Sei sulla pagina 1di 11

Jurnal Pengabdian Masyarakat

Ilmu Keguruan dan Pendidkan


www.trilogi.ac.id

PELATIHAN PENULISAN KARYA ILMIAH BAGI GURU SEKOLAH DASAR SE KECAMATAN


BANYUSARI KABUPATEN KARAWANG

1
Sri Wulan Anggraeni,2Yayan Alpian,3H. Haerudin
PGSD Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Buana Perjuangan
wulan.anggraeni@ubpkarawang.ac.id
yayan.alpian@ubpkarawang.ac.id
haerudin@ubpkarawang.ac.id

Abstract: The purpose of this Community Service activities are aimed at disseminating the increase in the
number of professional teachers for credit through the writing of scientific papers, providing the knowledge
and understanding of how to write a scientific paper in the journal scientific, and produces scientific papers in
the form of the paper/article about education-elementary's.In addition, this Community Service is a vehicle
for the study Program PGSD to devote keilmuannya.Target audience Devotion On this society is The primary
teachers se-Banyusari sub district of Falkirk which is the teacher of Civil Servants and Non-Civil Servants
totalling 20 people from the planned 32 people.This activity is a method of training for 2 days of writing
scientific papers.The implementation is done by the training, using the method of lecture with presentation
techniques, followed by a question and answer discussions and exercises as a form of scientific paper-
writing workshop activities as betuk professional development of teachers.The results of the implementation
of the community service Society showed still lack of success because the participants are present just as
many as 20 men primary school teachers from the plan of 32 people.Nevertheless, the Community Service
activities whose primary purpose is to provide an understanding of writing scientific papers.It can be seen
from his enthusiasm the primary teachers in following the whole training activities, both in the granting of
material.The teachers also show enthusiasm when conducting discussions.

Keyword: Writing Of Scientific Works, Primary School Teachers

Abstrak: Tujuan kegiatan Pengabdian Pada Masyarakat ini adalah bertujuan untuk mensosialisasikan
kenaikan angka kredit bagi guru profesional melalui penulisan karya ilmiah, memberikan pengetahuan dan
pemahaman tentang tata cara menulis karya ilmiah pada jurnal ilmiah, dan menghasilkan karya ilmiah
berupa naskah/artikel tentang pendidikan ke-SD-an. Selain itu, Pengabdian Pada Masyarakat ini merupakan
wahana bagi Program Studi PGSD untuk mengabdikan keilmuannya. Khalayak sasaran Pengabdian Pada
Masyarakat ini adalah Para guru SD se-kecamatan Banyusari kabupaten Karawang yang merupakan guru
PNS dan Non PNS berjumlah 20 orang dari yang direncanakan 32 orang. Metode kegiatan ini adalah
Pelatihan selama 2 hari tentang penulisan karya ilmiah. Pelaksanaan dilakukan dengan pelatihan,
menggunakan metode ceramah yaitu dengan teknik presentasi, dilanjutkan dengan diskusi tanya jawab dan
latihan sebagai bentuk kegiatan workshop penulisan karya ilmiah sebagai betuk pengembangan profesi
guru. Hasil pelaksanaan Pengabdian Pada Masyarakat dapat diidentifikasi mengenai tingkat pemahaman
peserta pengabdian adalah bahwa 70% peserta pengabdian memahami konsep penulisan karya ilmiah
sebagai pengembangan profesi guru yang profesional. Kegiatan pelatihan berjalan dengan lancar dihadiri
oleh 20 peserta undangan. Peserta pelatihan terlihat antusias dengan materi pelatihan yang diberikan. Hal
ini terlihat dari awal hingga akhir acara, semua peserta mengikuti dengan baik. Para guru juga
memperlihatkan antusiasnya ketika melakukan diskusi.

