Documenti di Didattica
Documenti di Professioni
Documenti di Cultura
ABSTRACT
Handling of bulk cooking oil is not good, cause a decrease in the quality of cooking oil when
in storage in the selling process. Wrapping packaging of bulk cooking oil that is not
appropriate and direct interaction with the sun and microbes can change the quality of
cooking oil. Besides the fabrication of bulk cooking oil, to make people uneasy. For it is
necessary for the analysis of bulk cooking oil quality on a variety of storage (closed and open)
in the traditional markets in in Jabotabek Area through the physical trials and chemical tests.
Analysis physics for odor and color is done organoleptic. Chemical analysis of water content
using gravimetric method. Determined acid number by titration of alkalimetri with NaOH.
Peroxide number determined with Tio 0.02 N. For example pelicans oil test alcohol 5N
KOH.Based on this research, to test the physics of odor obtained normal results for sealed
storage and smelling a bit stale at week 4 and to 5 in the open storage, while the average for
the color of pale yellow oil, yellow, until golden brown. To test the chemical in terms of water
content and acid number in the average closed storage meets the requirements of ISO - 3741 -
2002, while the open storage of the average moisture content does not meet the requirements
for the number of acid still meet the quality standards II. The results of the analysis of
peroxide numbers in a closed storage on average to meet the requirements of ISO - 3741 -
1995, while the open storage do not meet the standards. To test the oil did not reveal any
falsification pelicans.
dilihat dari besar angka asam lemak Pengujian fisika ini dilakukan
bebasnya, angka peroksida, kadar air dan dengan uji organoleptik yaitu mengamati
uji menyak pelikan. warna dan bau atau aroma pada minyak.
Tabel 1. Standar Mutu Minyak Goreng Syarat untuk uji bau adalah normal,
Berdasarkan SNI - 3741- 1995 sedangkan untuk uji warna adalah putih,
Kriteria Persyaratan kuning pucat sampai kuning (SNI-3741-
Bau dan Rasa Normal 2002).
Warna Muda Jernih Pengujian kadar air dilakukan
dengan metode gravimetri. Bilangan asam
Kadar Air max 0,3%
dinyatakan sebagai jumlah miligram KOH
Berat Jenis 0,900 g/liter yang dibutuhkan untuk menetralkan asam
Asam lemak bebas Max 0,3% lemak bebas yang terdapat dalam 1 gram
Bilangan Peroksida Max 1.6mg minyak (Girindra, 1986).
Oksigen/100 g
BilanganIod 45 – 46
Bilangan Penyabunan 196 – 206
Index Bias 1,448 - 1,450
CemaranLogam Max 0,1 mg/kg
Sumber : Badan Standardisasi Nasional,
1995
saring tak berabu, Alkohol 95% netral, Uji Fisika (SNI 7381-2008)
CH3COOH Glasial, Kloroform, Na2S2O3. Uji fisika dilakukan dengan cara uji
0,02 N, Kalium Iodida, Indikator Kanji. organoleptik terhadap bau dan warna
minyak goreng curah.
Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode Bau
analisis untuk mengetahui kualitas minyak Contoh dikocok lalu dibuka,
goreng curah pada berbagai penyimpanan kemudian contoh uji dicium pada jarak
yaitu penyimpanan tertutup dan kira-kira 5 cm dari hidung dan kemudian
penyimpanan terbuka. Pada penyimpanan dikebaskan ke arah hidung. Analisis ini
tertutup sampel langsung dianalisis dilakukan oleh minimal 3 orang panelis
sedangkan pada penyimpanan terbuka atau 1 orang tenaga ahli.
sampel dianalisis pada penyimpanan
minggu ke 0, minggu ke 1, minggu ke 2,
minggu ke 3 dan minggu ke 4. Sampling Warna
minyak goreng dilakukan di 2 (dua) pasar Sampel minyak dipindahkan ke
tradisional di Jabotabek. Wilayah Jakarta, dalam tabung reaksi lalu diamati dengan
yaitu Pasar A dan Pasar B. Wilayah Bogor, mata, dilakukan minimal oleh tiga orang
yaitu Pasar C dan Pasar D. Wilayah panelis atau satu orang tenaga ahli.
Tangerang, yaitu Pasar E dan Pasar F. Kadar Air (SNI 01-3555-1998)
Wilayah Bekasi, yaitu Pasar G dan Pasar Minyak goreng curah ditimbang
H.Analisis dilakukan secara fisik dan sebanyak 5 gram ke dalam kotak timbang
kimia. Analisis secara fisik yaitu dari (berisi kertas saring berlipat) yang
penampakan bau dan warna sedangkan sebelumnya telah dikeringkan dalam oven
analisis kimia yaitu pengujian kadar air, dan diketahui bobotnya. Setelah itu sampel
bilangan asam, bilangan peroksida dan uji dikeringkan dalam oven 105+1oC selama
minyak pelikan. Analisis ini dilakukan dua satu jam. Sampel didinginkan dalam
kali pengulangan. eksikator (30 menit), kemudian ditimbang.
