Sei sulla pagina 1di 109

Gandi Agusniadi

# Pokja Koding Tim Tarif/NCC Kemenkes RI


# Unit Rekam Medis RSCM
2
Pengelompokan diagnosis
dan prosedur dikaitkan
biaya perawatan

ICD-10
14.500
ICD-9CM
8.500

Grouper

23 CMG (Casemix Main Group)


1077 kode INA-CBG
789 kode rawat inap
288 kode rawat jalan 04/11/201
6
E-4-10-iii
CMG Spesifik CBGs

Tipe Kasus (1-9)


Severity Level
LIST OF CASEMIX MAIN GROUPS
CMG
NO. Case-Mix Main Groups (CMG)
Codes
1 Central nervous system Groups G
2 Eye and Adnexa Groups H
3 Ear, nose, mouth & throat Groups U
4 Respiratory system Groups J
5 Cardiovascular system Groups I
6 Digestive system Groups K
7 Hepatobiliary & pancreatic system Groups B
8 Musculoskeletal system & connective tissue Groups M
9 Skin, subcutaneous tissue & breast Groups L
10 Endocrine system, nutrition & metabolism Groups E
11 Nephro-urinary System Groups N
12 Male reproductive System Groups V
13 Female reproductive system Groups W
14 Deleiveries Groups O
15 Newborns & Neonates Groups P
16 Haemopoeitic & immune system Groups D
LIST OF CASEMIX MAIN GROUPS
CMG
NO Case-Mix Main Groups (CMG)
Codes
17 Myeloproliferative system & neoplasms Groups C
18 Infectious & parasitic diseases Groups A
19 Mental Health and Behavioral Groups F
20 Substance abuse & dependence Groups T
21 Injuries, poisonings & toxic effects of drugs Groups S
Factors influencing health status & other contacts with
22 Z
health services Groups
23 Ambulatory Groups-Episodic Q
24 Ambulatory Groups-Package QP
25 Sub-Acute Groups SA
26 Special Procedures YY
27 Special Drugs DD
28 Special Investigations I II
29 Special Investigations II IJ
30 Special Prosthesis RR
31 Chronic Groups CD
32 Errors CMGs X
Logic INACBG
PRINCIPLE DIAGNOSIS (PDx)

CASEMIX MAIN GROUPS (CMG) 31 CMG

SURGICAL PROCEDURE
No Yes

MEDICAL SEPARATION SURGICAL SEPARATION


Principle Diagnosis, Type of Surgery
Neoplasm, Specific condition, Mayor, Minor,
Symptomps,other

COMPLICATIONS, CO MORBIDITY

INACBG Sevierity level 6


LANGKAH-LANGKAH GROUPING INACBGs

DATA PASIEN
Spesifik CBGs 31 CMGs
1 o22 Acute Care CMGs
o2 Ambulatory CMGs
o1 Subacute CMGs
o1 Chronic CMGs
CMG o4 Special CMGs
o1 Error CMGs
1. Prosedure Rawat Inap
2 2. Prosedur Besar Rawat Jalan
3. Prosedur Signifikan Rawat Jalan
4. Rawat Inap Bukan Prosedur
5. Rawat Jalan Bukan Prosedu
Case Type
Severity Level
6. Rawat Inap Kebidanan
CMG 7. Rawat Jalan kebidanan
8. Rawat Inap Neonatal
9. Rawat Jalan Neonatal
3 X. Error
Tipe Kasus (1-10)
TINGKAT KEPARAHAN
Sev. Level 0 = Rawat Jalan
I = Ringan
II = Sedang
III = Berat
4

INACBGs
CASE BASED GROUPS (CBGs)

Spesifik CBGs
• Sub-group kedua  tipe kasus (1-9)

Severity Level
CMG

Tipe Kasus (1-10)

8
Koding adalah memberi kode pada :
 Diagnosis utama
 Diagnosis Sekunder (komplikasi &
ko-morbiditi)
 Prosedur utama
 Prosedur Sekunder

menggunakan ICD-10 (Penyakit) &


ICD-9CM (Prosedur)
Sistem Pelaporan
(SIRS)

Sistem Pembayaran
DRGs / CBGs
Pemanfaat
Registrasi Kanker
Koding (Kode Morfologi)
Di rs. Sertifikat Medis
Penyebab Kematian
(UCOD)

Database RS
(Penelitian)
KLASIFIKASI
PENYAKIT & TINDAKAN/PROSEDUR
• 14.500 Kode Penyakit
• Alfanumerik
• 21 Bab
• 3 Volume

