Sei sulla pagina 1di 9

JURNAL ILMIAH RANGGAGADING

Volume 12 No. 2, Oktober 2012 : 110 - 118

ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI PENDANAAN


MUDHARABAH DALAM KAITANNYA DENGAN
PSAK 105 PADA PT. BANK JABAR BANTEN SYARIAH

Oleh
Annaria M Marpaung dan Siti Ita Rosita
Dosen Tetap Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Kesatuan Bogor

ABSTRACT
Existence of Syariah Bangking to be especially beneficial amid the unstable economic conditions after the
global crisis. Where the Syariah Bangking largely able to demonstrate the existence of national economic
growth. Regulators see it as BI (Bank Indonesia) continues its efforts to encourage the growth of Syariah
Banking to Syariah Bangking can further contribute to the national economy.
This study aimed to analyze how the accounting treatment funding at a Banking Mudharabah Syariah.
Note that funding is one source Mudharabah third party funds. Analyzes were conducted to determine and
assess whether in practice these deals are done related to funding in accordance with the principle of
Mudharabah Syariah is PASK Syariah . DSN MUI fatwa, and policies set by BI. Authors doing
research at PT. Bank Jabar Banten Syariah Bogor Branch office located at Simpang Warung Jambu
No.9-10 Jl. Raya Bogor Pajajaran 21.
From the results of research conducted at PT. Bank Jabar Banten Syariah Bogor Branch offerings indicates
that a transaction is derived from the products offered funding mudharabah basically become a major
revenue source third party funding, which if it is observed by the bank management will greatly assist the
growth of Banks in the future in an effort to increase in revenue. But the main concern is how the accounting
treatment in the financial statements, in order to fulfill the terms and conditions apply. In general PT.
Bank Jabar Banten Syariah Bogor Branch has implemented the provisions applicable to the products run
on Syariah.
The analysis in this study indicate that PT. Bank Jabar Banten Syariah Branches Bogor have been
recorded and reported financing transactions Mudharabah accordance with applicable regulations, namely
PASK No.105. Therefore, encouraged to PT. Bank Jabar Banten Syariah should always follow the
development of Islamic Financial Accounting Standards, DSN MUI fatwa related to financing
transactions Mudharabah.

Keywords : Accounting funding mudharabah, PASK 105.

PENDAHULUAN runtuhnya kekhalifahan Islam beberapa abad


yang lalu, telah ikut mengubur ajaran, praktik,
Ilmu ekonomi sudah lama berkembang dan juga kajian tentang ekonomi Islam di
hingga saat ini, dan bahkan semakin pesat. masyarakat. Berbagai krisis ekonomi yang
Begitu pula dengan ilmu ekonomi Islam, semakin sering melanda kegiatan
sudah ada sejak abad ke-20. Namun, perekonomian di dunia telah pula
Jurnal Ilmiah Ranggagading, Vol. 12 No. 2, Oktober 2012

