Documenti di Didattica
Documenti di Professioni
Documenti di Cultura
DAIMAH
Abstract: The rise of acts of anarchism and terrorism has become the central problem in
the life of the nation in Indonesia. This is due to the increasingly blurred public
awareness of multi-ethnic and multi-religious plurality that grows in diverse societies.
One solution is to introduce inclusive education starting in school. The concept of
inclusive education in the teachings of Islam is embodied in the holy book of the Qur'an.
In it, it is explained that people in this world are created with multi-ethnicity to know
each other and mutual respect. With the method of library research the authors do an
analysis of the concept of inclusive education in Qs Al-Hujurat verses 10 -13 which in
this case will the author make the foundation as a solution indoctrination of Islamic
education in the School. Inclusive education is a conscious effort to mature man through
a structured and continuous effort with an open, dynamic and rational learning system.
To achieve a peace and prosperity in the community needs to be mutually open attitude
begins with the willingness to know each other and appreciate the difference by not
discriminating against certain groups. This will be accomplished by introducing,
inclusive education starting from school.
kepada mereka yang berbeda pandangan setiap mukmin adalah bersaudara. Berikut
terhadap kita (Lajnah, 2014: 23). pemaparannya.
Khususnya di Indonesia, sebagaimana kita
ketahui bahwa kebhinekaan dalam
memandang agama Islam itu sendiri
masih beragam. Terbukti dengan adanya
sejumlah organisasi-organisasi
masyarakat yang mengatasnamakan Artinya: Sesungguhnya orang-orang
Islam. Dari beragam pandangan tersebut mukmin adalah bersaudara, maka itu
terkadang dari sebagian golongan masih damaikanlah kedua saudaramu itu dan
ada yang saling menjatuhkan bahkan bertakwalah kepada Allah supaya kamu
saling mengkafirkan. Hal tersebut mendapat rahmat.
membuktikan adanya krisis toleransi Dalam kitab Tafsir Jalalain, terdapat
diantara penganut organisasi masyarakat perbedaan qiraat dalam penggunaan kata
tersebut. Padahal sebagaimana kita ikhwah. Dalam qiraat lain disebutkan
ketahui dalam pasal 21 UU RI Tahun 2013 dengan menggunakan kata ikhwatikum
tentang Organisasi Masyarakat yang artinya saudara-saudara kalian
menyatakan bahwa setiap organisasi (Jalaludin Mahali, 2013: 893). Menurut
masyarakat mempunyai kewajiban untuk Quraish Shihab dalam kitabnya Tafsir
menjaga perdamaian dan menjaga Misbah menambahkan bahwa orang-
keutuhan NKRI (UU RI, 2013: 2). orang mukmin yang mantap imannya
Menurut hemat penulis, bahwa serta dihimpun oleh keimanan, kendati
adanya krisis toleransi tersebut terjadi tidak seketurunan, adalah bagaikan
karena kurangnya pemahaman bersaudara seketurunan, dengan
masyarakat akan nilai-nilai toleransi demikian mereka memiliki keterkaitan
dalam beragama. Hal tersebut bersama dalam iman dan juga keterkaitan
dikarenakan sejak dibangku sekolah, bagaikan seketurunan (Shihab, 2009:
masyarakat Indonesia telah didoktrin 598). Hal tersebut menunjukkan adanya
dengan Pendidikan Islam yang normatif. hubungan kedekatan antara sesama
Dimana secara umum, pendidikan Islam di muslim sebagaimana kedekatan dengan
Indonesia dipengaruhi oleh pendidikan di saudara kerabat kita. Walaupun orang-
masyarakat yang eksklusif. Eksklusif orang mukmin tersebut berbeda-beda
menurut Hujair adalah sikap tertutup, bangsa, etnis, bahasa, warna kulit dan
jumud, dan rigit. Eksklusifisme berusaha adat kebiasaannya serta stratifikasi
untuk menjadikan agama yang banyak soalnya, akan tetapi mereka adalah satu
sebagai salah satu yang facet (segi) dari dalam persaudaraan Islam (Amiri, 2015:
agama yang satu (Hujair, 2017: 8). 151). Sehingga jika terjadi perselisihan
Dalam Al-Qur’an sebenarnya (bersengketa) antara segolongan muslim
gagasan tentang pendidikan Inklusif hendaknya diupayakan ishlah antar
termaktub dalam beberapa ayat. Diantara mereka dalam satu ikatan ukhwah
salah satunya adalah Qs. Al-Hujurat/49 : Islamiyah.
