Sei sulla pagina 1di 9

Vol. 4 No. 2.

Desember 2018 p- ISSN: 2476-910X


e- ISSN: 2621-8291

ANALISIS PPH 21 TERHADAP GAJI KARYAWAN PADA


PT. KENCANA UTAMA SEJATI

Desi1, Edison Sagala2, Elidawati3


1
Alumni STIE Professional Manajemen College Indonesia
email: Desilim0412@gmail.com
2
Dosen Universitas Negeri Medan
email: edisonsagaladosen@gmail.com
3
Dosen STIE Professional Manajemen College Indonesia
email : elida_wen@yahoo.com

Abstract. Salaries are strongly associated with taxes. Income earned by employee is
always deducted income tax. Not all companies pay income tax with held. There are some
companies that only bear half of the income tax, there are also companies that ask their
employees to bear their own income tax. Income Tax Clause 21 shall constitute income
tax in respect of the work, services and activities carried out by individual taxpayer. The
income received in the form of salary, honorarium, allowances and other payments with
any name in connection with the work, services or activities undertaken by the taxpayer
personally in the country. The amount of Income Tax Clause 21 that must be deducted
depends on who the Taxpayer is and what form of income is received and the amount of
income received. Method in taking the data is purposive sampling. The data used is data
from PT. Kencana Utama Sejati. Methods data analysis used in this study is quantitative
methods and Techniques data analysis used is literature study techniques, interview
techniques and documentation techniques. The results of this study that many employee
status errors that are not updated in accordance with current employee conditions. So
that the occurrence of errors in the calculation, the amount reported and the excess in
deposting Income Tax Clause 21.

Key Words: salaries, Income Tax Clause 21, Calculation, reporting, deposit.

I. PENDAHULUAN sebagai konsekuensi dari statusnya


Karyawan adalah seseorang yang sebagai seorang karyawan dalam
bekerja pada suatu perusahaan. memberikan kontribusi untuk mencapai
Karyawan bertanggung jawab atas apa tujuan perusahaan. Sistem penggajian
yang sudah dikerjakannya diperusahaan. adalah salah satu hal yang berkaitan
Karyawan juga mengharapkan imbalan dengan pengelolaan kesejahteraan
dari apa yang sudah dikerjakannya di tenaga kerja sehingga harus diberi
perusahaan tersebut. perhatian khusus oleh perusahaan dalam
Gaji merupakan sebutan untuk rangka mencapai tujuannya. Gaji
imbalan yang diterima karyawan dari memiliki arti yang sangat penting bagi
perusahaan. Gaji adalah balas jasa dalam karyawan karena gaji merupakan
bentuk uang yang diterima karyawan cerminan nilai atas karya, kontribusi,