mengundang berbagai kegiatan ilmiah yang rekening investasi (deposan) dan juga dengan
mencari sistem ekonomi alternatif dari pembiayaan mudharabah. Dalam hal yang
sistem ekonomi yang berlaku dewasa ini. lain, entitas-entitas keuangan syariah bisa
Semenjak itu berbagai kajian dilakukan juga melaksanakan suatu peranan ganda
oleh seluruh pakar ekonomi yang berasal dari dalam memberikan pembiayaan mudharabah,
Negara-negara Islam maupun yang berasal yakni sebagai pengelola dana dari para
dari Negara-negara maju seperti Amerika pemegang rekening investasi dan sebagai
dan Inggris. Bukan hanya kajian dari sisi agen. Meskipun demikian di dalam
landasan konseptual dan penerapan fikihnya, pembukuan perlakuan akuntansinya berbeda,
namun juga berkaitan langsung dari sisi yakni satu sebagai pengelola dana dengan
manajemen operasional, khususnya dalam para pemegang rekening investasi dan satu
hal pendokumentasian transaksi syariah. lagi sebagai penyedia dana dengan para
Semakin berkembang pesatnya kegiatan penerima pembiayaan mudharabah.
ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia Perbedaan ini merupakan dasar untuk
dapat dilihat dari semakin banyaknya entitas menentukan ruang lingkup entitas-entitas
keuangan yang didirikan, yang menganut keuangan syariah sebagai penyedia dana yang
prinsip konvensional maupun yang harus bertanggung jawab.
menganut prinsip syariah. Penelitian ini bertujuan untuk :
Entitas keuangan syariah yang telah 1. Mengetahui sumber pendanaan
berdiri di Indonesia antara lain : Bank mudharabah pada PT. Bank Jabar
Umum syariah, Bank Perkreditan Rakyat Banten Syariah.
Syariah, Koperasi Syariah, Asuransi Syariah, 2. Mengetahui perlakuan akuntansi
dan Unit Usaha Syariah. Kegiatan usaha atau pendanaan mudharabah pada PT. Bank
aktivitas-aktivitas yang dilakukan oleh entitas Jabar Banten Syariah.
keuangan syariah tidak jauh berbeda dengan 3. Mengetahui kesesuaian perlakuan
entitas keuangan konvensional. Keduanya akuntansi pada PT. Bank Jabar Banten
sama-sama menghimpun dana dari Syariah dengan PSAK 105.
masyarakat, lalu menyalurkannya kembali
kepada masyarakat melalui berbagai macam METODOLOGI PENELITIAN
kegiatan seperti : investasi, kredit, jual-beli,
pinjam-meminjam, titipan, gadai, dll. Pendekatan penelitian ini dilakukan
Salah satu keunikan Entitas Keuangan dengan cara Riset Kepustakaan dan Riset
Syariah adalah prinsip bagi hasil, khususnya Lapangan.
mudharabah. Mudharabah merupakan 1. Riset Kepustakaan
transaksi yang harus dilaksanakan atas dasar Riset kepustakaan adalah penelitian yang
kepercayaan diantara dua belah pihak. dilakukan secara teoritis dengan
Kepercayaan harus didasari dengan mempelajari literatur-literatur atau
penerapan akidah, akhlaq, dan moral sesuai meneliti dari buku-buku yang ada dan
dengan ketentuan syariah. Para pelaku bacaan lainnya yang mempunyai relevansi
mudharabah khususnya pengelola dana harus dengan masalah yang akan dibahas, oleh
dapat memahami dan mengimplementasikan karena itu penulis berpegang pada teori-
dengan sungguh-sungguh dan penuh teori yang ada dalam buku untuk
tanggung jawab. Tanpa dilandasi sifat itu, mendapatkan suatu kesimpulan.
prinsip mudharabah sulit untuk dilaksanakan, 2. Riset Lapangan
misalnya dalam menentukan hasil usaha. Riset lapangan adalah penelitian yang
Unsur mudharabah adalah ditentukannya dilakukan langsung mendatangi objek
keberadaan kedua belah pihak, yaitu disatu yang akan diteliti antara lain:
pihak sebagai penyedia dana dan pihak a. Pengamatan (Observasi)
lainnya sebagai orang yang ahli dalam Suatu teknik pengumpulan data yang
pekerjaan atau usaha. Entitas-entitas dilakukan dengan mengadakan
keuangan syariah menggunakan prinsip pengamatan langsung terhadap segala
mudharabah dengan para pemegang sesuatu yang berhubungan dengan

