Sei sulla pagina 1di 15

ANALISIS PERBEDAAN PENGHINDARAN PAJAK (TAX AVOIDANCE)

PADA PERUSAHAAN YANG DIKENAI PAJAK PENGHASILAN FINAL


DAN PERUSAHAAN YANG DIKENAI PAJAK PENGHASILAN TIDAK
FINAL

Oleh:
Mimi Sartika
Pembimbing : Zulbahridar dan Susilatri

Faculty of Economics Riau University, Pekanbaru, Indonesia


E-mail: mimi.sartika29@gmail.com

Analyze The Difference Of Tax Avoidance On Companies That Deducted Final Tax
And Companies That Deducted Non Final Tax.

ABSTRACT

Tax avoidance is an effort by taxpayer to reduce tax expense by not violating


the tax laws or other rules in force. However, in fact tax avoidance is something that
is not wanted by the government so the government created the rules to prevent it.
This study aims to analyze the difference of tax avoidance on companies that
deducted final tax and companies that deducted non final tax. Object of study is
construction companies, real estate companies, non-construction companies, and
non-real estate companies that listed on the Indonesia Stock Exchange period 2009-
2013. Determination of the sample is done by using purposive sampling method
based on secondary data from financial reports that are available in the Indonesia
Stock Exchange Website. The method of analysis used independent sample t-test. The
results of this study showed that the companies deducted non final tax tend to do tax
avoidance rather than companies that deducted final tax measured by effective tax
rate, cash effective tax rate and book tax difference. But, measured by tax planning
showed that the companies deducted final tax tend to do tax avoidance rather than
companies that deducted non final tax.

Keyword: tax avoidance, final tax, non final tax, effective tax rate, cash effective tax
rate,book tax difference, and tax planning.

PENDAHULUAN

Dewasa ini, negara Indonesia berasal dari dana APBN. Sumber


sedang berusaha untuk menggencarkan utama dana APBN adalah dari sektor
pembangunan nasional dalam rangka pajak. Terdapat dua fungsi yang
meningkatkan kesejahteraan melekat pada pajak itu sendiri yaitu
rakyatnya. Untuk dapat menjalankan fungsi penerimaan (budgetair) dan
pembangunan nasional tersebut fungsi mengatur (regulerend). Dalam
pemerintah memerlukan dana yang kenyatannya pemungutan pajak

Jom. FEKON Vol. 2 No.1 Februari 2015 1


tidaklah selalu sesuai keinginan atau tahun fiskal. Sedangkan untuk
sesuai dengan target yang telah perusahaan yang atas penghasilannya
ditetapkan. Hal ini dibuktikan dengan tidak dikenakan pajak penghasilan
data realisasi penerimaan pajak 5 final maka dimungkinkan untuk
tahun terakhir ini tidaklah selalu menghindari pajak dengan cara-cara
mencapai target. Penerimaan pajak yang diperbolehkan oleh undang-
tahun 2009-2012 tidak mencapai target undang yaitu: (i) menahan diri, (ii)
dimana realisasi pajaknya hanya lokasi terpencil dan (iii) penghindaran
berkisar 94,31% - 97,26% dari target pajak secara yuridis.
APBN-P. Dengan tidak tercapainya Didalam penelitian ini
target pajak dalam 4 tahun terakhir ini, digunakan dua jenis perusahaan yang
dapat diketahui bahwa salah satu atas penghasilannya dikenakan PPh
penyebabnya dikarenakan tindakan pasal 4 ayat 2 atau pajak yang bersifat
perencanaan pajak (tax planning) yang final yaitu perusahaan yang
dilakukan oleh perusahaan (sumber: penghasilan utamanya dibidang
tribunnews.com). konstruksi dan real estate.
Tax avoidance sedang menjadi Penelitian ini merupakan
trend bagi perusahaan berbagai sektor replikasi dari penelitian yang
di Indonesia. Modus penghindaran dilakukan oleh Wijayanti dan Budiman
pajak yang digunakan oleh perusahaan (2013). Namun dalam penelitian ini
manufaktur salah satunya yaitu dengan penulis mengukur tax avoidance
pembebanan biaya overhead, seperti menggunakan pengukuran yang
sewa, jasa, transportasi, promosi, dan digunakan oleh Martani dan Sari
bunga, tanpa diimbangi PPh Pasal 23 (2010) yaitu dengan menggunakan
atau PPh Pasal 4 Ayat 2 (sumber: ukuran effective tax rate (ETR), cash
kompas.com). Selain itu perusahaan effective tax rate (CETR), book-tax
konstruksi dan real estate meskipun difference (BTD), dan rata-rata tingkat
telah dikenakan pajak final atas perencanaan pajak perusahaan (tax
penghasilannya tetap saja melakukan planning).
penghindaran pajak dengan salah satu Berdasarkan penjelasan di atas,
caranya yaitu menutupi biaya eskalasi peneliti ingin melakukan penelitian
proyek yang naik(sumber: pajak.com). kembali tentang penghindaran pajak
Terdapat dua jenis pajak yang yang disajikan dengan judul: “Analisis
dikenakan atas penghasilan yaitu pajak Perbedaan Penghindaran Pajak
yang bersifat final dan tidak final. (Tax Avoidance) Pada Perusahaan
Untuk penghasilan yang dikenai pajak Yang Dikenai Pajak Penghasilan
yang bersifat final atas pemotongan, Final Dan Perusahaan Yang Dikenai
pemungutan atau pembayaran pajak Pajak Penghasilan Tidak Final”.
penghasilan yang dipotong oleh pihak Berdasarkan uraian diatas,
lain maupun yang disetor sendiri maka perumusan masalah dalam
bukan merupakan pembayaran pajak penelitian ini adalah ”Adakah
dimuka yang dapat digunakan sebagai perbedaan penghindaran pajak (tax
kredit pajak pada perhitungan Surat avoidance) antara perusahaan yang
Pemberitahuan Pajak Tahunan (SPT dikenakan pajak penghasilan final dan
Tahunan) pajak penghasilan pada akhir perusahaan yang dikenakan pajak

