ABSTRACK
The purpose of research was to analyze the correlation between the factor of age with fatigue of
worker, the factor of working experience with fatigue of worker, the factor of age and working
experience with fatigue of worker, and fatigue of workers with work productivity in palm oil
harvesting. Data were collectedby using quisionere. The analytical method used in this research is the
analysis of correlation and linear regression. From the results of this study concluded that there was a
significant, quite strong (r = 0.469) and in the same direction (positive) correlation between the age
worker factor with fatigue of palm oil harvester by linear regression equation ̂ = 2,571 + 0,077 X1,
there was a significant, but low (r = -0.344) and not in the same direction (negative) correlation
between the factor of working experience with fatigue of palm oil harvester by linear regression
equation ̂ = 6,303 - 0,067 X2, there was a significant and very strong correlation (R = 0.922)
between factors of age and working experience with fatigue of palm oil harvester by linear regression
equation ̂ = 0,742 + 0,178 X1 - 0,195 X2, and there was a significant, but low (r = -0.271) and not in
the same direction (negative) correlation between the fatigue of workers with productivity of palm oil
harvesting by linear regression equation ̂ = 258,45- 6,979 X. Labor of palm oil harvesting should be
managed by factor age of workers and work experience in order to minimize fatigue of workers so that
can improve productivity.
Keywords : Productivity, Fatigue, Harvesting, Age, Working Experience
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan antara faktor umur dengan kelelahan
pekerja, faktor pengalaman kerja dengan kelelahan pekerja, faktor umur dan pengalaman kerja dengan
kelelahan pekerja, serta kelelahan pekerja dengan produktivitas kerja pada pemanenan kelapa sawit.
Data dikumpulkan menggunakan kuesioner. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini
adalah analisis korelasi dan regresi linier. Penelitian menyimpulkan bahwa ada hubungan yang
signifikan, cukup kuat (r = 0,469) dan searah (positif) antara faktor umur pekerja dengan kelelahan
pekerja panen kelapa sawit dengan persamaan regresi linier ̂ = 2,571 + 0,077 X1, ada hubungan yang
signifikan, namun rendah (r = -0,344) dan tidak searah (negatif) antara faktor pengalaman kerja
dengan kelelahan pekerja panen kelapa sawit dengan persamaan regresi linier ̂ = 6,303 - 0,067 X2,
ada hubungan yang signifikan dan sangat kuat (R = 0,922) antara faktor umur dan pengalaman kerja
dengan kelelahan pekerja panen kelapa sawit dengan persamaan regresi linier ̂ = 0,742 + 0,178 X1 -
0,195 X2 serta ada hubungan yang signifikan, namun rendah (r = -0,271) dan tidak searah (negatif)
antara kelelahan pekerja dengan produktivitas pemanenan kelapa sawit dengan persamaan regresi
linier ̂ = 258,45- 6,979 Y1. Tenaga kerja pemanenan kelapa sawit sebaiknya dikelola berdasarkan
faktor umur pekerja dan pengalaman kerja agar kelelahan pada pekerja dapat diminimalisir sehingga
dapat meningkatkan produktivitas.
Kata Kunci : Produktivitas, Kelelahan, Pemanenan, Umur, Pengalaman Kerja
HUBUNGAN UMUR DAN PENGALAMAN KERJA DENGAN
diperlukan yaitu data umur pekerja sawit dan dicatat di lembar kuisioner.
(tahun) dan data skor kelelahan pekerja. Analisis data dengan bantuan
Untuk mencapai tujuan penelitian program SPSS Statistics 17.0. Metode
Hubungan Faktor Pengalaman Kerja analisis yang digunakan dalam penelitian
dengan Kelelahan Pekerja tersebut, maka ini adalah analisis korelasi dan regresi
data yang diperlukan yaitu data linier.