Kata Kunci: Penulisan Karya Ilmiah, Guru SD

39
Jurnal Pengabdian Masyarakat
Ilmu Keguruan dan Pendidkan
www.trilogi.ac.id

PENDAHULUAN kegiatannya: (1) pendidikan, (2) proses


Profesionalisme merupakan hal wajib pembelajaran, (3) pengembangan profesi
dikuasai oleh sesorang pegawai dalam dan (4) penunjang proses pembelajaran.
bidang apapun. Kemudian tenaga pendidik Keputusan Menteri Negara
seperti dosen, guru, juga disyaratkan Pendayagunaan Aparatur Negara nomor
profesionalisme dalam pekerjaannya. Karena 84/1993 tentang Jabatan Fungsional Guru
profesionalisme itu merupakan syarat dan Angka Kreditnya, serta Keputusan
melakukan pekerjaan agar dalam bersama Menteri Pendidikan dan
menjalankan tugas atau pekerjaan dapat kebudayaan dan Kepala BAKN Nomor
dipertanggungiawabkan secara profesional. 0433/P/1993, nomor 25 tahun 1993 tentang
Bagaimana seharusnya seorang Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional
pegawai atau guru dapat memenuhi syarat Guru dan Angka Kreditnya, pada prinsipnya
profesionalisme. Guru atau pendidik dituntut bertujuan untuk membina karier kepangkatan
memenuhi profesionalisme yaitu harus dan profesionalisme guru. Kebijakan itu
memiliki kemampuan dalam melaksanakan diantaranya mewajibkan guru untuk
Tri Darma. Tri Darma tersebut yaitu (l) guru melakukan keempat kegiatan yang menjadi
harus terampil mengajar, (2) guru harus bidang tugasnya, dan hanya bagi mereka
mempunyai kemampuan melaksanakan yang berhasil melakukan kegiatan dengan
penelitian atau membuat karya ilmiah, (3) baik diberikan angka kredit. Selanjutnya
guru harus memiliki kemampuan angka kredit itu dipakai sebagai salah satu
melaksanakan pengabdian pada masyarakat. persyaratan peningkatan karir. Penggunaan
Dengan diberlakukannya UU No.20 angka kredit sebagai salah satu persyaratan
tahun 2003 tentang sistem pendidikan seleksi peningkatan karir, bertujuan
nasional mengisyaratkan adanya pendidikan memberikan penghargaan secara lebih adil
yang bermutu, pendidikan yang bermutu dan lebih professional terhadap kenaikan
tersebut sangat dipengaruhi oleh pangkat yang merupakan pengakuan profesi,
penyelenggaraan pendidikannya. serta kemudian memberikan peningkatan
Harapannya, mereka akan lebih mampu kesejahteraannya.
bekerja sebagai tenaga profesional dalam Sehubungan dengan hal tersebut,
melaksanakan tugas dan tanggung seorang guru harus terus meningkatkan
jawabnya. Salah satu kebijakan penting profesionalismenya melalui berbagai
adalah dikaitkannya promosi kenaikan kegiatan yang dapat mengembangkan
pangkat/jabatan guru dengan prestasi kerja. kemampuannya dalam mengelola
Prestasi kerja tersebut, sesuai dengan pembelajaran maupun kemampuan lain
tupoksinya, berada dalam bidang dalam upaya menjadikan peserta didik

