Sei sulla pagina 1di 8

P-ISSN : 2355-9853

Jurnal Kesehatan Perintis (Perintis’s Health Journal) E-ISSN : 2622-4135


Volume 5 Nomor 1 Tahun 2018

HUBUNGAN KARAKTERISTIK PERAWAT DENGAN PEMAHAMAN PENERAPAN


RESUSITASI JANTUNG PARU (RJP) DI RUANGAN IGD DAN ICU RSUD DR.
ACHMAD MOCHTAR BUKITTINGGI TAHUN 2017

Aldo Yuliano1, Misye Herlindawati2, Ida Suryati3


STIKes Perintis Padang
Email : aldoyuliano@ymail.com

Submission: 27-03-2018, Reviewed: 10-04-2018, Accepted: 27-05-2018

Abstract

Cases of coronary heart disease are increasing in developed and developing countries
and it is estimated that by 2020 cases of coronary heart disease have reached 82 million cases.
More than 60% of coronary heart disease burden globally occurs in developing countries. The
purpose of this study was to determine the relationship Understanding Application Characteristics
Nurse With Cardiac Pulmonary Resuscitation (CPR) in the ER and ICU hospital room Dr.Achmad
Mochtar Bukittinggi Year 2017. This research method used descriptive analytic study designs
Correlation approach, then the data is processed by using Chi Square test. The sample in this
study as many as 33 people responden. Obtained statistical test p value =
0.014 (p <α), it can be concluded the Relationship Age Nurse With Application Understanding
Cardiac Pulmonary Resuscitation (CPR), the value of p value = 0.003 (p <α ), It can be concluded
that there is a relationship of Nurses education with the understanding of Implementation of
Pulmonary Heart Resuscitation (RJP), obtained p value = 0,031 (p <α) it can be concluded the
existence of work relationship Nurses With Understanding Implementation of Pulmonary Heart
Resuscitation (RJP) value = 0.010 (p <α), it can be concluded their tenure gender relations nurse
With Application understanding Cardiac Pulmonary Resuscitation (CPR). Suggestion in this
research is The result of this research can be picture in improving health service especially in
application of Lung Heart Resuscitation (RJP).

Keywords: Characteristic of Nurse, Understanding Application of Pulmonary Heart


Resuscitation(CPR)

ABSTRAK

Kasus penyakit jantung koroner meningkat pada negara maju dan negara berkembang dan
diperkirakan pada tahun 2020 kasus penyakit jantung koroner sudah mencapai 82 juta kasus. Lebih
dari 60% beban kasus penyakit jantung koroner secara global terjadi di negara berkembang.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Hubungan Karakterisitik Perawat Dengan
Pemahaman Penerapan Resusitasi Jantung Paru (RJP) di Ruangan IGD Dan ICU RSUD
Dr.Achmad Mochtar Bukittinggi Tahun 2017. Metode penelitian ini menggunakan metode
deskriptif analitik dengan desain pendekatan corelation study, kemudian data diolah dengan
menggunakan uji Chi Square. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 33 orang responden.Hasil
uji statistik diperoleh nilai p value = 0,014 (p<α) maka dapat disimpulkan adanya Hubungan
Usia Perawat Dengan Pemahaman Penerapan Resusitasi Jantung Paru (RJP), diperoleh nilai p
value = 0,003 (p<α) maka dapat disimpulkan adanya Hubungan pendidikan Perawat Dengan

91
P-ISSN : 2355-9853
Jurnal Kesehatan Perintis (Perintis’s Health Journal) E-ISSN : 2622-4135
Volume 5 Nomor 1 Tahun 2018

Pemahaman Penerapan Resusitasi Jantung Paru (RJP), diperoleh nilai p value = 0,031 (p<α)
maka dapat disimpulkan adanya Hubungan masa kerja Perawat Dengan Pemahaman Penerapan
Resusitasi Jantung Paru (RJP), diperoleh nilai p value = 0,010 (p<α) maka dapat disimpulkan
adanya Hubungan jenis kelamin masa kerja Perawat Dengan Pemahaman Penerapan Resusitasi
Jantung Paru (RJP). Saran dalam penelitian ini adalah Hasil penelitian ini dapat menjadi
gambaran dalam meningkatkan pelayanan kesehatan khususnya dalam penerapan Resusitasi
Jantung Paru (RJP).

