Sei sulla pagina 1di 9

JURNAL ILMIAH SEMESTA TEKNIKA 153

Vol. 11 No. 2 (November 2008): 153-161

Konsep Earned Value dalam Aplikasi Pengelolaan Proyek Konstruksi


(Earned Value Concept for Application on Construction Project Management)

MANDIYO PRIYO, NOOR ADI WIBOWO

ABSTRACT

Earned value concept is one of monitoring technique on construction process which


is based on the integrated concept of cost and time. Using integrity of time and
performance of field works, earned value method can accommodate the need of
performance monitoring of construction project. The aim of this research is to
observe the suitability of construction cost and time in the report compared to the
plan report. In this research, observed data were taken from the bridge replacement
project. The results show that the project construction at the end of 4th , 8th and 12 th
week with positive value of schedule variances, SV = 2.20 week, 0.4606 week and
0.9963 week, respectively, present the construction process is faster than schedule.
While, positive value of cost variances, CV = IDR 3,543,762.17, IDR
115,583,274.67 and IDR 206,090,828.00 at the end of 4th, 8th and 12th week shows
that the cost of construction project is lower than budget plan. However, evaluation
at the end of 16th week shows that the SV value is -0.1946 which means that the
construction works are delayed from the schedule. Based on its CV value of IDR
196,892,110.00, the cost project is lower than the budget. These results are
supported with the performance index of SPI which is lower than 1 and CPI is
higher than 1.
Keywords: Earned value, construction performance, cost and time integration

sampai proyek tersebut selesai. Kemudian


PENDAHULUAN dari hasil analisis tersebut dapat melakukan
perbaikan-perbaikan yang diperlukan agar
Perencanaan, pengendalian biaya dan waktu hasil pekerjaan mencapai sasaran.
merupakan bagian dari manajemen proyek Tujuan yang ingin dicapai dari kajian ini adalah
konstruksi secara keseluruhan. Selain untuk: (1). mengkaji apakah pelaksanaan suatu
penilaian dari segi kualitas, prestasi suatu proyek pada saat pelaporan masih sesuai
proyek dapat pula dinilai dari segi biaya dan dengan anggaran biaya dan jadwal waktu yang
waktu. Kemungkinan penyimpangan terhadap direncanakan atau tidak, (2). menganalisis
rencana dalam aspek biaya dan waktu yang unsur-unsur terkait yang berupa prestasi, biaya,
digunakan untuk suatu pekerjaan konstruksi dan waktu untuk mengetahui apakah kemajuan
harus diukur secara berkelanjutan. pelaksanaan proyek senilai dengan bagian
Penyimpangan biaya dan waktu yang anggarannya bila diukur dengan rencana
signifikan mengindikasikan adanya semula, dan (3). memperkirakan berapa total
pengelolaan proyek yang buruk (Ahuja et al., biaya dan waktu yang diperlukan sampai
1994). proyek selesai.

Oleh karena itu diperlukan adanya analisis TINJAUAN PUSTAKA


biaya dan waktu secara terpadu, sehingga
diharapakan dapat dengan akurat 1. Konsep Earned Value
memperlihatkan prestasi suatu pekerjaan pada
saat pelaporan, serta membuat prakiraan
berupa total biaya dan waktu yang diperlukan
154
M. Priyo & N.A. Wibowo/Semesta Teknika Vol. 11 No. 2 (2008): 153-161

