Sei sulla pagina 1di 9

Jurnal Akademika Baiturrahim

Vol.7 No 1, Maret 2018

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN MOTIVASI IBU DENGAN


PEMBERIAN MP-ASI DI WILAYAH KERJA
PUSKESMAS RAWASARI KOTA JAMBI
Iin Indrawati1, Putri Qoriah Anggini2
1
Program Studi D3 Keperawatan STIKes Baiturrahim Jambi
2
Program Studi D3 Kebidanan STIKes Baiturrahim Jambi
Email:iinian737497@gmail.com

ABSTRACT
Prevalence of malnutrition in Indonesia 2013, consists of 5.7% and 13.9% malnutrition.
Giving breast milk too early may have a negative impact on the health of the baby. In infants
who have missed the MP-ASI will lead to malnutrition. This research was conducted using
the analytical method. The research was conducted in 2-14 September 2016. The population
in this study were mothers of infants aged 6-11 months in Puskesmas Rawasari Jambi City in
Agust 2016 that is 73 babies. The research sample is taken by simple random sampling
technique totaling 42 babies. Collecting data in this study using a questionnaire measuring
instrument with a questionnaire. The analysis used were univariate and bivariate. The results
showed that most respondents had a good knowledge of 30 respondents (71%), less well
motivated as many as 25 respondents (40%) and have good behavior, namely 23 respondents
(55%). The analysis showed that there is not a relationship between the mother's knowledge
with the mother’s habit of giving breast milk p value 0,192.and motivationshowed that there
is a relationship with the mother's habit of giving breast milk p value 0,008 in that region
Rawasari Work Puskesmas Kota Jambi.And alpha value 0.005.

Keywords: Awareness, Motivation Award MP ASI

ABSTRAK
Prevalensi gizi di Indonesia tahun 2013 terdiri dari 5,7% gizi buruk dan 13,9% gizi kurang.
Pemberian MP-ASI terlalu dini dapat memberikan dampak negatif terhadap kesehatan bayi.
Pada bayi yang terlambat mendapatkan MP-ASI akan memicu terjadinya gizi kurang.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitik.Waktu penelitian dilakukan tanggal 2-
14 September 2016. Populasi adalah ibu dari bayi usia 6-11 bulan di Wilayah Kerja
Puskesmas Rawasari berjumlah 73 bayi. Sampel diambil dengan teknik simple random
sampling yang berjumlah 42 bayi. Pengumpulan data menggunakan kuesioner. Analisis yang
digunakan adalah analisis univariat dan bivariat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 30
responden (71%) memiliki pengetahuan baik, 25 responden (40%) memiliki motivasi kurang
baik dan 23responden (55%) memiliki pemberian MP ASI yang baik. Hasil analisis tidak
terdapat hubungan pengetahuan ibu dengan pemberian MP-ASI di Wiilayah Kerja Wilayah
Kerja Puskesmas Rawasari Kota Jambi dengan p value 0,192.Terdapat hubungan motivasi
ibu dengan pemberian MP-ASI dengan p value 0,008 dan nilai alpha 0,05.

