Sei sulla pagina 1di 7

PENINGKATAN KUALITAS PENDIDIK SEKOLAH DASAR DALAM

MENGHADAPI REVOLUSI INDUSTRI 4.0

IMPROVING THE QUALITY OF BASIC SCHOOL EDUCATION IN


FACING INDUSTRIAL REVOLUTION 4.0
Fatmawati1a, A Khoer2, Dwika RA3, Chicy SR4, Dira AK5
1
Universitas Djuanda, Jl. Tol Ciawi No.1, Ciawi Bogor, Jawa Barat 16720

a
Korespondensi: Fatmawati, Email: fatmawatisania88@gmail.com

ABSTRACT

Currently the world is entering the era of the industrial revolution 4.0 where technology has become the
basis in human life. Everything becomes infinite and unlimited due to the development of the internet and
digital technology. This era has influenced various aspects of life both in the fields of economics, politics,
culture, art and even to the world of education. The world of education is required to keep abreast of rapidly
developing technology and utilize information and communication technology as more and all-advanced
facilities to expedite the learning process. Educators and education personnel as the front guard in the world of
education must improve their competence in facing the era of education 4.0. The students they encounter are
millennials who are familiar with the digital world. However, educators in Bojongmurni Village did not know
about the industrial revolution 4.0, so this community service was conducted to provide an understanding of the
industrial revolution 4.0 in an effort to improve the quality of educators in Bojongmurni Village, especially
educators in elementary schools. This activity was carried out in Bojongmurni Village, Ciawi District, and the
target was for educators who were spread out in Bojongmurni Village, which consisted of 20 participants. The
method of community service used is the socialization of the 4.0 industrial revolution, the socialization of how
to become a teacher in the era of the industrial revolution 4.0. The impact of this community service program
shows that there is a new understanding gained by educators in Bojongmurni Village regarding education in the
industrial revolution era 4.0.

Keywords: Industrial Revolution, Quality, Educators

ABSTRAK

Saat ini dunia tengah memasuki era revolusi industri 4.0 dimana teknologi telah menjadi basis dalam
kehidupan manusia. Segala hal menjadi tanpa batas dan tidak terbatas akibat perkembangan internet dan
teknologi digital. Era ini telah mempengaruhi berbagai aspek kehidupan baik di bidang ekonomi, politik,
kebudayaan, seni bahkan sampai ke dunia pendidikan. Dunia pendidikan dituntut harus mengikuti
perkembangan teknologi yang sedang berkembang pesat serta memanfaatkan teknologi informasi dan
komunikasi sebagai fasilitas lebih dan serba canggih untuk memperlancar proses pembelajaran. Pendidik dan
tenaga kependidikan sebagai garda terdepan dalam dunia pendidikan harus meningkatkan kompetensi dalam
menghadapi era pendidikan 4.0. Peserta didik yang dihadapi merupakan generasi milenial yang tidak asing lagi
dengan dunia digital. Namun, para pendidik di Desa Bojongmurni belum mengetahui tentang revolusi industri
4.0, sehingga dilakukan kegiatan pengabdian masyarakat ini untuk memberikan pemahaman mengenai revolusi
industri 4.0 dalam upaya meningkatkan kualitas pendidik di Desa Bojongmurni, khususnya di Sekolah Dasar.
Kegiatan ini dilaksanakan di Desa Bojongmurni Kecamatan Ciawi dan sasarannya adalah pendidik yang terdiri
dari 20 peserta. Metode pengabdian masyarakat yang digunakan adalah melalui kegiatan seminar mengenai
revolusi industri 4.0, sosialisasi bagaimana menjadi guru di era revolusi industri 4.0. Dampak program
pengabdian masyarakat ini menunjukkan adanya pemahaman baru yang didapat oleh para pendidik di Desa
Bojongmurni mengenai pendidikan di era revolusi industri 4.0.

Kata Kunci: Revolusi Industri, Kualitas, Pendidik

PENDAHULUAN

Lee et al (2013) menjelaskan, industri 4.0 ditandai dengan peningkatan digitalisasi


manufaktur yang didorong oleh empat faktor: 1) peningkatan volume data, kekuatan
komputasi, dan konektivitas; 2) munculnya analisis, kemampuan, dan kecerdasan bisnis; 3)
terjadinya bentuk interaksi baru antara manusia dengan mesin; dan 4) perbaikan instruksi
transfer digital ke dunia fisik, seperti robotika dan 3D printing. Lifter dan Tschiener (2013)
menambahkan, prinsip dasar industri 4.0 adalah penggabungan mesin, alur kerja, dan sistem,
dengan menerapkan jaringan cerdas di sepanjang rantai dan proses produksi untuk
mengendalikan satu sama lain secara mandiri.