pengalaman kerja (tahun) dan data skor
kelelahan pekerja. HASIL DAN PEMBAHASAN
Untuk mencapai tujuan penelitian
Hubungan Faktor Umur Pekerja dan Dalam penelitian ini pemanen
Pengalaman Kerja dengan Kelelahan kelapa sawit yang termasuk dalam sampel
Pekerja tersebut, maka data yang penelitian berjumlah 38 orang dengan
diperlukan yaitu data umur pekerja total hancak panen adalah sebanyak 61
(tahun), data pengalaman kerja (tahun) hancak panen. Dari 38 orang pemanen
dan data skor kelelahan pekerja. ada seorang pemanen yang tidak
Untuk mencapai tujuan penelitian melakukan kegiatan pemanenan saat
Hubungan Kelelahan Pekerja dengan penelitian dilakukan. Sehingga total
Produktivitas tersebut, maka data yang responden dalam penelitian adalah 37
diperlukan yaitu data skor kelelahan orang. Data hasil penelitian yang telah
pekerja dan data produktivitas kerja dikumpulkan adalah sebanyak 55 data.
(kg/jam). Hal ini disebabkan tidak ada kegiatan
Data yang dikumpulkan dalam pemanenan di 6 hancak yang termasuk
penelitian ini berupa data primer dan data dalam sampel penelitian. Basis panen
sekunder, yaitu : responden dalam penelitian ini 600 kg.
a. Umur dan Pengalaman Kerja
Responden. Umur dan pengalaman Hubungan antara faktor umur pekerja
kerja diperoleh dari hasil wawancara dengan kelelahan pekerja
terhadap responden pada minggu Hasil analisis korelasi sederhana dan
pertama penelitian di kantor Afdeling regresi linier sederhana hubungan antara
1-3 saat responden sedang berkumpul umur pekerja dengan kelelahan pekerja
sebelum melakukan kegiatan disajikan pada Tabel 3.1 dan Tabel 3.2.
pemanenan.
b. Skor Kelelahan Pekerja. Skor Tabel 3.1. Hasil Analisis Korelasi
kelelahan pekerja diperoleh dari hasil Hubungan antara Umur Pekerja
wawancara terhadap responden yang dengan Kelelahan Pekerja
dilakukan setelah responden selesai Nilai Keterangan
melakukan kegiatan pemanenan kelapa Korelasi cukup
sawit dan dicatat di lembar kuisioner. r 0,469
kuat dan searah
c. Produktivitas. Produktivitas diperoleh Signifikansi < 0,05 H0 ditolak
dari pembagian jumlah hasil panen Sumber : data diolah (2017)
(kg) dengan jumlah jam kerja sehari
(jam). Hasil panen yang dimaksud Tabel 3.2. Hasil Analisis Regresi Linier
adalah hasil panen dari setiap pemanen Hubungan antara Umur Pekerja
dalam sehari yang telah dicatat oleh dengan Kelelahan Pekerja
krani produksi di kantor Afdeling. Nilai Persamaan
Jumlah jam kerja diperoleh dari hasil α 2,571 ̂ = 2,571 + 0,077
wawancara responden setelah selesai β 0,077 X1
melakukan kegiatan pemanenan kelapa Sumber : data diolah (2017)
Kebisingan dan Faktor Individu dengan Tabel 3.4. Hasil Analisis Regresi Linier
Kelelahan Pekerja Bagian Weaving PT. X Hubungan antara Pengalaman
Batang” yang menghasilkan bahwa ada Kerja dengan Kelelahan Pekerja
hubungan antara umur dengan kelelahan
kerja yang dilakukan pada pekerja di Nilai Persamaan
bagian weaving pada PT. X Batang dan α 6,303 ̂ = 6,303 - 0,067 X2
penelitian Irma dkk (2014) dengan judul β -0,067
“Faktor yang Berhubungan dengan Sumber : data diolah (2017)
Kelelahan Kerja pada Unit Produksi
Paving Block CV. Sumber Galian Hubungan antara pengalaman kerja
Kecamatan Biringkanaya Kota Makassar” dengan kelelahan pekerja memiliki
yang menyimpulkan bahwa ada hubungan korelasi yang rendah dengan nilai r