Kata Kunci : Karakteristik Perawat, Pemahaman Penerapan Resusitasi Jantung Paru (RJP)
PENDAHULUAN 287 diantaranya 51 berhasil dilakukan
RJP dan mengalami peningkatan pada tahun
World Health Organization (WHO) pada 2016 sebanyak 4454, dilakukan RJP 405
tahun 2004 melakukan survey yang menyimpulkan diantanya 68.
bahwa, diperkirakan 17,1 juta orang meninggal Jumlah perawat yang ada 17 orang
(29% dari jumlah kematian total) karena penyakit dimana terdapat 9 orang perawat laki – laki dan 8
jantung dan pembuluh darah. Dari kematian 17,1 orang perawat perempuan dengan masa kerja 2
jutaorang tersebut, diperkirakan 7,2 juta kematian orang < 3 tahun, 15 orang > 3 tahun. Adapun
disebabkan oleh penyakit jantung koroner. Kasus tingkat pendidikan perawat di IGD adalah 1
penyakit jantung koroner meningkat pada negara orang pendidikan S2, 5 orang dengan pendidikan
maju dan Negara berkembang dan diperkirakan S1, dan 11 orang dengan pendidikan DIII.
pada tahun 2020 kasus penyakit jantung koroner Sedangkan diruang ICU ada 16 orang perawat
sudah mencapai dimana terdapat 3 orang perawat laki – laki dan
82 juta kasus. Lebih dari 60% beban kasus 13 orang perempuan dengan masa kerja 4 orang
penyakit jantung koroner secara global terjadi di < 3 tahun, 12 orang > 3 tahun.
negara berkembang (Mackay, 2004:13). Adapun tingkat pendidikan perawat di
Data yang peneliti dapatkan di RSUD ICU adalah 6 orang dengan pendidikan S1, dan
Dr.Achmad Mochtar Bukittinggi jumlah 10 orang dengan pendidikan DIII. Usia perawat
kunjungan pasien di Instalasi Gawat Darurat di IGD dan ICU berkisar antara 24 – 45 tahun
(IGD) tahun 2015 sebanyak 15709 orang. Dari dengan status pekerjaan 19 orang pegawai tetap
15709 didapatkan 3808 orang pasien menderita dan 11 orang pegawai kontrak dengan jumlah
Congestive Heart Failure (CHF) yang dilakukan perawat IGD dan ICU 33 orang. Pelatihan yang
resusitasi jantung paru sebanyak 173 orang. 33 sudah didapatkan perawat IGD dan ICU adalah
diantaranya berhasil diselamatkan. Tahun 2016 pelatihan BTCLS, namun belum semua perawat
Jumlah kunjungan di IGD sebanyak 17417 yang mengikuti pelatihan tersebut karena ada 4
didapatkan 4112 orang pasien menderita CHF orang yang masih melanjutkan kuliah.
yang dilakukan resusitasi jantung paru sebanyak Dari uraian latar belakang diatas maka
192 orang, 45 diantaranya berhasil diselamatkan. peneliti tertarik untuk melakukan penelitian
Penyakit CHF menempati urutan pertama dari 10 dengan judul “Hubungan Karakterisitik Perawat
penyakit terbanyak sebanyak 261 yang dirawat di Dengan Pemahaman Penerapan Resusitasi
ICU tahun 2015 ,114 orang diantaranya Jantung Paru (RJP) di Ruangan IGD Dan ICU
dilakukan resusitasi jantung paru dan 18 RSUD Dr.Achmad Mochtar Bukittinggi Tahun
diantaranya berhasil dilakukan resusitasi jantung 2017”.
paru. Tahun 2016 penyakit CHF masih
menempati urutan pertama dari 10 penyakit METODE PENELITIAN
terbanyak sebanyak 342 ,213 orang diantaranya
dilakukan resusitasi jantung paru dan 23 Desain penelitian yang digunakan adalah
diantaranya berhasil dilakukan resusitasi jantung studi korelasi. Populasi dalam penelitian ini
paru. Jumlah total pasien menderita CHF di IGD adalah semua perawat yang dinas diruang IGD
dan ICU tahun 2015 adalah 4069 dilakukan RJP

