Sei sulla pagina 1di 5

PENGARUH SUHU PENYIMPANAN TERHADAP NILAI KUAT TARIK

DIAMETRAL RESIN KOMPOSIT BIOAKTIF


Rezki Herawati, Dewi Puspitasari, M. Yanuar Ichrom N
Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Lambung Mangkurat, Banjarmasin

ABSTRACT
Background: Storage of composite resin at different temperatures can affect the degree of material conversion
so that it affects the mechanical properties of one of the values of diametral tensile strength. Purpose: To
analyze the effect of storage temperature on diametral tensile strength value of bioactive composite resin.
Methods: Twenty-four specimens (diameter 6mm x thickness 3mm; n = 8 / group) were made with Activa ™
Bioactive Restorative (Pulpdent). Bioactive composite resin is stored for 24 hours at 2 oC, 26oC, and 60oC
before making samples. The value of diametral tensile strength was measured using Universal Testing Machine
(Tokyo Testing Machine MFG CO. LTD) with a cell load of 250 kgF and a crosshead speed of 0.5 mm / minute.
Results: One Way ANOVA and Post Hoc Bonferonni showed that there were significant differences between
groups of high storage temperatures (60˚C) (51.12 ± 4.79MPa and room temperature storage groups (26˚C)
(50.05 ± 4.30MPa). ) with low temperature storage (2˚C) (44.74 ± 2.70MPa). Conclusion: There is an effect
of storage temperature on the diametral tensile strength value of bioactive composite resin.

Keywords: Bioactive composite resin, Diametral tensile strength, Storage temperature

ABSTRAK
Latar Belakang: Resin komposit yang disimpan pada suhu yang berbeda dapat mempengaruhi derajat
konversi material sehingga berpengaruh terhadap sifat mekanik salah satunya nilai kuat tarik diametral.
Tujuan: untuk menganalisis pengaruh suhu penyimpanan terhadap nilai kuat tarik diametral resin komposit
bioaktif. Metode: Dua puluh empat spesimen (diameter 6mm x ketebalan 3mm; n=8/kelompok) dibuat dengan
Activa™ Bioactive Restorative (Pulpdent). Resin komposit bioaktif disimpan selama 24 jam pada suhu 2oC,
26oC, dan 60oC sebelum pembuatan sampel. Nilai kuat tarik diametral diukur menggunakan Universal testing
Machine (Tokyo Testing Machine MFG CO. LTD) dengan beban sel 250 kgF dan crosshead speed 0,5
mm/menit. Hasil: One Way ANOVA dan Post Hoc Bonferonni menunjukan terdapat perbedaan yang signifikan
antara kelompok suhu penyimpanan tinggi (60˚C) (51,12±4,79MPa dan kelompok penyimpanan suhu ruang
(26˚C) (50,05±4,30MPa) dengan penyimpanan suhu rendah (2˚C) (44,74±2,70MPa). Kesimpulan: Terdapat
pengaruh suhu penyimpanan terhadap nilai kuat tarik diametral resin komposit bioaktif

Kata Kunci: Resin komposit bioaktif, kuat tarik diametral, suhu penyimpanan

Correspondence: Rezki Herawati, University of Lambung Mangkurat, Jl Veteran 128B, Banjarmasin, South Kalimantan
Indonesia; e-mail: kikigigi70@gmail.com

PENDAHULUAN
Resin komposit merupakan suatu material 50% bioactive glass (BAG) dan sisanya berupa
restorasi yang terbentuk dari kombinasi antara dua silica.2 Kelebihan dari resin komposit jenis bioaktif
material atau lebih yang memiliki sifat berbeda untuk ini adalah tingkat ketahanan terhadap fraktur yang
mendapatkan sifat yang lebih baik.1 Dalam tinggi serta tingkat keausan yang rendah. Hal ini
perkembangan kedokteran gigi secara klinis, resin disebabkan karena resin komposit bioaktif ini
komposit jenis baru tipe bioaktif diperkenalkan memiliki matriks resin resilien yang mampu
secara global pada tahun 2013. Resin komposit menyerap energi yang diterima, matriks ini terdiri
