Documenti di Didattica
Documenti di Professioni
Documenti di Cultura
1
ISSN: 1693-5683
Abstract: Dispensing error is not uncommon in the medication proccess. Otomatisation of outpatient
pharmacy services decrease the incidence of dispensing error, as well as improving the efficiency of
picking, packing and labeling process. Since August 2014 an automated dispensing machine was installed
in outpatient pharmascy Bethesda Hospital Yogyakarta, integrated with electronic prescribing and
hospital information system. The objective of the study was to evaluate the impact of automated dispensing
machine on the dispensing error at outpatient pharmacy Services using before and after study method. The
procentage of drugs deliver by automated dispensing machine at the third and sixth month of
implementation was 46% and 59%. Failure mode and effeect analysis of dispensing process done before
the implementation, and the integration with electronic prescription and hospital information system, as
well as the development of smart pack is the key of successed. The average of medications picked after the
implementation of automated dispensing machine was (37,915.33 ± 3,160.12), higher than before
implementation (36,812.67 ± 2,890.81), but not significant. The average of dispensing error after
implementation (15,67 ± 6,28) was reduced significantly (p<0,05) than before (50.33 ± 34.47). The most
frequent type of dispensing error were wrong quantity dispensed, wrong drug dispensed and wrong
strength dispensed. The implementation of automated dispensing machine significantly reduce the
incidence of dispensing error. Further investigaation needed to know the incidence of dispesning error
cause by the machine and manual and factors that influenced.
Salah satu bentuk medical error yang paling Sejak bulan Agustus 2014 di farmasi rawat
sering terjadi adalah medication error (Koo et al., jalan Instalasi Farmasi Rumah Sakit Bethesda
2012) melaporkan kejadian medication error mulai diterapkan automated dispensing machine.
sebesar 41,1%, sebanyak 39,9% berpotensi Tujuan utama penerapan automated dispensing
menyebabkan kerugian serius dan sebagian besar machine ini adalah untuk menurunkan kejadian
(93,5%) sebenarnya kejadian tersebut dapat medication error dan mengurangi lama waktu
dicegah. Penelitian di Australia didapatkan 190.000 tunggu pasien di farmasi rawat jalan. Penelitian ini
pasien di rawat inap berkaitan dengan medication bertujuan untuk mengevaluasi khususnya dampak
error per tahun dan menghabiskan biaya 660 juta penerapan automated dispensing machine terhadap
dolar (Roughead and Semple, 2009). kejadian medication error di farmasi rawat jalan.
Dispensing error merupakan permasalahan
yang banyak terjadi dalam proses pengobatan. METODE PENELITIAN
Flynn et al. (2003) melaporkan terjadinya 4 Jenis penelitian ini adalah eksperimental semu
kesalahan untuk setiap 250 resep. Beso et al. (2005) dengan rancangan penelitian before and after (pre
melaporkan kejadian dispensing error sebesar 2% and post test design). Penelitian ini dilakukan di
pada farmasi rumah sakit, sementara Sanchez farmasi rawat jalan Instalasi Farmasi Rumah Sakit
(2013) melaporkan kejadian dispensing error 4,58 Bethesda Yogyakarta pada bulan Juni-Juli 2015.
per 1000 item dispensed. Subyek penelitian ini adalah resep pasien
Institusi pelayanan kesehatan menyadari rawat jalan di Rumah Sakit Bethesda yang dilayani
pentingnya melakukan perubahan dan menemukan di farmasi rawat jalan pada bulan Pebruari sampai
solusi yang baik untuk menurunkan kejadian Juli 2014 dan pada bulan Oktober 2014 sampai
medication error. Untuk meningkatkan kualitas Maret 2015. Kriteria inklusi adalah semua resep
pelayanan, meminimalkan risiko kesalahan yang dari semua klinik. Kriteria eksklusi adalah semua
dibuat oleh faktor manusia, meningkatkan kapasitas resep racikan.
pelayanan dan efisiensi maka pemanfaatan Variabel independen pada penelitian ini
tehnologi informasi penting untuk dilakukan. adalah penerapan automated dispensing machine.