10 – 13. Dimana dalam surah tersebut Persaudaraan memang kunci sukses
memaparkan tentang etika atau akhlak dalam dalam menciptakan dan
dalam berhubungan antar sesama melestarikan tata kehidupan masyarakat
manusia. Berikut akan disampaiakan yang baik, terhormat dan bermartabat.
tentang surah al-Hujurat/49 ayat 10 – 13 Sejarah telah mencatat nilai positif dari
beserta tafsirnya. persaudaraan tersebut, sebagaimana
Sebagaimana dijelaskan dalam Al- dicontohkan oleh Rasulullah saw yang
Qur’an Surah al-Hujurat ayat 10 bahwa telah mempersatukan kaum muhajirin
(dari Mekkah) dengan kaun Ansar perpecahan dalam sebuah komunitas. Hal
(Penduduk asli Madinah). Abu Bakar ash- tersebut juga akan menimbulkan cara
Shidiq beliau mempersaudarakan dengan berfikir radikal yang nantinya akan
‘Utbah bin Malik, demikian juga dengan berakhir dengan konsep Islam-Kafir.
sahabat lain (Amiri, 2015: 151). Untuk Padahal dalam ayat diatas disebutkan
mendukung persaudaraan yang kukuh untuk tidak saling mengolok-olok ataupun
diantara kaum muslimin akan dibutuhkan memanggil dengan gelar-gelar yang buruk
akhlak atau moral yang melandasi sikap karena hal tersebut akan memicu kepada
dan perilaku yang baik diantara sesama pertikaian. Dalam Tafsir Misbah juga
manusia. Dalam hal ini sikap toleransi dijelaskan makna kata (memperolok-
yang inklusif sangat berperan dalam olok) yaitu menyebut kekurangan pihak
pemersatuan tersebut. lain dengan tujuan menertawakan yang
Setelah ayat yang lalu bersangkutan, baik dengan ucapan,
memerintahkan untuk melakukan ishlah perbuatan atau tingkah laku (Quraish
akibat pertikaian yang muncul, dalam ayat Shihab, 2009: 606). Pertikaian dapat
selanjutnya akan dipaparkan beberapa hal dicegah dengan adanya sikap toleransi,
yang harus dihindari untuk mencegah menyadari bahwa perbedaan adalah
timbulnya pertikaian yakni surah al- rahmatal lil ‘alamin. Memberikan
Hujurat ayat 11 sebagai berikut. pengakuan dan penghormatan terhadap
eksistensi agama lain bukan berarti
mengakui kebenaran ajaran tersebut,
melainkan lebih kepada menciptakan
suasana yang damai dan sejahtera.
Lebih dari itu, Allah swt dalam ayat
berikutnya juga menegaskan bahwa
manusia dilarang untuk berperasangka
buruk terhadap manusia yang tidak
memiliki indikator memadai, karena
sebagian dari dugaan yang tidak memiliki
indikator tersebut adalah dosa. Begitu
juga dengan mencari-cari kesalahan orang
Artinya: Hai orang-orang yang beriman, lain, dan menggunjing. Sebagaimana
janganlah suatu kaum mengolok-olokkan tertuang dalam ayat 12.
