Sei sulla pagina 1di 14

STEAM TURBINE ISENTROPIC EFFICIENCY OF TC 663 MY 140 TYPE-UNIT 4

STEAM POWER PLANT


CASE STUDY IN PT. PLN (PERSERO), BUKIT ASAM SECTOR, TANJUNG ENIM
REGENCY,
SOUTH SUMATERA PROVINCE
Angky Puspawan[1]
[1]Program Studi Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Bengkulu
Jalan W.R. Supratman, Kandang Limun, Bengkulu 38371A
angkypuspawan@yahoo.com

ABSTRACT

Coal is one of the important natural resources that can produce energy for electricity generation. Bukit Asam
Steam Power Plant (PLTU) PT. PLN (Persero) is a state-owned company that is in charge of managing coal into fuel
to produce electricity through the Rankine cycle with one of its main tools being a steam turbine. Steam turbines
function to convert heat energy from the boiler to mechanical energy to rotate the turbine. Because the heat energy
has enough pressure, temperature, and flow of steam to rotate the turbine rotor. If a steam turbine is used
continuously to reduce the quality and isentropic efficiency of the turbine. Therefore, it is necessary to do some
work analysis on turbines type TC663 MY 140 Unit 4, Bukit Asam Sector PLTU. From observing and retrieving
data and the results of calculating steam turbines during a two-day operation, the average value of isentropic
efficiency on the first day was 57.86% with a range of 56.19% -59.92% and 54.51% on the second day 44.29% -
59.58 %. So, the pressure and temperature of the steam turbine greatly affect the performance of the steam turbine
where if the pressure and the inlet temperature of the steam turbine are large then the work of the steam turbine
increases and vice versa. From the results of calculations and discussion it can be concluded that the steam turbine
used in PT. PLN (Persero) is still working well.

Keywords: steam turbine, pressure, temperature, isentropic efficiency

1. PENDAHULUAN Khususnya turbin uap yang berfungsi


Tenaga listrik merupakan salah satu memanfaatkan energi kinetik berupa uap
kebutuhan yang paling pokok untuk menunjang bertekanan dan bertemperatur tinggi untuk
kehidupan manusia saat ini. Tidak heran pada menghasilkan energi mekanik berupa putaran
saat ini ada banyak jenis pembangkit listrik yang poros yang menggerakkan generatorlistrik untuk
tersebar diseluruh Indonesia seperti, PLTU menghasilkan energi listrik. Turbin apabila
(Pembangkit Tenaga Uap), PLTD (Pembangkit digunakan secara terus menerus (kontinyu),
Listrik Tenaga Diesel), PLTA (Pembangkit perlu diperhatikan tentang tekanan dan
listrik Tenaga Air), PLTMH (Pembangkit Listrik temperatur yang terjadi pada saat turbin bekerja.
Tenaga Mikro Hidro), PLTN (Pembangkit Oleh karena itu, penulis mengambil kajian
Listrik Tenaga Nuklir), PLTS (Pembangkit tentang mengetahui tentang kinerja atau efisiensi
Listrik Tenaga Surya), PLTP (Pembangkit turbin uap, khususnya turbin uap yang ada pada
Listrik Tenaga Panasbumi), PLTB (Pembangkit PLTU Sektor Bukit Asam. Dengan mengetahui
Listrik Tenaga Bayu), PLTG (Pembangkit nilai efisiensi dari turbin, kita dapat mengetahui
Listrik Tenaga Gas), PLTGU (Pembangkit kemampuan dari turbin ketika beroperasi.
Listrik Tenaga Gas Uap), PLTO (pembangkit 2. LANDASAN TEORI
Listrik Tenaga Ombak) dan lain-lain.Semua itu 2.1 PLTU (Pembangkit Listrik Tenaga Uap)
dibagi berdasarkan jenis tenaga yang Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU)
dimanfaatkannya. Kesemua jenis pembangkit adalah pembangkit yang mengandalkan energi
tersebut memiliki mesin yang beroperasi untuk kinetik dari uap untuk menghasilkan energi
mengkonversikan menjadi energi listrik. listrik. Bentuk utama dari pembangkit listrik

Jurnal REKAYASA MEKANIK Vol. 3 No. 1│April 2019 5


jenis ini adalah generator yang dihubungkan ke 3. Ketiga, generator yang dikopel langsung
turbin yang digerakkan oleh tenaga kinetik dari dengan turbin berputar menghasilkan energi
uap panas/kering[1]. Pembangkit listrik tenaga listrik sebagai hasil dari perputaran medan
uap menggunakan berbagai macam bahan bakar magnet dalam kumparan, sehingga ketika
seperti: gas (LNG, PLG maupun gas lainnya), turbin berputar dihasilkan energi listrik dari
minyak (minyak ringan hingga minyak berat), terminal output generator
4. Keempat, uap bekas keluar turbin masuk
ke kondensor untuk didinginkan dengan air
pendingin agar berubah kembali menjadi air
yang disebut air kondensat. Air kondensat
hasil kondensasi uap kemudian digunakan
lagi sebagai air pengisi boiler.
5. Demikian siklus ini berlangsung terus
menerus dan berulang-ulang[1].
Skema PLTU dapat dilihat pada gambar 2.2.
batu bara (berkualitas tinggi hingga rendah) dan
biomass lainnya (bahan lain yang bisa dibakar).
PLTU dapat dilihat pada gambar 2.1.
Gambar 2.1 PLTU[1]
Keunggulan PLTU:
PLTU memiliki beberapa keunggulan, seperti :
- Dapat dioperasikan menggunakan berbagai
jenis bahan bakar (padat, cair dan gas)
- Dapat dibangun dengan kapasitas yang
Gambar 2.2 Konsep PLTU[2]
bervariasi 2.1.2 Siklus Kerja PLTU
- Dapat dioperasikan dengan berbagai mode Siklus Kerja PLTUmerupakan siklus
pembebanan
tertutup dan dapat digambarkan dengan diagram
- Kontinuitas operasinya tinggi
T–spada gambar 2.3. Siklus ini adalah penerapan
- Usia pakai (life time) relatif lama
siklus rankineideal[2]. Adapun urutan
Kelemahan PLTU: langkahnya adalah sebagai berikut :
PLTU memiliki beberapa kelemahan, seperti :
- Sangat tergantung pada tersedianya pasokan
bahan bakar
- Tidak dapat dioperasikan (start) tanpa
pasokan listrik dari luar
- Memerlukan tersedianya air pendingin yang
sangat banyak dan kontinyu
- Investasi awalnya mahal
2.1.1 Konsep PLTU
Adapun konsep dari Pembangkit Listrik Tenaga
uap adalah sebagai berikut : Gambar 2.3 Siklus Rankine Ideal[2]
1. Pertama, air diisikan ke boiler hingga a - b Air dipompa dari tekanan P2 menjadi P1.
mengisi penuh seluruh luas permukaan Langkah ini adalah langkah kompresi
pemindah panas. Didalam boiler air ini isentropis. Terjadi pada pompa air pengisi.
dipanaskan dengan gas panas hasil b - c Air bertekanan ini dinaikkan
pembakaran bahan bakar dengan udara temperaturnya hingga titik didih. Terjadi
sehingga berubah menjadi uap. di LPheater, HPheater dan Economizer.
2. Kedua, uap hasil produksi boiler dengan c - d Air berubah wujud menjadi uap jenuh.
tekanan dan temperatur tertentu diarahkan Langkah ini disebut vapourising
untuk memutar turbin sehingga menghasilkan (penguapan) dengan proses isobar
daya mekanik berupa putaran. isothermis, terjadi di boiler yaitu di wall
tube (riser) dan steam drum.

