Documenti di Didattica
Documenti di Professioni
Documenti di Cultura
ABSTRAK
Abstract. There is a shift in the orientation of pharmacy services from the only drug management to the comprehensive
Kata Kunci:
service to patients (Pharmaceutical Care), In line with the development of science and technology in the field
of
Kualitas Pelayanan Kefarmasian pharmacy. Some of the factors that influence consumer loyalty are the
Kepuasan satisfaction and trust. The method of this study was purposive sampling method spreaded on 120 respondents.
The validity test of the questionnaire carried out
Kepercayaan
by factor analysis and reliability test was conducted using Cronbach's Alpha.
Loyalitas
The data analyzed by using SEM-PLS (Structural Equation Modeling-Partial
Least Square). Results of this research showed that quality of pharmacy services
has a positive effect (P-Value is 0.02 and the value of Path Coefficient = 0.369)
to pharmacies consumer satisfaction. The quality of pharmacy services has a
positive effect (P-Value is <0,1 and the value of Path Coefficient = 0.292) to the
pharmacy consumer trust. Pharmacy customer satisfaction has a positive
influence (P-Value is <0,1 and the value of Path Coefficient = 0.338) to the trust
of pharmacies consumer. Pharmacy customer satisfaction has a positive
influence (P-Value is <0,1 and the value of Path Coefficient = 0.313) on
consumer pharmacies loyalty. Trust of consumer pharmacies has a positive effect
(P-Value is <0,1 and the value of Path Coefficient = 0.381) on consumer
pharmacies loyalty.
Abstrak Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
dibidang kefarmasian, maka telah terjadi pergeseran orientasi pelayanan
kefarmasian dari hanya pengelolaan obat menjadi pelayanan ke pasien yang
komprehensif (Pharmaceutical Care). Beberapa faktor yang mempengaruhi
loyalitas konsumen adalah kepuasan dan kepercayaan. Metode pengambilan
sampel purposive sampling yang disebarkan pada 120 responden. Uji validitas
kuesioner dilakukan dengan analisis faktor dan uji realibilitas dilakukan dengan
metode Cronbach’s Alpha. Metode analisis data menggunakan metode SEMPLS
(Structural Equation Modeling-Partial Least Square). Hasil penelitian Kualitas
pelayanan kefarmasian memiliki pengaruh positif (P-Value yaitu 0,02 dan nilai
Path Coefficient = 0,369) terhadap kepuasan konsumen apotek. Kualitas
pelayanan kefarmasian memiliki pengaruh positif (P-Value yaitu <.01 dan nilai
Path Coefficient = 0,292) terhadap kepercayaan konsumen apotek. Kepuasan
konsumen apotek memiliki pengaruh positif (P-Value yaitu <.01 dan nilai Path
Coefficient = 0,338) terhadap koepercayaan konsumen apotek. Kepuasan
konsumen apotek memiliki pengaruh positif (P-Value yaitu <.01 dan nilai Path
Coefficient = 0,313) terhadap loyalitas konsumen apotek. Kepercayaan apotek
memiliki pengaruh positif (P-Value yaitu <.01 dan nilai
Path Coefficient = 0,381) terhadap loyalitas konsumen apotek
Copyright © 2017 Indonesian Journal for Health Sciences,
http://journal.umpo.ac.id/index.php/IJHS/, All rights reserved.
Dianita Rifqia Putri, Putri, D.R., Pengaruh Kualitas Pelayanan Fakultas Ilmu Kesehatan Kefarmasian Terhadap Kepuasan,
Kepercayaan,
Universitas Muhammadiyah Ponorogo dan Loyalitas Konsumen Apotek. IJHS. 2017;
Ponorogo, Indonesia. Volume 1 (1): Hal 23-29
Email : rifqiaputri@yahoo.com
suplier dan kecenderungan pembeli tersebut untuk metode survey. Responden yang digunakan dalam
menjalin hubungan baik di kemudian harinya. penelitian ini adalah Konsumen-konsumen di Apotek
Berdasarkan hal tersebut maka perlu Kecamatan Jenangan Ponorogo Responden yang
dilakukan kajian pengaruh tentang variable kualitas digunakan dalam penelitian ini adalah 120
pelayanan kefarmasian, kepuasan, kepercayaan Responden. Namun yang digunakan dalam analisis
terhadap loyalitas konsumen apotek di apotek hanya 104 Responden.