Kata Kunci: Pengetahuan, Motivasi pemberian MP ASI

70
Jurnal Akademika Baiturrahim
Vol.7 No 1, Maret 2018

PENDAHULUAN menjaga kesehatan upaya pencegahan


beberapa penyakit atau masalah kesehatan
Angka Kematian Bayi (AKB) (Badriah, 2011). Makanan pendamping
adalah indikator status kesehatan yang ASI merupakan makanan tambahan bagi
peka dalam menerangkan derajat bayi.Makanan ini harus menjadi
kesehatan masyarakat.Salah satu masalah pelengkap dan dapat memenuhi
kesehatan utama di Indonesia adalah kebutuhan bayi.Hal ini menunjukkan
masih tingginya angka kematian bahwa makanan pendamping ASI berguna
bayi.Secara umum, kematian bayi dan untuk memenuhi kekurangan zat-zat gizi
anak dipengaruhi oleh faktor sosial yang terkandung dalam ASI.Dengan
ekonomi pada individu dan masyarakat. demikian cukup jelas bahwa peranan
Variabel antara yang mempengaruhi makanan tambahan bukan sebagai
kematian bayi meliputi faktor maternal pengganti ASI tapi untuk melengkapi atau
dan kesehatan perorangan (Badriah, 2011) mendampingi ASI (Waryana, 2010).
Berdasarkan hasil Riset Menurut Pudjiadi (2000),
Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013 pemberian MP-ASI terlalu dini dapat
didapat hasil prevalensi gizi di Indonesia mengganggu pemberian ASI eksklusif
terdiri dari 5,7% gizi buruk dan 13,9% serta meningkatkan angka kesakitan pada
gizi kurang. Angka prevalensi gizi buruk bayi. Selain itu, tidak ditemukan bukti
meningkat dari 4,9% pada tahun 2010 dan yang menyokong bahwa pemberian MP-
5,7% tahun 2013. Sedangkan prevalensi ASI sebelum waktunya lebih
gizi kurang naik sebesar 0,9% dari 2010 menguntungkan. Bahkan sebaliknya, akan
dan 2013 sebsear 13,9%. Untuk mencapai memberikan dampak negatif terhadap
sasaran MDGS tahun 2016 yaitu 15,5% kesehatan bayi dan tidak ada dampak
maka prevalensi gizi buruk-kurang secara positif untuk perkembangan dan
nasional harus diturunkan sebesar 4.1% pertumbuhan bayi. Sedangkan bayi yang
dalam periode 2013 sampai 2016 terlambat mendapatkan MP-ASI akan
(Kemenkes RI, 2013). memicu terjadinya gizi kurang. MP-ASI
Masalah gizi yang harus dihadapi yang baik tidak hanya cukup mengandung
Indonesia pada saat ini adalah masalah energi dan protein, tetapi juga
gizi kurang dan masalah gizi mengandung zat besi, vitamin dan
lebih.Masalah gizi kurang disebabkan mineral.
oleh kemiskinan, kurangnya persediaan
pangan, sanitasi lingkungan yang kurang METODE PENELITIAN
baik, kurangnya pengetahuan masyarakat
tentang gizi dan kesehatan, sedang Penelitian ini dilakukan dengan
masalah gizi lebih disebabkan oleh menggunakan metode deskriptif analitik.
kemajuan ekonomi pada masyarakat Tujuan penelitian ini untuk mengetahui
disertai dengan kurangnya pengetahuan hubungan pengetahuan dan motivasi ibu
gizi dan kesehatan (Waryana, 2010). dengan pemberian MP-ASI di Wilayah
Faktor utama yang paling Kerja Puskesmas Rawasari Kota Jambi
mempengaruhi tumbuh kembang balita .Waktu penelitian dilakukan pada bulan
secara normal adalah asupan makanan September tahun 2016. Populasi dalam
yang kuantitas dan kualitasnya baik. Hal penelitian ini adalah ibu dari bayi usia 6-
tersebut sangat bermanfaat bagi proses 11 bulan di Wilayah Kerja Puskesmas
pertumbuhan dan perkembangan serta Rawasari Kota Jambi bulan Agustus

