Documenti di Didattica
Documenti di Professioni
Documenti di Cultura
DISUSUN OLEH:
TAHUN 2019
PENGARUH TEKHNIK ABDOMINAL BREATHING TERHADAP PENURUNAN
SKALA NYERI IBU POST SECTIO CAESAREA
Astriana*)
1Dosen Program Studi Kebidanan Fakultas kedokteran Universitas Malahayati Bandar Lampung
Email: ashtry_hs@yahoo.co.id
ABSTRACT
Background: Many efforts were made to reduce pain in the post cesarean section mothers,
one of them using Abdominal Breathing technique. This technique is believed to be able to stimulate
the body to release endogenous opoid namely endofin and enchefalin which can reduce pain and
this technique is easy to do without using relaxation tools. As a referral center in the Metro city of
Ahmad Yani Metro Hospital in 2017 SC delivery was 181 (47%) out of 404 deliveries.
Objective: To find out the influence of abdominal breathing techniques on the reduction of
post SC maternal pain in the Ahmad ani general hospital at Metro city.
Method: Type of quantitative research research design using quasi experiment with one group
pretest and posttest design. The population in this study were all mothers with caesarean section
totaling 30 people, using Purposive Sampling technique. Data is taken by observation sheet.
Univariate data analysis and bivariate t test (t-test).
Results: from the results of data analysis of 30 respondents the average post SC pain before
being given abdominal breathing is 6.47 with a standard deviation of 0.507. The average post SC
pain after being given abdominal breathing is 4.33 with a standard deviation of 0.802. There are
influences of Abdominal breathing techniques on post SC pain (t-test> t count, 17.147> 1.725, p-
value <0.05). With a decrease of 2,133.
Conclusion: There is the influence of abdominal breathing techniques on decreasing the scale
of post section caesarea maternal pain in RSUD.Jendral Ahmad Yani Metro.
ABSTRAK
Latar Belakang :Upaya dilakukan untuk menurunkan rasa nyeri pada ibu pos sectio caesarea
salah satunya menggunakan teknik Abdominal Breathing. Teknik ini di percaya mampu
merangsang tubuh untuk melepaskan opoid endogen yaitu endofin dan enkefalin yang dapat
mengurangi rasa nyeri dan teknik ini mudah dilakukan tanpa menggunakan alat relaksasi. Sebagai
pusat rujukan di kota metro Rumah Sakit Ahmad Yani Metro Tahun 2017 persalinan SC sebanyak
181 (47%) dari 404 persalinan.
Tujuan : Mengetahui ada pengaruh tekhnik abdominal breathing terhadap penurunan skala
nyeri ibu post SC di RSUD Jendral Ahmad Yani Metro .
Metode : Jenis penelitian kuantitatif, desain penelitian menggunakan quasi eksperimen
dengan one group pretest and posttest design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu
bersalin dengan sectio caesareaberjumlah 30 orang, dengan teknik sampling Purposive Sampling.
Data diambil dengan lembar observasi. Analisa data univariat dan bivariat uji t (t-test).
Hasil:dari hasil analisis data terhadap 30 responden Rata-rata nyeri post SC sebelum
diberikan Abdominal breathing adalah 6,47 dengan standar deviasi 0,507. Rata-rata nyeri post SC
setelah diberikan Abdominal breathing adalah 4,33 dengan standar deviasi 0,802. Ada pengaruh
tekhnik Abdominal breathing terhadap nyeri post SC (t-test> t hitung, 17,147> 1.725, p–value< 0,05).
Dengan penurunan sebesar 2,133.
Kesimpulan :Ada pengaruh teknik abdominal breathing terhadap penurunan skala nyeri ibu
post section caesarea di RSUD. Jendral Ahmad Yani Metro.