92
P-ISSN : 2355-9853
Jurnal Kesehatan Perintis (Perintis’s Health Journal) E-ISSN : 2622-4135
Volume 5 Nomor 1 Tahun 2018

dan ICU di RSUD Dr.Achmad Mochtar berpendidikan tinggi, dan sebanyak 16


Bukittinggi dengan jumlah sampel 33 orang. (48,5%) orang responden berpendidikan rendah,
Instumen yang digunakan dalam lebih dari separoh 17 (51,5%) orang responden
penelitian adalah lembar kuesioner pertama dengan masa kerja perawat lama, dan sebanyak
untuk melihat karakteristik. Lembar 16 (48,5%) orang responden dengan masa kerja
kuesioner kedua untuk melihat pemahaman perawat yang baru, lebih dari separoh 19
penerapan resusitasi jantung paru (RJP) (57,6%) orang responden berjenis kelamin
menggunakan skala Guttman, dimana perempuan, dan sebanyak 14 (42,4%) orang
jawaban responden hanya terbatas 2 jawaban, responden dengan berjenis kelamin laki-laki,
ya atau tidak lebih dari separoh 20 (60,6%) orang responden
HASIL DAN PEMBAHASAN dengan pemahaman penerapan RJP tingkat
Analisa Univariat tinggi, 8 (24,2%) orang responden dengan
Tabel 1. Distribusi Frekuensi Responden pemahaman penerapan RJP tingkat sedang, dan
Berdasarkan Usia , Pendidikan , Masa Keja, sebanyak 5 (15,2%) orang responden dengan
jenis kelamin perawat dan pemahaman pemahaman penerapan RJP tingkat rendah.
penerapan RJP Di Ruangan IGD dan ICU
Analisa Bivariat
RSUD Dr. Achmad Mochtar Bukittinggi
tahun 2017 Tabel 2. Hubungan Usia, Pendidikan, Masa
Variabel f % Kerja, Jenis Kelamin perawat Dengan
Usia Pemahaman Penerapan Resusitasi Jantung
Dewasa Akhir 9 27,3 Paru (RJP) Di Ruangan IGD dan ICU RSUD
Dewasa Awal 24 72,7 Dr. Achmad Mochtar Bukittinggi tahun 2017
Total 33 100
Variabel f % Pemahaman Penerapan Resusitasi p
Total
Jantung Paru (RJP) value
Pendidikan
Rendah 16 48,5 Variabel Tingkat Tingkat Tingkat
Rendah Sedang tinggi
Tinggi 17 51,5 n % n % n % n %
Total 33 100 Usia
Masa Kerja Dewasa Awal 1 4,2 6 25 17 70,8 24 100
Baru 16 48,5 0,014
Dewasa Akhir 4 44,4 2 22,2 3 33,2 9 100
Lama 17 51,5
Total 5 15,2 8 24,2 20 60,6 33 100
Total 33 100
Jenis Kelamin Pendidikan
Laki-laki 14 42,4 Rendah 5 31,3 6 37,5 5 31,3 16 100
Perempuan 19 57,6 Tinggi 0 0 2 11,8 15 88,2 17 100 0,003
Total 33 100
Total 5 15,2 8 24,2 20 60,6 33 100
Pemahaman Penerapan
RJP Masa Kerja
Tingkat Rendah 5 15,2 Lama 1 5,9 2 11,8 14 82,4 17 100
Tingkat Sedang 8 24,2
Baru 4 25 6 37,5 6 37,5 16 100 0,031
Tingkat Tinggi 20 60,6
Total 33 100 Total 5 15,2 8 24,2 20 60,6 33 100
Berdasarkan tabel 1 peneliti dapat Jenis
Kelamin
menjelaskan lebih dari sebagian besar 24 (72,7%)
Laki-laki 2 14,3 7 50 5 35,7 14 100
orang responden yang berusia antara 26 sampai
35 yang disebut dewasa awal. Dewasa akhir Perempuan 3 15,8 1 5,3 15 78,9 19 100 0,010
sebanyak 9 (27,3%) orang responden, lebih dari Total 5 15,2 8 24 20 60,6 33 100
separoh 17 (51,5%) orang responden

93
P-ISSN : 2355-9853
Jurnal Kesehatan Perintis (Perintis’s Health Journal) E-ISSN : 2622-4135
Volume 5 Nomor 1 Tahun 2018