111
MARPAUNG dan ROSITA, Analisis Perlakuan Akuntansi Pendanaan Mudharabah

objek peneliti, tujuan observasi adalah tertentu. Tabungan ini merupakan investasi
untuk mengetahui situasi dan kondisi yang berprinsip mudharabah (bagi hasil)
perusahaan. yang dapat dipergunakan oleh bank (mudharib)
b. Wawancara (Interview) dengan imbalan bagi hasil si pemilik dana
Suatu teknik pengumpulan data (shahibul maal).
dengan cara melakukan tanya jawab Anatomi Produk :
secara lisan langsung melalui pihak- a. Nasabah (shahibul maal)
pihak yang berkepentingan dengan menginvestasikan dananya di bank
permasalahan yang akan (mudharib).
dikembangkan dalam penelitian, b. Bank menerima dana (maal) dari
sehingga data yang diperoleh menjadi nasabah (shahibul maal) berdasarkan
lebih jelas dan akurat. prinsip mudharabah.
c. Nasabah harus memberikan persetujuan
HASIL DAN PEMBAHASAN kepada bank untuk mengelola
keseluruhan dananya dalam kegiatan
Produk/Jasa Yang Menjadi Sumber operasional bank dengan
Pendanaan Mudharabah Pada PT. Bank menandatangani Aplikasi Pembukaan
Jabar Banten Syariah Cabang Bogor Rekening dan Akad Mudharabah.
d. Bank dan pihak ketiga menyetujui
Dalam kegiatan usahanya, PT. Bank pembagian keuntungan dari hasil
Jabar Banten Syariah menawarkan investasi dana berdasarkan nisbah yang
bermacam-macam produk, dimana produk- telah disepakati.
produk tersebut merupakan produk-produk e. Bank memberikan imbalan bagi hasil
yang berlandaskan prinsip syariah. Dana kepada nasabah/investor sesuai dengan
pihak ketiga (DPK) merupakan sumber besarnya nisbah yang telah disepakati.
pendanaan utama bagi PT. Bank Jabar Keunggulan Tabungan Mudharabah :
Banten Syariah. Dana masyarakat yang a) Dana aman dan terjamin (diikutsertakan
dihimpun terdiri dari Giro wadiah, Tabungan dalam program penjaminan pemerintah)
wadiah, Giro mudharabah, Tabungan b) Transaksi penyetoran dan penarikan
mudharabah, dan Deposito mudharabah. tunai real time online di seluruh kantor
Namun, dalam hal ini penulis hanya cabang
membatasi pada produk yang menjadi c) Dengan fasilitas kartu ATM PT. Bank
sumber pendanaan berprinsip mudharabah Jabar Banten Syariah, akan memberikan
saja. manfaat bagi transaksi nasabah seperti :
Pada akhir tahun 2010, jumlah dana 1) Kemudahan tarik tunai dilebih dari
masyarakat yang berhasil dihimpun PT.Bank 13.000 ATM berlogo ATM
Jabar Banten Syariah tercatat Rp. 1.321,76 bersama
milyar meningkat 110% dari posisi 5 Mei 2) Bebas biaya tarik tunai diseluruh
2010 sebesar Rp. 629 milyar. Pada 31 jaringan ATM bersama
Desember 2010, komposisi DPK PT. Bank 3) Bebas biaya administrasi ATM
Jabar Banten Syariah terdiri dari deposito bulanan
berjangka mudharabah sebesar Rp. 981,92 4) Tersedia fasilitas autodebet
milyar (74,29%), giro dan tabungan sebesar pembayaran zakat atas bagi hasil.
Rp. 339,84 milyar (25,71%). (b) Deposito Mudharabah
Berikut penulis sajikan produk-produk Deposito Syariah adalah simpanan yang
yang menjadi sumber pendanaan penarikannya hanya dapat dilakukan pada
mudharabah pada PT. Bank Jabar Banten waktu tertentu berdasarkan perjanjian antara
Syariah Cabang Bogor : nasabah dan bank. Produk deposito pada PT.
(a) Tabungan Mudharabah Bank Jabar Banten Syariah Cabang Bogor ini
Tabungan dengan prinsip mudharabah berdasarkan Akad Mudharabah Mutlaqah.
termasuk ke dalam jenis investasi pada bank Prinsip Mudharabah Mutlaqah adalah
bagi perorangan yang penarikannya hanya prinsip yang digunakan didalam menjalankan
dapat dilakukan menurut syarat-syarat