Jurnal Bisnis Kolega 55


Vol. 4 No. 2. Desember 2018 p- ISSN: 2476-910X
e- ISSN: 2621-8291

dan kinerja mereka, baik bagi (2015:2) “Pajak adalah iuran kepada kas
perusahaan, masyarakat, maupun bagi Negara berdasarkan Undang-Undang
diri mereka sendiri. Seperti halnya (yang dapat dipaksakan) dengan tidak
sistem-sistem lain yang terdapat di mendapat jasa timbal (kontraprestasi)
perusahaan, sistem penggajian rentan yang langsung dapat ditunjukkan dan
terhadap berbagai bentuk penyimpangan yang digunakan untuk membayar
(fraud) dan kesalahan manusia (human pengeluaran-pengeluaran umum.”
error).
Salah satu unsur atau jenis pajak Fungsi Pajak
penghasilan adalah PPh pasal 21 yang Fungsi pajak menurut Sumarsan
dipotong atas Penghasilan Kena Pajak (2017:5), Pajak mempunyai peranan
(PKP) sehubungan dengan upah penting dalam kehidupan bernegara,
pekerjaan yang diterima atau diperoleh khususnya di dalam pelaksanaan
wajib pajak orang pribadi dalam negeri pembangunan karena pajak merupakan
setelah dikurangi dengan Penghasilan sumber pendapatan Negara untuk
Tidak Kena Pajak (PTKP). membiayai semua pengeluaran termasuk
PPh Pasal 21 merupakan pajak pengeluaran pembangunan.
penghasilan sehubungan dengan
pekerjaan, jasa dan kegiatan yang Jenis-Jenis Pajak
dilakukan oleh Wajib Pajak orang Menurut Putra (2017:1-3) jenis
pribadi dalam negeri secara individual. pajak banyak ragamnya. Keragaman itu
Adapun penghasilan yang diterima tergantung dari sisi mana kita
berupa gaji, honorarium, tunjangan dan melihatnya. Pembagian pajak dapat
pembayaran lain dengan nama apapun dilihat dari siapa yang menanggung
sehubungan dengan pekerjaan, jasa, atau pajak, lembaga yang memungut dan
kegiatan yang dilakukan oleh wajib sifatnya:
pajak orang pribadi dalam negeri. 1. Jenis pajak yang menanggung
Besarnya PPh Pasal 21 yang harus Jenis pajak ini terbagi menjadi 2:
dipotong bergantung pada siapa Wajib a. Pajak langsung, adalah pajak
Pajaknya dan apa bentuk penghasilan yang dikenakan secara berkala
yang diterima serta jumlah penghasilan terhadap seseorang atau badan
yang diterima. usaha berdasarkan ketetapan
Berdasarkan uraian diatas maka penulis pajak. Pajak langsung dipikul
tertarik untuk melakukan penelitian oleh Wajib Pajak.
dalam perpajakan khususnya pajak atas b. Pajak tidak langsung, adalah
penghasilan orang pribadi terhadap gaji pajak yang dikenakan atas
pada sebuah perusahaan. Adapun judul perbuatan atau peristiwa.
yang diajukan oleh penulis yaitu Pemungutan pajak itu dipungut
“Analisis PPh 21 Terhadap Gaji tanpa surat penetapan pajak dan
Karyawan Pada PT. Kencana Utama bisa dialihkan pada pihak lain.
Sejati”. 2. Jenis pajak berdasarkan lembaga
pemungutan
Berdasarkan lembaga pemungutan
dibagi menjadi 2:
II. TINJAUAN PUSTAKA a. Pajak Negara, adalah pajak yang
Menurut Supramono & Damayanti pemungutannya dilaksanakan