bioaktif memiliki komponen utama yang umumnya dari campuran diurethane dan metakrilat dengan
hampir sama dengan resin komposit jenis lain yang modifikasi asam poliakrilat.3
terdiri dari komponen organik, non-organik dan Saat ini masih banyak dokter gigi yang
senyawa tambahan lain. Komponen organik berupa menggunakan cara tradisional dengan menyimpan
matriks resin campuran dari diurethane dan material restorasi di dalam refrigerator untuk
metakrilat lain dengan modifikasi asam poliakrilat, memperpanjang masa penyimpanan material meski
tidak ada kandungan bis-GMA, bisphenol-A dan mayoritas produsen saat ini menyarankan untuk
derivate BPA. Adapun fase organiknya berupa filler menyimpan material di suhu ruang. Dalam kondisi
yang presentasenya sebanyak 56% yang terdiri dari yang didinginkan, konversi seluruh monomer
menurun dan viskositasnya meningkat sehingga HASIL PENELITIAN
dapat menyebabkan penurunan kekuatan ikatan Hasil statistik menunjukkan bahwa data seluruh
antara resin dan dentin.4 Penyimpanan resin komposit kelompok terdistribusi normal dan homogen
dalam refrigerator berkisar antara suhu 2-5 ºC.5 Suhu (p>0.05). Hasil penelitian uji kuat tarik diametral
ruang di Banjarmasin rata-rata 26 ºC berdasarkan resin komposit bioaktif diperoleh nilai rata-rata yang
penelitian yang telah dilakukan sebelumnya.6 disajikan pada gambar 1.
Selain pada kondisi suhu penyimpanan
refrigerator dan suhu ruang, material restorasi dapat 60 50.05 51.12
44.74
mengalami peningkatan suhu hingga 40 ºC ketika
diletakkan dekat oven, terkena sinar matahari 40
langsung atau di daerah dan iklim yang hangat.
Penelitian juga menunjukkan resin komposit yang 20
dipanaskan terlebih dahulu pada suhu 54-60 ºC dapat 2.7 4.3 4.79
meningkatkan laju polimerisasi secara maksimal dan 0
meningkatkan konversi monomer sehingga 2°C 26°C 60°C
meningkatkan sifat mekaniknya.4 Berdasarkan Mean SD
penelitian Castro et al (2013), pada keadaan suhu
yang tinggi dan waktu polimerisasi yang lebih lama Gambar 1. Rerata hasil uji kuat tarik diametral resin
menunjukkan derajat konversi, daya serap dan daya komposit bioaktif
kelarutan material restorasi tersebut rendah.7 Derajat Berdasarkan gambar 1 rerata nilai kuat tarik
konversi secara langsung berpengaruh terhadap sifat diametral resin komposit bioaktif tertinggi pada
material, terutama sifat mekanik material restorasi.8 kelompok suhu penyimpanan tinggi (60˚C)
Material restorasi khususnya resin komposit (51,12±4,79MPa), sedangkan rerata nilai kuat tarik
harus memiliki sifat mekanik yang baik untuk diametral terendah pada kelompok suhu
menerima beban pengunyahan. Salah satu pengujian penyimpanan rendah (2˚C) (44,74±2,70MPa). Jika
untuk menentukan kekuatan mekanik dari material dibandingkan antara ketiganya, maka rerata nilai kuat
restorasi yang bersifat rapuh adalah dengan menilai tarik diametral kelompok penyimpanan suhu ruang
kekuatan tarik diametral. Alat yang digunakan dalam (26˚C) (50,05±4,30MPa) lebih tinggi dibanding
pengujian ini adalah Universal Testing Machine.9,10 kelompok penyimpanan suhu rendah (2˚C)
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah (44,74±2,70MPa). Rerata nilai kuat tarik diametral
terdapat pengaruh suhu penyimpanan terhadap nilai resin komposit bioaktif yang disimpan pada suhu
kuat tarik diametral resin komposit bioaktif. ruang (26˚C) (50,05±4,30MPa) lebih rendah jika
dibandingkan dengan kelompok penyimpanan suhu
METODE DAN BAHAN tinggi 60˚C (51,12±4,79MPa).