73
Jurnal Akademika Baiturrahim
Vol.7 No 1, Maret 2018

Tahun yang berjumlah 73 bayi. Sampel No Umur Jumlah %


penelitian ini yaitu ibu yang memiliki
bayi usia 6-11 bulan diambil dengan 1. 20-35 tahun 38 90,5
teknik simple random samplingyang 2. >35 4 9,5
berjumlah42 bayi. Pengumpulan data Jumlah 42 100
dalam penelitian ini menggunakan alat
ukur kuesioner yang berisi pertanyaan Berdasarkan tabel 1. diketahui
pengetahuan, pernyataan otivasi dan bahwa sebagian besar responden berusia
pernyataan perilaku pemberian MP 20-35 tahun sebanyak 38 responden
ASI.Analisis yang digunakan adalah (90,5%),
analisis univariat dan bivariat. Tabel 2 . Distribusi Responden
Berdasarkan Pendidikan di Wilayah
HASIL DAN PEMBAHASAN
Kerja Puskesmas Rawasari Tahun
2016
Penelitian ini bersumber dari data
yang diperoleh melalui pengisian No Pendidikan Jumlah %
kuesioner terhadap 42 responden dengan
menggunakan kuesioneruntuk mengetahui 1. SD/Sederajat 6 14,3
hubungan pengetahuan dan motivasi ibu 2. SMP/Sederajat 5 11,9
dengan pemberian MP-ASI di Puskesmas 3. SMA/sederajat 28 66,7
Rawasari Kota Jambi.Pengumpulan data 4. Perguruan 3 7,1
berlangsung pada bulan September 2016. Tinggi
Pengumpulan data dilakukan oleh peneliti Jumlah 42 100
sendiri yang dibantu oleh 1 orang
enumerator mahasiswi STIKBA yang Berdasarkan tabel 2 diketahui
telah diberikan penjelasan mengenai cara bahwa sebagian besar berpendidikan
penelitian. SMA/sederajat sebanyak 28 responden
Hasil penelitian dilakukan dengan (66,7%).
analisis univariat yaitu dengan Tabel 3 .Distribusi Responden
menyederhanakan atau memudahkan Berdasarkan Pekerjaan di Wilayah
untuk menginterpretasi data kedalam Kerja Puskesmas Rawasari Tahun
bentuk penyajian secara tekstuler, tabuler 2016
dari distribusi variabel penelitian yang
diteliti dan dianalisis bivariat untuk No Pekerjaan Jumlah %
mengetahui hubungan pengetahuan dan
motivasi ibu dengan pemberian MP-ASI. 1. IRT 40 90,5
Karakteristik responden 2. PNS 1 4,8
berdasarkan umur, pendidikan, dan 3. Swasta 1 4,8
pekerjaandapat dilihat dari tabel berikut: Jumlah 42 100
Tabel 1 Distribusi Responden
Berdasarkan Umur, Pendidikan dan Berdasarkan tabel 3 diketahui
Pekerjaan di Wilayah Kerja bahwa sebagian besartidak bekerja atau
Puskesmas Rawasari Tahun 2016 IRT yaitu sebanyak 47 responden
(92,3%).

74
Jurnal Akademika Baiturrahim
Vol.7 No 1, Maret 2018

Gambaran Pengetahuan ibu terhadap


pemberian MP-ASI di Puskesmas Berdasarkan diagram diatas dapat
Rawasari Kota Jambi Tahun 2016 diketahui bahwa responden yang
Pengetahuan dikategorikan memiliki motivasi baik yaitu 17responden
menjadi dua yaitu baik jika jawaban benar (60%) dan responden yang memiliki
>76% dan kurang baik jika jawaban benar motivasi kurang baik sebanyak 25
<76%.Berdasarkan kategori tersebut responden (40%).
pengetahuan pemberian MP-ASI dapat Gambaran pemberian MP-ASI di
dilihat pada diagram 4: Puskesmas Rawasari Kota Jambi
Diagram 1 DistribusiPengetahuan Tahun 2016
Responden di Wilayah Kerja Berdasarkan kategori tersebut
Puskesmas Rawasari Kota Jambi pengetahuan pemberian MP-ASI dapat
tahun 2016 dilihat pada tabel dibawah ini:
Diagram 3 Distribusi Responden
Berdasarkan Kategori
PerilakuPemberian MP ASI Wilayahdi
Kerja Puskesmas Rawasari Kota
45% Kurang Baik Jambi Tahun 2016
55% Baik

45% Kurang Baik


55% Baik
Berdasarkan diagram diatas dapat
diketahui bahwa responden yang
memiliki pengetahuanbaik yaitu 19
responden (45%) dan responden yang
memiliki pengetahuan kurang baik
sebanyak 23 responden (55%). Berdasarkan diagram diatas dapat
diketahui bahwa responden yang
Gambaran Motivasi Ibu terhadap memiliki perilaku pemberian MP ASI
Pemberian MP-ASI di Wilayah Kerja baik yaitu 23responden (55%) dan
Puskesmas Rawasari Kota Jambi responden yang memiliki perilaku
Tahun 2016 pemberian MP ASI kurang baik sebanyak
Berdasarkan kategori tersebut 19 responden (45%).
motivasi ibu terhadap pemberian MP-ASI
dapat dilihat pada tabel dibawah ini: Hubungan Pengetahuan Ibu dengan
Diagram 2 Pemberian MP-ASI di Wilayah Kerja
Distribusi Responden Berdasar
Puskesmas Rawasari Kota Jambi
Tahun 2016
Hasil menunjukkan bahwa dari 23
responden yang memiliki pengetahuan
40% Kurang Baik kurang baik 13 (56,5%) responden
60% Baik memiliki perilaku yang kurang baik dan
10 (43,5%) responden memiliki perilaku
yang baik. Dari 19 responden yang