• 8.500 Kode Prosedur


• Numerik
• 16 Bab
• 3 Volume
3 Volume ICD-10

Volume 1 Volume 2 Volume 3


• Mengikuti standar resmi WHO dalam
pengkodean diagnosis (WHO Morbidity
Refference Group)
• Mengikuti standar resmi aturan coding ICD-10
dan ICD-9-CM
• Mengikuti Kaidah Koding Peraturan Menteri
Kesehatan Republik Indonesia Nomor 27 Tahun
2014 Tentang Petunjuk Teknis SISTEM INDONESIAN
CASE BASE GROUPS (Ina-cbgs)
V01-Y98
ICD10
Jika diagnosis utama M8000/0-
Kode Diagnosis atau diagnosis M9989/1
ICD9CM sekunder adalah
Utama sesuai Jika diagnosis utama
resume dengan Kode Prosedur cedera/injury harus atau diagnosis
memenuhi aturan Utama yang diikuti dengan sekunder adalah
coding, kemudian berhubungan penyebab luar (external Neoplasma harus
kode diagnosis dengan Diagnosis cause) yang relevan diikuti dengan kode
sekunder Utama dilanjutkan dengan diagnosisnya. Morfology untuk
dengan mengkode menggambarkan Review hasil
Entry data atau pengkodean
import data dari prosedur-prosedur histology dan
lainnya. behavior (sifat, dan Grouping
SIM RS DRGs
prilaku) nya

Diagnosis Prosedur Injury &


Pasien Utama & Utama & External
Morphology Cek &
Demografi Sekunder Sekuder Cause
& Histolgy Group
Volume 1 dan 3 harus digunakan bersama-
sama untuk menemukan kode yang benar
dari setiap kasus

Kategori penyakit khusus memperoleh


prioritas di atas kategori sistem tubuh.
Contoh: Ca. Paru-Paru akan diklasifikasikan
dalam Bab II Neoplasma bukan dalam Bab
X Penyakit Sistem pernafasan
Adalah diagnosa akhir/final yang dipilih
dokter pada hari terakhir perawatan
dengan criteria paling banyak
menggunakan sumber daya atau yang
menyebabkan hari rawatan paling lama
(LOS)

(Extracted from ICD-10 Second Edition, 2005,


Rules and guidelines for mortality and morbidity
coding)
• Diagnosis utama selalu ditetapkan pada
akhir perawatan seorang pasien.
(established at the end of the episode of
health care)

• Jika terdapat lebih dari satu diagnosis


maka dipilih satu diagnosis yg paling
banyak menggunakan resouces (SDM,
bahan pakai habis, peralatan medik, tes
pemeriksaan dan lain2).

(Extracted from ICD-10 Second Edition, 2005, 4.


Rules and guidelines for mortality and morbidity
coding)
Diagnosis sekunder adalah diagnosis selain dari
diagnosis utama (Komplikasi + Ko-morbiditi)

• Komplikasi adalah diagnosis yang muncul


setelah pasien berada di RS.
Ex: Wound infection, Pneumonia etc.

• Ko-morbiditi adalah diagnosis lain yang sudah


ada sebelum masuk RS.
Ex: Diabetes, Hypertension etc
Prosedur utama adalah prosedur
tindakan
yang paling banyak menghabiskan
sumber daya atau yang menyebabkan
hari rawatan paling lama dan biasanya
berhubungan erat dengan diagnosa
utama.
Seluruh signifikan prosedur tindakan yang
dijalankan pada pasien rawat inap atau
rawat jalan, membutuhkan peralatan
special atau dikerjakan oleh staf terlatih
dan berpengalaman
FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI KUALITAS KODING

 Koder
 Dokter
 Dokumentasi
 Kebijakan
KUNCI KODING
 Pengalaman Kerja
 Pendidikan
 Pelatihan
KODER
Rekam INACBGs
Medis Koding Group
Rekam Medis
Rekam medis Resume medis
• Harus akurat dan lengkap
• Mencerminkan episode perawatan pasien
• Penulisan Diagnosa & Prosedur tidak
boleh disingkat (Resume Medis & IC)
• Harus jelas dan rinci
• Catatan harus dapat dibaca dan tidak
boleh dihapus
 Data demografi pasien
 Resume medis
 Laporan operasi
 Hasil pemeriksaan penunjang (P.A,
Patklin,Radiologi)
 Catatan Perkembangan Pasien
Terintegrasi
Menuliskan dengan akurat dan lengkap :
diagnosis Utama
diagnosis Sekunder (Komorbiditi & Komplikasi)
Prosedur/Tindakan utama yang dikerjakan
Prosedur sekunder/lain-lain
diagnosis : Spesifik dan rinci
Tidak menggunakan singkatan
Ps.5 Permenkes 269/2008
Areditasi & Rekam Medis
Bukti
Pelayanan RS
CN. 1609 # 20 April 2013

SERT/01/VII/2012
Ringkasan menggambar
keadaan khas pasien, harus
singkat, berisikan hal-hal penting
dan penekanan pada riwayat
penyakit sekarang . dalam
ringkasan tercakup keluhan
utama dan lama sakit
Pemeriksaan Fisik :
Berisikan data yang
menonjol dan penting dari
pemeriksaan fisik