Jom. FEKON Vol. 2 No.1 Februari 2015 2


penghasilan tidak final diukur dengan Pemotongan atau pemungutan
effective tax rate (ETR), cash effective atau pembayaran pajak penghasilan
tax rate (CETR), book-tax difference final (PPh Final) yang dipotong pihak
(BTD), dan rata-rata tingkat lain maupun yang disetor sendiri
perencanaan pajak perusahaan (tax bukan merupakan pembayaran pajak
planning)?” dimuka yang dapat digunakan sebagai
Penelitian ini bertujuan untuk kredit pajak pada penghitungan SPT
menemukan bukti secara empiris Tahunan Pajak penghasilan pada akhir
tentang perbedaan penghindaran pajak tahun fiskal. Akan tetapi, pajak
(tax avoidance) antara perusahaan penghasilan final merupakan
yang dikenakan pajak penghasilan pelunasan pajak penghasilan yang
final dan perusahaan yang dikenakan terutang atas penghasilan tersebut,
pajak penghasilan tidak final diukur sehingga wajib pajak dianggap telah
dengan effective tax rate (ETR), cash melakukan pelunasan kewajiban
effective tax rate (CETR), book-tax perpajakannya. Demikian juga biaya-
difference (BTD), dan rata-rata tingkat biaya yang digunakan untuk
perencanaan pajak perusahaan (tax menghasilkan, menagih, dan
planning). memelihara penghasilan yang telah
dikenakan pajak penghasilan yang
TINJAUAN PUSTAKA DAN bersifat final tidak dapat digunakan
PENGEMBANGAN HIPOTESIS sebagai pengurang atas penghasilan
Penghindaran Pajak yang dikenakan pajak penghasilan
Tax avoidance merupakan yang tidak bersifat final.
strategi dan tekhnik penghindaran
pajak dilakukan secara legal dan aman Perusahaan Konstruksi
bagi wajib pajak karena tidak Menurut Undang-undang
bertentangan dengan ketentuan Republik Indonesia No.18 Tahun 1999
perpajakan (Pohan, 2013:14). Jasa konstruksi adalah layanan jasa
Menurut Sumarsan (2013:116) konsultasi perencanaan pekerjaan
penghindaran pajak (tax avoidance) konstruksi, layanan jasa pelaksanaan
dilakukan dengan 3 cara, yaitu sebagai pekerjaan konstruksi, dan layanan jasa
berikut: konsultasi pengawasan pekerjaan
1. Menahan Diri konstruksi. Bidang usaha jasa
2. Lokasi Terpencil konstruksi tersebut mencakup
3. Penghindaran Pajak Secara Yuridis pekerjaan arsitektural, sipil,
mekanikal, elektrikal dan atau tata
Pajak Penghasilan Final (PPh Final) lingkungan, masing-masing beserta
Menurut Sumarsan (2013:32), kelengkapannya.
Pajak Penghasilan Final (PPh Final) Menurut Peraturan Pemerintah
merupakan pajak yang dikenakan No. 51 tahun 2008 Tarif Pajak
dengan tarif dan dasar pengenaan Penghasilan yang bersifat final atas
pajak tertentu atas penghasilan yang jasa konstruksi adalah sebagai berikut:
diterima atau diperoleh selama tahun 1. 2% (dua persen) untuk
berjalan. Pelaksanaan Konstruksi yang

