Sei sulla pagina 1di 11

NurseLine Journal

Vol. 4 No. 1 Mei 2019 p-ISSN 2540-7937 e-ISSN 2541-464X

INTRADIALYSIS EXERCISE IN HEMODIALYSIS PATIENTS: A SYSTEMATIC REVIEW

Siti Yartin1*, Syahrul Syahrul2


1
Program studi Magister Ilmu Keperawatan, Fakultas Keperawatan, Universitas Hasanuddin, Makassar -
RSUD Undata Palu Sulawesi Tengah
2
Bagian Keperawatan Komunitas dan Keluarga, Fakultas Keperawatan, Universitas Hasanuddin, Makassar
Jl. Perintis Kemerdekaan Km 10 Tamalanrea Indah, Kota Makassar
*e-mail: yartinrisal@gmail.com

ABSTRACT

Keywords: Patients with end-stage kidney disease (ESRD) undergoing hemodialysis (HD) tend
exercise to have multiple comorbidities, especially cardiovascular disease, mineral and bone
hemodialysis disorders which are important factors and contribute to the morbidity and mortality
intradialytic of HD patients. So it is important to know the types of intra-dialysis physical exer-
cises that are safe and effective for HD patients. The type of research analyzed in
this journal writing is a randomized controlled trial (RCT) that focuses on inter-
dialysis physical exercise interventions both at home and HD center. With a litera-
ture search using PubMed, ScienceDirect, Willey, Proquest and Google Scholar
databases. And those who meet the relevant requirements and reviews are: 8. Based
on several reviews of intradialytic exercise studies in HD patients, intra-dialysis
low intensity strength training is found safe and effective in adults and older. Re-
search shows that doing 30 minutes of intradialytic exercise per session 3 times a
week for at least >= 8 weeks is beneficial for HD patients. Regular exercise should
be considered as an important therapeutic modality in the care of patients undergo-
ing HD. Strength training improves physical performance, nutritional status and
physical activity. But this study needs further research, so that it can contribute to
the provision of evidence-based information in applying safe intradialytic exer-
cises and become part of routine dialysis treatment units.

ABSTRAK

Kata kunci: Pasien dengan penyakit ginjal stadium akhir (ESRD) yang menjalani hemodialisis (HD)
hemodialisis cenderung memiliki beberapa komorbiditas terutama penyakit kardiovaskular, gangguan
intradialisis mineral dan tulang yang merupakan faktor penting dan berkontibusi terhadap morbiditas
latihan dan mortalitas pasien HD. Sehingga penting untuk diketahui jenis latihan fisik intra dialisis
yang aman dan efektif bagi pasien HD. Jenis studi yang dianalisis pada penulisan jurnal
ini adalah adalah randomized controlled trial (RCT) yang berfokus pada intervensi
latihan fisik intra dialisis baik yang dilakukan dirumah maupun di pusat-pusat HD. Dengan
pencarian literatur menggunakan data base PubMed, ScienceDirect, Willey, Proquest
dan Google Scholar. Dan yang memenuhi syarat dan ulasan yang relevan yaitu 8. Dari
beberapa ulasan studi latihan intradialytic pada pasien HD, latihan kekuatan intensitas
rendah intra-dialisis aman dan efektif pada orang dewasa dan yang lebih tua. Penelitian
menunjukkan bahwa melakukan latihan intradialytic selama 30 menit per sesi 3 kali
seminggu selama setidaknya >= 8 minggu bermanfaat bagi pasien HD. Olahraga teratur
harus dianggap sebagai modalitas terapi penting dalam perawatan pasien yang menjalani
2 NurseLine Journal Vol. 4 No. 1 Mei 2019: 1-11

HD. Latihan kekuatan meningkatkan kinerja fisik, status gizi dan aktivitas fisik. Namun
studi ini perlu penelitian lebih lanjut, sehingga dapat berkontribusi dalam pemberian informasi
berbasis bukti dalam menerapkan latihan intradialytic yang aman dan menjadi bagian
dari perawatan rutin diunit dialisis.

