Sei sulla pagina 1di 6

HUBUNGAN PEMBERIAN SUSU FORMULA DENGAN OBESITAS

PADA ANAK USIA 5-6 TAHUN DI PENDIDIKAN ANAK USIA DINI


KECAMATAN MANDIRAJA KABUPATEN BANJARNEGARA

Febriana Triastuti & Tri Anasari


Akademi Kebidanan YLPP Purwokerto

ABSTRACT

Excessive weight gain in infants can make it have a health


problem, one of which is obesity. Obesity is a disorder
characterized by accumulation of excess body fat tissue. Bottle
fed children will be obese by age five or six years. Infant formula
can lead to obesity because it has more short chain saturated
fatty acids, whereas unsaturated fats only 3%. The purpose of this
research to find out the correlation of giving the formula milk and
the obesity in the children in age 5-6 year olds at Early Childhood
Education School Sub district of Mandiraja. The type of this
research was observational by using the approach of case
control. Population in this research was all the children of age 5-6
year olds. The sample of each group is 58 children. Procedure of
taking sample for the group of case used the total sampling and
the group of control used the simple random sampling. Research
instrument used the questionnaire and observation. Data analysis
used the chi-square. The most of respondent consumed the
formula milk 71 respondents (61.2%). Group of case and group of
control each of them 58 cases (50%). There was the correlation
between the giving of formula milk and the obesity in the
children of 5-6 year olds at Early Childhood Education School Sub
district of Mandiraja (p value = 0.000 and OR = 4.26). There was the
correlation between the giving of formula milk and the obesity in
the children of age 5-6 year olds at Early Childhood Education
School Sub district of Mandiraja. Every health officer would be
better in order to not giving the Baby Formula Milk and/or other
baby product that can impede the program of giving Exclusive
Breast Milk except for the baby with the medical indication
condition, baby does not has mother or mother is isolated from
the baby.

Keywords : Formula Milk, obesity, children of 5-6 year olds

PENDAHULUAN bayi berkurang. ASI juga dapat


Air Susu Ibu (ASI) merupakan mencegah reaksi alergi dan asma. ASI
makanan yang terbaik bagi bayi dan mempunyai suhu yang sesuai dan ASI
juga sebagai zat pelindung yang lebih mudah disiapkan dan lebih
dapat mencegah terjadinya penyakit mudah dicerna (Roesli, 2004).
infeksi pada bayi. Karena kandungan Sebagian bayi tidak dapat
ASI sesuai untuk masa pertumbuhan menikmati ASI secara eksklusif dari ibu,
dan perkembangan bayi. ASI hal ini dikarenakan oleh berbagai
mengandung sel darah putih, anti keadaan tertentu misalnya, keluarga
bodi, hormon serta zat yang dapat ibu yang memutuskan untuk tidak
membunuh bakteri dan virus, sehingga menyusui bayi karena adanya suatu
angka kesakitan dan angka kematian penyakit, misalnya: tuberculosis (TBC),