6 Jurnal REKAYASA MEKANIK Vol. 3 No. 1│April 2019


d - e Uap dipanaskan lebih lanjut hingga uap Pumpberada di lantai dasar. Karena dengan
mencapai temperatur kerjanya menjadi meluncurnya air dari ketinggian membuat
uap panas lanjut (superheated vapour). air menjadi bertekanan tinggi.
Terjadi di superheaterboiler dengan 5. Sebelum masuk ke Boiler untuk “direbus”,
proses isobar. lagi-lagi air mengalami beberapa proses
e - f Uap melakukan kerja sehingga tekanan pemanasan di High Pressure
dan temperaturnya turun. Langkah ini Heater(HPHeater). Setelah itu barulah air
adalah langkah ekspansi isentropis, dan masuk boiler yang letaknya berada dilantai
terjadi didalam turbin. atas.
f – a Pembuangan panas laten uap sehingga 6. Di dalam Boiler inilah terjadi proses
berubah menjadi air kondensat. Langkah memasak air untuk menghasilkan uap.
ini adalah isobar isothermis, dan terjadi Proses ini memerlukan api yang pada
didalam kondensor. umumnya menggunakan batubara sebagai
Adapun siklus dari Pembangkit Listrik Tenaga bahan dasar pembakaran dengan dibantu
Uap, sebagai berikut: oleh udara dari FD Fan (Force Draft Fan)
1. Pertama-tama air demin ini berada disebuah dan pelumas yang berasal dari Fuel Oil tank.
tempat bernama Hotwell. 7. Bahan bakar dipompakan kedalam boiler
2. Dari Hotwell, air mengalir melalui Fuel oil Pump. Bahan bakar PLTU
menuju Condensate Pump untuk kemudian bermacam-macam. Ada yang menggunakan
dipompakan menuju Low Pressure minyak, minyak dan gas atau istilahnya dual
Heater(LP Heater) yang pungsinya untuk firing dan batubara.
menghangatkan tahap pertama. Lokasi 8. Sedangkan udara diproduksi oleh Force
hotwell dan condensate pump terletak di Draft Fan (FD Fan). FD Fan mengambil
lantai paling dasar dari pembangkit atau udara luar untuk membantu proses
biasa disebut Ground Floor. Selanjutnya air pembakaran di boiler. Dalam perjalananya
mengalir masuk ke Dearator. menuju boiler, udara tersebut dinaikkan
3. Di dearator air akan mengalami proses suhunya oleh air heater (pemanas udara)
pelepasan ion-ion mineral yang masih agar proses pembakaran bisa terjadi di
tersisa di air dan tidak diperlukan seperti boiler.
Oksigen dan lainnya. Dearator memiliki 9. Kembali ke siklus air. Setelah terjadi
fungsi untuk menghilangkan gelembung pembakaran, air mulai berubah wujud
yang biasa terdapat pada permukaan air. menjadi uap. Namun uap hasil pembakaran
Agar proses pelepasan ini berlangsung ini belum layak untuk memutar turbin,
sempurna, suhu air harus memenuhi suhu karena masih berupa uap jenuh atau uap
yang disyaratkan. Oleh karena itulah selama yang masih mengandung kadar air. Kadar
perjalanan menuju Dearator, air mengalami air ini berbahaya bagi turbin, karena dengan
beberapa proses pemanasan oleh peralatan putaran hingga 3000 rpm, setitik air sanggup
yang disebut Low Pressure Heater(LP untuk membuat sudu-sudu turbin menjadi
Heater). terkikis.
4. Dari dearator, air turun kembali ke Ground 10. Untuk menghilangkan kadar air itu, uap
Floor. Sesampainya di Ground Floor, air jenuh tersebut di keringkan di super heater
langsung dipompakan oleh Boiler Feed sehingga uap yang dihasilkan menjadi uap
Pump(pompa air pengisi) menuju Boiler kering. Uap kering ini yang digunakan untuk
atau tempat “memasak” air. Bisa memutar turbin.
dibayangkan Boiler ini seperti drum, tetapi 11. Ketika Turbin berhasil berputar berputar
drum berukuran raksasa. Air yang maka secara otomastis generator akan
dipompakan ini adalah air yang bertekanan berputar, karena antara turbin dan generator
tinggi, karena itu syarat agar uap yang berada pada satu poros. Generator inilah
dihasilkan juga bertekanan tinggi. Karena yang menghasilkan energi listrik.
itulah konstruksi PLTU membuat dearator 12. Pada generator terdapat medan magnet
berada di lantai atas dan Boiler Feed raksasa. Perputaran generator menghasilkan