40
Jurnal Pengabdian Masyarakat
Ilmu Keguruan dan Pendidkan
www.trilogi.ac.id

memiliki keterampilan belajar, mencakup oleh masyarakat kelmuan. Jenisnya adalah


keterampilan dalam memperoleh laporan penelitian, makalah seminar atau
pengetahuan (learning to know), simposium, artikel jurnal yang pada dasarnya
keterampilan dalam pengembangan jati diri adalah merupakan produk dari kegiatan
(learning to be), keterampilan dalam ilmuwan.
pelaksanaan tugas-tugas tertentu (learning to 1. Posisi Karya Tulis Ilmiah dalam Kegiatan
do), dan keterampilan untuk dapat hidup Pengembangan Profesi.
berdampingan dengan sesama secara Sebagaimana diutarakan
harmonis (learning to live together). sebelumnya, kenaikan pangkat/jabatan Guru
Karya tulis ilmiah hasil penelitian, Pembina/Golongan IVa ke atas, mewajibkan
pengkajian, survei dan evaluasi, karya tulis/ adanya angka kredit dari kegiatan
makalah berupa tinjauan atau ulasan ilmiah Pengembangan Profesi. Berbeda dengan
gagasan sendiri, tulisan ilmiah populer, anggapan umum yang ada saat ini,
prasarana berupa tinjauan wawasan atau menyusun Karya Tulis Ilmiah (KTI) BUKAN
ulasan ilmiah yang disampaikan pada merupakan satu-satunya kegiatan
pertemuan ilmiah, buku pelajaran atau pengembangan profesi. Menyusun Karya
modul, diktat pelajaran, menerjermahkan Tulis Ilmiah (KTI) merupakan salah satu
karya ilmiah, skripsi, tesis, buku, paper, bentuk dari kegiatan pengembangan profesi
artikel, dan berbagai produk lain yang dapat guru. Pengembangan profesi terdiri dari 5
dipublikasikan. Setiap produk penulisan atau (lima) macam kegiatan, yaitu: (1) menyusun
penelitian masyarakat akademik idealnya Karya Tulis Ilmiah (KTI), (2) menemukan
berorientasikan untuk dipublikasikan agar Teknologi Tepat Guna, (3) membuat alat
dapat menggugah masyarakat akademik peraga/bimbingan, (4) menciptakan karya
untuk selalu berkarya. Masyarakat akademik seni dan (5) mengikuti kegiatan
inilah yang berkepentingan untuk pengembangan kurikulum. Namun, dengan
pengembangan ilmu pengetahuan dan berbagai alasan, antara lain karena belum
teknologi serta pemecahan berbagai jelasnya petunjuk operasional pelaksanaan
permasalahan yang dihadapi masyarakat dan penilaian dari kegiatan selain menyusun
(Santoso, 2007: 1). KTI, maka pelaksanaan kegiatan
Karya ilmiah (Harry Firman, 2004) pengembangan profesi, sebagian terbesar
adalah laporan tertulis dan dipublikasi yang dilakukan melalui KTI.
memaparkan hasil penelitian atau pengkajian Diketahui bahwa KTI adalah laporan
yang telah dilakukan oleh seseorang atau tertulis tentang (hasil) suatu kegiatan ilmiah.
sebuah tim dengan memenuhi kaidah dan Karena kegiatan ilmiah itu banyak
etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati macamnya, maka laporan kegiatan ilmiah

41
Jurnal Pengabdian Masyarakat
Ilmu Keguruan dan Pendidkan
www.trilogi.ac.id

(KTI) juga beragam bentuknya. Ada yang menggunakan laporan penelitian sebagai KTI
berbentuk laporan penelitian, tulisan ilmiah sangatlah tinggi. Namun, ada sebagian guru
populer, buku, diktat dan lain-lain. KTI dapat yang masih merasa belum memahami
dipilah dalam dua kelompok yaitu (a) KTI tentang apa dan bagaimana penelitian
yang merupakan laporan hasil pembelajaran itu. Akibatnya, kerja penelitian
pengkajian/penelitian, dan (b) KTI berupa dirasakan sebagai kegiatan yang sukar,
tinjauan/ulasan/ gagasan ilmiah. Keduanya memerlukan biaya, tenaga dan waktu yang
dapat disajikan dalam bentuk buku, diktat, banyak, hal mana tentu tidak sepenuhnya
modul, karya terjemahan, makalah, tulisan di benar.
jurnal, atau berupa artikel yang dimuat di
media masa. KTI juga berbeda bentuk 2. Kharateristik dan Ragam Karya Tulis

penyajiannya sehubungan dengan Ilmiah

berbedanya tujuan penulisan serta media Karakteristik karya tulis ilmiah

yang menerbitkannya. menurut Soeparno (1997: 51) adalah sebagai

Karena berbedanya macam KTI serta berikut:

bentuk penyajiannya, berbeda pula a. Masalah diungkapkan dan dipecahkan

penghargaan angka kredit yang diberikan. secara ilmiah. Pengetahuan ilmiah

Macam KTI (1) Penelitian; (2) Karangan (disebut pula ilmu) adalah pengetahuan

Ilmiah (3); Ilmiah Populer; (4) Prasaran yang disajikan secara sistematis. Itu

Seminar (5) Buku; (6) Diktat; (7) Terjemahan. sebabnya, karangan ilmiah mesti berisi

Meskipun berbeda macam dan besaran pengetahuan yang dikemukakan secara

angka kreditnya, semua KTI (sebagai tulisan sistematis. Landasan kesistematisannya

yang bersifat ilmiah) mempunyai kesamaan, terletak pada penggunaan pola pikir logis,

yaitu hal yang dipermasalahkan berada pada fakta atau evidensi yang terpercaya, serta

kawasan pengetahuan keilmuan kebenaran analisis yang obyektif.