Pemeriksaan Penunjang/Diagnostik terpenting :


Diisi dengan data-data yang sangat penting dan
menonjol dari pemeriksaan penunjang yang
berhubungan DIAGNOSIS & PROSEDUR
(Laboratorium, Radiologi, USG, Radiodiagnostik

Terapi/Pengobatan selama di rumah sakit :


Diisi dengan semua terapi atau pengobatan
selama pasien dirawat inap yang berhubungan
dng DIAGNOSIS & PROSEDUR yang dicatat
Hasil Konsultasi :
Isi dengan seluruh hasil konsultasi yang
pernah dilakukan selama perawatan dan
cantumkan nama konsultannya.
DIAGNOSIS :
Berisi Diagnosis Utama, Diagnosis Sekunder
penulisan diagnosis harus jelas, benar dan tidak
menggunakan singkatan.
Menggunakan kaidah-kaidah yang berlaku
pada International Classifcation of Diseases (ICD)
PROSEDUR :
Berisi Prosedur utama & sekunder
yang berhubungan erat dengan
Diagnosis
Sambungan RESUME MEDIS RAWAT INAP
Alergi (reaksi obat) :
Diisi dengan nama obat atau nama
unsur yang menyebabkan pasien alergi

Hasil Laboratorium yang belum selesai (pending)


Diisi dengan daftar pemeriksaan laboratorium
atau pemeriksaan diagnostik lain yang belum
selesai pada saat pasien pulang.

Diisi dengan diet yang telah diberikan dan


diet yang harus dilakukan selama di rumah
sakit

Intruksi/Anjuran (Follow up) :


Diisi dengan intruksi-intruksi atau anjuran serta
perjanjian dengan dokter atau poliklinik dan
nomor telepon poliklinik
Fungsi Verifikasi :
Alur INACBG di RSCM Deteksi dini salah
koding
Online (ehr)

Pelayanan Penyiapan berkas Data entry SW INA- Grouping


Koding Penyakit INACBG oleh
RI dan RJ pendukung oleh & Prosedur oleh CBG online EHR RSCM
oleh Petugas RM Petugas RM
Administrasi Klaim Koder Unit RM

25 15
Koder Koder

Verifikasi Inernal Berkas Klaim +


Pengajuan Adm Klaim Hasil Grouping
Klaim dikirim ke
Adm Klaim
UPAYA PERCEPATAN PROSES KLAIM INA-CBG RSCM
KODING GROUPING DI UNIT RAWAT INAP

4 Koder di Ged.A
Koding & •Rehab # Pokdisus
LT.2(RM) •Kiara # Radiotrp koder
Grouping •Kirana # PJT

Rawat •Paru # Syaraf


Jalan Lt.5 Paru •Hepa # Rhema koder
•Hema # HD

•THT # Kulit
Lt.4 (THT) •Jiwa koder
•Kemoterap

Lt.2 •Bedah

(Bedah)
•Urologi
•Orthopedi
koder

•Peny.Dalam # Gimul
Lt.2
(P.Dalam)
•Anestesi
•Gizi
koder

•Keb # Bed.Syaraf
Lt.I (Keb) •Jantung
koder
•Hematologi
41 Audit Koding
ALUR PROSES KLAIM INACBG & PENELITIAN FRAUD RSCM

Dokumen Klaim
Dokumen Klaim Koding & Grouping Adm Klaim Verifikator BPJS
· Resume Medis (Unit Piutang)
· Billing
· Dokumen Obat
· Bukti Layanan TXT INACBG
(Hasil Grouping) · Edit DPJP
· Dokumen Klaim

PROSES PENELITIAN FRAUD

· Resume RM Sesuai
dng INACBG
· Resume RM Tidak Copy Rekam Medis
sesuai dng INACBG Resume Medis
· Tarif INACBG TXT INACBG
Sesuai Audit Koding (Hasil Grouping)
· Tarif INACBG Turun
· Tarif INACBG Naik TXT INACBG
(Hasil Grouping)
TXT INACBG
(Hasil Grouping)
Audit Koding 04/11/201
6
Software EHR, Modul koneksi INA-CBG
ELECTRONIC PRESCRIBING
Manfaat:

• Meningkatkan keselamatan pasien


• Mempercepat pelayanan
• Mempercepat proses tagihan

Obat yang masuk


dalam Fornas diberi
logo “FORNAS”
Untuk memudahkan
dokter meresepkan
obat Fornas
Electronic Radiology
Electronic Laborotory
HINDARI SINGKATAN
DIAGNOSIS/PROSEDUR

•BP = Broncho Pneumonia


•BP = Brachial Plexus
•FA = Fibrillation Atrial
•FA = Flour Albus
•HAP = Haemorrhagic Anterpartum
•HAP = Hospital Acquired Pneumonia
•MR = Mitral Regurgitation
•MR = Mental Retardation