Pemanfaatan robot untuk menggantikan peran Variabel dependen pada penelitian ini adalah
manusia dalam proses pelayanan pengobatan sudah dispensing error. Variabel perancu pada penelitian
banyak digunakan. Salah satu yang digunakan ini adalah jumlah item obat dan asal poliklinik.
adalah penerapan automated dispensing machine Luaran pada penelitian ini adalah dampak
(Lakshmi et al., 2014). penerapan automated dispensing machine terhadap
Penelitian-penelitian yang berkaitan dengan kejadian dispensing error yang dapat dicegah,
penerapan automated dispensing machine masih yaitu yang terjadi sebelum obat keluar dari farmasi
terbatas dan kurang konklusif. Tsao et al. (2014) rawat jalan. Dispensing error yang ditemukan dan
mendapatkan bahwa automated dispensing device dilaporkan setelah obat keluar dari farmasi rawat
memiliki potensi menurunkan medication error dan jalan tidak digunakan sebagai luaran karena
meningkatkan efisiensi yang terbatas. Potensi kejadiannya jarang dan kesulitan untuk
tersebut sangat tergantung pada institusi yang mendapatkan data bahkan mungkin tidak
menerapkan dan seberapa baik diintegrasikan didapatkan data tersebut.
dengan proses distribusi obat. Ong et al. (2014) Angka insiden dispensing error sebelum dan
melakukan evaluasi terhadap dampak drug sesudah penerapan automated dispensing machine
dispensing system terhadap keamanan dan efisiensi diperoleh dengan menghitung jumlah kejadian
di farmasi rawat jalan mendapatkan bahwa dispensing error dengan jumlah item obat yang
penerapan drug dispensing system meningkatkan dilayani pada periode tersebut. Analisa deskriptif
keamanan proses kerja farmasi dan meminimalkan terhadap jumlah, mean dan standar deviasi
kesalahan akibat faktor manusia dan meningkatkan kejadian dispensing error. Perbedaan insidensi
efisiensi. dispensing error sebelum dan sesudah penerapan
automated dispensing machine dianalisis dengan membutuhkan 2 chanel maka saat ini jumlah item
menggunakan chi square test. obat yang dilayani oleh alat ini adalah 600 item
obat. Pengisian ulang item obat ke dalam alat ini
HASIL DAN PEMBAHASAN dilakukan dengan menggunakan sistem barcode
Penerapan Automated Dispensing Machine untuk meminimalkan terjadinya kesalahan. Setiap
Automated dispensing machine mulai item obat tablet yang dimasukkan ke dalam alat ini
diterapkan di farmasi rawat jalan sejak bulan dikemas dalam suatu kemasan yang disebut “smart
Agustus 2014, melayani resep permintaan obat dari pack”, yaitu kemasan obat yang berisi item obat
seluruh klinik yang ada di rumah sakit. Untuk dengan jumlah tertentu yang dibuat berdasarkan
meminimalkan risiko kegagalan dalam hasil evaluasi terhadap riwayat jumlah obat
implementasi alat ini, dilakukan disain ulang proses tersering yang diminta oleh dokter. Dokter
dispensing obat di farmasi rawat jalan membuat resep secara elektronik dengan memilih
menggunakan automated dispensing machine item obat dan jumlah obat yang bisa dilayani oleh
dengan menggunakan metode failure mode and automated dispensing machine. Evaluasi terhadap
effect analysis (FMEA). Alat ini diberi nama “Si cakupan pelayanan alat ini yang dilakukan pada
Slamet” dengan harapan menjadi mesin penyelamat bulan ke-tiga dan ke-enam setelah penerapan alat
bagi farmasi rawat jalan untuk mengatasi 3 ini mendapatkan cakupan sebesar 46% dan 59%.
permasalahan utama pelayanan farmasi rawat jalan Peresepan elektronik di rawat jalan sudah
yaitu masalah medication error, waktu tunggu yang dimulai sejak tahun 2009. Di setiap ruang periksa
lama dan keterbatasan sumber daya manusia dokter disediakan komputer untuk membuat resep
disamping keterbatasan ruang pelayanan. elektronik yang terintegrasi dengan sistem
Automated dispensing machine ini terdiri dari 2 informasi rumah sakit. Automated dispensing
bay, setiap bay terdiri dari 16 kolom dan 23 baris machine juga terintegrasi dengan program
sehingga kapasitas alat ini adalah 730 chanel. peresepan elektronik dan sistem informasi rumah
Karena ada beberapa item obat yang lebar dan berat sakit.