PENDAHULUAN Dan dari beberapa studi yang telah dilakukan


memberikan bukti bahwa latihan intradialisis baik yang
End-stage renal disease (ESRD) adalah dilakukan dirumah maupun di pusat-pusat dialisis
penyakit kronis umum yang telah meningkat dalam memberikan manfaat bagi pasien yang menjalani
insiden dan prevalensi di seluruh dunia, termasuk di hemodialisis (Koh et al., 2009). Sehingga perawat
Taiwan. Pasien dengan ESRD umumnya diobati memiliki peran khusus dalam mempromosikan kualitas
dengan hemodialisis (HD) (Parker & Hill, 2017; Wu hidup pasien, dan membutuhkan metode latihan yang
et al., 2014). Perawatan ini menghilangkan metabolit, aman, ekonomis, dapat diakses, dan layak untuk
termasuk racun uremik, dan air melalui difusi, kelompok pasien ini (Chang et al., 2010).
konvensi, dan ultrafiltrasi (Marinho, Carraro, & Mafra, Namun dari beberapa efek positif yang
2017). Pasien dengan penyakit ginjal stadium akhir didapatkan dari latihan fisik intradialisis diatas, belum
(ESRD) yang menjalani hemodialisis (HD) cenderung ada yang menjelaskan jenis latihan intradialisis yang
memiliki beberapa komorbiditas terutama penyakit aman dan efektif bagi pasien HD yang dilakukan baik
kardiovaskular, gangguan mineral dan tulang yang dirumah maupun di pusat-pusat HD, jika dikaitkan
merupakan faktor penting dan berkontribusi terhadap dengan komorbid pasien HD (Maheshwari et al.,
morbiditas dan mortalitas pasien HD (Liao et al., 2012). Pernyataan ini didukung oleh Afshar et al.
2016). Selain itu, hemodialisis menyebabkan imobilisasi (2011) yang menjelaskan bahwa latihan aerobic
lebih dari 12-18 jam seminggu, sehingga secara intensitas sedang dapat memprediksi morbiditas,
langsung berpengaruh terhadap aktifitas fisik yang mortalitas dan kualitas hidup, namun diperlukan
dapat semakin memperburuk kondisi medis pasien HD penelitian lebih lanjut untuk mengkonfirmasinya. Oleh
(Magnard et al., 2013). karena itu tujuan dilakukannya systematic review ini
Pasien dengan penyakit ginjal stadium akhir untuk mengetahui jenis latihan fisik intra dialisis yang
(ESRD) memiliki peningkatan kejadian kardiovaskular aman dan efektif bagi pasien HD.
dan mortalitas secara substansial (Dungey et al.,
2015). Hal ini dikarenakan peningkatan cardiac out- METODE
put oleh beberapa mekanisme seperti penurunan vol-
ume over-load cairan ekstraselular, penurunan Jenis studi yang dianalisis yaitu randomized
resistensi vaskuler perifer, dan pengeluaran toksin controlled trial (RCT) dan berfokus pada intervensi
uremik yang menjadi faktor cardiopressor (Kamasita latihan fisik intra dialisis baik yang dilakukan dirumah
et al., 2018). Dalam teori, olahraga mencegah efek maupun di pusat-pusat HD pada pasien yang
samping ketidakaktifan dan kematian akibat menjalani hemodialisis >3 bulan, usia >18 tahun dan
kardiovaskular, kelangsungan HD, fungsi fisik, dan <85 tahun. Proses pencarian literature dilakukan pada
kualitas hidup yang baik yang berhubungan dengan penelitian 10 tahun terakhir, yang ditemukan dalam
kesehatan pada pasien yang menjalani HD (Liao et artikel terindeks PubMed, Science Direct, Willey,
al., 2016). Koh et al (2010) dalam penelitiannya Proquest, Google Scholar dan didasarkan pada
menunjukkan bahwa latihan intradialytic memiliki efek pedoman PRISMA dalam pemilihan artikel yang
positif bagi pasien HD, seperti meningkatkan berbasis bukti. PRISMA merupakan pedoman untuk
kebugaran kardiorespirasi, fungsi fisik dan kesehatan. meningkatkan transparansi, akurasi, kelengkapan dan
Sebuah Tinjauan Cochrane menegaskan bahwa frekuensi untuk tinjauan sistematis dan meta analisis
berolahraga setidaknya tiga kali seminggu selama (Shamseer et al., 2015). PRISMA berisi 26 item
lebih dari 30 menit per sesi untuk orang-orang dengan pelaporan terpilih untuk tinjauan sistematis dan meta
penyakit ginjal tahap akhir adalah efektif untuk analisis (Moher, 2009).
meningkatkan kebugaran fisik, kapasitas berjalan, Selanjutnya melakukan penyaringan dengan
tekanan darah dan kualitas hidup yang berhubungan mempertimbangkan kriteria kelayakan dari sebuah
dengan kesehatan (Bennett et al., 2013). Olahraga artikel (Shafipour et al., 2017). Dengan kata kunci
dapat meningkatkan pertumbuhan tulang dan yang digunakan pada penelitian ini yaitu PubMed
menekan keropos tulang melalui beberapa mekanisme “Hemodialysis” [Title/Abstract] OR “Dialysis”
(Liao et al., 2016). [Title/Abstract] AND “Intradialytic” [Title/Ab-
Intradialysis Exercise In Hemodialysis Patients: A 3