kecamatan Jenangan Ponorogo . Instrumen penelitian yang digunakan berupa
kuesioner. Kuesioner yang akan disebarkan
2. METODE PENELITIAN merupakan pernyataan yang berkaitan dengan
Penelitian ini merupakan penelitian
confirmatory. Pengumpulan data dilakukan dengan
variabel kualitas pelayanan, kepuasan, -
kepercayaan, komitmen, dan loyalitas KP8 0.517 0.245 0.207
0.138 pelanggan. Setiap pernyataan dalam kuesioner - -
ini akan dinilai menggunakan skala Likert yang KP9 0.701 0.262 0.000 0.117 terbagi menjadi 4 skala dengan
skor 1-4. Hasil
survei penelitian akan ditabulasi dan dianalisis KP10 0.559 0.114 0.101 0.045
menggunakan metode PLS-SEM (Partial Least - -
Square – Structural Equation Modeling) KP11 0.538 0.146 0.028 0.037
KP12 0.696 0.090 0.157 0.044
3. HASIL DAN PEMBAHASAN -
1. Evaluasi Outer Model KP13 0.631 0.007 0.189 0.119 a. Convergent Validity KP14
0.764 0.163 0.246 0.201
Goodness ≥ 0,10; ≥ 0,25; dan ≥ 0,36 (kecil, menengah, dan besar) 0,203 Medi
Tenenhaus
Keterangan :
1. KP = Kualitas Pelayanan
2. KS = Kepuasan
3. KC = Kepercayaan
4. LY = Loyalitas
pelayanan yang baik, maka nilai kepuasan dari persepsi kehandalan dari sudut pandang konsumen
konsumen apotek akan meningkat pula. didasarkan atas pengalaman atau urutan transaksi
Nilai koefisien jalur yang dihasilkan adalah atau interaksi yang dicirikan oleh terpenuhinya
sebesar 0,369 menandakan bahwa terdapat pengaruh harapan akan kinerja produk dan kepuasan.Hasilini
cukup kuat variabel kualitas pelayanan terhadap juga mendukung penelitian yang dilakukan oleh
variabel kepuasan. Hasil ini juga diikuti dengan nilai Awaludin dan Setiawan (2012) yang menyatakan
R-Squared yaitu 0,24. Nilai R-Squared ini bahwa kepuasan mempunyai pengaruh positif dan
menandakan bahwa hubungan berada pada level signifikan terhadap kepercayaan konsumen.
moderate atau tengah-tengah yang artinya variabel Konsumen akan percaya kepada suatu perusahaan
kualitas pelayanan kefarmasian memberikan jasa berasal dari pengalama konsumen tersebut
pengaruh sebesar 24% terhadap variabel kepuasan, ketikan menggunakan jasa dari perusahaan
sisanya sebesar 768% adalah pengaruh variabel lain bersangkutan dimana ketika perusahaan jasa tersebut
di luar model penelitian. Menurut Shah (2012), mampu memberikan pelayanan sesuai atau melebihi
kepuasan tidak hanya dipengaruhi oleh kualitas harapannya maka akan timbul nilai kepercayaan
pelayanan, namun juga dipengaruhi oleh hal-hal dalam diri konsumen tersebut.