isinya mengacu kepada kebenaran ilmiah b. Mengungkapkan pendapat berdasarkan

kerangka sajiannya mencerminan penerapan fakta agar tidak terjerumus ke dalam

metode ilmiah tampilan fisiknya sesuai subyektivitas.

dengan tata cara penulisan karya ilmiah. c. Bersifat tepat, lengkap, dan benar. Itu

Salah satu bentuk KTI yang sebabnya, sebelum menulis, kita mesti

cenderung banyak dilakukan adalah KTI hasil meneliti tepat-tidaknya masalah yang

penelitian perorangan (mandiri) yang tidak akan dikemukakan, baik dari segi

dipublikasikan tetapi didokumentasikan di permasalahannya maupun bidang

perpustakaan sekolah dalam bentuk makalah ilmiahnya.

(angka kredit 4). Niat guru untuk d. Bagian-bagian tulisan dikembangkan


secara runtut, sistematis, dan logis agar

42
Jurnal Pengabdian Masyarakat
Ilmu Keguruan dan Pendidkan
www.trilogi.ac.id

tulisan yang dihasilkan membentuk sesuatu yang khas (unik) dan bernilai, bisa
kesatuan (kohesif) dan kepaduan dan mungkin untuk ditulis dan dipublikasikan,
(koheren). serta termasuk dalam ’kompetensi atau
e. Bersifat tidak memihak (obyektif). Aspek keahlian penulisnya. Selain itu, topik yang
pribadi atau emosional sebaiknya dipilih hendaknya spesifik, aktual.
ditinggalkan, karena akan membuat Setelah topik yang spesifik
tulisan kita diwarnai prasangka atau ditetapkan, langkah selanjutnya adalah
kepentingan pribadi sehingga kadar merumuskan judul tulisan. Judul berfungsi
keilmiahannya menjadi pudar. memberikan persepsi awal yang
Terdapat berbagai jenis karya tulis komperhensif tentang isi tulisan kepada
ilmiah. Bagi para guru, jenis karya tulis pembacanya. Oleh karena itu, judul harus
yang dihasilkan antara lain makalah, benar-benar dapat mewakili isi tulisan. Judul
artikel hasil penelitian, laporan penelitian, tulisan dapat diambil langsung dari topik yang
buku pelajaran, modul, diktat, dan buku telah benar-benar spesifik yang akan ditulis
terjemahan. Namun, karena keterbatasan atau dari perumusan kata-kata pada topik
waktu, dalam kesempatan ini, hanya akan yang dipilih agar layak menjadi sebuah judul
dilatihkan tiga jenis karya tulis ilmiah guru tulisan karya ilmiah.
yang dipertimbangkan sangat penting dan b. Pembuatan kerangka tulisan atau outline
mungkin untuk dibuat oleh guru yaitu Kerangka tulisan, disebut juga outline,
makalah, artikel konseptual, dan artikel ragangan, atau kerangka karangan, adalah
hasil penelitian. tatanan penyajian pokok-pokok bahasan
suatu tulisan secara sistematis menjadi satu
3. Tahapan Penyusunan Karya Ilmiah kesatuan. Kerangka tulisan ini sangat
Penyusunan karya tulis ilmiah berguna untuk mensistematisasikan
dilaksanakan melalui beberapa tahapan gagasan-gagasan, data, dan informasi yang
mulai dari penentuan topik/judul sampai ditulis agar tulisan menjadi runtut dan mudah
dengan penyuntingan. Berikut ini adalah dipahami. Langkah-langkah membuat
tahap-tahap penyusunan karya tulis ilmiah kerangka tulisan/outline adalah sebagai
khususnya jenis makalah dan artikel sebagai berikut.
panduan. 1) Topik, yang dapat juga sudah menjadi
a. Penentuan topik dan perumusan judul judul jika telah benar-benar spesifik,
Topik adalah pokok bahasan yang dirinci menjadi sub topik-sub topik secara
ditulis. Topik hendaknya merupakan hal yang makro sehingga dihasilkan kerangka
penting atau bermanfaat. Tatang (2005: 5) karangan sementara.
mengatakan bahwa topik hendaknya
merupakan suatu permasalahan atau