stract] AND “Exercise” [Title/Abstract] AND HASIL


“Quality of Life” [Title/ Abstract], 34 kutipan. Sci-
ence Direct “Intradialytic” [Title/Abstract] AND Dalam ulasan sistematik ini semua studi
“Exercise” [Title/Abstract], 135 kutipan. Willey dikelompokkan ke dalam 2 kategori berdasarkan
“Intradilytic” AND “Exercise” AND “Hemodialy- intervensi yang diberikan. Dengan kategori intervensi
sis”. bersepeda intradialytic selama 30 menit dalam 2 jam
Pengkajian kualitas pada penelitian ini pertama HD, 3 kali seminggu selama 8 minggu
dilakukan dengan menggunakan pedoman untuk (Kirsten et al., 2009; Reza et al., 2011; Min-Tser Liao
menganalisis kualitas pelaporan di antara studi yang et al, 2016; Graham-Broun et al., 2016; Justine et al.,
dipilih yaitu critical appraisal skills programe tools 2013; Yuanmay et al., 2010) dan latihan ketahanan
(CASP). Instrument CASP meliputi randomised con- (Bannett et al., 2013). Setiap sesi latihan berlangsung
trolled trial checklist sebanyak 11 pertanyaan selama 10-30 menit.
meliputi Pertanyaan 1-6 berhubungan dengan inter-
nal validitas studi, 7-8 berhubungan dengan validitas PEMBAHASAN
hasil dan pertanyaan 9-11 berhubungan dengan
relevansi dengan praktek atau validitas eksternal Latihan Bersepeda Intradialitic
(CASP, 2017). Dan tujuan dari penilaian ini adalah Pada intervensi dengan mengayuh sepeda
untuk menilai kualitas metodologis suatu penelitian dan sesi intradialytic, merupakan intervensi pertama
untuk menentukan sejauh mana suatu penelitian telah yang menyelidiki dampak latihan intradialytic yang
membahas kemungkinan bias dalam desain, perilaku dikombinasikan dengan dukungan nutrisi individual
dan analisanya. pada pemborosan energi protein. Latihan fisik ini
Hasil dari penilaian tersebut kemudian dapat memberikan hasil yang menunjukan pada kelompok
digunakan untuk menginformasikan sintesis dan yang diberikan latihan, mengalami kondisi yang tidak
interpretasi hasil penelitian (Chandler et al., 2017). lagi kekurangan energi protein dibandingkan dengan
Penelitian tersebut memasukkan uji coba terkontrol kelompok kontrol. Ini juga merupakan percobaan
secara acak (RCT) pada pasien yang menjalani pertama untuk menyelidiki pengaruh latihan pada
hemodialisa dan mendapatkan semua jenis intervensi keseimbangan postural, yang merupakan tujuan dasar
latihan fisik yang dilakukan selama delapan minggu dan klinis (yaitu masalah penting dari kondisi fisik pada
atau lebih. pasien dialisis). Keseimbangan postural yang
Untuk meminimalisir resiko bias pada membaik menandakan penurunan insiden jatuh dan
penelitian ini pemilihan data dilakukan secara patah tulang pada populasi berisiko tinggi (Magnard
independen oleh 2 orang penulis yang meliputi et al., 2013).
kesamaan desain, metode, intervensi serta outcome Dalam studi Graham-Brown et al (2016) pro-
yang akan dinilai. Untuk penelitian ini, alat ekstraksi gram latihan intradialytic bersepeda dengan hasil
data dirancang untuk memandu informasi dari catatan utama adalah perubahan dalam massa ventrikel kiri
sesuai dengan tujuan penelitian. Data yang diekstraksi pada 6 bulan, yang dinilai dengan MRI. Ukuran hasil
pada setiap studi yang inklusi meliputi: penulis, tahun, sekunder termasuk kelainan ritme jantung, volume
negara, populasi dan setting, desain studi, tujuan ventrikel kiri dan fraksi ejeksi, pengukuran fungsi fisik,
penelitian, metode dan intervensi, instrumen yang pengukuran antropometri, kualitas hidup dan penanda
digunakan dan waktu follow up serta outcome yang peradangan, dengan penilaian sementara untuk
dihasilkan dari tiap studi tersebut. beberapa pengukuran pada 3 bulan (Kouidi, Grekas,
Sintesis data dilakukan oleh penulis dan satu & Deligiannis, 2009).
orang pendamping dan saling berdiskusi untuk Namun dalam hasil studi penelitian Afshar
menganalisa artikel yang akan dipilih. Sehingga et al (2011) mengatakan di perlukan penelitian
berdasarkan diagram alur pencarian sistematis, dari tambahan pada pasien denag kelompok itervensi
171 judul artikel yang diidentifikasi, 30 artikel bersepeda stasioner selama 10 sampai 30 menit setiap
dikeluarkan karena ditemukan merupakan artikel yang sesi dialisis.
duplikat dilebih dari satu data base. Kemudian
dilakukan scrining judul dan abstrak yang relevan Latihan Menggunakan Karet Gelang
dengan tujuan penulisan, hasilnya ditemukan 48 artikel Intervensi ini terdiri dari program yang
dengan teks penuh selanjutnya dinilai kualitas artikel dikoordinasi oleh ahli fisiologi olahraga terakreditasi
dan akhirnya 8 artikel yang dilakukan ulasan dengan menggunakan karet gelang merupakan pro-
sistematik. gram khas yang terdiri dari enam latihan ketahanan
4 NurseLine Journal Vol. 4 No. 1 Mei 2019: 1-11

