Sei sulla pagina 1di 9

Promosi Pegawai Negeri Sipil Dalam Jabatan Struktural Di Badan Kepegawaian Daerah

Kota Ternate

Hidayat Fatum
Femmy. M. G. Tulusan
Novie A. Palar

Abctract:
The purpose of this research is to find out how the promotion of CIVIL SERVANTS in the Office of the Civil
Service Agency in the area of structural Ternate city. This study uses qualitative methods. Informant this study as
much 6 officials/employees at BKD, i.e.: Secretary (1 person), head (2), the head of the subfields (1 person), CIVIL
SERVANTS ever in the promotion (1 person), and CIVIL SERVANTS have never been in the promotion (1
person). Data collection techniques used are interviews. Data analysis was done with a qualitative analysis
techniques, interactive analysis models from Miles and Hubernann. Based on research results drawn conclusion:(I)
requirements for the promotion of structural officials (i.e. rank/category, educational level, work achievement,
competency, training, structural seniority, experience, and age) applied with a fairly consistent and objective
enough. (2) Promotion of structural officials also consider it pretty consistently and fairly objective factor
of dedication and loyalty, and morality. Shove off from the results of this research, suggested:(I) forward, the
process of the promotion of structural officials at BKD Ternate city be done openly through the term of the auction
system was implemented in some areas. (2) Team Baperjakat be more rigorous and objective selection process in
the promotion of CIVIL SERVANTS in the structural position in accordance with the mandate of the ACT. No.
5 Year 2014.

Keywords: Promotion Of Civil Servants, The Structural Position

PENDAHULUAN ditetapkan dalam Peraturan Pemerintah


Di BKD Kota Ternate terdapat Nomor 13 Tahun 2002 dan Keputusan
sebanyak 15 jabatan struktural yaitu 1 Kepala Badan Kepegawaian Negara
jabatan eselon IIb (Kepala Badan), 1 Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2002
jabatan eselon IIIa (Sekretaris Badan), 4 terutama persyaratan prestasi kerja dan
jabatan eselon IIIb (Kpala Bidang), 9 pendidikan dan pelatihan (diklat) serta
jabatan eselon IVa (Kasubag dan senioritas. Promosi dalam jabatan
(Kasubid). Dari prasurvei menunjukkan struktural juga belum dilaksanakan melalui
bahwa fenomena umum masalah promosi proses seleksi terbuka sebagaimana amanat
PNS pada jabatan struktural tersebut masih UU. No.5 Tahun 2014. Indikasi
dapat ditemui pada BKD Kota Ternate, permasalahan tersebut menarik untuk
dimana promosi pegawai pada jabatan dilakukan penelitian tentang promosi PNS
struktural masih belum sepenuhnya dalam jabatan struktural di Badan
dilakukan dengan obyektif. Hal tersebut Kepegawaian Daerah.
ditunjukkan oleh masih adanya beberapa
jabatan struktural (kepala bidang, kepala
sub bidang, kepala sub bagian) yang tidak Rumusan Masalah
sepenuhnya memenuhi persyaratan yang
Dari uraian latar belakang masalah organisasi untuk dasar promosi adalah : (1)
di atas Nampak bahwa walaupun ketentuan sebagai penghargaan atas jasa-jasa
mengenai promosi PNS dalam jabatan seseorang paling sedikit dilihat dari segi
struktural sudah diatur dengan jelas dan loyalitas kepada organisasi; (2) penilaian
tegas di dalam peraturan biasanya bersifat obyektif karena cukup
perundangundangan, namun dalam dengan memperbandingkan masa kerja
kenyataan masih ada permasalahan yang orang-orang tertentu yang dipertimbangkan
dapat menunjukkan promosi PNS dalam untuk dipromosikan; dan (3) mendorong
jabatan struktural belum sepenuhnya organisasi mengembangan para
dilakukan atas dasar pertimbangan obyektif pegawainya karena pegawai yang paling
dan adil sesuai persyaratan yang sudah lama berkarya akhirnya mendapat promosi.