43
Jurnal Pengabdian Masyarakat
Ilmu Keguruan dan Pendidkan
www.trilogi.ac.id

2) Sub topik yang masih makro tersebut diorganisasikan atau dikelompokkan sesuai
selanjutnya dirinci lagi, sehingga masing- dengan kerangka tulisan yang selanjutnya
masing memiliki sub-sub topik. Baik sub dipelajari dengan baik agar diperoleh
topik dan sub-sub topik merupakan pemahaman yang benar tentang pokok-
pokok-pokok pikiran/gagasan penting dari pokok pikiran yang akan ditulis. Langkah ini
topik yang dipilih. disebut pengonsepan. Pada saat
3) Selanjutnya, sub topik-sub topik tersebut pengorganisasian dan pengonsepan, sangat
dirinci lagi, sehingga masing-masing mungkin penulis terpikir dan merasa bahwa
memiliki sub-sub topik. bahan-bahan tulisan yang dikumpulkan
masih belum memadai. Jika ini terjadi,
c. Pengumpulan Bahan-bahan Tulisan
penulis dapat melengkapi bahan-bahan
Setelah kerangka tulisan disusun,
tulisan yang dibutuhkan untuk meningkatkan
langkah selanjutnya adalah mengumpulkan
derajat keilmiahan tulisan.
bahan- bahan tulisan, berupa teori, konsep,
data, atau informasi yang relevan. Bahan-
e. Penulisan dan Penyuntingan
bahan tulisan tersebut dapat dikumpulkan
Setelah penulis memiliki pemahaman
dari berbagai sumber media informasi dan
yang baik dan benar atas pokok-pokok
komunikasi baik elektronik maupun cetak,
pikiran yang akan ditulis disertai data dan
seperti buku, surat kabar, jurnal, majalah,
informasi yang lengkap, langkah selanjutnya
catatan lapangan, dan lain-lain. Hal utama
adalah penulisan. Dalam penulisan, perlu
yang perlu diperhatikan dalam pemilihan
diperhatikan bahasa dan sistematika
bahan-bahan tulisan adalah relevansi atau
penulisan. Bahasa dalam karya tulis ilmiah
kesesuaian bahan-bahan tulisan dengan
hendaknya bahasa Indonesia ragam ilmiah,
topik yang ditulis.
yaitu 1) kosakata yang digunakan dipilih
secara cermat, 2) pembentukan kata
d. Pengorganisasian dan Pengonsepan
dilakukan secara sempurna, 3) kalimat
Setelah bahan-bahan tulisan yang
dibentuk dengan struktur yang sempurna,
relevan dengan topik terkumpul, dilanjutkan
dan 4) paragraf dikembangkan secara
dengan pengorganisasian dan pengonsepan.
lengkap dan padu. Selain itu, hubungan
Pengorganisasian adalah pengelompokkan
antargagasan terlihat jelas rapi, dan
bahan- bahan tulisan menjadi tiga bagian:
sistematis. Sedangkan sistematika penulisan
pendahuluan, isi, dan penutup. Di tiap bagian
karya ilmiah dalam hal ini artikel dan makalah
tersebut, bahan-bahan tulisan dikelompokkan
secara umum dapat dikelompokkan menjadi
lagi ke dalam topik-topik tulisan sesuai
tiga bagian yaitu 1) bagian awal yang terdiri
dengan kerangka tulisan yang telah dibuat.
dari judul dan abstrak, 2) bagian inti yang
Bahan-bahan yang telah terkumpul
terdiri dari pendahuluan, isi, dan penutup,