PEMBAHASAN
Tabel 2 menunjukkan dari 24 orang
responden berusia dewasa awal, terdapat 17 Usia Perawat
(70,8%) orang responden pemahaman penerapan Berdasarkan tabel 1 peneliti dapat
RJP tingkat tinggi. Dari 9 orang responden menjelaskan lebih dari separoh 24 (72,7%) orang
berusia dewasa akhir, dan 4 (44,4%) orang responden yang berusia antara 26 sampai 35 yang
responden pemahaman penerapan RJP tingkat disebut dewasa awal. Dewasa akhir sebanyak 9
rendah. Hasil uji statistik diperoleh nilai p value (27,3%) orang responden.
= 0,014 (p<α) maka dapat disimpulkan adanya Menurut Hasibuan karyawan yang masih
Hubungan Usia Perawat Dengan Pemahaman muda tuntutan kepuasan kerjanya tinggi,
Penerapan Resusitasi Jantung Paru (RJP) Di sedangkan karyawan yang tua tuntutan kepuasa
Ruangan IGD dan ICU RSUD Dr. Achmad kerja dapat tercipta karena adanya perspsi yang
Mochtar Bukittinggi tahun 2017, dari 17 orang positif terhadap sesuatu yang berkaitan dengan
responden berpendidikan tinggi, terdapat 15 pekerjaannya. Pendapat ini sesuai dengan yang
(88,2%) orang responden pemahaman penerapan kemukakan oleh Mangkunegara (2004) yang
RJP tingkat tinggi. menyatakan bahwa ada kecendrungan keryawan
Dari 16 orang responden berpendidikan lebih merasa puas dari pada karyawan yang
rendah, terdapat 6 (37,5%) orang responden berumur relative muda. Kategori Umur Menurut
pemahaman penerapan RJP tingkat sedang. Hasil Depkes RI (2009): dewasa Awal = 26- 35 tahun,
uji statistik diperoleh nilai p value = 0,003 (p<α) dewasa Akhir = 36- 45 tahun.
maka dapat disimpulkan adanya Hubungan Berdasarkan penelitian yang dilakukan
pendidikan Perawat Dengan Pemahaman oleh Martini tahun 2007, tentang hubungan
Penerapan Resusitasi Jantung Paru (RJP) Di karakteristik perawat, sikap, beban kerja,
Ruangan IGD dan ICU RSUD Dr. Achmad ketersediaan fasilitas dengan pendokumentasian
Mochtar Bukittinggi tahun 2017. dari 16 orang asuhan keperawatan di Rawat Inap Bprsud Kota
responden dengan masa kerja baru, terdapat 6 Salatiga. Didapatkan hasil 41% umur responden
20 sampai 30 tahun. Penelitian ini sejalan dengan
(37,5%) orang responden pemahaman penerapan
penelitian yang dilakukan oleh peneliti (72,7%)
RJP tingkat tinggi.
orang responden yang berusia antara 26 sampai
Dari 17 orang responden dengan masa
35 yang disebut dewasa awal.
kerja lama, terdapat 14 (82,4%) orang responden
pemahaman penerapan RJP tingkat tinggi. Hasil uji
statistik diperoleh nilai p value = 0,031 (p<α) Pendidikan Perawat
maka dapat disimpulkan adanya Hubungan masa Berdasarkan tabel 1 peneliti dapat menjelaskan
kerja Perawat Dengan Pemahaman Penerapan bahwa lebih dari separoh 17 (51,5%) orang
Resusitasi Jantung Paru (RJP) Di Ruangan IGD responden berpendidikan tinggi, dan sebanyak 16
dan ICU RSUD Dr. Achmad Mochtar Bukittinggi (48,5%) orang responden berpendidikan rendah.
tahun 2017. Dari 14 orang responden berjenis Menurut Hasibuan (2000), pendidikan
kelamin laki-laki, terdapat 7 (50%) orang merupakan indikator yang mencerminkan
responden pemahaman penerapan RJP tingkat kemampuan seseorang untuk dapat
sedang. menyelesaikan suatu pekerjaan. Dengan latar
Dari 19 orang responden dengan masa belakang pendidikan pula seseorang dianggap
kerja lama, terdapat 15 (78,9%) orang responden akan mampu menduduki suatu jabatan tertentu.
pemahaman penerapan RJP tingkat tinggi. Hasil Tingkat pendidikan merupakan
uji statistik diperoleh nilai p value = 0,010 (p<α) pengalaman yang berfungsi mengembangkan
maka dapat disimpulkan adanya Hubungan jenis kemapuan dan kualitas kepribadian seseorang,
kelamin masa kerja Perawat Dengan Pemahaman dimana semakin tinggi tingkat pendidikan
Penerapan Resusitasi Jantung Paru (RJP) Di semakin besar untuk memanfaatkan pengetahuan
Ruangan IGD dan ICU RSUD Dr. Achmad dan keterampilan. (Siagian, 2001). Tingkat
Mochtar Bukittinggi tahun 2017. pendidikan lebih tinggi pada umumnya
menyebabkan seseorang lebih mampu dan