Jurnal REKAYASA MEKANIK Vol. 3 No. 1│April 2019 7


beda potensial pada magnet tersebut. Beda sehingga kecepatannya naik dan mengarah
potensial inilah cikal bakal energi listrik. dengan tepat untuk mendorong sudu-sudu turbin
13. Energi listrik itu dikirimkan ke trafo untuk yang dipasang pada poros. Akibatnya poros
dirubah tegangannya dan kemudian turbin bergerak menghasilkan putaran (daya
disalurkan melalui saluran transmisi PLN. poros). Daya poros yang dihasilkan digunakan
14. Uap kering yang digunakan untuk memutar untuk memutar generator sehingga dihasilkan
turbin akan turun kembali ke lantai dasar. energi listrik. Uap yang telah melakukan kerja di
Uap tersebut mengalami proses kondensasi turbin, tekanan dan temperaturnya akan turun
didalam kondensor sehingga pada akhirnya hingga kondisinya menjadi uap basah. Uap yang
berubah wujud kembali menjadi air dan keluar dari turbin ini kemudian dialirkan ke
masuk kedalam hotwell. dalam kondensor untuk didinginkan agar
Gambar siklus PLTU seperti pada gambar 2.4. menjadi air kondensat[1].
c. Kondensor
Kondensor berfungsi untuk mengkondensasikan
uap bekas dari turbin (uap yang telah digunakan
untuk memutar turbin). Proses perubahannya
dilakukan dengan cara mengalirkan uap ke
dalam suatu ruangan yang berisi pipa-pipa
(tubes). Uap mengalir di luar pipa-pipa (shell
side) sedangkan air sebagai pendingin mengalir
di dalam pipa-pipa (tube side). Kondensor
seperti ini disebut kondensor tipe surface
Gambar 2. 4 Siklus PLTU[1] (permukaan). Kebutuhan air untuk pendingin di
2.1.3 Komponen Utama PLTU kondensor sangat besar sehingga dalam
Adapun komponen utama pada PLTU meliputi: perencanaan biasanya sudah diperhitungkan. Air
a. Boiler pendingin diambil dari sumber yang cukup
Boiler berfungsi untuk mengubah air (feed persediannya, yaitu dari danau, sungai atau laut.
water) menjadi uap panas lanjut (superheated Posisi kondensor umumnya terletak dibawah
steam) yang akan digunakan untuk memutar turbin sehingga memudahkan aliran uap keluar
turbin.Boiler atau ketel uap adalah suatu turbin untuk masuk kondensor karena
perangkat mesin yang berfungsi untuk gravitasi[1].
mengubah air menjadi uap. Proses perubahan air d. Generator
menjadi uap terjadi dengan memanaskan air Generator berfungsi untuk mengubah energi
yang berada didalam pipa-pipa dengan putar dari turbin menjadi energi listrik.
memanfaatkan panas dari hasil pembakaran Generator yang dikopel langsung dengan turbin
bahan bakar. Pembakaran dilakukan secara akan menghasilkan tegangan listrik ketika turbin
kontinyu didalam ruang bakar dengan berputar. Proses konversi energi di dalam
mengalirkan bahan bakar dan udara dari luar. generator adalah dengan memutar medan
Uap yang dihasilkan boiler adalah uap superheat magnet didalam kumparan. Rotor generator
dengan tekanan dan temperatur yang tinggi. sebagai medan magnet menginduksi kumparan
Jumlah produksi uap tergantung pada luas yang dipasang pada stator sehingga timbul
permukaan pemindah panas, laju aliran, dan tegangan diantara kedua ujung kumparan
panas pembakaran yang diberikan. Boiler yang generator. Untuk membuat rotor agar menjadi
konstruksinya terdiri dari pipa-pipa berisi air medan magnet, maka dialirkan arus Direct
disebut dengan water tube boiler (boiler pipa Current ke kumparan rotor. Sistem pemberian
air) [1]. arus Direct Current kepada rotor agar menjadi
b. Turbin Uap magnet ini disebut sistem eksitasi[1].
Turbin uap berfungsi untuk mengkonversi energi 2.2 Turbin Uap
panas yang terkandung dalam uap menjadi Turbin adalah sebuah mesin berputar
energi putar (daya poros). Uap dengan tekanan yang mengambil energi dari aliran fluida. Turbin
dan temperatur tinggi mengalir melalui nosel sederhana memiliki satu bagian yang bergerak,

8 Jurnal REKAYASA MEKANIK Vol. 3 No. 1│April 2019


"assembly rotor-blade". Fluida yang bergerak 1. Turbin satu tahap.
menjadikan baling-baling berputar dan 2. Turbin impuls gabungan.
menghasilkan energi untuk menggerakkan rotor. 3. Turbin impuls gabungan kecepatan.
Turbin uap (gambar 2.5) merupakan suatu Ciri-ciri dari turbin impuls antara lain:
penggerak mula yang mengubah energi potensial 1. Proses pengembangan uap / penurunan
uap menjadi energikinetik dan selanjutnya tekanan seluruhnya terjadi pada sudu diam /
diubah menjadi energi mekanis dalam bentuk nozzle.
putaran poros turbin. Poros turbin, langsung atau 2. Akibat tekanan dalam turbin sama
dengan bantuan roda gigi reduksi, dihubungkan sehingga disebut dengan tekanan rata[4].
dengan mekanisme yang akan digerakkan. Pada b. Turbin Reaksi
proses perubahan energi potensial menjadi Turbin reaksi mempunyai tiga tahap, yaitu
energi mekanis yaitu dalam bentuk putaran masing-masingnya terdiri dari baris sudu
poros dilakukan dengan berbagai cara. tetap dan dua baris sudu gerak. Sudu
Pada dasarnya turbin uap terdiri dari dua bergerrak turbin reaksi dapat dibedakan
bagian utama, yaitu stator dan rotor yang dengan mudah dari sudu impuls karena tidak
merupakan komponen utama pada turbin simetris, karena berfungsi sebagai nozzle
kemudian di tambah komponen lainnya yang bentuknya sama dengan sudu tetap
meliputi pendukunnya seperti bantalan, kopling walaupun arahnya lengkungnya berlawanan.
dan sistem bantu lainnya agar kerja turbin dapat Ciri-ciri turbin ini adalah :
lebih baik. Sebuah turbin uap memanfaatkan 1. Penurunan tekanan uap sebagian terjadi
energi kinetik dari fluida kerjanya yang di Nozzle dan Sudu Gerak
bertambah akibat penambahan energi termal. 2. Adanya perbedaan tekanan didalam
Panas dari turbin uap ini dihasilkan dari turbin sehingga disebut Tekanan Bertingkat.
boiler, dimana fasa yang sebelumya adalah air 2. Klasifikasi turbin uap berdasarkan pada
diubah menjadi uap yang memilki temperature, tingkat penurunan tekanan dalam turbin
pressure, dan steam flow yang besar untuk a. Turbin tunggal (Single Stage)
menggerakkan turbin[1]. Dengan kecepatan satu tingkat atau lebih
turbin ini cocok untuk untuk daya kecil,
misalnya penggerak kompresor, blower,
dll.
b. Turbin bertingkat (Aksi dan Reaksi).
Disini sudu-sudu turbin dibuat bertingkat,
biasanya cocok untuk daya besar. Pada
turbin bertingkat terdapat deretan sudu 2
atau lebih.Sehingga turbin tersebut terjadi
Gambar 2.5 Turbin Uap distribusi kecepatan/tekanan.
2.2.1 Klasifikasi Turbin Uap 3.Klasifikasi turbin berdasarkan proses
Turbin Uap dapat diklasifikasikan menjadi penurunan tekanan uap
beberapa kategori yang berbeda berdasarkan a. Turbin kondensasi.
pada konstruksinya, prinsip kerjanya dan Tekanan keluar turbin kurang dari 1 atm
menurut peoses penurunan tekanan uap sebagai dan dimasukkan kedalam kompresor.
berikut : b. Turbin tekanan lawan
1. Klasifikasi turbin berdasarkan prinsip Apabila tekanan sisi keluar turbin masih
kerjanya besar dari 1 atm sehinggamasih dapat
a. Turbin Impuls dimanfaatkan untuk menggerakkan turbin
Turbin impuls atau turbin tahapan impuls lain.
adalah turbin sederhana berotor satu atau c. Turbin Ekstraksi.
banyak (gabungan) yang mempunyai sudu- Didalam turbin ini sebagian uap dalam
sudu pada rotor itu. Sudu biasanya simetris turbin diekstraksi untuk prosespemanasan
dan mempunyai sudut masuk dan sudut lain, misalnya proses industri[4].
keluar. Jenis turbin impuls :