112
Jurnal Ilmiah Ranggagading, Vol. 12 No. 2, Oktober 2012

transaksi deposito dengan menggunakan lainnya. Bagi hasil berjalan akan diterima
mekanisme pooling of fund, dimana bank diberi nasabah sesuai dengan jumlah hari
kewenangan untuk mengelola dana investasi pengendapan deposito.
tersebut tanpa ada batasan apa pun untuk Dalam memenuhi tanggung jawabnya
mendapatkan keuntungan. kepada para pemegang saham untuk tujuan
Dana yang telah nasabah investasikan pengambilan keputusan, manajemen PT.
akan dikelola oleh bank secara produktif dan Bank Jabar Banten Syariah membuat laporan
profesional ke dalam bentuk pembiayaan keuangan yang disajikan pada akhir periode.
untuk masyarakat atau dalam bentuk harta Namun, untuk mengetahui bagaimana
produktif lainnya, sesuai dengan prinsip perkembangan kinerja keuangan PT. Bank
syariah. Hasil usaha yang diperoleh akan Jabar Banten Syariah, laporan keuangan juga
dibagihasilkan antara nasabah dan bank dibuat dalam jangka waktu triwulan.
sesuai dengan porsi bagi hasil atau nisbah Terdapat beberapa keunggulan dari
yang telah disepakati pada saat akad terjadi. deposito mudharabah pada PT. Bank Jabar
Deposito Mudharabah adalah jenis Banten Syariah, yaitu :
investasi pada bank dalam mata uang rupiah a) Dana aman dan terjamin
dan valuta asing yang penarikannya hanya (diikutsertakan dalam program
dapat dilakukan pada saat jatuh tempo penjaminan pemenrintah)
(sesuai jangka waktu). Deposito tersebut b) Amanah karena dana yang
dapat diperpanjang secara otomatis (ARO). diinvestasikan akan dikelola secara
Berdasarkan jangka waktunya, deposito produktif dan profesional sesuai prinsip
syariah pada PT. Bank Jabar Banten Syariah syariah
dibagi menjadi : c) Bagi hasil kompetitif
 Deposito Syariah 1 (satu) bulan d) Jangka waktu fleksibel sesuai keinginan
 Deposito Syariah 3 (tiga) bulan nasabah (1,3,6,12 atau 24 bulan)
 Deposito Syariah 6 (enam) bulan e) Pokok deposito dapat diperpanjang
secara otomatis (Automatic Roll Over-
 Deposito Syariah 12 (duabelas) bulan
ARO)
 Deposito Syariah 24 (dua puluh empat ) f) Dapat dijadikan sebagai agunan
bulan pembiayaan
Berdasarkan perpanjangan saat jatuh g) Tersedia fasilits autodebet pembayaran
tempo, deposito syariah pada PT. Bank zakat atas bagi hasil
Jabar Banten Syariah dibagi menjadi : h) Pengkreditan bagi hasil fleksibel, dapat
 Deposito Syariah dengan Automatic Roll dikreditkan ke rekening PT. Bank Jabar
Over (ARO), artinya pada saat jatuh Banten Syariah atau ditransfer ke
tempo sistem secara otomatis akan rekening lain.
memperpanjang jangka waktu sesuai Anatomi Produk :
jangka waktu pada penempatan awal. a. Nasabah (shahibul maal)
Nasabah tidak perlu datang untuk menginvestasikan dananya di bank
melakukan konfirmasi perpanjangan (mudharib).
deposito syariah. b. Bank menerima dana (maal) dari
 Deposito Syariah Dengan Non Automatic nasabah (shahibul maal) berdasarkan
Roll Over (Non-ARO), artinya pada saat prinsip mudharabah, yaitu suatu
jatuh tempo sistem tidak akan perjanjian kerjasama antara pihak yang
memperpanjang deposito. Deposan mempunyai modal (shahibul maal)
harus menyerahkan bilyet deposito asli dengan pihak bank (mudharib).
untuk melakukan pencairan deposito c. Nasabah harus memberikan
syariah. persetujuan kepada bank umum untuk
Bila nasabah menginginkan Deposito mengelola keseluruhan dananya dalam
Syariah dicairkan sebelum jatuh tempo, maka kegiatan operasional bank dengan
nasabah dikenakan ta’wid/ganti rugi dengan menandatangani Aplikasi Pembukaan
jumlah sesuai ketentuan yang berlaku dan Rekening dan Akad Mudharabah.
diakui sebagai pendapatan operasional

