Documenti di Didattica
Documenti di Professioni
Documenti di Cultura
Abstract: Voluntary Counseling and Testing (VCT) is one of the early way to
detect HIV for people. The services include pre-test counseling, HIV testing, and
post-test counseling. The implementation of VCT service in Salatiga is’t optimal
yet, it’s provide by the decrease of VCT service visit in the whole public helath
center in Salatiga. This research intends to analyze the implementation of VCT
service by community health clinic. It’s a qualitative research which got by doing
deep interview to six main informants and fourteen triangulation informants. The
research variable includes analysis of the implementation of VCT service by the
health staff, based on aspects of communication, resources, disposition,
characteristic of the executive body and the aspects of economy, social, and
politic environment support. The outcome of the research shows that the service
implementation of VCT by public health center’s staff is still unsatisfactory. The
Matter is caused by the VCT teams of the whole public health center have no
case management, so tasks haven’t been shared by the case management.
Counselor in public health center hasn’t implemented the procedures completely
and even hasn’t SOP yet. The atitude of the health staff is felts less friendly and
make the patients reluctant to return again, even sometimes they’re expelled
from the public health center. The VCT team hasn’t been consistent in service
scheduling. Examination room is narrow and mixed with another infectious
disease that make the patients feel uncomfortable. Related to stigma of the
society that still considers percussion with the VCT service.
Key words: Voluntary Counseling and Testing, Public Health Center, Policy
Implementation
Literature: 7, 2008 – 2017
Deskripsi Jurnal
1. Tujuan Penulisan
Tulisan ini bertujuan untuk menganalisis imolementasi pelayanan VCT di
puskesmas di kota Salatiga.
2. Hasil Penulisan
Implementasi pelayanan VCT oleh pegawai puskesmas tidak memuaskan
Tim VCT s e l u r u h p u s k e s m a s t i d a k m e m i l i k i c a s e m a n a g e m e n t ,
sehingga tidak ada pembagian tugas yang baik
Konselor di puskesmas belum mengimplementasikan prosedur sepenuhnya dan
tidak memiliki SOP
Perilaku staf puskesmas kurang bersahabat dan membuat pasien tidak mau
kembali lagi, bahkan kadang mereka diusir dari puskesmas
Tim VCT belum memiliki jadwal pelayanan yang konstan
Ruang pemeriksaan sempit dan digabung dengan penyakit infeksius lainnya
sehingga pasien merasa kurang nyaman
Stigma masyarakat sehingga mereka takut dipersekusi karena pergi ke pelayanan
VCT
3. Kesimpulan
Implementasi pelayanan VCT di Puskesmas belum optimal
sehingga diperlukan pembentukan SOP dan pelatihan konselor
sehingga dapat meningkatkan pelayanan VCT.
Telaah Jurnal
1. Gaya dan Sistematika Penulisan
Sistematika tersusun dengan baik dan jelas, mulai dari judul artikel,
nama penulis, abstrak, pendahuluan, hasil dan pembahasan dan
kesimpulan.
Tata bahasa yang digunakan dalam jurnal ini cukup mudah dipahami
2. Judul
Judul artikel cukup jelas, d a n tidak ambigu.
Judul cukup menarik
Judul tidak melebih jumlah kata maksimal (hanya 12 kata)
Bahasa yang digunakan baku dan mudah dipahami
3. Penulis
Penulis dari artikel ini ada 3 orang, diantaranya berasal dari:
- Bagian Administrasi dan Kebijakan Kesehatan, Fakultas Kesehatan
Masyarakat Universitas Diponegoro Penulisan nama sudah benar
karena gelar akademik tidak dicantumkan
5. Jumlah kata pada abstrak yaitu 250 kata sesuai dengan batas yang ditentukan.
6. Pendahuluan
Pendahuluan terdiri dari 11 paragraf dan telah menjelaskan permasalahan
dengan baik
Permasalahan meliputi:
- Provinsi Jawa Tengah masuk dalam peringkat ke-5 (lima) untuk kasus
HIV/AIDS di Indonesia
- Jawa Tengah pada tahun 1987 sampai dengan tahun 2016 dilaporkan sebanyak
20.132 kasus, dengan HIV sebanyak 14.690 kasus dan AIDS sebanyak 5.442
kasus
- Dilihat dari banyaknya kasus HIV dan AIDS di Kota Salatiga, diperluka
penanggulangan secepatnya agar tidak semakin bertambah lagi kasus baru
terkait HIV/AIDS
- Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 74 Tahun
2014 tentang Pedoman Pelaksanaan Konseling dan Tes HIV, dilakukan dalam
rangka penegakan diagnosis HIV dan AIDSuntuk mencegah sedini mungkin
terjadinya penularan atau peningkatan kejadian infeksi HIV dan pengobatan
lebih dini
7. Metode
Pada tulisan ini jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif.
Sementara pengolahan data dilakukan dengan menggunakan metode
analisis deskripsi isi (content analysis)..
8. Hasil Penulisan
Hasil penulisan disampaikan secara terstruktur
Artikel ini mencantumkan data yang didapat secara lengkap dan terperinci
sehingga menunjukan gambaran yang ada di puskesmas
9. Literatur Review
Penyusunan literatur berdasarkan sistem Vancouver
Bahan yang digunakan benar, ringkas dan efektif
Pada jurnal ini tidak ada rujukan yang lebih lima tahun sebelum penulisan
artikel
10. Pertimbangan Etis
Tidak dicantumkan
11. Kekurangan Jurnal
Penulis tidak mencantumkan kekurangan dari penelitian ini
12. Kesimpulan dan Saran
Kesimpulan jelas dan dapat dipahami
Peneliti memberikan rekomendasi pada instansi lain yang terkait yang
berhubungan dengan penulisan artikel
Jurnal mencantumkan saran yang merupakan harapan peneliti
13. Daftar Pustaka
Referensi menggunakan literatur dari jurnal dan buku ajar.
Tidak terdapat daftar kepustakaan lebih dari lima tahun sebelum penulisan
Jumlah daftar pustaka berjumlah 7 buah
Aturan penulisan daftar pustaka sudah sesuai dengan sistem vancouver