44
Jurnal Pengabdian Masyarakat
Ilmu Keguruan dan Pendidkan
www.trilogi.ac.id

serta, 3) bagian akhir yang terdiri dari daftar “I” lmiah, penelitian harus berbentuk,
pustaka dan lampiran (jika ada). Setelah berisi, dan dilakukan sesuai dengan
karya ilmiah ditulis dengan bahasa dan kaidahkaidah kebenaran ilmiah. Penelitian
sistematika yang baik dan benar, dilanjutkan harus benar, baik teorinya, faktanya maupun
penyuntingan. analisis yang digunakannya.
Penyuntingan adalah proses “K” konsisten, penelitian harus
menyiapkan tulisan dengan memberikan disusun sesuai dengan kemampuan
koreksi, komentar, atau membuang sebagian penyusunnya. Bila penulisnya seorang Guru-
dari tulisan, agar layak untuk publikasi. guru, maka penelitian haruslah berada pada
Penyuntingan dilakukan pada substansi bidang kelimuan yang sesuai dengan
artikel dan bahasa. Penyuntingan substansi kemampuan Guru-guru tersebut. Penelitian di
artikel dilakukan dengan menilai koherensi, bidang pembelajaran yang semestinya
kohesi, dan adekuasi gagasan dalam tulisan. dilakukan Guru-guru adalah yang bertujuan
Sedangkan penyuntingan bahasa dilakukan dengan upaya peningkatan mutu hasil
dengan pencermatan penggunaan bahasa pembelajaran dari siswanya, di kelas atau di
tulisan yaitu bahasa ragam ilmiah atau sekolahnya.
bukan. Hasil penyuntingan digunakan Mengacu pada permasalahan yang
sebagai dasar penentuan kelayakan (derajat diajukan untuk dipecahkan, maka tujuan
keilmiahan) tulisan. Jika belum mencapai kegiatan ini adalah:
derajat keilmiahan yang ditetapkan, maka 1. Meningkatkan kemauan Guru-guru
tulisan masih memerlukan perbaikan agar menulis makalah, artikel konseptual dan
layak dipublikasikan. hasil penelitian berbentuk Penelitian
Tindakan Kelas.
4. Kriteria KTI laporan hasil penelitian itu 2. Meningkatkan pemahaman Guru-guru
harus memenuhi kriteria “APIK,” menulis karya ilmiah tersebut, meliputi
Artinya adalah “A” asli, penelitian pemahaman:
harus merupakan karya asli penyusunnya, 3. Mengidentifikasi, memilih dan
bukan merupakan plagiat, jiplakan, atau merumuskan topik dan judul.
disusun dengan niat dan prosedur yang tidak 4. Menyusun kerangka tulisan (outline).
jujur. Syarat utama karya ilmiah adalah 5. Mengumpulkan bahan-bahan tulisan,
kejujuran. mengorganisasikan, dan mengonsep
“P” perlu, permasalahan yang dikaji tulisan.
pada penelitian itu memang perlu, 6. Menulis ilmiah dan menyunting.
mempunyai manfaat. Bukan hal yang
mengada-ada, atau memasalahkan sesuatu
yang tidak perlu lagi dipermasalahkan.

45
Jurnal Pengabdian Masyarakat
Ilmu Keguruan dan Pendidkan
www.trilogi.ac.id

METODE guru Sekolah Dasar Di UPT Pengelola SD


Permasalahan guru-guru SD di Se-Kecamatan Banyusari Kabupaten
Daerah Kecamatan Banyusari Kabupaten Karawang
Karawang masih kurang memahami karya
2. Tahap Pelaksanaan Pelatihan
pengembangan profesi, arti penting
Tahap pelaksanaan pelatihan
pengembangan karya profesi, serta
dilakukan persiapan. Dalam tahap ini
pentingnya peningkatan kualitas dan
dilakukan pertama, penjelasan tentang
kuantitas karya khususnya pelaporan hasil
penulisan karya ilmiah, sesi pelatihan ini
penelitian tindakan kelas dan penulisan
menitikberatkan pada pemberian penjelasan
artikel ilmiah baik dalam bidang ke-SD-an
mengenai memotivasi Guru-guru agar mau
maupun pendidikan diselesaikan
menulis dan membuat Karya Tulis Ilmiah
menggunakan metode ceramah dengan
(KTI), cara menanamkan pemahaman Guru-
teknik presentasi materi karya
guru tentang teknis penulisan karya ilmiah,
pengembangan Penulisan Karya Tulis Ilmiah
dll; kedua, sesi pelatihan yang
dilanjutkan dengan diskusi, sedang masalah
menitikberatkan pada kemampuan
kemampuan mengembangkan karya ilmiah
melaksanakan kegiatan tentang (1)
bagi guru-guru SD diselesaikan dengan
mengidentifikasi, memilih dan merumuskan
memberikan pelatihan penulisan. Kegiatan ini
topik dan judul, (2) menyusun kerangka
dikemas dalam bentuk workshop. Setelah
tulisan (outline), (3) mengumpulkan bahan-
diberi pelatihan, selanjutnya mereka
bahan tulisan, mengorganisasikan, dan
dibimbing untuk menerapkan hasil pelatihan
mengonsep tulisan, (4)menulis ilmiah dan
dalam rangka meningkatkan kemampuan
menyunting secara teknis. Pemberian
Guru-guru dalam kegiatan teknis penulisan
kemampuan ini dilakukan dengan teknik
karya Ilmiah.
simulasi agar para Guru-guru mendapatkan
Langkah-langkah kegiatan
pengalaman langsung sekaligus pengayaan
Berikut ini adalah langkah-langkah pelatihan
dari teman-temannya dan tim pelatih.
yang dilakukan:
3. Metode Pelatihan
1. Tahap Persiapan
Untuk melaksanakan kegiatan
Tahap persiapan yang dilakukan meliputi:
tersebut digunakan beberapa metode
a. Survey
pelatihan, yaitu:
b. Pemantapan dan penetuan lokasi dan
a. Metode Ceramah
sasara
Metode ceramah dipilih untuk
Penyusunan bahan/materi pelatihan, yang
memberikan penjelasan tentang Karya Tulis
meliputi: makalah dan modul untuk kegiatan
Ilmiah: memotivasi Guru-guru agar mau
pelatihan penulisan karya ilmiah bagi Guru-
membuat Karya Tulis Ilmiah, cara