Identification
Artikel yang diidentifikasi Identifikasi melalui sumber lain
melalui pencarian data base (n = 0)
(n = 171)

Artikel yang dikeluarkan karena duplikasi


(n = 30)
Screening

Artikel yang diskrining Artikel yang dieksklusi


(n = 141) (n = 93)
Eligibility

Artikel full teks yang Artikel full teks yang


layak dieksklusi
(n = 48) (n = 36)
Included

Masuk dalam sintesis


(n = 8 )

Gambar 1. Diagram Alur Studi

tubuh yang lebih rendah menggunakan band elastis Latihan Peregangan


dan tubing. Program latihan dilakukan pada jam Sesi latihan berlangsung 2 kali seminggu pada
pertama perawatan hemodialisis. Ketika peserta jam ke 2 hemodialisis dengan total 48 sesi latihan
dapat melakukan dua set 15-20 menit pengulangan selama 6 bulan. Latihan di awali dengan pemanasan
untuk setiap latihan, latihan resistensi akan dibuat selama 5 menit dan di akhiri dengan pendinginan
semakin sulit dengan menggunakan pita elastis dan selama 5 menit. Peserta atau responden pada
tubing bergradasi warna yang berbeda. Peserta juga kelompok latihan atau intervensi diberikan latihan
didorong untuk melakukan setiap latihan (fase kekuatan dengan menggunakan bobot pada
pengangkatan - kontraksi konsentris) secepat pergelangan kaki secara progresif dalam kenaikan
mungkin untuk mengoptimalkan kecepatan gerakan setengah pon 0,5 hingga 20 lbs sehingga hasil utama
dan kekuatan otot. Latihan resistensi dapat yang akan dilihat yaitu kinerja fisik yang dinilai oleh
dimasukkan ke dalam program meliputi: abduksi kaki, Short Physical Performance Battery Score (SPPB)
fleksi plantar, fleksi dorsi, mengangkat lurus-kaki atau (Chen et al., 2010).
melipat-lutut, ekstensi lutut dan fleksi lutut. Semua Chen et al (2010) dalam studinya
latihan resistensi akan dilakukan dalam posisi duduk menunjukkan bahwa latihan kekuatan progresif
sehingga pasien dapat mempertahankan posisi yang intensitas rendah intra-dialisis aman dan bermanfaat
nyaman saat masih menerima perawatan hemodialisis di antara pasien hemodialisis, latihan kekuatan
(Bennett et al., 2013). Namun hambatan pada menghasilkan peningkatan yang signifikan dalam
intervensi ini utilitas biaya ahli fisiologi olagraga kinerja fisik (skor SPPB dan kekuatan otot), disertai
terakreditasi. dengan peningkatan yang signifikan dalam status gizi
Intradialysis Exercise In Hemodialysis Patients: A 5

Tabel 1. Arikel Yang Digunakan Sebagai Sampel

Penulis Negara Design Metode Intervensi Outcome


Kirsten Australi Randomised 70 pasien Kelompok Tidak ada perbedaan
P Koh et a Pilot Study hemodialisis intervensi dengan antara pasien yang
al diacak dengan latihan intradialisis mendapatkan
(2009) menggunakan dilatih 3 kali per pelatihan latihan
computer dan minggu selama 6 intradialytic dengan
dibagi dalam bulan dengan pasien yang
kelompok Rating of Perceived melakukan latihan
intervensi dan Exertion (RPE) 12- dirumah dan
kelompok kontrol 13 pada skala Borg perawatan biasa baik
Kriteria inklusi 6-20. Peserta untuk fungsi fisik
adalah; usia >18 dilatih tentang atau parameter
dan <85 tahun dan siklus ergometers vaskular.
di (Rehab Trainer Keterbatasan:
881E, Monark, Kurangnya data obat
Swedia). Fungsi membatasi analisis
fisik akan dinilai parameter vaskular
dengan tes 6- dalam penelitian ini
Minute Walk
Distance (6 MWD)
Reza Iran Randomised 28 pasien pasien Pasien dalam Latihan aerobik den
Afshar Controlled dalam rentang usia kelompok gan intensitas
et al Trial (RCT 28-74 tahun yang intervensi sedang selama dua
(2011) di bagi dalam melakukan jam
kelompok kontol bersepeda stasioner pertama sesi dialisis
n=14 dan 10 hingga 30 menit, dapat meningkatkan
intervensi n=14 3 kali seminggu, kualitas tidur dan
selama 2 jam status
pertama inflamasi pasien he
setiap sesi dialisis, modialisis, yang
selama 8 minggu memprediksi
morbiditas,
mortalitas,
dan kualitas
hidup. Namun,
penelitian tambahan
diperlukan untuk
mengkonfirmasi
efek ini
Min- Randomised Populasi penelitian Program latihan 30 1. Latihan
Tser Controlled terdiri dari 40 menit yang terdiri bersepeda
Liao et Trial (RCT pasien ESRD yang dari pemanasan 5 aerobik
al. direkrut secara menit, 20 menit intradialitik
(2016) prospektif. Usia bersepeda dengan dengan
antara 21 hingga beban kerja yang intensitas
65 tahun yang diinginkan dengan sedang adalah
diacak dalam frekuensi latihan pendekatan
kelompok adalah 3 kali yang aman,
intervensi (Klp E seminggu, selama murah, dan
6 NurseLine Journal Vol. 4 No. 1 Mei 2019: 1-11