Sampel pada penelitian ini menggunakan resin
komposit bioaktif Activa™ Bioactive Restoratif Tabel 2. Tabel nilai kemaknaan (significance value)
(Pulpdent) berbentuk silindris berdiameter 6mm x uji kuat tarik diametral resin komposit bioaktif
ketebalan 3mm berdasarkan spesifikasi ADA No. 27. Pada tabel 2 dapat dilihat bahwa terdapat
Seluruh sampel telah melalui kelaikan etik (ethical perbedaan bermakna (p<0,05) antara resin komposit
clearance) yang diterbitkan oleh Fakultas bioaktif yang disimpan pada suhu rendah (2˚C) yang
Kedokteran Gigi Universitas Lambung Mangkurat dibandingkan dengan suhu ruang (26˚C). Perbedaan
No.131/KEPKG-FKGULM/EC/I/2019 sebelum uji bermakna juga didapatkan dari resin komposit yang
dilakukan. disimpan pada suhu rendah (2˚C) dengan suhu tinggi
Penelitian ini merupakan penelitian (60˚C). Akan tetapi, resin komposit bioaktif yang
eksperimental murni (true experimental) dengan disimpan pada suhu tinggi (60˚C) tidak memiliki
rancangan post-test only with control group design perbedaan yang bermakna dibandingkan dengan resin
yang terdiri dari 3 kelompok dengan kondisi suhu komposit yang disimpan pada suhu ruang (26˚C).
penyimpanan yang berbeda selama 24 jam.
Kelompok I (refrigerator suhu 2°C), Kelompok II Nilai p
(suhu ruang 26°C), dan kelompok III (oven suhu
2oC 26oC 600C
60°C). Setelah disimpan selama 24 jam, resin o
2C - 0,046* 0,014*
komposit bioaktif dikeluarkan dari tempat
26oC - - 1,000
penyimpanan dan langsung dilakukan pembuatan
600C - - -
sampel sebelum suhu penyimpanan berubah. Sampel
PEMBAHASAN
disimpan didalam larutan salin selama 24 jam
Proses polimerisasi resin komposit melalui
sebelum dilakukan uji kuat tarik diametral dengan
empat tahap, yaitu induksi, propagasi, transfer rantai
menggunakan Universal testing Machine (Tokyo
dan terminasi. Induksi merupakan tahap ketika reaksi
Testing Machine MFG CO. LTD) dengan beban sel
polimerisasi dimulai. Dalam tahap ini, radikal bebas
250 kgF dan crosshead speed 0,5 mm/menit.
diperlukan untuk memulai sebuah reaksi. Radikal
bebas dapat dihasilkan dari bahan kimia, energi panas
dan sinar tampak.10 Resin komposit yang diaktivasi sehingga pada proses polimerisasi jumlah rantai
dengan sinar tampak, photo-initiator beraksi dengan polimer yang terbentuk berkurang.16 Harahap et al
sinar cahaya dengan gelombang tertentu (470 nm) (2016) dalam penelitiannya menyebutkan bahwa
akan berubah menjadi struktur diketone yang semakin rendah suhu selama polimerisasi resin
teraktivasi. Diketone yang teraktivasi ini akan komposit, maka semakin rendah energi molekul
bereaksi dengan senyawa tersier amina membentuk inisiator untuk memulai proses polimerisasi sehingga
suatu radikal bebas. Radikal bebas merupakan dapat menurunkan nilai kuat tarik diametral
kumpulan atom, molekul atau ion yang tidak material.17 Hasil penelitian ini sesuai dengan
memiliki pasangan elektron yang kemudian akan penelitian yang dilakukan Sharafeddin et al (2015),
menginisiasi proses polimerisasi. Radikal bebas ini bahwa resin komposit berbasis silorane yang
akan berikatan dengan monomer yang terdapat pada disimpan pada suhu rendah (4˚C) memiliki nilai
matriks resin sehingga menghasilkan rantai polimer modulus fleksural yang lebih rendah dibanding suhu
resin komposit.11 ruang (26˚C) dan suhu tinggi (45 ˚C).14 Hal tersebut
Berdasarkan pengujian kuat tarik diametral menunjukkan bahwa material yang disimpan pada
yang telah dilakukan, dapat diketahui bahwa semakin suhu rendah memiliki kekuatan mekanik yang lebih
