan memindahkan
media elektronik lainnya, maka di tempat barang atau jasa dikonsumsi. penghasilan dari satu negara yang
pemotongan pajak tersebut dapat Misalnya, penyediaan konten digital mengenakan tarif pajak tinggi ke negara
dilakukan oleh institusi keuangan.20 secara online, di mana konten digital lain yang mengenakan tarif pajak lebih
dapat diakses melalui komputer rendah.
Permasalahan lainnya berhubungan
dengan alokasi laba atas fungsi atau telepon seluler yang terhubung Beberapa area yang menjadi fokus
pengumpulan data pelanggan di ke internet. Secara umum, apabila dalam pemajakan atas ekonomi digital
mana data tersebut digunakan untuk konten digital tersebut dikonsumsi oleh ini diantaranya adalah perluasan
memberikan nilai tambah bagi individu maka pemenuhan kewajiban definisi BUT, atribusi nilai dari produk
produk-produk perusahaan teknologi PPN-nya cenderung tidak efektif. digital dalam menentukan alokasi
informasi dan komunikasi digital. Cara yang dapat digunakan untuk laba dari setiap fungsi diantara dua
Misalnya, data dari negara A diperoleh menangkal isu PPN atas konsumsi negara tempat transaksi lintas batas
dengan menggunakan teknologi yang jasa digital ini adalah mewajibkan atas barang dan jasa digital, dan
penyedia jasa digital yang berdomisili karakterisasi penghasilan dari transaksi
di luar negeri untuk mendaftarkan diri dalam ekonomi digital. Selain itu,
berikut:
“… the term permanent establishment shall be deemed dan mengadministrasikan kewajiban perbaikan adminisrasi pemungutan
not to include: PPN terutama atas transaksi barang
The use of facilities solely for the purpose of storage, atau jasa digital yang dilakukan oleh
display or delivery of goods or merchandise belonging 21 Cloud computing didefinisikan oleh US National
to the enterprise; Institute of Standards and Technology sebagai: konsumen akhir dengan perusahaan
The maintenance of a stock of goods or merchandise “a model for enabling ubiquitous, convenient, on- dari negara lainnya. Ke depan, proyek
belonging to the enterprise solely for the purpose of demand network access to a shared pool of configurable
storage, display or delivery computing resources (e.g., networks, servers, storage, Base Erosion and Profit Shifting
The maintenance of a stock of goods or merchandise applications, and services) that can be rapidly yang diorganisasikan secara bersama
belonging to the enterprise solely for the purpose of provisioned and released with minimal management
processing by another enterprise effort or service provider interaction”. Salah satu model
oleh OECD dan G20 akan berupaya
The maintenance of a fixed place of business solely for bisnis dalam cloud computing adalah infrastructure- untuk menjawab tantangan-tantangan
the purpose of purchasing goods or merchandise or of as-a-service di mana konsumen bisa menggunakan tersebut.
collecting information, for the enterprise” infrastruktur tekonologi informasi (storage, memory,
20 OECD, “Public Discussion Draft BEPS Action 1: network dan lain sebagainya) yang disediakan oleh
Address the Tax Challenges of the Digital Economy”, perusahaan penyedia cloud computing., http://csrc.nist.
(24 Maret 2014): 66-67 gov/publications/nistpubs/800-145/SP800-145.pdf 22 Lihat OECD Convention http://bit.ly/15OssMp

14 InsideTax | Edisi 25 | November 2014


DANNY DARUSSALAM Tax Center Library
A place that Connect You With Worldwide Tax Knowledge
You can access, read, discover your ideas, and enjoy it beyond your expectation

for your convenience, inform us before coming.


contact: Ms. Eny +62 21 2938 5758 (ext. 143)
email: eny@dannydarussalam.com has more than 1.500 collection of
website: http://www.dannydarussalam.com/ books, journals, and international
library-visit/ bulletins of taxation

open for public:


Monday to Friday,
free wi-fi from 9am until 5pm

You Are What You Read, aren’t You?


insideprofile

“M asyarakat
salah
persepsi
mengenai pajak
e-commerce. Secara
prinsip pajak
e-commerce bukan
merupakan jenis
pajak baru karena
subjek dan objek
pajaknya sudah
diatur dalam undang-
undang perpajakan.”

Pajak E-Commerce,
Antara Hambatan
dan Tantangan
Nufransa Wira Sakti

16 InsideTax | Edisi 25 | November 2014


insideprofile

T anggal 12 November lalu, tim


redaksi InsideTax bertamu ke Central
Sekilas tentang E-Commerce
Saat ditanyakan mengenai apa
setiap orang menjadi semakin mudah
untuk mengakses data dan informasi
serta dapat saling berhubungan satu
itu e-commerce, Frans menerangkan
Tranformation Office (CTO) yang sama lain, maka sejak itulah mulai
secara singkat bahwa e-commerce
berada dalam area komplek kantor berkembang iklan-iklan sampai dengan
dapat diartikan sebagai mekanisme
Kementerian Keuangan (Kemenkeu) di transaksi jual-beli online melalui situs-
transaksi jual beli atau perdagangan
Jakarta. Kedatangan kami ke sana tak situs seperti yang sedang berkembang
dengan menggunakan fasilitas
lain adalah untuk berbincang dengan saat ini.
elektronik (internet) sebagai media
Bapak Nufransa Wira Sakti, selaku Pada awal tahun 2010, masyarakat
komunikasinya. Menurutnya, transaksi
Chief Change Management Officer masih mengakses internet melalui
yang dilakukan melalui e-mail sudah
I di Sekretariat Jenderal CTO. Pria Personal Computer (PC) dengan akses
dapat dikatakan sebagai e-commerce.
yang akrab dengan panggilan Frans yang masih terbatas. Namun saat ini,
Seperti halnya dengan aplikasi-aplikasi
ini, sebelumnya menjabat sebagai internet bahkan bisa diakses melalui
berbayar yang diunduh melalui media
Kepala Sub Direktorat Manajemen ponsel pribadi seperti smartphone
internet, dapat pula disebut sebagai
Transformasi, Direktorat Transformasi (ponsel pintar). Menurutnya, saat
e-commerce.
Proses Bisnis, Direktorat Jenderal ini penetrasi internet lebih banyak
(Ditjen) Pajak. Perkembangan e-commerce sendiri
diserap melalui ponsel pintar. Bahkan,
memang dinilai sangat cepat. Frans
Frans juga pernah menulis pengguna internet di Indonesia pada
menjelaskan, di awal tahun 2000,
buku berjudul “Buku Pintar Pajak tahun 2015 diperkirakan mencapai
perusahaan-perusahaan besar telah
E-Commerce, Dari Mendaftar Sampai 136 juta orang yang sebagian besarnya
mulai menggunakan Electronic Data
Membayar” yang telah terbit di tahun diakses melalui ponsel pintarnya.
Interchange (EDI) untuk kepentingan
2014 ini. Dalam kesempatan yang “Perkembangan internet yang
bisnisnya. Dengan adanya EDI,
berharga tersebut, tim redaksi meminta begitu cepat tersebut merupakan
perusahaan yang sering menjalin
Frans untuk memberikan pandangannya suatu hal yang baik karena masyarakat
transaksi jual beli dapat bertukar data
seputar perkembangan transaksi di tempat terpencil pun akhirnya
melalui sarana jaringan komunikasi
e-commerce (electronic commerce) bisa terhubung dengan masyarakat
yang belum menggunakan sarana
dan isu pajaknya di Indonesia. di tempat lain, bahkan sampai pada
internet.
masyarakat di luar negeri,” jelas Frans
Setelah kemunculan internet,
kepada redaksi.

InsideTax | Edisi 25 | November 2014 17


insideprofile
Model-model E-Commerce Tantangan Pemajakan atas pembelinya berada di Indonesia saja,
Transaksi E-Commerce termasuk bisnis yang terkait seperti
Secara umum, terdapat 4 (empat)
agen pengiriman dan pembuatan
model e-commerce yang telah Yang menjadi kesulitan sekaligus website yang juga berada di Indonesia.
dipetakan oleh Ditjen Pajak pada tantangan adalah pemerintah belum
Lampiran Surat Edaran Nomor SE-62/ mengatur mengenai transaksi yang “Untuk transaksi yang penjualnya
PJ/2013 (SE-62) tentang Penegasan penjualnya berasal dari luar negeri. Hal di luar negeri, selain aturan
Ketentuan Perpajakan atas Transaksi ini dikarenakan pemerintah sulit untuk internasionalnya belum tahu seperti
E-Commerce, antara lain: Online mengetahui siapa penjual dan lokasi apa, pelaksanaanya pun sebenarnya
Marketplace, Classified Ads, Daily kantornya berada. Jika penjualnya sangat sulit,” pungkas Frans kepada
Deals, dan Online Retail. Frans dari luar negeri, tentu pemajakannya redaksi.
menjelaskan, keempat model tersebut akan berbeda dengan penjual dalam
memiliki karakteristik yang berbeda negeri. Apalagi dengan kondisi bahwa Belum Ada Integrasi Peraturan
(lihat Tabel 1). pajak baru akan dikenakan jika Terkait E-Commerce
“Sebetulnya, banyak sekali bentuk terdapat Bentuk Usaha Tetap (BUT) di Frans mengungkapkan bahwa
transaksi e-commerce, namun sampai Indonesia, apabila terkait dengan Pajak e-commerce dapat menjadi bisnis yang
saat ini pada akhirnya transaksi Penghasilan (PPh). bagus. Ia meyakini bahwa e-commerce
tersebut masuk ke dalam empat model Di luar negeri sendiri belum ada akan sangat cepat berkembang
yang ada. Model ini dibuat untuk aturan khusus, sama seperti di Indonesia mengingat semakin banyaknya jumlah
memudahkan pelaku e-commerce yang aturannya masih normatif. para pengguna internet. Apalagi,
untuk menentukan usahanya masuk Namun, ada juga beberapa negara di bisnis ini tergolong unik karena dapat
ke model mana,” tambah Frans. Uni Eropa, jika pengusaha menjual dilakukan tanpa dibatasi lokasi dan
Misalnya, untuk online retail, ada barang kena pajak ke suatu negara, waktu, penjual dapat berada di mana
situs yang menjual barang-barang yang maka pengusaha harus membuka saja dan kapan saja
tangible (bewujud) seperti baju, tas cabang di negara tersebut agar dapat Inilah yang menjadi tantangan bagi
dan sebagainya, namun ada juga yang dipungut pajak. Di Malaysia, sudah ada pemerintah untuk mencari cara dan
menjual barang-barang yang intangible aturan mengenai withholding tax untuk membuat aturan terkait pemajakan
(tidak berwujud) seperti games transaksi e-commerce, namun dalam e-commerce. Masalahnya, sampai saat
atau aplikasi unduhan. Menurutnya, penerapannya juga masih sulit untuk ini belum ada integrasi peraturan dari
keduanya masih masuk dalam kategori dilakukan. pemerintah. Misalnya saja, Ditjen Pajak
online retail. Pada awalnya, Frans Atas kesulitan tersebut dan karena punya aturan sendiri untuk sisi pajaknya,
mengaku bahwa tidak mudah untuk belum ada aturan secara internasional, Kementerian Perdagangan maupun
memetakan bentuk-bentuk transaksi maka pemerintah hanya fokus pada Kementerian Komunikasi dan Informasi
e-commerce menjadi keempat model penjualan dalam negeri. Artinya, yang juga punya aturan e-commerce sendiri.
tersebut. diatur sampai saat ini adalah jika Frans menuturkan, sebenarnya sudah
penjual, barang/jasa yang dijual, serta ada upaya untuk melakukan integrasi

Tabel 1 - Model-model E-Commerce


Model E-Commerce Pengertian Contoh
Situs yang disediakan oleh penyelenggara jasa internet kepada tokopedia.com,rakuten.com, bukalapak.
Online Marketplace para penjual untuk dapat menjajakan dagangannya melalui com, duniavirtual.com
dunia maya
Kegiatan menyedikan tempat dan/atau waktu untuk memajang tokobagus.com, berniaga.com
konten (teks, grafik, video penjelasan, dann informasi) barang
dan/atau jasa bagi pengiklan untuk memasang iklan yang
Classified Ads
ditujukan kepada pengguna iklan melalui situ sang disediakan
oleh penyelenggara classified ads

Kegiatan menyediakan tempat kegiatan usaha berupa situs dealgoing.com


daily deals sebagai tempat penjual. Situs ini menjual barang
Daily Deals
dan/atau jasa kepada pembeli dengan menggunakan voucher
sebagai sarana pembayaran
Kegiatan menjual barang dan/atau jasa yang dilakukan oleh bhinneka.com, gramedia.com
Online Retail penyelenggaran online retail kepada pembeli di situs online
retail
Sumber: Disarikan dari Nufransa Wira Sakti, Buku Pintar Pajak E-Commerce: Dari Mendaftar Sampai Membayar (Jakarta: Visimedia, 2014), 88-123.

18 InsideTax | Edisi 25 | November 2014


insideprofile
antarlembaga terkait e-commerce satu per satu, seperti yang pernah Pemberitahuan), yaitu baru sekitar
ini, hanya saja upaya tersebut belum dilakukan pada tahun 2012 lalu. 50%. Itu pun Ditjen Pajak belum
maksimal. Dalam hal ini, Ditjen Pajak dapat melakukan pemeriksaan mengenai
mengecek secara langsung website kebenaran atas pelaporan SPT yang
Pajak Atas Transaksi atau situs e-commerce sehingga dapat disampaikan. Dengan demikian,
E-Commerce Masih dalam mengetahui siapa pelaku e-commerce bisa terlihat kepatuhan pajak pelaku
tersebut, ditambah lagi biasanya e-commerce di Indonesia masih sangat
Bentuk Penegasan tercantum nomor rekening pihak rendah.
Frans menjelaskan, selama ini Ditjen penjual yang dapat mempermudah Di dalam tubuh Ditjen Pajak sendiri
Pajak juga mengamati perkembangan untuk mengetahui siapa yang menerima belum ada unit khusus yang menangani
e-commerce yang terjadi di Indonesia. penghasilan tersebut. pajak atas transaksi e-commerce. Frans
Masyarakat mengira bahwa tidak ada
Hingga saat ini, Ditjen Pajak telah menjelaskan, di Jepang sudah ada unit
pajak atas transaksi e-commerce,
mengecek 1500 data Wajib Pajak khusus yang menangani e-commerce
padahal secara prinsip tidak ada
terkait e-commerce yang diperoleh dengan perpaduan IT yang canggih dan
perbedaan antara transaksi jual beli
melalui internet. Dari jumlah tersebut, sistem yang mumpuni untuk menjaring
secara e-commerce dengan transaksi
hanya ada 1000 pelaku e-commerce pajak dari transaksi e-commerce.
jual beli secara konvensional. Keduanya
yang memiliki NPWP (Nomor Pokok Menurutnya, pemerintah saat ini
sama-sama harus dikenakan pajak
Wajib Pajak) dan ternyata dari jumlah sedang berupaya memiliki sistem IT
sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
tersebut diketahui masih sedikit seperti di Jepang tersebut.
Untuk itu, Ditjen Pajak akhirnya yang sudah melaporkan SPT (Surat
memberikan suatu penegasan, pelaku
e-commerce juga harus memenuhi
kewajiban perpajakannya melalui
penerbitan SE-62. Peraturan tersebut
pada intinya menegaskan bahwa setiap
orang yang menerima penghasilan di
atas threshold tertentu, maka ia harus
dikenakan pajak, apalagi jika barang
yang diperjualbelikan adalah termasuk
jenis Barang Kena Pajak/Jasa Kena
Pajak (BKP/JKP).
Kantor Pusat Ditjen Pajak juga telah
melakukan sosialisasi terkait penegasan
pemajakan atas transaksi e-commerce
ini kepada kanwil-kanwil di beberapa
wilayah maupun melalui kegiatan
seminar atau konferensi yang telah
dilakukan. Tujuannya tidak lain adalah
agar masyarakat mengetahui dan lebih
peka bahwa transaksi e-commerce
memiliki kewajiban perpajakan yang
sama dengan transaksi pada umumnya.
“Dalam hal terdapat pelaku
e-commerce yang tidak mematuhi
ketentuan perpajakannya, maka
ke depannya Ditjen Pajak bisa saja
melakukan law enforcement,” ujar
Frans.

Rendahnya Kepatuhan Pajak


Pelaku E-Commerce
Menurut Frans, mencari data Wajib
Pajak yang melakukan usaha secara
e-commerce sebenarnya bisa lebih
mudah dan valid jika dibandingkan
dengan melakukan sensus pajak yang
harus mendatangi ruko atau toko

InsideTax | Edisi 25 | November 2014 19


insideprofile
Potensi Penerimaan Pajak pengiriman barang yang dilakukan Terkait dengan aturan internasional,
E-Commerce, Besar atau Kecil? oleh para pelaku e-commerce. Namun, Frans juga memberikan sedikit
masalahnya, pihak Asperindo sendiri komentar mengenai Action Plan on
Berbicara tentang potensi tidak bersedia memberikan data- BEPS (Base Erosion and Profit Shifting)
penerimaan pajak dari e-commerce, data tersebut dengan alasan mereka yang direncanakan oleh negara-
Frans berterus terang, pemerintah mempunyai undang-undang sendiri negara anggota OECD (Organisation
sendiri belum menghitung atau untuk melindungi kerahasiaan data for Economic Co-operation and
melakukan penelitian terkait hal klien atau konsumen mereka. Development) dan G20 (The Group of
tersebut. Selama ini, pemerintah hanya Twenty) tentang tantangan dari digital
melihat data-data yang didapatkan dari Selain itu, menurut Frans terdapat
beberapa asosiasi yang kurang setuju economy, di mana Indonesia sendiri
luar saja, dan menurutnya itu tidak menjadi negara anggota dari G20. Frans
bisa merepresentasikan potensi pajak dengan adanya pemajakan atas
transaksi e-commerce. Alasannya, bagi berpendapat, biasanya OECD lebih pro
e-commerce secara tepat. kepada negara-negara maju, seperti
mereka e-commerce ini merupakan
Meskipun begitu, Frans sendiri suatu bisnis yang baru tumbuh Amerika, Inggris, dan sebagainya.
yakin, e-commerce memiliki potensi sehingga dikhawatirkan dengan adanya Menurutnya, kebanyakan pelaku
pajak yang besar. Ia beralasan, dari pengenaan pajak dapat menimbulkan e-commerce tinggal atau berada di
data Wajib Pajak yang telah dicek di beban bagi para pelaku e-commerce, negara-negara maju, seperti Amerika,
atas, ia menemukan ada Wajib Pajak bahkan sampai menghambat sehingga hal tersebut mendorong OECD
yang omsetnya mencapai ratusan juta perkembangan bisnis tersebut. Padahal untuk melindungi pelaku e-commerce
namun tidak memiliki NPWP. Ada pula, menurut Frans, e-commerce ini sudah dari pengenaan pajak.
Wajib Pajak yang berjualan di suatu tumbuh sejak 10 tahun yang lalu dan “Mereka seolah-olah mengatakan
forum online dengan pegawai berjumlah pada akhirnya akan menjadi tidak bahwa pajak e-commerce ini sulit
sekitar 6 orang, namun tidak pula adil jika pelaku bisnis konvensional untuk dipajaki. Padahal, jika ingin
memiliki NPWP. Bahkan, menurutnya dikenakan pajak, sedangkan pelaku fair, seharusnya ada pengaturan
ada juga PNS (Pegawai Negeri Sipil) e-commerce tidak dikenakan pajak. perpajakan antarnegara supaya
yang sudah memiliki NPWP, namun tetap ada pemajakan atas transaksi
tidak melaporkan penghasilan dari Frans berpendapat, masyarakat
salah persepsi mengenai pajak e-commerce.”
4 (empat) situs e-commerce yang
dimilikinya. e-commerce. Secara prinsip pajak Namun, memang tidak bisa
e-commerce bukan merupakan jenis dipungkiri pengenaan pajak atas
“Sekilas memang pendapatan pajak baru karena subjek dan objek transaksi e-commerce bukanlah suatu
dari pajak e-commerce terlihat pajaknya sudah diatur dalam undang- hal yang mudah terutama jika sudah
kecil, tapi dari yang kecil-kecil kalau undang perpajakan. Seperti di Amerika, melibatkan banyak negara. Salah satu
dikumpulkan bisa menjadi banyak, e-commerce tetap dikenakan pajak rekomendasi dalam Action Plan on
apalagi e-commerce ini akan terus- sebagaimana usaha pada umumnya, BEPS bahwa non-resident supplier
menerus berjalan ke depannya” yang tidak dikenakan hanyalah pada (penjual barang/jasa di luar negeri)
pungkas Frans pada redaksi. akses internetnya. agar mendaftarkan dirinya menjadi
PKP di yurisdiksi tempat barang/jasa
Hambatan-Hambatan yang Rekomendasi di konsumsi (dalam negeri). Dengan
Dihadapi Ditjen Pajak Dari sisi peraturan, Frans menilai
demikian, pemerintah Indonesia
Seperti yang telah diketahui, mengambil keuntungan atas hal ini.
untuk transaksi e-commerce secara
perpajakan di Indonesia menganut domestik sudah cukup baik karena Dengan kondisi e-commerce yang
sistem self assessment dalam pelaporan telah diatur melalui SE-62. Namun diprediksi akan semakin berkembang
pajaknya. Dengan demikian, pelaporan ke depannya, pemerintah harus dan menimbulkan market dan user
pajak dinilai benar sampai dengan segara mengatur mengenai transaksi yang lebih besar, jangan sampai
petugas pajak menemukan data atau e-commerce yang melibatkan Indonesia pada akhirnya hanya
informasi baru bahwa laporan tersebut pelaku bisnis dari luar negeri. Seperti menjadi ladang market saja. Akan
tidak benar adanya. Oleh karena itu, misalnya, ada situs penyewaan hotel tetapi, pemerintah juga harus bisa
sebenarnya Ditjen Pajak membutuhkan secara online yang dimiliki oleh pelaku aktif, jeli, dan memiliki aturan yang
data pembanding, dalam hal ini untuk usaha luar negeri, namun hotel yang lebih baik agar pajak atas transaksi
mengetahui jumlah omset dari para disewakan juga termasuk hotel yang e-commerce tetap dapat diterapkan
pelaku e-commerce secara tepat. berada di Indonesia. Seharusnya itu tanpa menimbulkan kekhawatiran
Untuk mengetahui data omset tetap dikenakan pajak, tapi pada berlebihan dari masyarakat. IT

tersebut, Ditjen Pajak sudah berupaya kenyataannya pajak tersebut hilang -Awwaliatul Mukarromah
meminta data-data kepada Asperindo begitu saja. Pemerintah dalam hal
(Asosiasi Perusahaan Jasa Pengiriman ini sudah berencana untuk mengatur
Ekspres, Pos, dan Logistik Indonesia) hal tersebut, dengan catatan nantinya
untuk men-tracking pengiriman- aturan tersebut tidak bertentangan
dengan aturan internasional.