ditentukan. Berdasarkan latar belakang Namun demikian promosi atas dasar
masalah tersebutdapat dirumuskan masalah senioritas belum ini mempunyai
dalam penelitian ini adalah “Bagaimana kelemahan terutama pada kenyataan bahwa
promosi PNS dalam jabatan struktural di pegawai yang paling senior belum tentu
Badan Kepegawaian Daerah Kota Ternate merupakan pegawai yang paling produktif
?” atau paling mampu bekerja (Siagian, 2000,
Hasibuan 2006, Martoyo, 2000).
TINJAUAN PUSTAKA Stoner dan Wankel (2000) mangatakan
bahwa ada dua aspek utama struktur
Konsep Promosi Jabatan organisasi yaitu : (1) pembagian kerja dan
Promosi (promotion) merupakan salah satu (2) departementalisasi. Pembagian kerja
langkah dari proses manajemen merupakan pemecahan suatu tugas kerja
sumberdaya manusia dalam organisasi. sehingga setiap orang dalam organisasi
Promosi merupakan salah satu bagian dari bertanggung jawab atas dan melaksanakan
kegiatan penempatan, pemindahan, atau seperangkat kegiatan yang terbatas dan
pemeliharaan pegawai. Seperti dikatakan bukan keseluruhan tugas (Stoner dan
oleh Stoner dan Wankel (2000), Wankel, 1996).Bagan organisasi
pemindahan pegawai adalah suatu menggambarkan lima aspek struktur
pergeseran seseorang pegawai dari satu organisasi yang utama (Stoner dan Wankel,
jabatan, tingkatan organisasi, atau tempat 2000), yaitu sebagai berikut :
ke jabatan, tingkatan, atau tempat lain. Dua 1. Pembagian kerja. Setiap kotak mewakili
jenis pemindahan yang umum adalah : (1) tanggung jawab seseorang atau subunit
“promosi”, yaitu suatu pergeseran ke posisi untuk bagian tertentu dari beban kerja
yang lebih tinggi dalam hierarki organisasi; organisasi.
dan (2) “pemindahan lateral”, yaitu suatu 2. Pemimpin dan Bawahan. Garis tebal
pergeseran dari suatu posisi ke posisi yang menunjukkan garis komando (siapa
lain pada tingkatan yang sama. melapor kepada siapa).
Siagian (2000) mengatakan bahwa 3. Jenis kerja yang dilaksanakan. Label atau
pertimbangan senioritas ini ditempuh oleh uraian kotak-kotak menunjukkan tugas-
tugas kerja organisasi atau bidang-bidang dan keterampilan tertentu. Jabatan
tanggung jawab yang berbeda-beda. Pimpinan Tinggi adalah sekelompok
4. Pengelompokkan bagian-bagian kerja. jabatan tinggi pada instansi
Keseluruhan bagan menunjukkan dasar pemerintah.Sedarmayanti (2009)
pembagian aktivitas organisasi. menjelaskan bahwa jabatan struktural
5. Tingkat manajemen. Sebuah bagan tidak adalah jabatan yang secara tegas ada dalam
hanya menunjukkan pemimpin dan struktur organisasi; sedangkan jabatan
bawahan secara perorangan tetapi juga fungsional adalah jabatan yang tidak secara
hierarki manajemen secara keseluruhan. tegas disebutkan dalam struktur organisasi
Semua orang yang melapor kepada orang tetapi dari sudut fungsinya diperlukan oleh
yang sama berada pada tingkatan organisasi.