94
P-ISSN : 2355-9853
Jurnal Kesehatan Perintis (Perintis’s Health Journal) E-ISSN : 2622-4135
Volume 5 Nomor 1 Tahun 2018

bersedia menerima posisi dan tanggung jawabnya rendah orang menyebutnyajantan dan betina.
(Gibson, Ivancevich & Donnelly, 2011). Jantan adalah kelompok yang. (Depkes RI,2009)
Berdasarkan penelitian yang dilakukan Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh
oleh Martini tahun 2007, tentang hubungan Martini tahun 2007, tentang hubungan
karakteristik perawat, sikap, beban kerja, karakteristik perawat, sikap, beban kerja,
ketersediaan fasilitas dengan pendokumentasian ketersediaan fasilitas dengan pendokumentasian
asuhan keperawatan di Rawat Inap Bprsud Kota asuhan keperawatan di Rawat Inap Bprsud Kota
Salatiga. Didapatkan hasil 77% pendidikan Salatiga. Didapatkan hasil 53% responden
responden tinggi berjenis kelamin perempuan.
.
Masa kerja
Berdasarkan tabel 1 peneliti dapat Pemahaman Penerapan RJP
menjelaskan bahwa lebih dari separoh 17 Berdasarkan tabel 1 peneliti dapat
(51,5%) orang responden dengan masa kerja menjelaskan bahwa lebih dari separoh 20
perawat lama, dan sebanyak 16 (48,5%) orang (60,6%) orang responden dengan pemahaman
responden dengan masa kerja perawat yang baru. penerapan RJP tingkat tinggi, 8 (24,2%) orang
Masa kerja dapat menggambarkan responden dengan pemahaman penerapan RJP
pengalamannya dalam menguasai bidang tingkat sedang, dan sebanyak 5 (15,2%) orang
tugasnya. Pada umumnya, pertugas dengan responden dengan pemahaman penerapan RJP
pengalaman kerja yang banyak tidak memerlukan tingkat rendah.
bimbingan dibangdingkan dengan petugas yang Beberapa definisi tentang pemahaman
pengalamannya sedikit. Semakin lama seseorang telah diungkapkan oleh para ahli. Menurut
bekerja pada suatu organisasi maka akan semakin Sudaryono (2012), pemahaman (comprehension)
berpengalaman orang tersebut sehingga adalah kemampuan seseorang untuk mengerti dan
kecakapan kerjanya semakin baik. (Ranupendoyo memahami sesuatu setelah sesuatu itu diketahui
dan Saud, 2005). Masa kerja dikategorikan atau diingat, yang mencakup kemampuan untuk
menjadi 2 yaitu: Masa kerja kategori baru ≤ 3 menangkap makna dari arti dan bahan yang telah
tahun, Masa kerja kategori lama > 3tahun dipelajari, yang dinyatakan dengan menguraikan
(Handoko, 2010). isi pokok dari suatu bacaan, atau mengubah data
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh yang disajikan dalam bentuk tertentu ke bentuk
Martini tahun 2007, tentang hubungan yang lain.
karakteristik perawat, sikap, beban kerja,
ketersediaan fasilitas dengan pendokumentasian Hubungan Usia Perawat Dengan Pemahaman
asuhan keperawatan di Rawat Inap Bprsud Kota Penerapan Resusitasi Jantung Paru (RJP) Di
Salatiga. Didapatkan hasil 53% masa kerja Ruangan IGD dan ICU RSUD Dr. Achmad
responden antara 1 samapi 10 tahun. Mochtar Bukittinggi tahun 2017
Tabel 2 menunjukkan Hubungan Usia
Perawat Dengan Pemahaman Penerapan
Jenis Kelamin Perawat
Berdasarkan tabel 1 peneliti dapat Resusitasi Jantung Paru (RJP) Di Ruangan IGD
menjelaskan bahwa lebih dari separoh 19 dan ICU RSUD Dr. Achmad Mochtar Bukittinggi
(57,6%) orang responden berjenis kelamin tahun 2017, dari 24 orang responden berusia
perempuan, dan sebanyak 14 (42,4%) orang dewasa awal, terdapat 17 (70,8%) orang
responden dengan berjenis kelamin laki-laki. responden pemahaman penerapan RJP tingkat
Jenis kelamin merupakan suatu akibat tinggi. Dari 9 orang responden berusia dewasa
dari dimorfisme seksual, yang pada manusia akhir, dan 4 (44,4%) orang responden
dikenal menjadi laki-laki dan perempuan. Pada pemahaman penerapan RJP tingkat rendah. Hasil
kebanyakan hewan non- uji statistik diperoleh nilai p value = 0,014 (p<α)
hermafrodit, tumbuhan berumah dua maka dapat disimpulkan adanya Hubungan Usia
(dioecious), dan berbagai organisme Perawat Dengan Pemahaman Penerapan
Resusitasi Jantung Paru (RJP) Di Ruangan IGD