Tabel 1. Karakteristik Dasar Subyek Penelitian dan Perbedaan Rerata Jumlah Item Obat dan
Dispensing Error Per Bulan Sebelum dan Setelah Penerapan Automated Dispensing Machine
Sebelum implementasi Setelah implementasi
automated dispensing automated dispensing p
machine machine
Asal resep Semua klinik Semua klinik
Rerata jumlah item
36.812,67 ± 2.890,812 37.915,33 ± 3.160,122 0,542
obat per bulan
Rerata dispensing
50,33 ± 34,477 15,67 ± 6,282 0,036
error per bulan
40000
35000
30000
25000
20000
15000
10000
5000
0
peb'14 mar apr mei jun jul agt sept okt nop des 15-Jan peb mar
Jumlah item obat perbulan 39432 38782 38543 37779 33708 32632 38124 38757 38764 32712 37227 42557 38253 37979
menunjukkan kejadian dispensing error setiap 69,78%. Jenis dispensing error yang menurun
bulan. Tabel 2 menunjukkan rerata kejadian banyak akibat penerapan automated dispensing
dispensing error per bulan menurut jenis dan machine adalah wrong drug dispensed dan wrong
prosentase dampak perubahan jenis dispensing quantity dispensed.
error. Automated dispensing machine didisain antara
Rerata jumlah item obat per bulan yang lain untuk membuat proses filling terhadap setiap
dilayani farmasi rawat jalan setelah penerapan resep dan permintaan obat terpusat. Tujuan
automated dispensing machine lebih tinggi, tetapi penggunaan automated dispensing machine dalam
dari analisis statistik beda rerata jumlah item obat proses pelayanan obat terutama untuk peningkatan
perbulan sebelum dan setelah penerapan automated pelayanan terhadap pasien, memberikan pelayanan
dispensing machine tidak berbeda secara bermakna yang aman dan bermutu serta mengoptimalkan
(p>0,05). Rerata kejadian dispensing error per penggunaan sumber daya yang ada sehingga
bulan sebelum penerapan automated dispensing didapatkan pelayanan yang efisien.
adalah 50,33 ± 34,477, sedangkan rerata kejadian Farmasi rawat jalan rumah sakit Bethesda
dispensing error setelah penerapan automated mempunyai 3 permasalahan mendasar berkaitan
dispensing machine adalah 15,67 ± 6,282. Rerata dengan pelayanannya yaitu keterbatasan sumber
kejadian dispensing error setelah penerapan daya manusia, kejadian medication error yang
automated dispensing machine lebih rendah dan tinggi dan waktu tunggu yang lama. Hal ini sangat
analisis statistik menunjukkan rerata kejadian mempengaruhi kepuasan pelanggan terhadap
dispensing error sebelum dan sesudah penerapan pelayanan farmasi rawat jalan. Penambahan
automated dispensing machine berbeda secara sumber daya manusia adalah hal yang mudah
bermakna (p<0,05). dilakukan tetapi merupakan investasi yang mahal,
Penerapan automated dispensing machine pada oleh sebab itu bukan merupakan prioritas
penelitian ini berhasil meminimalkan terjadinya pemecahan masalah. Beberapa upaya dilakukan
jenis dispensing error yaitu salah dosis di label, untuk mengoptimalkan sumber daya manusia yang
salah nama pasien di label, salah nama pada label ada khususnya dalam upaya meminimalkan
(menurun 100%). Selain itu kejadian jenis kejadian medication error. Pelatihan tentang
dispensing error yang juga menurun cukup besar keselamatan pasien diberikan kepada semua
adalah salah aturan pakai di label (84,21%), salah petugas farmasi. Untuk meningkatkan
nama obat di label (83,33%), salah pasien (80%), kewaspadaan petugas terhadap keselamatan pasien
salah obat (79,45%), salah jumlah obat (66,67%) maka beberapa obat yang termasuk LASA (looks
dan salah kekuatan atau dosis obat (45%). alike sound alike) ditampilkan di screen saver
Item obat yang dilayani farmasi rawat jalan tiap-tiap komputer.