47
1. Pencatatan Informasi Diagnosa
• Dokter hrs memilih kondisi utama utk
dicatat
• Diagnosa hrs mempunyai nilai informatif
sesuai kategori ICD yg spesifik :
 Acute appendicitis with perforation
 Diabetic cataract, insulin-dependent
 Meningococcal pericarditis
 Antenatal care for pregnancy-induced hypertension
 Diplopia due to allergic reaction to antihistamine
taken as prescribed
 Osteoarthritis of hip due to an old hip fracture
fracture of neck of femur following a fall at home
 Third-degree burn of palm of hand.
2. Pedoman pemberian kode
Kondisi utama & kondisi lain (1)

Kondisi utama & Kondisi lain yg relevan


harus dicatat oleh dokter, dan koder
memberi kode pd kondisi tsb.
Bila kondisi pencatatan utama sudah tidak
konsisten atau salah dicatat, harus
dikembalikan utk penjelasan.
Bila gagal mendapatkan klarifikasi peraturan
MB1 s/d MB5 akan menolong koder.
2. Pedoman pemberian kode Kondisi
utama & kondisi lain (2)
Sistem dual-klasifikasi Dagger (†) &
Asterisk (*)
• Dua kode untuk satu pernyataan diagnostik
• Tanda dagger (†) : kode primer untuk penyakit yang
mendasari >> Kode Utama
• Tanda asterisk (*) : kode tambahan opsional untuk
manifestasi klinis >> Kode Sekunder
• Contoh Dagger (†) & Asterisk (*)
Measles pneumonia = B05.2† J17.1*
Pericarditis tuberculosis = A18.8† I32.0*
NIDDM karatak = E10.3† H28.0*
KODE ASTERISC (*) ICD10 WHO

D63*, D77*, E35*, E90*, F00*, F02*, G01*, G02*, G05*, G07*, G13*, G22*, G26*, G32*, G46*, G53*,
G55*, G59*, G63*, G73*, G94*, G99*, H03*, H06*, H13*, H19*, H22*, H28*, H32*, H36*, H42*,
H45*, H48*, H58*, H62*, H67*, H75*, H82*, H94*, I32*, I39*, I41*, I43*, I52*, I68*, I79*, I98*, J17*,
J91*, J99*, K23*, K67*, K77*, K87*, K93*, L14*, L45*, L54*, L62*, L86*, L99*, M01*, M03*, M07*,
M09*, M14*, M36*, M49*, M63*, M68*, M73*, M82*, M90*, N08*, N16*, N22*, N29*, N33*, N37*, N51*, N74*, N77*, P
KODE ASTERISC (*) ICD10 WHO
KODE ASTERISC (*) ICD10
WHO
KODE ASTERISC (*) ICD10 WHO
KODE GANDA LAINNYA

 Untuk neoplasma, kode morfologi


 Untuk kondisi-kondisi yang terklasifikasi dalam F00 – F09
 Untuk cedera, keracunan atau efek samping lain
KODE GANDA LAINNYA
55 “Use additional code, if desired ...”. Kode-kode
tambahan ini digunakan pada :
1. Infeksi lokal pada bab-bab ‘body systems’, kode dari bab
I bisa ditambahkan penyebab infeksi, (B95-B97 )
2. Neoplasma yang memiliki aktifitas fungsional, kode dari
bab II bisa ditambah dengan kode yang sesuai dari bab
IV untuk menunjukkan aktifitas fungsionalnya.
3. Neoplasma, KODE MORFOLOGI Vol. 1, bisa
ditambahkan untuk identifikasi jenis morfologis tumor
tsb.
4. Kondisi yang bisa diklasifikasikan pada F00-F09
(kelainan jiwa organik) pada bab V, satu kode dari bab
lain bisa ditambahkan untuk menunjukkan penyebab
5. Kondisi disebabkan oleh zat yang bersifat toksik, Kode
bab XX bisa ditambahkan untuk identifikasi zat
tersebut.
6. Dua kode bisa digunakan untuk menguraikan cedera,
keracunan atau efek lain: bab XIX (cedera), dan 04/11/201
bab6 XX
(penyebabnya).
Example 4:
Main condition: Acute cystitis due to E. coli
56 Other conditions: —
Code to acute cystitis (N30.0) as the “main condition”, B96.2 (E.
coli as the cause of diseases classified to other chapters) may be
used as an optional additional code.
Example 17:
Main condition: Cerebrovascular accident with hemiplegia
Other conditions: —
Specialty: Neurology
Code stroke, not specified as haemorrhage or infarction (I64)
as “main condition”. G81.9 (Hemiplegia, unspecified) may be
used as an optional additional code.
Example 26:
Main condition: Toxoplasmosis
Other conditions: Pregnancy undelivered
Specialty: High-risk antenatal clinic
Code protozoal diseases complicating pregnancy, childbirth and the puerperium
(O98.6) as the main condition. B58.9 (Toxoplasmosis, unspecified) may be04/11/201
used as
6
an optional additional code to identify the specific organism.
O98-O99 Penyakit ibu yang bisa diklasifikasikan di tempat lain, tapi
mempersulit kehamilan, melahirkan, dan puerperium
Subkategori yang tersedia disini harus lebih diutamakan untuk ‘KU’
daripada kategori di luar Bab XV, kalau oleh kondisi ini dinyatakan
mempersulit kehamilan, diperberat oleh kehamilan, atau merupakan
alasan perawatan obstetri. Kode yang relevan dari bab-bab lain tersebut
digunakan sebagai kode tambahan.