Penulis Negara Design Metode Intervensi Outcome


20 pasien) dan 30 menit dalam 2 efisien untuk
kelompok control jam pertama HD. meningkatkan
(Klp R 20 pasien). Latihan ini status gizi, daya
dilakukan di bawah tahan
pengawasan dokter kardiovaskular,
dan perawat yang dan kapasitas
mengkhususkan fungsional
diri. pasien HD dan
dapat
mengurangi
risiko
kardiovaskular.
1. Diperlukan uji
coba terkontrol
secara acak
skala besar
untuk
mengoptimalkan
program latihan
intradialytic
untuk pasien
HD.
Graham Inggris Randomised 130 pasien HD, Kelompok Hasil utama adalah
-Broun Control dengan studi intervensi akan perubahan dalam
MP et al Trial prospektif, acak, melakukan massa ventrikel kiri
(2016) open-label, program bersepeda pada 6 bulan, dinilai
blinded endpoint intradialitik 3 kali dengan MRI jantung
(PROBE), dengan seminggu selama (CMR)
desain cluster. 30 menit bersepeda
Kelompok terus menerus pada
intervensi n=65 Rating of Perceived
Kelompok control Exertion (RPE) dari
n=65 12 –14
Hasil utama adalah
perubahan dalam
massa ventrikel kiri
pada 6 bulan,
dinilai dengan MRI
jantung (CMR)
Bannett Australi A Stepped 150 peserta akan 1. Intervensi Hasil utama untuk
PN et al a Wedge direkrut secara terdiri dari penelitian ini adalah
(2013) Randomised acak dari 15 klinik program yang untuk menguji efek
Control hemodialisis yang dikoordinasi dari intervensi
Study ada di Melbourne, oleh ahli latihan resistensi
Australia. Setiap fisiologi AEP terkoordinasi
klinik akan olahraga pada fungsi fisik
mewakili unit terakreditasi pasien
klaster. Setiap yang terdiri hemodialisis. Hasil
Intradialysis Exercise In Hemodialysis Patients: A 7

Penulis Negara Design Metode Intervensi Outcome


cluster (masing- dari enam sekunder adalah
masing klinik latihan utilitas biaya terkait
dialisis) akan akan ketahanan ahli fisiologi
mendapatkan tubuh yang olahraga bersama
nomer yang diacak lebih rendah dengan keterlibatan
dengan 5 angka menggunakan aktivitas
terendah akan karet gelang masyarakat,
ditetapkan ke dan tubing kecukupan latihan
dalam Kelompok 1 resistansi. Lati dialisis,
(menerima 36 han resistensi kepercayaan diri
minggu meliputi: jatuh dan jatuh,
intervensi), angka abduksi kaki, penggunaan obat,
6-10 Kelompok 2 fleksi plantar, tindakan biokimia
(menerima 24 fleksi dorsi, dan morbiditas.
minggu intervensi) mengangkat
dan 5 klinik lurus-kaki /
terakhir akan membungkuk-
dialokasikan untuk lutut, ekstensi
Kelompok 3 lutut dan fleksi
(menerima 12 lutut. Semua
minggu intervensi) latihan
resistensi akan
dilakukan
dalam posisi
duduk
sehingga
pasien dapat
mempertahank
an posisi yang
nyaman saat
masih
menerima
perawatan
hemodialysis.
1. Ukuran hasil
utama dalam
penelitian ini
akan diukur
dengan
menggunakan
tes 30 detik
duduk untuk
tes berdiri.
Justine Prancis ACTINUT 50 pasien dengan Program Hasil utama dari
Magnar study uji coba terkontrol rehabilitasi yang penelitian ini adalah
d, et al protocol for secara acak disesuaikan selama jumlah pasien yang
(2013) a multisenter, open- 6 bulan akan tidak lagi dalam
randomised label yang dilakukan dengan keadaan membuang
8 NurseLine Journal Vol. 4 No. 1 Mei 2019: 1-11