Revolusi industri 4.0 merupakan kecenderungan perubahan dari kehidupan tradisonal


menuju kehidupan modern dimana tidak ada pembatasan dari berbagai faktor kehidupan
seperti batas wilayah, sosial, geografis, budaya, ekonomi dan aspek-aspek lainnya yang
dipicu dan dipacu oleh kemajuan media komunikasi.

Era revolusi industri 4.0 mengubah konsep pekerjaan, struktur pekerjaan, dan
kompetensi yang dibutuhkan dunia pekerjaan. Sebuah survei perusahaan perekrutan
internasional, Robert Walters, bertajuk Salary Survey 2018 menyebutkan, fokus pada
transformasi bisnis ke platform digital telah memicu permintaan profesional sumber daya
manusia (SDM) yang memiliki kompetensi yang jauh berbeda dari sebelumnya.

Secara fungsional, pendidikan pada dasarnya ditujukan untuk menyiapkan manusia


menghadapi masa depan agar hidup lebih sejahtera, baik sebagai individu maupun secara
kolektif sebagai warga masyarakat, bangsa maupun antar bangsa. Guru ataupun dikenali juga
sebagai pengajar, pendidik, dan pengasuh merupakan tenaga pengajar dalam institusi
pendidikan seperti sekolah maupun kelas bimbingan yang tugas utamanya mendidik,
mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik.
Guru merupakan tenaga profesional yang melakukan tugas pokok dan fungsi untuk
meningkatkan pengetahuan dan wawasan, skill, mental dan akhlak peserta didik sebagai aset
bangsa.

Revolusi Industri 4.0 yang sarat akan teknologi yang super cepat akan membawa
perubahan yang cukup signifikan, salah satunya terhadap sistem pendidikan di Indonesia.
Perubahan dalam sistem pendidikan tentunya akan berdampak pula pada peran guru sebagai
tenaga pendidik. Guru dituntut memiliki kompetensi tinggi untuk menghasilkan peserta didik
yang mampu menjawab tantangan Revolusi Industri 4.0.

Cara dan strategi yang dapat dipergunakan untuk meningkatkan kualitas pendidik dan
tenaga kependidikan, adalah: melalui: (1) pendidikan formal; (2) pendidikan dan pelatihan;
(3) bimbingan atasan; (4) bimbingan teman sejawat; (5) workshop, lokakarya, seminar, dan
sosialisasi program; (6) magang, tukar menukar tenaga dalam bentuk kerjasama; dan (7) studi
banding, outbond, dan atau rekreasi.

MATERI DAN METODE

Metode Pelaksanaan Kegiatan Pengabdian Masyarakat

Metode yang digunakan untuk meningkatkan kualitas pendidik di sekolah dasar dalam
menghadapi revolusi industri 4.0 adalah melalui kegiatan seminar pendidikan kepada para
pendidik. Seminar pendidikan tersebut mengangkat tema “Peningkatan Kualitas Pendidik dan
Tenaga Kependidikan dalam menghadapi Revolusi Industri 4.0”. Kegiatan seminar ini
mengundang Kepala SDN Bojongmurni yaitu Momon Heryana, S.Pd, Dr. H. Agus Suhendi,
M.Pd. selaku pengawas dan 20 guru sekolah dasar se-gugus 03 Citapen. Metode kegiatan
seminar digunakan untuk menyosialisasikan mengenai pendidikan di era revolusi industri 4.0.

Sasaran dan Waktu Kegiatan

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilaksanakan di Desa Bojongmurni,