Kata kunci: Abdominal Breathing, skala nyeri , sectio caesarea
Tabel 1
Rata-rata nyeri Post SC sebelum dilakukan Abdominal breathing
Tabel 2
Rata-rata nyeri post SC setelah dilakukan Abdominal breathing
Tabel 3
Pengaruh Tekhnik Abdominal breathing Terhadap Nyeri post SC di RSUD Jendral Ahmad Yani Metro
Distribusi rerata nyeri post SC pada Masalah fisiologis pada beberapa hari
kelompok yang dilakukan abdominal breathing pertama paska sectio caesarea didominasi oleh
dengan penilaian dari 6,47 turun sebesar 2,133 nyeri pada area insisi operasi, nyeri karena adanya
menjadi 4,33, hasil uji statistik didapatkan t-test> t hitung gas di usus, dan nyeri karena adanya kontraksi
17,147 > 1.725 p-value = 0,000 (< α 0,05) yang otot~otot polos uterus (afterpain). Afterpain terjadi
berarti ada Pengaruh abdominal breathing terhadap sebagai respons terhadap penurunan volume
nyeri post SC di RSUD Jendral Ahmad Yani Metro intrauterin yang dipengaruhi oleh penurunan hormon
Tahun 2018. estrogen dan progesteron, serta pelepasan hormon
oksitosin. Afterpain lebih sering terjadi pada
PEMBAHASAN multiparitas. Hal ini berkaitan dengan
Univariat kecenderungan uterus multiparitas untuk berelaksasi
Nyeri Post SC Sebelum Pemberian Abdominal (Ladewig, London, 8: Olds, 2000) dalam Solehati
Breathing (2015). Afterpain dirasakan lebih berat oleh klien
Berdasarkan hasil penelitian diketahui rata- pada hari pertama dibandingkan dengan hari kedua
rata nyeri post SC sebelum melakukan abdominal sampai dengan hari keempat. Klien dilaporkan 50%
Breathing yaitu 6,47 dengan nyeri post SC minimal mengalami nyeri sedang/berat pada hari pertama
6 dan maximal 7. dan menurun menjadi 5% pada hari keempat
(Harahap.2016).
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan abdominal dapat meningkatkan relaksasi dan
menunjukan bahwa sebelum dilakukan abdominal kenyamanan (Yuliatun, 2008).
breathing pada nyeri persalinan Dari hasil uji t- Perut (diafragma) pernapasan adalah cara
dependent diperoleh intensitas nyeri sebelum yang paling efisien dan santai mendapatkan cukup
dilakukan metode abdominal breathing nilai rata- udara ke dalam paru-paru . Bernapas terlalu cepat,
rata adalah 7,30 standar deviasinya 1,144.Penelitian terlalu dalam atau tidak teratur dapat mengakibatkan
Widia (2016) Dari hasil penelitian diperoleh Skala gejala yang tidak menyenangkan seperti pusing,
nyeri ibu sebelumnya mengalami nyeri berat pingsan, sakit kepala, gangguan visual, kesemutan,
sebanyak 17 orang (56,7%). Begitupula dengan nyeri dada, palpitasi, mendesah, menguap dan
Penelitian Novita(2017) Skala nyeri terbanyak sniffing berlebihan. Ini biasanya dapat menjadi
sebelum dilakukan teknik relaksasi nafas dalam penyebab kecemasan (Thomas,2018).