Jom. FEKON Vol. 2 No.1 Februari 2015 3


dilakukan oleh Penyedia Jasa sebesar 1% (satu persen) dari jumlah
dengan kualifikasi usaha kecil; bruto nilai pengalihan.
2. 4% (empat persen) untuk
Pelaksanaan Konstruksi yang Pajak Penghasilan Tidak Final (PPh
dilakukan oleh Penyedia Jasa yang Tidak Final)
tidak memiliki kualifikasi usaha; Menurut Sumarsan (2013:36):
3. 3% (tiga persen) untuk Pajak Penghasilan Tidak Final (PPh
Pelaksanaan Konstruksi yang Tidak Final) merupakan pajak yang
dilakukan oleh Penyedia Jasa dikenakan dengan tarif dan dasar
selain Penyedia Jasa sebagaimana pengenaan pajak berdasarkan pasal 17
dimaksud dalam huruf a dan huruf UU No.36 tahun 2008 atas penghasilan
b; yang diterima atau diperoleh selama
4. 4% (empat persen) untuk tahun berjalan.
Perencanaan Konstruksi atau Adapun strategi mengurangi
Pengawasan Konstruksi yang beban pajak secara legal yang bisa
dilakukan oleh Penyedia Jasa yang dilakukan perusahaan yang dikenai
memiliki kualifikasi usaha; dan pajak penghasilan tidak final adalah
5. 6% (enam persen) untuk sebagai berikut:
Perencanaan Konstruksi atau 1. Memanfaatkan penghasilan yang
Pengawasan Konstruksi yang bebas pajak.
dilakukan oleh Penyedia Jasa yang 2. Memanfaatkan kredit pajak
tidak memiliki kualifikasi usaha. selama tahun berjalan.
3. Menunda (menangguhkan)
Perusahaan Real Estate pembayaran pajak terutang tanpa
Sesuai dengan Peraturan dikenakan sanksi administrasi
Menteri dalam Negeri (PMDN) No.5 (penalti) oleh kantor pajak.
Tahun 1974, perusahaan real estate 4. Memanfaatkan pengurangan
adalah perusahaan properti yang pajak.
bergerak dalam bidang penyediaan, 5. Memanfaatkan pengurangan PPh
pengadaan, serta pematangan tanah pasal 17
bagi keperluan usaha-usaha industri,
termasuk industri pariwisata. Effective Tax Rate (ETR)
Besarnya Pajak Penghasilan Tarif pajak efektif digunakan
sebagaimana dimaksud dalam untuk mengukur dampak perubahan
Peraturan Pemerintah 71 tahun 2008 kebijakan perpajakan atas beban pajak
adalah sebesar 5% (lima persen) dari perusahaan. Xing dan Shunjun (2007)
jumlah bruto nilai pengalihan hak atas dalam Hanum (2013), mendefinisikan
tanah dan/atau bangunan, kecuali atas effective tax rate (ETR) sebagai rasio
pengalihan hak atas Rumah Sederhana (dalam presentase) dari pajak yang
dan Rumah Susun Sederhana yang dibayarkan perusahaan berdasarkan
dilakukan oleh Wajib Pajak yang total pendapatan sebelum pajak
usaha pokoknya melakukan penghasilan akuntansi sehingga dapat
pengalihan hak atas tanah dan/atau mengetahui seberapa besar presentase
bangunan dikenai Pajak Penghasilan perubahan membayar pajak

Jom. FEKON Vol. 2 No.1 Februari 2015 4


sebenarnya terhadap laba komersial perpajakannya melunasi utang-utang
yang diperoleh perusahaan. pajaknya.

Cash Effectictive Tax Rate (CETR) Perbedaan penghindaran pajak (tax


CETR dihitung dengan rumus avoidance) antara perusahaan yang
yang dipergunakan Meilinda (2013). dikenakan pajak penghasilan final
Untuk mengestimasi Cash ETR, dan perusahaan yang dikenakan
digunakan jumlah pajak satu tahun pajak penghasilan tidak final diukur
dikurangi pajak tangguhan sebagai dengan effective tax rate (ETR).
pembilang dan sebagai penyebut Berdasarkan penelitian yang
digunakan pendapatan sebelum pajak dilakukan oleh Wijayanti dan Budiman
selama satu tahun. CETR digunakan (2013), Perusahaan yang dikenakan
karena diharapkan dapat pajak penghasilan tidak final memiliki
mengidentifikasi keagresifan penghindaran pajak (Tax Avoidance)
perencanaan pajak suatu perusahaan. lebih kecil dibanding perusahaan yang
Perencanaan pajak yang dimaksud dikenakan pajak penghasilan tidak
baik menggunakan beda tetap maupun final.
beda waktu. Hal ini dikarenakan
penghasilan yang dikenakan pajak
Book-Tax Difference (BTD) Final tidak dapat dimasukkan dalam
Book-tax differences perhitungan SPT PPh masa dan juga
merupakan perbedaan jumlah laba atas pajak yang telah dibayarkan ini
yang dihitung berdasarkan akuntansi tidak dapat dijadikan kredit pajak yang
dengan laba yang dihitung sesuai dapat mengurangi utang pajak
dengan peraturan perpajakan. penghasilan nantinya. Berbeda dengan
perusahaan yang dikenai pajak
Rata-Rata Penghindaran Pajak penghasilan tidak final, dalam
Perusahaan (Tax Planning) perusahaan jenis ini dimungkinkan
Menurut Mohammad Zain untuk melakukan penghindaran pajak
(2007) Tax planning adalah proses dengan cara meninggikan biaya dan
mengorganisasi wajib pajak atau merendahkan pendapatan.
kelompok wajib pajak sedemikian rupa Dikarenakan atas penghasilannya tidak
sehingga utang pajaknya, baik pajak dikenakan pajak penghasilan yang
penghasilan maupun pajak-pajak bersifat final dan atas pajak yang telah
lainnya, berada dalam posisi yang dipotong seperti PPh pasal 22 dan 23
paling minimal, sepanjang hal ini dapat dikreditkan sebagai pajak yang
dimungkinkan baik oleh ketentuan dibayar dimuka.
peraturan perundang-undangan Dalam penelitian ini
perpajakan maupun secara komersial. penghindaran pajak diukur dengan
Lebih lanjut ia juga menyimpulkan effective tax rate (ETR) dikarenakan
bahwa tax planning adalah perbuatan ETR dianggap dapat merefleksikan
yang sifatnya mengurangi beban pajak perbedaan tetap antara perhitungan
secara legal dan bukan mengurangi laba buku dengan laba fiskal. Selain
kesanggupan memenuhi kewajiban itu ETR dapat mencerminkan
persentase kewajiban pajak yang