tinggi suhu penyimpanan resin komposit bioaktif, rendah dibanding suhu ruang dan suhu tinggi. 17
maka semakin tinggi pula nilai kuat tarik Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan,
diametralnya. Ketika resin komposit dipanaskan, material resin komposit bioaktif yang disimpan pada
material tersebut akan mengalami penurunan suhu ruang memiliki nilai kuat tarik diametral yang
viskositas. Penurunan viskositas tersebut lebih tinggi dibandingkan suhu rendah, dan lebih
menyebabkan radikal bebas dan rantai polimer yang rendah dibandingkan suhu tinggi. Pada suhu ini, resin
menyebar mengalami peningkatan mobilitas dan komposit umumnya dapat mencapai polimerisasi
menjadi lebih reaktif. Hal ini akan menghasilkan antara 50-70%.15 Disamping itu, laju polimerisasi
reaksi polimerisasi yang maksimal, yaitu keseluruhan resin komposit berbasis dimetakrilat
pembentukan rantai polimer yang lebih baik dan diperkirakan meningkat 1,9% untuk setiap kenaikan
jumlah ikatan yang banyak sehingga sifat mekanik suhu 1 ˚C. Hal ini menunjukkan bahwa peningkatan
material menjadi lebih baik.12 suhu memiliki pengaruh terhadap sifat mekaniknya.16
Pada penelitian ini resin komposit bioaktif yang Jika dibandingkan dengan resin komposit lain,
disimpan pada suhu tinggi memiliki nilai kuat tarik resin komposit bioaktif menunjukkan nilai kuat tarik
diametral yang lebih tinggi dibandingkan dengan diametral yang lebih tinggi. Penelitian ini
suhu rendah dan suhu ruang. Hasil penelitian ini menunjukkan rerata nilai kuat tarik diametral resin
sesuai dengan yang dilakukan Alshaafi et al (2016), komposit bioaktif adalah 50,05 MPa. Angka tersebut
bahwa resin komposit yang disimpan pada suhu lebih tinggi dibanding resin komposit jenis lain, yaitu
tinggi menunjukkan derajat konversi dan nilai silorane resin 48 MPa (Filtek Silorane), hybrid 41
kekerasan yang lebih tinggi dibanding kelompok MPa (Esthet X), nanocomposite 42 MPa (Grandio)
penyimpanan suhu ruang.13 Berdasarkan hasil dan hybrid 49 MPa (Tetric Ceram).18 Hal ini dapat
analisis secara statistik, tidak ada perbedaan dikaitkan dengan komponen matriks resin komposit
bermakna nilai kuat tarik diametral resin komposit bioaktif yang mengandung campuran diuretan dan
bioaktif yang disimpan pada suhu ruang dan suhu metakrilat dengan asam poliakrilat yang dimodifikasi
tinggi. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dan polibutadiena yang dimodifikasi diuretan
dilakukan oleh Sharafeddin et al (2015), material dimetakrilat. Komponen tersebut berperan sebagai
restorasi dapat mengalami penurunan suhu yang stress bearing yang baik ketika material restorasi
ekstrem saat proses pengaplikasiannya ke kavitas. mengalami tekanan kunyah yang tinggi Stress
Sebagai akibat dari penurunan suhu ini, proses bearing resin komposit bioaktif ini bersifat resilien,
polimerisasi resin komposit menjadi tidak yang berarti dapat menyerap energi tekanan yang
maksimal.14 Berdasarkan penelitian yang dilakukan diterima kemudian disebarkan ke bagian lain
oleh Taubock et al (2015), resin komposit bulk fill sehingga material tidak mudah pecah.19 Resin
mengalami penurunan suhu dari 68˚C menjadi 34,9 komposit bioaktif juga memiliki komponen filler
˚C (merk SonicFill) dalam interval waktu 40 detik. sebanyak 56% yang terdiri dari 50% bioactive glass
Oleh karena itu, penelitian menyebutkan bahwa (BAG) dan sisanya berupa silica.20 Sebagai
aplikasi resin komposit pada kavitas memerlukan komponen filler, BAG memiliki aktifitas anti bakteri,