manajemen yang sama. Promosi atau pengangkatan PNS
dalam jabatan merupakan
Promosi PNS Dalam Jabatan Struktural gabungan/kombinasi antara promosi yang
Undang-Undang Kepegawaian didasarkan pada prestasi kerja dan
Nomor 43 Tahun 1999,menyebutkan senioritas. Hal itu secara tegas ditetapkan di
pengertian “jabatan” adalah kedudukan dalam Undang-Undang Nomor 43 Tahun
yang menunjukkan tugas, tanggung jawab, 1999 yang menyebutkan bahwa
wewenang, dan hak seseorang Pegawai “pembinaan PNS dilakukan dengan
Negeri Sipil dalam suatu organisasi Negara. berdasarkan pada perpaduan sistem prestasi
Jabatan dalam instansi pemerintah adalah kerja dan sistem karier yang dititikberatkan
“jabatan karier” yaitu jabatan yang hanya pada sistem prestasi kerja; dengan demikian
dapat diduduki oleh Pegawai Negeri Sipil pengangkatan dalam jabatan harus
atau Pegawai Negeri yang telah beralih didasarkan pada sistem prestasi kerja yang
status sebagai Pegawai Negeri Sipil. didasarkan atas penilaian obyektif terhadap
Jabatan karier dapat dibedakan atas dua prestasi, kompetensi, dan pelatihan
jenis yaitu : jabatan struktural dan jabatan pegawai negeri sipil. Dalam hal pembinaan
fungsional. Undang-Undang Nomor 5 kenaikan pangkat, disamping berdasarkan
Tahun 2014 tentang ASN menyebutkan sistem prestasi kerja juga diperhatikan
asanya tiga jabatan PNS/ASN yaitu : sistem karier (Penjelasan Umum
jabatan administrasi (truktural), jabatan UU.No.43/1999).
fungsional, dan jabatan pimpinan tinggi. Adapun persyaratan untuk dapat
Jabatan administrasi/struktural adalah diangkat dalam jabatan strutural menurut
sekelompok jabatan yang berisi tugas dan PP. 13 Tahun 2002, dan Keputusan Kepala
fungsi berkaitan dengan pelayanan publik BKN No. 13 Tahun 2002, adalah sebagai
serta administrasi pemerintahan dan berikut :
pembangunan. Jabatan fungsional adalah 1. Berstatus Pegawai Negeri Sipil. CPNS
sekelompok jabatan yang berisi tugas dan tidak dapat menduduki jabatan
fungsi berkaitan dengan pelayanan struktural karena masih dalam masa
fungsional yang berdasarkan pada keahlian percobaan dan belum mempunyai
pangkat. Anggota TNI dan POLRI melaksanakan tugas secara
tidak dapat menduduki jabatan profesional, efektif dan efisien.
struktural karena tidak berstatus Sedangkan sehat rohani diartikan
sebagai PNS. bahwa secara rohani seorang PNS tidak
2. Serendah-rendahnya menduduki dalam keadaan terganggu mental atau
pangkat 1 (satu) tingkat di bawah jiwanya, sehingga mampu berpikir
jenjang pangkat yang ditentukan. PNS baik dan rasional.
yang telah memiliki pangkat satu 7. Disamping keenam persyaratan
tingkat lebih rendah dari jenjang tersebut, Pejabat Pembina
pangkat untuk jabatan struktural Kepegawaian Pusat dan Pejabat
tertentu, dipandang telah mempunyai Pembina Kepegawaian Daerah perlu
pengalaman dan/atau kemampuan memperhatikan faktor-faktor sebagai
yang dibutuhkan untuk melaksanakan berikut :
jabatannya. a. Senioritas dalam kepangkatan. Ini
3. Memiliki kualifikasi dan tingkat digunakan apabila ada dua orang
pendidikan yang ditentukan. atau lebih PNS yang telah
4. Semua unsur penilaian prestasi kerja memenuhi syarat untuk diangkat
sekurang-kurangnya bernilai baik dalam jabatan struktural semuanya
dalam 2 (dua) tahun. Apabila setiap memiliki persyaratan yang sama.