kaum yang lain, (karena) mungkin mereka
(yang diolok-olok) itu lebih baik daripada
yang memperolok-olokkan dan jangan pula
wanita-wanita (mengolok-olokkan)
wanita-wanita lain, (karena) mungkin
wanita-wanita (yang diprolok-olok) itu
lebih baik daripada wanita (yang
mengolok-olok) dan janganlah kamu
mencela dirimu sendiri dan janganlah
kamu panggil-memanggil dengan gelar-
gelar yang buruk. Seburuk-buruknya
panggilan ialah (panggilan) yang buruk
sesudah iman, dan barang siapa yang tidak Artinya: Hai orang-orang yang beriman,
bertobat, maka mereka itulah orang-orang jauhilah kebanyakan prasangka,
yang dzalim. sesungguhnya sebagian prasangka itu
Sikap ekslusif dengan menganggap adalah dosa dan janganlah kamu mencari-
dirinya paling benar akan memicu suatu cari kesalahan orang lain dan sebagian
diatas menekankan perlunya saling agama kepada para peserta didik. Peran
mengenal. Perkenalan itu dibutuhkan guru sebagai pendidik menduduki posisi
untuk saling menarik pelajaran dan sentral. Sebab ditangan merekalah,
pengalaman pihak lain guna peserta didik dapat dibentuk cara
meningkatkan ketaqwaan kepada Allah pandangnya terhadap agama dengan
swt yang dampaknya tercermin pada kacamata rahmatal lil ‘alamin. Maka
kedamaian dan kesejahteraan hidup pendidik seperti disebut oleh Musaddad
duniawi dan kebahagiaan ukhrawi. (2016: 102) hendaklah menempatkan diri
Berdasarkan tafsir diatas, dapat sebagai guru semata tanpa menampilkan
diambil kesimpulan bahwa untuk dirinya sebagai pendidik berkedok
mencapai suatu kedamaian dan penguasa. Oleh karena itu, dengan
kesejahteraan dalam bermasyarakat perlu berdasarkan QS. al-Hujurat ayat 10 – 13
adanya sikap saling terbuka dimulai tersebut, penulis mengajak kepada para
dengan adanya kesediaan untuk saling guru dan atau calon pendidik muda untuk
menganal antara satu sama lain dan saling melakukan redisgn kurikulum dan
menghargai perbedaan dengan tidak metodologi pembelajaran dari ajaran
melakukan diskriminasi terhadap berbasis ekslusif kepada pembelajan
golongan tertentu. Hal tersebut akan inklusif sebagaimana penulis tawarkan
terlaksana dengan mengenalkan sebelumnya. Pembelajaran dengan nilai-
pendidikan Inklusif yang terbuka di mulai nilai agama yang Inklusif di kelas, proses
dari bangku sekolah. pendidikan agama yang moderat, serta
Dalam konteks ini, pembelajaran agama yang cinta kasih.
Pendidikan Agama Islam adalah suatu
upaya untuk membuat peserta didik dapat PENDIDIKAN INKLUSIF SEBAGAI
belajar, butuh belajar, terdorong belajar, SOLUSI EKSKLUSIFISME PENDIDIKAN
mau belajar dan tertarik untuk terus ISLAM DI SEKOLAH
menerus mempelajari agama Islam, baik Secara umum, pendidikan agama di
untuk mengetahui bagaimana cara Indonesia dipengaruhi oleh pendidikan di
beragama yang benar maupun masyarakat, khususnya pendidikan yang
mempelajari Islam sebagai pengetahuan. diajarkan di sekolah atau perguruan tinggi
Akan tetapi persoalan yang terjadi adalah yang cenderung eksklusif yaitu
jika proses pembelajaran pendidikan pendidikan yang intoleran, bervisi
agama Islam tersebut yang ‘salah’, bahkan eksklusif, menafikan realitas kebangsaan
dapat menjadikan seseorang ‘menjadi Pancasila yang akan menjadi pemanik
radikal’. Ada dibeberapa sekolah, siswa bagi kecenderungan kekerasan yang
bukan diperkenalkan dengan ajaran berbasiskan keyakinan yang eksklusif.
agama yang penuh cinta damai, namun Dengan demikian, akan muncul suatu
justru dikenalkan dengan ajaran doktrin pembelajaran yang mengutamakan
yang keras, agresor, dan pembalas kebenaran bersama dan tidak
dendam. Selain itu juga didukung dengan menggunggulkan satu golongan tertentu.
kurikulum pendidikan agama yang Berangkat dari epistemologi Paulo
berorinentasi pada hukum/fikih yang Freiere tentang kaum tertindas
kaku dan eksklusif. Padahal Islam adalah (oppressed) dalam pendidikan
ajaran yang sangat berorientasi pada pembebasan bahwa pendidikan harus
ajaran cinta yang rahmatal lil ‘alamin. mampu memberikan ruang kosong bagi
Untuk mencegah lahirnya paham peserta didik untuk melakukan
radikalisme di sekolah, perlu adanya improvisasi diri dalam menemukan
rombakan mindset terhadap agama Islam eksistensi dirinya. Peserta didik yang
itu sendiri. Cara mengajarkan pelajaran menginternalisasi citra diri kaum
penindas dan menyesuaikan diri dengan
jalan pikiran mereka akan membawa ekstrem kiri sebagai kaum liberal-
keterbelengguan diri dan rasa takut yang marxian.