waktu secepat mungkin, paling tidak sekitar 8-9 dapat melepaskan ion fluor dan kalsium, serta
detik.15 berperan dalam proses remineralisasi dentin dan
Resin komposit bioaktif yang disimpan pada enamel.21 Proses remineralisasi berkaitan pelepasan
suhu rendah (2˚C) menghasilkan nilai kuat tarik ion oleh BAG pada restorasi. Ketika kelompok OH-
diametral yang lebih rendah dibandingkan resin pada hidroksiapatit digantikan F-, maka akan
komposit yang disimpan pada suhu ruang (26 ˚C) dan terbentuk senyawa fluorapatit [Ca10(PO4)6F2] yang
suhu tinggi (60 ˚C). Peningkatan viskositas yang memiliki ketahanan lebih tinggi secara struktur dan
terjadi karena penurunan suhu penyimpanan kimiawi dibanding hidroksiapatit. Dengan adanya
mengurangi difusi dan mobilitas radikal bebas mekanisme substitusi ini, memungkinkan
terbentuknya ikatan interfacial yang kuat antara packable nanofilled resin composite as restorative
material restorasi dengan jaringan.22 materials. FKG Universitas Muhammadiyah
Material restorasi khususnya resin komposit Sukarta 2014: 3-7.
harus memiliki sifat mekanik yang stabil di 9. Alrahlah A. Diametral Tensile Strength, Flexural
lingkungan rongga mulut yang cenderung lembab, hal Strength, and Surface Microhardness of Bioactive
ini berkaitan dengan karakteristik penyerapan Bulk Fill Restorative. The Journal of
airnya.23 Berdasarkan penelitian yang dilakukan Contemporary Dental Practice. 2018; Vol 19 (1):
Paimejer et al (2015), penyerapan air resin komposit 13-19.
bioaktif cenderung rendah, yaitu berkisar 1,9%.19 10. Khairina N, Puspitasari D, Diana S. The
Sifat ini juga berkontribusi terhadap sifat mekanik Comparison of Storage Temperature on Diametral
suatu material restorasi, apabila penyerapan air tinggi Tensile Strength Value of Bulk Fill Resin
maka akan menurunkan sifat mekaniknya. Hal Composite. Dentino Jurnal Kedokteran Gigi.
tersebut disebabkan karena air yang diserap resin 2018; Vol 3 (1): 76-80.
komposit dapat merusak ikatan filler dengan matriks 11. Annusavice KJ, Shen C, Rawls HR. Phllip’s
sehingga mudah terurai dan larut.24 Sebagai Science of Dental Material. 10th ed. Elsevier:
akibatnya, terjadi peningkatan pembentukan Missouri; 2013. p. 228.
mikroporositas pada permukaan resin komposit 12. Istikharoh F. Dental Resin Komposit: Teori,
sehingga menurunkan sifat-sifat mekaniknya, Instrumentasi dan Aplikasi. Malang: UB Press;
khususnya kekerasan dan kuat tarik diametral.23 2018. p.55
13. Almozainy M. Influence of Storage Temperature
on Vickers Microhardness of Resin Composite.
KESIMPULAN Annals and Essence of Dentistry Journal. 2018;
Terdapat pengaruh suhu penyimpanan terhadap Vol 10(1):2.
nilai kuat tarik diametral resin komposit bioaktif. 14. Alshaafi MM. Effect of Different Temperatures
and Storage Time on the Degree of Conversion
DAFTAR PUSTAKA and Microhardness of Resin Based Composite.
1. Tulenan DMP, Wicaksono DA, Soewantoro JS. The Journal of Contemporary Dental Practice.
Gambaran Tumpatan Resin Komposit pada Gigi 2016; Vol 17 (3): 217-223.
Permanen di Poliklinik Gigi Rumkital DR Wahyu 15. Sharafeddin F, Motamedi M, Fattah Z. Effect of
Slamet. Jurnal e-Gigi. 2014; 2 (2): 1-7. Preheating and Precooling on the Flexural
2. Zmener O, Pameijer CH, Hernandez S. Resistance Strength and Modulus of Elasticity of Nanohybrid
Againts Bacterial Leakage of Four Luting Agents and Silorane Based Composite. Journal Dental
Used for Cementation of Complete Cast Crown. Shiraz University Medical Science. 2015; Vol 16
American Journal of Dentistry. 2014; vol 27 (1): (3): 224-229.