situasional antara lain seperti interaksi antar personal Nilai R-Squared dihasilkan pada pengujian
dan dan kehandalan organisasi. hipotesis yang kedua adalah 0,31. Hal ini berarti
Pada pengujian hipotesis kedua, hasil analisis variabel pelayanan kefarmasian dan kepuasan
menunjukkan bahwa nila P-Value adalah < 0,01 memberikan pengaruh terhadap variabel
antara hubungan variabel kualitas pelayanan dengan kepercayaan sebesar 31%, dimana sisanya sebesar
variabel kepercayaan. Nilai koefisien jalur yang 69% dipengaruhi oleh variabel lain diluar model
dihasilkan bernilai positif yaitu 0,292 yang penelitian. Garbarino dan Johnson (1999)
menandakan bahwa ada pengaruh positif antara menyatakan bahwa kepercayaan tidak hanya timbul
variabel Kualitas Pelayanan Kefarmasian dan dari kepuasan dan pelayanan namun juga timbul
kepercayaan. Selain itu hasil keofisien jalur yang dari kredibilitas perusahaan dimana kredibilitas
bersifat positif menandakan ketika terjadi menunjukkan kepercayaan yang didapat dari pihak
peningkatan kepada variabel kualitas pelayanan lain karena memiliki keahlian yang dikehendaki
kefarmasian maka akan terjadi peningkatan pula untuk melakukan suatu tugas, dan kepercayaan
pada variabel kepercayaan walaupun peningkatan yang didapat karena melakukan cara yang baik
yang dihasilkan tidak cukup tinggi. Hasil ini sesuai kepada pihak lain dalam suatu hubungan. Selain itu
dengan penelitian Rahmadaniaty (2012) dimana menurut Garbarino dan Johnson (1999)
mutu pelayanan akan berpengaruh signifikan keterpercayaan juga timbul dari kemampuan untuk
terhadap kepercayaan. Hasil ini juga mendukung membuktikan sesuatu, realibilitas, dan
pendapat Dewyer et al dalam Jasfar (2012) yang intensionalitas.
menyatakan bahwa kepercayaan konsumen Pengujian hipotesis keempat menunjukkan
terbentuk dari janji perusahaan dalam menepati nilai P-Value yang dihasilkan adalah < 0,01 dengan
janjinya yaitu memenuhi harapan pelanggan . nilai koefisien jalur sebesar 0,313. Hal ini
Adanya kualitas pelayanan kefarmasian yang baik, menunjukkan adanya pengaruh positif antara
maka dapat menciptakan kepercayaan konsumen variabel kepuasan dan variabel loyalitas. Hasil
terhadap apotek tersebut. Dalam hal ini jika apoteker analisis ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan
ataupun asisten apoteker mampu memberikan oleh Wuryantaka (2010) bahwa kepuasan memiliki
pelayanan yang lebih dan sesuai dengan harapan pengaruh yang positif terhadap loyalitas pelanggan.
konsumen, maka otomatis diikuti dengan Selain itu Kotler dan Keller (2006) menyebutkan
bertambahnya nilai kepercayaan dari konsumen bahwa pelanggan yang merasa puas setelah
apotek. mengkonfirmasi suatu produk (berupa barang atau
Pada pengujian hipotesis ketiga jasa) cenderung bersikap loyal dengan
menunjukkan bahwa terdapat pengaruh antara mewujudkannya dalam perilaku untuk membeli
varaibel kepuasan dengan variabel kepercayaan . ulang.
Hasil analisis menunjukkan adanya pengaruh positif Pengujian hipotesis kelima menunjukkan
di antara kedua variabel tersebut, hal ini dibuktikan nilai P-Value yang dihasilkan adalah < 0,03 dengan
dengan nilai koefisien jalur yang bernilai positif nilai koefisien jalur sebesar 0,381. Hal ini
yaitu 0,338.Hasil analisis ini sesuai dengan pendapat menunjukkan adanya pengaruh positif antara
yang dikemukakan oleh Costibile dalam Ferrinadewi variabel kepercayaan dan variabel loyalitas.