20 InsideTax | Edisi 25 | November 2014


insideevent

Vokasi Pajak UI Siap


Menyongsong Hadirnya MEA 2015

A pa yang terlintas
benak Anda ketika mendengar kata
dalam
pengembangan karir perpajakan di
Indonesia dan kesiapan menghadapai
MEA 2015.
kawasan perdagangan ekonomi bebas.
Pada saat itu, akan timbul pergerakan
barang, jasa, modal, dan tenaga kerja
Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) Dalam ruangan yang berbentuk yang secara bebas berpindah dari
2015, jika dikaitkan dengan Pajak? studio di Pusat Studi Jepang UI, acara suatu negara ke negara lain di kawasan
Meski namanya cukup menjadi sorotan ini dihadiri oleh ratusan mahasiswa ASEAN. Karena itu, pergerakan ini
di beberapa media nasional akhir- Program Vokasi Administrasi Perpajakan sangat berkaitan erat dengan konsep
akhir ini, isu MEA 2015 ternyata juga UI dari beberapa angkatan. Saat masuk dan praktik perpajakan internasional.
menguras perhatian banyak pihak ke acara inti, Moria Oktalisa selaku Lalu apa persiapan para mahasiswa
termasuk di kalangan mahasiswa moderator acara mempersilahkan jurusan pajak dalam menghadapi MEA
perpajakan. Bahkan salah satu kampus pembicara, perwakilan dari DDTC, ini? Romy memberikan beberapa tips
ternama di Indonesia, yakni Universitas Romy Afandi (Manager, Tax untuk menghadapinya. Ia menuturkan,
Indonesia yang turut mengundang Research and Training Services), para mahasiswa dituntut agar siap
DANNY DARUSSALAM Tax Center untuk memberikan pemaparannya menghadapi tantangan kompetisi
(DDTC) sebagai narasumber untuk tentang Perpajakan Internasional dan karier dalam dunia perpajakan saat
membahas hal tersebut. MEA 2015. Sebelum memberikan MEA datang. Sambungnya, mulai dari
Untuk mengulas hal yang menjadi pemaparan, Romy memberikan kemahiran berbahasa Inggris hingga
perhatian tersebut, Himpunan kesempatan kepada para peserta untuk perlunya memiliki sertifikasi profesi
Mahasiswa Administrasi Program menyimak tayangan video profil DDTC. dan kompetensi perpajakan yang diakui
Vokasi Universitas Indonesia (Vokasi Di hadapan para peserta, Romy terutama oleh negara-negara anggota
UI) dan DDTC bekerjasama untuk mengatakan bahwa MEA memiliki tiga ASEAN.
saling menyukseskan acara tersebut. pilar utama, yakni politik, ekonomi, dan Untuk menciptakan suasana yang
DDTC berkontribusi melalui program budaya. Ketiga pilar ini menjadi poin- lebih interaktif, moderator memberikan
Corporate Social Responsibility (CSR) poin penting yang nantinya menentukan kesempatan kepada beberapa peserta
di bidang pendidikan dalam salah sektor-sektor pasar bebas dalam untuk bertanya dan berdiskusi dengan
satu kuliah umum pada acara yang MEA. Tidak hanya itu, isu perpajakan narasumber. Pada akhir acara, dua
yang bertema “Perlunya Memahami MEA 2015 ini memiliki kaitan penampilan band akustik mahasiswa
Perpajakan Internasional dalam dengan isu perpajakan perpajakan Vokasi UI turut meramaikan acara
Rangka Menghadapi Masyarakat internasional. Menurutnya, ketika kuliah umum ini. IT

Ekonomi ASEAN (MEA)”. Tujuan acara MEA diberlakukan tentunya kawasan -Gallantino F.
ini tidak lain adalah untuk mendukung ASEAN termasuk Indonesia menjadi

InsideTax | Edisi 25 | November 2014 21


insideprofile

“D iperlukan
pembinaan bagi
pengusaha-
pengusaha baru
untuk lebih
mendisiplinkan diri
agar usaha mereka
terus berkembang
dan tetap hidup,
termasuk kewajiban
untuk membayar
pajak.”

Bayar Pajak,
Syarat Perusahaan
untuk Berkembang
Hari S. Sungkari

22 InsideTax | Edisi 25 | November 2014


insideprofile
P ria yang menggeluti dunia IT ini,
pada awalnya merupakan mahasiswa
Bisnis Software Development
Bisnis yang Hari jalankan bersama
ITB jurusan arsitektur yang memang dua orang rekannya berfokus dalam
sejak lama gemar menggeluti bidang software development dan
perkembangan teknologi. Di awal karir, produk penunjang bisnis e-commerce.
dirinya menjadi salah satu programing Namun, untuk produk yang menunjang
trainee di salah satu perusahaan IT bisnis e-commerce ini, masih belum
ternama yaitu IBM. Setelah sepuluh diluncurkan karena masih dalam proses
tahun berkarir di dunia IT dan menjadi pematangan. Dirinya mengakui, untuk
salah satu konsultan IT yang cukup saat ini perusahaan yang dinaunginya
terpandang, dirinya pun hengkang dan tersebut masih berfokus dalam bidang
membuka usaha sendiri. software development.

Seiring dengan berjalannya Software yang diciptakan biasanya


waktu, karirnya pun kian cemerlang digunakan untuk mendukung
dengan pencapaian-pencapaian yang e-business yang akan dilakukan oleh
luar biasa. Hari S. Sungkari atau kliennya. Terutama untuk hubungan
yang akrab disapa Hari, merupakan antara korporasi dan para pemasok,
seorang Doktor Hukum Bisnis lulusan keperluan supply chain, serta
Universitas Padjadjaran dengan e-procurement, yang kini penggunaan
spesialisasi pada bidang Hak Kekayaan nya sudah banyak diimplementasikan
Intelektual (HaKI). Saat ini dirinya di Indonesia.
merupakan salah seorang co-founder
PT Mitra Mandiri Informatika, sebuah Target Pasar Software
perusahaan software yang dirintisnya Development
bersama dua orang temannya. Hari Ketika ditanya mengenai target pasar
juga merupakan seorang komisaris aktif perusahaannya, dirinya menceritakan
di perusahaan tersebut. hampir semua kliennya merupakan
Selain itu dirinya juga mengajar pada perusahaan besar, dan bukanlah
dua perguruan tinggi swasta di Jakarta, consumer seperti e-commerce
yaitu Universitas Bina Nusantara (MM & pada umumnya. Perusahaan yang
MMSI Program) dan IPMI International dipimpinnya ini memiliki target
Business School. Dirinya mengajar pasar yang lebih mengarah kepada
beberapa mata kuliah, di antaranya e-commerce B2B (Business to
entrepreneurship, IT for Manager, dan Business).
enterprise resource planning yang Menurutnya, bisnis tersebut akan
juga mencakupi pelajaran mengenai lebih bertahan lama karena masih
e-commerce. Saat ini dirinya juga dalam suatu rantai produksi. Misalnya,
menjabat sebagai Sekretaris Jenderal sebuah perusahaan besar yang menjadi
MIKTI (Masyarakat Industri Kreatif TIK pemasok bagi perusahaan lainnya yang
Indonesia) dan sangat aktif melakukan membeli bahan-bahan produksi dalam
pelatihan dan pembinaan untuk hitungan tonase.
perusahaan yang baru berdiri.
Hari menjelaskan perkembangan
Saat menjadi pelatih, Hari selalu
e-commerce terutama pada bidang
menekankan pada para pengusaha baru
yang digelutinya sekarang ini semakin
untuk tidak mencampuradukkan antara
uang pribadi dan uang perusahaan, berkembang pesat karena semakin
meskipun perusahaan tersebut banyak orang yang memerlukan
tergolong perusahaan milik pribadi. software tersebut terutama untuk
Pasalnya, uang perusahaan tersebut mendukung kegiatan supply chain.
diperlukan untuk mengembangkan Konsep supply chain kini bukan lagi
usaha dan menambah modal kerja. untuk mencari harga termurah, akan
Ditemui di kantor utama PT Mitra tetapi perusahaan ingin mendapatkan
Mandiri Informatika di bilangan Tebet barang-barang yang berkualitas dari
Raya Jakarta, tim redaksi InsideTax para pemasoknya.
disambut dengan sangat ramah
dan dipersilahkan untuk berbincang
mengenai bisnis yang digelutinya saat
ini.

InsideTax | Edisi 25 | November 2014 23


insideprofile
Perbedaan E-Business dengan
E-Commerce
Perbedaan antara e-business dan
e-commerce menurutnya memang
dapat dibilang tipis sekali. Hari
menjelaskan ketika sudah terjadi
transaksi jual beli dengan sistem online,
maka transaksi tersebut dinamakan
e-commerce, namun selama belum
terjadi transaksi jual beli kegiatannya
disebut sebagai e-business.
“Jadi, ketika masih dalam rangka
promosi, pemasangan iklan, dan
lain sebagainya, kegiatan itu masih
dinamakan e-business. E-commerce
pasti berkaitan dengan e-business,
tetapi e-business belum tentu
berkaitan dengan e-commerce,” begitu
ungkapnya.
Sama halnya dengan laman seperti
berniaga.com, olx.co.id, atau laman
jual beli online lainnya, jika consumer
hanya bertanya atau melakukan
tawar menawar dan melihat berbagai
barang yang telah disediakan, hal
tersebut masih dikategorikan ke dalam
e-business.

E-Commerce disebut juga


sebagai Double Sided Market
Bisnis e-commerce seringkali
disebut sebagai double sided market.
Seperti contohnya Amazon yang
harus terdiri dari pihak penjual dan
pihak pembeli. Double sided market ingin mempromosikan produknya di pengusaha-pengusaha rumahan yang
ini berarti pihak pembeli dan penjual Google. berjualan lewat social media seperti
memiliki kesempatan yang sama untuk pengusaha rumah tangga.
mendapatkan keuntungan semaksimal “Jadi yang dinamakan double sided
mungkin. market terkadang memang ada satu
pihak yang mendapatkan fasilitas Brick and Mortal, or Click and
Sama seperti laman-laman yang secara cuma-cuma, namun ada pihak Portal?
mengandalkan pendapatan dari lain yang harus membayar. Sementara,
iklan, seperti Google. Kita sebagai Baik itu brick and mortal (usaha
orang yang menyediakan jasa untuk yang berbentuk toko) ataupun click and
pengguna Google tidak dituntut untuk transaksi e-commerce tersebut bisa
membayar apapun, lalu darimana portal (bisnis e-commerce), terlepas
mendapat fee baik dari pihak penjual dari bagaimana cara mereka menjual
Google memperoleh pendapatan? maupun pihak pembeli,” tutur Hari.
Google mendapatkan penghasilan dari barang dagangannya, selama terjadi
pemasangan iklan pada laman mereka. transaksi jual beli, maka transaksi yang
Seberapa Banyak Pelaku dilakukan tersebut haruslah dikenakan
Lantas, kenapa pemasang iklan E-commerce di Indonesia? pajak. Jenis pajak yang dikenakan tentu
mau memasang iklan di laman saja Pajak Pertambahan Nilai (PPN),
mereka? Jawabannya, karena Google Dari data-data yang sudah
dikumpulkan dari KOMINFO, asosiasi, dan Pajak Penghasilan (PPh).
mempunyai jumlah pengunjung yang
sangat ramai dan padat tiap harinya. bahkan dari Ditjen pajak, diduga pelaku
e-commerce sudah ada lebih dari Pajak untuk Pengembangan
Google berhasil menarik khalayak
untuk menjadi pengunjung setianya, 1000. Sayangnya, baru sekitar 600 Bisnis
yang kemudian hal tersebut dijadikan pelaku bisnis e-commerce yang sudah Perusahaan-perusahaan yang
peluang dari para pemasang iklan yang memiliki NPWP. Selebihnya, mungkin baru berdiri sangat membutuhkan

24 InsideTax | Edisi 25 | November 2014


insideprofile

pembinaan agar usaha mereka dapat e-commerce. Bentuk insentif yang Siapkah Pengusaha
tetap hidup. Selain itu, mereka juga ditawarkan dapat berupa biaya logistik E-Commerce Menghadapi MEA
harus dilatih kedisiplinan untuk yang lebih murah, ataupun harga untuk 2015?
memenuhi kewajibannya, termasuk memperoleh perizinan usaha yang Hari berpandangan bahwa bagi
kewajiban membayar pajak. Mereka terjangkau. kebanyakan pelaku bisnis e-commerce
harus diberitahu manfaat apa saja yang “Pajak pada prinsipnya tidaklah Indonesia belum terlalu siap untuk
perusahaannya peroleh bila membayar memberatkan bagi para pengusaha menghadapi Masyarakat Ekonomi
pajak. yang mengerti. Pengusaha tidak perlu Asean (MEA). Jika dibandingkan
Hari mengilustrasikan, jarang sekali membayarkan pajaknya jika usaha yang dengan negara-negara tetangga di
terjadi perusahaan berkembang dengan dijalankannya masih dalam keadaan ASEAN, Indonesia masih jauh tertinggal
modal miliknya sendiri, kecuali pada rugi. Ketika usahanya untung, barulah dalam urusan kedisiplinan.
saat memulai bisnisnya saja. Untuk kewajiban membayar pajak melekat Negara-negara tetangga juga sudah
mengembangkan bisnis mereka, pada dirinya,” ujar Hari. memiliki sistem perdagangan yang
pengusaha pasti membutuhkan dana sudah cukup sistematis, sementara
cukup besar, yang biasanya berasal Potensi Pajak dari Bisnis
E-Commerce Indonesia masih melakukan bisnis
dari dana pinjaman bank. Ketika masih secara “warungan” atau bisa
mengajukan dana pinjaman, pastinya Hari mengakui, potensi pajak yang disebut UMKM. Termasuk masyarakat
pihak bank akan meminta persyaratan dapat terdeteksi baru-baru ini masih yang masih belum dapat mendisiplinkan
berupa identitas NPWP, laporan sebatas transaksi e-commerce yang diri dengan memisahkan keuangan
keuangan, dan juga SPT Tahunannya. mencakupi business to consumer pribadi dan keuangan perusahaan.
(B2C). Menurutnya transaksi business
“Jika perusahaan tidak Diperlukan pembinaan bagi
to business (B2B) yang seringkali
membayarkan pajaknya, sulit bagi pengusaha-pengusaha baru untuk lebih
merupakan transaksi besar dan lebih
perusahaan mengembangkan usahanya mendisiplinkan diri agar usaha mereka
mudah untuk terdeteksi. Sedangkan
untuk menjadi besar,” tutur Hari. terus berkembang dan tetap hidup,
transaksi B2C biasanya lebih sulit
Pajak menurut Hari hanyalah untuk terdeteksi karena biasanya termasuk kewajiban untuk membayar
sebatas masalah kebiasaan untuk merupakan transaksi yang terjadi pada pajak. Mereka memerlukan sistem
mendidik diri agar lebih disiplin. usaha kecil menengah dan pemiliknya yang tepat untuk menghadapi peluang
Berdasarkan pengamatannya, belum memiliki NPWP. Oleh karena itu, “kebanjiran pesanan” nantinya,
pengusaha-pengusaha kecil ini pemerintah harus segera menyiapkan termasuk menyiapkan pembukuan
memang kurang memiliki kedisiplinan sistem yang baik untuk mendeteksi yang tercatat dengan baik. IT

untuk membayar pajak. transaksi-transaksi e-commerce yang - Dienda Khairani


Berbagai insentif juga perlu sekiranya berpotensi untuk dikenakan
diberikan pemerintah untuk membantu pajak.
para pengusaha yang baru merintis
usahanya dalam menjalankan bisnis

InsideTax | Edisi 25 | November 2014 25


Adu “Pintar Pajak”
di Kota Apel
S elain dikenal dengan julukan Paris
van East Java, Kota Sejarah, dan Kota
menempuh studinya. Salah satu
kampus yang paling bergengsi di Kota
Malang dan yang banyak diincar oleh
Universitas Brawijaya (Hima Pajak
FIA UB) menyelenggarakan sebuah
perhelatan tingkat nasional yang
Apel, Malang juga dikenal dengan para lulusan sekolah menengah atas, bernama “E-SPT (Educational
wisata kulinernya. Banyak sekali jenis yaitu Universitas Brawijya (UB). Second Party of Taxation)”. Untuk
makanan khas yang menggugah selera Saat ini, UB memiliki jumlah memeriahkannya, penyelenggara turut
banyak wisatawan ketika berkunjung mahasiswa lebih dari 60 ribu orang mengundang para siswa tingkat SMA/
ke kota ini. Di antaranya sebut saja dari berbagai strata mulai dari program sederajat se-Jawa TImur, dan juga
Bakso Malang, Bakso Bakar, Cwie mie, Diploma hingga program Doktor yang diikuti oleh mahasiswa pajak se-
Rawon khas Malang, serta berbagai tersebar dalam 10 Fakultas dan 2 Indonesia.
jajanan khasnya seperti Kripik Tempe, Program Pendidikan setara fakultas.
Kripik Apel, dan Kripik Nangka. Fakultas Ilmu Administrasi (FIA) Seminar Nasional
Selain itu, Malang juga dikenal merupakan fakultas yang memiliki Sabtu (8/11), para peserta terlihat
dengan julukannya sebagai Kota jumlah mahasiswa terbanyak, antusias manakala Seminar Nasional
Pelajar. Julukan ini dirasa tepat karena istimewanya FIA UB memiliki Program yang bertajuk “Mengkritisi Plattform
Malang memiliki banyak universitas Studi S1 Perpajakan. Perpajakan Pemerintahan Joko Widodo
negeri ataupun swasta yang cukup Di usianya yang relatif muda dan dan Jusuf Kalla” itu disampaikan oleh
terkenal sehingga banyak mahasiswa baru saja memperingati dies natalis pengamat perpajakan ternama. Adalah
dari luar pulau Jawa bahkan dari yang kedua, Himpunan Mahasiswa Darussalam (Managing Partner,
luar negeri hijrah ke kota ini untuk Perpajakan Fakultas Ilmu Administrasi DDTC), pada sesi awal memberikan

26 InsideTax | Edisi 25 | November 2014


insideevent
evaluasinya terkait kinerja penerimaan
pajak yang kurang baik, mengingat
target penerimaan pajak selama 4
tahun terakhir ini tak pernah tercapai.
Arif Budimanta (Tim Transisi
Pemerintahan Jokowi-JK Bidang
Ekonomi) yang tampil setelahnya, juga
menyampaikan berbagai persiapan dan
strategi pemerintah yang dipimpin oleh
Presiden Joko Widodo untuk mencapai
target penerimaan pajak sebesar
16% dari PDB. Pada sesi akhir, Prof.
Gunadi (Akademisi Pajak Universitas
Indonesia) menyampaikan analisisnya
tentang efektivitas kebijakan
perpajakan menuju reasonable tax
ratio. Antusiasme peserta terlihat pada
sesi tanya jawab. Salah satu peserta
ada yang mengajukan pertanyaan Dari kiri ke kanan: Moderator, Darussalam, Arif Budimanta, dan Prof. Gunadi
bagaimana rencana kongkrit yang akan
dilakukan pemerintah untuk mencapai
tax ratio sebesar 16%.

Cerdas Cermat Tingkat SMA/


Sederajat
Selain seminar nasional yang
berjalan sangat sukses, acara E-SPT
juga dimeriahkan dengan lomba cerdas
cermat tingkat SMA/sederajat se-Jawa
Timur. Suasana acara cerdas cermat
tingkat SMA/sederajat se-Jawa Timur
itu ternyata semakin meriah ketika
panitia telah menetapkan 9 tim yang
lolos dari 22 tim yang menjadi peserta.
Dalam sesi babak penyisihan, 9
tim yang lolos itu tampak tertantang
untuk mengerjakan studi kasus dan
hanya 3 tim dengan nilai tertinggi
sebagai peserta untuk mengikuti
babak selanjutnya. Pada babak
final, pertarungan antara para finalis
tampaknya semakin sengit. Selain
dituntut untuk mempresentasikan
jawaban soal yang diujikan, saling
berebut poin, mereka juga bertaruh atas
nilai yang telah didapatkan sebelum
menjawab pertanyaan.
Begitu hasil lomba selesai dihitung,
akhirnya terpilihlah tim SMAN 1 Batu
sebagai juara I, disusul oleh tim SMAN
1 Ponorogo sebagai juara II dan SMA 2
Muhammadiyah Sidoarjo sebagai Juara
III. Masing-masing tim dengan predikat
juara itu mendapat uang pembinaan
dan trofi.

Panitia E-SPT dan peserta lomba cerdas cermat

InsideTax | Edisi 25 | November 2014 27


insideevent
Tax Planning Competition dewan juri. Dari hasil penilaian dewan Fitria Nur, dan Laras Tri menempati
Mahasiswa se-Indonesia juri akhirnya ditetapkan sebagai juara peringkat ketiga.
pertama adalah tim dari Vokasi Pajak UI Pihak penyelenggara memberikan
Dari namanya, acara ini terdengar yang beranggotakan Maufi Imadudin,
begitu menantang bagi para mahasiswa. hadiah uang tunai sebesar Rp
Anastasia Aginta Surbakti, dan Mutia 3.500.000 plus trofi kepada juara
Bahkan, acara ini sampai memakan Fadila, peringkat kedua direbut oleh tim
waktu selama dua hari. Acara ini diikuti pertama, uang tunai Rp 2.500.000
dari Vokasi Pajak UI yang beranggotakan plus trofi kepada juara kedua, serta
oleh 12 tim para peserta dari berbagai Hafiz Ar Rohman, Nurnisa Widya, dan
perguruan tinggi. uang tunai Rp 1.500.000 plus trofi
Eva Ina, serta tim tuan rumah dari FIA kepada juara ketiga. IT

Suasana kompetisi berlangsung UB yang beranggotakan Dwi Aprianing,


-Toni Febriyanto
sangat sengit dikarenakan para
peserta memiliki kompetensi pajak
yang hampir sama baiknya. Setiap
tim terlihat saling berkompetisi pada
babak penyisihan. Rangkaian lomba
di babak penyisihan mengharuskan
para tim untuk membuat essay dengan
topik “Kesiapan Para Profesional Pajak
dalam Menghadapi MEA 2015”, soal
pilihan berganda, dan studi kasus.
Untuk menjaga independensi
penilaian, panitia telah menyiapkan
dewan juri dari kalangan praktisi
perpajakan. Sebagai dewan juri, Romy
Afandi (Manager, Tax Research and
Training DDTC), Ali Irfan (Project Peserta cerdas cermat setingkat SMA/sederajat
Office Vice Manager, KAP Drs. A.
Ghonie Abubakar), dan Arsanto
Raharjo (Tax, Acoounting and Finance
Manager, Inspire Consulting) sepakat
memberikan penilaian untuk tim yang
layak lolos ke babak semifinal.
Akhirnya, terpilihlah 6 tim, yakni
3 tim dari Vokasi Pajak UI, 1 tim dari
Vokasi Pajak Universitas Airlangga,
1 tim dari Vokasi Pajak UB, dan 1
tim dari FIA UB yang lolos untuk
bertanding pada babak semifinal, yaitu
lomba debat. Dalam babak ini masing-
masing tim tampak saling memberikan
argumen sebagai tim pro dan kontra
atas suatu topik yang ditentukan secara
diundi. Sebelum memulai acara debat,
panitia telah memberikan isu apa
saja yang menjadi bahan debat, yakni
pencabutan PPN atas barang-barang
strategis hasil pertanian oleh Mahkamah
Agung, penerapan PP No 46 tahun
2013 terhadap prinsip kesederhanaan
(simplifikasi) dan keadilan, serta isu
pemisahan Direktorat Jenderal Pajak
dari Kementerian Keuangan RI.
Setelah terpilih 3 tim yang berhak
melaju ke putaran final, setiap
peserta diberikan soal studi kasus
tax planning dan masing-masing tim
harus mempresentasikan jawaban dari
soal yang diujikan tersebut dihadapan Foto bersama para juara Tax Planning Competition dengan dewan juri

28 InsideTax | Edisi 25 | November 2014


insideevent

Ti d a k a k a n “ D i k u c i l k a n”
Kalau Bayar Pajak

“D i negara lain, apabila suatu


perusahaan tidak bayar pajak, maka
perusahaan tersebut akan ‘dikucilkan‘
oleh masyarakat,” begitu tutur
Danny, Senior Partner di DANNY
DARUSSALAM Tax Center.
Pendapat ini disampaikannya di
hadapan ratusan Wajib Pajak besar
pada acara tax gathering KPP Kelapa
Gading “Kontribusi Pajak Kita Sangat
Berarti Bagi Negeri, Cinta Kita untuk
Indonesia” di Club Gading Nias, pada
Bagyo Ardananto Jatniko
Rabu (12/11) lalu.
Selain menyampaikan pendapatnya,
sebagai salah satu perwakilan
pembayar pajak besar, Danny Septriadi
memberikan testimoninya untuk
memotivasi para Wajib Pajak, dengan
menceritakan kisahnya selama menjadi
praktisi dan akademisi pajak.
Awalnya, acara ini dimulai dengan
pembacaan doa dan dilanjutkan dengan
menyanyikan bersama lagu kebangsaan
Indonesia Raya. Sebelum ke acara
inti, Kepala KPP Pratama Kelapa
Gading, Bagyo Ardananto, memberikan
Danny Septriadi Mayjend TNI (INF) Widjonarko
sambutannya pada peserta yang hadir.
Bagyo menceritakan tentang gambaran
umum Wajib Pajak yang terdaftar,
wilayah kerja, serta target penerimaan
yang dibebankan kepada KPP yang
dipimpinnya saat ini. Pada kesempatan
yang sama pula, Kepala Kanwil DJP
Jakarta Utara, Jatnika, yang juga hadir
saat itu turut memberikan sambutan.
Mayjend TNI (INF) Widjonarko
yang hadir dalam kesempatan tersebut
turut memberikan presentasi singkat
yang membangkitkan semangat Wajib
Pajak untuk turut berkontribusi aktif
membangun bangsa. Beliau juga
tidak lupa menerangkan bagaimana
pentingnya meningkatkan pemahaman
wawasan kebangsaan untuk bersama-
sama mengamankan penerimaan pajak
di tahun 2014. IT