Contoh 1
Diagnosis Utama : Toxoplasmosis.
Diagnosis Sekunder : Kehamilan
Spesialisasi : Klinik perawatan antenatal beresiko tinggi
Dikode : Penyakit protozoa yang mempersulit kehamilan,
kelahiran, dan puerperium (O98.6) sebagai diagnosis utama, B58.9
(toxoplasmosis, tidak dijelaskan), diagnosis sekunder.

Contoh : 2
Diagnosis Utama : Letak lintang
Diagnosis Sekunder : Persalinan SC
Anemia
Spesialisasi : Obgyn
Dikode : Letak lintang (O32.2) sebagai diagnosis utama,
Persalinan SC (O82.9), Anemia (O99.0), dan Anemia (D64.9) sebagai
diagnosis sekunder.
58 Kode PERSALINAN (O80 – O84)

1. Semua persalinan bila terdapat penyulit atau


komplikasi maka menjadi kode diagnosis
utama (010-075)
2. Kode cara Persalinan (080-084)
3. Kode Outcome Delivery (Z37.-)
59 Kode PERSALINAN (O80 – O84)
60

04/11/201
6
2. Pedoman pemberian kode
Kondisi utama & kondisi lain (3)
61

• Symptoms (gejala), Sign dan temuan abnormal dan


situasi yg bukan penyakit :
Hati2 dlm kode diagnosa utama utk BAB XVIII (kode “R”) & XXI (kode
“Z”) utk KASUS RAWAT INAP.
Jika diagnosa yg lbh spesifik (penyakit atau cidera) tidak dibuat pd akhir
rawat inap maka dizinkan memberi kode “R” atau kode “Z”.

• Kode kategori kombinasi


Kategori kombinasi digunakan apabila diagnosa utama dan sekunder
yg berkaitan dapat digambarkan dalam satu kode
Kondisi utama : Renal failure
Kondisi lain : Hypertensive renal disease
Diberi kode hypertensive renal disease with renal failure (I12.0)
62
2. Pedoman pemberian kode
Kondisi utama & kondisi lain (4)
• Kode kondisi multiple
Bila terdapat kondisi “Multiple” tdk ada kondisi tunggal yg
menonjol, diberi kode “multiple” yg digunakan & kode
sekunder dapat ditambahkan untuk daftar kondisi individu
Kode ini diterapkan terutama pada yg berhubungan dng
penyakit HIV, Cedera & Sequelae

• Kode morbiditas penyebab eksternal


Sifat dasar kondisi & keadaan penyebab eksternal harus
diberi kode.
Biasanya sifat dasar pd BAB XIX (S00-T98) & penyebab
external pd BAB XX (V01-Y98) sbg KODE SEKUNDER
2. Pedoman pemberian kode
63
Kondisi utama & kondisi lain (5)
• Kode kondisi & komplikasi post prosedur
Bab XIX (T80-T88) utk komplikasi yg berhubungan dng
pembedahan & tindakan lain.
mis : Infeksi luka, komplikasi mekanis dr implant, shock
dll.
contoh :
Kondisi utama : Haemorrhage hebat setelah cabut gigi
Kondisi lain : Nyeri
Spesilaisasi : Gimul
Diberi kode Haemorrhage resulting from a procedure (T81.0) sbg kode
utama
RULE MB1- MB5

RULE MB1
 Kondisi minor direkam sebagai “Kondisi utama” (main condition),
kondisi yang lebih bermakna direkam sebagai “kondisi lain”
(other condition)
Contoh : DU: Dyspepsi; DS: Appendicitis ; Px: Appendectomy

RULE MB2
 Beberapa Kondisi yang direkam sebagai kondisi utama
DU : Osteoporosis,Candida, bronchopneumonia, Rheumatism
DPJP : Sp Paru

RULE MB3
 Kondisi yang direkam sebagai kondisi utama menggambarkan suatu
gejala (R) DU:Hematemesis, DS: Varices esopagus, DPJP : Sp PD
RULE MB4

 Spesialisitas
DU : DM tanpa terapi insulin DS: Cataract mata bilateral
Spesialisasi: Ophthalmologist
Reseleksi: Kondisi Utama: NIDDM cataract.