Jurnal REKAYASA MEKANIK Vol. 3 No. 1│April 2019 9


2.2.2 Prinsip Kerja Turbin Uap (main oil pump) dan kopel keporos (shaft)
Turbin uap merupakan pesawat konversi generator. Dapat dilihat pada gambar 2.7
energi yang berfungsi untuk mengkonversi
energi potensial uap menjadi energi mekanik.
proses konversi energi dalam turbin uap secara
ringkas dapat diuraikan sebagai berikut. Uap
yang masuk kedalam turbin diexpansikan dalam
pipa pancar (Nozzle) turbin dari tekanan uap
yang masuk sebesar Pa (kg/cm) , ke tekanan
tertentu sebesar Pi (kg/cm ) .
Akibat adanya penurunan tekanan uap Gambar 2. 7 Rotor Turbin
dari Pa ke Pi , menyebabkan kenaikan kecepatan c) Sudu Diam
aliran uap yang memasuki pipa pancar Ca Sudu diam (static blade carrier) turbin
dengan uap yang meninggalkan pipa pancar Ci. berfungsi untuk mengarahkan aliran uap yang
karena energi potensial yang menyebabkan rotor keluar dari pipa pancar kesudu gerak turbin.
turbin uap berputar sangat bergantung dari besar d) Sudu Gerak/Putar
tekanan dan suhu ( temperature) , maka Sudu gerak turbin merupakan bagian aktif turbin
penurunan tekanan uap setelah melewati pipa untuk merubah energi potensial uap menjadi
pancar juga menyebabkn penurunan suhu. energi mekanik (putar).
Putaran yang dihasikan oleh rotor diteruskan ke e) Pipa pancar (Nozzle)
Generator yang akan diubah mejadi arus listrik. Pipa pancar (nozzle) berfungsi untuk
Uap yang telah ditembakkan ke rotor, fasanya menyebarkan dan mengarahkan aliran uap yang
berubah menjadi cair sebagian (tidak uap masuk ke turbin kepermukaan sudu-sudu tingkat
seutuhnya), diteruskan ke kondensat untuk pengaturan putaran turbin. Pada saat kondisi
diubah fasanya menjadi cair seutuhnya[1]. turbin bekerja, bagian-bagian seperti Sudu,
2.2.3 Bagian Utama Turbin Uap Blade, Nozzle, tidak terlihat oleh mata karena
a) Casing tertutup oleh casing. Untuk gambar dari
Ada dua macam casing pada Turbin Uap, Nozzledapat dilhat pada gambar 2.8
yaitu casing luar dan casing dalam. Casing luar
berfungsi untung melindungi seluruh bagian dari
turbin, termasuk casing dalam. Casing dalam
turbin merupakan cover turbin yang berfungsi
untuk membungkus sudu sudu turbin sekaligus
sebagai tempat dudukan pemasangan bagian
sudu diam turbin (static blade carrier turbin),
labyrith, governing valve, dan pipa pipa pancar.
Untuk gambar dari casing dapat dilihat pada Gambar 2.8Nozzle
gambar 2.6 f) Main Oil Pump
Berfungsi untuk memompakan oli dari tangki
untuk disalurkan pada bagian – bagian yang
berputar pada turbin. Dapat dilihat pada
gambar 2.9
Dimana fungsi dari Lube Oiladalah :
a. Sebagai Pelumas pada bagian–bagian
yang berputar.
Gambar 2.6Casing b. Sebagai Pendingin yang telah panas dan
b) Rotor/Poros (Shaft) masuk ke bagian turbin dan akan
Poros turbin merupakan bagian turbin yang menekan/terdorong keluar secara
berputar yaitu tempat dipasangnya sudu sudu sirkular.
gerak turbin, pompa minyak pelumas utama c. Sebagai Pelapis pada bagian turbin
yang bergerak secara rotasi.

10 Jurnal REKAYASA MEKANIK Vol. 3 No. 1│April 2019


d. Sebagai Pembersih dimana oli yang Rankine, seorang ilmuan Skotlandia dari
telah kotor sebagaiakibat dari benda- Universitas Glasglow. Untuk mempelajari siklus
benda yang berputar dari turbin akan Rankine, terlebih dahulu kita harus memahami
terdorong keluar oleh oli yang masuk. tentang T-s diagram untuk air. Berikut ini
adalah T-s diagram untuk air.

Gambar 2.9Main Oil Pump


g) Katup Pembagi (Governing Valve)
Berfungsi untuk mengatur banyaknya uap yang
Gambar 2. 11 T-s Diagram[3]
masuk ke turbin sesuai dengan besarnya beban
Pada T-s diagram terdapat garis
turbine itu sendiri, seperti padagambar 2.10
lengkung berbentuk kubah yang disebut kubah
uap. Puncak kubah uap ini terdapat sebuah titik
yang disebut titik kritis. Bila fluida dipanaskan
pada tekanan kritis yaitu tekanan pada titik kritis
ini, maka pada saat temperatur fluida mencapai
temperatur kritisnya, semua molekul fluida akan
berubah secara cepat dari fase cair menjadi fase
gas (uap) tanpa ada proses penyerapan panas
Gambar 2.10Governing Valve laten (panas penguapan) oleh sebab itu titik ini
h) Labirin (Labyrinth) disebut titik kristis fluida. Untuk air, titik kritis
Berfungsi untuk penyekat uap supaya tidak berapa pada tekanan 218 atm (22,064 MPa) dan
terjadi kebocoran pada sela sela poros turbin temperatur 374 oC. Jadi bila air dipanaskan pada
pada setiap tingkatan sudu. tekanan 22,064 MPa atau 218 atm, maka ketika
i) Turning Gear temperatur air mencapai 374 oC, secara cepat air
Berfungsi untuk memutar poros turbine pada akan berubah langsung dari fase cair menjadi
saat turbin baru dioperasikan atau baru di stop fase gas tanpa melalui proses penyerapan energi
tujuanya supaya rotor turbin mendapat prosos untuk proses penguapan.
pemanasan atau pendinginan yang merata Dari titik kristis ke arah kanan
supaya tidak bengkok (bending). mengikuti garis kubah uap disebut garis uap
j) Condenser jenuh. Bila fluida berada pada kondisi tekanan
Condenser berfungsi untuk mengkondensasikan dan temperatur yang sesuai dengan garis ini,
uap yang keluar dari sudu turbin tingkat akhir, maka fluida tersebut berada pada kondisi 100%
dan juga untuk membantu proses vacum diruang uap jenuh. Dari titik kristis ke arah kiri
exhaust turbin. mengikuti garis kubah uap, disebut garis cair
2.3 Siklus Rankine jenuh. Pada garis ini fluida memiliki fase cair
Siklus Rankine adalah siklus daya uap yang 100%.
digunakan untuk menghitung atau memodelkan Di dalam kubah uap adalah daerah
proses kerja turbin uap. Siklus ini bekerja panas laten, yaitu panas penguapan atau panas
dengan fluida kerja air. Semua turbin uap pengembunan. Pada daerah ini fluida berada
bekerja berdasarkan prinsip kerja siklus dalam kondisi 2 fase yaitu fase cair dan fase gas
Rankine. Siklus Rankine (Gambar 2.11) pertama bercampur menjadi satu. Kadar uap dapat
kali dimodelkan oleh:William John Macquorn ditentukan dari garis kadar uap.