-Gallantino Farman

InsideTax | Edisi 25 | November 2014 29


insideopinion

Dirjen Pajak Hasil Lelang,


Jangan Dibebani Target Tinggi

Darussalam
Managing Partner, DANNY DARUSSALAM Tax Center

M enjelang akhir tahun 2014 ini,


untuk pertama kalinya dalam sejarah
Pajak ialah seseorang yang memiliki
integritas. Integritas harus menjadi
syarat yang mutlak karena tanpa
tidak terlepas dari segala peraturan
yang sifatnya teknis, mau tidak
mau Dirjen Pajak harus benar-
Indonesia, Kementerian Keuangan integritas kualifikasi lain yang dimiliki benar mengerti dengan segala hal
(Kemenkeu) melelang jabatan Direktur tidak akan mempunyai arti. Integritas, aturan teknis perpajakan. Selain itu,
Jenderal Pajak (Dirjen Pajak). Langkah dalam konteks organisasi Ditjen Pajak, terkait dengan akan diterapkannya
lelang jabatan Dirjen Pajak ini memang akan terbentuk dengan sendirinya Masyarakat Ekonomi Asean di
menjadi suatu terobosan bagus yang karena telah ada berbagai elemen yang tahun 2015 dan era globalisasi,
dilakukan oleh Kemenkeu. Langkah memaksa seseorang untuk berintegritas, Dirjen Pajak dituntut tidak hanya
ini juga merupakan suatu upaya untuk misalnya, sistem whistleblower. Selain menguasai perpajakan domestik,
mengedepankan transparansi dan itu, juga ada berbagai pengawasan tapi juga memahami betul konsep
kompetensi dalam organisasi otoritas internal dan eksternal, seperti: perpajakan internasional terkait
perpajakan. Sebagai bentuk lelang, Direktorat Kitsda Ditjen Pajak, Itjen transaksi lintas batas dan juga
maka harus ada transparansi yang Kemenkeu, BPKP, BPK, bahkan KPK. agenda harmonisasi kebijakan pajak
dikedepankan, sehingga langkah ini Selain intergitas, setidaknya ada 4 di ASEAN.
bukan hanya sekedar formalitas. (empat) kualifikasi yang harus dipenuhi 2. Dirjen Pajak harus memiliki
para kandidat Dirjen Pajak yang akan pemahaman tentang proses bisnis
Kualifikasi yang Harus mengikuti proses lelang jabatan, di (understanding business) yang
antaranya sebagai berikut:
Dipenuhi Dirjen Pajak Hasil baik.
Lelang 1. Dirjen Pajak harus memiliki Jika Dirjen Pajak memahami proses
pemahaman yang baik mengenai bisnis dengan baik, diharapkan
Idealnya, syarat utama kandidat aturan teknis perpajakan. kebijakan dan aturan perpajakan
yang akan mengisi jabatan Dirjen
Tidak dapat dipungkiri bahwa pajak tidak akan bertentangan atau

30 InsideTax | Edisi 25 | November 2014


insideopinion
menghambat pertumbuhan bisnis daya manusia. Selama Ditjen Pajak masih tumpang tindih dan belum
di Indonesia. tidak diberikan ketiga diskresi tersebut, memberikan kepastian hukum bagi
3. Dirjen Pajak yang terpilih harus maka target tax ratio sebesar 16% Wajib Pajak.
memiliki jaringan (networking) yang menjadi platform perpajakan Oleh karena itu, sebaiknya kinerja
yang luas dan kuat. pemerintahan Jokowi-JK rasanya hanya Dirjen Pajak di masa transisi jangan
akan menjadi angan-angan saja. diukur berdasarkan target yang
Memiliki jaringan (networking)
yang luas dan kuat juga sangat Terkait model kepemimpinan, direncanakan, tetapi harus berfokus
dibutuhkan oleh Dirjen Pajak Ditjen Pajak sebaiknya menggunakan dulu untuk memperbaiki kapasitas
yang baru, baik dengan lembaga- model kepemimpinan kolektif. Ditjen kelembagaan Ditjen Pajak. Selain itu,
lembaga pemerintahan yang lain Pajak dapat saja mencontoh model kebijakan pajak juga harus dibuat
seperti KPK, PPATK, OJK, BKPM, yang diterapkan oleh otoritas pajak untuk jangka panjang, jangan hanya
Kejaksaan, maupun dengan pihak Singapura yang dipimpin oleh 9 target jangka pendek saja yang sering
asosiasi dan kalangan pengusaha. Board of Directors (BoD), dengan meleset.
Dengan menjalin kemitraan, tentu menempatkan perwakilan Wajib Pajak Potensi pajak di Indonesia juga
akan memberikan kemudahan bagi dan akademisi untuk mengisi posisi masih sangat besar untuk digali,
Dirjen Pajak untuk mengakses data- sebagai salah satu pimpinan di Ditjen namun jika kapasitas organisasi Ditjen
data untuk kepentingan perpajakan, Pajak, demikian juga di Malaysia (7 Pajak maka target yang besar tersebut
menggali potensi penerimaan Bod) dan Hong Kong (5 BoD). sulit dicapai.
perpajakan, mengharmonisasikan Penguatan kapasitas Ditjen Pajak
peraturan perpajakan, hingga juga harus diseimbangkan dengan Harus Ada Upaya
kerjasama dalam penegakan hukum penguatan Wajib Pajak, yaitu dengan Ekstensifikasi Perpajakan
di bidang perpajakan. komitmen untuk membuat piagam hak
dan kewajiban Wajib Pajak (tax payer’s Selama ini Ditjen Pajak terlalu
4. Dirjen Pajak harus membangun
charter) serta memperkuat peran dari fokus pada sektor-sektor tertentu saja
kemitraan dengan otoritas pajak di
Komite Pengawas Perpajakan yang sebagai penyumbang penerimaan
negara lain.
sudah ada saat ini. Selain itu, perlu terbesar seperti industri pengolahan,
Hal ini sangat penting agar perdagangan besar, jasa keuangan
juga dilakukan penguatan asosiasi
otoritas pajak di Indonesia dapat dan asuransi, pertambangan, dan
konsultan pajak Indonesia. Jadi,
mengoptimalkan manfaat dari produksi. Sedangkan, karakter ekonomi
masing-masing stakeholders harus
pertukaran informasi (exchange di Indonesia sendiri sebagian besar
diberikan penguatan dengan porsi yang
of information) dengan otoritas dilakukan oleh sektor usaha kecil dan
seimbang.
pajak di negara-negara lain. Aset- menengah. Dari data Kementerian
aset Wajib Pajak Indonesia yang Koperasi dan Usaha Kecil dan
tersembunyi di negara-negara lain Ditjen Pajak Baru Jangan
Menengah, 58% dari PDB Indonesia
dapat diketahui dengan adanya Dulu Dibebani Target Pajak disumbang oleh sektor UMKM (Usaha
pertukaran informasi tersebut. Lelang jabatan Dirjen Pajak Mikro Kecil dan Menengah).
merupakan suatu terobosan yang Pemajakan final 1% dari omzet yang
Peningkatan Kapasitas bagus. Namun, seyogianya Dirjen Pajak diatur PP 46 Tahun 2013, merupakan
Kelembagaan Ditjen Pajak yang terpilih nanti jangan dulu dibebani cara pemerintah untuk bisa membidik
dengan pencapaian target penerimaan pelaku UMKM agar bisa masuk dalam
Persoalan besar yang menjadi
pajak. Pemerintah harus memberikan administrasi perpajakan serta upaya
penyebab mengapa target pajak tidak
masa transisi kepada Dirjen Pajak simplifikasi administrasi perpajakan.
pernah tercapai dalam 5 tahun terakhir
hasil lelang untuk membenahi dahulu Namun, aturan ini sebaiknya hanya
ini adalah pada kapasitas kelembagan
kapasitas internal organisasi Ditjen bersifat sementara. Jika ke depannya
di Ditjen Pajak. Persoalan ini perlu
Pajak, memperbaiki administrasi usaha UMKM tersebut berkembang,
segera dibenahi dan dicarikan solusi
perpajakan, serta mengharmonisasi maka pemajakannya harus berlaku
sesegera mungkin. Karena siapapun
aturan pajak yang saat ini beberapa secara umum.
Dirjen Pajak yang akan terpilih nanti,
selama kapasitas kelembagaan yang
dimiliki Ditjen Pajak masih minim

“P
seperti saat ini, maka target pajak
sangat sulit untuk tercapai.
Dalam upaya melakukan emerintah harus memberikan masa
transformasi kelembagaan, Ditjen Pajak transisi kepada Dirjen Pajak hasil
harus diberikan diskresi. Setidaknya lelang untuk membenahi dahulu
terdapat 3 diskresi yang harus kapasitas internal organisasi Ditjen Pajak,
dimiliki oleh Ditjen Pajak, antara lain:
diskresi anggaran, diskresi organisasi memperbaiki administrasi perpajakan, serta
perpajakan, dan diskresi atas sumber mengharmonisasi aturan pajak yang saat
masih belum memberikan kepastian hukum
bagi Wajib Pajak.”
insideopinion
Seperti terobosan Presiden Jokowi Kepatuhan dengan merasa uang pajaknya bermanfaat,
yang berani menaikkan BBM demi Enforcement dan Sukarela atau dengan kata lain pajak itu dari dan
menyelematkan sempitnya ruang untuk rakyat, maka kepatuhan sukarela
fiskal, pemerintah juga perlu berani Masalah kepatuhan juga tidak akan mudah untuk diwujudkan.
melakukan terobosan dengan memajaki terelakkan menjadi salah satu penyebab
tidak tercapainya target pajak selama Namun, masalahnya alokasi dan
sektor-sektor informal tersebut. Selain distribusi pajak ada pada kementerian-
upaya ekstensifikasi perpajakan, Ditjen ini. Untuk meningkatkan kepatuhan
Wajib Pajak, pertama pemerintah kementerian teknis terkait masih belum
Pajak juga tetap harus melakukan ada transparasi dalam penggunaannya.
intensifikasi perpajakan atas harus melakukannya dengan cara
yang memaksa (enforcement) melalui Oleh karena itu, Presiden Jokowi harus
sektor bisnis yang sudah ada serta bisa memaksa kementerian-kementrian
meningkatkan penegakan hukum di aturan-aturan yang mengikat Wajib
Pajak. Jika pemerintah saat ini hanya teknis untuk berani memublikasikan
bidang perpajakan. penggunaan alokasi anggaran yang
mengandalkan kepatuhan secara
Di banyak negara, ekstensifikasi sukarela (voluntary compliance), berasal dari pajak tersebut. Masing-
pajak dilakukan dengan cara dibutuhkan waktu yang lama untuk masing harus dituntut untuk transparan,
memperluas basis pajak, yaitu subjek membuat masyarakat menjadi patuh. bukan hanya Wajib Pajak saja yang
pajak dan objek pajak. Sementara tarif harus dituntut transparan. Lagi-
pajak justru menunjukkan tren yang Enforcement dapat dilakukan lagi, pajak adalah uang masyarakat
menurun besaran tarifnya. Rumus dengan cara-cara yang tidak biasa, yang harus dipertanggungjawabkan
menghitung pajak sendiri adalah tarif seperti bagi setiap orang yang ingin penggunaannya oleh negara.
pajak dikalikan dengan basis pajak. mengurus perpanjangan KTP atau
pengurusan dokumen atau izin lainnya
Jika basis pajak diperluas, tentunya Penutup
penurunan tarif pajak tidak akan wajib melampirkan bukti penyerahan
Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) Proses lelang jabatan yang sedang
menjadi masalah. Justru dengan pola
dan Surat Setoran Pajak (SSP). Dengan berjalan saat ini diharapkan bisa selesai
seperti itu, jumlah penerimaan pajak
cara ini, mau tidak mau masyarakat sesuai waktu yang ditetapkan. Dengan
yang didapatkan akan jauh lebih besar.
dipaksa untuk membayar pajak. Saat begitu, Dirjen Pajak definitif bisa segera
Tidak lama lagi akan berlaku ini, dalam pengurusan perizinan salah merumuskan kebijakan strategis untuk
Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) satu dokumen yang dilampirkan adalah dapat mencapai target penerimaan
di 2015, akan terjadi kecenderungan NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak), perpajakan dalam APBN 2015 sebesar
negara-negara ASEAN akan padahal NPWP sama sekali tidak Rp 1.380 triliun, apalagi dengan
menurunkan tarif pajaknya. Indonesia mencerminkan bahwa orang tersebut permintaan khusus Presiden Joko
saat ini masih 25% untuk tarif PPh membayar pajak. Widodo yang ingin target perpajakan
Badan, Singapura sudah 17% dan ditambah Rp 600 triliun. Meskipun
Thailand akan menjadi 20%. Penting Untuk kepatuhan sukarela, solusinya
banyak pro dan kontra, proses lelang
bagi Indonesia untuk menyiasati ada pada masalah transparansi. Wajib
jabatan ini juga diharapkan menjadi
kecenderungan penurunan tarif pajak Pajak tentu ingin tahu alokasi pajak
salah satu solusi untuk mencapai target
di negara-negara kawasan ASEAN agar yang telah dibayarkan diperuntukkan
tax ratio sebesar 16%.
Indonesia tetap menarik bagi para untuk apa saja. Jika masyarakat tahu
uang pajaknya digunakan dengan Mari, kita tunggu gebrakan Ditjen
investor.
sebagaimana mestinya, jika masyarakat Pajak hasil lelang.IT

Opini ini juga disampaikan penulis dalam forum Ngopi Bareng Akuntan: Seleksi Dirjen Pajak dan Upaya Mencapai
Target Tax Ratio 16% yang diselenggarakan oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) pada tanggal 27 November 2014

32 InsideTax | Edisi 25 | November 2014


insideregulation

Sistem Pembayaran Pajak Secara


Elektronik ( Billing System )
kepada Wajib Pajak (WP) mengenai Mengenal Billing System
fasilitas e-Billing.
Menurut PER-26, sistem
Fasilitas ini sebenarnya sudah pembayaran pajak secara elektronik
mulai dikenalkan sejak tahun 2011 adalah bagian dari sistem penerimaan
sebagaimana diatur dalam Peraturan negara secara elektronik yang
Direktur Jenderal Pajak Nomor diadministrasikan oleh biller Ditjen
PER-47/PJ/2011 tentang Tata Cara Pajak dan menerapkan Billing system.
pelaksanaan Uji Coba Penerapan Billing system ialah metode pembayaran
Sistem Pembayaran Pajak Secara elektronik dengan menggunakan
Researcher, Tax Research Elektronik (Billing System) dalam Kode Billing. Sedangkan Kode Billing
and Training Services, Sistem Modul Penerimaan Negara merupakan kode identifikasi yang
DANNY DARUSSALAM sebagaimana diubah dengan Peraturan diterbitkan sistem Billing atas suatu
Tax Center. Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-19/ jenis pembayaran atau setoran yang
PJ/2012. Namun, penerapan tersebut akan dilakukan oleh WP. Kode inilah
Awwaliatul masih dalam tahap uji coba. yang akan menjadi referensi bagi WP
Mukarromah Seiring berjalannya waktu, melalui saat akan membayar pajak.
Peraturan Direktur Jenderal Pajak Dengan adanya e-Billing, WP saat
Nomor PER-26/PJ/2014 (PER-26) ini dapat melakukan pembayaran/

D
tentang Sistem Pembayaran Pajak penyetoran pajak dengan sistem
Secara Elektronik yang ditetapkan pada pembayaran pajak secara elektronik.
engan semakin meningkatnya
13 Oktober lalu, kini fasilitas e-Billing Terkait dengan hal itu, PER-26 juga
jumlah pengguna teknologi internet di
sudah dapat diterapkan di seluruh mengatur mengenai jenis pajak apa
Indonesia, Direktorat Jenderal Pajak
wilayah Indonesia dalam rangka saja yang dapat dibayar/disetor melalui
(Ditjen Pajak) berupaya menyesuaikan
penyempurnaan pembayaran pajak e-Billing. Pada pasal 2 ayat (2) PER-26
diri dengan perkembangan
secara elektronik. Dengan sebutan disebutkan, pembayaran/penyetoran
teknologi yang ada. Setelah berhasil
e-Billing, fasilitas ini menawarkan pajak tersebut meliputi seluruh jenis
mengembangkan sistem pelayanan
suatu manfaat bagi Wajib Pajak untuk pajak, kecuali: 
pajak secara elektronik seperti e-Reg,
membayarkan pajaknya dengan lebih
e-SPT, e-Filing, dan e-Faktur, kini 1. Pajak dalam rangka impor yang
mudah, lebih cepat, dan lebih akurat.
Ditjen Pajak juga sedang mengenalkan diadministrasikan pembayarannya

InsideTax | Edisi 25 | November 2014 33


insideregulation
oleh biller Direktorat Jenderal Bea 2. Struk bukti transaksi, untuk (tiga) cara untuk memperolehnya, WP
dan Cukai; dan pembayaran melalui ATM dan EDC; dapat memilih salah satu dari ketiga
2. Pajak yang tata cara pembayarannya 3. Dokumen elektronik, untuk cara tersebut, yaitu di antaranya:
diatur secara khusus. pembayaran/penyetoran melalui 1. Membuat sendiri pada Aplikasi
internet banking; dan Billing DJP yang dapat diakses
Ketentuan Mata Uang 4. Teraan BPN pada SSP/SSP PBB melalui laman Ditjen Pajak dan
(Pajak atas Bumi dan Bangunan), laman Kementerian Keuangan;
Selain mengatur mengenai jenis
untuk pembayaran melalui a. Jika WP ingin membuat Kode
pajaknya, Ditjen Pajak juga memberikan
Teller Bank/Pos Persepsi dengan Billing sendiri, maka harus
kemudahan bagi WP dengan
menggunakan SSP/SSP PBB. terlebih dahulu melakukan
membolehkan pembayaran/penyetoran
registrasi untuk memperoleh
pajak dengan menggunakan mata uang Selain itu, BPN sekurang-kurangnya User ID dan PIN secara online
Dollar Amerika Serikat, selain tentunya mencantumkan elemen-elemen sebagai melalui menu Daftar Baru
mata uang Rupiah. berikut:  pada Aplikasi Billing DJP dan
Namun, pembayaran dalam mata 1. NTPN; mengaktifkan akun pengguna
uang Dollar Amerika Serikat tersebut 2. NTB/NTP; melalui konfirmasi email. Setelah
hanya dapat dilakukan untuk Pajak 3. Kode Billing; akun pengguna diaktifkan, maka
Penghasilan Pasal 25, Pajak Penghasilan 4. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP); WP dapat melakukan log-in
Pasal 29 dan Pajak Penghasilan yang 5. Nama Wajib Pajak; dengan memasukkan User ID
bersifat final yang dibayar sendiri oleh 6. Alamat Wajib Pajak, kecuali untuk dan PIN yang tercantum pada
Wajib Pajak yang memperoleh izin BPN yang diterbitkan melalui ATM email konfirmasi yang dikirimkan
untuk menyelenggarakan pembukuan dan EDC; kepada WP. Registrasi ini
dengan menggunakan bahasa Inggris 7. Nomor Objek Pajak (NOP), dalam dilakukan WP hanya untuk satu
dan mata uang Dollar Amerika Serikat. hal pembayaran pajak atas kali saja.
transaksi pengalihan hak atas b. Kemudian WP melakukan input
Bukti Penerimaan Negara tanah dan/atau bangunan, kegiatan data-data WP yang diperlukan
Memiliki Kedudukan yang membangun sendiri dan Pajak Bumi pada form aplikasi yang terdapat
Sama dengan Surat Setoran dan Bangunan sektor Perkebunan, dalam laman e-Billing, termasuk
Perhutanan dan Pertambangan, melakukan input data setoran
Pajak kecuali untuk BPN yang diterbitkan pajak yang akan dibayarkan.
Dalam Pasal 3 PER-26, transaksi melalui ATM dan EDC; Input data tersebut dilakukan
pembayaran/penyetoran pajak secara 8. Kode Akun Pajak; atas nama WP sendiri atau
elektronik dapat dilakukan melalui 9. Kode Jenis Setoran; atas nama dan NPWP WP lain
Teller Bank/Pos Persepsi, Anjungan 10.Masa Pajak; sehubungan dengan kewajiban
Tunai Mandiri (ATM), Internet Banking 11.Tahun Pajak; sebagai Wajib Pungut. Setelah
dan Electronic Data Capture (EDC). 12.Nomor ketetapan pajak, bila ada; selesai melakukan input data,
Dalam hal ini, WP dapat menentukan 13.Tanggal bayar; dan maka WP akan memperoleh
cara mana yang lebih mudah untuk 14.Jumlah nominal pembayaran. Kode Billing.
dilakukan oleh WP itu sendiri. c. Namun, apabila terdapat
Ditjen Pajak mengatur, kedudukan indikasi penyalahgunaan,
Atas pembayaran/penyetoran pajak BPN (termasuk cetakan, salinan
tersebut, WP akan menerima Bukti Ditjen Pajak dapat melakukan
dan fotokopinya) disamakan dengan penutupan secara jabatan atas
Penerimaan Negara (BPN) sebagai SSP dan SSP PBB dalam rangka
bukti setoran. BPN adalah dokumen akun pengguna Aplikasi Billing
pelaksanaan ketentuan peraturan DJP. Selain itu, apabila terjadi
yang diterbitkan oleh Bank/Pos perundang-undangan perpajakan.
Persepsi atas transaksi penerimaan pemindahan tempat terdaftar
Dalam hal terdapat perbedaan antara WP yang mengakibatkan
negara dengan teraan Nomor Transaksi data pembayaran yang tertera dalam
Penerimaan Negara (NTPN) dan Nomor perubahan NPWP, Aplikasi
BPN dengan data pembayaran menurut Billing DJP akan menyesuaikan
Transaksi Bank (NTB)/Nomor Transaksi sistem penerimaan negara secara
Pos (NTP) sebagai sarana administrasi akun pengguna dengan NPWP
elektronik, maka yang dianggap sah
lain yang kedudukannya disamakan adalah data sistem penerimaan negara baru.
dengan Surat Setoran Pajak (SSP). secara elektronik.  2. Melalui Bank/Pos Persepsi atau
BPN diterbitkan dalam bentuk sebagai
pihak lain yang ditunjuk oleh
berikut: 
Tata Cara Pembuatan Kode Direktur Jenderal Pajak
1. Dokumen bukti pembayaran yang Billing WP dapat memperoleh Kode
diterbitkan Bank/Pos Persepsi, Billing melalui Bank/Pos Persepsi
untuk pembayaran/penyetoran Untuk dapat menggunakan
atau pihak lain yang ditunjuk oleh
melalui Teller dengan Kode Billing; fasilitas ini, WP harus terlebih dahulu
Direktur Jenderal Pajak dengan
memperoleh Kode Billing. Terdapat 3
cara mendatangi Teller Bank/Pos

34 InsideTax | Edisi 25 | November 2014


insideregulation
Persepsi dengan menyerahkan sebagai bukti bayar/setor. memasukkan seluruh data pembayaran
SSP/SSP PBB atau menggunakan Kebenaran elemen data yang tertera pajak, karena cukup dengan Kode
layanan/produk/aplikasi/sistem pada BPN merupakan tanggung jawab Billing yang WP tunjukkan, maka teller
yang telah terhubung dengan sistem WP yang telah menandatangani bukti akan mendapatkan data pembayaran
Billing Ditjen Pajak. penerbitan Kode Billing. Kesalahan berdasarkan data yang telah WP input
3. Diterbitkan secara jabatan oleh input data setoran pajak, diselesaikan sebelumnya dalam sistem e-Billing.
Ditjen Pajak melalui prosedur Pemindahbukuan Oleh karena itu, antrian di bank
Kode Billing juga dapat diterbitkan (Pbk) dalam administrasi perpajakan.  atau kantor Pos akan sangat cepat
secara jabatan, namun hanya berkurang karena teller tidak perlu lagi
dalam kondisi tertentu, yaitu dalam memasukkan seluruh data pembayaran
Masa Berlaku Kode Billing pajak.
hal diterbitkannya ketetapan pajak
Kode Billing berlaku dalam
(SKP), Surat Tagihan Pajak (STP), E-Billing juga membantu WP
waktu 48 (empat puluh delapan)
Surat Pemberitahuan Pajak Terutang dalam pengisian SSP elektronik secara
jam sejak diterbitkan dan setelah itu
PBB (SPPT-PBB) atau SKP PBB lebih akurat sesuai dengan transaksi
secara otomatis terhapus dari sistem
yang mengakibatkan kurang bayar. perpajakan WP, sehingga kesalahan
dan tidak dapat dipergunakan lagi.
data pembayaran, seperti Kode Akun
Selain itu, terdapat tambahan Untuk Kode Billing yang diterbitkan
Pajak dan Kode Jenis Setoran, dapat
penjelasan mengenai langkah- secara jabatan, Kode Billing tersebut
dihindari. Web application dalam
langkah pembayaran/penyetoran berlaku sampai dengan jatuh tempo
sistem e-Billing menyediakan validation
pajak melalui Teller Bank/Pos Persepsi pembayaran pajak, dan tidak dapat
rules/function/interface yang dapat
dengan menggunakan SSP/SSP PBB dipergunakan setelah melewati jangka
meminimalisasi kekeliruan. Selain
sebagaimana yang disebutkan dalam waktu dimaksud. Namun, WP dapat
itu, kesalahan entry data yang biasa
poin nomor 2 di atas, antara lain membuatnya kembali apabila kode
terjadi di teller dapat terminimalisasi
sebagai berikut:  Billing telah terhapus secara sistem.
karena data yang akan muncul pada
1. WP menyerahkan SSP/SSP PBB Apabila terdapat perbedaan data antara
layar adalah data yang telah WP input
dalam rangkap 4 (empat) yang telah data elektronik dengan hasil cetakan,
sendiri.
diisi lengkap dan ditandatangani maka yang dijadikan pedoman adalah
data yang terdapat pada data eletronik Namun pada faktanya, pembayaran
kepada Teller Bank/Pos Persepsi, pajak melalui e-banking sendiri tidak
dengan menyertakan uang sejumlah yang berada di Kementerian Keuangan.
hanya dapat dilakukan dengan sistem
nominal yang disebutkan dalam e-Billing. Dari pihak perbankan sendiri,
SSP/SSP PBB. Komentar
melalui inovasinya, juga menyediakan
2. Teller Bank/Pos Persepsi merekam Secara sederhana, Billing system layanan pembayaran pajak dengan
data pembayaran/setoran pajak merupakan suatu sistem pembayaran aplikasi yang dibuat masing-masing
untuk menerbitkan Kode Billing. pajak dengan menggunakan Kode Billing bank (Mandiri Gateway, BRI e-Tax, BNI
yang telah terhubung dengan sistem e-Tax, dan sebagainya).
3. Teller Bank/Pos Persepsi mencetak penerimaan negara. Kode tersebut
bukti penerbitan Kode Billing dan berupa angka-angka (15 digit) yang Dengan demikian, e-Billing ini
menyerahkannya kepada WP. akan digunakan WP sebagai referensi hanya berupa sarana lain bagi WP untuk
4. WP memeriksa kesesuaian elemen untuk melakukan pembayaran melalui membayarkan pajaknya. Pada akhirnya,
data pada bukti penerbitan Kode bank/pos persepsi, ATM, internet WP dapat memilih apakah mau
Billing dengan isian SSP/SSP PBB. banking, ataupun EDC. Pada dasarnya, menggunakan fasilitas e-Billing dari
PER-26 sifatnya hanya mempertegas Ditjen Pajak atau cukup puas dengan
5. Dalam hal elemen data yang tertera sistem dari perbankan. Hal penting
pada bukti penerbitan Kode Billing dan memperjelas bagaimana cara dan
kedudukan cara pembayaran pajak yang perlu dipastikan adalah bahwa
telah sesuai dengan isian SSP/ pajak yang dibayarkan WP telah masuk
SSP PBB, WP menandatangani melalui Kode Billing yang disamakan
dengan model penyetoran secara ke kas negara dan WP mendapatkan
bukti penerbitan Kode Billing dan bukti setor yang sah untuk memenuhi
menyerahkannya kembali kepada manual sebagaimana yang dilakukan
pada umumnya, yaitu mengisi SSP dan keperluan administrasi perpajakan. IT