Kecamatan Ciawi, Kabupaten Bogor. Kegiatan ini dibatasi 25 peserta. Pada saat dilakukan
pendataan awal, peserta berjumlah 25 orang, namun hanya 20 orang saja yang hadir
mengikuti kegiatan seminar pendidikan. Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 4 September
2019.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Revolusi industri 4.0 merupakan kecenderungan perubahan dari kehidupan tradisonal


menuju kehidupan modern dimana tidak ada pembatasan dari berbagai faktor kehidupan
seperti batas wilayah, sosial, geografis, budaya, ekonomi dan aspek-aspek lainnya yang
dipicu dan dipacu oleh kemajuan media komunikasi. Guru (Kristiawan dan Rahmat, 2018)
harus menjadi peneliti dalam menghadapi permasalahan lainnya yaitu tantangan masyarakat
global. Di era revolusi industri 4.0, guru sangat dituntut meningkatkan profesionalitasnya
sebagai pengajar dan pendidik. Di samping profesionalitas, guru juga harus menghadapi
beberapa kata kunci dunia pendidikan yaitu, kompetisi, transparansi, efisiensi, dan kualitas
tinggi. Dari segi sosial, masayarakat global akan menjadi sangat peka dan peduli terhadap
masalah-masalah demokrasi, hak asasi manusia, dan isu lingkungan hidup.

Guru pada era industri 4.0 ditantang untuk melakukan akselerasi terhadap perkembangan
informasi dan komunikasi. Pembelajaran di kelas dan pengelolaan kelas, pada abad ini harus
disesuaikan dengan standar kemajuan teknologi informasi dan komunikasi. Menurut Susanto
(2010), terdapat 7 tantangan guru di era revolusi industri 4.0, yaitu teaching in multicultural
society (mengajar di masyarakat yang memiliki beragam budaya dengan kompetensi multi
bahasa), teaching for the construction of meaning (mengajar untuk mengkonstruksi
makna/konsep), teaching for active learning (mengajar untuk pembelajaran aktif), teaching
and technology (mengajar dan teknologi), teaching with new view about abilities (mengajar
dengan pandangan baru mengenai kemampuan), teaching and choice (mengajar dan pilihan),
teaching and accountability (mengajar dan akuntabilitas).

Para pendidik di Desa Bojongmurni khususnya di sekolah dasar belum mengetahui


mengenai tantangan guru di era revolusi industri 4.0. Kegiatan seminar ini dilakukan guna
memberikan pengetahuan kepada para pendidik mengenai hal tersebut. Jika pendidik telah
memahami, maka ia akan berupaya meningkatkan kompetensinya.

Khadijah (2017: 159) keberadaan guru yang profesional dan berkompeten merupakan
suatu keharusan untuk memudahkan pencapaian tujuan pembelajaran. Guru yang profesional
mampu mencerminkan sosok keguruannya dengan wawasan yang luas dan memiliki
sejumlah kompetensi yang menunjang tugasnya.

Di era revolusi industri 4.0 ini guru dengan kemampuan artifisialnya dapat
membelajarkan siswa dalam jumlah besar, bahkan dapat melayani siswa yang tersebar di
seluruh penjuru dunia. Guru bukan lagi hanya mengendalikan siswa yang belajar di kelas,
tetapi ia mampu membelajarkan jutaan siswa di kelas dunia memberi pelayanan secara
individual pada waktu yang bersamaan sehingga dengan teknologi informasi internet, ilmu
pengetahuan dapat di transmisikan pada kecepatan tinggi. Tuntutan kemampuan dan
kesempatan untuk mengakumulasi, mengolah, menganalisis, mensintesa data menjadi
informasi, kemudian menjadi ilmu pengetahuan yang bermanfaat sangatlah penting artinya
dalam dunia informasi saat ini. Guru yang profesional (Kunandar, 2007) adalah orang yang
terdidik dan terlatih dengan baik, serta memiliki pengalaman yang kaya di bidangnya.

Kegiatan seminar pendidikan memberikan wawasan baru kepada para pendidik di Desa
Bojongmurni bagaimana meningkatkan profesionalisme guru dalam menghadapi tantangan
global atau revolusi industri 4.0.

Menurut Karwati dan Priansa (2014) strategi dalam menghadapi tantangan


profesionalisme guru di era revolusi industri 4.0 adalah sebagai berikut:

1. Pengembangan Kompetensi Pedagogis


Kompetensi pedagogis atau kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran
merupakan tulang punggung keberhasilan proses pendidikan di sekolah. Kompetensi
pedagogis ini terkait dengan cara mengajar yang baik dan tepat, sehingga proses
pembelajaran dapat berjalan dengan lancar dan efektif.
2. Pengembangan Kompetensi Teknik Informasi
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi informasi terutama pada pendidikan
saat ini terus bekembang. Modernisasi pada pendidikan membuat segala sesuatunya
menjadi lebih lancar dan mudah.
3. Pengembangan Kompetensi Kepribadian
Kompetensi Kepribadian adalah kemampuan personal yang mencerminkan
kepribadian yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan berwibawa dan menjadi teladan bagi
peserta didik serta berakhlak mulia.
4. Pengembangan Kompetensi Sosial
Guru yang efektif adalah guru yang mampu membawa siswanya dengan berhasil
mencapai tujuan pengajaran. Mengajar di depan kelas merupakan perwujudan interaksi
dalam proses komunikasi.
Menurut Undang-undang Guru dan Dosen kompetensi sosial adalah “kemampuan
guru untuk berkomunikasi dan berinteraksi secara efektif dan efisien dengan peserta
didik, sesama guru, orangtua/wali peserta didik, dan masyarakat sekitar”.
Surya (2003) mengemukakan kompetensi sosial adalah kemampuan yang diperlukan
oleh seseorang agar berhasil dalam berhubungan dengan orang lain. Dalam kompetensi
sosial ini termasuk keterampilan dalam interaksi sosial dan melaksanakan tanggung
jawab sosial.

KESIMPULAN DAN IMPLIKASI

Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan di atas maka yang menjadi kesimpulan
dalam tulisan ini adalah keberadaan guru bukan hanya sebagai pengajar yang berusaha
mentransformasikan (memindahkan) ilmu pengetahuan kepada anak didiknya melainkan juga
berperan dalam upaya membina dan membimbing anak didiknya ke arah kemajuan suatu
masyarakat bahkan kemajuan suatu bangsa. Dalam menjalankan perannya itu seorang guru
tidak dapat terlepas dari tantangantantangan yang harus di hadapi dan peluang-peluang yang
bisa di dapatkan. Era revolusi industri 4.0 sebagai suatu era yang di tandai dengan berbagai
tantangan dimana tantangan-tantangan tersebut dapat bermanfaat dan membina
keberuntungan jika di pahami karakteristiknya. Namun dapat pula menjadi suatu ancaman
yang membahayakan jika keliru dalam meresponnya. Guru diharapkan dapat selalu belajar
sehingga dapat menghadapi tantangan-tantangan yang ada, dikarenakan demi memajukan
serta membimbing para peserta didik ke arah yang baik, yang diharapkan oleh bangsa ini,
yaitu sebagai generasi penerus bangsa yang kreatif dan inovatif serta berakhlak mulia.

Implikasi dari kegiatan seminar pendidikan ini yaitu para pendidik di Desa Bojongmurni
khususnya di sekolah dasar dapat mengetahui mengenai revolusi industri 4.0, pendidikan di
era revolusi industri 4.0 dan bagaimana meningkatkan profesionalisme guru dalam
menghadapi tantangan global atau revolusi industri 4.0.
UCAPAN TERIMA KASIH

Ucapan terima kasih disampaikan kepada kepada Kepala Desa Bojongmurni Kecamatan
Ciawi yang sudah mendukung penuh pelaksanaan program, serta Kepala SDN Bojongmurni
yang telah menerima Tim KKN Kelompok 11 FKIP dengan baik dan antusias. Tak lupa
ucapan terima kasih juga disampaikan kepada para guru se-gugus 03 Citapen yang turut hadir
dalam kegiatan seminar pendidikan.

DAFTAR PUSTAKA

Aprillinda, M. 2019. Perkembangan Guru Profesional di Era Revolusi Industri 4.0. Prosiding
Seminar Nasional Pendidikan Program Pascasarjana Universitas PGRI Palembang.
Palembang: Universitas PGRI Palembang.

Karwati, Euis, Priansa, & Donni. 2014. Manajemen Kelas Guru Profesional yang Inspiratif,
Kreatif, Menyenangkan dan Berprestasi. Bandung: Alfabeta.

Khadijah, S. 2017. Efektivitas Pelatihan Kompetensi dalam Peningkatan Kinerja Guru di


SMPN 1 Batang Gangsal. Jurnal Mitra Manajemen Vol.1 No.1.

Kristiawan, M., & Rahmat, N. 2018. Peningkatan Profesionalisme Guru melalui Inovasi
Pembelajaran. Jurnal Iqra': Kajian Ilmu Pendidikan Vol.3 No.2, 373-390.

Kunandar. 2007. Guru Profesional Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan


(KTSP) dan Persiapan menghadapi Sertifikasi Guru. Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada.

Mahmud, A. 2009. Mengembangkan Kompetensi Guru melalui Lesson Study. Jurnal Forum
Kependidikan Volume 28 No.2.

Potrebbero piacerti anche