sebelum penerapan automated dispensing machine Sejak tahun 2009 mulai diterapkan peresepan
pada penelitian ini berasal dari klinik yang sama elektronik di rawat jalan. Peresepan elektronik
dengan setelah penerapan automated dispensing menyebabkan kemungkinan kesalahan pembacaan
machine. Rerata jumlah item obat yang dilayani tulisan dokter berkurang. Ketika dokter
farmasi rawat jalan setelah penerapan automated menuliskan resep di komputer maka dia juga
dispensing machine lebih tinggi dibandingkan menulis label yang akan ditempelkan di obat
sebelum penerapan automated dispensing machine, sehingga apa yang tertulis di label benar-benar
tetapi perbedaan ini tidak bermakna secara statistik. merupakan apa yang dokter minta. Karena label
Hal ini menunjukkan bahwa karakteristik dasar selalu akurat sesuai dengan yang diminta dalam
subyek penelitian tidak terdapat perbedaan antara resep maka kejadian transcription error tidak
sebelum dan sesudah penerapan automated terjadi lagi.
dispensing machine. Apakah upaya-upaya tersebut sukses
Pada penelitian ini didapatkan rerata kejadian menurunkan kejadian medication error? Ternyata
dispensing error per bulan setelah penerapan tidak. Data tahun 2013 menunjukkan bahwa
automated dispensing machine jauh lebih rendah. terdapat 584 kejadian medication error, paling
Penerapan automated dispensing machine mampu banyak adalah kesalahan jumlah obat (157
menurunkan kejadian dispensing error sebesar kejadian) kemudian kesalahan dosis (116 kejadian)
dan kesalahan jenis obat yang diberikan (90 pasien untuk terus mengupayakan aspek
kejadian). Pertumbuhan resep yang melebihi keselamatan dan keamanan pelayanan.
kapasitas produksi, resep yang menumpuk, beban Pada penelitian ini salah satu kunci sukses
kerja yang berat, kelelahan, tuntutan pasien penurunan kejadian dispensing error adalah
membuat petugas tertekan dan merupakan akar diintegrasikannya peresepan elektronik dengan
masalah terjadinya medication error. Diperlukan sistem dispensing otomatis serta sistem informasi
langkah breakthrough yang secara signifikan dapat rumah sakit. Hal ini sesuai dengan penelitian yang
memberikan dampak perbaikan. dilakukan oleh Beard dan Smith (2013). Kesalahan
Setiap tahap proses pengobatan, yaitu tahap dalam proses transcribing bisa berkurang dengan
peresepan (prescribing), transcribing, dispensing diterapkannya peresepan elektronik. Data umum
dan administering, memiliki potensi untuk terjadi pasien tidak perlu ditulis ulang karena sudah
medication error. Faktor manusia sebagai penyebab terintegrasi dengan sistem informasi rumah sakit.
terjadinya dispensing error tidak jarang terjadi. Tenaga farmasi cukup melakukan validasi
Automated dispensing machine dapat menurunkan terhadap resep yang masuk, tidak perlu
kejadian dispensing error karena kemampuannya menghabiskan banyak waktu untuk membaca
menggantikan peran petugas dalam proses filling tulisan dokter dalam resep yang sering tidak jelas
untuk memenuhi permintaan setiap resep, mulai atau konfirmasi kepada dokter kalau menjumpai
dari mengambil obat sesuai item obat, bentuk kesulitan. Begitu proses validasi selesai dilakukan
sediaan, kekuatan, jumlah obat dan labeling. maka langsung mencetak billing dan label,
Automated dispensing machine mampu automated dispensing machine langsung
menyediakan informasi yang akurat, mudah diakses menjalankan tugasnya untuk proses filling. Itu
dengan cepat untuk memenuhi permintaan sebabnya kesalahan dalam hal jenis obat, jumlah
pelayanan obat karena obat-obat tersebut siap obat maupun kekuatan obat yang dilayankan
tersedia untuk diakses dalam keadaan yang sangat menurun.