Penulis Negara Design Metode Intervensi Outcome


controlled dihasilkan dari latihan bersepeda energi protein
trial. program computer individual setelah 6 bulan
dan dilakukan oleh submaksimal latihan olahraga
seorang ahli bio progresif, yang dibandingkan
statistik yang tidak terdiri dari tiga sesi dengan kelompok
terlibat dalam per control dengan
perekrutan dan minggu. Latihan tingkat signifikansi
penilaian akan ini akan diresepkan 0,05 dan kekuatan
melakukan selama dua jam 80%. Sehingga
pengacakan. pertama sesi mendefinisikan
dialisis koreksi PEW
menggunakan sebagai normalisasi
ergometer siklus albumin dan
yang disesuaikan prealbumine, dan
(Reck moto-med indeks jaringan
letto) yang ramping,
memungkinkan mempertimbangkan
bersepeda dalam item ini menjadi
posisi terlentang yang paling relevan
pada tingkat secara klinis untuk
resistensi yang kriteria diagnostik
berbeda. Siklus PEW.
ergometer
menampilkan
jumlah putaran per
menit, dengan
kekuatan yang
dikembangkan, dan
jarak yang
ditempuh secara
virtual.
Yuanma Taiwan Randomised 71 pasien yang Intervensi Latihan bersepada
y Chang Control berusia >18 thn dilakukan dengan itradialytic adalah
et al Trial direkrut dan yang latihan bersepeda latihan yang aman
(2010) dibagi secara acak dengan program yang efektif untuk
kedalam kelompok latihan 30 menit mengurangi
intervensi n=36 yang terdiri dari kelelahan dan
dan kelompok pemanasan 5 menit, meningkatkan
kontrol n=35 yang 20 menit bersepeda kebugaran fisik
menyelesaikan dengan beban kerja pada pasien
studi. yang diinginkan hemodialis dan juga
dengan frekuensi mengurangi
latihan adalah 3 kelelahan menetap
kali seminggu, pada pasien.
selama 30 menit Intervensi untuk
dalam 1 jam memotivasi pasien
pertama HD. untuk tetap aktif
Subyek diminta memerlukan
Intradialysis Exercise In Hemodialysis Patients: A 9

Penulis Negara Design Metode Intervensi Outcome


untuk latihan pada penelitian lebih
RPE 12-13 (yaitu lanjut.
kurang dari sedikit
lelah) pada skala
Borg 6-20.
Joline USA Randomised Lima puluh Sesi latihan SPPB meningkat
LT Pilot Trial peserta dengan berlangsung 2 kali pada kelompok
Chen et usia ≥ 30 thn, seminggu pada jam latihan kekuatan
al diacak untuk kedua hemodialisis dibandingkan
(2010) latihan kekuatan dengan total 48 sesi dengan kelompok
intensitas rendah latihan. Setiap sesi kontrol perhatian
intra-dialitik atau diawasi yang [21,1% (43,1%) vs
latihan peregangan dimulai dengan 0,2% (38,4%),
(kontrol perhatian) pemanasan 5 menit masing-masing, P =
dua kali seminggu dan diakhiri dengan 0,03]. Hasil studi
untuk total 48 sesi pendinginan 5 utama adalah
latihan menit. Peserta kinerja fisik yang
dalam kelompok dinilai oleh Short
latihan Physical
menggunakan Performance
bobot pada Battery score
pergelangan kaki (SPPB) Latihan
secara progresif intra-dialisis dengan
dengan kenaikan kekuatan progresif
setengah pon dari intensitas rendah
0,5 hingga 20 lbs aman dan efektif di
(TKO, Houston, antara pasien
TX). perawatan
dialisis. Penelitian
lebih lanjut
diperlukan untuk
menetapkan
generalisasi
program latihan
kekuatan ini pada
pasien dialisis.

(peningkatan massa tubuh dan kaki tanpa lemak dan Nematolahi, & Nasr, 2014). Sehingga intervensi ini
penurunan massa lemak) dan kualitas hidup yang memerlukan penelitian lebih lanjut.
dilaporkan sendiri. Berdasarkan ulasan intervensi, penelitian ini
menunjukkan latihan intradialytic dapat diterapkan
Hasil Dari Intervensi Lain pada pasien yang menjalani HD tiga kali per minggu
Dari beberapa studi hasil penelitian yang selama 30 menit untuk setiap sesi selama 6 sampai 8
mengulas tentang latihan fisik intradialitic di minggu karena dapat meningkatkan fungsi fisik pasien,
antaranya juga latihan aerobik intradialytic mengurangi resiko kardiovaskular, dan kualitas hidup,
meningkatkan kapasitas dan memperbaiki beberapa juga dapat meningkatkan status gizi pasien, serta daya
indikator risiko kematian jantung mendadak pada tahan kardiovaskuler (Graham-Brown et al., 2016).
pasien HD (Kouidi, Grekas, & Deligiannis, 2009). Sehingga latihan intra-dialisis dengan peregangan
Menunjukkan peningkatan fungsi sistolik jantung dan kekuatan progresif intensitas rendah dinilai aman dan
diastolik pada pasien yang melakukan latihan fisik efektif pada orang dewasa yang lebih tua dengan
selama sesi dialisis. Namun latihan intradialysis gagal ginjal dengan latihan kekuatan yang dapat
aerobic reguler tidak disarankan untuk pasien meningkatkan kinerja fisik, status gizi dan aktivitas
hemodialisis dengan penyakit jantung (Momeni, fisik. Dengan demikian latihan intradialitic
10 NurseLine Journal Vol. 4 No. 1 Mei 2019: 1-11