Teller Bank/Pos Persepsi.


menyetor di bank/pos persepsi.
6. Teller Bank/Pos Persepsi memproses
transaksi pembayaran pajak atas Dengan adanya e-Billing, transaksi
Kode Billing dimaksud. pembayaran pajak menjadi lebih
mudah dan cepat karena dapat
WP menerima kembali formulir dilakukan WP hanya dalam hitungan
bukti setoran lembar ke-1 dan lembar menit dari mana pun WP berada,
ke-3 yang telah ditera dengan elemen- seperti melalui internet banking.  Jika
elemen data BPN serta dibubuhi tanda WP memilih teller bank atau kantor pos
tangan/paraf, nama pejabat Bank/Pos sebagai sarana pembayaran, WP tidak
Persepsi dan cap Bank/Pos Persepsi perlu lagi menunggu lama untuk teller

InsideTax | Edisi 25 | November 2014 35


Billing System: Bayar Pajak Secara Elektronik
Sebagai bentuk tindak lanjut dari pelaksanaan uji coba sistem pembayaran pajak secara elektronik (billing s
peraturan yaitu Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-26/PJ/2014 tentang Sistem Pembayaran Pajak S

Metode pembayaran
elektronik dengan
menggunakan Kode
Billing

Membuat sendiri
pada Aplikasi
Billing Ditjen Pajak

Melalui Bank/Pos
Bank/Pos Persepsi atau pih
WP dapat memperoleh

3
Persepsi lain yang ditunjuk
Kode Billing dengan Ditjen Pajak
pilihan

Diterbitkan secara
jabatan oleh
Kode Billing tidak dapat dipergunakan jika telah Ditjen Pajak
melewati batas waktu yang dimaksud, namun
WP atau Bank/Pos Persepsi dapat membuat
kembali Kode Billing yang baru

Pajak dalam rangka impor


Meliputi Seluruh yang diadministrasikan oleh
Jenis Pajak, Biller Ditjen Bea dan Cukai
kecuali:
Pajak yang tata cara
pembayarannya diatur
secara khusus

Setelah memperoleh Kode


Billing, WP dapat melakukan
setoran pajak melalui: Pilihan
4 Teller Bank/
Persepsi

Bentuk Bukti Penerimaan Dokumen bukti


Negara (BPN) sebagai penerimaan
Teraan BPN**
bukti setoran yang (Yang melalui Teller
(Yang melalui Teller dengan SSP/SSP PBB
diterima oleh WP dengan Kode Billing)

Keterangan:
BPN kedudukannya dipersamakan dengan SSP dan SSP PBB dalam rangka pelaksanaan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan.
Jika terdapat perbedaan antara data pembayaran yang tertera dalam BPN dengan data pembayaran menurut sisten Penerimaan Negara secara elektron
maka yang dianggap sah adalah data sistem Penerimaan Negara secara elektronik
taxenlightenment

system) yang telah dilakukan sebelumnya, Direktorat Jenderal Pajak (Ditjen Pajak) menerbitkan suatu
Secara Elektronik yang ditetapkan pada pertengahan Oktober lalu.

Kode identifikasi yang kode yang


diterbitkan melalui sistem digunakan untuk
billing atas suatu jenis referensi dalam
pembayaran atau setoran pembayaran
yang akan dilakukan pajak
Kode Billing
Wajib Pajak

• Registrasi secara online melalui


Aplikasi Billing DJP
• Log-in dengan User ID dan
PIN aktif Berlaku selama
48 jam
• Input Data WP dan Setoran
• Cetak Kode Billing
sejak diterbitkan

s • Datangi Teller Bank/Pos Persepsi


hak dengan menyerahkan SSP/SSP Masa
k PBB, Berlaku
atau
• Gunakan layanan/produk/ Kode
aplikasi/sistem yang terhubung Billing
dengan Sistem Billing Ditjen Pajak

Berlaku sampai dengan

jatuh tempo
Dalam hal terbitnya:
• Ketetapan Pajak;
• Surat Tagihan Pajak;
• SPPT PBB; atau pembayaran pajak
• SKP PBB
yang menyebabkan kurang bayar

Mata uang yang


boleh digunakan? Dollar AS
(USD)*
*hanya untuk pembayaran PPh Pasal 25, PPh Pasal 29, dan PPh
Rupiah bersifat final yang dibayar sendiri oleh WP yang sudah mendapatkan
izin pembukuan dalam Bahasa Inggris dan mata uang dollar (USD)
(IDR)

Anjungan Tunai Electronic Data Internet


Mandiri (ATM) Capture (EDC) Banking

Struk bukti transaksi Dokumen Elektronik


nik,
insidenewsflash

Domestik
Lelang Jabatan Dirjen Pajak Baru
M engingat akan berakhirnya jabatan Dirjen Pajak pada Desember
mendatang, baru kali ini Kementerian Keuangan berniat ingin
melelang jabatan tersebut. Bahkan, persyaratan sebagai kandidat Dirjen
Pajak baru di antaranya harus menguasai masalah teknis perpajakan, dan
berstatus pengawai negeri sipil. Jadi, calon Dirjen Pajak baru nantinya
bisa berasal dari internal Menteri Keuangan atau lembaga negara lain.
Sebaliknya, pengamat Perpajakan Universitas Indonesia, Darussalam,
memiliki pendapat sendiri mengenai Dirjen Pajak baru. Menurutnya, calon
Dirjen Pajak yang berasal dari internal Ditjen Pajak atau yang sudah
bekerja di Ditjen Pajak memiliki keunggulan. Pertama, mereka sudah pasti
paham terhadap berbagai aturan pajak. Kedua, secara sistem mereka
telah memiliki integritas. Keunggulan itu pun harus ditopang dengan
kemampuan kandidat akan pemahamannya terhadap perpajakan
internasional, berintegritas, dan mempunyai network yang luas.IT

Kritik Target Pajak Lewat Transparansi


A da dua masalah pokok yang tengah dihadapi Ditjen Pajak saat ini, yaitu ketergantungan penerimaan pajak pada
ekspor komoditas dan gejala demotivasi pegawai pajak.
Menurut Menteri Keuangan, Bambang Brodjonegoro, hal ini terbukti jika setoran pajak Wajib Pajak Badan mengalami
penurunan, setoran pajak Orang Pribadi sampai tidak bisa menutupi kekurangan tersebut. Bahkan, tidak tercapainya target
penerimaan pajak selama tiga tahun terakhir disebut-sebut disebabkan oleh setoran Wajib Pajak Badan yang menurun.
Sementara demotivasi pegawai pajak saat ini disebabkan adanya kesenjangan antara harapan pegawai pajak dengan
kebijakan yang ada. Menurut Bambang, kebijakan saat ini menempatkan pegawai pajak hanya sebagai sumber daya.
Pada kesempatan lain, pengamat perpajakan Universitas Indonesia, Darussalam menuturkan, tidak tercapainya target
penerimaan pajak dikarenakan adanya kesalahan dalam penetapan target pajak. Menurut analisisnya, selama ini target
pajak yang ditetapkan terlalu besar, sehingga tidak sebanding dengan kapasitas Ditjen Pajak untuk mencapai target
tersebut. Untuk itu, seharusnya penetapan target pajak terbuka dan transparan, agar publik dapat mengkritik target
tersebut realistis atau tidak.
IT

PPnBM Ponsel Tidak


Tepat Sasaran
B erapa bulan lalu mencuat gagasan Kementerian Perindustrian
dan Perdagangan yang sepakat mengenakan PPnBM terhadap
telepon seluler (ponsel) impor. Pengenaan PPnBM terhadap ponsel ini
direncanakan untuk menekan impor ponsel dan menarik perusahaan
ponsel asing untuk berinvestasi di Indonesia. Dari pengenaan PPnBM
ponsel ini pun diharapkan penerimaan pajak dapat meningkat.
Di sisi lain, Kementerian Keuangan belum akan mengenakan PPnBM
atas ponsel. Menurut Dirjen Pajak sendiri, pengenaan PPnBM atas
ponsel tidak tepat sasaran. Pasalnya, selain ponsel yang hakikatnya
kebutuhan sehari-hari dan harganya masih terjangkau, kebijakan ini
dikhawatirkan dapat mendorong terjadinya penyelundupan barang
mewah. Apalagi, penyelundupan barang mewah saat ini, belum teratasi
dengan sempurna. IT
insidenewsflash

Tarif Pajak Progresif Kendaraan Pribadi DKI,


Berlaku Desember
T arif Pajak Progresif Kendaraan Pribadi DKI rencananya akan
berlaku pada bulan Desember. Hal ini disampaikan oleh Kepala
Dinas Pelayanan Pajak DKI, Iwan Setiawandi, dengan mensyaratkan
apabila peraturan daerah (perda) selesai diundangkan bulan November
ini. Perda itu sendiri sudah dievaluasi Kementerian Dalam Negeri dan
Kementerian Keuangan dan pihaknya tengah mengupayakan agar
Perda tersebut segera disahkan.
Tarif progresif ini berlaku untuk kendaraan pribadi yang dimiliki oleh
satu keluarga. Sebagai contoh, kendaraan pertama akan dikenakan
tarif menjadi 2% dari 1,5%. Sedangkan, kendaraan kedua menjadi 4%
dari 2% dan 6% dari 2,5% untuk kendaraan ketiga. Untuk kendaraan
keempat dan seterusnya menjadi 10% dari 4%. Dengan naiknya tarif
pajak ini, diharapkan potensi penerimaan pajak Pemerintah DKI dapat
mencapai Rp 2 triliun.IT

Insentif Fiskal Industri


Galangan Kapal
M enteri Keuangan, Bambang Brodjonegoro, mengungkapkan saat ini
Pemerintah tengah fokus untuk memajukan Industri Galangan Kapal.
Untuk mencapai hal itu, ada empat insentif fiskal yang akan diberikan
kepada pelaku industri. Empat insentif fiskal ini di antaranya Pajak
Pertambahan Nilai (PPN) 10%, bea masuk komponen kapal, bea masuk
ditanggung pemerintah (BMDTP) dan Pajak Penghasilan (PPh).
Insentif PPN ataupun Bea Masuk, pemerintah tengah mencari cara agar
pemungutannya tidak memberatkan dan tetap sesuai dengan perundang-
undangan. Tidak hanya memberikan insentif saja, pemerintah juga
menganalisis dampak pemberian insentif tersebut terhadap industri dalam
negeri. Sementara, untuk insentif PPh, pemerintah akan memberikan tax
allowance. IT

Sekarang, Pengguna Faktur Pajak Fiktif Akan


Ditindak Tegas
S elama ini, tindakan tegas atas penerbitan faktur pajak fiktif hanya dikenakan kepada penerbit dan pengedarnya.
Sekarang, penggunanya pun akan ditindak tegas. Direktur Intelijen dan Penyidikan Ditjen Pajak, Yuli Kristiyono
menyatakan, pengguna faktur pajak akan ditindak dengan tegas, mengingat pengguna faktur pajak fiktif adalah pihak
yang paling besar memperoleh manfaatnya.
Yuli mengungkapkan, kasus penerbitan faktur pajak terus mengalami peningkatan. Dibandingkan dengan tahun sebelumnya
yang hanya 49 kasus, tahun ini naik menjadi 57 kasus. Untuk mengamankan penerimaan pajak, kasus penerbitan faktur pajak
fiktif (faktur yang dibuat tidak berdasarkan transaksi sebenarnya) akan diterapkan ketentuan tindak pidana pencucian
uang sesuai Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2010. IT

InsideTax | Edisi 25 | November 2014 39


insidenewsflash

Internasional
Pengguna Internet Bakal
Dikenakan Pajak
reuters.com

P emerintah Hungaria berencana akan menerapkan


pajak atas lalu lintas data internet di negaranya.
Namun, kebijakan ini mendapat protes keras dari
masyarakat setempat, dan pada akhirnya pemerintah
negara di Eropa Timur ini membatalkan rencananya.
Viktor Orban selaku Perdana Menteri Hungaria
mengaku, aturan mengenai pajak atas lalu lintas data
internet ini agaknya masih belum dapat diterapkan.
Dalam draf aturan ini, akan ada pengenaan pajak
terhadap setiap gigabit data internet. Tarif yang akan
diberlakukan adalah sekitar US$ 0,6 (Rp 7.200) per
gigabit.
Masyarakat Hungaria yang menentang keras aturan ini
menilai pemerintah berupaya mengekang kebebasan
dengan pengenaan pajak. Dengan penentangan
yang keras ini akhirnya pemerintahan Orban pun
membatalkan rencana ini. Sejumlah pihak menyambut
dan memuji pembatalan tersebut karena Orban dinilai fleksibel dalam menghadapi keputusan rakyat.
“Jika masyarakat bukan lagi sekedar tidak suka dengan sesuatu, tapi sudah menganggapnya tidak masuk akal,
berarti memang seharusnya tidak dilakukan. Aturan pajak ini harus ditarik, dan kami harus menghadapi kenyataan
ini,” papar Orban.
Sebenarnya tidak hanya masyarakat Hungaria yang tidak setuju. Komisi Eropa pun menyebut aturan ini buruk.
Juru Bicara Komisi Eropa, Ryan Heath mengatakan aturan pajak internet ini memang membatasi kebebasan
masyarakat. Tidak hanya di sisi ekonomi, ini juga mempengaruhi tatanan sosial. IT

Pemerintah Thailand Menyetujui


Pemberlakuan Pajak Atas Warisan
tax-news.com

R ancangan Undang-Undang (RUU) Pajak telah disetujui oleh pemerintahan Thailand pada 18 November 2014
lalu. Peraturan tersebut akan segera diberlakukan mulai pertengahan tahun 2015 yang akan datang.
Salah satu perubahan terdapat pada penghasilan yang didapatkan dari hasil warisan. Pengenaan pajak atas
warisan ini dirancang sebagai bagian dari keseluruhan rencana yang dipimpin pemerintah untuk mereformasi
sistem pajak Thailand melalui peningkatan pajak pada individu kaya. Tujuan pengenaan pajak ini lebih untuk
menghasilkan peningkatan penerimaan pajak untuk pembangunan ekonomi dan mengurangi kesenjangan sosial.
Rencana pengenaan pajak itu juga termasuk pengenaan pajak atas tanah dan bangunan.
Pajak warisan akan berlaku untuk aset terdaftar, seperti perumahan, properti, tanah, kendaraan, obligasi, saham,
dan deposito. Setelah disetujui oleh Kabinet, tagihan pajak warisan sekarang akan diteruskan ke Majelis Legislatif
Nasional untuk disahkan pada awal tahun 2015. IT

40 InsideTax | Edisi 25 | November 2014


insidenewsflash

Finlandia Membebaskan PPN


Perdagangan dengan Bitcoin
tax-news.com

B aru-baru ini, otoritas pajak Finlandia memutuskan komisi yang


diperoleh dari perdagangan (jual beli) dengan menggunakan
mata uang bitcoin merupakan transaksi yang dibebaskan dari PPN.
Putusan tersebut mulai berlaku mulai 20 November 2014 hingga 31
Desember 2015.
Hal tersebut dikarenakan komisi dari hasil perdagangan dengan
menggunakan mata uang bitcoin dianggap sebagai kasus penyediaan
layanan untuk memfasilitasi pembelian dan penjualan bitcoin.
Pengumpulkan komisi atas kegiatan tersebut merupakan persentase
dari harga jual atau harga beli bitcoin.
Keputusan tersebut dinyatakan dalam Pasal 135 ayat (1) huruf d Peraturan PPN European Union yang membahas
mengenai pembebasan PPN untuk jasa keuangan. IT

RUU Insentif Pajak Atas Bisnis IT


di Moldova
Tax Notes International

P emerintah Moldova rencananya akan segera


mengesahkan Rancangan Undang-Undang (RUU)
atas insentif pajak untuk Wajib Pajak yang melakukan
bisnis IT (Information Technology). Pasal 15 RUU tersebut
menyatakan, bisnis IT hanya akan diwajibkan untuk
membayar single tax saja dengan tarif sebesar 12%
sebagai pengganti dari pajak atas badan dan penghasilan,
keamanan dan asuransi medis, pajak atas properti tak
bergerak, pajak lokal, serta pajak jalan.
Pelaku bisnis IT juga akan dibebaskan dari PPN dan Pajak
Bea Cukai atas peralatan komputer (termasuk aksesoris
komputer dan berbagai kelengkapannya) yang terkait
dengan kegiatan: (i) penciptaan dan penjualan software dan
permainan komputer, (ii) pengelolaan peralatan komputer,
(iii) data processing dan administrasi webpage, serta (iv)
kegiatan terkait IT lainnya.
Insentif ini juga hanya akan berlaku untuk setiap individu ataupun badan hukum yang telah terdaftar di Moldova
dan telah menandatangani kontrak dengan administrasi bisnis IT untuk melakukan aktivitas bisnis di negara ini. IT

InsideTax | Edisi 25 | November 2014 41


insidereview

Menguber Pajak
“Taksi UBER”
SUHUT TUMPAL SINAGA
Widyaiswara Pusdiklat Pajak

S ejak Agustus lalu, beberapa


media nasional tengah ramai dengan
pemberitaan seputar layanan ‘taksi
Uber’. Meskipun sudah resmi meluncur
di jalanan ibukota, layanan taksi inovatif
ini tampaknya sangat mengundang
perhatian.
Dengan menggunakan Uber, orang
serasa naik taksi padahal bukan
taksi. Dibandingkan dengan layanan
taksi konvensional, Uber mampu
menawarkan tambahan kenyamanan
dengan harga yang kompetitif.
Hal ini dimungkinkan karena
fungsi mediasi Uber mengoptimalkan PAJAK
berbagai sumber daya secara ekonomis
dan efektif. Model bisnis yang tidak
biasa ini juga menimbulkan kontroversi
akan legalitasnya.
Bahkan otoritas terkait pun terkesan
gamang dan ragu untuk menerapkan
aturan.1 Tidak heran, nyaris di semua
kota tempat layanan ini berada,
kebingungan dan kontroversi yang
sama juga muncul.2
Di balik kontroversinya itu, sepak
terjang Uber memang cukup
menakjubkan. Mulai berdiri tahun
2009 di San Fransisco, layanan
Uber kini sudah menjangkau lebih B 1234 CD
E
dari 200 kota di 45 negara.3 Setelah
pada Juni lalu menerima suntikan

1. Baca topik pilihan kompas.com tentang kontroversi


taksi mewah Uber di Jakarta.
2. Ben Popken, “States Warn of Rideshare Risks for
Passengers,” NBC News, Internet, dapat diakses pada
http://www.nbcnews.com/business/consumer/states-
warn-rideshare-risks-passengers-n116736
3. https://www.uber.com/about

42 InsideTax | Edisi 25 | November 2014


insidereview
investasi senilai 1,2 miliar USD, Ada tiga pihak yang terlibat

“W
perkiraan nilai perusahaan ini menjadi secara langsung dalam sistem Uber.
18,2 miliar USD. akil Mereka adalah pemilik kendaraan,
calon penumpang, dan Uber, sebagai
Sekarang Uber menduduki posisi
kedua, setelah Facebook, sebagai
Gubernur penghubung keduanya. Setiap pemilik
perusahaan dengan nilai tertinggi yang DKI Basuki kendaraan mendaftarkan diri sebagai
pengemudi Uber.9
disokong para investor.4 Uber mencatat
penghasilan sebesar 360 juta USD Tjahaya Dengan aplikasi Uber yang
ketika valuasinya masih 3,8 miliar USD Purnama telah terpasang dalam smartphone,
di bulan Agustus 2013. Diperkirakan pengemudi tinggal memantau
akhir tahun lalu pengguna aktif Uber sendiri pernah kebutuhan calon penumpang. Dengan
mencapai 450.000 orang.5 kemudahan ini, calon penumpang
menyatakan tidak perlu mencari taksi sendiri dan
Saat ini di Jakarta layanan Uber
memang masih terbatas di seputar Uber akan menunggu di pinggir jalan.
SCBD dan tujuan bandara. Namun,
melihat ekspansi hiperbolik yang
dilarang Cukup dengan menyentuh beberapa
tombol yang terdapat di aplikasi Uber
dilakukan di seluruh dunia, bukan tidak beroperasi di pada smartphone, pengemudi yang
mungkin layanan Uber akan menggurita menggunakan sistem Uber akan datang.
di berbagai kota di Indonesia dan
Jakarta karena Calon penumpang bisa menunggu di
diperhitungkan pada sektor transportasi tidak mau tempat yang nyaman dan informasi
dan logistik. Di website resminya, Uber terkait pesanan ‘taksi Uber’ akan selalu
menyatakan, mereka akan merubah bayar pajak.” di-update di aplikasi Uber termasuk
cara dunia bergerak, memberi pilihan besaran tarif yang akan dibayarkan.
lain bagi penumpang, dan peluang Setelah penumpang sampai di
bisnis bagi para sopir.6 lokasi tujuan, pembayaran kemudian
(Wakil) Gubernur DKI Basuki dibebankan ke kartu kredit milik
Tjahaya Purnama sendiri pernah transportasi. Hal ini terlihat karena penumpang (yang sebelumnya telah
menyatakan Uber akan dilarang Uber tidak memberikan layanan jasa didaftarkan).10 Ini yang menarik. Semua
beroperasi di Jakarta karena tidak transportasi. Apalagi, Uber tidak tarif ini dimungkinkan untuk berubah,
mau bayar pajak.7 Apakah benar memiliki kendaraan yang digunakan naik atau turun, sesuai dengan hukum
bahwa Uber melakukan tax evasion? untuk melayani transportasi, tidak ada permintaan dan penawaran.11 Sistem
Atau memang kegiatan bisnis yang pemeliharaan kendaraan, dan tidak demikian ini memungkinkan Uber
dilakukan Uber di Indonesia tidak mempunyai karyawan sebagai sopir. memberi layanan dengan harga ideal
menimbulkan kewajiban pajak? Tulisan Lalu bagaimana cara memesan taksi yaitu harga penawaran dan permintaan
ini akan mengulas definisi BUT dengan ‘Uber’ ini? Setiap calon penumpang selalu berada pada harga pasar.
menggunakan kasus Uber ini sebagai dapat mengoperasikan sistem aplikasi Pada saat penumpang melakukan
nexus bagi justifikasi pemajakan yang terpasang di smartphone ‘ponsel pembayaran menggunakan kartu
oleh negara sumber, khususnya pada pintar’ atau komputer miliknya. Aplikasi kredit, seluruh penghasilan akan
transaksi berbasis e-commerce.8 ini berperan untuk menghubungkan masuk dahulu ke rekening Uber setelah
antara pemilik kendaraan dengan calon dipotong fee untuk penerbit kartu
Proses Bisnis Uber penumpang. Artinya, pengemudi (dan/ kredit. Pembagian penghasilan atas
Apabila dicermati lebih lanjut, Uber atau pemilik kendaraan) adalah pihak pembayaran penumpang ini dilakukan
sesungguhnya bukan perusahaan jasa lain yang independen.
9. Sementara ini layanan Uber di Jakarta belum dibuka
Dengan begitu, cara kerja taksi Uber untuk supir orang pribadi sebagaimana di tempat
4. Rafiq Maqbool, “At $18.2 Billion, Uber Worth More ini terlihat lebih mengandalkan aplikasi asalnya. Di Jakarta Uber hanya menggunakan rekanan
Than Hertz, United Continental,” Forbes, Internet, berbasis teknologi. Alhasil, karakter eksklusif berupa perusahaan rental mobil tertentu.
dapat diakses pada http://www.forbes.com/sites/ Adityahadi, “Tanggapan Resmi Taksi Uber Setelah
ellenhuet/2014/06/06/at-18-2-billion-uber-is-worth- bisnis demikian memungkinkan Uber Dilarang Beroperasi di Jakarta,” Lihat Aitinesia, Internet,
more-than-hertz-united-airlines/ beroperasi di Indonesia tanpa perlu dapat diakses pada http://aitinesia.com/tanggapan-
5. Liz Gannes, “Uber Confirms Revenue Estimates, but resmi-taksi-uber-setelah-dilarang-beroperasi-di-jakarta/
Bristles Over Source of Valleywag Report,” All Things membuka kantor cabang. 10. Di Jakarta tarif buka pintu yang diberlakukan adalah
D, Internet, dapat diakses pada http://allthingsd. Rp7.000,- ditambah Rp500,- per menit dan Rp2.850,-
com/20131204/uber-essentially-confirms-revenue-
Dalam beberapa kegiatan utama per kilometer perjalanan. Minimum pembayaran sama
estimates-but-bristles-over-source-of-valleywag-report/ di Jakarta, seperti launching, regional dengan biaya pembatalan sebesar Rp30.000,-. Biaya
6. Untuk melihat contoh review pengalaman manager Uber Mike Brown datang tol atau parkir, jika ada, juga akan ditambahkan
menggunakan Uber silahkan baca di http://id.techinasia. otomatis ke tagihan penumpang. Lalu ada tarif flat untuk
com/seberapa-nyamankah-layanan-uber-jakarta-review/ dan mengadakan seremoni acara di satu kali perjalanan ke dan dari bandara, yaitu sebesar
7. Bambang Kartika, “Ahok: Uber dilarang di Jakarta hotel atau tempat umum lainnya. Rp200.000,-.
karena tak bayar pajak,”TECHINASIA, Internet, dapat 11. Uber dapat menaikkan tarif ketika banyak order dari
diakses pada http://id.techinasia.com/uber-jakarta- Tentu terkait dengan kegiatan ini telah calon penumpang sementara kendaraan yang tersedia
dilarang-tidak-bayar-pajak-ahok/ dilakukan berbagai persiapan dan hanya sedikit. Sebaliknya akan menurunkan harga
8. Selain Uber, ada juga Lyft atau Sidecar misalnya yang ketika banyak driver beredar di jalanan sementara calon
menawarkan sistem nyaris serupa.
kegiatan pendukung lainnya. penumpang sedikit.