95
P-ISSN : 2355-9853
Jurnal Kesehatan Perintis (Perintis’s Health Journal) E-ISSN : 2622-4135
Volume 5 Nomor 1 Tahun 2018

dan ICU RSUD Dr. Achmad Mochtar Bukittinggi memahami sesuatu setelah sesuatu itu diketahui
tahun 2017. atau diingat, yang mencakup kemampuan untuk
Umur berkaitan dengan kedewasaan atau menangkap makna dari arti dan bahan yang telah
maturitas seseorang. Kedewasaan adalah dipelajari, yang dinyatakan dengan menguraikan
kedewasaan tehnis dalam melaksanakan tugas- isi pokok dari suatu bacaan, atau mengubah data
tugas maupun kedesawaan psikologis yang disajikan dalam bentuk tertentu ke bentuk
(Kurniadi,2013). yang lain.
Menurut Eko Putro Widoyoko (2014), paru (RJP) yang efektif adalah dengan
pemahaman merupakan proses mengkonstruksi menggunakan kompresi dan dilanjutkan dengan
makna dari pesan-pesan pembelajaran, baik yang ventilasi. Dalam empat sampai lima menit tidak
bersifat lisan, tulisan, atau grafik yang telah dilakukan resusitasi dengan kompresi maka otak
disampaikan melalui pengajaran, buku, dan sudah mati dan tidak berfungsi lagi
sumber-sumber belajar lainnya. Resusitasi (Ganthikumar, 2016).
jantung paru (RJP) yang efektif adalah dengan
menggunakan kompresi dan dilanjutkan dengan Hubungan Masa Kerja Perawat Dengan
ventilasi. Dalam empat sampai lima menit tidak Pemahaman Penerapan Resusitasi Jantung
dilakukan resusitasi dengan kompresi maka otak Paru (RJP) Di Ruangan IGD dan ICU RSUD
sudah mati dan tidak berfungsi lagi Dr. Achmad Mochtar Bukittinggi tahun 2017
(Ganthikumar, 2016). Tabel 2 menunjukkan Hubungan masa
kerja Perawat Dengan Pemahaman Penerapan
Hubungan Pendidikan Perawat Dengan Resusitasi Jantung Paru (RJP) Di Ruangan IGD
Pemahaman Penerapan Resusitasi Jantung dan ICU RSUD Dr. Achmad Mochtar Bukittinggi
Paru (RJP) Di Ruangan IGD dan ICU RSUD tahun 2017, dari 16 orang responden dengan
Dr. Achmad Mochtar Bukittinggi tahun 2017 masa kerja baru, terdapat 6 (37,5%) orang
Tabel 2 menunjukkan Hubungan responden pemahaman penerapan RJP tingkat
pendidikan Perawat Dengan Pemahaman tinggi. Dari 17 orang responden dengan masa
Penerapan Resusitasi Jantung Paru (RJP) Di kerja lama, terdapat 14 (82,4%) orang responden
Ruangan IGD dan ICU RSUD Dr. Achmad pemahaman penerapan RJP tingkat tinggi.
Mochtar Bukittinggi tahun 2017, dari 17 orang Hasil uji statistik diperoleh nilai p value
responden berpendidikan tinggi, terdapat 15 = 0,031 (p<α) maka dapat disimpulkan adanya
(88,2%) orang responden pemahaman penerapan Hubungan masa kerja Perawat Dengan
RJP tingkat tinggi. Dari 16 orang responden Pemahaman Penerapan Resusitasi Jantung Paru
berpendidikan rendah, terdapat 6 (37,5%) orang (RJP) Di Ruangan IGD dan ICU RSUD Dr.
responden pemahaman penerapan RJP tingkat Achmad Mochtar Bukittinggi tahun 2017.
sedang. Masa kerja dapat menggambarkan
Hasil uji statistik diperoleh nilai p value pengalamannya dalam menguasai bidang
= 0,003 (p<α) maka dapat disimpulkan adanya tugasnya. Pada umumnya, pertugas dengan
Hubungan pendidikan Perawat Dengan pengalaman kerja yang banyak tidak memerlukan
Pemahaman Penerapan Resusitasi Jantung Paru bimbingan dibangdingkan dengan petugas yang
(RJP) Di Ruangan IGD dan ICU RSUD Dr. pengalamannya sedikit. Semakin lama seseorang
Achmad Mochtar Bukittinggi tahun 2017 bekerja pada suatu organisasi maka akan semakin
Menurut Hasibuan (2000), pendidikan berpengalaman orang tersebut sehingga
merupakan indikator yang mencerminkan kecakapan kerjanya semakin baik. (Ranupendoyo
kemampuan seseorang untuk dapat dan Saud, 2005).
menyelesaikan suatu pekerjaan. Dengan latar Menurut Eko Putro Widoyoko (2014),
belakang pendidikan pula seseorang dianggap pemahaman merupakan proses mengkonstruksi
akan mampu menduduki suatu jabatan tertentu. makna dari pesan-pesan pembelajaran, baik yang
Beberapa definisi tentang pemahaman bersifat lisan, tulisan, atau grafik yang telah
telah diungkapkan oleh para ahli. Menurut disampaikan melalui pengajaran, buku, dan
Sudaryono (2012), pemahaman (comprehension) sumber-sumber belajar lainnyaResusitasi jantung
adalah kemampuan seseorang untuk mengerti dan paru (RJP) yang efektif adalah dengan