menunjukkan bahwa modalitas latihan dapat dijadikan Chang, Y., Cheng, S. Y., Lin, M., Gau, F. Y., & Chao,
sebagai tambahan untuk perawatan rutin pasien Y. F. C. 2010. The effectiveness of
dengan gagal ginjal yang menjalani hemodialisis (Chen intradialytic leg ergometry exercise for im-
et al., 2010). proving sedentary life style and fatigue
among patients with chronic kidney disease:
SIMPULAN A randomized clinical trial. International Jour-
nal of Nursing Studies, 47(11), 1383-1388.
Temuan dalam studi ini menunjukkan bahwa https://doi.org/10.1016/j.ijnurstu.2010.05.002.
olah raga intradialytic intensitas rendah dengan Diakses 15 Mei 2018
latihan peregangan progresif meningkatkan keamanan Chen, J. L. T., Godfrey, S., Ng, T. T., Moorthi, R.,
tertentu, peningkatan status gizi, daya tahan Liangos, O., Ruthazer, R., … Castaneda-
kardiovaskular, kemampuan berjalan, kekuatan otot, Sceppa, C. 2010. Effect of intra-dialytic, low-
mengurangi resiko kardiovaskular dan komponen fisik intensity strength training on functional ca-
dan kualitas hidup. Studi ini menunjukkan bahwa pacity in adult haemodialysis patients: A ran-
melakukan latihan intradialytic selama 30 menit per domized pilot trial. Nephrology Dialysis
sesi 2 kali seminggu selama 48 sesi latihan sehingga Transplantation, 25(6), 1936-1943. https://
bermanfaat bagi pasien HD. Olah raga teratur harus doi.org/10.1093/ndt/gfp739. Diakses 12 Mei
dianggap sebagai modalitas terapi penting dalam 2018
perawatan pasien yang menjalani HD. Dungey, M., Bishop, N. C., Young, H. M. L., Burton,
Studi ini perlu penelitian lebih lanjut, sehingga J. O., & Smith, A. C. 2015. The Impact of
dapat berkontribusi dalam pemberian informasi Exercising during Haemodialysis on Blood
berbasis bukti dalam menerapkan latihan intradialytic Pressure, Markers of Cardiac Injury and Sys-
yang aman dan menjadi bagian dari perawatan rutin temic Inflammation - Preliminary Results of
di unit dialisis. a Pilot Study. Kidney and Blood Pressure
Research, 40(6), 593-604. https://doi.org/
KEPUSTAKAAN 10.1159/000368535. Diakses 12 Mei 2018
Graham-Brown, M. P. M., March, D. S., Churchward,
Afshar, R., Emany, A., Saremi, A., Shavandi, N., & D. R., Young, H. M. L., Dungey, M., Lloyd,
Sanavi, S. 2011. Effects of intradialytic aero- S., … Burton, J. O. 2016. Design and meth-
bic training on sleep quality in hemodialysis ods of CYCLE-HD: improving cardiovascu-
patients. Iranian Journal of Kidney Diseases, lar health in patients with end stage renal dis-
5(2), 119-123. https://doi.org/360/272 [pii]. ease using a structured programme of exer-
Diakses 15 Mei 2018. cise: a randomised control trial. BMC Neph-
Bennett, P. N., Daly, R. M., Fraser, S. F., Haines, T., rology, 17(1), 69. https://doi.org/10.1186/
Barnard, R., Ockerby, C., & Kent, B. 2013. s12882-016-0294-7. Diakses 12 Mei 2018
The impact of an exercise physiologist coor- Kamasita, S. E., Suryono, Nurdian, Y., Hermansyah,
dinated resistance exercise program on the Y., Junaidi, E., & Mohamat, F. 2018.
physical function of people receiving hemo- Pengaruh Hemodialisis Terhadap Kinetik
dialysis: A stepped wedge randomised con- Segmen Ventrikel Kiri Padapasien Penyakit
trol study. BMC Nephrology, 14(1), 1. https:/ Ginjal Kronik Stadium V, 3(1). Diakses 2
/doi.org/10.1186/1471-2369-14-204. Diakses November 2018
12 Mei 2018 Koh, K. P., Fassett, R. G., Sharman, J. E., Coombes,
CASP. 2017. Critical Appraisal Skills Programme J. S., & Williams, A. D. 2009. Intradialytic
(Randomised Controlled Trial). Critical Ap- versus home based exercise training in he-
praisal Skills Programme, 317(2017), 1-5. modialysis patients: A randomised controlled
Diakses 26 September 2018 trial. BMC Nephrology, 10(1), 1-6. https://
Chandler, J., Higgins, J. P., Deeks, J. J., Davenport, doi.org/10.1186/1471-2369-10-2. Diakses 12
C., & Clarke, M. J. 2017. Handbook for Sys- Mei 2018
tematic Reviews of Interventions. Cochrane Koh, K. P., Fassett, R. G., Sharman, J. E., Coombes,
Handbook for Systematic Reviews of Inter- J. S., & Williams, A. D. 2010. Effect of
ventions Handbook for Systematic Reviews Intradialytic Versus Home-Based Aerobic
of Interventions Version 5.2.0, 1-11. Diakses Exercise Training on Physical Function and
26 September 2018 Vascular Parameters in Hemodialysis Pa-
Intradialysis Exercise In Hemodialysis Patients: A 11