InsideTax | Edisi 25 | November 2014 43


insidereview
antara pengemudi dan Uber. Biasanya keuntungan (benefit) dan layanan mendapat benefit yang substansial
20% untuk Uber dan 80% untuk yang dinikmati Wajib Pajak dalam dari ketersediaan infrastruktur sehingga
pengemudi.12 Apabila Uber hanya interaksinya dengan negara sumber.17 tetap harus memberi kontribusi dalam
bekerjasama dengan rekanan secara Menurut teori Benefit, pajak dapat bentuk membayar pajak.
eksklusif, berarti rekanan tersebut akan dilihat sebagai harga yang harus Akumulasi keuntungan yang
menerima bagian pembayaran dari dibayar seluruh Wajib Pajak atas substansial dari negara sumber
Uber secara periodik. layanan (benefit) yang didapat dari menunjukkan, bisnis itu mendapat
suatu negara. benefit dari infrastruktur negara sumber,
Haruskah Ada BUT? McLure menyatakan, negara meskipun tidak ada BUT. Utamanya
Satu hal yang perlu dibahas lebih sumber penghasilan harus mendapat dalam bisnis e-commerce, maka
dahulu adalah apakah Uber memiliki kompensasi atas layanan yang sudah aktivitas bisnis, durasi kegiatan, dan
BUT di Indonesia? Karakter bisnisnya disediakan.18 Pemikiran yang mirip keuntungan yang dihasilkan menjadi
memungkinkan Uber untuk dijalankan juga pernah disampaikan oleh Thomas argumentasi kuat untuk memberi hak
secara remote. Kegiatan usaha Uber S. Adams, bagian terbesar dari biaya pemajakan bagi negara sumber.21
di Indonesia bisa direncanakan, yang dikeluarkan negara adalah untuk Pinto bahkan mengatakan,
dirancang, dijalankan, hingga menyediakan lingkungan usaha yang mendasarkan nexus kepada keberadaan
dievaluasi di di mana saja tempatnya kondusif.19 Lingkungan usaha yang infrastruktur berupa server komputer
pada belahan bumi ini. nyaman di sini dapat kita bayangkan sebagai justifikasi pemajakan oleh
sebagai masyarakat madani yang negara sumber tidaklah memuaskan
Undang-Undang PPh menyebutkan
dibentuk dan dijamin oleh negara, dan tidak cukup memberi asas
keberadaan BUT berupa wujud fisik
sehingga menjadi pembenaran dari kepastian.22 Karena itu, definisi BUT
seperti kantor, pabrik, atau computer
pajak. sebagai syarat hak pemajakan bagi
server dalam hal usaha yang dijalankan
melalui internet.13 Ketentuan demikian Menurut pakem tradisional, BUT negara sumber perlu dikonsep ulang
ini memberi peluang besar bagi Uber, dibutuhkan sebagai nexus untuk terlebih untuk transaksi e-commerce.
dan usaha sejenisnya, untuk leluasa pemajakan oleh negara sumber.
menentukan apakah akan mendirikan Alasannya, banyak layanan dalam Aspek Pajak Uber di Indonesia
BUT di Indonesia atau tidak.14 lingkungan masyarakat madani yang
Dengan melihat paparan di
disediakan negara dalam melakukan
Hal ini terjadi karena Undang- atas, sangat mungkin bahwa Uber,
kegiatan usaha menjadi relevan dan
Undang PPh masih mengikuti pakem berdasarkan ketentuan hukum
signifikan hanya jika ada BUT.
tradisional, yaitu kehadiran BUT di perpajakan di Indonesia, memang tidak
Indonesia diperlukan sebagai justifikasi Masalahnya dalam bisnis wajib membayar pajak (atas business
memajaki penghasilan di negara e-commerce, seperti Uber, dapat terjadi income) karena tidak mempunyai BUT.
sumber. Pendapat OECD, sebagaimana bahwa penghasilan dapat diciptakan Sepanjang Uber tidak mendirikan kantor
banyak diaplikasikan dalam P3B semata dari negara domisili meskipun untuk manajemen, cabang perusahaan,
Indonesia, juga menganut keberadaan pelanggan yang membayar penghasilan bengkel, ruang untuk promosi, atau
BUT merupakan syarat minimal negara itu seluruhnya dari negara sumber. menyimpan server di Indonesia, besar
sumber dapat memajaki.15 Sementara Padahal, Doernberg mengatakan, kemungkinan tidak akan ada BUT
pakem lain berpendapat, kehadiran server (sebagai syarat keberadaan Uber di Indonesia. Apalagi kalau mau
BUT tidak selalu dibutuhkan sebagai BUT) dapat ditaruh nyaris di mana saja mendasarkan kepada P3B Indonesia-
justifikasi hak pemajakan bagi negara di dunia ini dan biasanya lokasi server Amerika Serikat misalnya, bahkan
sumber.16 tersebut tidak dipublikasikan dan tidak keberadaan server sebagai BUT tidak
terlalu penting dalam transaksi bisnis.20 diatur.
Salah satu teori yang mendasari
Kalau mengikuti pakem tradisional ini,
pemikiran hak pemajakan bagi negara Dalam hal demikian ini, maka jelas
negara sumber bisa tidak mendapat
Sumber, yaitu teori Benefit. Teori ini Indonesia tidak punya hak pemajakan
hak pemajakan.
menyatakan, hak pemajakan negara atas business income Uber di Indonesia.
sumber didasarkan pada adanya Namun argumentasi ini sudah Indonesia hanya punya hak pemajakan
ditentang oleh beberapa pihak. atas passive income misalnya berupa
12. Alyson Shontell, “The Amount Of Money Uber Misalnya, Skaar menyatakan, meskipun deviden, bunga, dan royalti. Mengingat
Will Generate In 2015 Is Staggering,” Business tidak ada BUT, suatu bisnis tetap penumpang membayar tagihan
Insider Indonesia, Internet, dapat diakses pada http://
www.businessinsider.co.id/uber-revenue-projection- layanan Uber langsung ke rekening
in-2015-2014-11/#.VG540PnF9Qc 17. Klaus Vogel, “Worldwide vs Source Taxation of Uber menggunakan kartu kredit, yang
13. Pasal 2 ayat (5) Undang-Undang PPh. Income – A Review and Re-evaluation of Arguments
14. Jika memiliki BUT konsekuensinya adalah (Part III),” (1998). lalu kemudian akan dibagihasilkan
kewajiban perpajakan penuh sama seperti subjek pajak 18. Charles E. McLure, Jr., “Source-Based Taxation and kepada pengemudi Uber, maka sulit
badan. Sedangkan jika tanpa BUT, maka Uber hanya Alternatives to the Concept of Permanent Establishment,”
dapat dipajaki atas penghasilan tertentu seperti atas 2000
deviden, bunga, royalty, atau imbalan atas jasanya saja. 19. Thomas S. Adams, “The Taxation of Business,” 21. Arvid A. Skaar, Permanent Establishment: Erosion of
15. Article 5 of OECD. dalam Proceeding of the Eleventh Annual Conference on a Tax Treaty Principle, (1991), 559-60.
16. Baca Charles E. McLure, Jr., “Source-Based Taxation, National Tax Association, (1917) 22. Pinto, Dale, E-Commerce and Source-Based Income
Taxation and Alternatives to the Concept of Permanent 20. Doernberg et al., Electronic Commerce and Taxation, (International Bureau of Fiscal Documentation,
Establishment,” (2000). Multijurisdictional Taxation, (2001), 7. 2003), 127.

44 InsideTax | Edisi 25 | November 2014


insidereview
rasanya untuk dapat mengkategorikan keberadaan BUT sebagaimana mengingat pembayaran dilakukan
penghasilan tersebut sebagai deviden, definisi sekarang memang bisa dalam mata uang Rupiah, mestinya
bunga, atau royalti. dijadikan nexus hak pemajakan Uber membuka rekening di salah satu
Begitu juga Uber tetap tidak bisa bagi negara sumber. Namun seiring bank nasional Indonesia. Atau bisa
dipajaki berdasarkan keberadaan BUT dengan peningkatan mobilitas global, juga dilakukan monitoring terhadap
keagenan, sepanjang tidak ada orang cara berkomunikasi, dan kemajuan rekening milik dari perusahaan rekanan
atau badan yang bertidak selaku agen teknologi di berbagai bidang, sudah Uber.IT

yang kedudukannya tidak bebas.23 menjadi nyata bahwa keberadaan BUT


Artinya, jika Uber menandatangani (utamanya BUT fisik) sebagai nexus
kontrak, misalkan dengan perusahaan pemajakan negara sumber semakin
mobil rental atau marketing yang lemah argumentasinya. 28Kemunculan
tidak berada di Indonesia, maka tidak e-commerce pun semakin menegaskan
ada BUT keagenan yang muncul.24 pentingnya untuk dikaji ulang definisi
Penandatanganan kontrak ini haruslah BUT sebagai syarat hak pemajakan
bersifat kebiasaan atau bukan insidental bagi negara sumber.

“S
semata.25 Uber di Indonesia dapat menjalankan
kegiatan usahanya tanpa kehadiran
Meskipun demikian, berdasarkan
BUT. Hal ini memberi keleluasaan bagi epanjang
kelaziman usaha, Uber tidak bisa
menghindar dari kegiatan marketing, Uber untuk melakukan perencanaan Uber tidak
pajak atau bahkan penghindaran
riset pasar, public relations, dan
pajak. Bahkan berdasarkan ketentuan mendirikan kantor
sejenisnya di Indonesia.26 Apabila
secara teratur dan rutin, Uber perpajakan yang berlaku sekarang untuk manajemen,
melakukan kegiatan tersebut di pun, masih dimungkinkan bahwa Uber
Indonesia, apalagi misalnya ada bukti mempunyai BUT di Indonesia sehingga cabang
bahwa penandatanganan kontrak- dapat dipajaki atas source income-
nya. Penelitian dan verifikasi oleh
perusahaan,
kontrak dilakukan di Indonesia, maka
Uber dapat dikatakan mempunyai BUT petugas pajak dapat mengidentifikasi bengkel, ruang
kemungkinan adanya BUT Uber di
di Indonesia.
Indonesia. untuk promosi,
Informasi di website Uber sendiri
bahkan menunjukkan, Uber sedang Namun harus juga diingat, meskipun atau menyimpan
Uber mempunyai BUT di Indonesia,
mencari karyawan untuk posisi
keberhasilan pemajakan masih
server di
manajemen di Indonesia hingga ke
tingkat General Manager.27 Informasi tergantung dari apakah benar-benar Indonesia, besar
dapat diterapkan dan dipungut. Hal ini
ini memang tidak memberi jaminan,
GM yang nanti akan direkrut itu akan mengingat minimnya aset yang dapat kemungkinan
ditempatkan di kantor manajemen disita untuk menjamin pembayaran tidak akan
di Jakarta, bisa saja ditempatkan di pajak. Arus uang yang dilakukan pun
Singapura misalnya. sulit dikontrol karena menggunakan ada BUT Uber
pembayaran langsung ke rekening
Namun hal ini memberi indikasi Uber, yang entah berada di bank di
di Indonesia.
bahwa walau bagaimanapun tetap
sulit bagi Uber untuk menjalankan
negara mana karena menggunakan Apalagi kalau
kartu kredit.
usahanya di Indonesia tanpa kehadiran
Diharapkan kewenangan Ditjen
mau mendasarkan
BUT. Sehingga perlu diteliti lebih
jauh bagaimana data dan fakta Uber Pajak dapat melakukan akses kepada P3B
terhadap rekening bank milik Wajib
menjalankan kegiatan usahanya
Pajak. Undang-Undang KUP masih
Indonesia-
sebelum menentukan ada tidaknya
BUT di Indonesia. membatasi hak akses ini dalam hal Amerika Serikat
terdapat pemeriksaan, penagihan, atau
penyidikan terhadap Wajib Pajak saja.29 misalnya, bahkan
Kesimpulan
Dalam kegiatan usaha tradisional,
Mestinya, kewenangan ini dibuka
seluas-luasnya hingga memungkinkan
keberadaan
Ditjen Pajak memantau aliran uang milik server sebagai
23. Pasal 2 ayat (5) Undang-Undang PPh. Wajib Pajak seperti Uber ini. Apalagi,
24. Paragraf 33, Commentary to Article 5 of the OECD
MC.
BUT tidak diatur.”
25. Ibid.
26. Sepanjang tidak bersifat kegiatan persiapan dan 28. Arvid A. Skaar, “Erosion of the Concept of Permanent
pendukung sebagaimana dimaksud Pasal 5 (4) OECD Establishment: Electronic Commerce,” dalam Internation
Model Convention. Studies in Taxation Law and Economics (Kluwer,
27.Lihat https://www.uber.com/jobs/ 1999),309.
list?keywords=&location=Jakarta,%20Indonesia 29. Pasal 35 ayat (1) Undang-Undang KUP.
insidecourt

Royalti versus Business Profits


pendapat antara Wajib Pajak dengan US$ 89.425 per bulannya.
otoritas pajak dalam menentukan objek Dikarenakan Pemohon Banding
Pajak Penghasilan Pasal 26. menggunakan bandwidth selama dua
Perbedaan yang terjadi dalam bulan terhitung sejak Januari sampai
transaksi lintas batas negara antara Februari, maka besarnya biaya yang
Indonesia dengan Inggris. Hal ini harus dikeluarkan adalah sebesar
disebabkan oleh ketidaksepahaman Rp 1,8 milyar. Atas hal tersebut,
antara Wajib Pajak (selanjutnya disebut Terbanding melakukan koreksi.
Pemohon Banding) dengan otoritas Menurut Terbanding, pembayaran jasa
pajak (selanjutnya disebut Terbanding) sewa bandwidth merupakan objek
INDAH KURNIA dalam menentukan penggolongan Pajak Penghasilan Pasal 26 yang harus
Researcher, Tax Research penghasilan sebagai royalti atau dipotong dan dilaporkan Pemohon
and Training Services business profit atas penghasilan yang Banding.
DANNY DARUSSALAM Tax diterima oleh perusahaan jasa di Menurut Pemohon Banding, sesuai
Center. Inggris.1 dengan ketentuan dalam Pasal 7
Perjanjian Penghindaran Pajak Perganda
Fakta Sengketa (P3B) Indonesia-Inggris (selanjutnya
disebut Tax Treaty), penghasilan dari
P
Pada Januari 2007 lalu, Pemohon
Banding mengadakan perjanjian jasa pembayaran jasa sewa bandwidth
ersoalan beda pendapat antara termasuk dalam kategori penghasilan
Wajib Pajak dengan otoritas pajak (service agreement) dengan Intelsat
Global Sales and Marketing Ltd.,UK usaha (business profit) bagi Intelsat
bukan lagi merupakan permasalahan yang hak pemajakannya berada pada
baru dalam pelaksanaan sistem (selanjutnya disebut Intelsat). Atas
perjanjian tersebut diketahui, Pemohon negara domisili. Dengan demikian,
perpajakan. Entah itu berbeda dalam pembayaran atas jasa sewa bandwidth
menentukan fakta, menginterpetasikan Banding berkewajiban melakukan
pembayaran jasa sewa atas penggunaan tersebut bukan objek Pajak Penghasilan
hukum, atau mungkin kedua-duanya. Pasal 26 yang harus dipotong dan
bandwidth berupa Internet Trunking
Dalam praktik, perbedaan itu tidak Services kepada pihak Intelsat sebesar dilapor Pemohon Banding.
hanya terjadi dalam kaidah hukum Lebih lanjut, Pemohon Banding
pajak domestik saja, tetapi juga dalam mengungkapkan, koreksi Terbanding
kaidah hukum pajak internasional. 1. Putusan Nomor Put 54034/PP/M.XA/13/2014 yang
merupakan kekeliruan dari pihak
Untuk itu, pada Insidecourt kali ini, diputus pada tanggal 14 Januari 2013, dan diucapkan
auditor Pemohon Banding (dalam hal
dalam sidang terbuka untuk umum tanggal 14 Juli
penulis tertarik mengkaji persoalan beda 2014.

46 InsideTax | Edisi 25 | November 2014


insidecourt
ini adalah Konsultan Akuntan Publik satelit (bandwidth). Komentar
atau KAP) yang salah mencantumkan 4. Berdasarkan kontrak, bandwidth
Mengacu pada pertimbangan
nilai pembayaran jasa sewa bandwidth. yang disewa Pemohon Banding
hakim yang menekankan persoalan
Nilai yang dicantumkan auditor adalah hanya untuk beberapa saluran
karakterisasi (penentuan kategori)
nilai dalam audit report tahun 2008, saja (tidak menguasai seluruh
royalti atau business profit atas
sementara nilai yang seharusnya saluran satelit), dan kemudian
penghasilan sewa yang diperoleh
dicantumkan adalah nilai yang tertera dijual kembali oleh Pemohon
Intelsat di Inggris, maka fokus penulis
dalam pembukuan Pemohon Banding. Banding kepada customer yang
dalam analisis putusan ini pun mengkaji
Atas hal tersebut, Pemohon Banding membutuhkan jaringan komunikasi
persoalan yang sama. Yang perlu
mengungkapkan kesalahannya melalui atau pengiriman data.
diketahui, putusan ini penulis peroleh
surat, yang disampaikan tanggal 24 5. Bahwa fungsi utama dari satelit
dari laman sekretariat Pengadilan Pajak
Agustus 2010. komunikasi pada dasarnya
sehingga komentar ini terbatas pada
Sementara itu, Terbanding meneruskan sinyal dari sumbernya
isi putusan yang ada dalam laman
mengutarakan, sesuai ketentuan dalam yang terdapat di bumi belahan
tersebut.
Pasal 7 ayat (7) Tax Treaty Indonesia- lain, memperluas jangkauan siaran/
Inggris, penghasilan dari pembayaran komunikasi yang ada di bumi atau
pun saluran/sinyal yang dipancarkan Kategori Royalti
jasa sewa bandwidth tidak dapat
dikategorikan sebagai laba usaha dari satelit komunikasi tersebut. Pasal 12 ayat (3) huruf b Tax Treaty
seperti yang dimaksud pada ketentuan 6. Royalti diberikan atas pembayaran Indonesia-Inggris menjadi dasar untuk
Pasal 7 ayat (1) Tax Treaty Indonesia- yang berhubungan dengan menentukan apakah pembayaran jasa
Inggris, melainkan pembayaran yang penggunaan ataupun hak sewa penggunaan bandwidth Pemohon
diterima sehubungan penggunaan untuk menggunakan alat-alat Banding termasuk dalam kategori
ataupun hak untuk menggunakan alat- perlengkapan indutri, komersial, royalti. Istilah royalti dalam pasal ini
alat perlengkapan industri, komersial, atau ilmu pengetahuan (the right sendiri, identik dengan pembayaran
atau ilmu pengetahuan (the right to use to use any industrial, commercial apapun, yang diterima sehubungan
of commercial equipment) yang diatur or scientific equipmet). Sementara penggunaan (payment of any kind
tersendiri dalam Pasal 12 ayat (3) huruf bandwidth berupa frekuensi, received as a consideration of or the
b Tax Traty Indonesia-Inggris. Sehingga, gelombang, sinyal yang dihasilkan use) atau hak untuk menggunakan alat-
atas pembayaran jasa sewa bandwidth dari satelit dan tidak memenuhi alat perlengkapan industri, komersial
dikenakan tarif 10% sebagaimana tiga kategori any industrial, atau ilmu pengetahuan (of the right
ketentuan dalam Pasal 12 ayat (2) commercial or scientific equipmet. to use, any industrial, commercial or
huruf b Tax Treaty Indonesia-Inggris. Dengan demikian, penghasilan scientific equipment). Dari klausul
dari pembayaran atas penyediaan ini, paling tidak terdapat dua hal
bandwith ini tidak termasuk dalam penting yang perlu diperhatikan untuk
Putusan Pengadilan mengategorikan suatu pembayaran
pengertian royalti sebagaimana
Dalam putusannya, sesuai dengan dimaksud pada tax treaty. sebagai royalti. Pertama, pembayaran
hasil pemeriksaan atas bukti-bukti, 7. Penghasilan atas jasa penyediaan yang diterima itu harus berhubungan
penjelasan Pemohon Banding dan bandwidth merupakan penghasilan dengan penggunaan atau hak
Terbanding, dan penelitian terhadap sehubungan dengan penggunaan menggunakan. Kedua, penggunaan atau
berkas banding, Majelis Hakim jasa penyediaan bandwith/saluran hak menggunakan tersebut terbatas
menyatakan: frekuensi yang dipancarkan dari pada alat-alat perlengkapan, industri,
1. Jenis usaha yang dilakukan satelit sehingga termasuk pada komersial atau ilmu pengetahuan.
Pemohon Banding dikategorikan kategori business profit. Dengan Dalam OECD2 Model, pengenaan
sebagai Klasifikasi Lapangan Usaha demikian, hak pemajakan atas royalti ditujukan pada pembayaran atas
yaitu usaha bidang jasa internet. penghasilan jasa penyediaan pemakaian atau hak memakai; (i) Hak
2. Dalam menjalankan usahanya, bandwidth satelit berada di Cipta atas karya tulis, karya seni atau
Pemohon Banding terikat perjanjian negara domisili yakni Inggris, karya ilmiah termasuk film bioskop,
dengan Intelsat (berdomisili sehinggaIndonesia tidak memiliki (ii) Hak Paten, merk dagang, pola atau
di Inggris dan tidak memiliki hak pemajakan atas penghasilan model, rencana, rumus rahasia atau
Bentuk Usaha Tetap di Indonesia) tersebut. proses rahasia, dan pembayaran yang
berupa kontrak atas penggunaan diterima sebagai imbalan atas informasi
Atas pertimbangan tersebut, Majelis
bandwidth dari satelit milik Intelsat. yang berkenaan dengan pengalaman
Hakim memutuskan, pembayaran
Atas kontrak tersebut, Pemohon di bidang industri, perdagangan, atau
jasa sewa Pemohon Banding atas
Banding berkewajiban melakukan
penggunaan bandwidth berupa Internet
pembayaran atas penggunaan
Trunking Services tidak dipotong Pajak 2. R.A.W. Thelosen, Straight-Through Processing:
bandwidth.
Penghasilan Pasal 26. Oleh karena Difficulyies in Applying the Royalties Article of The
3. Pembayaran tersebut dalam OECD Model, sebagaimana dikutip oleh Darussalam,
itu, koreksi Terbanding tidak dapat
terminologi pertelekomunikasian John Hutagaol, Danny Septriadi dalam, “Konsep dan
dipertahankan. Aplikasi Perpajakan International,” (Jakarta: DANNY
diistilahkan sebagai biaya sewa jasa DARUSSALAM Tax Center, 2010) 163-164.