unsur yang dinilai sekurang-kurangnya b. Usia. Dalam menentukan prioritas
bernilai baik dalam jangka waktu dua dari aspek usia harus
tahun terakhir, maka pegawai yang mempertimbangkan faktor
bersangkutan memenuhi salah satu pengembangan dan kesempatan
persyaratan untuk dapat yang lebih luas bagi PNS
dipertimbangkan diangkat dalam melaksanakan suatu jabatan
jabatan struktural. struktural. Dengan demikian yang
5. Memiliki kompetensi jabatan yang bersangkutan memiliki cukup
diperlukan. Kompetensi adalah waktu untuk menyusun dan
kemampuan dan karakteristik yang melaksanakan rencana kerja, serta
dimiliki oleh seseorang PNS berupa mengevaluasi hasil kerjanya.
pengetahuan, keterampilan, dan sikap c. Pendidikan dan Pelatihan (Diklat)
perilaku yang diperlukan dalam Jabatan. Diklat Kepemimpinan
pelaksanaan tugas jabatannya, (Diklatpim) merupakan
sehingga PNS yang bersangkutan pendidikan yang harus diikuti oleh
dapat melaksanakan tugasnya secara PNS yang telah atau akan diangkat
profesional, efektif dan efisien. dalam jabatan struktural. PNS
6. Sehat jasmani dan rohani. Sehat yang diangkat dalam jabatan
jasmani diartikan bahwa secara fisik struktural belum mengikuti dan
seorang PNS tidak dalam keadaan lulus Diklatpim sesuai dengan
sakit-sakitan, sehingga mampu tingkat jabatan struktural wajib
mengikuti dan lulus Diklatpim yang cocok digunakan dalam penelitian ini
selambat-lambatnya 12 (duabelas) adalah metode kualitatif.
bulan sejak yang bersangkutan Moleong (2009) mengemukakan
dilantik. Sehubungan dengan bahwa penelitian kualitatif adalah
persyaratan dari segi Diklatpim penelitian yang bermaksud untuk
ini, PP No.101 Tahun 2000 memahami fenomena tentang apa yang
tentang Pendidikan dan Pelatihan dialami oleh subyek penelitian (misalnya
Jabatan PNS menetapkan perilaku, persepsi, tindakan, dan lainnya),
tingkatan Diklatpim yaitu : (1) secara holistik, dan dengan cara deskripsi
Diklatpim Tingkat IV untuk dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada
Jabatan Struktural Eselon IV; (2) suatu konteks khusus yang alamiah dan
Diklatpim Tingkat III untuk dengan memanfaatkan berbagai metode
Jabatan Struktural Eselon III; (3) alamiah. Dalam penelitian kualitatif,
Diklatpim Tingkat II untuk peneliti berpijak dari realitas atau peristiwa
Jabatan Struktural Eselon II; dan yang berlangsung di lapangan; data
(4) Diklatpim Tingkat I untuk dituangkan secara deskriptif dalam bentuk
jabatan Struktural Eselon I. laporan dan uraian.
d. Pengalaman jabatan dapat
dijadikan bahan pertimbangan Fokus Penelitian
dalam pengangkatan PNS dalam Fokusdalam penelitian ini adalah
jabatan struktural. Apabila promosi PNS dalam jabatan struktural,
terdapat beberapa calon pejabat yaitu pengangkatan atau penempatan PNS
struktural, maka pegawai yang dalam jabatan struktural tertentu atau
memiliki pengalaman lebih promosi ke jabatan struktural yang lebih
banyak dan memiliki korelasi tinggi. Fokus penelitian tersebut diamati
jabatan dengan jabatan yang akan dari obyektivitas dalam melakukan promosi
diisi, lebih layak untuk dapat sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan
dipertimbangkan. dalam peraturan perundang-undangan yang
berlaku, seperti : pangkat, kompetensi
jabatan, kualifikasi (pendidikan formal dan
diklat jabatan), pengalaman jabatan, dan
persyaratan obyektif lainnya seperti
METODOLOGI PENELITIAN prestasi kerja, kepemimpinan, kerja sama.