Jurnal Kebidanan, Vol. V, No. 01, Juni 2013 54


atau Acuired Immunodeficiency pada anak-anak yang mendapatkan
Syndrom (AIDS). Dengan keadaan ASI 30 persen lebih rendah dibanding
tersebut cara lain untuk memenuhi mereka yang tidak mendapat ASI.
kebutuhan gizi pada bayi adalah Penelitian yang dilakukan selama tiga
dengan memberikan susu formula tahun itu juga menunjukkan, 4,5 persen
sebagai Pengganti Air Susu Ibu (PASI) anak yang diberi susu botol akan
(Roesli, 2004). Pemberian susu formula mengalami obesitas pada umur lima
oleh ibu kepada bayi disebabkan atau enam tahun. Sedangkan kasus
karena ibu bekerja serta sebagian ibu kegemukan pada bayi yang diberi ASI
beranggapan bahwa apabila ibu hanya sekitar 2,8 persen. Satu botol
menyusui maka payudaranya tidak susu yang full fat (lemak penuh)
indah lagi sehingga suami tidak mengandung 150 kalori atau sebesar
sayang (Soetjiningsih, 2005). 12 persen dari energi yang dibutuhkan
Obesitas didefinisikan sebagai oleh anak berusia 1-2 tahun, apabila
suatu kelainan atau penyakit yang diberikan susu formula secara teratur
ditandai dengan penimbunan jaringan maka memungkinkan bagi anak untuk
lemak tubuh secara berlebihan. Untuk menjadi kelebihan berat badan pada
menentukan obesitas diperlukan usia 5-6 tahun (Baby, 2010).
kriteria yang berdasarkan pengukuran Pemberian ASI dapat
berat badan dibandingkan tinggi mengurangi obesitas, karena ASI
badan (BB/TB). Dikatakan obesitas bila makanan setengah jadi yang
BB/TB > persentile ke 95 atau > 120% mengandung enzim-enzim yang
atau Z-score = +2 SD (Supariasa, 2009). membantu pencernaan. Pada ASI,
Subyek penelitian dilakukan pada asam lemak rantai lemak tak jenuhnya
anak usia 5-6 tahun dengan alasan juga lebih panjang, yang baik untuk
pada usia tersebut anak berada pasa pembentukkan enzim-enzim tubuh.
masa pertumbuhan dan Kemudian dalam ASI juga terdapat
perkembangan dan berdasar enzim yang dapat mencerna lemak
penelitian anak dapat mengalami yaitu enzim lutein. Di dalam
obesitas pada usia 5 – 6 tahun karena kandungan ASI terdapat lemak tak
pemakaian susu formula (Baby, 2010). jenuh yang tingginya 34%, sehingga
Hal ini sesuai dengan penelitian ASI mempunyai asam lemak tak jenuh
yang dilakukan oleh MRC Childhood rantai panjang (polyunsaturated fatty
Nutrition Research Centre di University acids). Sementara itu susu formula
College London, Inggris diperoleh dapat menyebabkan obesitas karena
keterangan bahwa anak dapat memiliki lebih banyak asam lemak tak
mengalami obesitas pada usia 5 tahun jenuh rantai pendek, sedangkan lemak
karena susu formula. Susu yang tak jenuh nya hanya 3% (Galih, 2011).
diperkaya protein dan nutrisi lainnya Berdasarkan survei pendahuluan
mengandung lebih banyak kalori dan jumlah siswa secara keseluruhan di
memicu pertumbuhan berat badan PAUD Kecamatan Mandiraja terdapat
saat fase pertumbuhan penting. 234 siswa. Siswa yang berumur 5 -6
Peningkatan berat badan secara tahun sebanyak 140 anak (32%). Dari
berlebihan pada bayi dapat semua siswa yang berusia 5-6 tahun
membuatnya memiliki masalah sebanyak 58 siswa (41,42%) mengalami
kesehatan. Risiko penyakit yang obesitas dan sebanyak 82 siswa (58,
dialaminya antara lain penyakit 58%) tidak mengalami obesitas. Survei
jantung hingga diabetes (Prita, 2011). yang dilakukan terhadap 10 anak
Hubungan antara penggunaan yang berusia 5-6 tahun di salah satu
susu formula dengan obesitas juga PAUD yang ada di Kecamatan
didukung oleh penelitian yang Mandiraja yaitu PAUD Pelita Insani
dilakukan oleh John Reilly, peneliti dari Kecamatan Mandiraja terdapat 8
Fakultas Masalah Nutrisi Universitas anak yang pada waktu bayi diberi
Glasgow terhadap 32.000 anak pada susu formula dan 2 anak yang diberi
tahun 2002 - 2005. Ditemukan obesitas ASI , Sebanyak 6 anak (60%) yang