berada pada skala nyeri 6 sebanyak 10 responden Hal ini sejalan dengan Penelitian Harahap
dan skala nyeri terbanyak setelah dilakukan teknik (2013) berdasarkan hasil penelitian diperoleh
relaksasi nafas dalam pada skala nyeri 4 sebanyak ratarata nyeri setelah dilakukan teknik abdominal
10 responden (Harahap. 2016). breathing pada kelompok intervensi yaitu sebanyak
Menurut pendapat peneliti, dari hasil 13 orang diperoleh rata-rata nyeri = 5,85, SD =1.625
penelitian rentang nyeri yang didapat sebelum dan skala nyeri setelah tidak dilakukan teknik
abdominal breathing adalah 6-7 Ini berarti nyeri post abdominal breathing pada intensitas Nyeri sesudah
SC , memiliki rentang skala nyeri yang menyusahkan yaitu sebanyak 13 orang diperoleh rata-rata nyeri =
hingga nyeri hebat. Nyeri post SC yang terjadi pada 7,85, SD = 0,927 dengan perbedaan mean adalah
responden merupakan suatu perasaan yang tidak 7.846 . Hasil uji statistik (t-independen) diperoleh
menyenangkan yang merupakan respon individu nilai P = (0,000),. Widia (2016) setelah dilakukan
yang menyertai dalam post SC . Nyeri post SC Nyeri setelah dilakukan teknik pernapasan dalam skala
karena distensi abdomen paska operasi disebabkan nyeri berat berkurang menjadi 2 orang (6,7%).
adanya gas pada usus halus.Masalah fisiologis pada Penelitian Novita (2017) dengan hasil penelitian
beberapa hari pertama paska sectio skala nyeri terbanyak setelah dilakukan teknik
caesareadidominasi oleh nyeri pada area insisi relaksasi nafas dalam pada skala nyeri 4 sebanyak
operasi, nyeri karena adanya gas di usus, dan nyeri 10 responden.
karena adanya kontraksi otot~otot polos uterus Menurut pendapat peneliti, dari hasil
(afterpain).Adapun macam-macam pendekatan non penelitian diketahui bahwa rentang nyeri setelah di
farmakologis adalah dengan cara posisi dan lakukan Abdominal breathing antara 3-6, dengan
perubahan ibu, pijatan (massage), tekanan pemberian teknik Abdominal breathing dapat
(pressure), distraksi, dan teknik nafas dalam. memberikan efek relaksasi sempurna dapat
Namun peneliti tertarik untuk meneliti teknik mengurangi ketegangan otot dan rasa jenuh dan
abdominal breathing hal ini dikarenakan teknik kecemasan sehingga mencegah menghebatnya
abdominal breathing selain dapat merelaksasikan stimulus nyerimenghembuskan nafas secara
otot-otot,teknik Abdominal breathing di percaya perlahan. Selain dapat menurunkan intensitas nyeri,
mampu merangsang tubuh untuk melepaskan opoid teknik relaksasi nafas juga dapat meningkatkan
endogen yaitu endorfin dan enkefalin sehingga ventilitas paru dan meningkatkan oksigenasi darah.
nantinya dapat mengurangi nyeri yang dirasakan
dan juga teknik Abdominal breathing mudah Analisis Bivariat
dilakukan dan tidak memelukan alat relaksasi Hasil uji statistik diperoleh t-test> t hitung,
17.147> 1.725, p-value = 0,000yang berarti p<α =
Nyeri post SC setelah Pemberian Abdominal 0,05 (Ho ditolak dan Ha diterima), maka dapat
Breathing disimpulkan bahwaada pengaruh abdominal
Berdasarkan hasil penelitian diketahui mean breathing dengan nyeri post SC di RSUD Jendral
nyeri post SC setelah pemberian Abdominal Ahmad Yani Metro Tahun 2018.
breathing 4,33 dengan nyeri post SC minimal 3 dan Rasa nyeri yang sering timbul setelah
maximal 6.Relaksasi bernapas dapat dilakukan tindakan sectio caesareaterjadi sebagai
mempertahankan komponen sistem saraf simpatis akibat adanya torehan jaringan yang mengakibatkan
dalam keadaan homeostatis sehingga tidak terjadi kontinuitas iaringan terputus. Nyeri juga terjadi akibat
peningkatan suplai darah, menguragi kecemasan adanya stimulasi ujung saraf oleh bahan kimia yang
dan ketakutan agar ibu dapat beradapatasi dengan dilepas pada saat operasi) atau karena iskemi
nyeri selama proses persalinan (Mander, jaringan akibat gangguan aliran darah ke salah satu
2011).Pernafasan dalam dengan menggunakan bagian jaringan (Solehati,2015).