Metode Penelitian
Jenis penelitian dapat Informan Penelitian
dikelompokkan menurut tujuan, Adapun informan dalam penelitian
pendekatan, tingkat eksplanasi, dan jenis ini diambil dari pejabat struktural dan
data. Sesuai dengan tujuanpenelitian ini pegawai staf/pelaksana pada Badan
ialah untuk mengetahui efisiensi Kepegawaian Daerah Kota Ternate.
administrasi perkantoran, maka metode Jumlah seluruh informan yang berhasil
diwawancarai ada sebanyak 6 orang dengan (1) Wawancara ; digunakan untuk
perincian sebagai berikut : mengumpulkan data primer dari
1) Kepala/Sekretaris informan yang terpilih. Dalam
BKD melakukan wawancara ini digunakan
pedoman wawancara yang telah
: 1 orang; dipersiapkan terlebih dahulu.
2) Kabid Pengadaan,Pemberhentian dan (2) Observasi; yaitu melakukan
Informasi pengamatan secara langsung peristiwa
yang berkaitan dengan
: 1 orang; obyek/variabel/fokus yang diteliti,
3) Kepala Bidang Informasi & Data guna melengkapi data primer hasil
Kepegawaian wawancara.
(3) Studi dokumentasi; yaitu melakukan
: 1 orang; mengumpulkan data sekunder sebagai
4) Kepala Sub Bidang Mutasi dan pelengkap data primer. Teknik
Pensiun pengumpulan data ini dilakukan
dengan menghimpun dan menelaah
: 1 orang; data yang telah tersedia di Badan
5) Pegawai yang pernah Kepegawaian Daerah Kota Ternate.
dipromosi
Teknik Analisis Data
Penelitian ini merupakan penelitian
: 1 orang; yang bersifat kualitatif, sehingga data yang
6) Pegawai yang belum pernah dipromosi terkumpul dalam penelitian ini diolah dan
dianalisis secara kualitatif dengan
: 1 orang. menggunakan kata-kata yang disusun ke
Instrumen dan Teknik Pengumpulan dalam teks yang diperluas. Dalam hal ini
Data teknis analisis kualitatif yang digunakan
Metode pengumpulan data tersebut ialah model analisis interaktif dari Miles
digunakan dengan pertimbangan : (1) dan Hubernann.
menyesuaikan metode kualitatif lebih Adapun langkah-langkah analisis
mudah apabila berhadapan dengan data yang dimaksudkan yaitu terdiri dari :
kenyataan jamak; (2) metode ini bertujuan pengumpulan data (data
menyajikan secara langsung hakekat collection),dilanjutkan dengan reduksi data
hubungan antara peneliti dan responden, (data reduction) , penyajian data (data
dan (3) metode ini lebih peka dan lebih display), dan berakhir pada penarikan
dapat menyesuaikan diri dengan banyak kesimpulan dan verifikasi (conclust
penajaman pengaruh bersama terhadap drawing and verivication).
pola-pola nilai yang dihadapi (Moleong,
2009).
HASIL PENELITIAN DAN dan obyektif terutama tentang persyaratan-
PEMBAHASAN persyaratan promosi sebagaimana yang
Sebagaimana disebutkan di atas ditetapkan dalam PP.13 Tahun 2002 dan
bahwa promosi PNSdalam jabatan juga dalam Undang-Undang Nomor 5
struktural pejabat structural mengacu atau Tahun 2014 tentang ASN (pasal 72).
berpedoman pada Peraturan Pemerintah Menurut hasil penelitian ini bahwa proses
Nomor 13 Tahun 2002, dan Keputusan seleksi untuk promosi sudah dilakukan
Kepala Badan Kepegawaian Negara dengan baik dan obyektif namun belum
Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2002. secara terbuka. Proses seleksi untuk
Dalam peraturan tersebut disebutkan bahwa promosi jabatan struktural dilaksanakan
jabatan struktural adalah suatu kedudukan oleh Tim Baperjakat yang diketuai oleh
yang menunjukkan tugas, tanggung jawab, Sekretaris Kota dan dibantu oleh seorang
wewenang, dan hak pegawai negeri sipil sekretaris tim (Kepala BKD) dan tiga orang
dalam rangka memimpin suatu satuan anggota yang ditunjuk oleh Sekretaris Kota.