96
P-ISSN : 2355-9853
Jurnal Kesehatan Perintis (Perintis’s Health Journal) E-ISSN : 2622-4135
Volume 5 Nomor 1 Tahun 2018

menggunakan kompresi dan dilanjutkan dengan KESIMPULAN


ventilasi. Dalam empat sampai lima menit tidak Lebih dari separoh 24 (72,7%) orang
dilakukan resusitasi dengan kompresi maka otak responden yang berusia antara 26 sampai 35 yang
sudah mati dan tidak berfungsi lagi disebut dewasa awal. Dewasa akhir sebanyak 9
(Ganthikumar, 2016). Resusitasi jantung paru (27,3%) orang responden, lebih dari separoh 17
adalah prosedur kegawatdaruratan medis yang (51,5%) orang responden berpendidikan tinggi,
ditujukan untuk serangan jantung dan pada henti dan sebanyak 16 (48,5%) orang responden
nafas (Aryono, 2011). berpendidikan rendah, lebih dari separoh 17
(51,5%) orang responden dengan masa kerja
Hubungan Jenis Kelamin Perawat Dengan perawat lama, dan sebanyak 16 (48,5%) orang
Pemahaman Penerapan Resusitasi Jantung responden dengan masa kerja perawat yang baru,
Paru (RJP) Di Ruangan IGD dan ICU RSUD lebih dari separoh 19 (57,6%) orang responden
Dr. Achmad Mochtar Bukittinggi tahun 2017 berjenis kelamin perempuan, dan sebanyak 14
(42,4%) orang responden dengan berjenis
Tabel 2 menunjukkan Hubungan jenis kelamin laki-laki, lebih dari separoh 20 (60,6%)
kelamin Perawat Dengan Pemahaman Penerapan orang responden dengan pemahaman penerapan
Resusitasi Jantung Paru (RJP) Di Ruangan IGD RJP tingkat tinggi, 8 (24,2%) orang responden
dan ICU RSUD Dr. Achmad Mochtar Bukittinggi dengan pemahaman penerapan RJP tingkat
tahun 2017, dari 14 orang responden berjenis sedang, dan sebanyak 5 (15,2%) orang responden
kelamin laki-laki, terdapat 7 (50%) orang dengan pemahaman penerapan RJP tingkat
responden pemahaman penerapan RJP tingkat rendah.
sedang. Dari 19 orang responden dengan masa Adanya Hubungan Usia Perawat Dengan
kerja lama, terdapat 15 (78,9%) orang responden Pemahaman Penerapan Resusitasi Jantung Paru
pemahaman penerapan RJP tingkat tinggi. (RJP) Di Ruangan IGD dan ICU RSUD Dr.
Hasil uji statistik diperoleh nilai p value Achmad Mochtar Bukittinggi tahun 2017.
= 0,010 (p<α) maka dapat disimpulkan adanya Adanya Hubungan pendidikan Perawat Dengan
Hubungan jenis kelamin masa kerja Perawat Pemahaman Penerapan Resusitasi Jantung Paru
Dengan Pemahaman Penerapan Resusitasi (RJP) Di Ruangan IGD dan ICU RSUD Dr.
Jantung Paru (RJP) Di Ruangan IGD dan ICU Achmad Mochtar Bukittinggi tahun 2017.
RSUD Dr. Achmad Mochtar Bukittinggi tahun Adanya Hubungan masa kerja Perawat Dengan
2017. Pemahaman Penerapan Resusitasi Jantung Paru
Menurut asumsi peneliti jenis kelamin (RJP) Di Ruangan IGD dan ICU RSUD Dr.