InsideTax | Edisi 25 | November 2014 47


insidecourt
ilmu pengetahuan (know how). berdasarkan itikad baik (good faith). signifikan atas harta yang disewa
Berbeda dengan ketentuan yang Kedua, interpretasi yang diberikan d. Pemilik harta yang disewakan
diatur dalam OECD Model, pengenaan harus sesuai dengan arti yang diberikan tidak menanggung resiko jika
royalti dalam UN Model diperluas dalam context perjanjian internasional, terjadi penurunan penghasilan atau
dengan memasukkan pembayaran atas dan ketiga interpretasi harus dikaitkan kenaikan biaya/pengeluaran apabila
penggunaan atau hak menggunakan dengan maksud dan tujuan dibuatnya harta tersebut tidak berdaya guna
perlengkapan industri, perdagangan perjanjian internasional.4
e. Pemilik tidak menggunakan harta
ataupun perlengkapan dan juga Dalam konteks pengertian tersebut secara bersamaan untuk
pembayaran atas penggunaan hak cipta internasional, Technical Advisory Group memberikan pelayanan kepada
suatu karya seni, seperti pita-pita yang (TAG) OECD5 berhasil merumuskan perusahaan-perusahaan lainnya.
dipakai dalam penyiaran radio, atau pengkategorian suatu penghasilan
televisi sebagai bagian dari royalti.3 sebagai sewa atau penghasilan Sementara dalam konteks
sehubungan penggunaan harta, yaitu pengertian hukum domestik, SE-
Di lain sisi, pengertian bandwidth 35/PJ/2010 menyatakan, sewa
nyatanya tidak memuat unsur-unsur jika:
merupakan penghasilan yang diterima
sebagaimana diatur dalam Pasal 12 a. Harta tersebut secara fisik dikuasai atau diperoleh sehubungan dengan
ayat (3) huruf b Tax Treaty Indonesia- oleh penyewa kesepakatan untuk memberikan hak
Inggris. Dalam kasus ini, bandwidth b. Penyewa mengendalikan harta menggunakan harta selama jangka
identik dengan penggunaan satelit yang tersebut waktu tertentu baik dengan perjanjian
digunakan untuk menyediakan jaringan tertulis maupun tidak tertulis sehingga
komunikasi atau pengiriman data bagi c. Penyewa mempunyai kepentingan
ekonomis atau kepemilikan yang harta tersebut hanya dapat digunakan
customer yang membutuhkan, bukan oleh penerima hak selama jangka
berupa pita-pita yang dipakai untuk waktu yang telah disepakati. Selain
4. Ibid, 69-70
penyiaran radio atau pertelevisian. 5. Raymond Yu, “Characterisation of E-Commerce itu, PSAK 306 menyebutkan sewa
Transaction: A Review of TAG Final Report on Tax Treaty
Dengan dikecualikannya bandwidth Characterisation”, November 2001, Internet. Dapat
dalam pengertian alat-alat perlengkapan diakses melalui http://raymondyu.net/pub/papers/eChar. 6. Standar Akuntansi Keuangan Per 1 Juni 2012,
industri, komersial maupun ilmu pdf Cetakan Pertama (Jakarta: Ikatan Akuntansi Indonesia,

pengetahuan (of the right to use, any


industrial, commercial or scientific
equipment), tepat kiranya putusan
Hakim menyatakan, pembayaran sewa
atas penggunaan bandwidth tidak
termasuk dalam pengertian royalti.
Karena, baik secara penggunaan atau
hak untuk menggunakan alat-alat
perlengkapan, industri, komersial atau
pun ilmu pengetahuan, pembayaran
sewa bandwith tidak memenuhi
ketentuan sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 12 ayat (3) huruf b Tax
Treaty Indonesia-Inggris.
Menurut Pasal 3 ayat (2) OECD
Model dan UN Model, setiap
istilah yang tidak didefinisikan di
dalam Tax Treaty (international
meaning) maka istilah tersebut dapat
didefinisikan berdasarkan pengertian
yang diatur dalam hukum domestik
(domestic meaning) dari negara yang
mengadakan perjanjian. Namun yang
perlu diperhatikan oleh Majelis, dalam
melakukan interpretasi istilah harus
didasarkan pada tata cara interpretasi
yang diatur oleh hukum perjanjian
internasional, pertama interpretasi harus

3. Darussalam, John Hutagaol, Danny Septriadi dalam,


“Konsep dan Aplikasi Perpajakan International,”
(Jakarta: DANNYDARUSSALAM Tax Center, 2010)
163-154.

48 InsideTax | Edisi 25 | November 2014


insidecourt

“D alam konteks pengertian internasional, Technical


Advisory Group (TAG) OECD ‘berhasil’ merumuskan
pengkategorian suatu penghasilan sebagai sewa atau
penghasilan sehubungan penggunaan harta.”

sebagai suatu perjanjian yang mana Kategori Business Profit bandwidth yang dikeluarkan pemohon
lessor memberikan kepada lesse banding merupakan laba usaha bagi
Pasal 7 ayat (1) Tax Treaty Indonesia-
hak untuk menggunakan suatu aset Intelsat. Oleh karena itu, Majelis
Inggris menyatakan:
selama periode waktu yang disepakati, memutuskan, penyewaan bandwidth
sebagai imbalannya, lessee melakukan “The profits of an enterprise of Pemohon Banding termasuk dalam
pembayaran atau serangkaian a Contracting State shall be taxable pengertian business profit.
pembayaran kepada lessor. Kemudian, only in that State unless the
dalam ISAK 8 pun dijelaskan bagaimana enterprise carries on business in the Kesimpulan
mengevaluasi suatu subtansi perjanjian other Contracting State through a
permanent establishment situated Dari penjelasan tersebut dapat
sebagai perjanjian sewa. Evaluasi
therein. If the enterprise carries on disimpulkan, pada hakikatnya semua
yang dapat dilakukan menurut aturan
business as aforesaid, the profits jenis penghasilan yang dihasilkan
tersebut diantaranya melalui:
of the enterprise may be taxed in melalui kegiatan usaha merupakan
a. Pemenuhan perjanjian bergantung business profit. Namun, atas beberapa
the other State but only so much
pada penggunaan suatu aset atau kategori penghasilan yang disebutkan
of them as is directly or indirectly
aset-aset tertentu, dan secara khusus dalam pasal tersendiri
attributable to that permanent
b. Perjanjian tersebut memberikan establishment.” menyebabkan suatu penghasilan yang
suatu hak untuk menggunakan aset terkategorikan sebagai business profit
Dari pasal tersebut di atas, dapat tersebut dikenakan pajak berdasarkan
tersebut.
diketahui, negara sumber mendapatkan pasal tersendiri tersebut secara khusus.
Dari fakta yang ada, Pemohon hak pemajakan atas laba usaha jika Misalnya pada kasus diatas, business
Banding tidak menguasai keseluruhan usaha tersebut dijalankan melalui profit yang diterima pihak Intelsat
satelit milik Intelsat. Itu artinya Bentuk Usaha Tetap (BUT) yang dapat dikategorikan sebagai royalti
secara fisik satelit tetap berada pada ada di negara sumber. Dengan kata apabila semua unsur-unsur yang
penguasaan masing-masing operator lain, jika usaha yang dijalankan tidak disebutkan dalam Pasal 12 ayat 3 Tax
telekomunikasi. Selain itu, Pemohon melalui bentuk usaha tetap maka hak Treaty Indonesia Inggris terpenuhi.
Banding juga tidak mempunyai kontrol pemajakan berada di tangan negara
secara langsung atas satelit tersebut. domisili. Hal ini berarti, negara sumber Kemudian, konsep BUT sendiri
Pihak Intelsat hanya menyalurkan tidak berhak memajaki laba usaha menjadi hal penting untuk menentukan
bandwidth pada Pemohon Banding sekalipun laba usaha tersebut diperoleh hak pemajakan suatu negara atas
di Indonesia maupun ISP lain, baik dari negara sumber. business profit. Oleh karena itu, pada
dalam maupun di luar negeri. Dengan prinsipnya, negara sumber memiliki hak
Di dalam pertimbangannya, mutlak untuk mengenakan pajak atas
demikian, penghasilan dari pembayaran
Majelis menyatakan, penyediaan jasa business profit selama Subjek Pajak
bandwith ini tidak dapat dikategorikan
bandwidth merupakan usaha pokok Luar Negeri menjalankan kegiatan
sebagai penghasilan atas penggunaan
yang dijalankan oleh Intelsat dan usahanya melalui BUT di Indonesia.
harta. IT

tidak dijalankan melalui BUT. Maka


berdasarkan Pasal 7 ayat (1) Tax
Treaty Indonesia-Inggris biaya sewa
2012), 30.1

InsideTax | Edisi 25 | November 2014 49


insideevent

P ernahkah Anda mengalami sengketa


akibat pemeriksaan pajak terkait
masalah Transfer Pricing? Sengketa
ini memang sering menimpa para
Wajib Pajak. Jika Anda mengalaminya, Workshop Series 3:
biasanya sengketa ini berawal dari dua
permasalahan, yakni permasalahan
fakta, dan permasalahan atas Strategies to Defense
perbedaan interpretasi atau penerapan
hukum. Transfer Pricing Disputes
Hal tersebut terjadi karena
konsekuensi logis dari adanya
kepentingan otoritas pajak di seluruh
dunia untuk mengamankan penerimaan
negara mereka masing-masing. Para
otoritas pajak berusaha memastikan
bahwa harga atas perpindahan barang,
jasa, ataupun aset yang melibatkan
perusahaan multinasional di berbagai
negara, telah sesuai dengan prinsip
kewajaran. Tidak heran, jika masalah
ini menjadi perhatian khusus para
otoritas pajak.
Proses penyelesaian sengketa
umumnya diselesaikan melalui
proses keberatan ataupun banding ke
Pengadilan Pajak. Sayangnya, proses
penyelesaian sengketa tersebut menyita
waktu yang lama dan menguras
biaya kepatuhan yang tidak sedikit
jumlahnya.
Apalagi, kalau ketentuan yang
mengaturnya tidak jelas. Jarang
memang otoritas pajak menggunakan
alternatif penyelesaian sengketa
melalui mediasi, konsiliasi, dan
evaluasi. Alhasil, prosedur penyelesaian
sengketa di Pengadilan Pajak sebaiknya
ditempatkan sebagai pilihan terakhir
dalam penyelesaian sengketa transfer
pricing.
Menanggapi situasi tersebut, DANNY
DARUSSALAM Tax Center tergugah
untuk mengadakan workshop dengan
tema “Strategies to Defense Transfer
Pricing Disputes” pada (1/11/2014)
lalu. Workshop ini dipandu oleh Romi
Irawan (Partner, Transfer Pricing
Services) dan David Hamzah Damian Kedua trainer mengajak para peserta koreksi yang tidak sesuai dengan fakta
(Partner, Tax Compliance and Tax untuk memperkuat posisi mereka dan tidak berdasarkan ketentuan yang
Litigation Services) sebagai trainer. dalam proses penyelesaian sengketa berlaku. Selain itu, para peserta juga
Kehadiran para profesional pajak transfer pricing di tingkat Pengadilan diminta untuk memperkuat bukti-bukti
perusahaan multinasional dan kalangan Pajak. Caranya, para peserta diminta bahwa harga transfer dalam transaksi
civitas akademika yang mengikuti acara untuk membangun strategi yang afiliasinya itu telah sesuai dengan
ini terlihat begitu antusias dan banyak dapat menunjukkan bahwa koreksi prinsip kewajaran.IT

mengajukan beberapa pertanyaan. yang dilakukan otoritas pajak adalah - Indah Kurnia

50 InsideTax | Edisi 25 | November 2014


DDTC Training Programs
2014 SCHEDULE

11 December 2014 M&A are vital parts of doing business in order to


Speakers: seek improved financial performance or the other
expected outcomes. In all transactions of these types,
SEMINAR: no matter how simple or complex, tax is one of the
“Mergers & Acquisitions: important key components to be fully considered in
M&A deals.
Domestic and
Click here for details!
International Taxation
Perspective”
Ganda C. Tobing

Time & Schedule:


Tuesday, 09.00 p.m. to 05.00 p.m.

Fees:
Rp. 3.000.000,-
(Including hand-out, Reading materials,
Certificates,Coffee break and meals, Library Yusuf W. Ngantung
access, and other modern supporting facility).

Discount: 20% is given for registration of two (2) or


more participants

20 December 2014 The concept of “Beneficial Owner” is one of the


Speakers: most important concepts used in tax treaties. It limits
the benefit of treaty-reduced withholding taxes on
WORKSHOP: dividends, interest and royalties to recipients who
“Beneficial Owner” are beneficial owners of such income. This concept
first featured in the OECD Model in 1977, however
the meaning of beneficial owner still remains unclear
as well as one of the most debated questions of
Time & Schedule: international law. The appropriate interpretation of
Saturday, 09.00 p.m. to 04.00 p.m.
“beneficial owner” has, in fact, been the contested
Ganda C. Tobing issue in a number of important tax disputes.
Fees:
Rp. 4.000.000,- Click here for details!
(Including hand-out, Reading materials,
Certificates,Coffee break and meals, Library
access, and other modern supporting facility).

Discount: 20% is given for registration of two (2) or


more participants

Yusuf W. Ngantung

Training Programs will be held in


DDTC’s Training Center: Eny Marliana
DANNY DARUSALAM Tax Center further Information +62 815 898 0228
(PT Dimensi Internasional Tax) eny@dannydarussalam.com
follow us on @DDTCIndonesia
Menara Satu Sentra Kelapa Gading Indah Kurnia
Lantai 6 (Unit #0601 - #0602) +62 856 192 6643
Jl. Bulevar Kelapa Gading LA3 No. 1, Summarecon indah@dannydarussalam.com
Kelapa Gading, Jakarta Utara, 14240, Indonesia
insidereview
Interest Rate
Benchmarking
dalam Transaksi
Pinjaman dari Pihak
MUHAMMAD
FAHRIAL SEKAR TALENTA Afiliasi
Muhammad Fahrial adalah Senior Economist, Transfer Oleh: Muhammad Fahrial dan Sekar Talenta
Pricing Services dan Sekar Talenta adalah Specialist,
Transfer Pricing Services DANNY DARUSSALAM Tax
Center

Latar Belakang pricing yang kuat dan konsisten. Mengutip survei Ernst & Young tahun
Selain itu, Wajib Pajak juga kurang 2010 dalam Global Transfer Pricing

P
memperhatikan dokumentasi transfer Survey,1 42% dari responden yang
pricing yang lengkap. disurvei mengalami pemeriksaan pajak
erusahaan multinasional seringkali
Faktor lainnya, setelah lama terkait dengan isu transfer pricing
menghadapi isu transfer pricing
berkutat pada isu transfer pricing atas transaksi pinjaman. Sedangkan,
dalam transaksi pendanaan internal
(intercompany financing). Biasanya yang terkait transaksi barang dan
bentuk transaksi pendanaan ini berupa jasa, otoritas pajak di berbagai negara
1. Ernst and Young, 2010 Global Transfer Pricing
pinjaman dari pihak afiliasi. Pasalnya, mulai memfokuskan perhatiannya Survey: Addressing the Challenges of Globalization,
kebanyakan Wajib Pajak selama ini pada transaksi-transaksi yang lebih (2011), internet, dapat diakses melalui http://www.
ey.com/Publication/vwLUAssets/Global_transfer_pricing_
tidak menerapkan kebijakan transfer kompleks termasuk transaksi pinjaman. survey_-_2010/$FILE/2010-Globaltransferpricingsurve
y_17Jan.pdf

52 InsideTax | Edisi 25 | November 2014


insidereview
survei yang sama pada tahun 2006, Pembahasan kali ini akan rating merupakan suatu instrumen
menemukan hanya 6% responden memfokuskan pada penerapan yang digunakan untuk melakukan
mengalami pemeriksaan atas transaksi pengujian kewajaran tingkat bunga diferensiasi atas kelayakan kredit
pinjaman. pinjaman (interest rate benchmarking) suatu perusahaan. Contoh berikut ini
Sama halnya dengan bentuk saja. Secara khusus, penerapan menunjukkan kategori-kategori yang
transaksi-transaksi dengan pihak pengujian ini menggunakan modul digunakan oleh lembaga-lembaga
afiliasi lainnya, transaksi pinjaman CUFT Analytics dari TP Catalyst yang pemeringkat dalam mengekspresikan
juga harus merefleksikan prinsip diterbitkan oleh Bureau van Dijk opini mereka terhadap kelayakan kredit
kewajaran dan kelaziman usaha (Arm’s Electronic Publishing (CUFT). Untuk suatu perusahaan.
Length Principle/ ALP). Secara teoritis, memudahkan, pembahasan juga
Dalam Tabel 1, kolom sebelah kiri
pengaplikasian ALP dalam transaksi akan menyajikan bentuk studi kasus
‘AAA’ menunjukkan kategori penilaian
tersebut meliputi dua tahapan penting, berdasarkan data hipotetikal atas
credit rating paling tinggi yang
di antaranya: interest rate benchmarking ini. Namun,
bisa diberikan. Perusahaan dengan
1. Pengujian kewajaran transaksi sebelum mendalami studi kasus kategori tersebut biasanya dianggap
pinjaman dan struktur modal lebih jauh, alangkah lebih baik memiliki risiko gagal bayar mendekati
yang terkait erat dengan isu thin memahami terlebih dahulu langkah- nol. Selanjutnya risiko tersebut akan
capitalization; dan langkah dalam penerapan interest rate semakin meningkat seiring dengan
benchmarking. pergeseran kolom ke sebelah kanan.
2. Pengujian kewajaran bunga
pinjaman. Namun, dalam kenyataannya
Tahapan dalam Interest Rate Wajib Pajak yang memiliki transaksi
Sejak tahun 2013, Indonesia Benchmarking pinjamannya dari pihak afiliasi
telah memperbarui ketentuan tentang sangat jarang melakukan penentuan
pemeriksaan transfer pricing. Pada a. Menentukan Credit Rating dari
Peminjam credit rating ini, khususnya dalam
awalnya, Ditjen Pajak menerbitkan menentukan tingkat bunga. Alasan
Peraturan Ditjen Pajak No. PER-22/ Langkah pertama yang sangat utamanya, soal faktor biaya serta
PJ/2013 tentang Pedoman Pemeriksaan penting adalah melakukan analisis kepraktisan. Untuk mendapatkan
terhadap Wajib Pajak yang Mempunyai kelayakan kredit dari peminjam adalah rating dari lembaga pemeringkat, biaya
Hubungan Istimewa. Kemudian, pada dengan mengukur risiko gagal bayarnya yang harus dikeluarkan relatif besar.
tahun yang sama, diikuti dengan (probability of default). Hal ini perlu Sebagai alternatif, perhitungan credit
menerbitkan aturan pelaksanaan teknis dilakukan karena risiko gagal bayar rating tersebut dapat dilakukan secara
dalam bentuk Surat Edaran. Surat tersebut merupakan faktor determinan internal. Akan tetapi, cara itupun
Edaran No.SE-50/PJ/2013 memuat utama atas tingkat bunga pinjaman. cenderung kurang praktis. Sebab, cara
pengaturan tentang Petunjuk Teknis Semakin tinggi risiko gagal bayar tersebut memerlukan pemahaman
Pemeriksaan terhadap Wajib Pajak peminjam, maka kreditor tentu akan yang mendalam serta berpotensi
yang Mempunyai Hubungan Istimewa. berpikir mengalami risiko investasi yang menimbulkan sengketa di kemudian
Kedua aturan tersebut menjadi panduan tinggi pula. Sehingga, pada akhirnya hari.
dalam proses pemeriksaan, kemudian akan meminta premi yang lebih tinggi
otoritas pajak akan menguji kewajaran untuk menutupi risiko tersebut. b. Mengevaluasi Kriteria Lain yang
transaksi ini dengan menekankan pada akan Memengaruhi Tingkat Bunga
Dalam praktiknya, probability of
beberapa hal berikut: default seringkali dikuantifikasi dalam Selain credit rating, terdapat
1. Analisis atas kebutuhan uang; bentuk credit rating. Credit rating ini beberapa kriteria lain yang dapat
merupakan opini yang diterbitkan oleh menjadi pertimbangan, sebagai cara
2. Memastikan utang benar-benar lain dalam menganalisis kelayakan
terjadi; lembaga pemeringkat (seperti Standard
& Poor’s, Moody’s, dan Fitch). Opini kredit. Kriteria-kriteria tersebut antara
3. Melakukan pengujian kewajaran ini bertujuan untuk menilai kelayakan lain sebagai berikut:
perbandingan utang dengan modal; kredit suatu perusahaan berdasarkan 1. Tanggal efektif peminjaman.
4. danMelakukan pengujian kewajaran metode kualitatif serta kuantitatif yang 2. Tanggal efektif dianggap penting
tingkat bunga pinjaman. bersifat ilmiah. Dengan kata lain, credit

Tabel 1 - Kategori Penilaian Credit Rating

S&P AAA BBB+ BBB BBB- BB+ BB BB- B+ B B- CCC+ CCC CCC- CC C D

Moody's Aaa Baa1 Baa2 Baa3 Ba1 Ba2 Ba3 B1 B2 B3 Caa1 Caa2 Caa3 Ca C D

Fitch AAA BBB+ BBB BBB- BB+ BB BB- B+ B B- CCC+ CCC CCC- CC C D

Investement Grade Speculative Grade Junk

InsideTax | Edisi 25 | November 2014 53


insidereview
karena tingkat bunga yang Untuk mendapatkan kesebandingan serta informasi terkait syarat dan
dikenakan juga mencerminkan dengan pembanding, kriteria pencarian kondisi transaksi pinjaman tersebut
kondisi pasar ataupun ekonomi. kandidat pembanding yang akan seperti (Lihat Gambar 2 pada halaman
3. Waktu jatuh tempo pinjman. dilakukan pada benchmarking interest selanjutnya).
4. Semakin lama jatuh tempo rate ini mengikuti kriteria dan syarat 1. tanggal transaksi,
pinjaman maka tingkat bunga transaksi pinjaman yang sedang diuji.
pun akan semakin tinggi. Kriteria tersebut antara lain credit 2. tanggal jatuh tempo pinjaman,
5. Besarnya pinjaman. rating, jenis suku bunga dasar, jumlah 3. jumlah pinjaman,
6. Pinjaman yang secara signifikan pinjaman, dan tanggal efektif. 4. asset class,
lebih besar memiliki probabilitas d. Telaah Manual dan Comparibility
gagal bayar yang juga lebih 5. tipe,
Adjustment
besar. Oleh karena itu, pinjaman 6. tujuan pinjaman,
membutuhkan tingkat bunga Penggunaan kriteria dalam database
eksternal biasanya masih menghasilkan 7. tipe bunga, dan
yang lebih tinggi sebagai
kompensasi bagi pemberi kandidat pembanding dengan jumlah 8. reference rate.
pinjaman atas risiko yang banyak dan kurang sebanding dengan
Tahapan selanjutnya dapat
ditanggung. kondisi transaksi yang diuji. Oleh karena
dikatakan merupakan fitur paling
7. Mata uang. itu, diperlukan adanya telaah manual
penting dalam modul CUFT ini
8. Variasi suku bunga di berbagai untuk memastikan pembanding yang
yaitu menentukan credit rating
negara juga berpengaruh digunakan benar-benar berada dalam
dari peminjam. Seperti penjelasan
pada suku bunga untuk mata situasi yang sebanding. sebelumnya, penghitungan credit
uang tiap-tiap negara yang rating merupakan langkah penting
bersangkutan. Studi Kasus dalam interest rate benchmarking.
9. Suku bunga dasar. Akan tetapi, pada kenyataannya
Sebuah transaksi pinjaman
10. Suku bunga dapat bersifat justru langkah ini yang seringkali tidak
hipotetikal antara pihak-pihak yang
tetap (fixed) dan mengambang
berafiliasi memiliki syarat dan ketentuan
(floating). Pada umumnya, Tabel 2 - Keterangan Detail
dalam kontrak sebagai berikut (Lihat
tingkat suku bunga yang Transaksi Pinjaman Hipotetikal
Tabel 2).
mengambang akan memiliki
risiko pasar yang lebih rendah. Selanjutnya, sebagaimana telah Pemberi
X YZ Pte. Ltd.
11. Tersedianya agunan. disebutkan sebelumnya, penerapan Pinjaman
12. Pinjaman yang memiliki interest rate benchmarking ini Peminjam PT XYZ
agunan cenderung akan dilakukan dengan menggunakan modul
CUFT. Hal yang pertama kali dilakukan Tanggal
mendapatkan tingkat bunga 17 Juli 2013
adalah mengisi informasi-informasi efektif
yang lebih rendah.
13. Industri umum, termasuk pemilihan metode Durasi
5 tahun
14. Jenis pembayaran. analisis, yaitu metode CUP untuk peminjaman
15. Pembayaran dapat dilakukan transaksi finansial, seperti terlihat pada Jumlah
Gambar 1. USD 200.000.000
secara tahunan (annually) atau peminjaman
semi-annually. Langkah selanjutnya adalah Tujuan General Corporate
16. Risiko spesifik negara mendeskripsikan profil peminjam, peminjaman Purposes
c. Melakukan Pencarian Pembanding Suku bunga
LIBOR + 3.5%
pinjaman
Pada tahapan ini, pendekatan yang University of Leiden, Januari 2012. Bahan tidak
digunakan adalah pendekatan deduktif. dipublikasikan.