antara umur dengan kelelahan kerja pada sebesar -0,344. Pengalaman kerja
pekerja di unit produksi paving block CV. pemanen kelapa sawit akan membantu
Sumber Galian. pekerja panen dalam mengatasi kesulitan-
Analisis regresi linier sederhana kesulitan dalam kegiatan pemanenan
menghasilkan persamaan regresi linier kelapa sawit. Secara umum, kesulitan
̂ = 2,571 + 0,077 X1. Dengan melihat yang dihadapi oleh pekerja panen kelapa
nilai konstanta pada persamaan dapat sawit dalam peneltian ini adalah sama,
dikatakan bahwa kelelahan pekerja adalah karena pekerja panen melakukan kegiatan
sebesar 2,571 jika umur pekerja sama panen di lahan dengan jenis topografi
dengan nol. Hal tersebut dapat diabaikan lahan yang sama yaitu topografi
karena tidaklah mungkin seorang pekerja permukaan lahan dengan kemiringan
panen kelapa sawit memiliki umur 0 kurang dari 80 dan tinggi pohon yang
tahun. Kelelahan pekerja akan meningkat sama yaitu 10-12 meter. Penelitian
sebesar 0,077 jika umur pekerja Damopoli dkk (2013) menunjukkan hasil
meningkat sebesar 1 tahun. yang berbeda yaitu korelasi yang cukup
kuat antara masa kerja dengan kelelahan
Hubungan antara faktor pengalaman yaitu dengan nilai koefisien korelasi
kerja dengan kelelahan pekerja sebesar 0,443. Demikian pula dengan
Hasil analisis korelasi sederhana dan penelitian Soasa dkk (2013) yang
regresi linier sederhana hubungan antara menunjukkan hubungan yang sangat
pengalaman kerja dengan kelelahan rendah antara masa kerja dengan
pekerja disajikan pada Tabel 3.3 dan kelelahan kerja dengan koefisien korelasi
Tabel 3.4. sebesar 0,023.
Hubungan antara pengalaman kerja
dengan kelelahan pekerja adalah tidak
Tabel 3.3. Hasil Analisis Korelasi searah dikarenakan nilai r yang diperoleh
Hubungan antara Pengalaman bernilai negatif. Hal tersebut berarti jika
Kerja dengan Kelelahan Pekerja pengalaman kerja tinggi maka kelelahan
pekerja akan rendah. Pekerja yang
Nilai Keterangan memiliki pengalaman kerja yang lama
Korelasi rendah sudah terbiasa dengan pekerjaan yang
r -0,344 dilakukannya sehingga tidak
dan tidak searah
Signifikansi < 0,05 H0 ditolak menimbulkan kelelahan yang tinggi.
Sumber : data diolah (2017) Responden dengan pengalaman kerja
yang lama menyatakan bahwa sudah
sangat terbiasa dan bisa dikatakan
kelelahan tidak menjadi suatu masalah pengalaman kerja (masa kerja) pemanen
besarda lam kegiatan pemanenan kelapa maka semakin kecil kelelahan yang
sawit. Pengalaman kerja akan dirasakan oleh pekerja panen kelapa
menentukan cara berpikir pekerja dalam sawit.
melakukan pekerjaannya. Pemanen Ada hubungan yang signifikan
dengan pengalaman kerja yang lama antara pengalaman kerja dengan
mengetahui cara-cara mengatasi kesulitan kelelahan pekerja pemanenan kelapa
dalam kegiatan panen. Pemanen yang sawit. Hal tersebut dikarenakan nilai
cukup berpengalaman mengatur posisi signifikansi lebih kecil dari pada nilai
memanen lebih singkat dibandingkan probabilitas (0,05). Hal ini sesuai dengan
pemanen yang belum berpengalaman. penelitian Mentari dkk (2012) dengan
Terkadang pemanen yang belum cukup judul “Hubungan Karakteristik Pekerja
berpengalaman ketika menaikkan egrek dan Cara Kerja dengan Kelelahan Kerja
tidak langsung tepat pada target panen pada Pemanen Kelapa Sawit di PT.