Jom. FEKON Vol. 2 No.1 Februari 2015 5


sebenarnya dengan laba akuntansi perusahaan yang dimaksud baik
yang dihasilkan oleh perusahaan, menggunakan perbedaan tetap maupun
yaitu, kewajiban pajak bersih / perbedaan temporer. Selain itu CETR
keuangan (buku) laba sebelum pajak. dapat mencerminkan persentase
jumlah dana yang telah dikeluarkan
Perbedaan penghindaran pajak (tax untuk memenuhi kewajiban pajak
avoidance) antara perusahaan yang selama periode waktu tertentu.
dikenakan pajak penghasilan final
dan perusahaan yang dikenakan Perbedaan penghindaran pajak (tax
pajak penghasilan tidak final diukur avoidance) antara perusahaan yang
dengan cash effective tax rate dikenakan pajak penghasilan final
(CETR). dan perusahaan yang dikenakan
Berdasarkan penelitian yang pajak penghasilan tidak final diukur
dilakukan oleh Utama (2011), dengan book-tax difference (BTD).
Menemukan Penerapan PPh Final atas Berdasarkan penelitian yang
pengalihan hak atas tanah dan/atau dilakukan oleh Zulaika dan Novitasari
bangunan pada PT. Baruga Asrinusa (2012), menunjukkan bahwa adanya
Development sudah sesuai dengan pengenaan tarif final untuk perusahaan
peraturan pemerintah nomor 71 tahun jasa konstruksi, jumlah pajak
2008 tentang pembayaran pajak penghasilan terutang menjadi lebih
penghasilan atas penghasilan dari besar secara signifikan dibanding
pengalihan hak atas tanah dan/atau dengan pengenaan tarif tidak final.
bangunan. Dalam penelitian ini
Hal ini dikarenakan atas penghindaran pajak diukur dengan
penghasilan yang dikenakan PPh final book-tax difference (BTD)
tersebut telah dianggap selesai pada dikarenakan BTD ada akibat
saat PPh tersebut dipotong atau disetor perbedaan antara akuntansi dan pajak
sendiri oleh perusahaan tersebut, oleh baik itu beda tetap maupun beda
karenanya tidak dimungkinkan untuk waktu. Selain itu juga BTD dapat
melakukan penghindaran pajak dengan merefleksikan perencanaan pajak yang
memanfaatkan penghasilan yang telah dilakukan oleh perusahaan dimana
dikenakan PPh final tersebut. Berbeda BTD adalah laba menurut akuntansi
dengan perusahaan yang dikenai PPh dikurangi laba menurut fiskal dibagi
tidak final, maka dimungkinkan untuk laba sebelum pajak.
melakukan penghindaran pajak dengan
memanfaatkan kredit pajak (pajak Perbedaan penghindaran pajak (tax
dibayar dimuka) sebagai pengurang avoidance) antara perusahaan yang
beban pajak perusahaan. dikenakan pajak penghasilan final
Dalam penelitian ini dan perusahaan yang dikenakan
penghindaran pajak diukur dengan pajak penghasilan tidak final diukur
cash effective tax rate (CETR) dengan rata-rata tingkat
dikarenakan CETR diharapkan dapat perencanaan pajak yang dilakukan
mengidentifikasi keagresifan oleh perusahaan (tax planning).
perencanaan pajak suatu perusahaan. Berdasarkan penelitian yang
Keagresifan perencanaan pajak dilakukan oleh Yohana (2013),

Jom. FEKON Vol. 2 No.1 Februari 2015 6


Menemukan data penambahan jumlah dibayarkan dalam laporan
Wajib Pajak Jasa Konstruksi terhadap keuangan.
Jumlah Wajib Pajak Jasa Konstruksi 4. Perusahaan konstruksi,
terdaftar persentasenya relatif kecil. perusahaan realestat, perusahaan
Dan Tingkat penambahan jumlah WP non-konstruksi dan perusahaan
Jasa Konstruksi yang rendah tidak non-realestat tidak memiliki nilai
mempengaruhi kontribusi penerimaan CETR>1.
pajak dari PPh Final Atas Jasa Berdasarkan kriteria sampel
Konstruksi. diatas, maka dipilih 34 perusahaan
Dalam penelitian ini yang memenuhi kriteria tersebut.
penghindaran pajak diukur tingkat
perencanaan pajak perusahaan (tax Definisi Operasional Variabel
planning) dikarenakan tax planning Penelitian
dianggap dapat menggambarkan Penghindaran Pajak (X)
tingkat subsidi pajak yang digunakan Dalam penelitian ini penulis
didalam perusahaan. melakukan pengujian perbandingan
penghindaran pajak (tax avoidance)
METODOLOGI PENELITIAN pada perusahaan yang dikenai pajak
Populasi dan Sampel penghasilan final dan penghindaran
Populasi dalam penelitian ini pajak (tax avoidance) pada perusahaan
adalah perusahaan yang listing di yang dikenai pajak penghasilan yang
Bursa Efek Indonesia periode 2009- tidak final. Sehingga hanya ada satu
2013. Metode pengambilan sampel variabel yang digunakan dalam
yang digunakan dalam penelitian ini penelitian ini berupa variabel
adalah metode purposive sampling. independen yaitu penghindaran pajak
Adapun kriteria yang (tax avoidance).
digunakan adalah sebagai berikut: Penelitian ini menggunakan
1. Perusahaan konstruksi, lima ukuran dalam mengukur tindakan
perusahaan realestat, perusahaan penghindaran pajak (tax avoidance),
non-konstruksi dan perusahaan yaitu effective tax rate (ETR) yang
non-realestat yang terdaftar di digunakan untuk merefleksikan
Bursa Efek Indonesia tahun 2009- perbedaan antara perhitungan laba
2013 dan selama masa buku dengan laba fiskal (Hidayanti,
pengamatan perusahaan tersebut 2013), cash effective tax rate (CETR)
tidak delisting. digunakan untuk mengidentifikasi
2. Perusahaan konstruksi, keagresifan perencanaan pajak yang
perusahaan realestat, perusahaan dilakukan, book-tax difference (BTD)
non-konstruksi dan perusahaan digunakan untuk mendapatkan
non-realestat tidak mengalami duagulasi. menurut Desai dan
kerugian. Dharmapala (2006) book-tax
3. Perusahaan konstruksi, difference bisa timbul karena adanya
perusahaan realestat, perusahaan aktivitas perencanaan pajak dan
non-konstruksi dan perusahaan manajemen laba, maka nilai residu dari
non-realestat memasukkan beban regresi nilai book-tax difference dan
pajak dan beban pajak yang nilai total akrual diharapkan murni