organisasi Negara. Sedangkan tingkatan Obyektivitas dalam promosi pejabat
dari jabatan struktural itu disebut Eselon, struktural sudah cukup baik dan cukup
yaitu Eselon tertinggi adalah Eselon Ia konsisten dengan peraturan terutama
sampai Eselon terendah yaitu Eselon V. menyangkut persyaratan untuk promosi
Menurut ketentuan PP.41 Tahun 2007 seperti pangkat/golongan, pendidikan,
tentang Organisasi Perangkat Daerah (pasal prestasi kerja, kompetensi jabatan, diklat
35) bahwa jabatan struktural tertinggi di struktural/penjenjangan, pengalaman
Daerah Kabupaten/Kota adalah adalah kerja/jabatan, usia, dedikasi dan loyalitas,
jabatan struktural Eselon IIa (Sekretaris dan moralitas. Menurut pra informan
Daerah).Kepala Dinas dan Kepala Badan bahwa secara umum seleksi dan penetapan
merupakan jabatan structural Eselon IIb. pejabat struktural yang ada sekarang ini di
Di Badan Kepegawaian Daerah BKD sudah cukup obyektif.
(BKD) Kota Ternate terdapat sebanyak 17 Ke depan persyaratan untuk
(tujuhbelas) Jabatan Struktural, yang terdiri promosi yang ditetapkan dalam PP.No.13
dari : 1 (satu) jabatan struktural eselon IIb Tahun 2002 dan juga UU.No.5 Tahun 2014
(yakni Kepala Badan), kemudian 1 (satu) harus lebih kosisten
jabatan struktural eselon IIIa (Sekretaris diterapkan/dilaksanakan dengan obekif.
Badan), 4 (empat) jabatan struktural eselon Seleksi promosi pejabat struktural di
IIIb (para Kepala Bidang), dan 11 (sebelas) hendaklah dapat menerapkan sistem
jabatan struktural eselon IVa (para Kepala terbuka melalui lelang jabatan sebagaimana
Sub-Bagian dan Kepala Sub-Bidang). yang telah berhasil dilaksanakan di daerah
Semua jabatan struktural/eselon tersebut lain di Indonesia. Hal itu perlu dilakukan
sudah terisi oleh pejabat definitif. sehingga pejabat struktural yang dipromosi
Peneelitian ini melihat apakah dalam jabatan struktural benar-benar
promosi PNS dalam jabatan struktural memenuhi persyaratan yang sudah
dilaksanakan/diterapkan secara konsisten ditetapkan terutama persyaratan
pangkat/golongan, prestasi kerja, diklat,
kompetensi jabatan, dan syarat lain seperti DAFTAR PUSTAKA
loyalitas dan dedikasi serta moralitas. Dessler, G. 2002. Manajemen Sumber
Daya Manusia.Jakarta: PT.
KESIMPULAN DAN SARAN
Prenhalindo.
Kesimpulan
Tujuan penelitian ini adalah untuk Bungin, B.M. 2010.Penelitian
mengetahui bagaimana promosi PNS dalam Kualitatif.Jakarta: PT. Kencana.
jabatan struktural di Badan Kepegawaian Gibson,L.J. Ivancevich J. Dan Donnely,J.
Daerah Kota Ternate. Berdasarkan hasil R. 1998.Organisasi, (terjemahan).
penelitian penelitian ditarik kesimpulan : Jakarta: Erlangga.