Konsep earned value merupakan salah satu alat laporan status penyelesaian proyek. Informasi
yang digunakan dalam pengelolaan proyek pengelolaan proyek dari kedua sistem
yang mengintegrasikan biaya dan waktu. tersebut saling melengkapi, namun dapat
Konsep earned value menyajikan tiga dimensi menghasilkan informasi yang berbeda
yaitu penyelesaian fisik dari proyek (the percent mengenai status proyek. Dengan demikian,
complete) yang mencerminkan rencana dibutuhkan suatu sistem yang mampu
penyerapan biaya (budgeted cost), biaya aktual mengintegrasikan antara informasi waktu dan
yang sudah dikeluarkan atau yang disebut biaya. Untuk kepentingan tersebut, konsep
dengan actual cost serta apa yang yang earned value dapat digunakan sebagai alat
didapatkan dari biaya yang sudah dikeluarkan ukur kinerja yang mengintegrasikan antara
atau yang disebut earned value. Dari ketiga
aspek biaya dan aspek waktu.
dimensi tersebut, dengan konsep earned value,
dapat dihubungkan antara kinerja biaya dengan Fleming dan Koppelman (1994) menjelaskan
waktu yang berasal dari perhitungan varian dari konsep earned value dibandingkan
biaya dan waktu (Fleming & Koppelman, manajemen biaya tradisional. Seperti
1994). Berdasarkan kinerja biaya dan waktu ini, dijelaskan pada Gambar 1.a, manajemen
seorang manajer proyek dapat mengidentifikasi biaya tradisional hanya menyajikan dua
kinerja keseluruhan proyek maupun paket-paket dimensi saja yaitu hubungan yang sederhana
pekerjaan di dalamnya dan kemudian antara biaya aktual dengan biaya rencana.
memprediksi kinerja biaya dan waktu Dengan manajemen biaya tradisional, status
penyelesaian proyek. Hasil dari evaluasi kinerja kinerja tidak dapat diketahui. Pada Gambar
proyek tersebut dapat digunakan sebagai early 1.a dapat diketahui bahwa biaya aktual
warning jika terdapat inefisiensi kinerja dalam
memang lebih rendah, Namun dalam
penyelesaian proyek sehingga dapat dilakukan
kenyataannya bahwa biaya aktual yang lebih
kebijakan-kebijakan manajemen dan perubahan
metode pelaksanaan agar pembengkakan biaya
rendah dari rencana ini tidak menunjukkan
dan keterlambatan penyelesaian proyek dapat bahwa kinerja yang telah dilakukan telah
dicegah. sesuai dengan target rencana. Sebaliknya,
konsep earned value memberikan dimensi
Sejalan dengan perkembangan tingkat yang ketiga selain biaya aktual dan biaya
kompleksitas proyek yang semakin besar, rencana. Dimensi yang ketiga ini adalah
seringkali terjadi keterlambatan penyelesaian besarnya pekerjaan secara fisik yang telah
proyek dan pembengkakan biaya. Sistem diselesaikan atau disebut earned
pengelolaan yang digunakan biasanya value/percent complete. Dengan adanya
memisahkan antara sistem akuntansi untuk dimensi ketiga ini, seorang manajer proyek
biaya dan sistem jadwal proyek konstruksi. akan dapat lebih memahami seberapa besar
Dari sistem akuntansi biaya dapat dihasilkan kinerja yang dihasilkan dari sejumlah biaya
laporan kinerja dan prediksi biaya proyek, yang telah dikeluarkan (Gambar 1.b).
sedangkan dari sistem jadwal dihasilkan
155
M. Priyo & N.A. Wibowo/Semesta Teknika Vol. 11 No. 2 (2008): 153-161

GAMBAR 1. Perbandingan manajemen biaya tradisional dengan konsep earned value

Ada tiga elemen dasar yang menjadi acuan tertentu. ACWP dapat berupa kumulatif
dalam menganalisa kinerja dari proyek hingga periode perhitungan kinerja atau
berdasarkan konsep earned value. Ketiga jumlah biaya pengeluaran dalam periode
elemen tersebut adalah: waktu tertentu.
a. Budgeted cost for work scheduled (BCWS) c. Budgeted cost for work performed (BCWP)
BCWS merupakan anggaran biaya yang BCWP adalah nilai yang diterima dari
dialokasikan berdasarkan rencana kerja yang penyelesaian pekerjaan selama periode waktu
telah disusun terhadap waktu. BCWS dihitung tertentu. BCWP inilah yang disebut earned
dari akumulasi anggaran biaya yang value. BCWP ini dihitung berdasarkan
direncanakan untuk pekerjaan dalam periode akumulasi dari pekerjaan-pekerjaan yang
waktu tertentu. BCWS pada akhir poyek telah diselesaikan. Ada beberapa cara untuk
(penyelesaian 100 %) disebut Budget at menghitung BCWP diantaranya : Fixed
Completion (BAC). BCWS juga menjadi tolak formula, Milestone weights, Milestone
ukur kinerja waktu dari pelaksanaan proyek. weights with percent complete, Unit
BCWS merefleksikan penyerapan biaya complete, Percent complete dan Level of
rencana secara kumulatif untuk setiap paket-
effort.
paket pekerjaan berdasarkan urutannya sesuai
jadwal yang direncanakan. 2. Penilaian Kinerja Proyek Dengan Konsep
b. Actual cost for work performed (ACWP) Earned Value
ACWP adalah representasi dari keseluruhan Penggunaan konsep earned value dalam
pengeluaran yang dikeluarkan untuk penilaian kinerja proyek dijelaskan dalam
menyelesaikan pekerjaan dalam periode Gambar 2 (Soemardi et al., 1997).