berat pada diri peserta didik. Menurut Sapon-Selvin sebagaimana
Ketika membahas tentang dikutip oleh Hujair dalam makalahnya
pendidikan Inklusif ditingkat sekolah atau menyatakan bahwa ada lima profil
madrasah ada sesuatu yang sangat pembelajan inklusif, meliputi (1)
mengerikan. Sejauh yang kita ketahui Pembelajaran Inklusif berarti
bahwa pendidikan agama di tingkat menciptakan dan menjaga komunitas
sekolah atau madrasah cenderung kelas yang hangat, menerima
mengarah pada adanya penguatan- keaneragaman, dan menghargai
penguatan ideologis dan keagamaan yang perbedaan; (2) Pembelajaran Inklusif
hanya mau menerima kebenaran moral berarti penerapan kurikulum yang
dari agamanya saja sehingga tidak jarang multilevel dan multi modalitas; (3)
menghasilkan lulusan-lulusan yang Pembelajaran Inklusif berarti menyiapkan
sektarian. Dalam pandangan penulis, hal dan mendorong guru untuk mengajar
tersebut disebabbkanan oleh materi interaktif; (4) Pembelajaran Inklusif
pembelajaran yang truth of claim iman- berarti penyediaan dorongan bagi guru
kafir, ajaran normatif, dan doktrin nilai- dan kelasnya secara terus-menerus dan
nilai agama. penghapusan hambatan yang berkaitan
Solusi yang kerap ditawarkan sering dengan isolasi profesi, dan (5)
dimulai dari aspek kurikulum, yaitu Pembelajaran Inklusi berarti melibatkan
dengan redesign kurikulum pendidikan orang tua secara bermakna dalam proses
Islam yang berspektif inklusif. percakapan.
Menitikberatkan lewat pemahaman Ada beberapa metode pembelajaran
kurukulum memang tidak tidak salah yang penulis tawarkan dalam menyikapi
karena kurikulum merupakan aspek pendidikan indoktrinitas di sekolah
sentral dalam seluruh proses pendidikan khususnya di sekolah tingkat Menengah.
di sekolah. Akan tetapi, bagaimana Sebagai berikut.
mungkin konsep kurikulum yang inklusif a. Metode Pembelajaran CTL
akan dapat terealisasi dengan sempurna (Contextual Teaching and Learning)
jika guru dalam sekolah tersebut Berdasarkan pendapat para ahli, CTL
cenderung memiliki perspektif adalah konsep belajar yang membantu
konservatif-eklsklusif. guru mengkaitkan antara materi yang
Pemilihan paradigma ideologi diajarkanya dengan situasi dunia nyata
penting supaya tujuan dan misi siswa dan mendorong siswa membuat
pendidikan dapat terlaksana dengan hubungan antara pengetahuan yang
mendekati sempurna atau sekurang- dimilikinya dengan penerapan dalam
kurangnya sesuai dengan kehendak para kehidupan sehari-hari.
penyelanggara pendidikan berbasis Sistem pembelajaran CTL ini bertujuan
inklusif. Berkaitan dengan Pendidikan untuk memotivasi siswa untuk memahami
Islam, menentukan paradigma ideologi makna materi akademik yang
harus diimbangi dengan pendampingan dipelajarinya dengan mengkaitkan materi
yang serius. Karena kesalahan dalam tersebut dengan konteks kehidupan
menentukan paradigma ideologi mereka sehari-hari sehingga siswa
dikhawatirkan akan menghasilkan peserta memiliki pengetahuan atu ketrampilan
didik atau siswa yang justru tidak yang secara refleksi dapat diterapkan dari
bersikap inklusif melainkan berada pada permasalahan kepermasalahan
ujung ekstrem lainnya, entah ekstrem lainya. Selain itu, pembembelajaran ini
kanan (kaum fundamentalis-radikal) atau juga diharapkan dapat memberikan
paradigma baru untuk belajar siswa agar Pemahaman membuat kita mengerti
tidak hanya sekedar menghafal tetapi maksud dibalik ide yang mengarahkan
perlu dengan adanya pemahaman materi. hidup setiap hari. Pemahaman
Sistem CTL mencakup delapan mengungkapkan makna dibalik suatu
komponen berikut: (1) Membuat kejadian. Berfikir kritis memungkinkan
keterkaitan-keterkaitan yang bermakna, peserta didik untuk menemukan
(2) melakukan pekerjaan yang berarti, (3) kebenaran ditengah banjur kejadian dan
melakukan pembelajaran yang diatur informasi yang mengelilingi mereka setiap
sendiri, (4) Bekerja sama, (5) Berfikir hari.