Jom. FEKON Vol. 2 No.1 Februari 2015 7


merupakan cerminan dari akrivitas Uji Normalitas Data
perencanaan pajak. Sedangkan (tax Untuk menguji apakah sampel
planning) TAXPLAN digunakan untuk penelitian berdistribusi normal maka
menggambarkan tingkat subsidi pajak digunakan pengujian Kolmogorov-
yang digunakan (Hidayanti, 2013). Smirnov goodness of fit test terhadap
variabel penelitian. Jika probabilitas >
Metode Analisis Data 0,05 maka H0 diterima yang berarti
Hipotesis penelitian ini diuji sampel penelitian berdistribusi tidak
dengan menggunakan uji independent normal dan jika probabilitas < 0,05
sample t-test dan menggunakan maka H0 ditolak dan berarti data
bantuan program Statistical Product sampel penelitian berdistribusi normal.
and Services Solution (SPSS) versi Hasil uji normalitas data yang
20.0. dilakukan dalam penelitian ini dapat
dilihat pada gambar 4.1 berikut:

HASIL DAN PEMBAHASAN


Tabel 4.1. Hasil Normalitas Data

Sumber: Output SPSS (Data diolah) TAXPLAN = 0,000 < 0,05


Berdasarkan hasil perhitungan Melihat nilai probabilitas diatas
normalitas data sampel penelitian pada bahwa probability value< 0,05 berarti
gambar 4.1 diatas menunjukkan bahwa H0 ditolak, dengan demikian dapat
nilai Asyimp (nilai probabilitas) disimpulkan bahwa data-data pada
adalah: variabel penelitian berdistribusi
ETR = 0,002 < 0,05 normal.
CETR = 0,004 < 0,05
BTD = 0,000 < 0,05

Uji Homogenitas Varian Sampel (Levene,s Test) ini dilakukan sebelum


Dalam penelitian ini mengetahui adanya uji statistik independen sample
kesamaan varian (homogenitas) t-test. Dimana uji kesamaan varian
digunakan uji F (Levene,s Test). Uji F berarti apabila varian sama maka uji

Jom. FEKON Vol. 2 No.1 Februari 2015 8


independen sample t-test apabila probability value> 0,05 dan H0
menggunakan Equal Variance ditolak jika probability value< 0,05.
Assumed (apabila diasumsikan varian Hasil uji F (Levene,s Test) yang
sama) dan apabila varian berbeda dilakukan dalam penelitian ini dapat
menggunakan Equal Variance Not dilihat pada gambar 4.2 berikut:
Assumed (diasumsikan varian
berbeda). Tingkat signifikansi yang
digunakan sebesar 5% atau 0,05.
Kriteria pengujian yang dilakukan
dengan syarat yaitu H0 diterima

Tabel 4.2
Hasil Uji F (Levene,s Test) pengukuran yang digunakan ETR,CETR, BTD dan TAXPLAN

Sumber: Output SPSS (Data diolah)

Berdasarkan tabel 4.2 dapat diketahui disimpulkan bahwa kedua varian


bahwa nilai probability value (sig) berbeda dimana varian penghindaran
adalah: pajak pada perusahaan yang dikenakan
ETR = 0,000 < 0,05 pajak penghasilan final tidak sama
CETR = 0,003 < 0,05 dengan perusahaan yang dikenakan
BTD = 0,000 < 0,05 pajak penghasilan tidak final diukur
TAXPLAN = 0,000 < 0,05 dengan ETR, CETR, BTD dan
Melihat nilai probabilitas diatas TAXPLAN.
bahwa probability value< 0,05 Berarti
H0 ditolak. Hal ini berarti varian Pengujian Hipotesis dan
keduanya berbeda (equal variance not Pembahasan
assumed) atau kehomogenan ragam Setelah melakukan uji F
populasinya berbeda. Jadi dapat (Levene,s Test) maka berikutnya

Jom. FEKON Vol. 2 No.1 Februari 2015 9


dilakukan uji independent sample t- value > 0,05 dan apabila H0 ditolak
testdengan dasar equal variance not jika probability value < 0,05.
assumed sesuai dengan hasil Uji F. Hasil uji independent sample t-
Pengujian ini menggunakan uji dua test yang dilakukan dalam penelitian
sisi dengan tingkat signifikansi 5%. ini dapat dilihat pada gambar 4.3 dan
Kriteria pengujian yang digunakan 4.4 berikut:
adalah H0 diterima apabila probability
Tabel 4.3
Data Statistik

Sumber: Data Olahan SPSS


Tabel 4.4
Hasil Independent Sample T-Test Pengukuran yang digunakan ETR, CETR, BTD dan TAXPLAN