BEAC

BETC
ACWP
BAC

BCWS

BCWP
SETC

SAC SEAC

GAMBAR 2. Kurva S earned value

Beberapa istilah yang terkait dengan terjadi selama pelaksanaan proyek. Cost
penilaian ini dijelaskan sebagai berikut : variance positif menunjukkan bahwa nilai
a. Cost variance (CV) paket-paket pekerjaan yang diperoleh lebih
besar dibandingkan dengan biaya yang
Cost variance merupakan selisih antara nilai dikeluarkan untuk mengerjakan paket-paket
yang diperoleh setelah menyelesaikan paket- pekerjaan tersebut. sebaliknya nilai negatif
paket pekerjaan dengan biaya aktual yang menunjukkan bahwa nilai paket-paket
156
M. Priyo & N.A. Wibowo/Semesta Teknika Vol. 11 No. 2 (2008): 153-161

pekerjaan yang diselesaikan lebih rendah diharapkan karena tidak mampu mencapai
dibandingkan dengan biaya yang sudah target pekerjaan yang sudah direncanakan.
dikeluarkan. e. Budget estimate to complete (BETC)
= − (1) Bila dianggap kinerja biaya pada pekerjaan
b. Schedule variance (SV) tersisa adalah tetap, maka BETC adalah
merupakan perkiraan biaya yang diperlukan
Schedule variance digunakan untuk untuk menyelesaikan pekerjaan tersisa,
menghitung penyimpangan antara BCWS sehingga BETC adalah anggaran pekerjaan
dengan BCWP. Nilai positif menunjukkan tersisa dibagi dengan indek kinerja biaya.
bahwa paket-paket pekerjaan proyek yang Perkiraan biaya pekerjaan tersisa dapat
terlaksana lebih banyak dibanding rencana. dihitung berdasarkan rumus sebagai berikut:
Sebaliknya nilai negatif menunjukkan ( )
kinerja pekerjaan yang buruk karena paket- = (5)
paket pekerjaan yang terlaksana lebih sedikit
f. Budget estimate at completion (BEAC)
dari jadwal yang direncanakan.
BEAC adalah jumlah pengeluaran sampai pada
= − (2) saat pelaporan ditambah perkiraan biaya untuk
c. Cost performance index (CPI) pekerjaan tersisa. Perkiraan biaya total
diperlukan untuk mengetahui apakah dana
Faktor efisiensi biaya yang telah dikeluarkan yang tersisa cukup untuk menyelesaikan
dapat diperlihatkan dengan membandingkan pekerjaan yang tersisa. Rumus untuk
nilai pekerjaan yang secara fisik telah menghitung perkiraan biaya total proyek
diselesaikan (BCWP) dengan biaya yang sebagai berikut.
telah dikeluarkan dalam periode yang sama
(ACWP). = + (6)
g. Schedule estimate to complete (SETC)
= (3)
Bila dianggap kinerja jadwal pada pekerjaan
Nilai CPI ini menunjukkan bobot nilai yang tersisa tetap, seperti pada saat pelaporan, maka
diperoleh (relatif terhadap nilai proyek SETC adalah waktu pekerjaan tersisa dibagi
keseluruhan) terhadap biaya yang indek kinerja jadwal atau seperti ditunjukkan
dikeluarkan. CPI kurang dari 1 menunjukkan pada persamaan berikut ini.
kinerja biaya yang buruk, karena biaya yang ( )
dikeluarkan (ACWP) lebih besar = (7)
dibandingkan dengan nilai yang didapat h. Schedule estimate at completion (SEAC)
(BCWP) atau dengan kata lain terjadi
pemborosan. SEAC adalah jumlah waktu pelaksanaan
pekerjaan sampai pada saat pelaporan
d. Schedule performance index (SPI) ditambah perkiraan waktu yang dibutuhkan
Faktor efisiensi kinerja dalam menyelesaikan untuk menyelesaikan pekerjaan tersisa. Hal ini
pekerjaan dapat diperlihatkan oleh dimaksudkan agar pelaksana dapat
perbandingan antara nilai pekerjaan yang memprediksi selesainya pekerjaan, adapun
secara fisik telah diselesaikan (BCWP) perhitungannnya dapat dilihat pada persamaan
dengan rencana pengeluaran biaya yang berikut ini.
dikeluarkan berdasar rencana pekerjaan = + (8)
(BCWS).
METODE PENELITIAN
= (4)