Menurut Mander (2013) Rasa nyeri muncul memberi kenyamanan pada ibu. relaksasi
akibat respons psikis dan refleks fisik. Rasa nyeri pernapasan yang digunakan tidak memiliki efek
dalam persalinan menimbulkan gejala yang dapat samping yang membahayakan.Teknik abdominal
dikenali. Peningkatan sistem saraf simpatik timbul breathing ini efektif dalam mengurangi nyeri, karena
sebagai respon terhadap nyeri dan dapat teknik abdominal breathing ini metode yang
mengakibatkan perubahan tekanan darah, denyut sederhana, tidak memerlukan alat dan melibatkan
nadi, pernapasan dan warna kulit. Serangan mual, ibu sepenuhnya dengan tujuan ibu dapat mengontrol
muntah dan keringat berlebihan juga sangat sering nyeri yang dirasakannya.
terjadi. nyeri pada area insisi operasi, nyeri karena Nyeri yang dirasakan oleh individu masing-
adanya gas di usus, dan nyeri karena adanya masing sangatlah berbeda-beda, sesuai dengan
kontraksi otot~otot polos uterus (afterpain). Afterpain persepsi individu dalam merasakan nyeri yang
terjadi sebagai respons terhadap penurunan volume dialaminya, beradasarkan karena faktor-faktor yang
intrauterin yang dipengaruhi oleh penurunan hormon mempengaruhi intensitas nyeri itu sendiri.Pada ibu
estrogen dan progesteron, serta pelepasan hormon yang dilakukan abdominal breathing namun tetap
oksitosin. Afterpain lebih sering terjadi pada mengalami nyeri bisa dikarenakan faktor
multiparitas. Hal ini berkaitan dengan pengalaman buruk persalinan yang lalu juga akan
kecenderungan uterus multiparitas untuk berelaksasi menambah kecemasan dan Kepribadian ibu
(Maryunani, 2010). berperan penting terhadap rasa sakit, ibu yang
Menurut (Solehati,2015) Relaksasi secara alamiah tegang dan cemas akan lebih lama
merupakan salah satu bagian dari terapi dalam menghadapi stres dibandingkan dengan
nonfarmakologis yang berfungsi melawan wanita yang rileks dan percaya diri.
ketegangan, termasuk ketegangan mental Perubahan skala nyeri yang dirasakan tiap
didasarkan pada kontraksi otot. Relaksasi yang responden berbeda, terdapat responden dengan
sering dilakukan kepada pasien adalah relaksasi skala nyeri yang tidak mengalami perubahan
nafas dalam, relaksasi Benson, relaksasi progesif sebelum dan setelah tindakan abdominal breathing
dan relaksasi lain, seperti relaksasi musik, relaksasi hal ini dimungkinkan dapat disebabkan oleh
aromaterapi, dan relaksasi modifikasi. Relaksasi beberapa faktor yang tidak diambil dalam penelitian
bernapas dapat mempertahankan komponen sistem ini sepertiusia, tipe operasi, tipe tubuh, dan
saraf simpatis dalam keadaan homeostatis sehingga kesehatan secara umumserta persepsi nyeri ibu.
tidak terjadi peningkatan suplai darah, menguragi
kecemasan dan ketakutan agar ibu dapat SIMPULAN
beradapatasi dengan nyeri selama proses Rata-rata nyeri post SC sebelum diberikan
persalinan (Mander, 2013). Abdominal breathing adalah 6,47 dengan standar
Sejalan dengan penelitian Lidia (2016) deviasi 0,507. Rata-rata nyeri post SC setelah
perbedaan signifikan nilai mean sebelum dan diberikan Abdominal breathing adalah 4,33 dengan
sesudah teknik pernapasan dalam dilakukan. Hasil standar deviasi 0,802. Ada pengaruh tekhnik
analisa diperoleh nilai p = 0,001 dengan kata lain p < Abdominal breathing terhadap nyeri post SC (t-test>
0,05, yang dapat diartikan bahwa teknik relaksasi t hitung, 17,147> 1.725, p–value< 0,05). Dengan
pernapasan dalam berhubungan dalam menurunkan penurunan sebesar 2,133.