Sumber: Data Olahan SPSS variance not assumed) dalam


penelitian ini sebesar 2,319. Hasil dari
Perbedaan penghindaran pajak (tax perhitungan probabilitas adalah
avoidance) antara perusahaan yang probability value (sig) 0,022 < 0,05
dikenakan pajak penghasilan final dan berarti H0 ditolak. Hal ini berarti
dan perusahaan yang dikenakan bahwa terdapat perbedaan antara
pajak penghasilan tidak final diukur penghindaran pajak pada perusahaan
dengan effective tax rate (ETR). yang dikenakan pajak penghasilan
Berdasarkan hasil perhitungan final dengan perusahaan yang
uji independent sample t-test dikenakan pajak penghasilan tidak
menggunakan SPSS tersebut dapat final diukur dengan effective tax rate
ditentukan nilai t hitung (equal (ETR). Pada tabel 4.3 dapat dilihat

Jom. FEKON Vol. 2 No.1 Februari 2015 10


nilai mean dari effective tax rate (ETR) ditentukan nilai t hitung (equal
untuk perusahaan yang dikenakan variance not assumed) dalam
pajak penghasilan final sebesar 0,273 penelitian ini sebesar 3,058. Hasil dari
sementara nilai mean dari effective tax perhitungan probabilitas adalah
rate (ETR) untuk perusahaan yang probability value (sig) 0,003< 0,05 dan
dikenakan pajak penghasilan tidak berarti H0 ditolak. Hal ini berarti
final sebesar 0,240. Semakin kecil bahwa terdapat perbedaan antara
nilai rata effective tax rate (ETR) penghindaran pajak pada perusahaan
perusahaan maka dapat mencerminkan yang dikenakan pajak penghasilan
semakin besar adanya penghindaran final dengan perusahaan yang
pajak yang dilakukan oleh perusahaan. dikenakan pajak penghasilan tidak
Jadi, dapat disimpulkan bahwa final diukur dengan cash effective tax
penghindaran pajak pada perusahaan rate (CETR). Pada tabel 4.3 dapat
yang dikenakan pajak penghasilan dilihat nilai mean dari cash effective
tidak final lebih besar dengan tax rate (CETR) untuk perusahaan
perusahaan yang dikenakan pajak yang dikenakan pajak penghasilan
penghasilan final diukur dengan final sebesar 0,341 sementara nilai
effective tax rate (ETR). mean dari cash effective tax rate
Penolakan H0 ini sejalan pula (CETR) untuk perusahaan yang
dengan penelitian yang dilakukan oleh dikenakan pajak penghasilan tidak
Wijayanti dan Budiman (2013). final sebesar 0,264. Semakin kecil
Dikarenakan perusahaan yang nilai rata cash effective tax rate
dikenakan pajak penghasilan final (CETR) perusahaan maka dapat
pajak atas penghasilannya dianggap mencerminkan semakin besar adanya
telah selesai saat terjadinya penghindaran pajak yang dilakukan
pemotongan, pemungutan atau oleh perusahaan. Jadi, dapat
pembayaran. Sehingga pajak disimpulkan bahwa penghindaran
penghasilan final ini tidak dapat pajak pada perusahaan yang dikenakan
dijadikan kredit pajak untuk SPT pajak penghasilan tidak final lebih
tahunan. Berbeda halnya dengan besar dengan perusahaan yang
perusahaan yang dikenakan pajak dikenakan pajak penghasilan final
penghasilan final yang dapat diukur dengan cash effective tax rate
memanfaatkan celah undang-undang (CETR).
untuk melakukan penghindaran pajak. Penolakan H0 ini sejalan pula
dengan penelitian yang dilakukan oleh
Perbedaan penghindaran pajak (tax Wijayanti dan Budiman (2013).
avoidance) antara perusahaan yang Dikarenakan perusahaan yang
dikenakan pajak penghasilan final dikenakan pajak penghasilan final
dan perusahaan yang dikenakan pajak atas penghasilannya dianggap
pajak penghasilan tidak final diukur telah selesai saat terjadinya
dengan cash effective tax rate pemotongan, pemungutan atau
(CETR). pembayaran. Sehingga pajak
Berdasarkan hasil perhitungan penghasilan final ini tidak dapat
uji independent sample t-test dijadikan kredit pajak untuk SPT
menggunakan SPSS tersebut dapat tahunan. Berbeda halnya dengan