Nilai SPI menunjukkan seberapa besar Data yang digunakan adalah data pelaksanaan
pekerjaan yang mampu diselesaikan (relatif Proyek Pengantian Jembatan Jladri Kabupaten
terhadap proyek keseluruhan) terhadap Kebumen, Jawa Tengah. Data proyek yang
satuan pekerjaan yang direncanakan. Nilai digunakan untuk analisis ini adalah data yang
SPI kurang dari 1 menunjukkan bahwa terkait dengan waktu pelaksanaan dan
kinerja pekerjaan tidak sesuai dengan yang pembiayaan proyek, yaitu : rencana anggaran
157
M. Priyo & N.A. Wibowo/Semesta Teknika Vol. 11 No. 2 (2008): 153-161

biaya, time schedule, laporan kemajuan proyek b. Varian Jadwal - Biaya, Indeks Kinerja,
(progress reeport) dan laporan mingguan Perkiraan Biaya dan Waktu Penyelesaian
proyek. Urutan pelaksanaan penelitian dapat Proyek
dilihat pada Gambar 3.
Berdasarkan hasil perhitungan Tiga Elemen
HASIL DAN PEMBAHASAN Dasar (Tabel 1) dengan rumus - rumus yang
ada dilakukan perhitungan Varian Jadwal -
Biaya, Indeks kinerja, Perkiraan Biaya dan
1. Hasil Penelitian
Waktu Penyelesaian proyek. Sebagaimana
ditunjukkan dalam Tabel 2.
a. Tiga Elemen Dasar : BCWS, BCWP dan
ACWP c. Grafik Visualisasi kondisi proyek

Dari data proyek yang diperoleh pada Hasil analisis BCWS, BCWP dan ACWP
penelitian ini didapatkan rekapitulasi tiga dalam Grafik visualisasi dari kondisi proyek
elemen dasar BCWS, BCWP dan ACWP diberikan dalam Gambar 4 sampai dengan 7.
diberikan dalam Tabel 1.

Studi Pendahuluan dan Perumusan Masalah

Pendekatan Metode Konsep Nilai Hasil

Sumber Data

1. Data Umum
2. Data Teknis
­ Rencana Anggaran Biaya
­ Time Schedule
­ Laporan Mingguan Kemajuan Proyek
­ Laporan Mingguan Pembiayaan Proyek

Analisa Metode Tidak


Konsep Nilai Hasil

Ya

Hasil dan Pembahasan

­ Varian Biaya dan Jadwal


­ Indek Kinerja Biaya dan Jadwal
­ Prediksi Biaya dan Jadwal Akhir.

Kesimpulan dan Saran

GAMBAR 3. Bagan alir pelaksanaan penelitian


158
M. Priyo & N.A. Wibowo/Semesta Teknika Vol. 11 No. 2 (2008): 153-161

TABEL 1. Rekapitulasi BCWS, BCWP dan ACWP (dalam Rupiah)

Minggu ke - ACWP BCWP BCWS


1 16.599.538,44 13.699.380,00 7.765.300,00
2 24.885.264,05 20.537.480,00 14.603.400,00
3 90.216.104,00 74.454.160,00 19.007.600,00
4 110.907.487,83 114.451.250,00 73.828.300,00
5 242.165.797,72 249.903.580,00 129.576.200,00
6 296.064.029,02 305.523.990,00 241.419.700,00
7 344.077.144,00 355.071.240,00 351.061.100,00
8 373.607.445,33 489.190.720,00 462.556.900,00
9 450.996.800,30 590.522.090,00 554.813.300,00
10 484.526.581,46 634.425.010,00 635.479.700,00
11 551.621.550,08 722.277.210,00 733.531.100,00
12 666.160.982,00 872.251.810,00 807.243.500,00
13 707.964.842,14 879.970.750,00 871.104.400,00
14 726.557.952,39 903.081.210,00 959.536.100,00
15 761.245.199,18 946.196.010,00 989.901.900,00
16 810.394.790,00 1.007.286.900,00 1.019.688.200,00

TABEL 2. Evaluasi kondisi proyek pada ahir minggu ke-4, 8,12, dan 16

No. Kelompok Evaluasi Minggu Evaluasi Minggu Evaluasi Minggu Evaluasi Minggu
Analisa
ke -4 ke- 8 ke- 12 ke- 16