75
Jurnal Akademika Baiturrahim
Vol.7 No 1, Maret 2018

memiliki pengetahuan baik 6 (36,1%) mengenai Hubungan Tingkat


responden memiliki perilaku kurang baik Pengetahuan ibu dengan Makanan
dan13 (68,4%) responden memiliki Pendamping ASI bayi umur 7-11 Bulan di
perilaku yang baik. kecamatan Jatipuro Kabupaten
Analisis Chi Square Karanganyar didapat bahwa responden
menunjukkan nilai p-value = 0,192>0,05 memiliki pengetahuan baik yaitu
tidak ada hubungan bermakna antara 74,3%.Sedangkan hasil penelitian
pengetahuan ibu dengan pemberian MP- Dhymasandi (2013) mengenaiHubungan
ASI di Wilayah Kerja Puskesmas Pengetahuan Ibu Tentang Pemberian
Rawasari Kota Jambi Tahun 2016. Makanan Pendamping ASI dengan
Motivasi Memberikan Makanan
Hubungan Motivasi Ibu dengan Pendamping ASI Tepat Waktu di Desa
Pemberian MP-ASI di Wilayah Kerja Gayaman Mojoanyar Mojokerto. Hasil
Puskesmas Rawasari Kota Jambi penelitian didapat bahwa sebagian besar
Tahun 2016 responden mempunyai pengetahuan yang
Hasil menunjukkan bahwa dari 25 baik sebanyak 54,8%.
responden yang memiliki motivasi kurang Dalam penelitian ini, responden
baik 16 (64%) responden memiliki yang memiliki pengetahuan baik
perilaku yang kurang baik dan 9 (36%) dipengaruhi oleh tingkat pendidikan
responden memiliki perilaku yang baik. responden dan informasi yang telah
Dari 17 responden yang memiliki didapat oleh responden. Sedangkan
pengetahuan baik 3 (17,6%) responden responden yang memiliki pengetahuan
memiliki perilaku kurang baik dan14 kurang baik dikarenakan reponden kurang
(82,4%) responden memiliki perilaku mendapatkan informasi mengenai MP
yang baik. ASI. Selain itu pengetahuan ibu yang
Analisis Chi Square kurang bisa dipengaruhi karena
menunjukkan nilai p-value = 0,008<0,05 kurangnya keinginan ibu untuk mencari
berarti adahubungan bermakna antara tahu atau melakukan konseling kepada
motivasi ibu dengan pemberian MP-ASI petugas kesehatan.
di Wilayah Kerja Puskesmas Rawasari Berdasarkan uraian diatas maka
Kota Jambi Tahun 2016. untuk membentuk pengetahuan ibu sangat
Pembahasan dibutuhkan peran dari petugas kesehatan
Gambaran Pengetahuan Ibu Terhadap untuk selalu memberikan konseling pasca
Pemberian MP-ASI Bulan di Wilayah ibu melahirkan agar ibu dapat mengetahui
Kerja Puskesmas Rawasari Kota kapan waktu pemberian MP-ASI,
Jambi Tahun 2016 sehingga ibu dapat memberikan MP ASI
Dari hasil penelitian yang sesuai pada waktunya.. Dengan informasi
diperoleh dapat dilihat bahwa responden yang ibu dapat mengenai MP ASI akan
yang memiliki pengetahuanbaik yaitu menambah pengetahuan ibu dan
19responden (45%) dan responden yang memotivasi ibu untuk memberikan MP
memiliki pengetahuan kurang baik ASI dengan baik pada bayinya sehingga.
sebanyak 23 responden (55%). Selain itu petugas dan dibantu oleh kader
Hasil penelitianini tidak sejalan posyandu sebaiknya dapat meningkatkan
dengan hasil penelitian yang dilakukan penyuluhan mengenai MP-ASI yang
oleh Hasil penelitian ini sejalan dengan dapat diberikan di posyandu saat bayi
hasil penelitian Nuranitha (2013) datang untuk imunisasi dan menimbang.