Jom. FEKON Vol. 2 No.1 Februari 2015 11


perusahaan yang dikenakan pajak perusahaan yang dikenakan pajak
penghasilan final yang dapat penghasilan final diukur dengan book-
memanfaatkan celah undang-undang tax difference (BTD).
untuk melakukan penghindaran pajak. Penolakan H0 ini sejalan pula
dengan penelitian yang dilakukan oleh
Perbedaan penghindaran pajak (tax Wijayanti dan Budiman (2013).
avoidance) antara perusahaan yang Dikarenakan perusahaan yang
dikenakan pajak penghasilan final dikenakan pajak penghasilan final
dan perusahaan yang dikenakan pajak atas penghasilannya dianggap
pajak penghasilan tidak final diukur telah selesai saat terjadinya
dengan book-tax difference (BTD). pemotongan, pemungutan atau
Dari perhitungan menggunakan pembayaran. Sehingga pajak
SPSS tersebut dapat ditentukan nilai t penghasilan final ini tidak dapat
hitung (equal variance not assumed) dijadikan kredit pajak untuk SPT
dalam penelitian ini sebesar 12,016. tahunan. Berbeda halnya dengan
Hasil dari perhitungan probabilitas perusahaan yang dikenakan pajak
adalah probability value (sig) 0,000< penghasilan final yang dapat
0,05 dan berarti H0 ditolak. Hal ini memanfaatkan celah undang-undang
berarti bahwa terdapat perbedaan untuk melakukan penghindaran pajak.
antara penghindaran pajak pada
perusahaan yang dikenakan pajak Perbedaan penghindaran pajak (tax
penghasilan final dengan perusahaan avoidance) antara perusahaan yang
yang dikenakan pajak penghasilan dikenakan pajak penghasilan final
tidak final diukur dengan book-tax dan perusahaan yang dikenakan
difference (BTD). Pada tabel 4.9 dapat pajak penghasilan tidak final diukur
dilihat nilai mean dari book-tax dengan rata-rata tingkat
difference (BTD) untuk perusahaan perencanaan pajak yang dilakukan
yang dikenakan pajak penghasilan oleh perusahaan (tax planning).
final sebesar 0,015 sementara nilai Dari perhitungan menggunakan
mean dari book-tax difference (BTD) SPSS tersebut dapat ditentukan nilai t
untuk perusahaan yang dikenakan hitung (equal variance not assumed)
pajak penghasilan tidak final sebesar dalam penelitian ini sebesar -6.095.
0,003. Semakin kecil nilai rata book- Hasil dari perhitungan probabilitas
tax difference (BTD) perusahaan maka adalah probability value (sig) 0,000 <
dapat mencerminkan semakin besar 0,05 dan berarti H0 ditolak. Hal ini
adanya penghindaran pajak yang berarti bahwa terdapat perbedaan
dilakukan oleh perusahaan. antara penghindaran pajak pada
Dikarenakan book-tax difference perusahaan yang dikenakan pajak
(BTD) digunakan untuk penghasilan final dengan perusahaan
mencerminkan keagresifan yang dikenakan pajak penghasilan
perencanaan pajak perusahaan. Jadi, tidak final diukur dengan rata-rata
dapat disimpulkan bahwa tingkat perencanaan pajak perusahaan
penghindaran pajak pada perusahaan (tax planning). Pada tabel 4.11 dapat
yang dikenakan pajak penghasilan dilihat nilai mean dari rata-rata tingkat
tidak final lebih besar dengan perencanaan pajak perusahaan (tax

Jom. FEKON Vol. 2 No.1 Februari 2015 12


planning) untuk perusahaan yang besar dengan perusahaan yang
dikenakan pajak penghasilan final dikenakan pajak penghasilan final
sebesar 0,015 sementara nilai mean diukur dengan cash effective tax
dari rata-rata tingkat perencanaan rate (CETR).
pajak perusahaan (tax planning) untuk 3. Hasil uji hipotesis ketiga,
perusahaan yang dikenakan pajak diperoleh disimpulkan
penghasilan tidak final sebesar 0,090. penghindaran pajak pada
Semakin besar nilai rata-rata tingkat perusahaan yang dikenakan pajak
perencanaan pajak perusahaan (tax penghasilan tidak final lebih besar
planning) perusahaan maka dapat dengan perusahaan yang
mencerminkan semakin besar adanya dikenakan pajak penghasilan final
penghindaran pajak yang dilakukan diukur dengan book-tax difference
oleh perusahaan. Rata-rata tingkat (BTD).
perencanaan pajak perusahaan (tax 4. Hasil uji hipotesis keempat,
planning) digunakan untuk diperoleh kesimpulan
menggambarkan tingkat subsidi pajak penghindaran pajak pada
yang digunakan (Hidayanti, 2013). perusahaan yang dikenakan pajak
Jadi, dapat disimpulkan bahwa penghasilan tidak final lebih besar
penghindaran pajak pada perusahaan dengan perusahaan yang
yang dikenakan pajak penghasilan dikenakan pajak penghasilan final
tidak final lebih besar dengan diukur dengan rata-rata tingkat
perusahaan yang dikenakan pajak perencanaan pajak perusahaan
penghasilan final diukur dengan rata- (tax planning).
rata tingkat perencanaan pajak
perusahaan (tax planning). Saran
Berdasarkankan kesimpulan
KESIMPULAN DAN SARAN yang telah dikemukakan diatas, maka
Kesimpulan penulis menyarankan agar:
Hasil penelitian dari pengujian 1. Bagi Akademisi dan Peneliti
hipotesis yang telah diajukan Bagi para peneliti selanjutnya
menghasilkan beberapa kesimpulan diharapkan memperpanjang
sebagai berikut: rentang periode penelitian dan
1. Hasil uji hipotesis pertama menambahkan pengukuran yang
disimpulkan sehingga dapat menggambarkan
penghindaran pajak pada penghindaran pajak (tax
perusahaan yang dikenakan pajak avoidance) yang dilakukan oleh
penghasilan tidak final lebih besar perusahaan baik yang dikenakan
dengan perusahaan yang pajak penghasilan final maupun
dikenakan pajak penghasilan final perusahaan yang dikenakan pajak
diukur dengan effective tax rate penghasilan tidak final.
(ETR). 2. Bagi Perusahaan
2. Hasil uji hipotesis kedua, Dengan adanya hasil penelitian
disimpulkan penghindaran pajak diharapkan dapat menumbuhkan
pada perusahaan yang dikenakan kesadaran perusahaan agar tidak
pajak penghasilan tidak final lebih lagi melakukan penghindaran