1. ACWP Rp. 110.907.487,83 Rp. 373.607.445,33 Rp. 666.160.982,00 Rp. 810.394.790,00


2. BCWP Rp. 114.451.250,00 Rp. 489.190.720,00 Rp. 872.251.810,00 Rp. 1.007.286.900,00
3. BCWS Rp. 73.828.300,00 Rp. 462.556.900,00 Rp. 807.243.500,00 Rp. 1.019.688.200,00
4. CV Rp. 3.543.762,17 Rp. 115.583.274,67 Rp. 206.090.828,00 Rp. 196.892.110,00
5. SV 2,20 minggu 0,4606 minggu 0,9663 minggu - 0,1946 minggu
6. CPI 1,0319 1,3094 1,3093 1,2429
7. SPI 1,5502 1,0576 1,0805 0,9878
8. BETC Rp. 1.012.257.728,46 Rp. 511.539.086,61 Rp. 219.008.775,68 Rp. 122.063.802,40
9. BEAC Rp. 1.123.165.216,29 Rp. 885.146.531,94 Rp. 885.169.757,68 Rp. 932.458.529,40
10. SETC 70,96 hari 75,64 hari 51,83 hari 26,32 hari
11. SEAC 96,96 hari 131,64 hari 131,83 hari 136,32 hari
159
M. Priyo & N.A. Wibowo/Semesta Teknika Vol. 11 No. 2 (2008): 153-161

1,400,000,000.00

1,200,000,000.00

1,000,000,000.00

Biaya Proyek (Rp)


800,000,000.00

600,000,000.00

400,000,000.00

200,000,000.00

0.00
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

ACWP BCWP BCWS

GAMBAR 4. Nilai hasil evaluasi minggu ke-4

1,400,000,000.00

1,200,000,000.00

1,000,000,000.00
Biaya Proyek (Rp)

800,000,000.00

600,000,000.00

400,000,000.00

200,000,000.00

0.00
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

ACWP BCWP BCWS

GAMBAR 5. Nilai hasil evaluasi minggu ke-8

1,400,000,000.00

1,200,000,000.00

1,000,000,000.00
Biaya Proyek (Rp)

800,000,000.00

600,000,000.00

400,000,000.00

200,000,000.00

0.00
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
ACWP BCWP BCWS

GAMBAR 6. Nilai hasil evaluasi minggu ke-12


160
M. Priyo & N.A. Wibowo/Semesta Teknika Vol. 11 No. 2 (2008): 153-161

1,400,000,000.00

Batas Anggaran Rp 1.159.000.000


1,200,000,000.00

1,000,000,000.00 EAC = Rp 932.458.592,40 SV E


Biaya Proyek (Rp) CV
800,000,000.00

600,000,000.00

400,000,000.00

200,000,000.00

0.00
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

ACWP BCWP BCWS 0,3 hari

GAMBAR 7. Nilai hasil evaluasi minggu ke-16

Minggu ke-4, 8 dan 12


2. Pembahasan Penelitian
SPI-4 = 1,5502; SPI-8 = 1,0576 dan SPI-12 =
Berdasarkan Tabel 2 dan Gambar 4, 5, 6 dan 7 1,0805 yang ketiganya bernilai lebih besar dari
dapat diberikan pembahasan sebagai berikut. 1 menunjukkan pelaksanaan pekerjaan berjalan
a. Interpretasi schedule variance (SV) dan lebih cepat dari jadwal.
cost variance (CV) CPI-4 =1,0319; CPI-8 = 1,3094 dan CPI-12 =
1, 3093 yang ketiganya bernilai lebih besar
Minggu ke-4, 8 dan 12 dari 1 menunjukkan biaya yang diperlukan
Schedule Variance (varian jadwal) yang untuk menyelesaikan proyek lebih kecil dari
bernilai positif : SV-4 = 2,20 minggu, SV-8 = anggaran.
0,46 minggu dan SV-12 = 0,97 minggu Minggu ke-16
menunjukkan pelaksanaan pekerjaan berjalan
lebih cepat dari jadwal. SPI-16 = 0,9878 yng bernilai lebih kecil dari 1
menunjukkan pelaksanaan pekerjaan lebih
Cost Variance (varian biaya) yang bernilai lambat dari jadwal.
positif : CV-4 = Rp. 3.543.762,12, CV-8 = Rp.
115.583.274,67 dan CV-12 = Rp. CPI-16 = 1,2429 yang bernilai lebih besar dari
206.090.828,00 menunjukkan biaya yang 1 menunjukkan biaya yang diperlukan untuk
diperlukan untuk menyelesaikan proyek lebih menyelesaikan proyek lebih kecil dari
anggaran.
kecil dari anggaran.
Minggu ke-16 c. Perkiraan biaya dan waktu penyelesaian
proyek
Schedule Variance yang bernilai negatif : SV-
16 = -0,1946 minggu menunjukkan Pada evaluasi pada minggu ke-16 didapat nilai
pelaksanaan pekerjaan lebih lambat dari perkiraan biaya total proyek (BEAC) = Rp.
jadwal. 932.458.529,40 lebih kecil dari biaya total
Cost Variance yang bernilai positif : CV-16 = anggaran Rp. 1.159.000.000,00. Proyek
Rp. 196.892.110,00 menunjukkan biaya yang diprediksi akan mengalami keuntungan sebesar
diperlukan untuk menyelesaikan proyek lebih Rp. 226.541.470,60.
kecil dari anggaran. Dari aspek waktu, nilai perkiraan waktu total
proyek (SEAC) diperoleh sebesar 136,32 hari
yang berarti lebih lambat dari waktu rencana
136 hari. Ini berarti proyek telah terlambat
b. Interpretasi schedule performance index 0,32 hari.
(SPI) dan cost performance index (CPI)
161
M. Priyo & N.A. Wibowo/Semesta Teknika Vol. 11 No. 2 (2008): 153-161