46
Jurnal Pengabdian Masyarakat
Ilmu Keguruan dan Pendidkan
www.trilogi.ac.id

menanamkan pemahaman Guru-guru September 2016. Kegiatan pelatihan berjalan


tentang teknis penulisan karya ilmiah dan dengan lancar dihadiri oleh 20 peserta
sangat penting untuk dikuasai oleh peserta undangan. Peserta pelatihan terlihat antusias
pelatihan. dengan materi pelatihan yang diberikan. Hal
ini terlihat dari awal hingga akhir acara,
b. Metode Tanya Jawab
semua peserta mengikuti dengan baik.
Metode tanya jawab sangat penting
Materi mengenai konsep penulisan
bagi para peserta pelatihan, baik di saat
karya ilmiah, arti penting untuk
menerima penjelasan tentang penulisan
pengembangan profesi dan peningkatan
karya ilmiah serta saat mempraktekkannya,
kualitas maupun kuantitas guru sebagai
Metode ini memungkinkan Guru-guru
pendidikan yang profesional dalam bentuk
menggali pengetahuan sebanyak-banyaknya
pelaporan hasil penelitian yang berbentuk
tentang penulisan karya ilmiah dan juga
penelitian tindakan kelas dan artikel ilmiah
pengalaman setelah praktek menulis karya
diberikan pada hari pertama pelatihan. Pada
ilmiah.
hari kedua peserta pengabdian melakukan
c. Metode Simulasi
workshop penulisan karya tulis ilmiah bagi
Metode simulasi ini sangat penting
Guru SD. Guru-guru peserta pengabdian
diberikan kepada para peserta pelatihan
mengidentifikasi permasalahan yang layak
untuk memberikan desempatan
diangkat untuk menjadi karya tulis ilmiah.
mempraktekan materi pelatihan yang
Bagi guru yang telah melasanakan penelitian
diperoleh. Harapannya, peserta pelatihan
tindakan kelas, kegiatan yang dilakukanan
akan benar-benar menguasai materi
adalah menyusun laporan dalam format
pelatihan yang diterima, mengetahui tingkat
artikel untuk dimut dalam jurnal ilmiah. Hasil
kemampuannya menerapkan kegiatan
karya ilmiah dibedakan menjadi tiga yaitu
penulisan karya ilmiah secara tehnis dan
karya ilmiah hasil penelitian tindakan kelas,
kemudian mengidentifikasi kesulitan-
karya ilmiah popular dan karya ilmiah hasil
kesulitan (jika masih ada) untuk kemudian
kajian bidang studi. Hasil yang dicapai dalam
dipecahkan.
kegiatan ini adalah karya ilmiah hasil kajian
bidang studi. Hasil karya guru dikumpulkan,
HASIL DAN PEMBAHASAN
diberi masukan dan selanjutnya diperbaiki
Kegiatan peningkatan profesionalitas
lagi. Selama proses penulisan dilakukan
guru dalam menghasilkan karya
tanya jawab dan diskusi antara peserta dan
pengembangan profesi guru melalui
pengabdi untuk meningkatkan pemahaman
pelatihan penulisan karya ilmiah bagi guru
sehingga akan memperleh hasil yang
SD di Kecamatan Banyusari Kabupaten
diinginkan.
Karawang dilaksanakan pada tanggal 27-28