Jurnal Kebidanan, Vol. V, No. 01, Juni 2013 55


diberi susu formula mempunyai berat waktu pengumpulan data dalam
badan yang berlebih dan 2 anak (20%) penelitian ini adalah retrospektif.
mempunyai berat badan normal. Retrospektif adalah studi yang
Sedangkan dari 2 anak yang diberi ASI, didasarkan pada catatan medis,
1 anak (10%) diantaranya mengalami mencari mundur sampai waktu
kelebihan berat badan dan 1 anak peristiwanya terjadi di masa lalu
dengan berat badan normal (10%). (Notoatmodjo, 2005).
Tujuan dari penelitian ini adalah Variabel bebas dalam penelitian
1) Mendeskripsikan pemberian susu ini yaitu pemberian susu formula.
formula pada anak usia 5-6 tahun di Variabel terikat dalam penelitian ini
PAUD Kecamatan Mandiraja. 2) yaitu obesitas pada anak usia 5-6
Mendeskripsikan obesitas pada anak tahun. Hipotesis penelitian ini adalah :
usia 5-6 tahun di PAUD Kecamatan Ada hubungan pemberian susu
Mandiraja. 3) Menganalisis hubungan formula dengan obesitas anak usia 5-6
pemberian susu formula dengan tahun di PAUD Kecamatan Mandiraja.
obesitas anak usia 5-6 tahun di PAUD Populasi dalam penelitian ini sebanyak
Kecamatan Mandiraja. 140 anak terdiri dari 58 anak yang
mengalami obesitas dan sebanyak 82
METODE PENELITIAN anak yang tidak obesitas. Teknik
Jenis penelitian yang digunakan pengambilan sampel dalam penelitian
dalam penelitian ini adalah ini menggunakan total sampling pada
observasional. Observasional yaitu kelompok kasus dan simple random
penelitian dimana peneliti hanya sampling pada kelompok kontrol.
melakukan observasi, tanpa Metode pengumpulan data
memberikan intervensi pada variabel menggunakan data primer dan
yang akan diteliti. Pendekatan sekunder dengan instrument penelitian
penelitian menggunakan case control. menggunakan timbangan untuk
Case control yaitu rancangan mengetahui obesitas, sedangkan
penelitian yang membandingkan kuesioner untuk mengetahui
kelompok kasus dan kelompok kontrol pemberian susu formula. Analisa data
berdasarkan status paparannya yang digunakan yaitu analisa univariat
(Notoatmodjo, 2005). Kelompok kasus untuk mengetahui distribusi frekuensi
pada penelitian ini yaitu kelompok variabel yang diteliti. Sedangkan
yang menderita obesitas sedangkan analisis bivariat yang menggunakan uji
kontrol merupakan kelompok yang Chi Square.
tidak menderita obesitas. Pendekatan

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


1. Pemberian susu formula di PAUD Kecamatan Mandiraja dapat dijelaskan
sebagai berikut :

45, (38,8
71,
%)
(61,2%)
Tidak
Ya

Diagram 1. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pemberian Susu formula di PAUD


Kecamatan Mandiraja Kabupaten Banjarnegara

Jurnal Kebidanan, Vol. V, No. 01, Juni 2013 56


Diagram 1 di atas menunjukkan yang dikhawatirkan dapat
bahwa responden yang mengganggu pertumbuhan sel-sel
mengkonsumsi susu formula sebanyak bayi.
71 responden (61,2%) lebih banyak Menurut Raiha (2005) selain
daripada yang tidak mengkonsumsi alasan di atas kecenderungan ibu-ibu
susu formula sebanyak 45 responden memberikan susu formula juga karena
(38,8%). terpengaruh dengan iklan-iklan susu
ASI adalah makanan terbaik formula sehingga rela mengorbankan
bagi bayi, bukan susu formula. atau mengganti ASI dengan
Beberapa alasan mengapa ASI lebih memberikan susu formula atau susu
baik dibanding susu formula adalah 1) botol. Berdasar beberapa penelitian
ASI mengandung lemak yang sangat menyebutkan bahwa berbagai
tepat untuk pertumbuhan dan penyakit berbahaya di masa bayi
perkembangan anak, 2) Jumlahnya maupun usia dewasa bisa dihindari
tepat secara proporsional, mudah bila bayi diberi ASI eksklusif. Contohnya
dicerna dan diserap karena infeksi, diare, radang otak, radang
mengandung enzim lipase. Pada susu paru-paru, diabetes dan kanker. Begitu
formula enzim ini tidak ada karena juga dengan kesehatan ibu, dengan
akan hancur bila dipanaskan, ibu memberikan ASI secara eksklusif
sehingga bayi menemukan kesukaran kepada bayi akan mempercepat
untuk menyerap susu formula (Raiha, pengembalian uterus seperti sebelum
2005). melahirkan (involusi uterus). Dengan
Banyak faktor/alasan ibu ASI Eksklusif seluruh kebutuhan bayi usia
memberikan susu formula diantaranya 0-6 bulan akan zat-zat gizi untuk
yaitu ASI yang keluar tidak cukup pertumbuhan dan perkembangannya
memenuhi kebutuhan bayi, susu sudah terpenuhi, sesudah itu ASI tidak
formula lebih praktis, ibu bekerja, dapat lagi memenuhi kebutuhan bayi,
putting susu lecet, ibu tidak percaya karena itu bayi memerlukan pula
diri dan ibu menderita sakit tertentu makanan tambahan (sesudah 6
misal: kanker atau jantung sehingga bulan).
harus mengkonsumsi obat-obatan