sangat menentukan kualitas kerja perawat. Jenis Achmad Mochtar Bukittinggi tahun 2017.
kelamin perawat yang perempuan lebih peduli. Adanya Hubungan jenis kelamin masa kerja
Perawat perempuan selalu ingin tahu dan selalu Perawat Dengan Pemahaman Penerapan
ingin menambah wawasan dalam bidang Resusitasi Jantung Paru (RJP) Di Ruangan IGD
pengetahuan sehingga dapat meningkatkan dan ICU RSUD Dr. Achmad Mochtar Bukittinggi
pemahaman untuk lebih maksimal memberikan tahun 2017
asuhan keperawatan pada pasiennya.
Perawat perempuan terbuka menerima DAFTAR PUSTAKA
saran dari pada laki. Hal ini disebabkan Aryono, A., (2011). Advance Life Support
perempuan pada dasarnya telah ikut berperan
(Bantuan Hidup Lanjut) Final Draft.
sebagai pemberi perawatan sehingga mereka
lebih terbuka terhadap pengajaran yang telah IDSAI
diberikan. Perempuan lebih memiliki perasaan Depkes RI (2009). Profil Kesehatan Indonesia.
yang bisa membuat pasiennya bisa sembuh dan Jakarta: Depertemen Republik
Indonesia.
menerima keadaannya pada saat sakit. Pada
penelitian ini pemahaman perawat yang berjenis Gibson, J. L., Ivancevich, J.M., Donelly, J.H
kelamin perempuan lebih tinggi dibandingkan (2011). Organization: behavior,
tingkat pemahaman perawat yang berjenis structur, and process. 14 edition.
kelamin laki-laki. Kentucky: McGraw-Hill Educiation.

97
P-ISSN : 2355-9853
Jurnal Kesehatan Perintis (Perintis’s Health Journal) E-ISSN : 2622-4135
Volume 5 Nomor 1 Tahun 2018

Handoko, Hani. (2010). Manajemen Personalia & Notoatmodjo, S. (2003). Prinsip – Prinsip Dasar
Sumberdaya Manusia. Edisi kedua. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta: PT
Yogyakarta: BPFE UGM. Rineka Cipta.
Hasibuan, M.S.P. (1995). Manajemen Sumber Krisanty, P. (2009). Asuhan Keperawatan Gawat
Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara. Darurat. Jakarta: Trans Info Mediksa.
Hadisman. (2014). Gawat Darurat Medis – Purwanto Heri (2000), Manajement And
Praktik. Yogyakarta: Gosyen Publishing. Leadership In Nursing And Health
Kurniadi. (2013). Analisis hubungan antara Care : An Experiental Approach. Third
karakteristik perawat dengan kepuasan Edition. Boston: John and Bartlett
kerja dan prestasi kerja perawat di RSUD Publiser Inc.
Budi Asih. Tesis, Fakultas Ilmu Ranupendoyo dan Suad, (2005). Manajemen
Keperawatan Universitas Indonesia. personalia, edisi4, Pustaka Binawan
Tidak dipublikasikan Presindo FE - UGM, Yogyakarta
Mangkunegara, A.A.A.P. (2004). Manajemen Sudaryono. (2012). Dasar-dasar Evaluasi
sumber daya manusia perusahaan. Pembelajaran. Yogyakarta: Graha Ilmu
Cetakan ke 5. Bandung : Remaja
Rosdakarya.

98

Potrebbero piacerti anche