RULE MB5
 Alternatif diagnoses utama
Bila ada 2 atau > dari 2 kondisi direkam sebagai pilihan diagnostik
sebagai kondisi utama, pilih yang pertama disebut.
DU : Sakit kepala mungkin krn sinusitis atau stres.
Reseleksi: Sakit kepala
66 B20-B24 : HIV
Kondisi Utama penyakit HIV disertai beberapa penyakit,
HARUS dipilih subkategori 7. yg tepat dari B20-B22.
Sub kategori B22.7 bila tdp dua (2) kategori atau lebih dari
B20-B22, diikuti kode tambahan utk menentukan daftar kondisi
individual dapat digunakan B20-B24
Contoh :
1. KU : Penyanit AIDS dan Sarcoma Kaposi
K.Lain : -
Diberi kode HIV disease resulting in Kaposi’s sarcoma (B21.0)

2. KU : Toxoplasmosis dan Cryptococcosis pd pasien HIV


K. Lain :-
Diberi kode HIV multiple infection (B20.7), B20.8 dan B20.5
dapat digunakan sbg kode tambahan
E10-E14 DIABETES MELLITUS

Subkategori .7 digunakan kode utama bila


komplikasi multiple pada DM. diikuti kode komplikasi
yg terdaftar dapat ditambahkan sbg kode
tambahan.
Contoh :
1. K.Utama : Renal failure krn diabetic glumenulonephrosis
Diberi kode E14.2+ dan N08.3*

2. K.Utama : IDDM dng Nephropathy, Gangrene & Cataracts


Diberi kode utama IDDM with multiple complication (E10.7)
dan E10.2+ N08.3* IDDM dng nephropathy, E10.5 NIDDM
with Gangrene, E10.3+ H28.0* IDDM with cataract
Pengkodean untuk persalinan
:
Kaidah koding dalam ICD-10 kode
O80-O84 digunakan sebagai diagnosis
sekunder jika ada penyulit dalam
persalinan, kecuali jika kasus SC
penyulitnya kode utama dan hasil
groupernya adalah PERSALINAN
VAGINAL, maka O80-O84 digunakan
sebagai KODE UTAMA. Contoh :
O42.0, O42.1,O61.0,
O66.1,O66.2,O66.3,O66.8,O66.9,
O41.0
Aturan Koding lainnya INACBG

Beberapa Prosedur
Jika beberapa prosedur yang diberikan
dalam pelayanan diinputkan ke dalam
software INA-CBGs menyebabkan perubahan
grouping dan tarif menjadi turun, maka
prosedur-prosedur yang menurunkan tarif
tidak diinput.
INACBG

Data Coding Data Costing


(Sumber RS) (Sumber RS)
Data
Data Data
Data
Costing
Costing Coding
Coding
Proses Pembentukan Tarif
DATA DASAR
DATA TEMPLATE INACBG TEMPLATE TXT
FILE

ANALISA EKSPLORING

REKAP VARIABEL CLEANING

INPUT CCM TRIMING

UNIT COST CBGS-N-LOS


(14 VAR)

CBGs COST

COST WEIGHT

CMI

HBR
Data Rekam Medis
PRELEMINARY TARIF Data Rekam Medis

AF

TARIF
Nama Rumah Sakit :
72
Kode Rumah Sakit :
Kelas Rumah Sakit :
Alamat Rumah Sakit :
Kepemilikan :

Tahun
DATA DASAR RUMAH SAKIT
2014
BOR
ALOS
Turnover Interval (Hari)
Throughput/BTO (Pasien/tempat tidur)

DATA
Jumlah Tempat Tidur Yang Tersedia
Jumlah Tempat Tidur Sebenarnya (Total)
Jumlah Tempat Tidur ICU/CCU/HDU
Jumlah Tempat Tidur Private Wing
REKAM MEDIS
Jumlah Hari Rawat Pasien
Jumlah Pasien Rawat Inap (Episode)
Jumlah Pasien Rawat Jalan (Episode)
Jumlah Pasien One Day Surgery (ODS) 04/11/201
6
Jumlah
73 Pusat Biaya
Jumlah
Semua
hari
Jumlah
pasien
Jumlah
kunjungan
ALOS
Jumlah
Tempat
rawatan (hari)
Staf pulang pasien Tidur
pasien

Tahun 2014 2014 2014 2014 2014 2014


B. Pusat Biaya Penunjang Medik (intermediate)

18 Farmasi

19 Radiologi

20 Laboratorium

21 Rehabilitasi Medik

22 Rehabilitasi Psikososial / Rehab Karya

DATA
23 Unit Perawatan Intensif (ICU)

24 NICU & PICU

25 ICCU & HCU


REKAM MEDIS
26 Instalasi Bedah Sentral

27 IGD

28 Pemulasaran Jenazah

29 Hemodialisa

30 Bank Darah 04/11/201


6
31 Bank Jaringan
04/11/201
32 Lain-lain 6
Jumlah
74 Pusat Biaya
Jumlah
Semua
hari
Jumlah
pasien
Jumlah
kunjungan
ALOS
Jumlah
Tempat
rawatan (hari)
Staf pulang pasien Tidur
pasien