47
Jurnal Pengabdian Masyarakat
Ilmu Keguruan dan Pendidkan
www.trilogi.ac.id

Berdasarkan hasil kegiatan dapat Karawang, Ketua K3S Kecamatan


diidentifikasi mengenai tingkat pemahaman Banyusari Kabupaten karawang.
peserta pengabdian adalah bahwa 70%
peserta pengabdian memahami konsep DAFTAR PUSTAKA
penulisan karya ilmiah sebagai Bahdin, Nur Tanjung dan Ardial. (2005).
Pedoman Penulisan Karya Ilmiah
pengembangan profesi guru yang
(Proposal, Skripsi, dan Tesis) Dan
profesional. Mempersiapkan Diri Menjadi Penulis
Artikel. Jakarta: Prenada Media.
Hasil pelaksanaan Pengabdian Pada
Masyarakat menunjukkan masih kurangnya Firman, H. (2004). Menulis Karya Ilmiah.
keberhasilan karena peserta yang hadir Tersedia pada http://fpmipa.upi.edu. Diakses
tanggal 05 Oktober 2016
hanya sebanyak 20 orang guru SD. Kegiatan
Pengabdian Pada Masyarakat yang tujuan Haryanto. (2006). Rambu-rambu dan Kiat
Menulis Artikel Ilmiah dalam Upaya
utamanya adalah memberikan pemahaman Penerbitan Berkala Ilmiah
tentang penulisan karya ilmiah. Hal ini dapat Terakreditasi. Disampaikan dalam
Lokakarya Penerbitan Majalah Ilmiah
dilihat dari antusiasnya para guru SD dalam di Jurusan Administrasi Pendidikan
mengikuti seluruh kegiatan pelatihan, baik Fakultas Ilmu Pendidikan UNY

dalam pemberian materi. Para guru juga Maryadi. (2001). Pengertian dan Kriteria
memperlihatkan antusiasnya ketika Karya Ilmiah. Dalam Harun, dkk.
(Eds.), Pembudayaan Penulisan
melakukan diskusi. Karya Ilmiah. Surakarta: Universitas
Muhammadiyah Surakarta
SIMPULAN
Santoso, Soegeng. (2007). Kiat dan Strategi
Berdasarkan hasil pelaksanaan Menulis Karya Ilmiah. Universitas
Negeri Jakarta. Makalah disampaikan
kegiatan Pengabdian Pada Masyarakat, pada pelatihan penulisan Karya Tulis
maka dapat disimpulkan bahwa kegiatan Ilmiah Bagi Dosen-dosen PPSD FIP
UNY
Pengabdian Pada Masyarakat “Pelatihan
Penulisan Karya Ilmiah Bagi Guru SD se Soeparno. (2005). Bahasa Indonesia Untuk
Penulisan Karya Ilmiah. Makalah
Kecamatan Banyusari Kabupaten Karawang”
Disampaikan Dalam Kegiatan
berupa pelatihan dan pendampingan dapat Pelatihan Penulisan Bahan Kuliah
(Buku Pegangan Kuliah), Jurusan AP
dilaksanakan dengan baik. Pelatihan
FIP UNY, 16-20 Mei 2005.
dilakukan selama 2 hari. Peserta yang hadir
sebanyak 20 orang guru yang hadir. Tim Tatang, M. Amirin. (2006). Menulis Karya
Ilmiah (Artikel). Makalah Pelatihan
Pengabdian Pada Masyarakat dapat Penulisan Karya Ilmiah Bagi Guru-
bekerjasama dengan kepala UPTD TK/SD guru se-Indonesia. Yogyakarta, 2-3
November
Kecamatan Banyusari Kabupaten

48
Jurnal Pengabdian Masyarakat
Ilmu Keguruan dan Pendidkan
www.trilogi.ac.id

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor Pendidikan Nasional


20 Tahun 2003 Tentang Sistem

49

Potrebbero piacerti anche