Jurnal REKAYASA MEKANIK Vol. 3 No. 1│April 2019 11


Daerah di atas kubah uap di sebelah h1= Entalpiaktual masuk turbin (kJ/kg)
kanan adalah daerah uap panas lanjut h2a= Entalpi kondisi aktual (kJ/kg)
(superheated steam). Sedangkan daerah di 2. Kerja Turbin Kondisi Isentropik (Ws)
sebelah kiri di luar kubah uap disebut daerah 𝑾𝒔 = (𝒉𝟏 − 𝒉𝟐𝒔 )…………………………(2.2)
dingin lanjut. Untuk uap jenuh, sifat-sifat Keterangan :
termodinamika uap dapat ditentukan hanya 𝑊𝑠 = Kerja turbin secara isentropik (kJ/kg)
dengan mengunakan temperatur atau tekanannya h1= Entalpiaktual masuk turbin(kJ/kg)
saja, tetapi untuk menentukan sifat-sifat h2s= Entalpi keluar turbin isentropik(kJ/kg)
termodinamika uap pada kondisi panas lanjut
dan dingin lanjut harus diketahui tekanan dan
temperatur uap.

(a) (b)
Gambar 2. 13 (a)T - S diagram untuk kondisi
Isentropik (b)T - S diagram untuk kondisi
Aktual[3]
2.4.2 Fraksi Uap
Fraksi Uap merupakan nilai fraksi cairan
yang terkandung dalam uap keluar turbin. Nilai
Gambar 2. 12 h-s Diagram[3] fraksi ini digunakan untuk menghitung entalpi
Selain diagram T-s juga dikenal Mollier keluar turbin. Entropi merupakan suatu
diagram atau h-s diagram. Berikut ini adalah h-s perubahan keadaan pada sistem yang
(Gambar 2.12). Diagram h-s menggambarkan setimbang. Ini berarti bahwa entropi (S) sistem
hubungan antara energi total entalpi (h) dengan selalu sama, apabila sistem berada dalam
entropi (s). Sama seperti diagram T-s, untuk keadaan keseimbangan tertentu[3].
(𝑺𝟐𝒔 −𝑺𝒇𝒈 )
setiap fluida memiliki diagram h-s nya sendiri- 𝑿𝟐𝒔 = 𝑺𝒈
……………………………(2.3)
sendiri. Kedua diagram ini dapat digunakan
untuk menghitung kinerja pembangkit listrik Keterangan :
tenaga uap dengan menggunakan siklus X = Nilai fraksi uap
Rankine[6]. S2s= Entropi keluar turbin kondisi aktual (kJ/kg)
2.4 Parameter Kinerja Turbin Uap Sfg= Entropi kondisi campuran fluida gas (kJ/kg)
Kinerja turbin uap jenis kondesasi berkaitan Sg= Entropi uap/gas (kJ/kg)
dengan beberapa parameter utama, yaitu : 2.4.3 Efisiensi Isentropik
2.4.1 Entalpi Efisiensi isentropik merupakan perbandingan
Entalpi adalah istilah termodinamika yang antara kinerja aktual sebuah peralatan dengan
menyatakan jumlah energi internal dari suatu kinerja yang dapat dicapai dibawah keadaan
termodinamika ditambah energi yang digunakan ideal untuk keadaan masuk yang sama dan
untuk melakukan kerja.Usaha adalah tenaga tekanan keluar yang sama[3].
𝒘
yang diserahkan oleh sistem di dalam ƞ𝒕𝒆𝒓𝒎𝒂𝒍 = 𝒘𝒂 × 𝟏𝟎𝟎%...............................(2.4)
𝒔
melakukan kerja (W). Usaha (W) merupakan Keterangan :
selisih nilai entalpi yang masuk dengan entalpi ƞ𝑇 = Efisiensi isentropik (%)
yang keluar[3]. 𝑊𝑎 = Kerja turbin aktual (kJ/kg)
1. Kerja Turbin Kondisi Aktual (Wa) Ws = Kerja turbin isentropik (kJ/kg)
𝑾𝒂 = (𝒉𝟏 − 𝒉𝟐𝒂 )………………………...(2.1) 3. METODOLOGI
Keterangan : 3.1 Diagram Alir
𝑊𝑎 = Kerja turbin secara aktual (kJ/kg) Tahapan penelitian seperti gambar 3.1.

12 Jurnal REKAYASA MEKANIK Vol. 3 No. 1│April 2019


Tabel 3.1 Spesifikasi Turbin Uap TC 663 MY
Mulai 140 Unit 4
Pabrik / Negara Pembuat Alsthom Atlantique
/ France
Studi Literatur
Tipe (Jenis) Impuls (Single
Stack)
Identifikasi Masalah Jumlah uap ekstraksi 5 buah
Putaran (n) 3000 rpm
Temperatur uap masuk 510oC
Identifikasi Tema/Topik (Tinsteam turbine)
Temperatur uap keluar 49oC
(Toutsteam turbine)
Hipotesa Tekanan uap masuk 87 bar abs
(Pinsteam turbine)
Tekanan uap keluar 78 mbar abs
Pengambilan Data (Poutsteam turbine)
Data Laju Aliran (ṁ) 252,38 ton/jam
Pengolahan dan Analisa Data Jumlah tingkat sudu 18 tingkat
3.5.2 Data Lapangan (Aktual)
Data lapangan rentang waktu tiap jam selama 2
Pembuatan Laporan hari seperti pada tabel 3.2.
Tabel 3.2 Data Aktual Turbin Uap TC 663
MY 140 Unit 4
Kesimpulan
TEKANAN MASUK TEKANAN KELUAR TEMPERATUR TEMPERATUR
JAM
(PIn ) (bar) (POut ) (bar) MASUK (TIn ) (ºC) KELUAR (TOut ) (ºC)