Tahun 2014 2014 2014 2014 2014 2014


C. Pusat Biaya Pelayanan Medik (Final)

Instalasi Rawat Inap

33 Penyakit Dalam

34 Bedah (Surgical)

35 Anak (Paediatrik)

36 Obsterik dan Ginekologi (O & G)

37 Orthopedik

38 Psikiatri DATA
REKAM MEDIS
39 Jantung

40 Mata

41 THT

42 Kulit Kelamin

43 Saraf

44 Gigi dan Bedah mulut


Kemoterapi
04/11/201
45 Lain-lain 6
Jumlah
Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah
hari ALOS
75 Pusat Biaya Semua
Staf
rawatan
pasien
pulang
kunjungan
pasien
(hari)
Tempat
Tidur
pasien

Tahun 2014 2014 2014 2014 2014 2014


Instalasi Rawat Jalan

46 Poliklinik Penyakit Dalam

47 Poliklinik Penyakit Bedah

48 Poliklinik Penyakit Anak

49 Poliklinik Obstetrik dan Ginekologi

50 Poliklinik Orthopedik

51 Poliklinik psikiatri

52 Poliklinik Jantung
DATA
53 Poliklinik Mata REKAM MEDIS
54 Poliklinik THT

55 Poliklinik Kulit Kelamin

56 Poliklinik Saraf

57 Poliklinik Gigi dan Bedah mulut


Kemoterapi

58 Lain-lain
04/11/201
JUMLAH KESELURUHAN 6
VARIABLE DALAM TEKS FILE.
Kdrs Kode Rumah Sakit Tarif Tarif Inacbg
Klsrs Kelas Rumah Sakit SA Kode Spesial Ambulatory
Norm Nomor Rekam Medik TarifSA Tarif Spesial Ambulatory
Klsrawat Kelas Rawat Pasien SP Kode Spesial Prosedur
TariffRS Tarif Rumah Sakit DescSP Deskripsi Spesial Prosedur
Jnsrawat Jenis Perawatan Pasien TarifSP Tarif Spesial Prosedur
tglmsk Tanggal Masuk SR Kode Spesial Prosthesis
tglklr Tanggal Keluar DescSR Deskripsi Spesial Prosthesis
los Lama Hari Rawat TarifSR Tarif Spesial Prosthesis
tgllhr Tanggal Lahir SI Kode Spesial Investigation
UmurThn Umur Pasien (dalam tahun) DescSI Deskripsi Spesial Investigation
UmurHari Umur Pasien (dalam tahun) TarifSI Tarif Spesial Investigation
JK Jenis Kelamin SD Kode Special Drug
CaraPlg Cara Keluar DescSD Deskripsi Spesial Drug
Berat Berat Bayi TarifSD Tarif Special Drug
DUtama Diagnosa Primer TotalTarif Total Tarif Inacbg
D1-D29 Diagnosa Sekunder 1 - 29 NamaPasien Nama Pasien
P1-30 Prosedur 1 - 30 DPJP Dokter Penanggung Jawab Pasien
Adl Activity Daily living SEP Serat Eligibiltas Peserta
Inacbg Kode Inacbg Rujukan Surat Rujukan
Deskripsi Deskripsi Inacbg PengesahanSL3 Pengesahan Severity Level 3
BENTUK ASLI TEXT FILE
TEKNIS PENGOLAHAN DATA
 DENGAN MICROSOFT EXCELL
 Bisa dikerjakan oleh RS sendiri
 Tidak fleksible
 Ada keterbatasan jumlah record
 DENGAN SPSS/STATA
 Perlu mendalami tentang SPSS/STATA
 Cukup Flexible
 Ada keterbatasan jumlah record
 DENGAN TOOLs KHUSUS
 Seluruh proses dikerjakan oleh sistem
 RS cukup mengirimkan teks file
 Sangat Fleksible
 Database tersentral
 Hasil dapat dimanfaatkam oleh RS, Dinkes Kota,
DinkesProp dan Depkes
SURAT EDARAN KEMENKES RI
Tentang Penyelesaian Permasalahan Klaim INACBG
HK.03.03/MENKES/63/2016 HK.03.03/MENKES/518/2016
7 Oktober 2016
PERmasalahan BISA TERJADI
PESERTA VS FASKES
PESERTA VS BPJS KES
BPJS KES VS FASKES
BPJS KES VS ASOSIASI FASKES
Dasar Masalah
Severity
Level
naik

Perbedaan Pemahaman
persepsi ICD

Koding
berlebihan
MEKANISME PENANGANAN KELUHAN
PMK NO.28 Tahun 2014 Hal. 45

Penanganan keluhan merupakan


salah satu instrumen untuk
menyelesaikan masalah pelayanan
kesehatan, baik yang bersifat
administratif maupun medis
Tahapan Penyelesaian Masalah

