Documenti di Didattica
Documenti di Professioni
Documenti di Cultura
ABSTRACT
Prevalence of malnutrition in Indonesia 2013, consists of 5.7% and 13.9% malnutrition.
Giving breast milk too early may have a negative impact on the health of the baby. In infants
who have missed the MP-ASI will lead to malnutrition. This research was conducted using
the analytical method. The research was conducted in 2-14 September 2016. The population
in this study were mothers of infants aged 6-11 months in Puskesmas Rawasari Jambi City in
Agust 2016 that is 73 babies. The research sample is taken by simple random sampling
technique totaling 42 babies. Collecting data in this study using a questionnaire measuring
instrument with a questionnaire. The analysis used were univariate and bivariate. The results
showed that most respondents had a good knowledge of 30 respondents (71%), less well
motivated as many as 25 respondents (40%) and have good behavior, namely 23 respondents
(55%). The analysis showed that there is not a relationship between the mother's knowledge
with the mother’s habit of giving breast milk p value 0,192.and motivationshowed that there
is a relationship with the mother's habit of giving breast milk p value 0,008 in that region
Rawasari Work Puskesmas Kota Jambi.And alpha value 0.005.
ABSTRAK
Prevalensi gizi di Indonesia tahun 2013 terdiri dari 5,7% gizi buruk dan 13,9% gizi kurang.
Pemberian MP-ASI terlalu dini dapat memberikan dampak negatif terhadap kesehatan bayi.
Pada bayi yang terlambat mendapatkan MP-ASI akan memicu terjadinya gizi kurang.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitik.Waktu penelitian dilakukan tanggal 2-
14 September 2016. Populasi adalah ibu dari bayi usia 6-11 bulan di Wilayah Kerja
Puskesmas Rawasari berjumlah 73 bayi. Sampel diambil dengan teknik simple random
sampling yang berjumlah 42 bayi. Pengumpulan data menggunakan kuesioner. Analisis yang
digunakan adalah analisis univariat dan bivariat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 30
responden (71%) memiliki pengetahuan baik, 25 responden (40%) memiliki motivasi kurang
baik dan 23responden (55%) memiliki pemberian MP ASI yang baik. Hasil analisis tidak
terdapat hubungan pengetahuan ibu dengan pemberian MP-ASI di Wiilayah Kerja Wilayah
Kerja Puskesmas Rawasari Kota Jambi dengan p value 0,192.Terdapat hubungan motivasi
ibu dengan pemberian MP-ASI dengan p value 0,008 dan nilai alpha 0,05.
70
Jurnal Akademika Baiturrahim
Vol.7 No 1, Maret 2018
73
Jurnal Akademika Baiturrahim
Vol.7 No 1, Maret 2018
74
Jurnal Akademika Baiturrahim
Vol.7 No 1, Maret 2018
75
Jurnal Akademika Baiturrahim
Vol.7 No 1, Maret 2018
76
Jurnal Akademika Baiturrahim
Vol.7 No 1, Maret 2018
Gambaran Motivasi Ibu Terhadap ASI, jenis makanan yang dapat diberikan
Pemberian MP-ASI di Wilayah Kerja pada anak, dan waktu pemberian MP ASI.
Puskesmas Rawasari Kota Jambi
Tahun 2016 Gambaran Pemberian MP-ASI di
Dari hasil penelitian yang Wilayah Kerja Puskesmas Rawasari
diperoleh dapat dilihat bahwa responden Kota Jambi Tahun 2016
yang memiliki motivasi baikyaitu Dari hasil penelitian yang
17responden (60%) dan responden yang diperoleh dapat dilihat bahwa responden
memiliki motivasi kurang baik sebanyak yang memiliki perilaku baik yaitu
25 responden (40%). 23responden (55%) dan responden yang
Motivasi adalah suatu usaha yang memiliki perilaku kurang baik sebanyak
disadari untuk mempengaruhi tingkah 19 responden (45%).
laku seseorang agar ia bergerak hatinya Makanan pendamping ASI adalah
untuk bertindak melakukan sesuatu makanan atau minuman yang
sehingga mencapai hasil dan tujuan mengandung gizi diberikan kepada bayi
tertentu (Notoatmodjo, 2010). Motivasi atau anak untuk memenuhi kebutuhan
dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu gizinya (Ismawati, 2010). Pemberian
faktor instrinsik dan faktor Makanan pendamping ASI adalah
ekstrinsik.Yang dimaksud dengan makanan di luar ASI yang diberikan
motivasi instrinsik adalah motivasi yang selama masa transisi dari ASI eksklusif
berasal dari diri seseorang, sedangkan menjadi makanan keluarga, biasanya
motivasi ekstrinsik berasal dari luar diri dilakukan pada anak yang berusia 6
seseorang.Faktor instrinsik adalah hingga 18 bulan sampai 24 bulan
pendidikan, pengalaman dan pengetahuan (Cadwell, 2011).
sedangkan faktor ekstrinsik adalah Hasil Penelitian sejalan dengan
ekonomi, sosial budaya maupun hasil penelitian yang dilakukan oleh
lingkungan. Rohmatika (2011) mengenai Pemberian
Dalam penelitian ini pengetahuan Makanan Pendamping ASI Bayi Di
responden yang kurang baik Posyandu Karyamulya Jetis Jaten didapat
mempengaruhi motivasi responden, bahwa responden yang memberikan MP-
karena banyak responden yang memiliki ASI dengan tingkatan perilaku baik yaitu
motivasi yang kurang baik terhadap 86,7%.Sedangkan hasil penelitian
pemberian MP ASI. Motivasi yangkurang Dhymasandi (2013) mengenaiHubungan
baik tentang pemberian MP-ASI dapat Pengetahuan Ibu Tentang Pemberian
diubah dan dibentuk dari kemauan ibu Makanan Pendamping ASI dengan
untuk mencari informasi mengenai MP- Motivasi Memberikan Makanan
ASI serta diperlukan dukungan dari Pendamping ASI Tepat Waktu di Desa
keluarga dan petugas kesehatan sehingga Gayaman Mojoanyar Mojokerto.Hasil
dengan adanya pengetahuan dan penelitian didapat bahwa sebagian besar
dukungan akan membentuk motivasi baik responden mempunyai perilaku yang baik
bagi ibu. Saran bagi petugas kesehatan sebanyak 67%.
untuk lebih meningkatkan pengetahuan Banyaknya kepatuhan responden
ibu dengan membentuk kelas bayi dan dalam memberikan makanan pendamping
balita dan memberikan penyuluhan serta ASI pada anaknya karena adanya
demonstrasi mengenai cara pemberian pengetahuan responden yang baik dan
MP ASI seperti jumlah pemberian MP disertai dukungan dari keluarga maupun
77
Jurnal Akademika Baiturrahim
Vol.7 No 1, Maret 2018
78
Jurnal Akademika Baiturrahim
Vol.7 No 1, Maret 2018
79
Jurnal Akademika Baiturrahim
Vol.7 No 1, Maret 2018
80