51-55. 16. Soliman EM, Elgayar IL, Kamar AA. Effect of
3. Garoushi S, Vallittu PK, Lasilla L. Preheating on Microleakage and Microhardness
Characterization of fluoride releasing restorative of Composite Resin. Alexandria Dental Journal.
dental materials. Dental Material Journal. 2018; 2016; Vol 41: 8-9.
Vol 37 (2): 1-8. 17. Price RB, Whalen JM, Price TB, Felix CM, Fahey
4. Loguercio AD, Salvalaggio D, Piva AE, Junior J. The Effect of Specimen Temperature on the
CAK, Accorinte MLR, Meier MM, Grande RHM, Polymerization of a Resin Composite. Dental
Reis A. Adhesive Temperature Effect on Material Journal. 2011; Vol 27 (10): 893-899.
Adhesive Properties and Resin Dentin Bond 18. Harahap K, Yudhit A, Sari F. Effect of Bench
Strength. Journal Operative Dentistry. 2011; Vol Time Polymerization on Depth Cure of Dental
36(3): 294-301. Composite Resin. IOP Conference Series:
5. Chaves FO, Farias NC, Madeiros LMM, Alonso Materials Science and Engineering. 2017: Vol
ACB, Hipolito PC, Dalpino PHP. Mechanical 223. 1-5
Properties of Composites as Functions of The 19. Alzraikat H, Burrow MF, Maghaireh GA. Taha
Syringe Storage Temperature and Energy Dose. NA. Nanofilled Resin Composite Properties and
Journal Aplication Oral Science. 2015; Vol 23(3): Clinical Performance: A Review. Journal
121. Operative Dentistry. 2018; Vol 43 (4): 179.
6. Muhlis A, Rollyannor GA. Perencanaan 20. Pameijer CH, Godoy FC, Morrow BR, Jefferies
Pengembangan Jaringan Distribusi Air Bersih SR. Flexural Strength and Flexural Fatigue
pada Kecamatan Banjarmasin Utara Kota Properties of Resin Modified Glass Ionomers. The
Banjarmasin. 2011; No 1: 13-18. Journal of Clinical Dentistry. 2015. Vol 26 (1):
7. Castro FLA, Campos BB, Bruno KF, Reges RV. 26.
Temperature and Curing time Affect Composite 21. Dikjen JWVV, Pallesen U, Benetti A. A
Sorption and Solubility. Journal Applicance Oral Randomized Controlled Evaluation of Posterior
Science. 2013; Vol 21 (2): 157-161. Resin Restorations of an Altered Resin Modified
8. Karina E, Riolina A, Krisnawan N. Effect of
exposure time on compressive strength of
Glass Ionomer Cement with Claimed Bioactivity.
Dental Material Journal. 2019; Vol 35 (2): 3.
22. Jang JH, Lee MG, Ferracane JL, Davis H, Bae
HE, Choi D, Kim DS. Effect of Bioactive Glass
Containing Resin Composite on Dentin
Remineralization. Journal of Dentistry Elsevier.
2018; Vol 75: 2-5.
23. Manafi S, Mirjalili F, Reshadi R. Synthesis and
Evaluation of the Bioactivity of Fluorapatite 45S5
Bioactive Glass Nanocomposite. Progress in
Biomaterial Journal Springer. 2019; Vol 11 (2): 2.
24. Szymanska ML, Kleczweska J, Nowak J,
Prylinski M, Szczesio A, Podlewska M,
Sokolowski J, Lapinska B. Mechanical Properties
of Calcium Fluoride Composite Materials.
Biomed Research International Journal. 2016;
Vol 3: 1-8
25. Sitanggang P, Tambunan E, Wuisan J. UJi
Kekerasan Komposit Terhadap Rendaman Buah
Jeruk Nipis (Citrus Aurantifolia). Jurnal E gigi.
2015; Vol 3 (1): 233.

Potrebbero piacerti anche