Melalui pendekatan ini, pencarian


kandidat pembanding berangkat dari Gambar 1 - Pemilihan Metode CUP untuk Transaksi Finansial
kriteria-kriteria faktor kesebandingan.
Untuk memiliki pembanding yang
dapat dipertahankan, setidaknya
memerlukan tiga persyaratan. Syarat
pertama, harus sejalan dengan prinsip
atau situasi ekonomi. Syarat berikutnya
berupa faktor transparansi dan
objektivitas. Syarat terakhir, prosesnya
dapat diulang saat pemeriksaan.2

2. Materi Kuliah “Transfer Pricing Rules in International


Taxation,” pada program Advanced LLM. Program
in International Tax Law, International Tax Center,

54 InsideTax | Edisi 25 | November 2014


insidereview
dilakukan oleh Wajib Pajak. Dengan Gambar 2 - Cara Mendeskripsikan Profil Peminjam
menggunakan modul CUFT ini, Wajib
Pajak dapat mengetahui estimasi
credit rating perusahaannya dengan
cara memasukkan informasi-informasi
finansialnya. Seperti yang terlihat pada
Gambar 3, dengan kondisi keuangan PT
XYZ, probability of default perusahaan
tersebut adalah 0,49%, dengan
kategori credit rating BBB.
Setelah mendapatkan informasi
mengenai credit rating maka langkah
selanjutnya adalah menentukan kriteria
pencarian. Langkah ini bertujuan
untuk mendapatkan pembanding
yang memiliki syarat dan kondisi
sebanding dengan transaksi yang
Gambar 3 - Estimasi Credit Rating dari Peminjam
sedang diuji. Seperti terlihat dari
Gambar 4, didapatkan 18 perjanjian
pinjaman yang dapat dijadikan sebagai
pembanding.
Setelah melakukan telaah manual,
langkah selanjutnya adalah dengan
mengeluarkan 6 buah perjanjian,
sehingga perjanjian yang diterima
menjadi pembanding sebanyak 12
perjanjian (Lihat Tabel 3).
Dari 12 perjanjian tersebut, penulis
melakukan analisis kesebandingan
seperti terlihat dalam Tabel 4. Dari
tabel tersebut terlihat masih terdapat

Tabel 3 - Hasil Telaah Manual yang Menghasilkan 12 Perjanjian sebagai Pembanding

Credit
Borrower Country Duration Interest Rate
Rating
A. SCHULMAN, INC. 130

TIDEWATER INC. 137.5

UNIVERSAL CORPORATION 150

ACXIOM CORPORATION 200

WORLD FUEL SERVICES CORPORATION 200

TETRA TECH, INC. USA 5 year BBB LIB 137.5

SPEEDWAY MOTORSPORTS, INC. 200

ADVENT SOFTWARE, INC. 225

THE LACLEDE GROUP, INC. 125

AMN HEALTHCARE, INC. 300

SYNNEX CORPORATION 200

HURON CONSULTING GROUP INC. 175

55 InsideTax | Edisi 23 | September 2014 InsideTax | Edisi 25 | November 2014 55


insiderteview
Gambar 4 - Mencari Pembanding yang Sesuai

Tabel 4: Analisis Kesebandingan

No. Faktor Kesebandingan Tested Transaction Data Pembanding Tingkat Kesebandingan Penyesuaian

1 Skor Kelayakan BBB BBB Sebanding X

2 Suku Bunga Dasar LIBOR LIBOR Sebanding X

3 Durasi pinjaman 5 tahun 5 tahun Sebanding X


General business General business
4 Tujuan Sebanding X
purposes purposes
5 Mata Uang USD USD Sebanding X

6 Negara Peminjam Indonesia USA Tidak sebanding √

Tabel 5: Analisis Interest Benchmarking Setelah Melakukan Adjustment

PT XYZ
Interest LIBOR + 350
Data Pembanding setelah adjustment
Min LIBOR + 325
Average LIBOR + 382
Max LIBOR + 500
Quartile 1 LIBOR + 338
Median LIBOR + 388
Quartile 3 LIBOR + 400

kondisi yang tidak sebanding, yaitu mengeliminasi pengaruh perbedaan adjustment di atas, rentang kewajaran
faktor geografis, di mana negara lokasi tersebut terhadap tingkat bunga tingkat suku bunga untuk transaksi
PT XYZ berada (Indonesia) berbeda yang akan diperbandingkan. Dalam hal pinjaman PT XYZ dari pihak afiliasi
dengan negara pembanding (USA). ini, pendekatan yang lazim digunakan adalah LIBOR + 3.38% sampai
Sebagaimana diketahui, perbedaan adalah: dengan LIBOR + 4%. Dengan
country risk antara Indonesia dan USA 1. Memperhitungkan selisih tingkat demikian, berdasarkan analisis interest
kemungkinan besar akan menyebabkan bunga pengembalian dari obligasi benchmarking ini, tingkat suku bunga
tingkat bunga pinjaman di kedua negara pemerintah antar negara; atau pinjaman PT XYZ sudah sesuai dengan
tersebut berbeda pula. prinsip kewajaran dan kelaziman
2. Memperhitungkan selisih nilai usaha. IT

Demi meningkatkan derajat credit default swap kedua negara.


kesebandingan, maka dengan
melakukan adjustment akan Setelah memperhitungkan

56 InsideTax | Edisi 25 | November 2014


insidesolution
International tax Case

Konsep Resident dalam P3B


Terima kasih atas pertanyaan Bapak. akan terjadi situasi suatu Subjek Pajak menjadi
Dalam Pasal 4 ayat (1) Persetujuan resident di kedua negara yang mengikat P3B
Oleh: Penghindaran Pajak Berganda (P3B) yang (dual resident) atau mungkin juga tidak
Deborah berpedoman pada OECD Model, definisi menjadi resident di negara manapun.
Senior Manager,
Tax Compliance and Litigation mengenai resident (atau Subjek Pajak Dalam Lebih lanjut, dalam hal terjadi masalah dual
Services
Negeri/SPDN) diberikan kepada undang- resident, untuk menghilangkan kemungkinan
DANNY DARUSSALAM Tax Center
deborah@dannydarussalam.com undang domestik dari kedua negara yang terjadinya pemajakan berganda, sesuai Pasal
mengadakan perjanjian tersebut. Dengan 4 ayat (2) dan (3) P3B memberikan panduan
demikian, untuk menentukan apakah Subjek untuk memecahkan permasalahan dual
PERTANYAAN: Pajak merupakan resident dari negara yang resident ini, atau yang dikenal dengan sebutan
Verdy Kurniawan mengadakan P3B adalah berpedoman pada tie breaker rule.IT

Jakarta ketentuan domestik masing-masing negara


Dear Tim Redaksi tersebut.
Inside Tax,
Namun, definisi resident yang diberikan
Mohon bantuannya
kepada ketentuan domestik masing-masing
untuk menjelaskan
kepada saya mengenai negara yang mengikat P3B menimbulkan
konsep resident dalam konsekuensi tersendiri. Konsekuensinya adalah
Tax Treaty. Terima kasih.

Pembaca yang ingin berkonsultasi dapat mengirimkan pertanyaannya melalui email ke:
insidetax@dannydarussalam.com
dengan subjek “Ask Solution”, pertanyaan juga bisa ditanyakan melalui Twitter dengan
direct message atau mention:
@DDTCIndonesia
Redaksi berkomitmen untuk selalu memberikan solusi yang tepat, benar, dan andal
atas segala problem pajak Anda.
Bagi pembaca yang solusinya dimuat di setiap edisi InsideTax akan diberikan voucher
diskon untuk mengikuti DDTC Training Programs periode 2015.
insidesolution
TRANSFER PRICING Case

Kunci Menghadapi
Pemeriksaan Transfer Pricing
Oleh:
Untoro Sejati Berdasarkan pertanyaan Bapak, berikut Kantor Akuntan Publik melalui audit upon
Senior Manager, penjelasan dari saya. procedure.
Transfer Pricing Services
DANNY DARUSSALAM Tax Center
untoro@dannydarussalam.com
Perusahaan yang mengalami kerugian Dalam hal transaksi pembelian, jika
selalu berhadapan dengan risiko koreksi yang menggunakan harga pasar sebagai acuan
tinggi di dalam proses pemeriksaan. Beberapa maka akan lebih tepat pembuktian harga
hal yang perlu diperhatikan terkait transaksi wajar dengan menggunakan metode
PERTANYAAN: perusahaan Ibu adalah sebagai berikut: perbandingan di level harga (Comparable
Laksono Budi 1. Ada dua hal utama yang harus Ibu Uncontrolled Price / CUP). Namun, perlu
Jakarta
penuhi apabila transaksi pembayaran diperhatikan juga penyesuaian-penyesuaian
Perusahaan kami management fee dapat dikatakan wajar. yang mungkin dibutuhkan jika terdapat
diperiksa oleh kantor
Pertama, jasa tersebut telah secara nyata perbedaan kondisi antara transaksi yang
pajak karena mengalami diuji dengan harga pasar tersebut.
posisi pajak lebih bayar. diserahkan dan memberikan manfaat
Dibandingkan dengan ekonomis bagi penerimanya. Kedua, harga 3. Hal yang perlu dijelaskan pada saat
tahun lalu, perusahaan yang ditagihkan wajar. pemeriksaan apabila perusahaan menderita
kami mengalami
kerugian. Memang, pembuktian adanya penyerahan kerugian adalah disebabkan oleh faktor
jasa dan manfaatnya bukanlah hal yang bisnis semata dan bukan dikarenakan
Dengan pihak
afiliasi, kami melakukan mudah. Seringkali, banyak perusahaan yang adanya penghindaran pajak melalui skema
transaksi pembelian tidak mendokumentasikan penyerahan jasa transfer pricing.
bahan mentah dan
pembayaran management
tersebut secara baik. Apalagi, sampai saat Namun perlu diperhatikan, penjelasan
fee. Dalam dokumentasi ini justifikasi manfaat masih sering menjadi tersebut perlu didukung oleh bukti-bukti
transfer pricing, metode perdebatan ketika proses pemeriksaan yang kuat. Dalam kasus perusahaan Ibu,
yang kami gunakan pajak. ada beberapa bukti yang mungkin dapat
adalah TNMM. Laba
perusahaan kami berada Oleh karena itu, untuk mengatasi hal memperkuat. Di antaranya berupa tren nilai
di bawah perusahaan yang sedang dihadapi ini, seharusnya tukar rupiah sepanjang tahun lalu dikaitkan
industri sejenis.
perusahaan Ibu menyediakan sebanyak dengan tanggal pembelian bahan baku dan
Penentuan harga mungkin dokumen-dokumen pendukung tanggal penjualan. Ditambah lagi, data atau
pembelian bahan mentah
secara jelas. Tujuannya, untuk menunjukkan jurnal industri yang dapat menunjukkan
berdasarkan negosiasi tekanan kompetisi di industri. Bukti lain
yang mengacu pada bahwa jasa tersebut telah benar-benar
harga pasar. Sedangkan, diberikan, seperti: bukti kedatangan yang juga penting berupa perbedaan
pembayaran management penyedia jasa, laporan kegiatan hasil dari kondisi industri di Indonesia dengan kondisi
fee dilakukan
jasa yang diberikan, struktur organisasi industri di negara perusahaan pembanding
berdasarkan alokasi biaya berada.
penyedia jasa ditambah perusahaan, dan bukti-bukti lain yang
dengan mark-up 5%. relevan. Demikian penjelasan dari saya, semoga
Terkait dengan 2. Dalam hal pembuktian harga wajar atas dapat membantu Ibu dalam menyelesaikan
transaksi pembayaran
management fee, perlu menyediakan detail kasus yang sedang dihadapi. IT

management fee,
kami tidak mempunyai biaya untuk dijadikan dasar pengalokasian
dokumen pendukung beban management fee dari afiliasi, selain
yang cukup. Atas hal itu, pembanding untuk transaksi management
bagaimana tim InsideTax
menyikapinya? Dokumen-
fee tersebut. Pembuktian akan lebih
dokumen apalagi yang kuat apabila biaya yang dikeluarkan oleh
diperlukan selain afiliasi tersebut telah diverifikasi oleh
dokumentasi transfer
pricing yang sudah ada?

58 InsideTax | Edisi 25 | November 2014


insidesolution
DOMESTIC TAX Case

Bukan Faktur Pajak Gabungan


Terima kasih atas pertanyaannya. beberapa kali dalam 1 (satu) bulan untuk
Pertanyaan Pertama, Faktur Pajak Gabungan satu pelanggan yang sama. Dengan demikian,
Faktur Pajak yang diterbitkan tersebut tidak
Oleh:
Dalam Pasal 13 ayat (2) UU PPN, termasuk ke dalam pengertian Faktur Pajak
r. Herjuno Wahyu Aji Pengusaha Kena Pajak dapat membuat 1 (satu) Gabungan.
Manager, Faktur Pajak meliputi seluruh penyerahan
Tax Compliance and Litigation Services
DANNY DARUSSALAM Tax Center yang dilakukan kepada pembeli Barang Kena Lebih lanjut, mengacu pada penjelasan dan
herjuno@dannydarussalam.com
Pajak atau penerima Jasa Kena Pajak yang dasar hukum yang telah disebutkan, dalam hal
sama selama 1 (satu) bulan kalender. Dalam penerbitan Faktur Pajak, perusahaan Saudara
penjelasan Pasal tersebut dijelaskan salah satu pada dasarnya memiliki 2 (dua) opsi dalam
tujuannya adalah untuk meringankan beban penerbitan Faktur Pajak, yaitu:
PERTANYAAN:
Anya Octaviani administrasi. 1. membuat Faktur Pajak untuk setiap
Jakarta Ditegaskan kembali dalam pasal 6 PMK- melakukan penyerahan/mendapatkan
Dear Redaksi 151/PMK.03/2013 tentang Tata Cara pembayaran; atau
InsideTax, Pembuatan dan Tata Cara Pembetulan 2. membuat Faktur Pajak Gabungan untuk
Dalam seminggu atau Penggantian Faktur Pajak yang isinya penyerahan pada pelanggan yang sama.
perusahaan kami menyatakan Pengusaha Kena Pajak dapat
melakukan beberapa Pertanyaan Kedua, Kurs Pajak yang
kali pengiriman barang membuat 1 (satu) Faktur Pajak atas seluruh digunakan
kepada satu pelanggan penyerahan BKP/JKP selama 1 (satu) bulan
yang sama. Atas seluruh kalender. Berkaitan dengan kurs yang digunakan
pengiriman tersebut, dalam penerbitan Faktur Pajak, ketentuan
kami terbitkan satu Jenis Faktur Pajak demikian itu disebut yang menjadi yaitu adalah Peraturan Direktur
faktur pajak. Faktur Pajak Gabungan, yang harus dibuat Jenderal Pajak Nomor PER-24/PJ/2012
Menurut pelanggan paling lama pada akhir bulan penyerahan jo PER-08/PJ/2013 jo PER-17/PJ/2014
kami, faktur pajak yang BKP/JKP tersebut. tentang Bentuk, Ukuran, Tata Cara Pengisian
kami buat tersebut
tidak tepat. Alasannya, Setelah melihat dasar hukum penerbitan Keterangan, Prosedur Pemberitahuan Dalam
kami menggabungkan faktur pajak di atas, maka berikut adalah Rangka Pembuatan, Tata Cara Pembetulan
beberapa hari penjelasan ketentuan pembuatan Faktur Pajak Atau Penggantian, Dan Tata Cara Pembatalan
pengiriman dalam satu
Gabungan dijelaskan sebagai berikut: Faktur Pajak.
faktur pajak. Alhasil,
kami tidak membuat Pembuatan Faktur Pajak Gabungan Lampiran II angka 12 huruf b PER-24/
faktur pajak sekali pada PJ/2012 jo PER-08/PJ/2013 jo PER-17/
akhir bulan, tapi kami
bukan merupakan suatu keharusan. Namun,
membuatnya beberapa pembuatan Faktur Pajak Gabungan merupakan PJ/2014 menyebutkan, dalam hal penyerahan
kali dalam satu bulan. pilihan bagi Pengusaha Kena Pajak. Kata Barang Kena Pajak dan/atau penyerahan Jasa
Pertama, “dapat” dalam Pasal 6 PMK-151/2013 tidak Kena Pajak menggunakan mata uang asing
bagaimana pendapat menyebutkan Faktur Pajak yang dibuat dengan maka keterangan kurs diisi sesuai dengan Kurs
Bapak menanggapi cara digabung merupakan suatu “keharusan”. Keputusan Menteri Keuangan yang berlaku
permasalahan tersebut?
Dengan demikian, pembuatan Faktur Pajak pada saat pembuatan Faktur Pajak. Apabila
Kedua, apabila saya Gabungan merupakan pilihan yang disediakan dilakukan penggantian/pembetulan Faktur
menerbitkan Faktur
Pajak Gabungan yang oleh pemerintah bagi Pengusaha Kena Pajak Pajak maka kurs yang digunakan adalah kurs
dibuat dalam satu dengan tujuan untuk meringankan beban yang berlaku pada saat pembuatan Faktur
bulan dan dibuat pada administrasi. Pajak yang diganti/dibetulkan pertama kali.
akhir bulan, bagaimana
dengan faktur pajak Faktur Pajak Gabungan dibuat sebanyak Berdasarkan ketentuan di atas jelas
yang diterbitkan dengan 1 (satu) kali meliputi seluruh penyerahan menunjukkan, dalam hal perusahaan Anda
valuta asing? Kurs yang dilakukan kepada pembeli BKP dan/atau menerbitkan Faktur Pajak Gabungan atas
manakah yang harus
penerima JKP yang sama selama 1 (satu) penyerahan BKP/JKP yang menggunakan
saya gunakan, apakah
kurs saat pengiriman bulan kalender, dan harus dibuat paling lama mata uang asing, kurs yang digunakan adalah
atau kurs saat pada akhir bulan penyerahan BKP dan/atau Kurs Keputusan Menteri Keuangan yang
penerbitan Faktur Pajak? JKP. berlaku pada saat pembuatan Faktur Pajak
Gabungan. IT

Faktanya, penerbitan Faktur Pajak yang


diterbitkan oleh perusahaan Saudara yaitu
dengan cara menerbitkan Faktur Pajak

InsideTax | Edisi 25 | November 2014 59


Legal Interpretation of Tax Law
Hukum yang tertulis pada umumnya yang akan memengaruhi pertimbangan
Editor
bersifat kaku dan tidak mengikuti pengadilan dalam menginterpretasikan
Robert F. van Brederode; perkembangan dinamika bisnis. Jika hukum pajak. Contoh bukti pendukung
Rick Krever. demikian, ketentuan perpajakan yang yang dimaksud seperti explanatory
selalu berkembang mengharuskan para memoranda, peraturan administratif,
Tahun Terbit professional pajak untuk terus meng- judicial precedents, putusan
2014 update pengetahuan mereka. Buku pengadilan dari negara lain, legislative
yang berjudul Legal Interpretation of Tax debates, serta OECD guidelines dan
Penerbit Law ini memberikan gambaran umum commentary.
Kluwer Law International mengenai perbandingan metodologi Buku ini dirasa pantas untuk
interpretatif yang diterapkan dalam dibaca baik oleh para praktisi pajak
Kota hukum pajak di suatu negara. maupun akademisi yang selalu ingin
Alphen aan den Rijn, the Netherlands Penjelasan pada setiap bab memperbarui pengetahuannya dan
yang dibagi ke dalam beberapa menajamkan insting mereka dalam
negara, dimaksudkan untuk mengisi menafsirkan hukum pajak. Karena tentu

D
kekosongan literatur perpajakan dengan saja, wawasan yang ditawarkan dalam
ampak langsung dari menyajikannya dalam studi komparatif buku ini akan memudahkan Anda
diterapkannya perdagangan dan dari sebelas negara. Beberapa negara dalam memahami bagaimana hukum
bisnis global menuntut otoritas pajak yang dipilih itu antara lain: Australia, pajak umum diterapkan. Walaupun
dan external advisor untuk dapat Brazil, Tiongkok, Uni Eropa, Jerman, begitu, ketentuan pajak tertentu di
memahami bagaimana penerapan Italia, Hong Kong, Rusia, Afrika Selatan, berbagai negara akan sangat berguna
hukum pajak di negara lain. Untuk dan Amerika Serikat. Pada dasarnya, bagi Anda untuk diterapkan dalam
memberikan konsultasi yang efektif, negara-negara tersebut merupakan berbagai jenis transaksi cross-border
baik konsultan dari internal otoritas perwakilan dari 6 benua dan memiliki maupun dalam investasi. Penyajian
pajak maupun konsultan eksternal beberapa perbedaan dan persamaan penulisan pun terasa sangat menarik
(swasta) harus memiliki pengetahuan dalam menginterpretasikan hukum dengan menyajikan interpretasi hukum
yang luas mengenai hukum pajak. pajak pada masing-masing negara. di bidang Pajak Pertambahan Nilai,
Tidak diragukan lagi, konsultan itu Pada bagian awal buku ini, Anda Pajak Penjualan, dan Pajak Penghasilan
juga harus memahami bagaimana dapat membandingkan metode Badan. IT

menjelaskan hukum pajak dan interpretatif yang akan diterapkan -Dienda Khairani
bagaimana interpretasinya di negara dalam suatu hukum pajak. Hal tersebut
lain. juga terkait dengan dampak dari
Click here to visit our library!
external sources (bukti pendukung)

60 InsideTax | Edisi 25 | November 2014


taxtraveling

Catatan Manis di Lisbon

Universidade Católica Portuguesa

University, Luís Eduardo Schoueri dari


program berbeda yaitu Value Added
M
São Paulo University, Jaime Esteves
Tax Programme. dan Leendert Verschoor dari PwC,
emasuki tahun ke-4 semenjak
Motivasi saya mengikuti summer Isabel Verlinden dari PwC/Joint Transfer
saya bergabung dalam divisi transfer
school ini selain menjadi kebutuhan Pricing Forum, dan João Gama dari
pricing di DANNY DARUSSALAM
saya untuk memperbaharui dan Catolica Global School of Law.
Tax Center (DDTC), isu transfer
pricing yang terjadi di Indonesia kian meningkatkan pengetahuan saya Menariknya, sebelumnya saya
meluas. Audit pajak terkait transfer mengenai transfer pricing, ada rasa pernah bertemu dengan Giammarco
pricing juga semakin agresif serta ingin tahu yang begitu besar pada Cottani ketika beliau menjadi trainer
peraturan domestik yang masih kurang diri saya untuk mengetahui tren dan dalam kursus bertemakan Basic
memberikan pemahaman bagi Wajib fenomena transfer pricing yang terjadi Principles of Transfer Pricing yang
Pajak. Beruntung, saya bersama di negara lain. Selain itu, saya juga diselenggarakan oleh IBFD pada
Veronica Kusumawardani diberikan merasa senang sekali karena dapat tahun 2011 lalu di Kuala Lumpur,
kesempatan oleh DDTC untuk mengikuti berjumpa dan berkomunikasi langsung Malaysia. Pada kesempatan summer
Summer School of Transfer Pricing dengan para pakar transfer pricing school ini saya merasa senang sekali
Programme yang diselenggarakan oleh kelas dunia dalam forum tersebut yang karena saya dapat berjumpa kembali
Universidade Catholic Portuguessa. sebelumnya hanya saya kenal melalui dengan Cottani dan mendengar ‘cerita’
berbagai publikasi karya ilmiah mereka. terbarunya mengenai recent updated
David Hamzah Damian dan
Para pakar yang menjadi pengajar di transfer pricing. Dengan teknik
Khisi Armaya Dhora juga bergabung
antaranya: David Rosenbloom dari New penyampaian materi yang menarik
untuk mengikuti summer school
York University, Giammarco Cottani dan disertai penyampaian berbagai
yang diselenggarakan oleh insitusi
dari Italian Revenue Agency/Jönköping ilustrasi kasus-kasus transfer pricing
pendidikan yang sama, namun dengan