113
MARPAUNG dan ROSITA, Analisis Perlakuan Akuntansi Pendanaan Mudharabah

d. Bank dan pihak ketiga menyetujui ketersediaan dana pada rekening


pembagian keuntungan dari hasil pemilik bilyet giro.
investasi dana berdasarkan nisbah yang  Sumber dana berasal dari transfer
telah disepakati. dari bank lain/RTGS, warkat bank
lain  transaksi penempatan
Kebijakan dan Prosedur Umum deposito syariah baru dapat
Deposito Mudharabah dilakukan oleh kantor cabang atau
kantor di bawah kantor cabang,
Pada dasarnya kebijakan dan prosedur setelah dana efektif diterima kantor
deposito mudharabah sama dengan tabungan cabang atau kantor di bawah kantor
mudhrabah. Hanya ada beberapa point saja cabang.
yang berbeda. Perbedaan tersebut akan Setiap sumber dana penempatan
penulis sajikan dibawah ini : deposito syariah harus memenuhi ketentuan
1. Sumber Dana Penempatan Deposito prinsip mengenal nasabah.
Mudharabah 2. Perhitungan dan Distribusi Bagi Hasil
Sumber dana penempatan deposito Deposito Mudharabah
syariah dibedakan menjadi dua, yaitu : Dalam hal perhitungan bagi hasil
a. Tunai (dipersamakan dengan tunai) pada PT. Bank Jabar Banten Syariah Cabang
yaitu dana yang bersumber dari : Bogor, dilakukan secara otomatis oleh sistem
 Kas  transaksi penempatan komputerisasi. Nisbah bagi hasil deposito
deposito syariah dapat dibukukan mudharabah harus sesuai dengan nisbah
langsung oleh kantor cabang atau yang tertera pada aplikasi penempatan
kantor dibawah kantor cabang. deposito dan akad mudharabah yang telah
 Cek PT. Bank Jabar Banten Syariah ditandatangani oleh nasabah dan bank pada
(warkat sendiri)  transaksi saat pembukaan rekening deposito
penempatan deposito syariah dapat mudharabah. Atas bagi hasil deposito
dibukukan langsung oleh kantor mudharabah yang diterima oleh nasabah,
cabang atau kantor dibawah kantor akan dikenakan pajak sesuai dengan
cabang, dengan terlebih dahulu ketentuan yang berlaku. Distribusi bagi hasil
memastikan keabsahan dan deposito mudharabah dapat dilakukan
ketersediaan dana pada rekening dengan beberapa cara, yaitu :
pemilik cek. a. Distribusi Bagi Hasil Melalui Rekening
b. Non Tunai : b. Distribusi Bagi Hasil Melalui Transfer
 Debet Rekening  transaksi ke Bank Lain
penempatan deposito syariah c. Distribusi Bagi Hasil Secara Tunai.
langsung dapat dibukukan oleh
kantor cabang atau kantor dibawah 3. Pencairan Deposito Mudharabah
kantor cabang, dengan terlebih Deposito mudharabah hanya dapat
dahulu memastikan kesamaan data dicairkan pada saat jatuh tempo. Dalam
nasabah pada Aplikasi Permohonan pencairan yang dilakukan sebelum jatuh
Deposito Syariah dengan data pada tempo maka nasabah akan dikenakan ta’wid
rekening nasabah yang akan didebet, (ganti rugi) dengan jumlah sesuai ketentuan
serta melakukan verifikasi tanda yang berlaku dan diakui sebagai pendapatan
tangan nasabah. operasional lainnya.
 Bilyet Giro PT. Bank Jabar Banten Deposito yang dicairkan sebelum jatuh
Syariah (warkat sendiri)  transaksi tempo, maka bagi hasil akan dibayarkan
penempatam deposito syariah sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Pada
langsung dapat dibukukan oleh saat pencairan deposito, nasabah wajib
kantor cabang atau kantor di bawah menyerahkan bilyet deposito yang asli, dan
kantor cabang, dengan terlebih apabila nasabah tidak dapat menyerahkan
dahulu memastikan keabsahan dan bilyet deposito yang asli maka deposito
secara otomatis akan diperpanjang.