76
Jurnal Akademika Baiturrahim
Vol.7 No 1, Maret 2018

Gambaran Motivasi Ibu Terhadap ASI, jenis makanan yang dapat diberikan
Pemberian MP-ASI di Wilayah Kerja pada anak, dan waktu pemberian MP ASI.
Puskesmas Rawasari Kota Jambi
Tahun 2016 Gambaran Pemberian MP-ASI di
Dari hasil penelitian yang Wilayah Kerja Puskesmas Rawasari
diperoleh dapat dilihat bahwa responden Kota Jambi Tahun 2016
yang memiliki motivasi baikyaitu Dari hasil penelitian yang
17responden (60%) dan responden yang diperoleh dapat dilihat bahwa responden
memiliki motivasi kurang baik sebanyak yang memiliki perilaku baik yaitu
25 responden (40%). 23responden (55%) dan responden yang
Motivasi adalah suatu usaha yang memiliki perilaku kurang baik sebanyak
disadari untuk mempengaruhi tingkah 19 responden (45%).
laku seseorang agar ia bergerak hatinya Makanan pendamping ASI adalah
untuk bertindak melakukan sesuatu makanan atau minuman yang
sehingga mencapai hasil dan tujuan mengandung gizi diberikan kepada bayi
tertentu (Notoatmodjo, 2010). Motivasi atau anak untuk memenuhi kebutuhan
dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu gizinya (Ismawati, 2010). Pemberian
faktor instrinsik dan faktor Makanan pendamping ASI adalah
ekstrinsik.Yang dimaksud dengan makanan di luar ASI yang diberikan
motivasi instrinsik adalah motivasi yang selama masa transisi dari ASI eksklusif
berasal dari diri seseorang, sedangkan menjadi makanan keluarga, biasanya
motivasi ekstrinsik berasal dari luar diri dilakukan pada anak yang berusia 6
seseorang.Faktor instrinsik adalah hingga 18 bulan sampai 24 bulan
pendidikan, pengalaman dan pengetahuan (Cadwell, 2011).
sedangkan faktor ekstrinsik adalah Hasil Penelitian sejalan dengan
ekonomi, sosial budaya maupun hasil penelitian yang dilakukan oleh
lingkungan. Rohmatika (2011) mengenai Pemberian
Dalam penelitian ini pengetahuan Makanan Pendamping ASI Bayi Di
responden yang kurang baik Posyandu Karyamulya Jetis Jaten didapat
mempengaruhi motivasi responden, bahwa responden yang memberikan MP-
karena banyak responden yang memiliki ASI dengan tingkatan perilaku baik yaitu
motivasi yang kurang baik terhadap 86,7%.Sedangkan hasil penelitian
pemberian MP ASI. Motivasi yangkurang Dhymasandi (2013) mengenaiHubungan
baik tentang pemberian MP-ASI dapat Pengetahuan Ibu Tentang Pemberian
diubah dan dibentuk dari kemauan ibu Makanan Pendamping ASI dengan
untuk mencari informasi mengenai MP- Motivasi Memberikan Makanan
ASI serta diperlukan dukungan dari Pendamping ASI Tepat Waktu di Desa
keluarga dan petugas kesehatan sehingga Gayaman Mojoanyar Mojokerto.Hasil
dengan adanya pengetahuan dan penelitian didapat bahwa sebagian besar
dukungan akan membentuk motivasi baik responden mempunyai perilaku yang baik
bagi ibu. Saran bagi petugas kesehatan sebanyak 67%.
untuk lebih meningkatkan pengetahuan Banyaknya kepatuhan responden
ibu dengan membentuk kelas bayi dan dalam memberikan makanan pendamping
balita dan memberikan penyuluhan serta ASI pada anaknya karena adanya
demonstrasi mengenai cara pemberian pengetahuan responden yang baik dan
MP ASI seperti jumlah pemberian MP disertai dukungan dari keluarga maupun