yang akan dipotong. Ketika pemanen Perkebunan Nusantara IV (PERSERO)
memotong TBS, pemanen yang sudah Unit Usaha Adolina Tahun 2012” yang
berpengalaman tidak memotong lagi menghasilkan bahwa terdapat hubungan
tangkai TBS yang telah dipanen karena yang bermakna antara masa kerja dengan
saat memanen TBS pemanen sudah kelelahan pekerja dan penelitian
terbiasa dengan ukuran tangkai yang Damopoli dkk (2013) dengan judul
menjadi aturan perusahaan. Sementara “Faktor-faktor yang Berhubungan dengan
pemanen yang belum cukup pengalaman Kelelahan Kerja pada Supir Bis Trayek
rata-rata memotong kembali tangkai TBS Manado-Amurang di Terminal
yang telah jatuh (dipanen) karena belum Malalayang Manado” yang
sesuai standar pemanenan perusahaan. menyimpulkan bahwa terdapat hubungan
Dimana ukuran tangkai TBS standar antara masa kerja dengan kelelahan kerja
pemanenan perusahaan adalah 3 cm. pada supir bis trayek Manado-Amurang
Pemanen dengan pengalaman kerja yang di terminal Malalayang Manado. Namun
lama bisa memotong TBS dengan satu bertolak belakang dengan penelitian
kali tarikan galah egrek. Soasa dkk (2013) dalam hasil penelitian
Dalam kasus kesulitan memanen dengan judul “Hubungan Faktor Individu
TBS terjepit di antara 2 pelepah, pemanen dengan Kelelahan Kerja Tenaga Kerja
yang sudah cukup berpengalaman tetap Bongkar Muat Pelabuhan Manado” yang
memanen TBS tersebut dengan mudah menyimpulkan bahwa tidak terdapat
dan lancar karena mengetahui cara hubungan antara masa kerja dengan
memanen TBS terjepit di antara 2 kelelahan kerja pada tenaga kerja bongkar
pelepah. Sementara pemanen yang belum muat di Pelabuhan Manado.
cukup lama bekerja sebagai pemanen Analisis regresi linier sederhana
rata-rata akan meninggalkan TBS terjepit menghasilkan persamaan regresi ̂ =
di antara 2 pelepah tersebut meskipun ada 6,303 - 0,067 X2. Dengan melihat nilai
beberapa yang tetap memanen akan konstanta pada persamaan dapat
membutuhkan waktu yang lebih lama dan dikatakan bahwa kelelahan pekerja adalah
tenaga lebih besar. Dengan pengalaman sebesar 6,303 jika pengalaman kerja sama
yang cukup lama pemanen dapat dengan nol. Kelelahan pekerja akan
menghadapi kesulitan-kesulitan saat menurun sebesar 0,067 jika pengalaman
pemanenan sehingga kelelahan yang kerja meningkat sebesar 1 tahun.
ditimbulkan akibat kegiatan pemanenan
bisa dikurangi. Semakin lama
Hubungan antara faktor umur pekerja Jika pengalaman kerja di anggap tetap
dan pengalaman kerja dengan (konstan) maka semakin tinggi umur
kelelahan pekerja pekerja maka kelelahan pekerja akan
Hasil analisis korelasi ganda dan semakin tinggi pula. Berbeda jika umur
regresi linier berganda hubungan antara pekerja dianggap tetap (konstan) maka
umur pekerja dan pengalaman kerja semakin tinggi pengalaman kerja maka
dengan kelelahan pekerja disajikan pada kelelahan pekerja akan semakin rendah.
Tabel 3.5 dan Tabel 3.6. Pemanen dengan pengalaman kerja yang
lama mengetahui cara-cara mengatasi
Tabel 3.5. Hasil Analisis Korelasi Ganda kesulitan dalam kegiatan panen. Dengan
Hubungan antara Umur pengalaman yang cukup lama kelelahan
Pekerja dan Pengalaman pekerja panen yang ditimbulkan akibat
Kerja dengan Kelelahan kegiatan pemanenan kelapa sawit bisa
Pekerja dikurangi. Semakin lama pengalaman
kerja (masa kerja) pemanen maka
Nilai Keterangan semakin kecil kelelahan yang dirasakan
Korelasi sangat oleh pekerja panen kelapa sawit.
0,922 Pengalaman kerja harus didukung dengan
kuat
Fhitung 147,333 Fhitung > Ftabel, tenaga yang dimiliki oleh pekerja panen
Ftabel 3,175 maka H0 ditolak itu sendiri. Kelelahan tidak bisa dikurangi
Sumber : data diolah (2017) walaupun sudah berpengalaman cukup
lama jika tenaga yang dimiliki pekerja
Tabel 3.6. Hasil Analisis Regresi sedikit. Pekerja panen yang berusia muda
Berganda Hubungan antara masih memiliki tenaga yang cukup besar
Umur Pekerja dan Pengalaman dibandingkan pekerja yang sudah berusia
Kerja dengan Kelelahan tua. Kelelahan pekerja cukup tinggi
Pekerja dialami oleh pekerja yang berumur lebih
dari 40 tahun namun memiliki
Nilai Persamaan pengalaman yang kurang dari 8 tahun.