10:00A 78 0.078 510 46


Selesai 11:00 75.2 0.092 507 49
12:00 75 0.093 500 49
Gambar 3.1Diagram Alir 13:00 75 0.094 501 49
3.2 Skema Intalasi Turbin Uap 14:00 73 0.094 505 49
Skema instalasi sistem turbin uap pada PLTU 15:00 72 0.087 525 48
16:00 74 0.091 511 49
Sektor Bukit Asam terlihat pada gambar 3.2. 17:00 72 0.093 512 49
Pturbinin& Tturbinin 18:00 73 0.095 503 49
19:00 69 0.087 510 48
20:00 72 0.089 502 49
21:00 74 0.091 493 49
22:00 72 0.09 499 49
23:00 71 0.091 493 49
Pturbinout& Tturbinout 00:00 71 0.089 516 49
01:00 73 0.089 509 49
02:00 75 0.09 503 49
03:00 73 0.094 502 49
04:00 73 0.093 499 49
05:00 71 0.09 519 49
Gambar 3.1 Skema Instalasi Turbin Uap 06:00 71 0.094 503 49
3.3 Data 07:00 70 0.087 506 48
08:00 67.5 0.085 518 48
Data penelitian dibagi dua tipe, yaitu:
09:00 71 0.088 511 48
3.5.1 Data Spesifikasi (Teoritis) Rata-rata 72.52916667 0.090166667 506.5416667 48.66666667
Adapun data spesifikasi Turbin Uap TC 663 MY 4. HASIL DAN PEMBAHASAN
140 dapat dilihat pada tabel 3.1 4.1 Hasil
4.1.1 Perhitungan Efisiensi Isentropik
a. Perhitungan Entalpi kondisi Isentropik
(Kondisi Ideal )
Dengan menggunakan data spesifikasi
turbin yang telah diketahui,entalpi turbin pada

Jurnal REKAYASA MEKANIK Vol. 3 No. 1│April 2019 13


kondisi isentropik dapat ditentukan dengan Entalpi yang dihasilkan pada kondisi aktual
menggunakan Tabel Termodinamika pada adalah:
kondisi isentropik didapat adalah: ➢ h1= 3426,48 kJ/kg
Data Kondisi Outlet (Sisi Keluar) : o h2a= 2584,92 kJ/kg
➢ Tekanan Keluar (P2) = 78 mbar Untuk lebih jelasnya, kita dapat melihat gambar
1 bar = 105 Pa di bawah ini
= 102 kPa P1 = 78 bar
T1 = 510oC
1 mbar = 10-3bar
102 𝑘𝑃𝑎
h1 = 3426,48 kJ/kg
= 10−3 𝑏𝑎𝑟 × 1𝑏𝑎𝑟
= 10-1 kPa
Jadi, 78 mbar = 78 × 10−1 𝑘𝑃𝑎 ≈ 7,8 kPa
➢ Temperatur Keluar (T2)= 49oC
Dengan data tersebut dapat di proses untuk
menentukan nilai entalpi dengan titik P2 = 0,078 bar
pengukuran 2 untuk kondisi isentropik dan T2 = 46 oC
hasilnya adalah: h2a = 2584,92 kJ/kg
➢ h2s=2590,67 kJ/kg Gambar 4.2 Data PengukuranKondisi Aktual
➢ ṁ = 292,38 ton/jam  Hasil Efisiensi Turbin Uap
ton 103 𝑘𝑔 1 𝑗𝑎𝑚
= 292,38 jam × 𝑡𝑜𝑛
× 3600 𝑠 Dengan nilai entalpi pada kondisi isentropik dan
= 70,105 kg/s kondisi aktual yang telah diperoleh, maka
Kita dapat melihat gambar di bawah ini untuk efisiensi turbin uap dapat ditentukan dengan
lebih jelas, gambar 4.1 menggunakan persamaan 2.4 yang didapat dari
gambar 4.3.
P1= 87 bar
T1= 510 OC

P2 = 78 mbar
T2 = 49OC
h2s = 2590,67 kJ/kg
Gambar 4.1 Data Pengukuran Kondisi Ideal
b. Perhitungan Entalpi pada Kondisi Aktual Gambar 4.3 T-s Diagram Hasil
(Kondisi Nyata/kondisi operasi) Selanjutnya perhitungan efisiensi turbin uap
Entalpi pada kondisi aktual juga dapat dapat dilakukan dan nilai entalpi yang
diketahui dengan menggunakan program digunakan dalam perhitungan ini adalah nilai
SteamTab, dan hasilnya adalah sebagai berikut : entalpi yang diperoleh dari program SteamTab :
Data berikut di ambil pada pukul 10.00 Wib, o Pada titik 1 (Kondisi Aktual)
Rabu 12/08/2017 P1 = 78 bar
o Tekanan turbin uap masuk (P1) = 78 bar T1= 510oC
o Temperatur turbin uap masuk (T1) = 510oC h1 = 3426,48 kJ/kg
o Tekanan turbin uap keluar (P2) = 0,078 bar S1 Aktual = 6,77224 kJ/kg.K
o Temperatur turbin uap keluar (T2) = 46 oC o Pada titik 2 (Kondisi Aktual)
Dengan data diatas temperatur masuk P2 = 0,078 bar
dan tekanan masuk di proses pada pengukuran T2 = 46oC
titik 1. Untuk tekanan keluar dan temperatur h2a = 2584,92 kJ/kg
keluar di proses pada titik pengukuran 2 dan o Pada titik 2s (Kondisi Isentropik)
P2 = 78 mbar = 7,8 kPa