77
Jurnal Akademika Baiturrahim
Vol.7 No 1, Maret 2018

petugas kesehatan yang mendorong ibu pemberian makanan pendamping ASI


untuk memberikan makanan pendamping bayi umur 6-24 bulan.
ASI pada usia yang tepat. Selain Hasil analisis didapat bahwa dari
pengetahuan dan dukungan responden 23 responden yang memiliki pengetahuan
juga memiliki motivasi yang baik untuk kurang baik 13 (56,5%) responden
mencari tahu mengenai kapan pemberian memiliki perilaku yang kurang baik dan
makanan pada anaknya melalui bertanya 10 (43,5%) responden memiliki perilaku
dengan keluarga maupun petugas yang baik. Dari 19 responden yang
kesehatan. Namun masih ada sedikit memiliki pengetahuan baik 6 (36,1%)
responden yang masih memberikan responden memiliki perilaku kurang baik
makanan pendamping ASI pada saat dan13 (68,4%) responden memiliki
anaknya berusia kurang dari 6 bulan ini perilaku yang baik.
disebabkan ketidaktahuan ibu dan Dalam penelitian ini pengetahuan
keluarga mengenai pemberian makanan responden tidak mempengaruhi
pendamping ASI dengan tepat. perilakunya dalam pemberian ASI hal ini
Dibutuhkan peran dari petugas dapat terjadi karena pemberian MP ASI
kesehatan untuk lebih meningkatkan dapat dipengaruhi oleh faktor lain yaitu
penyuluhan baik di Puskesmas maupun peran keluarga, petugas kesehatan,
posyandu mengenai pemberian makanan maupun motivasi ibu. Untuk
pendamping ASI agar ibu yang memiliki meningkatkan pengetahuan terhadap
bayi dapat memberikan MP-ASI pada pemberian MP ASI, maka dibutuhkan
usia yang tepat dan jenis makanan yang peran tenaga kesehatan untuk selalu
diberikan dibedakan berdasarkan usia meningkatkan pengetahuan masyarakat
masing-masing. Selain itu konseling khususnya bagi ibu mengenai pentingnya
mengenai MP-ASI sangat lebih baik MP-ASI melalui penyuluhan atau
apabila diberikan pasca bersalin atau saat konseling di posyandu karena dan dengan
ibu mulai mengimunisasikan anaknya. meningkatnya pengetahuan masyarakat
maka akan meningkatkan peran keluarga
Hubungan Pengetahuan Ibu dengan untuk memberikan dukungan dalam
Pemberian MP-ASI di Wilayah Kerja memberikan MP-ASI dengan baik.
Puskesmas Rawasari Kota Jambi
Tahun 2016 Hubungan Motivasi Ibu dengan
Hasil analisis didapat bahwa nilai Pemberian MP-ASI Pada Bayi 7-11
p value 0,192<0,05 yang berarti tidak Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas
terdapat hubungan pengetahuan ibu Rawasari Kota Jambi Tahun 2016
dengan pemberian MP-ASI di Wilayah Hasil analisis didapat bahwa nilai
Kerja Puskesmas Rawasari Kota Jambi p value 0,008<0,05 yang berartiterdapat
Tahun 2016. hubungan motivasi ibu dengan pemberian
Hasil penelitian ini berbeda MP-ASI di Wilayah Kerja Puskesmas
dengan hasil penelitian Rohmatika (2011) Rawasari Kota Jambi Tahun 2016. Dari
Prodi mengenai “Hubungan Tingkat hasil analisis diperoleh nilai OR = 8,296,
Pengetahuan Ibu dengan Pemberian artinya responden yang memiliki motivasi
Makanan Pendamping Asi Bayi Umur 6- yang kurang baik mempunyai peluang
24 Bulan Di Posyandu Karyamulya Jetis 8,296 kali lebih besar untuk memiliki
Jaten” didapat bahwa ada hubungan perilaku yang kurang baik dalam
antara tingkat pengetahuan ibu dengan pemberian MP-ASI.