terkontrol keamanannya. Salah satu permasalahan yang juga dijumpai
Kajian disain ulang proses dispensing farmasi adalah bervariasinya jumlah obat yang diminta
rawat jalan menggunakan automated dispensing oleh dokter untuk setiap item obat yang
machine dengan metode FMEA dilakukan oleh diresepkan. Hal ini menyebabkan cakupan item
suatu tim yang dibentuk oleh manajemen untuk obat yang dilayani oleh automated dispensing
meminimalkan kemungkinan kegagalan dalam machine rendah karena sedikit yang siap tersedia
penerapan alat ini. Hal ini merupakan salah satu di dalam alat. Ong et al. dalam penelitiannya
faktor penting yang diambil manajemen dengan mendapatkan bahwa rerata obat yang dilayani oleh
melakukan kajian mendalam yang bisa membuat automated dispensing machine hanya 21,067%
berhasil ketika alat ini diimplementasikan. Dengan meskipun alat tersebut sudah diimplementasikan
demikian semua faktor yang bisa menyebabkan selama 2 tahun. Untuk mengatasi hal ini maka
kegagalan teridentifikasi dan jalan keluar untuk dikembangkan smart pack, yaitu kemasan-
mengatasi faktor tersebut ditetapkan. Komitmen kemasan yang dibuat berdasarkan hasil evaluasi
pimpinan dengan terlibat sejak awal dalam proses terhadap item obat dan jumlah tiap item obat yang
persiapan sampai implementasi dan dukungan paling banyak diresepkan. Pengembangan smart
penuh sangat penting dan membuat keberhasilan pack ini merupakan salah satu inovasi yang
penerapan alat ini. dilakukan rumah sakit ini yang membedakan
Manajemen memberi nama alat ini “Si Slamet” dengan penggunaan alat ini di tempat lain.
yang berarti selamat menunjukkan kuatnya Evaluasi pada bulan ke-tiga dan ke-enam setelah
perhatian manajemen terhadap masalah keselamatan penerapan alat ini didapatkan bahwa obat yang
dan keamanan dalam setiap proses pelayanan dilayani masing-masing sebesar 46% dan 59%.
pasien. Keselamatan dan keamanan pelayanan Hal ini kemungkinan juga disebabkan oleh
merupakan hal mendasar yang dibutuhkan oleh penerapan peresepan olektronik yang sudah
setiap pasien. Dengan diberi nama “Si Slamet” bisa dilaksanakan selama lebih dari 5 tahun.
mengingatkan semua petugas, manajemen dan Pada penelitian ini rerata kejadian dispensing
error perbulan selama 6 bulan sebelum dan 6
bulan sesudah penerapan automated dispensing dispensing error yang juga menurun cukup besar
machine menurun dari rerata 50,33 ± 34,477 adalah salah aturan pakai di label (84,21%), salah
perbulan menjadi 15,67 ± 6,282 atau angka kejadian nama obat di label (83,33%), salah pasien (80%),
dispensing error (jumlah kejadian dispensing error salah obat (79,45%), salah jumlah obat (66,67%)
per 100.000 item obat yang dilayani) dari 136,73 dan salah kekuatan atau dosis obat (45%). Dampak
menjadi 41,32. Hal ini sesuai dengan penelitian penerapan automated dispensing machine terhadap
yang dilakukan oleh Fitzpatick et al. (2005) yang penurunan jenis dispensing error pada penelitian
melakukan evaluasi penerapan automated ini jauh lebih besar dibandingkan penelitian dari
dispensing machine di farmasi rumah sakit, Fitzpatrick et al. yang endapatkan penurunan
mendapatkan bahwa secara keseluruhan alat ini sebesar 45% yaitu pada penurunan kejadian
menurunkan angka kejadian dispensing error dispensing error salah kekuatan atau dosis obat.