114
Jurnal Ilmiah Ranggagading, Vol. 12 No. 2, Oktober 2012

Pencairan deposito mudharabah pada PT. d) Dapat digunakan sebagai referensi bank
Bank Jabar Banten Syariah dapat dilakukan e) Bebas biaya administrasi bulanan
dengan dua cara, yaitu : f) Setoran berikutnya ringan minimal Rp.
a. Pencairan Deposito Secara Tunai 100.000,- (seratus ribu rupiah)
b. Pencairan Deposito dengan Surat g) Menerima laporan rekening koran
Kuasa. dalam bentuk statement yang dikirim
setiap bulan
(c) Giro Mudharabah h) Mendapatkan bonus sesuai kebijakan
Giro adalah simpanan pada bank bank (biaya pajaknya sesuai dengan
perorangan/badan hukum, dalam mata uang ketentuan perpajakan yg berlaku di
rupiah atau valuta asing) yang penarikannya indonesia)
dapat dilakukan setiap saat dengan i) Tersedia fasilitas autodebet
menggunakan cek/bilyet giro, dan j) Fasilitas kartu ATM untuk nasabah giro
merupakan sarana perintah pembayaran perorangan.
lainnya atau dengan pemindahbukuan.
Giro dengan prinsip mudharabah Kebijakan dan Prosedur Umum Giro
merupakan akad mudharabah mutlaqah yang Mudharabah :
berarti pihak bank (mudharib) diberi kuasa 1. Pembukaan Rekening Giro Mudharabah
penuh untuk menjalankan uasahanya tanpa Rekening giro mudharabah PT. Bank
batasan, sepanjang memenuhi syarat-syarat Jabar Baten Syariah dapat dibuka atas
syariah dan tidak terikat dengan waktu, nama perorangan, badan usaha, lembaga,
tempat, jenis usaha dan nasabah atau maupun badan hukum. Rekening giro
pelanggannya atas dasar bagi hasil. yang dibuka atas nama bank (rekening
Anatomi Produk : vostro) wajib mendapat persetujuan
a. Nasabah (shahibul maal) treasury kantor pusat. Rekening giro
menginvestasikan dananya di bank mudharabah ini dibuka biasanya dengan
(mudharib). tujuan untuk kepentingan bisnis.
b. Bank menerima dana (maal) dari 2. Setoran Giro Mudharabah
nasabah (shahibul maal) berdasarkan a. Setoran dapat dilakukan kepada
prinsip mudharabah, yaitu suatu rekening nasabah giro dengan cara :
perjanjian kerjasama antara pihak yang  Setoran Tunai  media yang
mempunyai modal (shahibul maal) digunakan adalah slip setoran.
dengan pihak bank (mudharib). Dana langsung efektif
c. Nasabah harus memberikan persetujuan direkening nasabah setelah ada
kepada bank umum untuk mengelola bukti validasi di slip setoran.
keseluruhan dananya dalam kegiatan  Pemindahbukuan 
operasional bank dengan pemindahbukuan dapat
menandatangani Aplikasi Pembukaan dilakukan melalui teller
Rekening dan Akad Mudharabah. maupun ATM. Bila transaksi
d. Bank dan pihak ketiga menyetujui pemindahbukuan dilakukan
pembagian keuntungan dari hasil melalui teller, nasabah harus
investasi dana berdasarkan nisbah yang mengisi aplikasi
telah disepakati. pemindahbukuan/transfer.
 Setoran Warkat Bank Lain 
Keunggulan Giro Mudharabah : dan baru akan efektif di
a) Mempermudah transaksi bisnis rekening nasabah giro, setelah
nasabah, melalui penggunaan cek atau ada hasil kliring dari bank
bilyet giro penerbit warkat.
b) Dana aman dan terjamin
 Transfer dari bank lain  dana
(diikutsertakan dalam program
akan efektif di rekening
penjaminan pemerintah)
nasabah giro, setelah hasil
c) Dapat dicairkan sewaktu-waktu
kliring masuk diterima cabang.