Jurnal Bisnis Kolega 56


Vol. 4 No. 2. Desember 2018 p- ISSN: 2476-910X
e- ISSN: 2621-8291

oleh pemerintah pusat. Pajak Menurut Gunadi (2013:2), Pajak


yang termasuk pajak Negara penghasilan merupakan pajak yang
adalah pajak penghasilan, pajak dikenakan atas penghasilan yang
tambahan nilai barang dan jasa diterima atau diperoleh subjek pajak
dari pajak penjualan atas barang dalam tahun pajak. Apabila kewajiban
mewah. pajak subjektifnya bermula atau berakhir
b. Pajak daerah, adalah pajak yang dalam pertengahan tahun pajak, subjek
dipungut oleh pemerintah daerah, pajak disebut menerima atau
baik oleh daerah tingkat I memperoleh penghasilan dalam bagian
maupun oleh daerah tingkat II. tahun pajak.
Pajak daerah digunakan oleh
pemerintah daerah untuk
membiayai rumah tangganya. Pengertian Pajak Penghasilan Pasal
3. Jenis pajak berdasarkan sifatnya 21
Berdasarkan sifatnya pajak Menurut Waluyo (2012:236),
dibedakan menjadi: “PPh 21 merupakan pajak penghasilan
a. Pajak subjektif, adalah pajak yang dikenakan atas penghasilan berupa
yang berpangkal pada subjeknya gaji, upah, honorarium, tunjangan, dan
(Wajib Pajak). pembayaran lain dengan nama apapun
b. Pajak objektif, adalah pajak yang sehubungan dengan pekerjaan, jasa atau
dipungut berdasarkan objeknya kegiatan yang dilakukan oleh wajib
tanpa memerhatikan Wajib pajak orang pribadi dalam negri.”
Pajak.
Penghasilan Kena Pajak
Menurut Sumarsan (2017),
Objek Pajak
Penghasilan Kena Pajak merupakan
Menurut Pandiangan (2014:27),
dasar perhitungan untuk menentukan
“Objek pajak merupakan salah satu hal
besarnya Pajak Penghasilan yang
yang sangat penting. Dengan adanya
terutang. Penghasilan Kena Pajak untuk
objek pajak maka akan menentukan
setahun dan disetahunkan dihitung
apakah ‘sesuatu’ akan dikenakan pajak
dengan cara mengurangkan Penghasilan
dan terutang pajak, atau tidak dikenakan
Tidak Kena Pajak (PTKP) dari
pajak dan tidak terutang pajak.”
penghasilan neto. Dengan kata lain,
Penghasilan Kena Pajak (PKP) adalah
Tarif Pajak
penghasilan neto yang berada di atas
Pungutan pajak tidak lepas dari
Penghasilan Tidak Kena Pajak. Jumlah
keadilan. Dengan keadilan dapat
penghasilan neto untuk perhitungan PPh
menciptakan keadilan sosial yang sangat
pasal 21 (setahun atau disetahunkan)
penting untuk kesejahteraan masyarakat.
dihitung dengan cara mengurangkan
Dalam penerapan tarif harus
biaya jabatan dan iuran pensiun atau
mendasarkan pada keadilan. Dalam
iuran tunjangan hari tua (jaminan hari
perhitungan pajak yang terutang (pajak
tua) dari jumlah penghasilan bruto.
yang harus dibayar). Besarnya tarif pajak
dapat dinyatakan dalam persentase.
Penghasilan Tidak Kena Pajak
(PTKP)
Pengertian Pajak Penghasilan
Menurut Sumarsan (2017),

Jurnal Bisnis Kolega 57


Vol. 4 No. 2. Desember 2018 p- ISSN: 2476-910X
e- ISSN: 2621-8291

Seseorang Wajib Pajak memiliki hak melaksanakan pembayaran, dimana


untuk mengurangi penghasilan netonya pembayaran tersebut bisa melalui bank
dengan Penghasilan Tidak Kena Pajak pemerintah maupun bank swasta, kantor
(PTKP) bagi dirinya dan jika wajib pajak pos atau pembayaran secara elektronik
yang istrinya menerima atau (Online).
memperoleh penghasilan yang digabung Seluruh ketentuan diatas diatur
dengan penghasilannya, maka wajib dalam PPh Pasal 21, dimana
pajak tersebut mendapat tambahan pemotongan pajak merupakan pajak
Penghasilan Tidak Kena Pajak untuk yang dilakukan oleh pihak ke-3
istrinya sebesar Penghasilan Tidak Kena sehubungan dengan penghasilan yang
Pajak seperti dirinya. diterima oleh Wajib Pajak Orang Pribadi
dalam Negeri sehubungan dengan
Pengertian Gaji pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan.
Menurut Sukirno (2013:350),
“Gaji dapat diartikan sebagai
pembayaran kepada pekerja-pekerja III. METODE PENELITIAN
tetap dan tenaga kerja professional, Metode penelitian adalah metode
seperti pegawai pemerintah, dosen, guru, yang dilakukan dengan proses untuk
manajer dan akuntan.” mengumpulkan suatu data ataupun
informasi yang sebenarnya yang akan
Kerangka Berpikir digunakan dalam sebuah penelitian.
Pajak adalah iuran rakyat kepada Selain itu informasi ini sangat berguna
kas Negara berdasarkan Undang- bagi perusahaan dengan membantu
Undang, sehingga dapat dipaksakan membuat suatu keputusan.
dengan tiada mendapat balas jasa secara
langsung. Pajak dipungut penguasa Objek Penelitian
berdasarkan norma-norma hukum untuk Menurut Sujarweni (2015:1),
menutup biaya produksi barang-barang “Penelitian merupakan salah satu hal
dan jasa kolektif untuk mencapai yang penting dalam pengembangan ilmu
kesejahteraan umum. pengetahuan dan pendidikan, sekaligus
Pemungutan adalah pembayaran sebagai bagian yang penting dalam
atas penyerahan barang dan kegiatan perkembangan peradaban manusia.”
dibidang impor atau kegiatan usaha Objek dalam penelitian ini adalah
dibidang lain. Dalam setiap penyetoran 15 orang karyawan yang bekerja di PT.
yang akan dilakukan oleh Wajib Pajak Kencana Utama Sejati.
harus adanya Pelaporan pada
Departemen Perpajakan, mengenai Teknik Pengumpulan Data
besarnya jumlah pajak yang harus Teknik pengumpulan data adalah
dibayar. Pelaporan adalah langkah yang paling strategis dan
pemberitahuan yang berfungsi sebagai merupakan proses yang sangat penting
sarana bagi Wajib Pajak didalam dalam penelitian. Karena tujuan dalam
melaporkan dan mempertanggung suatu penelitian adalah untuk
jawabkan perhitungan jumlah pajak mendapatkan data.
terutang yang sebenarnya. Setelah itu, Ada beberapa teknik
tahap selanjutnya Wajib Pajak harus pengumpulan data yang digunakan