skala nyeri ibu Post sectio caesaria.Penelitian
Harahap (2016). Berdasarkan hasil penelitian SARAN
diperoleh sebanyak 13 orang diperoleh rata-rata Berdasarkan kesimpulan diatas, diharapkan
nyeri = 7,85, SD = 0,927 dengan perbedaan mean tenaga kesehatan terutama bidan untuk dapat
adalah 7.846 . Hasil uji statistik (t-independen) memberikan terapi pengurangan rasa nyeri non
diperoleh nilai P = (0,000), sehingga dapat farmakologi, menggunakan teknikabdominal
disimpulkan bahwa pelaksanaan teknik abdominal breathing dengan benar sehingga pasien merasa
breathing efektif secara signifikan terhadap nyamandan skala nyeri berkurang.
penurunan intensitas nyeri selama persalinan.
Menurut peneliti, banyak faktor yang DAFTAR PUSTAKA
berperan dalam mengurangi rasa nyeri saat Arikunto, S. (2006). Metodelogi
persalinan, seperti pada hasil penelitian terlihat dari penelitian. Yogyakarta: Bina Aksara.
ibu yang mendapatkan teknik abdominal breathing Novita, K. R., Rompas, S., &Novita, Y. B. (2017).
merasakan nyeri post SC yang ringan hal ini Pengaruh Teknik Relaksasi Nafas Dalam
dikarenakan pada saat ibu melakukan abdominal Trhadap Respon Nyeri Pada Ibu Inpartu
breathing sirkulasi darah ibu akan lancer dan dapat
Kala I Fase Aktif Di Puskesmas Bahu Kota Olds, S. B., London, M. L., & Ladewig, P. W.
Manado. JURNAL KEPERAWATAN, 5(1). (2000). Maternal-newborn nursing: A family
Harahap, D. U. (2016). PENGARUH TEKNIK and community-based approach. Prentice
ABDOMINAL BREATHING TERHADAP Hall.
PENURUNAN NYERI PERSALINAN KALA Potter, P. A., & Perry, A. G. (2005). Buku ajar
I FASE AKTIF PADA PERSALINAN fundamental keperawatan: konsep, proses,
FISIOLOGIS DI BIDAN PRAKTEK dan praktik. Jakarta: Egc, 1.
MANDIRI (BPM)“G” PADANG 2013. Jurnal Sarwono, P. (2010). Ilmu kebidanan. Jakarta:
Kesehatan, 7(2). Yayasan Bina Pustaka.
Lampung, D. K. P. (2015). Profil Kesehatan. Dinkes Sofian, A. (2011). Rustam Mochtar Sinopsis Obstetri:
Propinsi Lampung.. Obstetri Fisiologi, Obstetri
Kementerian Kesehatan, R. I. (2015). Profil Patologi. Jakarta: Penerbit Buku
kesehatan indonesia. Jakarta: Kementerian Kedokteran EGC.
Kesehatan RI. Solehati, T., & Kosasih, C. E. (2015). Konsep dan
Manuaba, I. B. G., & Manuaba, F. I. B. G. (2008). aplikasi relaksasi dalam keperawatan
Gawat-Darurat Obstetri-Ginekologi & maternitas. Bandung: PT. Refika Aditama.
Obstetri-Ginekologi Sosial untuk Profesi Sugiyono, D. (2006). Statistika untuk
Bidan. Jakarta: EGC. penelitian. Bandung: CV. Alfabeta.