2. Distribusi frekuensi responden berdasarkan obesitas dapat dijelaskan sebagai


berikut :

Diagram 2. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Obesitas di PAUD Kecamatan Mandiraja


Kabupaten Banjarnegara

Diagram 2 menunjukkan bahwa perempuan. Berat badan normal untuk


kelompok kasus dan kelompok kontrol anak usia 6 tahun dengan jenis
masing-masing sebanyak 58 kasus kelamin perempuan seharusnya
(50%). Penelitian ini terdapat satu anak adalah BB < 18,6 kg. Meskipun anak
dengan umur 6 tahun dengan berat tidak mengkonsumsi susu formula pada
badan 30 kg dan berjenis kelamin usia 0-2 tahun tetapi dapat mengalami

Jurnal Kebidanan, Vol. V, No. 01, Juni 2013 57


obesitas. Hal ini kemungkinan mereka akan menjadi obesitas. Bila
disebabkan karena faktor genetik. salah satu orang obesitas kejadiannya
Faktor genetik yang diketahui menjadi 40% dan bila kedua orang tua
mempunyai peranan kuat adalah tidak obesitas maka prevalensi
parental fatness, anak yang obesitas obesitas akan turun menjadi 14%.
biasanya berasal dari keluarga yang Peningkatan resiko menjadi obesitas
obesitas. Menurut Damayanti (2002) tersebut kemungkinan disebabkan
menyatakan bahwa bila kedua orang oleh pengaruh gen atau faktor
tua obesitas, sekitar 80% anak-anak lingkungan dalam keluarga.

3. Hubungan Pemberian Susu Formula dengan Obesitas pada Anak Usia 5-6 Tahun
di PAUD Kecamatan Mandiraja Kabupaten Banjarnegara

Tabel 1. Hubungan Pemberian Susu Formula dengan Obesitas pada Anak Usia 5-6 Tahun di PAUD
Kecamatan Mandiraja Kabupaten Banjarnegara
Pemberian Obesitas
Susu Formula Jumlah
Ya Tidak
ρ value
f % f % f %

Ya 45 77,6 26 44,8 71 61,2


0,000
Tidak 13 22,4 32 55,2 45 38,8

Total 58 100 58 100 116 100

OR = 4,260

Berdasarkan pada tabel 1. mengganggu metabolisme dalam


diketahui bahwa responden yang tubuh bayi dan memicu obesitas.
mengkonsumsi susu formula cenderung Menurut Galih (2011) bahwa di dalam
mengalami obesitas sebanyak 45 kandungan ASI terdapat lemak tak
responden (77,6%) dan yang tidak jenuh yang tingginya 34%, sehingga
mengkonsumsi susu formula cenderung ASI mempunyai asam lemak tak jenuh
tidak mengalami obesitas sebanyak 32 rantai panjang (polyunsaturated fatty
responden (55,2%). acids). Sementara itu susu formula
Berdasar uji chi-square diperoleh dapat menyebabkan obesitas karena
hasil ρ = 0,000. Nilai ρ < α (0,000 < memiliki lebih banyak asam lemak tak
0,05), maka Ha diterima artinya jenuh rantai pendek, sedangkan lemak
terdapat hubungan pemberian susu tak jenuh nya hanya 3%.
formula dengan obesitas pada anak Hubungan pemberian susu
usia 5-6 tahun di PAUD Kecamatan formula terhadap obesitas dibuktikan
Mandiraja. Nilai OR = 4,26 artinya anak dengan penelitian yang dilakukan oleh
yang mengkonsumsi susu formula John Reilly, peneliti dari Fakultas
mempunyai risiko 4,26 kali lebih besar Masalah Nutrisi Universitas Glasgow
mengalami obesitas pada usia 5-6 terhadap 32.000 anak pada tahun
tahun daripada yang tidak 2002 - 2005. Ditemukan obesitas pada
mengkonsumsi susu formula. anak-anak yang mendapatkan ASI 30
Banyak faktor yang persen lebih rendah dibanding mereka
mempengaruhi obesitas diantaranya yang tidak mendapat ASI. Penelitian
yaitu faktor genetik, kebiasaan yang dilakukan selama tiga tahun itu
sarapan, konsumsi fast food, kebiasaan juga menunjukkan, 4,5 persen anak
jajan dan pemberian susu formula yang diberi susu botol akan
(Soetjiningsih, 2005). Pemberian susu mengalami obesitas pada umur lima
formula dapat menyebabkan obesitas atau enam tahun. Sedangkan kasus
karena kandungan protein dan lemak kegemukan pada bayi yang diberi ASI
yang terlalu tinggi sehingga dapat hanya sekitar 2,8 persen (Baby, 2010).