1. Persyaratan-persyaratan untuk promosi
pejabat struktural (yaitu Gomes, F.C.Manajemen Sumber Daya
pangkat/golongan, tingkat pendidikan, Manusia.Yogyakarta: ANDI Offset.
prestasi kerja, kompetensi jabatan, Malayu, H. 2006.Manajemen.Jakarta:
senioritas, diklat struktural, pengalaman, Gunung Agung.
dan usia) telah diterapkan dengan cukup
Handoko, H.T.Manajemen Personalia dan
konsisten dan cukup obyektif namun
Sumber Daya Manusi.Yogyakarta:
masih harus terap ditingkatkan.
BPFE-UGM.
2. Promosi pejabat struktural juga telah
mempertimbangkan faktor dedikasi dan Martoyo. S. 2000.Manajemen Sumber
loyalitas, dan faktor moralitas namun Daya Manusia.Yogyakarta: BPFE.
masih harus juga ditingkatkan. Moleong, L. J. 2006.Metodologi Penelitian
Saran Kualitatif.Bandung: PT. Remaja
Bertolak dari hasil penelitian ini, Rosdakarya.
maka perlu dikemukakan beberapa saran
sebagai berikut : Moekijat. 2002.Manajemen
1. Persyaratan-persyaratan untuk promosi Kepegawaian.Jakarta. Gunung
pejabat struktural (yaitu Agung.
pangkat/golongan, tingkat pendidikan, Nugroho, R. 2008.Public Polic.Jakarta: PT.
prestasi kerja, kompetensi jabatan, Elex Media Komputindo.
senioritas, diklat struktural, pengalaman,
Robbins, P. Stephan. 2006.Teori
dan usia) harus tetap ditingkatkan agar
Organisasi : Struktur, Desain dan
lebih efektif dan efisien dalam
Aplikasi, Edisi Bahasa
pelaksanaan promosi yang lebih relevan.
Indonesia.Jakarta: Arcan.
2. Promosi pejabat struktural juga
mempertimbangkan faktor dedikasi dan Robbins, P. Stephan. 2006. Perilaku
loyalitas, dan faktor moralitas harus Organisasi, Edisi Bahasa Indonesia.
lebih ditingkatkan guna mencapai proses Jakarta: PT.Indeks Kelompok
promosi yang efektif. Gramedia.
Rohidi,R. dan Mulyarto,T. 2006.Analisis 2000 tentang Pengangkatan PNS
Data Kualitatif.Jakarta: UI-Press. Dalam Jabatan Struktural.
Sedarmayanti. 2009.Manajemen Sumber
Daya Manusia : Reformasi Birokrasi
dan Manajemen Pegawai Negeri
Sipil. Bandung: PT.Rafika Aditama.
Sembiring,M. 2012.Budaya dan Kinerja
Organisasi : Perspektif Organisasi
Pemerintah.Bandung: Fokus Media.
Siagian, S.P. 2000.Manajemen Sumber
Daya Manusia.Jakarta: Gunung
Agung.
Stoner,L.J. dan Wankel, C.
2000.Manajemen, (terjemahan),
Jakarta: Intermedia.
Sumber Lain :
Undang-Undang RI. Nomor 32 Tahun 2004
Tentang Pemerintahan Daerah.
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014
tentang Aparatur Sipil Negara (ASN).
Peraturan Pemerintah RI. Nomor 100
Tahun 2000 Tentang Pengangkatan
Pegawai Negeri Sipil Dalam Jabatan
Struktural sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Pemerintah Nomor
13 Tahun 2002 Tentang Perubahan
Atas PP Nomor 100 Tahun 2000.
Peraturan Pemerintah RI. Nomor 41 Tahun
2007 Tentang Organisasi Perangkat
Daerah.
Keputusan Kepala Badan Kepegawaian
Negara RI. Nomor 13 Tahun 2002
Tentang Ketentuan Pelaksanaan PP
Nomor 13 Tahun 2002 Tentang
Perubahan Atas PP.No.100 Tahun

Potrebbero piacerti anche