Maryunani, A. (2014). Asuhan keperawatan Sugiyono, P. Dr. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif,
perioperatif–pre operasi (menjelang Kualitatif, dan R&D. Bandung: CV Alfabeta.
pembedahan). Jakarta: TIM. Yuliatun, L. (2008). Penanganan nyeri persalinan
Notoadmodjo, S. (2010). Metodologi pendidikan dengan metode nonfarmakologi. Malang:
kesehatan. Jakarta: Rineke Cipta. Bayumedia Publishing.
Analisis Jurnal Metode PICO (Probem, Intervention, Comparison, Outcome)
No Kriteria Jawab Pembenaran & critical thinking
1 P Ya 1. Masalah dalam jurnal ini adalah
(Patient/Clinical bagaimana pengaruh tekhnik
problem) abdominal breathing terhadap
penurunan skala nyeri ibu post SC di
RSUD Jendral Ahmad Yani Metro.
2. Populasi pada jurnal ini adalah
seluruh ibu bersalin dengan sectio
caesarea yang berjumlah 30 orang.
2 I Ya 1. Penelitian ini menggunakan metode
(Intervention) pengambilan sampel sampling
Purposive Sampling. Data diambil
dengan lembar observasi. Analisa
data univariat dan bivariat uji t (t-
test). penelitian telah dilaksanakan di
ruang bersalin RSUD Jendral Ahmad
Yani Metro. waktu penelitian telah
dilaksanakan pada bulan April-Mei
tahun 2018.
2. Jenis penelitian adalah penelitian
kuantitatif. Desain penelitian
menggunakan quasi eksperimen
dengan one group pretest and posttest
design
3 C Ya Rancanga ini dimaksudkan untuk
(Comparison) menganalisis pengaruh nafas abdominal
terhadap nyeri post partum sectio cesarea
di ruang bersalin RSUD jendral Ahmad
Yani metro.
4 O Ya Hasil dari penelitian ini menunjukkan
(Outcome) bahwa Rata-rata nyeri post SC sebelum
diberikan Abdominal breathing adalah
6,47 dengan standar deviasi 0,507. Rata-
rata nyeri post SC setelah diberikan
Abdominal breathing adalah 4,33 dengan
standar deviasi 0,802. Ada pengaruh
tekhnik Abdominal breathing terhadap
nyeri post SC (t-test> t hitung, 17,147>
1.725, p–value< 0,05). Dengan
penurunan sebesar 2,133.
Menurut peneliti, banyak faktor
yang berperan dalam mengurangi rasa
nyeri saat persalinan, seperti pada hasil
penelitian terlihat dari ibu yang
mendapatkan teknik abdominal breathing
merasakan nyeri post SC yang ringan hal
ini dikarenakan pada saat ibu melakukan
abdominal breathing sirkulasi darah ibu
akan lancer dan dapat memberi
kenyamanan pada ibu. relaksasi
pernapasan yang digunakan tidak
memiliki efek samping yang
membahayakan. Teknik abdominal
breathing ini efektif dalam mengurangi
nyeri, karena teknik abdominal breathing
ini metode yang sederhana, tidak
memerlukan alat dan melibatkan ibu
sepenuhnya dengan tujuan ibu dapat
mengontrol nyeri yang dirasakannya.
Nyeri yang dirasakan oleh individu
masing-masing sangatlah berbeda-beda,
sesuai dengan persepsi individu dalam
merasakan nyeri yang dialaminya,
beradasarkan karena faktor-faktor yang
mempengaruhi intensitas nyeri itu sendiri.
Pada ibu yang dilakukan abdominal
breathing namun tetap mengalami nyeri
bisa dikarenakan faktor pengalaman
buruk persalinan yang lalu juga akan
menambah kecemasan dan Kepribadian
ibu berperan penting terhadap rasa sakit,
ibu yang secara alamiah tegang dan cemas
akan lebih lama dalam menghadapi stres
dibandingkan dengan wanita yang rileks
dan percaya diri. Perubahan skala nyeri
yang dirasakan tiap responden berbeda,