Jurnal Bisnis Kolega 58


Vol. 4 No. 2. Desember 2018 p- ISSN: 2476-910X
e- ISSN: 2621-8291

penulis dalam penelitian ini yaitu: menyebabkan salah perhitungan pajak


1. Studi Kepustakaan penghasilan setiap karyawan.
2. Wawancara Berikut adalah kondisi yang perlu
3. Studi Dokumentasi dianalisis dalam perhitungan PPh 21
pada PT. Kencana Utama Sejati. Hal
Jenis dan Sumber Data yang perlu dianalisa terkait dengan:
Menurut Sujarweni (2014:73), 1. Nasrullah Butar-Butar
Sumber data adalah subjek dari mana Dia adalah pegawai tetap. Statusnya
asal data penelitian itu diperoleh. menikah dengan 2 tanggungan (K /
Apabila peneliti misalnya menggunakan 2). Setelah melakukan wawancara
kuisioner atau wawancara dalam ternyata Nasrullah Butar-Butar
pengumpulan datanya, maka sumber memiliki 3 anak, sehingga
data disebut responden, yaitu orang yang tanggungan Nasrullah Butar-Butar
merespon atau menjawab pertanyaan, menjadi 3 (K/3).
baik tertulis maupun lisan. 2. Sabtu Lubis
Dia adalah pegawai tetap. Pada data
yang ada statusnya belum menikah.
IV. HASIL PENELITIAN DAN Setelah melakukan wawancara
PEMBAHASAN ternyata Sabtu sudah menikah
Setelah wawancara dengan karyawan di sehingga statusnya menjadi menikah
perusahaan adanya perbedaan sebelum dan memiliki 1 tanggungan ( K/1).
dan sesudah analisis. Hal ini
menyebabkan penulis menganalisis
kasus ini dan juga faktor- faktor yang

Jurnal Bisnis Kolega 59


Vol. 4 No. 2. Desember 2018 p- ISSN: 2476-910X
e- ISSN: 2621-8291

Penghasilan Bruto : (K/2) (K/3)

Gaji 74,580,000 74,580,000

THR 6,215,000 6,215,000

BPJS 1,030,260 1,030,260

JKK/JKM 306,504 306,504 +


Jumlah Penghasilan
Bruto 82,131,764 82,131,764
Pengurangan:

Biaya Jabatan 4,106,588 4,106,588

JHT 897,328 897,328 -

Jumlah Pengurangan 5,003,916 5,003,916


Perhitungan PPH Pasal 21:

Jumlah Penghasilan Netto 77,127,848 77,127,848


Penghasilan Tidak Kena
Pajak 67,500,000 72,000,000 -

Penghasilan Kena Pajak 9,627,848 5,127,848


Tarif PPh Pasal 21:
/
481,392.41 Tahun 256,392.41 / Tahun
Tarif PPh Pasal 21
40,116.03 / Bulan 21,366.03 / Bulan

Non NPWP 48,139.24 / Bulan 25,639.24 / Bulan

Jurnal Bisnis Kolega 60


Vol. 4 No. 2. Desember 2018 p- ISSN: 2476-910X
e- ISSN: 2621-8291

Penghasilan Bruto : (TK/0) (K/1)

Gaji 53,472,000 53,472,000

THR 4,456,000 4,456,000

BPJS 1,030,260 1,030,260

JKK/JKM 306,504 306,504 +


Jumlah Penghasilan
Bruto 59,264,764 59,264,764
Pengurangan:

Biaya Jabatan 2,963,238 2,963,238

JHT 794,129 794,129 -

Jumlah Pengurangan 3,757,367 3,757,367


Perhitungan PPH Pasal
21:

Jumlah Penghasilan Netto 55,507,397 55,507,397


Penghasilan Tidak Kena
Pajak 54,000,000 63,000,000 -

Penghasilan Kena Pajak 1,507,397 -


Tarif PPh Pasal 21:
/ /
75,369.85 Tahun - Tahun
Tarif PPh Pasal 21
/
6,280.82 Bulan - / Bulan

karena karyawan tersebut tidak


V. KESIMPULAN DAN SARAN melapor kepada Head of Tax
Kesimpulan Accounting, ataupun Head of Tax
Kesimpulan yang diambil setelah Accounting tidak memperbaharui
penelitian ini dilakukan adalah sebagai data karyawan yang kemudian
berikut: menyebabka data menjadi tidak
1. Mengenai analisa perhitungan PPh sesuai dengan keadaan yang
Pasal 21 yang didasarkan pada sebenarnya.
analisa Kartu Keluarga, KTP, dan 2. Mengenai Pelaporan PPh Pasal 21
wawancara ditemukan adanya yang dilakukan oleh PT. Kencana
kesalahan pada status atau jumlah Utama Sejati tidak sesuai,
tanggungan beberapa karyawan, dikarenakan adanya kesalahan status
dimana kesalahan tersebut terjadi karyawan sehingga menyebabkan

Jurnal Bisnis Kolega 61


Vol. 4 No. 2. Desember 2018 p- ISSN: 2476-910X
e- ISSN: 2621-8291

kesalahan perhitungan yang


mengakibatkan jumlah yang DAFTAR PUSTAKA
dilaporkan lebih besar dari yang
seharusnya. Buku
3. Penyetoran PPh Pasal 21 menjadi
tidak sesuai dikarenakan jumlah Diana, Anastasia dan Lilis Setiawati.
yang disetorkan lebih banyak yang 2014. Perpajakan Teori dan
dikarenakan adanya kesalahan status Peraturan Terkini. CV Andi
karyawan PT. Kencana Utama Offset.
Sejati.
Gunadi. 2013. Panduan Komprehensif
Saran Pajak Penghasilan. Cetakan
Dari hasil penelitian dan Kedua. Bee Media Indonesia.
pembahasan yang dilakukan serta
kesimpulan-kesimpulan yang telah Hidayat, Nurdin dan Dedi Purwana.
diuraikan sebelumnya, maka saran yang 2017. Perpajakan Teori &
dapat diberikan oleh peneliti adalah Praktik. Edisi Pertama. Jakarta :
sebagai berikut: PT RajaGrafindo Persada.
1. Saran untuk Perusahaan
a. Untuk tahun-tahun berikutnya Mardiasmo. 2013. Perpajakan Edisi
perusahaan sebaiknya selalu Revisi. CV Andi Offset.
mengikuti perkembangan tentang
perubahan Undang-Undang Mardiasmo. 2016. Perpajakan Edisi
mengenai PTKP dan tarif agar Terbaru 2016. CV Andi Offset.
penerapannya tidak salah.
b. Perusahaan harus selalu Pandiangan, Liberti. 2014. Mudahnya
melakukan pendataan terbaru Menghitung Pajak UMKM. Edisi
terhadap karyawannya mengenai Pertama. Jakarta : Mitra Wacana
status karyawan agar tidak terjadi Media.
salah perhitungan termasuk
mengenai berapa jumlah Putra, Mahardika Indra. 2017.
tanggungan yang dimiliki wajib Perpajakan Edisi Tax Amnesty.
pajak tersebut. PT Anak Hebat Indonesia.
2. Saran untuk Peneliti Selanjutnya
Peneliti selanjutnya juga disarankan Salman, Riza Kautsar. 2017. Perpajakan
untuk dapat memilih objek lain PPh dan PPN. Cetakan I. Indeks.
seperti perusahaan industri untuk
melakukan penelitian terhadap Sudaryono. 2017. Metodologi
pegawai / karyawan selain karyawan Penelitian. Cetakan I. Jakarta :
tetap. Misalnya seperti karyawan PT RajaGrafindo Persada.
harian atau BHL (Buruh Harian
Lepas). Sudirman, Rismawati dan Amiruddin
Antong. 2015. Perpajakan
Pendekatan Teori Dan Praktek.
Cetakan Kedua. Empatdua