KESIMPULAN keterlambatan sebesar 0,32 hari tidak


signifikan dibandingkan dengan
waktu pelaksanaan proyek yang 136
1. Pelaksanaan proyek pada akhir minggu ke-
hari, artinya kinerja proyek masih
4, 8 dan 12, dari nilai varian jadwal yang
baik.
bernilai positif : SV = 2,20 minggu; 0,4606
minggu; 0,9663 minggu menunjukkan
DAFTAR PUSTAKA
pelaksanaan pekerjaan berjalan lebih cepat
dari jadwal, dari nilai varian biaya yang
bernilai positif : CV = Rp. 3.543.762,17 ; Ahuja, H., Dozki, S.P. & Abourizk S.M.
Rp. 115.583.274,67 dan Rp. (1994). Project Management Techniques
206.090.828,00 menunjukkan biaya yang In Planning and Countroling
diperlukan untuk menyelesaikan proyek Construction Project. New York: John
lebih kecil dari anggaran. Hal ini diperkuat Willey & Sons.
dengan nilai indeks kinerja jadwal dan Fleming, Q.W. & Koppelman, J.M. (1994).
biaya yang semuanya lebih besar dari 1. The essence and evolution of earned
2. Evaluasi minggu ke-16 dari nilai SV = - value. Transactions of AACE
0,1946 minggu menunjukkan pelaksanaan International, 1994, 73–79.
pekerjaan lebih lambat dari jadwal, dari Soemardi, B.W., Abduh, M., Reini &
nilai CV = Rp. 196.892.110,00 Pujoartanto, N. (2007). Konsep Earned
menunjukkan biaya yang diperluakan
Value untuk Pengelolaan Proyek
untuk menyelesaikan proyek lebih kecil Konstruksi, Buku Referensi, Konstruksi :
dari anggaran. Hal ini juga diperkuat Industri, Pengelolaan dan Rekayasa.
dengan nilai indeks kinerja SPI < 1 dan Bandung: Penerbit ITB.
CPI > 1.
3. Perkiraan Biaya dan Waktu Penyelesaian
Proyek.
PENULIS:
a. Pada evaluasi pada minggu ke-16
didapat nilai perkiraan biaya total Mandiyo Priyo
proyek (BEAC) = Rp.
932.458.529,40 lebih kecil dari biaya Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik,
total anggaran Rp. 1.159.000.000,00. Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Jalan
Proyek diprediksi akan mengalami Lingkar Selatan, Bantul 55183, Indonesia.
keuntungan sebesar Rp. Noor Adi Wibowo
226.541.470,60.
Alumni Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik,
b. Sedangkan dari aspek waktu didapat Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Jalan
nilai perkiraan waktu total proyek Lingkar Selatan, Bantul 55183, Indonesia.
(SEAC) sebesar 136,32 hari yang
berarti lebih lambat dari waktu Diskusi untuk makalah ini dibuka hingga 1
rencana 136 hari. Ini berarti proyek Oktober 2009 dan akan diterbitkan dalam
terlambat 0,32 hari. Nilai jurnal edisi November 2009.

Potrebbero piacerti anche