sebesar 104,9 kejadian per 100.000 item obat yang Hal ini disebabkan karena sudah terintegrasinya
dilayani atau menurunkan 16% kejadian automated dispensing machine dengan peresepan
dibandingkan dengan sebelum penerapan alat elektronik dan sistem informasi rumah sakit.
tersebut. Pada penelitian tersebut kesalahan Faktor dukungan para klinisi yang besar dalam
instruksi pada label bukannya turun tetapi justru menggunakan resep elektronik dan semakin
semakin meningkat yaitu sebesar 35%, disebabkan banyaknya cakupan item obat yang dilayani oleh
produksi label tersebut tidak terintegrasi dengan alat alat tersebut menjadi kunci keberhasilan penerapan
atau sistem informasi rumah sakit tetapi masih automated dispensing machine ini dalam
dilakukan oleh petugas. Oleh sebab itu total menurunkan angka kejadian dispensing error.
penurunan kejadian dispensing error setelah
penerapan alat terebut hanya 16%. Pada penelitian KESIMPULAN
kami penurunan total kejadian dispensing error bisa Penerapan automated dispensing machine
mencapai 69,78% karena sudah digunakannya menurunkan kejadian dispensing error secara
peresepan elektronik sehingga kesalahan instruksi bermakna.
pada label sedikit terjadi dan faktor banyaknya item Perlu dikembangkan lebih lanjut penerapan
obat yang dilayani oleh automated dispensing automated dispensing machine tidak hanya di farmasi
machine (sampai 59%) menjadi faktor yang rawat jalan tetapi juga di farmasi rawat inap. Perlu
berperan terhadap pencapaian hasil tersebut. penelitian lebih lanjut yang lebih rinci meneliti dan
memisahkan kejadian dispensing error yang
Pada penelitian ini didapatkan bahwa jenis
disebabkan oleh proses filling manual dan otomatis
dispensing error yang banyak terjadi adalah salah serta faktor-faktor apa yang mempengaruhi sehingga
obat, salah jumlah obat, salah bentuk sediaan. Hal bisa diambil langkah-langkah strategis untuk lebih
ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh meminimalkan terjadinya dispensing error.
James et al. (2009), melakukan evaluasi literature
dari data elektronik dari tahun 1966 sampai tahun DAFTAR PUSTAKA
2008 mendapatkan bahwa jenis dispensing error Beard, R.J., Smith, P., 2013. Integrated electronic
yang paling umum terjadi adalah salah obat, salah prescribing and robotic dispensing: a case
dosis dan salah jumlah atau bentuk sediaan. Beban study. Springer Plus, 2, 295.
kerja yang tinggi, adanya gangguan ketika sedang Beso, A., Franklin, B.D., Barber, N., 2005. The
menjalankan tugas (interupsi) dan pencahayaan di Frequency and Potential Causes of Dispensing
tempat kerja yang tidak memadai berperan Errors in A Hospital Pharmacy. Pharm World
meningkatkan kejadian dispensing error. Sanchez Sci, 27,182-90.
(2013) pada penelitiannya mendapatkan jenis Fitzpatrick, R., Cooke, P., Southall, C., Kauldhar,
dispensing error yang paling sering terjadi adalah K., Waters, P., 2005. Evaluation of an
salah dosis diikuti salah jumlah dan salah obat. automated dispensing system in a hospital
Penerapan automated dispensing machine pada pharmacy dispensary. The Pharmaceutical
penelitian ini berhasil meminimalkan terjadinya Journal, 275, 763-5.
jenis dispensing error yaitu salah dosis di label, Flynn, E.A., Barker, K.N., Carnahan, B.J., 2003.
salah nama pasien di label, salah nama pada label National Observational Study of Prescription
(menurun 100%). Selain itu kejadian jenis