Jom. FEKON Vol. 2 No.1 Februari 2015 13


pajak (tax avoidance) karena hal bursa efek indonesia tahun
tersebut dapat merugikan 2008-2011.” Skripsi, Fakultas
pendapatan negara dan Ekonomika Dan Bisnis,
masyarakat pada umumnya. Universitas Diponegoro.
3. Bagi Pemerintah
Bagi pemerintah sebagai Meilinda, Maria. 2013. Pengaruh
penegak dan pembuat regulasi Corporate Governance
diharapkan dapat meningkatkan Terhadap Manajemen Pajak.
regulasi yang ada dalam hal Skripsi, Fakultas Ekonomi,
mencegah penghindaran pajak Universitas Diponegoro.
(tax avoidance) yang dilakukan
oleh perusahaan baik yang Pohan, Chairil Anwar. 2013.
dikenakan pajak penghasilan final Manajemen Perpajakan
maupun yang dikenakan pajak Strategi perencanaan Pajak
penghasilan tidak final agar dapat dan Bisnis. Jakarta: Gramedia
memenuhi tujuan undang-undang Pustaka Utama.
perpajakan yang sebenarnya yaitu
sebesar-besarnya untuk Santoso, Iman dan Ning Rahayu, 2013.
kemakmuran rakyat Indonesia. Corporate Tax Management
mengulas upaya pengelolaan
DAFTAR PUSTAKA pajak perusahaan secara
Agoes, Sukrisno dan Estralita konseptual-praktikal. Jakarta:
Trisnawati, 2013. Akuntansi Observation and Research of
Perpajakan. Jakarta: Salemba Taxation (ortax).
Empat.
Sari, Dewi Kartika dan Dwi Martani.
Desai Dharmapala, Dhammika und 2010. Karakteristik
Hines Jr., James R. 2006. Kepemilikan Perusahaan,
Which Countries Become Tax Corporate Governance, dan
Havens? Tindakan Pajak Agresif.
Simposium Nasional Akuntansi
Hanum, H.R dan Zulaikha. 2013. XIII Purwokerto.
Pengaruh Karakteristik
Corporate Governance Sugiyono. 2012. Metode Penelitian
Terhadap Effective Tax Rate. Bisnis. Bandung: Alfabeta.
Diponegoro Journal of
Accounting Volume 3 Nomor. Sumarsan, Thomas. 2013. Tax Review
dan Strategi Perencanaan
Hidayanti, Alfiyani Nur. 2013. Pajak. Jakarta: Indeks.
Pengaruh Antara Kepemilikan
Keluarga dan Corporate Utama, Muhammad Rachmat Putra.
Governance Terhadap 2011. Analisis Pengaruh
Tindakan Pajak Agresif “Studi Pemungutan PPh Final atas
empiris pada perusahaan Pengalihan Hak atas Tanah
manufaktur yang terdaftar di dan/atau Bangunan pada aspek

Jom. FEKON Vol. 2 No.1 Februari 2015 14


Keuangan Perusahaan Real Republik Indonesia. 1974. PMDN
Estate PT. Baruga Asrinusa No.5 Tahun 1974 tentang
Development. Skripsi, Fakultas Ketentuan Ketentuan
Ekonomi, Universitas Mengenai Penyediaan Dan
Hasanuddin. Pemberian Tanah Untuk
Keperluan Perusahaan.
Waluyo. 2011. Perpajakan Indonesia.
Jakarta: Salemba Empat. Republik Indonesia. 2008. PP No. 71
Tahun 2008 Tentang
Wijayanti, Provita dan Judi Budiman. Perubahan Ketiga atas PP
2013. Analisis Perbedaan No. 48 Tahun 1994 Tentang
Penghindaran Pajak (Tax Pembayaran PPh atas
Avoidance) Pada Perusahaan Penghasilan dari Pengalihan
yang dikenai Pajak Penghasilan Hak atas Tanah dan atau
Final dan Perusahaan yang Bangunan.
dikenai Pajak Penghasilan
Tidak Final. Prosiding Republik Indonesia. 2009 SE DJP
Simposium Nasional Nomor : Se - 80/Pj/2009
Perpajakan 4. Tentang Pelaksanaan PPh
yang Bersifat Final atas
Yohana, Febrita. 2013. Analisa Penghasilan dari Pengalihan
Pemungutan Pajak Penghasilan Hak atas Tanah dan/atau
Atas Penghasilan Dari Usaha Bangunan yang diterima
Jasa Konstruksi Di Kantor atau diperoleh WP yang
Pelayanan Pajak Pratama Usaha Pokoknya Melakukan
Palembang Ilir Timur. Skripsi, Pengalihan Hak atas Tanah
Fakultas Ekonomi, Universitas dan Atau Bangunan.
Tridinanti.
http://www.pajak.go.id (diakses
Zain, Mohammad. 2007. Manajemen tanggal 15 mei 2013 pukul
Perpajakan, edisi 3. Jakarta: 12.12 wib).
Salemba Empat.
http://bisniskeuangan.kompas.com
Zulaikha dan R.A Annisa Novitasari. (diakses tanggal 15 mei
2012. Analisis Pengenaan 2013 pukul 12.58 Wib).
Pajak Final Perusahaan Jasa
Konstruksi. Diponegoro http://tribunnews.com (diakses tanggal
Journal of Accounting Vol.2, 19 mei 2013 pukul 22.40
No.2. wib).

Undang-Undang RI Nomor 18 Tahun http://id.wikipedia.org (diakses tanggal


1999 tentang Jasa Konstruksi. 20 mei 2013 pukul 17.00
wib).
Undang-Undang Nomor 36 tahun 2008
tentang Pajak penghasilan. www.idx.co.id

Jom. FEKON Vol. 2 No.1 Februari 2015 15

Potrebbero piacerti anche