tients: A Randomized Pilot Study. American Administrative Region (SAR), China. Inter-
Journal of Kidney Diseases, 55(1), 88-99. national Journal of Nursing Sciences, 4(2),
https://doi.org/10.1053/j.ajkd.2009.09.025. 196-204. https://doi.org/10.1016/
Diakses 15 Mei 2018 j.ijnss.2017.01.002. Diakses 22 Agustus 2018
Kouidi, E. J., Grekas, D. M., & Deligiannis, A. P. Shafipour, V., Hatef, M., Behboodi, M., Esmaeili, R.,
2009. Effects of Exercise Training on Moosazadeh, M., Nursing, N., … Science,
Noninvasive Cardiac Measures in Patients H. 2017. Effect of home-based exercise on
Undergoing Long-term Hemodialysis: A Ran- functional ability of hemodialysis patients: a
domized Controlled Trial. American Journal systematic review and meta-analysis Vida,
of Kidney Diseases, 54(3), 511-521. https:// 5(2), 42-53. Diakses 15 Mei 2018
doi.org/10.1053/j.ajkd.2009.03.009. Diakses Shamseer, L., Moher, D., Clarke, M., Ghersi, D.,
15 Mei 2018 Liberati, A., Petticrew, M., … Whitlock, E.
Liao, M. T., Liu, W. C., Lin, F. H., Huang, C. F., 2015. Preferred reporting items for system-
Chen, S. Y., Liu, C. C., … Wu, C. C. 2016. atic review and meta-analysis protocols
Intradialytic aerobic cycling exercise allevi- (prisma-p) 2015: Elaboration and explanation.
ates inflammation and improves endothelial BMJ (Online), 349(January), 1-25. https://
progenitor cell count and bone density in he- doi.org/10.1136/bmj.g7647. Diakses 26 Sep-
modialysis patients. Medicine (United tember 2018
States), 95(27). https://doi.org/10.1097/ Wu, C. Y., Han, H. M., Huang, M. C., Chen, Y. M.,
MD.0000000000004134. Diakses 12 Mei Yu, W. P., & Weng, L. C. 2014. Effect of
2018 qigong training on fatigue in haemodialysis
Magnard, J., Deschamps, T., Cornu, C., Paris, A., & patients: A non-randomized controlled trial.
Hristea, D. 2013. Effects of a six-month Complementary Therapies in Medicine, 22(2),
intradialytic physical ACTIvity program and 244-250. https://doi.org/10.1016/
adequate NUTritional support on protein- j.ctim.2014.01.004. Diakses 15 Mei 2018.
energy wasting, physical functioning and
quality of life in chronic hemodialysis patients:
ACTINUT study protocol for a randomised
controlled trial. BMC Nephrology, 14(1).
https://doi.org/10.1186/1471-2369-14-259.
Diakses 12 Mei 2018
Maheshwari, V., Samavedham, L., Rangaiah, G. P.,
Loy, Y., Ling, L. H., Sethi, S., & Leong, T.
L. W. 2012. Comparison of toxin removal
outcomes in online hemodiafiltration and in-
tra-dialytic exercise in high-flux hemodialy-
sis: a prospective randomized open-label clini-
cal study protocol. BMC Nephrology, 13(1),
1. https://doi.org/10.1186/1471-2369-13-156.
Diakses 12 Mei 2018
Marinho, S. M., Carraro Eduardo, J. C., & Mafra,
D. 2017. Effet d'un programme d'exercice
de résistance sur les marqueurs osseux chez
des patients en hémodialyse. Science and
Sports, 32(2), 99-105. https://doi.org/10.1016/
j.scispo.2017.01.003. Diakses 15 Mei 2018
Moher, D. 2009. PRISMA 2009 Checklist PRISMA
2009 Checklist. PLoS Medicine. https://
doi.org/10.1371/journal.pmed1000097.
Diakses 26 September 2018
Parker, J. M., & Hill, M. N. 2017. A review of ad-
vanced practice nursing in the United States,
Canada, Australia and Hong Kong Special

Potrebbero piacerti anche