14 Jurnal REKAYASA MEKANIK Vol. 3 No. 1│April 2019


h2s = 1976,88 kJ/kg 4.1.2 Data Hasil Perhitungan Efisiensi
Sf = 0,58612 kJ/kg.K Isentropik Turbin Uap
Sfg = 8,23625 kJ/kg.K Hasil perhitungan efisiensi isentropik turbin uap
S2s=S1= 6,77224 seperti pada tabel 4.1 dan 4.2.
o Pada titik 2a (Kondisi Aktual)
P2 =78 mbar = 7,8 kPa Tabel 4.1 Data Perhitungan Efisiensi Isentropik
DATA TURBIN UAP GT-102B
h2a = 1976,88 kJ/kg Inlet Steam Turbin Outlet Steam Turbin Outlet Steam Turbin
Sf = 0,58612 kJ/kg.K (Aktual) (Aktual) (Isentropik) Efisiensi
JAM OPERASI
Sfg = 8,23625 kJ/kg.K NO
(WIB)
Tekanan Temperatur Entalpi TekananTemperatur Entalpi Tekanan Temperatur Entalpi Turbin
Masuk Masuk Keluar Keluar Keluar Keluar Uap
S2s=S1= 6,77224 (Pin) (Tin) (h1) (Pout) (Tout) (h2a) (Pout) (Tout) (h2s) (ƞT)
➢ Menentukan Fraksi Uap Isentropik o
(MPa) ( C) (kJ/kg) (MPa) ( C) (kJ/kg)
o
(MPa) (oC) (kJ/kg) (%)
𝑆2𝑠 − 𝑆𝑓 1 10:00 7.8 510 3426.48 0.0078 46 2584.92 0.0078 49 2590.67 58.05570137
𝑋2𝑠 = 2 11:00 7.52 507 3422.26 0.0092 49 2590.27 0.0078 49 2590.67 57.62821473
𝑆𝑓𝑔 3 12:00 7.5 500 3405.47 0.0093 49 2590.54 0.0078 49 2590.67 56.86690229
4 13:00 7.5 501 3407.92 0.0094 49 2590.21 0.0078 49 2590.67 57.00015093
(6,77224 − 0,58612 ) 5 14:00 7.3 505 3420.03 0.0094 49 2590.21 0.0078 49 2590.67 57.62218761
𝑋2𝑠 = 6 15:00 7.2 525 3469.6 0.0087 48 2588.49 0.0078 49 2590.67 59.92993695
8,23625 7 16:00 7.4 511 3433.49 0.0091 49 2590.3 0.0078 49 2590.67 58.16878506
𝑋2𝑠 = 0,75108 8 17:00 7.2 512 3438.18 0.0093 49 2590.24 0.0078 49 2590.67 58.46189988
➢ Menentukan Fraksi Uap Aktual 9
10
18:00
19:00
7.3
6.9
503 3415.16 0.0095 49 2590.18
510 3436.74 0.0087 48 2588.49
0.0078
0.0078
49
49
2590.67
2590.67
57.40719913
58.65438781
𝑆2𝑎 − 𝑆𝑓 11 20:00 7.2 502 3413.9 0.0089 49 2590.36 0.0078 49 2590.67 57.38019442
𝑋2𝑎 = 12 21:00 7.4 493 3389.5 0.0091 49 2590.3 0.0078 49 2590.67 56.19677871
𝑆𝑓𝑔 13 22:00 7.2 499 3406.59 0.009 49 2590.24 0.0078 49 2590.67 57.06015254
(6,77224 − 0,58612 ) 14 23:00 7.1 493 3393.17 0.0091 49 2590.3 0.0078 49 2590.67 56.48850882
𝑋2𝑎 = 15 0:00 7.1 516 3448.97 0.0089 49 2590.36 0.0078 49 2590.67 58.96586414
8,23625 16 1:00 7.3 509 3429.76 0.0089 49 2590.36 0.0078 49 2590.67 58.04212058
𝑋2𝑎 = 0,75108 17
18
2:00
3:00
7.5
7.3
503 3418.21 0.009 49 2590.33
502 3412.17 0.0094 49 2590.21
0.0078
0.0078
49
49
2590.67
2590.67
57.37136739
57.27965449
➢ Menentukan nilai Entalpi h2s 19 4:00 7.3 499 3405.4 0.0093 49 2590.24 0.0078 49 2590.67 56.96479857
ℎ2𝑠 = ℎ𝑓 + 𝑥2𝑠 ℎ𝑓𝑔 20
21
5:00
6:00
7.1
7.1
519 3456.21 0.009 49 2590.24
503 3417.5 0.0094 49 2590.21
0.0078
0.0078
49
49
2590.67
2590.67
59.28558657
57.59466753
ℎ2𝑠 = 171,51 + 0,75108 . 2403,71 22 7:00 7 506 3425.93 0.0087 48 2588.49 0.0078 49 2590.67 58.13313745
23 8:00 6.75 518 3456.64 0.0085 48 2588.55 0.0078 49 2590.67 59.59937954
ℎ2𝑠 = 1976,88 𝑘𝐽/𝑘𝑔 24 9:00 7.1 511 3436.89 0.0088 48 2588.46 0.0078 49 2590.67 58.57201002
o Kerja Turbin Uap Kondisi Aktual Rata-rata Efisiensi Turbin Uap 57.86373277
Wa = h1 – h2a
𝑘𝐽 𝑘𝐽 Tabel 4.2 Data Perhitungan Efisiensi Isentropik
Wa = 3426,48 𝑘𝑔 – 2584,92 𝑘𝑔 DATA TURBIN UAP GT-102B
𝑘𝐽 Inlet Steam Turbin Outlet Steam Turbin Outlet Steam Turbin
Wa = 841,56 𝑘𝑔
(Aktual) (Aktual) (Isentropik) Efisiensi
JAM OPERASI Tekanan Temperatur Entalpi TekananTemperatur Entalpi Tekanan Temperatur Entalpi Turbin
NO
o Kerja Turbin Uap Kondisi Isentropik (WIB)
Masuk Masuk Keluar Keluar Keluar Keluar Uap
(ƞT)
Ws= h1 – h2s (Pin)
(MPa)
(Tin)
(oC)
(h1) (Pout) (Tout) (h2a)
o
(kJ/kg) (MPa) ( C) (kJ/kg)
(Pout)
(MPa)
(Tout) (h2s)
(oC) (kJ/kg) (%)
𝑘𝐽 𝑘𝐽
Ws = 3426,48 𝑘𝑔 – 1976,88 𝑘𝑔 1
2
10:00
11:00
7
7
511
512
3438.02 0.0093 49 2590.24
3440.43 0.009 49 2590.33
0.0078
0.0078
49
49
2590.67
2590.67
58.543339
58.64243063
𝑘𝐽 3 12:00 7.3 512 3437.05 0.009 49 2590.33 0.0078 49 2590.67 58.36374816
Ws =1449,6 𝑘𝑔
4 13:00 7.2 512 3438.18 0.0094 50 2592.14 0.0078 49 2590.67 58.33090286
5 14:00 7 521 3462.12 0.0093 49 2590.24 0.0078 49 2590.67 59.58358771
o Maka Efensiensi Isentropik Turbin Uap 6 15:00 7.3 506 3422.47 0.0096 50 2592.08 0.0078 49 2590.67 57.60075641
𝑊 7 16:00 8.1 482 3353.36 0.0099 51 2593.92 0.0078 49 2590.67 53.96230173
ƞ𝑇 = 𝑊𝑎 × 100 % 8 17:00 8.5 478 3337.98 0.0085 48 2588.55 0.0078 49 2590.67 53.46209094
𝑠 9 18:00 8.3 487 3363.35 0.0083 47 2586.69 0.0078 49 2590.67 54.8689783
ℎ1 − ℎ2𝑎 10 19:00 8 495 3387.09 0.0082 48 2588.64 0.0078 49 2590.67 55.94764244
ƞ𝑇 = [ ] × 100 % 11 20:00 8.4 489 3367.11 0.0087 49 2590.41 0.0078 49 2590.67 54.74473514
ℎ1 − ℎ2𝑠 12 21:00 8.3 478 3340.64 0.0094 49 2590.21 0.0078 49 2590.67 53.54346224
𝑘𝑗 13 22:00 8.2 481 3349.54 0.0091 47 2586.45 0.0078 49 2590.67 54.27347508
841,56 𝑘𝑔 14 23:00 8.2 483 3354.58 0.0096 50 2592.08 0.0078 49 2590.67 54.11239279
15 0:00 8.16 483 3355.1 0.009 49 2590.33 0.0078 49 2590.67 54.27646975
ƞ𝑇 = [ 𝑘𝐽 ] × 100 % 16 1:00 8.1 490 3373.4 0.009 49 2590.33 0.0078 49 2590.67 55.15757808
1034,47 17 2:00 8.28 490 3371.14 0.0095 50 2592.11 0.0078 49 2590.67 54.85748857
𝑘𝑔 18 3:00 8.3 414 3172.47 0.0095 50 2592.11 0.0078 49 2590.67 44.5874429
ƞ𝑇 = 58,05% 19 4:00 8.4 493 3377.16 0.01 51 2593.89 0.0078 49 2590.67 54.96693866
20 5:00 8.2 492 3377.15 0.0097 50 2592.05 0.0078 49 2590.67 55.1712898
21 6:00 8.3 413 3169.71 0.0098 49 2590.1 0.0078 49 2590.67 44.58411831
22 7:00 8.4 413 3167.83 0.0096 50 2592.08 0.0078 49 2590.67 44.29402845
23 8:00 8.4 500 3394.68 0.0094 50 2592.14 0.0078 49 2590.67 55.89223898
24 9:00 7.1 511 3436.89 0.0088 48 2588.46 0.0078 49 2590.67 58.57201002
Rata-rata Efisiensi Turbin Uap 54.51414362

