Documenti di Didattica
Documenti di Professioni
Documenti di Cultura
Email: yulianaw961@gmail.com
Sejarah Artikel
Abstrack
Self acceptance is a person’s attitude to accept him. In women of childbearing age who experience
infertility will experience changes in factors that influence a person in accepting him, age, education,
intelligence, physical condition, parenting and social support. The purpose of this study was to determine
the self-acceptance of women of childbearing age who experienced infertility.
The design of this study was descriptive with a population of officers in one private hospitas in
Ponorogo with a sample size of 18 people. Research sampling uses total sampling. Data collection using a
quesyionnaire. Data analysis using a T score.
The results of the research on the level of self-acceptance of women of childbearing age who
experienced infertility were interpreted almost entirely 13 (72%) respondents had negative acceptance and
small percentage of 5 (28%) respondents had positive acceptance respondents (43%) had positive
acceptance.
Conclusions of the study found that most respondents had negative acceptance of infertility. In
dealing with the problem of self-acceptance in infertility, support and support form husbands and families is
needed to look at themselves realistically without having to be ashamed and accept their circumstances
without blaming themselves for conditions that are beyond their control.
Abstrak
Penerimaan diri adalah sebuah sikap seseorang menerima dirinya. Pada wanita usia subur yang
mengalami infertil akan mengalami perubahan faktor-faktor yang mempengaruhi sesorang dalam
menerima dirinya, usia, pendidikan, intelegensi, keadaan fisik, pola asuh, dan dukungan sosial. Tujuan
penelitian ini adalah untuk mengetahui penerimaan diri wanita usia subur yang mengalami tentang
infertilitas.
1
Desain penelitian ini adalah deskriptif dengan populasi petugas di salah satu rumah sakit swasta
di ponorogo dengan besar sampel 18 orang. Sampling penelitian menggunakan Total
Sampling.Pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner.Analaisa data menggunakan skor T.
Hasil penelitian Tingkat penerimaan diri wanita usia subur yang mengalami infertil
diinterpretasikan hampir seluruhnya 13 responden (72%) memiliki penerimaan negatif dan sebagian kecil 5
responden (28%) memiliki penerimaan positif.
ISSN2598-1188 (Print)
ISSN2598-1196(Online)
Health Sciences Journal(vol 3)(No 1)(April 2019)
2
lebih berkemungkinan untuk dicerai atau Pada hasil penelitian dan pembahasan
dimadu, distigmatisi, menjadikan dari pengumpulan data berupa kuesioner
infertilitas sebagai sumber “rasa malu”, yang disebarkan kepada seluruh responden
menghabiskan banyak waktu dan biaya yang mengalami infertile di salah satu
untuk mengatasi infertilitas yang dialami, rumah sakit swasta di ponorogo dengan
serta sulit untuk menemukan peran yang judul “Tingkat Penerimaan Diri Wanita
penuh di dalam komunitasnya. Usia Subur yang Mengalami Infertil”
penelitian dilakukan pada tanggal 27 juli –
Untuk meningkatkan motivasi dari 01 agustus 2018 dengan menggunakan
setiap individu yang mengalami infertile instrument kuesioner. Data umum berupa
dapat memberikan dukungan atau support data demografi yaitu karakteristik dari
dari suami maupun keluarga, memiliki responden yang meliputi umur,
keyakinan atay standar-standar dan prinsip- karakteristik riwayat keturunan infertile,
prinsip dirinya tanpa harus diperbudak oleh karakteristik mengalami lama infertile.
tiap individu-individu lain tidak merasa iri, Sedangkan data khususnya menyajikan
memiliki kemampuan untuk memandanf tabulasi tabulasi tingkat penerimaan diri
dirinya secara realistis tanpa harus menjadi positif dan penerimaan negative.
malu akan keadaannya, menerima potensi
dirinya tanpa menyalahkan dirinya atas A Data Umum
kondisi-kondisi yang berada di luar control
mereka, tidak melihat diri mereka sebagai Tabel 1 Distribusi frekuensi
individu yang harus dikuasai rasa marah wanita usia subur di Klinik Obgyn
atau takut. salah satu rumah sakit swasta di
ponorogo
Berdasarkan fenomena dan pernyataan
diatas maka peneliti tertarik untuk meneliti No Karakteri Katego Frekuen (%
tentang tingkat penerimaan diri wanita usia stik ri si )
subur yang mengalami infertile primer. Responde
n
Metode Penelitian 1. Usia 25-34 12 66
35-44 4 23
Desain penelitian ini adalah deskriptif
45-54 2 11
dengan sampel sebagian besar pegawai di
2. Riwayat Ada 2 11
salah satu rumah sakit swasta di ponorogo
Keturuna Tidak 16 89
dengan infertilitas sejumlah 18 responde.