kritis dan kreatif, (6) membantu individu Dalam ranah pendidikan media kritis,
untuk tumbuh dan berkembang, (7) Ellsworth dan Whatley sebagaimana
mencapai standar yang tinggi, dan (8) dikutip oleh Prof H.A.R Tilaar
menggunakan penilaian autentik. menerangkan bahwa ia mencoba
b. Metode Pembelajaran Kritis membuat analisis ideologis mengenai
Desain pembelajaran salah satunya media-media yang digunakan dalam
yaitu ketrampilan berpikir kritis dan pendidikan termasuk diantaranya film
ketrampilan berpikir kreatif. Desain ini dan televisi. Ranah lain yang lebih abstrak
sebenarnya sama dengan desain dari teknologi pendidikan yang
pembelajaran inkuiri yaitu membantu mendapatkan perhatian dari pendekatan
anak berlatih dan memecahkan berbagai kritis adalah etika, bahwa teknologi
masalah kehidupan pribadi maupun pendidikan tidak dapat dilepaskan dari
kemasyarakatan oleh karena itu desain tanggung jawab etisnya
pembelajaran inkuiri akan sangat Model analisi teknik “brainstorming”,
membantu proses pembelajaran berpikir salah satu teknik / ketrampilan berpikir
kritis. kreatif sebagai model ketrampilan
Ketrampilan berpikir kritis adalah berpikir kritis yang dikembangkan oleh
kemampuan untuk mengatakan sesuatu Dunn and Dunn (1972), langkah-
dengan penuh percaya diri. Berfikir kritis langkahnya adalah guru mendorong siswa
merupakan perbuatan seorang yang untuk memikirkan cara terbaik untuk
mempertimbangkan , menghargai , memecahkan masalah, ketika guru sudah
menaksir nilai suatu hal. Tugas orang mendorong siswa untuk memecahkan
yang berfikir kritis adalah menerapkan kemudian guru memberi pertanyaan
norma dan standar yang tepat terhadap kenapa pemikiran tersebut belum
suatu hasil dan mempertimbangkan terlaksana juga misalnya apakah
nilanya dan mengartikulasikan pemikiran pemecahan tersebut terdapat
pertimbangan tersebut. Jadi menurut kendala? Dan sebagainya. Dan pada saat
Johnson berpikir kritis adalah ketika siswa menjawab pertanyaan ini, guru
orang bertemu dengan sesuatu hal, lalu membantu siswa lainnya yang sedang
orang tersebut tidak langsung menerima berpikir, kemudian guru meminta siswa
secara mentah-mentah melainkan memikirkan masalah yang mungkin
menelaah lebih dalam hal yang datang dihadapi dalam menjawab pertanyaan
tersebut sehingga orang tersebut bisa terdahulu, dan tahap yang terakhir siswa
memahami dan menyaring hal yang diminta untuk menentukan langkah
datang tersebut. Kemudian jika lebih pertama untuk memecahkan masalah.
lanjut hal tersebut bisa dimaknai oleh c. Pembelajaran Inkuiri
penilaian atau pertimbangan orang Inquiry berasal dari kata to inquire
tersebut. yang berati ikut serta atau terlibat dalam
Tujuan berpikir kritis adalah untuk mengajukan pertanyaan, mencari
mencapai pemahaman yang mendalam. informasi, dan melakukan penyelidikan.
PENUTUP
Dari kajian yang telah dilakukan
dapat disimpulkan, pendidikan inklusif
adalah suatu keharusan. Tawaran
pelayanan pendidikan inklusif ini idealnya
menjadi pertimbangan bagi para
penyelenggara pendidikan, sebab dengan
layanan pendidikan yang inklusif ini para
peserta didik dapat ditumbuh-
kembangkan kearah yang lebih baik,
sehingga peserta didik memiliki sikap
toleran dalam kehidupan, terutama dalam
kehidupan beragama.
Ketidak pedulian terhadap model
pendidikan inklusif akan membawa
dampak negative yaitu terbentuknya
peserta didik yang eksklusif, yaitu susah
menerima sesuatu yang datang dari luar
dirinya. Padahal eksistensi manusia
tidaklah dapat dilepas dari kehidupan
social.
Untuk menopang efektivitas dan
efesiensi pendidikan inklusif ini ada
beberapa metode yang dapat
dipergunakan, seperti metode
pembelajaran CTL, Inkuiri, dan Metode
Pembelajaran Kritis.[]