78
Jurnal Akademika Baiturrahim
Vol.7 No 1, Maret 2018

Berdasarkan hasil penelitian untuk mendukung dan membantu ibu


didapat bahwa terdapat hubungan antara dalam memberikan MP-ASI dengan baik.
motivasi dengan pemberian MP-ASI.Hal Selain itu untuk meningkatkan
ini menunjukkan bahwa, perilaku motivasi ibu sebaiknya petugas kesehatan
responden sehari-hari dipengaruhi lebih meningkatkan pengetahuan ibu
motivasi dari dalam diri maupun dari luar dengan mengadakan penyuluhan serta
untuk memberikan MP-ASI pada melakukan demonstrasi untuk
bayi.Dengan motivasi yang ada membuat mempraktekkan cara pemberian MP ASI.
responden memberikan MP-ASI yang
baik pada bayinya. SIMPULAN
Hasil penelitian ini sejalan dengan 1. Sebagian responden (55%)memiliki
hasil penelitian Nuranitha (2013) perilaku pemberian MP-ASI yang
mengenai Hubungan Tingkat baik.
Pengetahuan ibu dengan Makanan 2. Sebagianresponden (55%)memiliki
Pendamping ASI bayi umur 7-11 Bulan di pengetahuanbaik tentang pemberian
kecamatan Jatipuro Kabupaten MP-ASI..
Karanganyar didapat bahwa ada 3. Sebagian respondenresponden
hubungan motivasi dengan pemberian MP (60%)memiliki motivasi kurang baik
ASI dengan nilai p value 0,004. dalam pemberian MP-ASI.
Berdasarkan hasil penelitian 4. Tidak ada hubungan pengetahuan
terdapat 36% ibu yang memiliki motivasi dengan pemberian MP-ASI dengan p
kurang baik namun memberikan MP-ASI value 0,192
baik, pemberian MP-ASI bisa dipengaruhi 5. Ada hubungan motivasi ibu dengan
oleh peran keluarga dan petugas pemberian MP-ASI dengan nilai p
kesehatan sehingga ibu memberikan MP- value 0,008.
ASI dengan baik. Selain itu terdapat
17,6% responden yang memiliki motivasi SARAN
baik namun memberikan MP-ASI dengan Saran bagi petugas kesehatanagar
kurang baik hal ini bisa dipengaruhi dapat meningkatkan penyuluhan dan
kurangnya dukungan dari keluarga untuk sosialisasi tentang pentingnya pemberian
membantu ibu memberikan MP ASI. MP ASI dengan membentuk kelas bayi
Dapat diketahui bahwa dalam hal dan balita untuk memberikan penyuluhan
ini motivasi responden mempengaruhi dan demonstrasi khususnya mengenai
perilaku responden untuk memberikan jumlah pemberian MP ASI, jenis
MP ASI. Maka dari itu untuk makanan dan waktu pemberian MP ASI.
meningkatkan pemberian MP-ASI dengan
baik tidak hanya dibutuhkan motivasi .DAFTAR PUSTAKA
yang baik namun dibutuhkan pengetahuan
dan motivasi dari dalam diri untuk Badriah, Dewi, L, Gizi Dalam Kesehatan
memberikan MP-ASI dengan baik dan Reproduksi. Refika Aditama. Jakarta
tepat waktu. Selain itu sangat dibutuhkan
peran dari tenaga kesehatan untuk terus Baskoro, A. 2008. ASI Panduan Praktis
mendorong ibu khusunya pada masa Ibu Menyusui. Jogjakarta: Banyu Media
pasca melahirkan untuk memberikan MP- Dinas Kesehatan Kota Jambi. 2014. Profil
ASI pada bayi dengan tepat waktu. Kesehatan Kota Jambi 2014. KotaJambi.
Dukungan keluarga juga dibutuhkan

79
Jurnal Akademika Baiturrahim
Vol.7 No 1, Maret 2018

Elya, Eva, S, 2010.Gizi Dalam Kesehatan


Reproduksi. Trans Info Medika. Jakarta

Ismawati, Cahyo. 2010. Posyandu dan


Desa Siaga. Nuha Medika. Yogyakarta.
Kemenkes RI, 2012. Survey Demografi
Kesehatan Indonesia Tahun 2012.
Jakarta.

Kemenkes RI, 2013. Riset Kesehatan


Dasar Tahun 2013. Badan Penelitian dan
Pengembangan Kesehatan. Jakarta

Maryunani, Anik. Ilmu Kesehatan Anak


Dalam Kebidanan. Trans Info Media.
Jakarta

Nuranitha. 2013. Hubungan Tingkat


Pengetahuan dan Motivasi ibu dengan
Makanan Pendamping ASI bayi umur 7-
11 Bulan di kecamatan Jatipuro
Kabupaten Karanganyar. Jurnal
Universitas Muhamadiyah. Surakarta.

Pudjiadi. S. 2000. Ilmu Gizi Klinis Pada


Anak. Edisi Keempat FKUI. Jakarta.
Sulistyoningsih, 2011. Gizi Untuk
Kesehatan Ibu dan Anak. Graha Ilmu.
Yogyakarta.

Waryana, 2010. Gizi Reproduksi. Pustaka


Rihama. Yogyakarta.

Wawan, A. 2010. Teori dan Pengukuran


Pengetahuan, Sikap dan Perilaku
Manusia. Nuha Medika. Yogyakarta.

80

Potrebbero piacerti anche