n Ada
Teknik sampling menggunakan Total
3. Lama ≥ 3 16 89
Sampling yang artinya peneliti mengambil
Infertil tahun
sampel dimana jumlah sampel sama
< 3 2 11
dengan populasi. Pengumpulan data
tahun
menggunakan kuesioner skala Likert
.analisa data menggunakan prosentase.
B Data Khusus
Pembahasan Data tingkat penerimaan diri wanita
usia subur yang mengalami infertile di
4
salah satu rumah sakit swasta di Hurlock (2008) masa dewasa dibagi
ponorogo menjadi 3 periode yaitu masa dewasa awal
(18-40 tahun), masa dewasa madya (41-60
Tabel 2 Distribusi Frekuensi Tingkat tahun) dan masa dewasa akhir (> 61 tahun).
Penerimaan Diri Wanita Usia Subur yang Intelegensi seseorang berfungsi baik pada
Mengalai Infertil di salah satu rumah sakit usia dewasa awal Menurut Meadow
swasta di Ponorogo pada tanggal 27 Juli – (2012), hal ini sesuai dengan penyataan
01 Agustus 2018 Notoatmodjo (2003) semakin cukup umur
No Tingkat Frekuensi (%) tingkat kematangan dari kekuatan
Penerimaan seseorang akan lebih matang dalam berfikir
1. Positif 5 28 dan bekerja sebagai akibat dari pengalaman
Negative 13 72 dan kematangan jiwanya, makin tua
Berdasarkan hasil pengumpulan data seseorang makin kondusif dalam
melalui kuesioner yang telah ditabulasi menggunakan koping terhadap masalah
kemudian diinterpretasikan dan dianalisa yang dihadapi. Maka dari itu wanita yang
sesuai variable yang diteliti. Berikut akan usianya sudah cukup matang akan sudah
disajikan pembahasan dari hasil penelitian dewasa sudah dapat menerima karakteristik
tingkat penerimaan diri wanita usia subur kepribadian yang dimilikinya. Menurut
yang mengalami infertile di salah satu peneliti semakin banyak wanita yang
rumah sakit swasta di Ponorogo. menikah di usia muda semakin tinggi
penerimaan diri negative pada wanita yang
4.1.1 Tingkat Penerimaan Diri Wanita belum memeiliki keturunan yang akan
Usia Subur yang Mengalami Infertil di mempengaruhi dirinya yang menimbulkan
salah satu rumah sakit swasta di rasa kecemasan.
Ponorogo
Faktor yang mempengaruhi
Penerimaan diri adalah tingkat penerimaan diri pada wanita usia subur
kemampuan dan keinginan individu untuk yang ,mengalami infertile adalah
hidup dengan segala hal karakteristik berdasarkan tahapan fase dari
dirinya, individu yang dapat menerima penjelasan Lost dan Grief menjelaskan
dirinya diartikan sebagai individu yang tentang teori kehilangan dan berduka
tidak bersalah dengan diri sendiri sehingga yang menyangkut tentang penerimaan
individu lebih banyak memiliki diri, dimana pada setiap teori
kesempatan untuk beradaptasi dengan menjelaskan berbagai aspek masing-
lingkungan (Hurlock, 2006). masing. Pada teori kehilangan (Lost)
menjelaskan definisi dari kehilangan
Hasil penelitian pada tingkat
adalah situasi actual atau potensial
penerimaan diri wanita usia subur yang
ketika sesuatu (orang atau objek) yang
mengalami infertile, Berdasarkan tabulasi
telah berubah, tidak ada lagi, atau
silang didapatkan bahwa sebagian besar 13
menghilang. Seseorang dapat
responden (72%) berumur 25-34 tahun.
kehilangan citra tubuh, orang terdekat,
Dari 18 responden 5 responden (28%)
perasaan sejahtera, pekerjaan, barang
memiliki penerimaan negatif. Menurut
5
Saran
1 Responden
Bagi responden khususnya para
wanita usia subur yang mengalami
infertile lebih aktif untuk bergabung
7