Jurnal REKAYASA MEKANIK Vol. 3 No. 1│April 2019 15


4.2 Pembahasan hal ini hampir tidak mungkin dapat terwujud.
Dalam melakukan perhitungan efisiensi Tetapi banyak usaha yang bias dilakukan untuk
isentropik turbin uap tentu kita memerlukan data memperkecil jumlah panas yang hilang
dari turbin uap itu sendiri mulai dari data kelingkungan untuk memperbesar efisiensi
spesifikasi sampai data aktual dilapangan. Data turbin. Salah satunya dengan sistem sealing
yang diperlukan antara lain adalah tekanan yang diperbaiki. Sistem sealing yang bagus akan
masuk turbin uap (MPa), tekanan keluar turbin menghambat perpindahan panas dari sistem
uap (MPa), Temperatur Masuk Turbin Uap (oC), kelingkungan begitu pula sebaliknya.
dan Temperatur Keluar Turbin Uap (oC) dan
data spesifikasi turbin uap sendiri digunakan
sebagai data isentropik. Untuk data lapangan
merupakan data aktual. Agar mempermudah
proses pencarian nilai entalpi dan entropi dari
setiap data yang diambil, dapat digunakan
aplikasi SteamTab.
Sebagai contoh perhitungan dengan
data yang digunakan adalah data aktual pada
tanggal 12 Agustus jam 10.00 dengan nilai
entalpi inlet Turbin Uap (h1) = 3426,48 kJ/kg (a)
nilai entropi S1 Aktual = 6,77224 kJ/kg.K untuk
titik pengukuran pertama dan (h2a)= 2584,92
kJ/kg untuk entalpi oulet Turbin Uap pada titik
pengukuran kedua. Untuk mendapatkan nilai
entalpi pada kondisi isentropik diketahui dengan
menggunakan data spesifikasi turbin uap dan di
dapat nilai entalpinya (h2s) = 1976,88 kj/kg.
Setelah seluruh nilai entalpi diketahui, kita dapat
menetukan nilai efisiensi turbin uap. Didapat
nilai efisiensi isentropik sebesar 58,05% dan (b)
dapat dilihat efisiensi yang didapat berbeda Gambar 4.4 Grafik Perbandingan Efisiensi
setiap jamnya, itu dikarenakan data lapangan Isentropik Turbin Uap Vs Waktu (a) 12 Agustus
yang berbeda setiap jamnya. Nilai rata-rata 2017 (b) 13 Agustus 2017
efisiensi isentropik dari seluruh data yang ada 5. KESIMPULAN
dan telah dilakukan perhitungan didapat sebesar Dari hasil pengamatan, perhitungan dan analisa
57,86% dengan range 56.19%-59.92% pada dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
tanggal 12 Agustus dan 54,51% dengan range 1. Didapat nilai rata-rata efisiensi isentropik
44.29%-59.58% pada tanggal 13 Agustus 2017 didapat sebesar 57,86 % dengan range
dapat dilihat pada gambar 4.4. Grafik pada 56.19%-59.92% pada tanggal 12 Agustus
gambar 4.4 ini dapat menunjukkan perbandingan dan 54,51% dengan range 44.29%-59.58%
antara efisiensi isentropik turbin uap pada waktu pada tanggal 13 Agustus 2017.
pengambilan data yang dilakukan. 2. Tekanan dan temperatur masuk pada turbin
Setelah melihat hasil perhitungan uap sangat mempengaruhi kinerja uap, jika
efisiensi isentropik turbin uap dari seluruh data tekanan dan temperatur masuk turbin uap
yang ada dapat dinilai bahwa turbin uap tersebut besar maka kerja dari turbin uap meningkat
masih bekerja dengan baik. Faktor yang paling begitupun sebaliknya.
berpengaruh terhadap efisiensi isentropik turbin 3. Turbin uap yang digunakan di PT. PLN
adalah adanya perpindahan panas dari sistem (Persero) Sektor Bukit Asam ini
kelingkungan atau sebaliknya. Idealnya proses digolongkan masih bekerja dalam kondisi
yang terjadi di turbin dan mesin kalor lainnya baik.
adalah adiabatis, dimana tidak ada pertukaran
panas antara sistem dengan lingkungan. Namun

16 Jurnal REKAYASA MEKANIK Vol. 3 No. 1│April 2019


6. DAFTARPUSTAKA Approach5thed.2006. Published by
[1] E n g i n e e r i n g T e a m , 2010. Buku Saku McGraw-HillCollege, Boston, MA.
PLTU Bukit Asam. PLTU Bukit Asam, [4] Moore, W, 1950. Turbin Uap, Bina
Sumatera Selatan: PT. PLN (Persero) Samudra, Jakarta.
Sumbagsel. [5] Reynold, C, 1996. Termodinamika
[2] Maridjo, 1995. Petunjuk Mesin Konversi. Teknik, Erlangga, Jakarta., 1978.
Bandung: Politeknik Negeri Bandung. [6] Steam and Gas Turbines for Marine
[3] Cengel, Yunus A.; Boles, Michael A.
Propulsion, United States Naval Institute
Thermodynamics: An Engineering Annapolis, Maryland.

Jurnal REKAYASA MEKANIK Vol. 3 No. 1│April 2019 17


18 Jurnal REKAYASA MEKANIK Vol. 3 No. 1│April 2019

Potrebbero piacerti anche