Sei sulla pagina 1di 6

ENGLISH FOR SPECIFIC PURPOSES

THE DEVELOPMENT OF ENGLISH SPECIFIC PURPOSES

Group 2

Compiled by:
Selamat Riyadi : 201612500556
Siti Noer Fauziah : 201612500532
Fhifi Novita Sari : 201612500700

ENGLISH EDUCATION PROGRAM


THE FACULTY OF LANGUAGE AND ART
UNIVERSITY OF INDRAPRASTA PGRI
2019
THE DEVELOPMENT OF ENGLISH SPECIFIC PURPOSES

There are five phases of the development of English Specific Purposes.

1. The Concept of Special Language: Register Analysis

The aim of the analysis was to identify the grammatical and lexical features of these
registers. In linguistics, a register is a variety of a language used for a particular
purpose or in a particular social setting. Register analysis is an analysis of
grammatical and lexical features of the language used for particular purpose or in
particular social setting. This concept comes from the principle of ESP that English of
a speficific science differs from each other in terms of its grammatical and lexical
features of the registers.

2. Beyond the Sentence: Rhetorical or Discourse

In this stage, the second phase of development shifted attention to the level above the
sentence, as ESP became closely involved with the emerging field of discourse or
rethorical analysis. It focuses to understand how sentences were combined in
discourse to produce meaning.

3. Target Situation Analysis

According to Hutchinson and Waters, target situation analysis was aimed to take
student’s existing knowledge and setting it on a more scientific basis by establishing
procedures for relating language analysis more closely to learners’ reasons for
learning. In ESP course, there will be a process of knowing students’ purpose to learn
English known as need analysis or target situation analysis.

Target situation analysis will lead the teacher to form a syllabus. Given that the
purpose of an ESP course is to enable learners to function adequately in a target
situation, that is, the situation in which the learners will use the language they are
learning, than the ESP course design process should proceed by first indentifying the
target situation and then carrying out a rigorous analysis of the language features of
that situation.

4. Skills and Strategies

In this stage, we concern to the two thing, thinking process underline language use
and focus on underlying interpretative strategies. Some experts have made significant
contributions to work on reading skill to describe about this process where the
medium of instruction is the mother tongue but students need read a number of
specialist texts which are available only in English.
The focus should rather be on the underlying interpretative strategies, which enable
the learners to cope with the surface forms, for example guessing the meaning of
words from context.

5. A Learning-Centered Approach

ESP concern with language learning rather than language use. The impotance and
the implications of the distinction that we have made between language use and
language learning will hopefully become clear as we proceed through the following
chapters.
Therefore, a valid approach to ESP must be based on an understanding of the use
processes of the language learning.
CONCLUSION

The first and second stage of the ESP development is still did not alter the
surface linguistic features of the target situation analysis. The next stagw introduced
the skills-centered approach thet promotes common reasoning and interpreting
processes so as enable learners to extract meaning from discourse.
Ada lima fase pengembangan Tujuan Khusus Bahasa Inggris.
1. Konsep Bahasa Khusus: Analisis Daftar

Tujuan dari analisis ini adalah untuk mengidentifikasi fitur tata bahasa dan leksikal dari
register-register ini. Dalam linguistik, register adalah variasi bahasa yang digunakan untuk
tujuan tertentu atau dalam lingkungan sosial tertentu. Analisis daftar adalah analisis fitur
gramatikal dan leksikal dari bahasa yang digunakan untuk tujuan tertentu atau dalam
lingkungan sosial tertentu. Konsep ini berasal dari prinsip ESP bahwa bahasa Inggris dari
ilmu khas berbeda satu sama lain dalam hal fitur tata bahasa dan leksikal dari register.

2. Melampaui Kalimat: Retorika atau Wacana

Pada tahap ini, fase kedua pengembangan mengalihkan perhatian ke level di atas kalimat,
karena ESP terlibat erat dengan bidang yang muncul dari wacana atau analisis rethorical. Ini
berfokus untuk memahami bagaimana kalimat digabungkan dalam wacana untuk
menghasilkan makna
3. Analisis Situasi Target

Menurut Hutchinson dan Waters, analisis situasi target bertujuan untuk mengambil
pengetahuan siswa yang ada dan menetapkannya pada dasar yang lebih ilmiah dengan
menetapkan prosedur untuk menghubungkan analisis bahasa lebih dekat dengan alasan
peserta didik untuk belajar. Dalam kursus ESP, akan ada proses mengetahui tujuan siswa
untuk belajar bahasa Inggris yang dikenal sebagai analisis kebutuhan atau analisis situasi
target.

Analisis situasi sasaran akan mengarahkan guru untuk membentuk silabus. Mengingat bahwa
tujuan kursus ESP adalah untuk memungkinkan peserta didik untuk berfungsi secara
memadai dalam situasi target, yaitu situasi di mana peserta didik akan menggunakan bahasa
yang mereka pelajari, daripada proses desain kursus ESP harus dilanjutkan dengan terlebih
dahulu mengidentifikasi target situasi dan kemudian melakukan analisis ketat fitur bahasa dari
situasi itu.

4. Keterampilan dan Strategi

Pada tahap ini, kami memperhatikan dua hal, proses berpikir menggarisbawahi penggunaan
bahasa dan fokus pada strategi interpretatif yang mendasarinya. Beberapa ahli telah membuat
kontribusi yang signifikan untuk bekerja pada keterampilan membaca untuk menggambarkan
tentang proses ini di mana media pengajaran adalah bahasa ibu tetapi siswa perlu membaca
sejumlah teks spesialis yang hanya tersedia dalam bahasa Inggris.

Fokusnya seharusnya lebih pada strategi interpretatif yang mendasari, yang memungkinkan
peserta didik untuk mengatasi bentuk permukaan, misalnya menebak arti kata-kata dari
konteks.

5. Pendekatan yang Berpusat pada Pembelajaran


ESP lebih mementingkan pembelajaran bahasa daripada penggunaan bahasa. Impotensi dan
implikasi dari perbedaan yang telah kita buat antara penggunaan bahasa dan pembelajaran
bahasa diharapkan akan menjadi jelas saat kita melanjutkan bab-bab berikut.
Oleh karena itu, pendekatan yang valid untuk ESP harus didasarkan pada pemahaman tentang
proses penggunaan pembelajaran bahasa..

Kesimpulan
Tahap pertama dan kedua dari pengembangan ESP masih tidak mengubah fitur linguistik
permukaan dari analisis situasi target. Langkah selanjutnya memperkenalkan pendekatan
yang berpusat pada keterampilan yang mempromosikan proses berpikir dan menafsirkan
bersama sehingga memungkinkan peserta didik untuk menggali makna dari wacana.

Potrebbero piacerti anche