115
MARPAUNG dan ROSITA, Analisis Perlakuan Akuntansi Pendanaan Mudharabah

3. Perhitungan Bagi Hasil Giro Keuangan tersebut untuk mencatat transaksi


Mudharabah pendanaan mudharabah. Oleh karena itu,
Perhitungan bagi hasil giro penulis akan menganalisis perlakuan
mudharabah dilakukan secara akuntansi pendanaan mudharabah yang
komputerisasi. Nisbah bagi hasil terdapat pada PT. Bank Jabar Banten Syariah
giro mudharabah yang diterima Cabang Bogor jika ditinjau dari PSAK No.
oleh nasabah harus sesuai dengan 105. Hal tersebut untuk mengetahui apakah
nisbah yang telah disepakati antara kebijakan-kebijakan yang ada pada Standar
nasaah dan bank pada saat akad Akuntansi keuangan telah diterapkan oleh
terjadi. PT. Bank Jabar Banten Syariah Cabang
4. Penarikan Giro Mudharabah Bogor.
 Penarikan rekening giro dapat Pada sub bab ini, penulis akan
dilakukan dengan menganalisis kesesuaian perlakuan akuntansi
menggunakan cek/bilyet giro, pendanaan mudharabah dilihat dari bank
serta media pendebetan lainnya yaitu PT. Bank Jabar Banten Syariah Cabang
yang ditentukan oleh bank Bogor bertindak sebagai pengelola dana.
 Nasabah giro tidak Dana yang diterima dari pemilik dana
diperkenankan menarik yaitu nasabah dalam akad mudharabah
dananya melebihi saldo (tabungan, deposito, dan giro mudharabah)
minimum pada rekening. diakui sebagai dana syirkah temporer pada
laporan neraca konsolidasi harian PT. Bank
Perlakuan Akuntansi Pendanaan Jabar Banten Syariah Cabang Bogor sebesar
Mudharabah pada PT. Bank Jabar jumlah kas yang diterima. Pada akhir periode
Banten Syariah Cabang Bogor akuntansi, dana syirkah temporer tersebut
diukur sebesar nilai tercatatnya. Hal ini telah
Perlakuan akuntansi untuk transaksi- sesuai dengan pengakuan dan pengukuran
transaksi yang termasuk ke dalam pendanaan akuntansi mudharabah untuk pengelola dana
mudharabah pada PT. Bank Jabar Banten pada paragraf 25.
Syariah Cabang Bogor dilakukan secara Imbalan dari pendapatan bank atas
sistem komputerisasi, yang terdiri dari penggunaan dana nasabah dalam bentuk
beberapa pos yang dapat terlihat tabungan, depsito, dan giro mudharabah
pergerakannya mulai dari jurnal hingga pada PT. Bank Jabar banten Syariah Cabang
mutasi buku besar harian maupun yang Bogor ditetapkan berdasarkan nisbah bagi
dibuat PT. Bank Jabar banten Syariah hasil. Hal ini telah sesuai dengan pengakuan
Cabang Bogor. Berikut ini beberapa pos dan pengukuran akuntansi pengelola dana
yang termasuk ke dalam transaksi pendanaan pada paragraf 11 dan 28.
mudharabah di PT. Bank Jabar Banten Hak pihak ketiga atas bagi hasil dana
Syariah Cabang Bogor, hanya dalam hal ini syirkah temporer yang sudah diperhitungkan
penulis membatasi pada beberapa ilustrasi oleh PT. Bank Jabar Banten Syariah Cabang
transaksi yang transaksinya ditemui dan Bogor tetapi belum dibagikan kepada pihak
melalui penjelasan petugas bank yang terkait investor diakui sebagai kewajiban sebesar
selama penelitian. bagi hasil yang menjadi porsi hak pihak
investor. Hal ini sesuai dengan pengakuan
Kesesuaian Perlakuan Akuntansi dan pengukuran akuntansi pengelola dana
Pendanaan Mudharabah pada PT. Bank pada paragraf 29.
Jabar Banten Syariah Cabang Bogor Pengelola dana yaitu PT. Bank Jabar
Ditinjau dari PSAK NO. 105 Banten Syariah Cabang Bogor menyajikan
Dengan adanya Standar Akuntansi transaksi pendanaan mudharabah dana
Keuangan yang berlaku untuk transaksi syirkah temporer dari pemilik dana yaitu
mudharabah yaitu PSAK No. 105, maka PT. nasabah disajikan sebesar nilai tercatatnya
Bank Jabar Banten Syariah Cabang Bogor untuk setiap jenis pendanaan mudharabah.
harus mengacu kepada Standar Auntansi Hal ini sesuai dengan penyajian akuntansi