InsideTax | Edisi 25 | November 2014 61


taxtraveling
negara, antara lain dari Amerika
Serikat, Afrika, Inggris, Rusia, Brasil,
Belgia, Belanda, Prancis, dan Ceko.
Mereka pun tidak segan-segan untuk
bertukar cerita dan pengalamannya
satu sama lain.
Memang waktu yang saya habiskan
di Lisbon tidaklah lama, namun
cukup bagi saya untk menjelajah dan
mengenal kota ini. Untuk menjelajahi
kota, saya sengaja membeli tiket bus
untuk satu minggu free tour keliling
kota. Dengan tiket tersebut, kita akan
diantarkan ke tempat-tempat objek
Castelo dos Mouros
wisata favorit di sana.
Satu hal yang selalu membuat saya
terkesan adalah moda transportasi
Giammarco Cottani
yang ada di kota ini, yaitu tram.
Transportasi yang menggunakan tenaga
listrik ini melintas di sepanjang kota
dan dikendalikan secara manual oleh
pengemudinya. Kesan klasik begitu
terasa dan membuat saya terkagum
ketika saya menaiki tram ini sambil
menikmati keindahan sudut kota ini
lebih dekat.
Selama perjalanan, tram mengajak
kami untuk menikmati banyak sekali
objek wisata yang bernuansa klasik.
Pemandangan begitu menakjubkan
ketika saya sampai di taman kota yang
dikenal dengan Parque Eduardo VII.
Sesuai dengan namanya, di taman
tersebut tampak berdiri sebuah patung
legendaris Louis Eduardo VII.
Bangunan bersejarah seperti gereja
yang terjadi di dunia, Cottati berhasil 8. Transfer Pricing Litigation Strategy. katedral St.Mary yang terletak di bukit
menyita perhatian saya dan para Alfama juga tidak luput dari perhatian
peserta lainnya. Program summer school yang saya
ikuti ini berlangsung selama 5 hari saya. Beberapa museum dan bangunan
Topik yang diangkat dalam (tanggal 24-28 Juni 2013) dengan tua peninggalan sejarah seperti Museu
summer school kali ini dapat terbilang waktu belajar yang dimulai sejak pukul Dos Coches, Jeronimos, Tore de
komprehensif, karena membahas 8 pagi hingga pukul 12 siang. Seluruh Belem, Padrao dos Descombrimentos,
hampir semua ruang lingkup isu topik yang dibahas dalam summer Alcantara, Estrela, Saldanha, Campo
transfer pricing, antara lain: school ini menurut saya sangatlah Pequena, Gulbenkian, Sterios, Twin
menarik dan bermanfaat. Bahkan saya Towers, dan El Cotre Ingles juga menjadi
1. Fundamental transfer pricing;
beranggapan rasanya sangat kurang tempat sasaran saya untuk berfoto.
2. OECD recent development and
jika hanya diselenggarakan selama Tempat bersejarah lain yang juga
Based Erosion and Profit Shifting;
5 hari. Rasanya saya masih sangat fenomenal adalah kastil yang bernama
3. Recent case law in US and EU, penasaran mendengarkan para pakar Castelo Dos Mouros. Lokasinya berada
Transfer Pricing in Brazil; di bidang transfer pricing yang berbagi di wilayah Sintra atau berjarak 30
4. Business transformation and ilmu dan pengalaman mereka pada menit dari Lisbon apabila ditempuh
Permanent Establishment; program ini. dengan kereta. Dari kastil ini kita bisa
Selain belajar, saya juga memandang  seluruh kota Sintra dan
5. Transfer Pricing Intangible;
memanfaatkan kesempatan di sela-sela pada waktu cuaca cerah kita bisa
6. Strategy Management and memandang lebih jauh lagi hingga
waktu studi untuk berinteraksi dengan
Documentation; Mafra dan Ericeira.
para peserta seminar. Peserta yang
7. Advance Pricing Agreement; dan mengikuti program ini berasal berbagai

62 InsideTax | Edisi 25 | November 2014


taxtraveling
Pada hari terakhir mengikuti summer
school para peserta mendapatkan
undangan untuk menghadiri malam
kebersamaan dan santap malam. Acara
ini dikenal dengan sebutan folks party
yang digelar di area terbuka, di mana
para tamu undangan terlihat menikmati
santapan khas berupa hidangan laut
yang spesial. Salah satu hidangan laut
yang paling saya sukai adalah Codfish.
Codfish adalah ikan laut yang banyak
mengandung minyak yang biasanya
disajikan dengan cara direbus dengan
kentang. Suasana pada malam itu
sungguh sangat menyenangkan karena
kami dapat puas berbincang dan
bergurau dengan para peserta lain dan
para pengajar, sekaligus pada malam
itu kami saling mengucap salam
perpisahan untuk kembali ke negara
masing-masing.
Catatan manis yang terekam dalam
ingatan saya ini tidak mungkin akan
saya lupakan tanpa dukungan penuh
dari DDTC. Untuk itu, kepada DDTC
yang telah memberikan kesempatan
berharga kepada saya untuk menimba
ilmu sampai ke Portugal, saya ucapkan
terima kasih yang sebesar-besarnya.
Tentunya, ilmu dan pengalaman
berharga yang telah saya dapatkan
ini akan sangat bermanfaat dan
dapat memberikan nilai tambah bagi
kemajuan DDTC ke depannya. IT

-Cindy Kikhonia Febby

InsideTax | Edisi 25 | November 2014 63


insideevent
dari Sanggar Merah Putih. Pertunjukkan
tersebut menggambarkan sinergi antara
Wajib Pajak dan petugas pajak dalam
membangun bangsa melalui pajak.
Di awali dengan pembacaan doa
dan lagu Indonesia Raya, Kepala
KPP Pratama, Novrisyar, dalam
sambutannya mengutarakan KPP
yang dipimpinnya ini memiliki target
penerimaan tahun 2014 sebesar Rp
383,3 miliar. Namun, realiasasinya
per Oktober lalu baru mencapai Rp
265,7 miliar atau 68,7% dari target
yang dipatok. Meskipun begitu, ia tetap
mengungkapkan rasa terima kasihnya
kepada para Wajib Pajak yang ikut
berkontribusi dan tetap yakin kalau
KPPnya sanggup mencapai target.

Tatap Muka Pahlawan Pajak Singosari


K alau disebut nama “Singosari”
mungkin Anda teringat dengan nama
Untuk memotivasi para Wajib Pajak,
Darussalam mengawali paparannya
dengan pernyataan menarik perhatian
kerajaan di tanah Jawa tempo dulu. peserta. Menurutnya, “Tidak ada suatu
Namun, yang kami bukanlah situs dan pemerintahan di dunia ini, tanpa ada
sisa-sisa Kerajaan dahulu itu, melainkan pajak”. Atau dengan kata lain, di dunia
sebuah kantor pajak di Malang, Jawa ini suatu pemerintahan tidak akan
Timur yaitu Kantor Pelayanan Pajak pernah ada jika tidak didukung oleh
(KPP) Pratama Singosari. pajak.
Pada pagi itu (Kamis, 13/11), Darussalam juga menceritakan,
suasana ballroom Hotel Harris Malang pada setiap kantor pajak di Amerika
sangat ramai dipadati tamu undangan Serikat terpajang sebuah slogan
yang sebagian besar adalah Wajib yang inti ungkapannya “Pajak adalah
Pajak. Kedatangan Wajib Pajak harga yang harus kita bayar untuk
tidak lain untuk menghadiri acara dapat hidup bermasyarakat dalam
Tax Gathering yang bertujuan untuk suatu negara”. Hal ini menunjukkan,
menjalin hubungan baik antara Wajib kontribusi masyarakat dalam membayar
Pajak dengan otoritas pajak di wilayah pajak sangat berperan penting
kerja KPP Pratama Singosari. dalam kehidupan bermasyarakat dan
bernegara. Ini yang menarik. Karena
Untuk memeriahkan acara itu, KPP
menurutnya, pahlawan pembangunan
Pratama Singosari turut mengundang
bangsa sebenarnya tidak lain adalah
Cak Lontong yang terkenal dengan
para Wajib Pajak.
salam bekennya, “salam lemper”
sebagai tamu spesial. Di sini, para Kehadiran Cak Lontong membuat
tamu undangan juga semakin suasana ceria oleh riuh tawa para
termotivasi ketika mendengarkan pesan tamu yang hadir. Cak Lontong berhasil
penggugah semangat membayar pajak membuat para tamu undangan tertawa
yang disampaikan oleh Darussalam terpingkal-pingkal dengan lawakan
(Managing Partner, DANNY stand up comedy yang segar di atas
DARUSSALAM Tax Center). panggung. IT

-Toni Febriyanto
Tak hanya paparan dan motivasi
tentang pajak, para tamu undangan
juga disuguhi hiburan berupa
pertunjukkan tarian tradisional oleh

64 InsideTax | Edisi 25 | November 2014


insidecelebrity

Tips Jitu Jadi “Wajib Pajak Taat”


Ala Cak Lontong
M ungkin terasa asing di telinga Anda
apabila mendengar nama Lis Hartono.
Ya, dalam dunia showbiz pelawak satu
ini memang dikenal dengan nama “Cak
Lontong”. Pria yang lahir di Magetan,
44 tahun silam ini mengawali karier
lawaknya bersama grup lawak Ludruk
Cap Toegoe di Surabaya. Ketika itu,
ia sedang menempuh pendidikan S1
Teknik Elektro di Institut Teknologi
Sepuluh November (ITS) Surabaya.
Melalui grup tersebut, nama Cak
lontog semakin bersinar setelah tampil
di berbagai acara TV, seperti menjadi
komika di acara “Stand Up Comedy
Show” Metro TV dan menjadi panelis
di acara “Indonesia Lawak Klub” Trans
7. Cak Lontong juga pernah bermain
sebagai aktor film komedi “Comic 8”
yang tayang pada tahun 2014 dan
kerap menjadi bintang iklan untuk
beberapa produk.
Konon, nama ‘Lontong’ bermula dari
cerita masa kecilnya. Hartono remaja
yang memiliki postur badan kurus
dan tinggi ini kerap disapa dengan
panggilan ‘Lontong’ oleh teman dan
keluarganya.  Sedangkan, kata ‘Cak’
merupakan sebutan untuk kakak lelaki
di Jawa Timur.
Saat inipun kita bisa melihat kalau
popularitas Cak Lontong sebagai
penghibur sedang naik daun, Ia
memang memiliki karakter lawak
tersendiri. Salah satu ciri khasnya,
ketika ia mengucapkan ‘salam lemper’
sebagai kata untuk membuka dan
mengakhiri lawakannya.
Ada yang unik apabila kita
mendengar lawakannya. Ia hebat
dalam plesetan kata serta anekdot,
sehingga penonton dituntut untuk
‘mikir’ dan cerdas memahami lawakan
yang ia sampaikan. Terkadang,
penonton juga harus jeli menganalisa
materi lawakannya yang seringkali
menggunakan logika berpikir yang agak
‘ngawur’ ini.

InsideTax | Edisi 25 | November 2014 65


insidecelebrity
Ditemui redaksi saat mengisi acara Anda ingin jadi Wajib Pajak taat “Begitupun dengan pajak yang
tax gathering KPP Pratama Singosari, seperti Cak Lontong? Ada beberapa tips merupakan porsi kewajiban kita sebagai
Malang, Cak Lontong sukses membuat dari Cak Lontong untuk menjadi Wajib warga negara untuk membayarnya
para tamu undangan tertawa puas Pajak taat dengan tetap memberikan sesuai dengan aturannya, tidak lebih
selama 45 menit. Berikut ini cuplikan unsur humor di dalamnya. dan tidak kurang,” tambahnya.
dari lawakan Cak Lontong yang Menurutnya, tips pertama agar bisa Tips selanjutnya adalah sabar.
menyinggung soal kepatuhan pajak. taat, Wajib Pajak harus sehat. Tips “Bayar pajak itu harus sabar.
sederhana dari Cak Lontong agar selalu Karena sesuai dengan aturan kan bayar
Himbauan Pajak, Bayarlah sehat cukup satu yaitu jangan sakit. pajak itu ada saatnya kapan kita harus
dengan Terseyum Tips kedua adalah kita harus bayar. Kalau orang yang tidak sabar,
Pernah suatu ketika Cak Lontong sayang. tiap hari dia bayar pajak, jadinya kan
datang ke kantor pajak gak bawa “Kenapa kita mau bayar pajak tentu bisa bangkrut,” guraunya.
apa-apa, cuma senyam-senyum. Eh, karena kita sayang dan peduli dengan Lalu yang keempat, bayar pajak itu
ia malah gak diladeni sama orang Negara kita, bukan?” begitu sahutnya. harus sadar dan tanpa paksaan.
pajak. Ternyata bayar pajak tetap
pakai uang, hanya saja harus sambil Cak Lontong mempunyai prinsip “Orang yang bayar pajak bisa
tersenyum. Pesan yang terkandung ini ‘semakin banyak dianalogikan seperti orang yang rajin
mengisyaratkan jika membayar pajak memberi, donor darah. Jika suatu ketika 1 atau
itu harus ikhlas dan tidak terpaksa. semakin 2 bulan orang itu belum donor darah,
banyak pasti orang itu merasakan ada sesuatu
menerima’ yang kurang,” ucapnya.
Survei Membuktikan
hanya Bayar pajak itu harus berani!
Dalam salah satu surveinya, Cak porsinya
Lontong menyebutkan, Indonesia harus Cak Lontong mengemukakan,
bukanlah negara yang penduduknya pas. banyak orang di luar sana yang tahu
paling patuh membayar pajak. Ia sangat harus membayar pajak, tapi mereka
yakin dengan kebenaran hasil surveinya gak berani bayar pajak.
tersebut. Lucunya, Cak Lontong tidak “Keberanian itu harus
mengetahui negara mana yang paling dilatih. Kalau kita berani
patuh membayar pajak. menunjukkan keberanian,
orang pasti akan segan.
Tips Jitu Jadi Wajib Pajak Kalau kita berani bayar
Taat Pajak pajak, pasti orang juga
hormat dengan kita,”
Cak Lontong mengaku dirinya
pungkas Cak Lontong.
mempunyai NPWP dan cukup
taat memenuhi kewajiban Dari semua
perpajakannya. Apalagi, tips yang telah
setiap sehabis show atau disebutkan, ada
‘manggung’, Cak Lontong hal terpenting yang
selalu mengingatkan kepada harus dimiliki para
panitia acara untuk selalu pembayar pajak,
memotong pajak atas yaitu kejujuran dan
penghasilannya. Cak saling terbuka.
Lontong juga berpesan, Di akhir acara, Cak
kalau pajak yang dipotong Lontong berpesan kepada
harus disesuaikan dengan para tamu undangan supaya
aturan yang ada Jumlahnya menjadi warga negara
jangan terlalu banyak dan yang taat pajak sehingga
jangan terlalu sedikit. dapat membuat Indonesia
“Kalau dipotong 2,5 persen ya semakin maju.
dipotong 2,5 persen, atau harus Salam lemper.. IT

dipotong 5 persen ya 5 persen. Yang -Toni Febriyanto


penting kita harus taat, kan ada
slogannya Orang Bijak, Taat Pajak.
Dan saya ingin menjadi salah satu
Wajib Pajak yang taat,” ujarnya.

66 InsideTax | Edisi 25 | November 2014


insideintermezzo

SUDOKU
6 3 9 Pembaca InsideTax, intermezzo kali ini menghadirkan kuis sudoku
berhadiah. Jawaban dapat dikirim via email ke:
insidetax@dannydarussalam.com
9 5 4
Hadiah:
7 2 MERCHANDISE mENARIK DARI ddtc
untuk 3 (tiga) orang pemenang.
4 9 Format Pengiriman:
1. Nama lengkap;
5 2 2. Scan identitas diri dalam bentuk pdf/jpeg;
3. Asal instansi/organisasi/perguruan tinggi
4. Alamat lengkap
2 5 5. Attachment jawaban kuis (dalam bentuk foto/hasil scan)
6. Berikan komentar/kritik/saran Anda untuk InsideTax

5 8 Jawaban paling lambat dikirimkan tanggal 23 Desember 2014


Pukul 00.00 WIB.
8 4 1

1 5 7

Kunci Jawaban & Pemenang lomba kuis teka-teki silang Edisi 24

Mendatar Zulfa Zuhrufa


Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta
“InsideTax memberikan wawasan baru mengenai pajak dengan cara yang
2. OVERPAIDTAX
menarik. Hal ini membuat para pembaca yang masih awam mengenal dunia
6. RESTITUSI perpajakan menjadi semakin mengerti akan pentingnya pajak.
7. DUMPING InsideTax akan lebih baik jika pada rubrik InsidePROFILE menampilkan
8. ECOMMERCE lebih banyak tokoh dari berbagai sudut pandang sehingga isu-isu yang
11. SKPLB diangkat dapat dibahas dengan lebih tuntas.
12. FAKTUR PAJAK Semakin menarik, semakin banyak masyarakat awam yang teredukasi.
Sukses ya InsideTax!”
16. SARA
17. TAXEVASION @zulfaziie
18. OECD
20. BANDING Muhammad Darmawan Saputra
Universitas Brawijaya, Malang
“InsideTax membantu saya selalu update mengenai isu-isu perpajakan
terkini baik dalam negeri atau pun luar negeri yang tidak saya dapatkan
Menurun dalam perkuliahan. Semoga InsideTax bisa tetap mencerdaskan para
pembaca setianya dan bisa menciptakan bibit-bibit unggul perpajakan
1. ACCRUAL kedepannya.”
3. DOUBLETAXATION @Darput_
4. SKPPKP
5. FIFO
9. ESPT Lian Firmana Malo
10. VATREFUND UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta
13. TAXAMNESTY “Inside tax memberikan pengetahuan yang lebih intens mengenai isu
pajak. Semoga ke depan InsideTax dapat menyajikan isu- isu pajak terkini
14. SHS
terkait ASEAN Economic Community 2015, di mana dunia perpajakan
15. PPNBM Indonesia nantinya akan mengenal hal dan tantangan yang baru.”
19. DIVIDEN @malolubis
insideintermezzo

Pagi Clara. Wah keren juga lu. By


Ngapain lu Pagi Jun, bukan selfie the way, ini kan bagian
pagi-pagi dah tau. Ini gue lagi fotoin dari e-commerce ,jadi
asyik foto selfie barang dagangan gue. inget klien kita kemaren
gitu. Manfaatin kecanggihan yang ngajuin banding.
teknologi buat jualan
Laku keras nih online Yang mana
jualan gue ya?

Lupa
Sidang...

Iya, syukur lah.


Hari ini kan Fiyuhhhh, Sambil nunggu
Yang itu lho, yang gak sidangnya...!!! untung urutan upload barang
sepaham sama fiskus ke tiga belas jualan lagi ah
nentuin penghasilannya
masuk ke royalty atau
business profit.
InsideTax Magazine publication could not be separated from our awareness of the presence of asymmetric information problems that
happen in around the taxation area in Indonesia. Asymmetric information in this context refers to the imbalance mastery of information among
stakeholders in taxation area. In macro level, the impact of asymmetric information seen from the lack effectiveness of tax policy, the high
rate of tax evasion, and also can lead toward corruption. In micro level, asymmetric information can lead to a different interpretation of the tax
regulation, high rates of tax disputes, and also create high compliance costs.
Therefore, InsideTax Magazine comes to provide enlightenment and education about domestic and international taxation trends to the public.
We are aware asymmetric information in taxation could not be eliminated entirely, and yet we are convinced that InsideTax Magazine as a
media can play a major role in reducing asymmetric information in taxation area.

Rate CARD
(in IDR ‘000)

NO ITEMS OPTION RATE/EDITION SIZE (Portrait) REMARKS


1 Cover
COVER 1 (Inside Front Static Ads & Hyperlink 9,000 PSD / JPG / PNG / PDF / INDD / AI
Cover) - Full Page 21 X 29 cm
Static Ads With Video & 12,000 FLV / F4V / MPEG4 Max duration 30”
Hyperlink and Max Size 1 MB
2 INSIDE PAGE
FULL PAGE BANNER Static Ads & Hyperlink 7,000 PSD / JPG / PNG / PDF / INDD / AI
(FRONT PAGE), after
Static Ads With Video & 10,000 21 X 29 cm FLV / F4V / MPEG4 Max duration 30"
greetings and before
headline Hyperlink and Max Size 1 MB

FULL PAGE BANNER Static Ads & Hyperlink 6,000 PSD / JPG / PNG / PDF / INDD / AI
(MIDDLE PAGE), after
Static Ads With Video & 9,000 21 X 29 cm FLV / F4V / MPEG4 Max duration 30"
headline and at the first
half of magazine Hyperlink and Max Size 1 MB

FULL PAGE BANNER Static Ads & Hyperlink 5,000 PSD / JPG / PNG / PDF / INDD / AI
(BACK PAGE), second 21 X 29 cm
half of the magazine Static Ads With Video & 7,500 FLV / F4V / MPEG4 Max duration 30"
Hyperlink and Max Size 1 MB
3 ADVERTORIAL Text Based & Hyperlink 9,000 Picture, and Text Provided by Client
Text Based With Video 12,000 21 X 29 cm Picture, Text, and Video Provided by
& Hyperlink Client
Price do not include VAT and other charges (if any). Discount continuous folding position 15% - 30%.

CONTACT PERSON
Dienda - 021 2938 5758
Sayembara Mengarang
Cerita Pendek Pajak

Para pembaca majalah InsideTax di manapun Anda berada.


Sejalan dengan misi kami untuk memberikan edukasi pajak kepada masyarakat Indonesia.
Pada edisi kali ini InsideTax mengundang Anda (para penulis fiksi hebat dan berbakat) untuk
ikut berpartisipasi dalam Sayembara Mengarang Cerpen InsideTax. Pacu kreativitas dan
kompetensi Anda dalam mengarang cerpen yang menarik namun tetap mengandung unsur
edukatif. Raih kesempatan karya Anda dimuat dalam majalah InsideTax.

• Karangan ditulis dalam bahasa Indonesia yang baik dan benar serta menggunakan ejaan yang
disempurnakan. Hindari juga penggunaan kata-kata yang mengandung unsur SARA.
• Karangan merupakan karya ASLI, bukan terjemahan atau saduran dari karya orang lain, serta
dapat dipertanggungjawabkan.
• Karangan belum pernah dipublikasikan di media manapun (baik cetak, elektronik, maupun
online) dan tidak sedang diikutsertakan dalam sayembara lain yang sejenis.
Syarat Umum • Tema bebas, namun dengan topik cerita seputar pajak.
• Peserta boleh mengirimkan maksimal 2 karangan terbaiknya.
• Redaksi berhak mengganti judul dan menyunting karangan tanpa mengubah isi keseluruhan.
• Keputusan redaksi dalam memutuskan pemenang sayembara ini bersifat mutlak dan tidak
dapat diganggu gugat.
• InsideTax memiliki hak bebas royalti non-ekslusif atas karya yang diterbitkan.

• Diketik dengan computer dengan jarak 1,5 spasi. Font: Times New Roman ukuran 12.
• Panjang tulisan antara 500 hingga 1.000 kata.
• Format karangan ditulis dalam bentuk Microsoft Word Document (.doc atau .docx).
• Karangan dikirim selambat-lambatnya pada tanggal 11 Januari 2014 pukul 00.00 WIB Syarat Khusus
melalui email ke insidetax@dannydarussalam.com, dengan subjek:
“Sayembara Mengarang Cerpen InsideTax”.
• Pemenang akan diumumkan secara resmi di majalah InsideTax Edisi ke-27 (Januari 2015).

BERHADIAH MERCHANDISE MENARIK & UANG TUNAI RP.250.000,-


O ne stop tax online resource and tax-related library. VISIT and REGISTER now!

get our tax magazines


for free

buy and read collect our working


our published books papers

www.dannydarussalam.com
Your Tax Reference

INTeNSIve CoUrSe IN-HoUSe TrAINING

SeMINAr WorKSHoP

advanced search for latest


sign up for our tax regulations & tax treaty
knowledge elevating training

availability of more than


updated tax news & 1500 books collections
databases

we eliminate the asymmetric information on global and domestic taxation

Potrebbero piacerti anche