(2008) bahwa kepercayaan pelangganmerupakan Pengaruh yang positif ini menandakan bahwa
semakin tinggi kepercayaan pelanggan terhadap Dari penelitian yang telah dilakukan dapat
suatu perusahaan, maka akan semakin tinggi juga disimpulkan bahwa loyalitas pelanggan dipengaruhi
loyalitas pelanggan tersebut terhadap perusahaan. oleh kepuasan dan kepercayaan pelanggan dalam
Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian menjalin hubungan, dimana terdapat pengaruh yang
sebelumnya yang dilakukan oleh Hennig-Thurau et positif antara kedua variabel tersebut terhadap
al (2002), Wuryantaka (2010), dan Patawayati et al variabel loyalitas. Selain itu kualitas pelayanan
(2013) yang mengemukakan bahwa kepercayaan kefarmasian mempengaruhi kepuasan dan
memberikan pengaruh yang positif terhadap kepercayaan konsumen, dimana ketika kualitas
loyalitas. Selain itu hasil ini juga mendukung pelayanan yang diberikan oleh penyedia jasa yang
penelitian yang dilakukan oleh Awaludin dan dalam penelitian ini adalah apotel kepada konsumen
Setiawan (2012) yang menyatakan bahwa sesuai dengan ekpektasi, maka akan muncul rasa
kepercayaan memberikan pengaruh yang signifikan puas dan percaya dari diri konsumen apotek tersebut.
terhadap loyalitas pelanggan. Dimana konsumen Faktor kepercayaan menjadi faktor yang paling kuat
akan loyal kepada suatu perusahaan ababila ada diantara kedua variabel dalam mempengaruhi
kepercayaan dalam diri konsumen tersebut bahwa loyalitas.
perusahaan tersebut mampu mewujudkan harapan
mereka. 4. KESIMPULAN
Nilai R-Squared yang dimiliki oleh variabel Berdasarkan hasil penelitian di atas maka
loyalitas adalah 0,38, yang berarti bahwa variabel diperoleh hasil sebagai berikut :
loyalitas dipengaruhi oleh variabel kepuasan dan 1. Kualitas pelayanan kefarmasian memiliki
variabel kepercayaan sebesar 38%, sisanya 62% pengaruh positif (P-Value yaitu 0,02 dan nilai
dipengaruhi oleh variabel lain diluar model Path Coefficient = 0,369) terhadap kepuasan
penelitian. Banyak faktor yang mempengaruhi konsumen apotek.
loyalitas salah satu contohnya adalah kualitas jasa
2. Kualitas pelayanan kefarmasian memiliki
dan promosi (Swastha, 2011). Perusahaan dapat
pengaruh positif (P-Value yaitu <.01 dan nilai
meningkatkan kualitas jasanya untuk
Path Coefficient = 0,292) terhadap
mengembangkan loyalitas pelanggan, suatu jasa
kepercayaan konsumen apotek.
dengan kualitas yang rendah cenderung akan
3. Kepuasan konsumen apotek memiliki
menanggung resiko kehilangan pelanggan. Selain itu
pengaruh positif (P-Value yaitu <.01 dan nilai
promosi yang intensif dapat meningkatkan loyalitas
Path Coefficient = 0,338) terhadap
pelanggan. Promosi merupakan aktivitas pemasaran
koepercayaan konsumen apotek.
yang berusaha menyebarkan informasi,
4. Kepuasan konsumen apotek memiliki
mempengaruhi/membujuk, dan mengingatkan pasar
pengaruh positif (P-Value yaitu <.01 dan nilai
sasaran atas perusahaan dan produknya agar Path Coefficient = 0,313) terhadap loyalitas
bersedia menerima, membeli, dan loyal konsumen apotek.
pada produk atau jasa yang ditawarkan 5. Kepercayaan apotek memiliki pengaruh positif
perusahaan yang bersangkutan. Selain itu (P-Value yaitu <.01 dan nilai Path Coefficient
menurut Mardailis (2005) terdapat citra = 0,381) terhadap loyalitas konsumen apotek
perusahaan yang mempengaruhi loyalitas
pelanggan. Citra sebagai seperangkat 5. DAFTAR PUSTAKA
Akbar, M. M., dan Parvez, N., 2009. Impact of
keyakinan, ide, dan kesan yang dimiliki Service Quality, Trust, and, Costumer
seseorang terhadap suatu obyek. Seseorang Satisfaction On Costumers Loyalty. ABAC
yang memiliki impresi yang tinggi terhadap Journal, 20:90-101 .