116
Jurnal Ilmiah Ranggagading, Vol. 12 No. 2, Oktober 2012

untuk pengelola dana pada paragraf 36 poin pada pos beban bagi hasil untuk
(a). sedangkan bagi hasil dana syirkah investor dana investasi tidak terikat di
temporer yang sudah diperhitungkan tetapi laporan laba rugi harian.
belum diserahkan kepada pemilik dana yaitu 4. Perlakuan akuntansi yang diterapkan
nasabah disajikan sebagai pos bagi hasil yang oleh PT. Bank Jabar Baten Syariah
belum dibagikan di kewajiban. Hal ini sesuai cabang Bogor secara umum dapat
dengan penyajian akuntansi untuk pengelola dikatakan telah dilakukan sesuai dengan
dana pada paragraf 36 poin (b). aturan dan ketentuan yang berlaku, yaitu
PSAK No. 105. Kesesuaian dengan
KESIMPULAN PSAK No. 105 tersebut, ditinjau dari
akuntansi pengelola dana yang tercermin
Dari pembahasan mengenai perlakuan pada paragraf 25, 11, 28, 29, dan 36.
akuntansi pendanaan mudharabah pada PT. Serta penyajian dan pengungkapan pada
Bank Jabar Banten Syariah Cabang Bogor laporan keuangan telah dilaporkan
dalam kaitannya dengan PSAK No. 105 secara wajar sesuai dengan laporan audit
sebelumnya, maka penulis dapat mengambil Kosasih, Nurdiyaman, Tjahjo dan
kesimpulan, dengan harapan dapat Rekan tanggal 31 Desember 2010 yang
bermanfaat bagi penulis maupun bagi berpendapat wajar tanpa pengecualian
perusahaan atau dalam hal ini adalah bank dalam semua hal yang material pada
dimana penulis melakukan penelitian. Laporan Keuangan PT. Bank Jabar
Adapun kesimpulan dari pembahasan Banten Syariah.
yang telah dilakukan adalah sebagai berikut :
1. Pada dasarnya, produk-produk DAFTAR PUSTAKA
pendanaan mudharabah yang
ditawarkan oleh PT. Bank Jabar Banten Amin Widjaja Tunggal. 2012. Pengantar
Syariah Cabang Bogor merupakan dana Akuntansi Keuangan, Harvarindo,
pihak ketiga (tabungan, deposito, dan Jakarta.
giro mudharabah) yang menjadi sumber Adiwarman A. Karim. 2011. Ekonomi Islam.
pendanaan utama bagi PT. Bank Jabar Gema Insai Press : Jakarta.
Banten Syariah. Dari ketiga bentuk Amir Machmud dan H. Rukmana. 2010.
pendanaan mudharabah tersebut, yang Bank Syariah. Erlangga : Jakarta.
merupakan sumber pendanaan terbesar Arief B. Iskandar dan Ismail Yusanto. 2010.
adalah dari deposito berjangka Sistem Ekonomi Islam. Al Azhar Press :
mudharabah. Dapat dilihat pada akhir Bogor.
tahun 2010 menunjukkan angka Rp. Bank Jabar Banten Syariah. 2010. Laporan
981,92 milyar atau sama dengan 74,29% Keuangan tahun 2010.
dari angka dana pihak ketiga secara http://www.bjbsyariah.co.id (Diakses
keseluruhan. 12 Maret 2012)
2. PT. Bank Jabar Banten Syariah Haryono Jusup. 2002. Dasar-Dasar Akuntansi.
menentukan imbalan bagi hasil dari Jilid 1. Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi
pendapatan bank atas penggunaan dana UGM : Yogyakarta.
nasabah (tabungan, deposito, dan giro Jerry J. Weygandt et al. 2007. Pengantar
mudharabah) berdasarkan nisbah yang Akuntansi. Buku 1. Salemba Empat :
ditetapkan dan disetujui sebelumnya Jakarta.
antara pihak bank dan nasabah. Jerry J. Weygandt et al. 2011. Financial
3. Dari transaksi pendanaan mudharabah, Accounting IFRS Edition. John
PT. Bank Jabar Banten Syariah Cabang Wiley&Sons, Inc. : USA.
Bogor menyajikan dana nasabah pada Muhammad Syafi’i Antonio. 2001. Bank
pos dana syirkah temporer (dana Syariah. Gema Insani Press : Jakarta.
investasi tidak terikat) di laporan neraca Muhammad M. Ag dan M. Syafi’i Antonio.
konsolidasi harian. Selain itu, pembagian 2002. Bank Syariah. Ekonisia ;
bagi hasil kepada nasabah dilaporkan Yogyakarta.

117
MARPAUNG dan ROSITA, Analisis Perlakuan Akuntansi Pendanaan Mudharabah

Muhammad M. Ag. 2005. Pengantar


Akuntansi Syariah. Edisi 2. Salemba
Empat : Jakarta.
Tim Penyusun PAPSI. 2003. Pedoman
Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia.
Ikatan Akuntansi Indonesia : Jakarta.
Wiroso. 2011. Akuntansi Transaksi Syariah.
Ikatan Akuntansi Indonesia : Jakarta.

118

Potrebbero piacerti anche