Jurnal Kebidanan, Vol. V, No. 01, Juni 2013 58


PENUTUP melaksanakan Inisiasi Menyusui
Kesimpulan Dini dan melarang pemberian susu
1. Sebagian besar responden formula kepada ibu menyusui.
mengkonsumsi susu formula
sebanyak 71 responden (61,2%) .
2. Kelompok kasus dan kelompok DAFTAR PUSTAKA
kontrol masing-masing sebanyak Baby. 2010. Air Susu Ibu (ASI) Vs Air Susu
58 kasus (50%). Botol (ASB). Diakses pada
3. Ada hubungan antara pemberian tanggal 20 Maret 2012)
susu formula dengan obesitas Damayanti. 2002. Obesitas pada usia
pada anak usia 5-6 tahun di PAUD dini.
Kecamatan Mandiraja (p value = http://b11pauduns.blogspot.com
0,000 dan OR = 4,26). /2012/06/obesitas-pada-anak-
Saran usia-dini.html (Diakses pada
1. Ibu menyusui sebaiknya tidak tanggal 03 Juli 2012)
memberikan susu formula karena Galih. 2011. Mencegah kegemukan
dapat menyebabkan obesitas. dengan ASI. http: // www .tips
Namun bagi ibu yang tidak dapat kesehatan keluarga. com
menyusui bayinya karena alasan /mencegah-kegemukan-
tertentu misalnya karena ibu dengan-asi.html (diakses pada
mempunyai penyakit maka tanggal 20 Maret 2012).
sebaiknya ibu memberikan susu Notoatmodjo. (2005). Metodologi
formula yang memenuhi penelitian kesehatan. Jakarta: PT
kebutuhan nutrisi bayi. Rineka Cipta.
2. Setiap tenaga kesehatan Prita. 2011. Obesitas dapat dipicu oleh
sebaiknya tidak memberikan Susu susu formula.
Formula Bayi dan/atau produk http://www.parentsguide.co.id/s
bayi lainnya yang dapat mf/index.php?topic=1836.0
menghambat program pemberian (Diakses pada tanggal 20 Maret
ASI Eksklusif kecuali dalam hal 2012).
diperuntukkan bagi bayi dengan Raiha. 2005. Keunggulan ASI dan
keadaan indikasi medis, ibu tidak manfaat menyusui.
ada atau ibu terpisah dari bayi. http://wwwmariakristianamanto.
3. Setiap Tenaga Kesehatan blogspot.com/2010/12/keunggul
sebaiknya tidak menerima an-asi-dan-manfaat-
dan/atau mempromosikan Susu menyusui.html (Diakses pada
Formula Bayi dan/atau produk tanggal 20 Juli 2012).
bayi lainnya yang dapat Roesli, Utami. 2004. Inisiasi menyusui
menghambat program pemberian dini. Jakarta: Trubus Agriwidya.
ASI Eksklusif. Soetjiningsih. 2005. Tumbuh kembang
4. Dinas Kesehatan Kabupaten anak. Jakarta : EGC.
Banjarnegara sebaiknya Supariasa, I Dewa, dkk. (2009).
memberikan instruksi kepada Penilaian status gizi. Jakarta : Penerbit
setiap Puskesmas di Wilayah Buku Kedokteran EGC.
Banjarnegara untuk

Jurnal Kebidanan, Vol. V, No. 01, Juni 2013 59

Potrebbero piacerti anche