suatu produk atau jasa maka tidak akan Caceres, R., dan Paparoidamis, N., G., 2005. Service
berpikir panjang untuk membeli atau Quality, Relationship Satisfaction, and Loyalty
and Business-to-Business Loyalty. European
menggunakan jasa tersebut kembali Journal of Marketing, 41: 45-56.
sehingga menjadi pelanggan yang loyal. Gabarino, E., dan Johnson, M., S., 1999. The
Menurut Swastha (2011), faktor harga juga Different Roles of Satisfaction, Trust, and
berkaitan dengan faktor loyalitas Commitment in Costumer Relationship.
pelanggan. Journal of Marketing, 63: 43-65.
Geyskens, I., Jan-Benedict, E., M., Steenkamp, dan Thorsten, H. T., Gwinner, K. P., dan Gremler, D. D.,
Nirmala, K., 1999. A Meta Analysis of 2002. Undestanding Relationship Marketing
Satisfaction in Marketing Chanel Relationship. Outcomes. Journal of Service Research. 4: 112.
Journal of Marketing Research, 36: 1-15. Tjiptono, F., 2006. Manajemen Pelayanan Jasa.
Johnson, J, T., Hiram C, B., dan James S, B., 2001. Penerbit Andi, Yogyakarta.
The Strategic Role of The Salesperson in Wuryantaka, T., 2010. Pengaruh Kepuasan,
Reducing Customer Defection in Business Kepercayaan, dan Komitmen pada Loyalitas
Relationships. Journal of Personal Selling and dengan Nilai Konsumen sebagai Antecendent di
Sales Management, 21 (2): 123-134. PT Multisera Indosa. Thesis. Universitas Gadjah
Kotler, P., 2000. Marketing Management : Analysis, Mada.
Planning, Implementation and Control.
Millenium Edition, Parctice Hall Inc, New
Jersey.
Kotler, P., dan Keller, K., 2006. Marketing
Management, 12thedition. Perason Education,
Inc.,Upper Saddle River, New Jersey.
Lambe, J, C., Michael C, W., dan Robert E, S., 2001.
Social Exchange Theory and Research on
Business-to-Business Relational Exchange.
Journal ofBusiness-to-Business Marketing, 8
(3): 1-36.
Morgan, R., dan Hunt, S., D., 1994. The
Commitment-Trust Theory of Relationship
Marketing. Journal of Marketing, 58: 23-35.
Narayandas, D., 2005. Building Loyalty in Business
Markets. Harvard Business Review.
Kusmayadi, T., 2007. Pengaruh Relationship Quality
Terhadap Loyalitas NasabahTabungan. Thesis.
Universitas Dipenegoro.
Patawayati, Zain, D., Setiawan, M., dan Rahayu, M.,
2013. Patient Satisfaction, Trust, and
Commitmen : Mediator of Service Quality and
Its Impact on Loyalty (An Empirical Study in
Southeast Sulawesi Public Hospitals). Journal
of Business and Management, 7(6): 1-16.
Pressey, A.D., dan Mathews, B.P., 2000. Barriers to
Relationship Marketing in Consumer Retailing.
Journal of Service Marketing, 14(3): 15-22.
Rutherford, B., James, S, B., Hiram, C., dan Julie T,
J., 2006. Single Source Supply Versus Multiple
Source Supply; A Study Into The Relationship
Between Satisfaction and Propensity to Stay
Within a Service Setting. Journal of Personal
Selling & Sales Management, 26(4): 13-24.
Rutherford, B., 2007. The Differing Effects of
Satisfaction, Trust, and Commitment on Buyer’s
Behavioral Loyalty : A Study into the Buyer-
Salesperson and Buyer-Selling Firm
Relationship in a Business-to-Business Context.
Georgia State University, Atlanta.
Swastha, B. D., 2011. Manajemen Pemasaran :
Analisis Perilaku Konsumen Edisi Pertama.
BPFE, Yogyakarta.