Jurnal Bisnis Kolega 62


Vol. 4 No. 2. Desember 2018 p- ISSN: 2476-910X
e- ISSN: 2621-8291

Media. 2017. Manajemen Perpajakan.


Edisi Pertama. Jakarta Mitra
Sujarweni, Wiratna. 2015. Metodologi Wacana Media.
Penelitian Bisnis Ekonomi.
Yogyakarta : PT. Pustaka Baru.
Skripsi
Supramono dan Theresia Woro
Damayanti. 2015. Perpajakan Alfian, Muhammad. 2016. Analisis
Indonesia Mekanisme & Perencanaan Pajak Atas PPh
Perhitungan. CV Andi Offset. Pasal 21 yang Ditanggung
Institusi Sebelum dan Sesudah
Sumarsan, Thomas. 2012. Tax Review Penerapan Metode Gross Up
dan Strategi Perencanaan Pajak. Pada Politeknik Harapan
PT Indeks. Bersama Tegal. Skripsi. Tegal:
Politeknik Harapan Bersama
Sumarsan, Thomas. 2014. Perpajakan Tegal.
Indonesia Edisi 3. Permata Putri
Media. Dalughu, Meyliza. 2013. Analisis
Perhitungan dan Pemotongan
Sumarsan, Thomas. 2015. Perpajakan PPh Pasal 21 pada Karyawan PT.
Indonesia Edisi 4. : Permata Putri BPR Primaesa Sejahtera
Media. Manado. Skripsi. Manado :
Universitas Samratulangi.
Sumarsan, Thomas. 2017. Perpajakan
Indonesia Edisi 5. Permata Putri Herawati, Meifa Adisti. 2016. Analisis
Media. Perhitungan dan Pelaporan Pajak
Penghasilan PPh Pasal 21 atas
Sukirno, Sadono. 2013. Mikroekonomi Penghasilan Karyawan Tetap
Teori Pengantar. Edisi Tiga. pada PT. Hirose Electric
Jakarta. PT RajaGrafindo Indonesia. Skripsi. Jakarta :
Persada. Universitas Bhayangkara Jakarta
Raya.
Waluyo. 2012. Akuntansi Pajak. Edisi 4.
Jakarta : Salemba Empat.
Website
Waluyo. 2014. Perpajakan Indonesia.
Edisi Sebelas. Jakarta : Salemba Perhitungan Penghasilan Tidak Kena
Empat. Pajak Tahun 2017
www.kembar.id
Wind, Ajeng dan Faiz Rosida. 2010.
Excel Akuntansi Pajak Untuk
Pemula & Orang Awam. Laskar
Aksara.

Wisanggeni, Irwan dan Michell Suharti.

Jurnal Bisnis Kolega 63

Potrebbero piacerti anche