Sampel minyak goreng curah Penimbangan ini diulang sampai
diambil di pasar tradisional pada kehilangan bobot selama pemanasan 30
penyimpanan tertutup dan terbuka, menit tidak lebih dari 0,05 persen.
sebanyak 2 (dua) kemasan sampel, Kadar air dapat dihitung dengan
kemudian sampel dimasukkan ke dalam menggunakan rumus di bawah ini :
plastik hitam untuk penyimpanan tertutup.
Kemudian dianalisa parameter bau, warna, Kadar air (%) = Bobot yang hilang (gram) x100%
kadar air, uji minyak pelikan, bilangan Bobot contoh (gram)
asam dan bilangan peroksida. Sedangkan
untuk penyimpanan terbuka sampel Bilangan Asam (SNI 01-3555-1998)
dibiarkan terbuka selama satu minggu, Minyak ditimbang sebanyak 10
selanjutnya sampel dibawa ke laboratorium gram. Ditambahkan 50 mL alkohol netral
untuk dianalisa parameter bau, warna, 95%, kemudian dipanaskan dalam
kadar air, uji minyak pelikan, bilangan penangas air selama + 10 menit sambil
asam, dan bilangan peroksida. Percobaan diaduk.
diulang sampai minggu ke 2, minggu ke 3 Larutan dititar dengan KOH 0,05 N
dan minggu ke 4 untuk penyimpanan dengan indikator PP1% dalam alkohol,
terbuka. sampai tepat terlihat warna merah jambu.
Perhitungan bilangan asam dilakukan
dengan rumus :
Warna minyak atau lemak Tabel 7. Hasil Analisis Kadar Air pada
ditimbulkan oleh adanya pigmen Penyimpanan Terbuka
komponentertentu, sedangkan warna
kuning ditimbulkan oleh pigmen karoten Pasar
Minggu
yang larut. Warna gelappada minyak atau 0 1 2 3 4
lemak biasanya menandakan kerusakan A 0,311 0,390 0,416 0,420 0,70
6
karena oksidasi,aktifitas enzim atau sebab- B 0,208 0,211 0,380 0,388 0,51
sebab lain. Enzim dapat menguraikan 4
minyak dan akan menyebabkan minyak C 0,153 0,253 0,292 0,433 0,43
tersebut menjaditengik, ketengikan itu 9
disebut "enzymatic rancidity". Lipase yang D 0,269 0,311 0,315 0,322 0,34
4
bekerja memecah lemak menjadigliserol E 0,156 0,289 0,310 0,431 0,46
dan asam lemak serta menyebabkan 8
minyak berwarna gelap. F 0,190 0,193 0,202 0,341 0,35
6
G 0,238 0,301 0,309 0,438 0,44
Analisis Kimia 6
H 0,329 0,393 0,398 0,402 0,50
Kadar Air 2
Hasil analisis kadar air yang
dilakukan terhadap minyak goreng curah Hasil analisis kadar air minyak
dapat di lihat pada grafik di bawah ini. goreng curah pada penyimpanan terbuka
dapat dilihat pada Tabel 7. Pada minggu ke
0,313
0,35 0, kadar air tertinggi berada di Pasar A dan
0,3
0,25 0,223 0,208
Pasar H dan tidak memenuhi persyaratan
0,195 0,185 0,187
0,2 0,15 0,167 SNI - 3741- 2002. Sedangkan untuk Pasar
0,15
0,1
B, Pasar C, Pasar D, Pasar E, Pasar F dan
0,05 Pasar G didapatkan hasil memenuhi
0 persyaratan SNI untuk minyak goreng
Pasar Pasar Pasar Pasar Pasar Pasar Pasar Pasar
A B C D E F G H kualitas II yaitu di bawah 0,3 %.
Pada minggu ke 1 didapatkan kadar air
minyak goreng curah yang melebihi
Gambar 1. Grafik Hasil Analisis Kadar Air
persyaratan SNI - 3741- 2002 yaitu Pasar
pada Penyimpanan tertutup
A, Pasar D, Pasar G dan Pasar H.