Tim Monev Pusat & Kemkes

Tim Monev Provinsi

Tim Monev Kab/Kota

Cara musyawarah
SE PENDING KLAIM

 HK 03.03/X/1185/2015
- Sekretaris Jenderal Tgl 23 Juni 2015
- 36 kasus (14 kasus koding, 21 kasus klinis, dan 1 kasus
permasalahan administrasi)

 HK.03.03/MENKES/63/2016
- Menteri Kesehatan Tgl 29 Januari 2016
- 58 kasus (36 kasus klinis, 21 kasus koding serta 1 kasus
permasalahan administrasi)
85

04/11/201
6
86

04/11/201
6
87

58 73

04/11/201
6
88

04/11/201
6
89

04/11/201
6
Kajian Pending Klaim
diagnosis dan kode
Kode diagnosis yang sering dipermasalahkan dan
penyebabnya
Temuan data
181 jenis
kode

699 kode
bermasalah

•458 pasien
Temuan data

181 jenis Terbagi menjadi 15 • Efusi


kelompok masalah • Aritmia
kode sering • Penyakit
• Congestive Jantung
• Chronic heart Bawaan
699 kode failure • Diabetes
bermasalah • Renal failure • Viral Infection
• Chronic Kidney • Sepsis
Disease • Imbalans
• Gizi dan elektrolit
•458 pasien tumbuh
kembang


Lipid disorder
Pulmonary
• Acute coronary hypertension
syndrome • Kelainan
• Coronary artery hematologi
disease • Shock
• Penyakit paru
Alasan penolakan
Lain-lain
Penggabungan
3% 1%
Konfirmasi
10%

Penggantian
15%

Tatalaksana
55%

Penghapusan
16%

Tatalaksana Penghapusan Penggantian Konfirmasi Penggabungan Lain-lain


Dokter Admin
Prosedur tidak ruangan
dikoding
Resume tidak
lengkap Tidak melampirkan
berkas klaim yang
Belum
dalam sesuai
memahami
koding Tulisan kurang Tagihan
terbaca
pending
Kurang pemahaman
mengenai diagnosis
Salah koding
dan pengobatan

Koder Kombinasi diagnosis yang tidak


sesuai
Penghapusan diagnosis yang tidak
dilakukan prosedur

Verifikator Alasan pending kurang jelas

Perlu dicantumkan identitas


verifikator
KODER Cause and Effect Fishbone
DOKTER
Diagram CODING INACBG
Belum ada pedoman
Koding yang Lengkap Kurang Pemahaman

Penulisan Dx dan Px Tidak Spesifik


Penulisan Singkatan
Beban Kerja Tidak Standar

Tulisan sulit dibaca

Kelengkapan resume med KODING


Kurang Koord dng DPJP
TIDAK
TEPAT

Resume Medis Elektrons Ketidak sesuaian Billing


dengan Resume Medis

Link Ehr & INACBG

Pokja Koding Tim Casemix RSCM IT/EHR BILLING


NEW Grouper

ICD-10 & ICD-9-CM ICD-10 & ICD-9-CM


Th.2008 Th.2010
04/11/2016 98
Fever (kode R) sebagai diagnosis utama dan Thypoid sebagai
diagnosis sekunder, severity level naik menjadi SL III
Jika kode F (kasus jiwa) menjadi diagnosis sekunder dan ada
tindakan 94.41, 94.42, dan 94.44 hasil grouper ungroupable
Jika kode F (kasus jiwa) menjadi diagnosis sekunder dan ada tindakan
94.41, 94.42, dan 94.44 hasil grouper akan F-5-11-0 Terapi Kelompok
Perdarahan Post Partum masuk dalam Grup O-6-13-I
Persalinan Vaginal Ringan
Perdarahan Post Partum masuk dalam Grup W-4-17-I
Post Partum Diseases
Kasus SC dimana beberapa penyulit menjadi diagnosis utama
dan metode persalinan SC menjadi diagnosis sekunder, maka
hasil grouping persalinan per vaginal
HASIL GROUPING SUDAH BERUBAH MENJADI
O-6-10-X OPERASI PEMBEDAHAN CAESAR
Preterm Labour wthouat delivery (O60.0)

Diagnosis O60.0 preterm


labour without delivery
(pasien pulang), tetapi hasil
Groupernya Persalinan
Pervaginal (O-6-13-I)

Perubahan logic grouper, Hasil


Grouper : W-4-15-X Persalinan
Palsu
Ventilator Lebih Dari 96 Jam (96.72) pada perinatologi tidak
signifikan
KASUS JANTUNG

DU : CAD I25.1
Prosedur : Catheterisasi 88.56 dgn
PTCA 36.06
Hasil Grouper : Masuk kedalam
Rwat Kateterisasi

Perubahan logic grouper :


Logic groper menjadi sginifikan ke
group CBG Tindakan PTCA I-1-40-

Potrebbero piacerti anche