α 0,742 Selain memiliki tenaga yang lebih sedikit
̂ = 0,742 + 0,178 X1 dibanding pekerja panen yang berusia
β1 0,178
- 0,195 X2 muda, pekerja panen kelapa sawit yang
β1 -0,195
Sumber : data diolah (2017) berusia tua dan tidak berpengalaman tidak
mengetahui kiat-kiat dalam mengatasi
Ada korelasi yang sangat kuat berbagai kesulitan saat kegiatan
antara umur pekerja dan pengalaman pemanenan kelapa sawit. Pemanen yang
kerja dengan kelelahan pekerja dengan berusia 30 tahun dengan pengalaman
nilai R sebesar 0,922. Ada hubungan yang kerja 14 tahun memiliki skor kelelahan
signifikan antara umur pekerja dan terendah dalam penelitian ini.
pengalaman kerja dengan kelelahan Berdasarkan observasi hanya ada satu
pekerja pemanenan kelapa sawit. Hal orang pekerja panen yang sudah berusia
tersebut dikarenakan nilai Fhitung pada lebih dari 40 tahun dan memiliki
tabel hasil analisis korelasi adalah sebesar pengalaman kerja kurang dari 8 tahun.
147,333. Dimana nilai ini lebih besar dari Tidak ada pekerja panen yang berusia 21-
nilai Ftabel (3,175) maka H0 ditolak. 30 tahun memiliki pengalaman kerja lebih
Faktor umur pekerja dan dari 15 tahun.
pengalaman kerja merupakan faktor yang
berhubungan dengan kelelahan pekerja.
Diakses : 29 September 2016 14.48 Triyunita, N., Ekawati dan Daru L. 2013.
WIB. Hubungan Beban Kerja Fisik,
Soasa, M., Johan J. dan Rahayu H.A. Kebisingan Dan Faktor Individu
2013. Hubungan Faktor Individu dengan Kelelahan Pekerja Bagian
dengan Kelelahan Kerja Tenaga Weaving PT. X Batang. Jurnal
Kerja Bongkar Muat Pelabuhan Kesehatan Masyarakat 2013. 2 (2) :
Manado. Skripsi. Bidang Minat 1-11. Peminatan Keselamatan dan
Kesehatan Kerja. Fakultas Kesehatan Kerja. Fakultas
Kesehatan Masyarakat, Kesehatan Masyarakat.Universitas
Universitas Sam Ratulangi. Dari : Diponegoro.
http://fkm.unsrat.ac.id Diakses 16 Ulfah, N., Panuwun J.N. dan Irfan D.
Februari 2017 22.14 WIB. 2013. Model Kuantitatif
Sriyoto, Andi, I., dan Kianditara. 2008. Manajemen Kelelahan dan Beban
Analisis Faktor-faktor yang Kerja untuk Peningkatan
Mempengaruhi Produktivitas Produktivitas Pekerja Penggilingan
Pemanen Kelapa Sawit. Jurnal Padi. Jurnal Kesehatan Masyarakat
AGRISEP. 7 (2) : 85-96. Jurusan Nasional. 7 (10) : 477-480. Fakultas
Sosial Ekonomi Pertanian Kedokteran dan Ilmu Kesehatan.
Fakultas Pertanian Universitas Universitas Jendral Soedirman.
Bengkulu Waskito. H. 2015. Analisis Pengukuran
Sulaeman, A. 2014. Pengaruh Upah dan dan Perhitungan Kelelahan Kerja.
Pengalaman Kerja terhadap Laporan Praktikum Ergonomi II.
Produktivitas Karyawan Kerajinan Fakultas Kedokteran, Universitas
Ukiran Kabupaten Subang. Jurnal Sebelas Maret. Tidak diterbitkan
Trikonomika. 13 (1) : 91-100.
STIE Miftahul Huda Subang.