Sedangkan Pasar B, Pasar C, Pasar E dan
Hasil analisis kadar air minyak
Pasar F didapatkan hasil memenuhi
goreng curah pada penyimpanan tertutup,
persyaratan SNI untuk minyak kualitas II.
dapat dilihat pada Gambar 1 didapatkan
Pada minggu ke 2 didapatkan kadar
kadar air tertinggi berada di Pasar A yaitu
air yang melebihi persyaratan SNI - 3741-
sebesar 0,313 % dan nilai ini melebihi
2002 yaitu Pasar A, Pasar B, Pasar D,
persyaratan SNI - 3741- 2002. Sedangkan
Pasar E, Pasar G dan Pasar H. Sedangkan
untuk Pasar B, Pasar C, Pasar D, Pasar E,
Pasar C dan Pasar F didapatkan hasil
Pasar F, Pasar G dan Pasar H didapatkan
memenuhi persyaratan SNI untuk minyak
hasil memenuhi persyaratan SNI.
kualitas II.
Pada minggu ke 3 dan minggu ke 4
didapatkan kadar air untuk semua pasar
Kualitas minyak goreng curah yang beredar di Pasar.….…………................…….(Eva Yulia, dkk)
34
Ekologia, Vol. 17 No.2 , Oktober 2017: 29-38
dibiarkan di udara akan bertambah dengan berbau normal tetapi pada minggu ke 3
kenaikan suhu. Untuk mengurangi dan ke 4 berbau agak tengik. Sedangkan
kerusakan minyak agar dapat bertahan untuk warna pada penyimpanan tertutup
dalam waktu yang lebih lama, dapat dan terbuka dari minggu ke 0 sampai ke
dilakukan dengan cara menyimpan lemak 2 berwarna kuning pucat dan kuning,
pada suhu yang rendah. tetapi pada minggu ke 3 dan 4 berwarna
Faktor-faktor yang dapat mempercepat kuning kecoklatan.
oksidasi pada minyak adalah suhu, cahaya 2. Kadar air pada penyimpanan tertutup
atau penyinaran, tersedianya oksigen dan rata-rata memiliki mutu baik, sedangkan
adanya logam-logam yang bersifat sebagai pada penyimpanan terbuka rata-rata
katalisator proses oksidasi. Oleh karena itu, kadar air tidak memenuhi persyaratan.
minyak harus disimpan pada kondisi 3. Bilangan asam minyak goreng curah
penyimpanan yang sesuai dan bebas dari pada penyimpanan tertutup dan terbuka
pengaruh logam dan harus dilindungi dari rata-rata memenuhi persyaratan SNI -
kemungkinan serangan oksigen, cahaya 3741- 2002 untuk minyak kualitas II.
serta temperatur tinggi.Keadaan 4. Bilangan peroksida pada penyimpanan
lingkungan yang mempengaruhi tertutup untuk semua lokasi pasar
penyimpanan minyak dan lemak, yaitu RH memenuhi persyaratan kecuali Pasar A.
(kelembaban udara) ruang penyimpanan, Untuk penyimpanan terbuka tidak
suhu (temperatur), ventilasi, tekanan dan memenuhi persyaratan.
masalah pengangkutan (Ketaren, 1986). 5. Uji minyak pelikan minyak goreng
curah didapatkan hasil negatif.
Uji Minyak Pelikan
Hasil analisis uji minyak pelikan
didapatkan hasil negatif (Tabel 10). Ini DAFTAR PUSTAKA
menyatakan belum ditemukannya minyak
Badan Standarisasi Nasional. SNI 01-3555-
goreng curah yang dipalsukan dengan
1998 (Cara Uji Minyak dan
minyak mineral atau oli.
Lemak). Badan Standarisasi
Tabel 10. Hasil Analisis Uji Minyak
Nasional. Jakarta
Pelikan Minyak Goreng Curah
Badan Standarisasi Nasional. SNI - 3741-
1995 (Standar Mutu Minyak
Pasar Sampel
Goreng). Badan Standarisasi
1 2 Nasional. Jakarta.
A NNegatif Negatif Badan Standarisasi Nasional. SNI - 3741-
B Negatif Negatif 2002 (Standar Mutu Minyak
C Negatif Negatif Goreng). Badan Standarisasi
D Negatif Negatif Nasional. Jakarta.
E Negatif Negatif Djatmiko, Bambang, Goutara dan Irawadi.
F Negatif Negatif 1985. Pengolahan Kelapa I. Jurusan
G Negatif Negatif Teknologi Industri Pertanian,
H Negatif Negatif FATETA-IPB, Bogor.
Girindra Aisjah. 1986. Biokimia 1. PT
SIMPULAN Gramedia. Jakarta.
Berdasarkan analisis yang telah Titis Permata Jati. 2012. Rendah Konsumsi
dilakukan dapat disimpulkan bahwa : Minyak Goreng dalam Kemasan.
1. Untuk penampakan fisik dari bau pada http://www.surya.co.id.. Diakses
penyimpanan tertutup dan penyimpanan tanggal 2 Maret
terbuka sampai minggu ke 2 masih
Kualitas minyak goreng curah yang beredar di Pasar.….…………................…….(Eva Yulia, dkk)
37
Ekologia, Vol. 17 No.2 , Oktober 2017: 29-38