Sei sulla pagina 1di 8

Analisis Preventive Maintenance Pada Mesin Produksi dengan Metode

Fuzzy FMEA

Sri Susilawati Islam1*, Tika Lestari2, Anisa Fitriani3, Dilla A Wardani4

1)
Universitas Sampoerna

*sri.islam@sampoernauniversity.ac.id

Abstract
Machine maintenance activities are activities that have a very important role to support the smooth production
process. Irregular maintenance can cause the machine to experience disruption or damage (downtime), this can
hamper the smooth production process. So that the production process can run according to plan, it must be
supported by a reliable machine state so that a good engine maintenance plan is needed. Preventive maintenance
is one of the most widely used maintenance plans to ensure that the machine can run according to its function. In
this research, a case study was conducted at PT PLN Tello Makassar Sector because the company has an important
role in supplying electric current in the city of Makassar, amounting to 197.61 MW. If there is an engine failure it
will have an impact on the economic activities of the community which can cause losses, currently the maintenance
planning undertaken by PT PLN in the Tello Makassar Sector has not been running optimally because there is still
a generator engine failure during the production process. So that engine failure can be reduced, this study will use
the Fuzzy FMEA (Failure Mode and Effect Analysis) method to identify machine damage and determine engine
priority in the maintenance process and type of treatment based on the RPN (Risk Priority Number) value.

Keywords: Fuzzy FMEA, severity, occurance, detection, risk priority number

Abstrak
Kegiatan perawatan mesin (maintenance) merupakan kegiatan yang memiliki peran yang sangat penting untuk
menunjang kelancaran proses produksi. Maintenance yang tidak teratur dapat mengakibatkan mesin mengalami
gangguan atau kerusakan (downtime), hal ini dapat menghambat kelancaran proses produksi. Agar proses produksi
dapat berjalan sesuai dengan perencanaan, maka harus ditunjang dengan keadaan mesin yang handal sehingga
diperlukan perencanaan perawatan mesin yang baik. Pereventive maintenance merupakan salah satu perencanaan
perawatan yang banyak digunakan untuk memastikan bahwa mesin dapat berjalan sesuai dengan fungsinya. Pada
penelitian ini, studi kasus dilakukan di PT PLN Sektor Tello Makassar sebab perusahaan tersebut mempunyai
peranan penting dalam menyuplai arus listrik di kota Makassar yaitu sebesar 197,61 MW. Jika terjadi kerusakan
mesin maka akan berdampak pada aktivitas ekonomi masyarakat yang dapat menyebabkan kerugian, saat ini
perencanaan maintenance yang dilakukan oleh PT PLN Sektor Tello Makassar belum berjalan optimal karena
masih terjadinya kerusakan mesin generator saat proses produksi berlangsung. Agar kegagalan mesin dapat
dikurangi, maka penelitian ini akan menggunakan metode Fuzzy FMEA (Failure Mode and Effect Analysis) untuk
mengidentifikasi kerusakan mesin dan menentukan prioritas mesin dalam proses perawatan serta jenis
perawatannya berdasarkan nilai RPN (Risk Priority Number).

Kata kunci: Fuzzy FMEA, severity, occurance, detection, risk priority number
1. Pendahuluan downtime secara tiba-tiba. Hal ini
disebabkan karena tidak adanya
Kegiatan maintenance merupakan kegiatan perencanaan perawatan.
yang dilakukan untuk memperbaiki kerusakan
dan meningkatkan performansi mesin (1). b. Preventive Maintenance
Kegiatan maintenance sangat penting dalam Preventive maintenance merupakan
sebuah industri karena kebutuhan akan tindakan perawatan secara berkala
jaminan performansi yang berkualitas tinggi berdasarkan perencanaan perawatan.
baik dalam era automatisasi dan juga pada Kegiatan perawatan ini merupakan
proses produksi yang terus meningkat. Jika tinadakan perawatan yang dilakukan
mesin tidak dapat beroperasi secara optimal, berdasarkan waktu perawatan yang telah
maka proses produksi akan terhenti. Oleh direncanakan tanpa menunggu terjadinya
karena itu, melakukan kegiatan perawatan kerusakan mesin.
pada pada sebuah mesin sebelum terjadi
kerusakan menjadi sangan penting pada c. Predictive Maintenance
sebuah industrikarena dapat mengurangi Predictive maintenance yaitu analisis
biaya perbaikan mesin dan daat menjaga kondisi peralatan berdasarkan perilaku
kualitas produk (2). peralatan saat beroperasi, sehingga dari
analisis tersebut dapat diprediksi kapan
1.1. Jenis-Jenis Perawatan peralatan dapat beroperasi secara normal

(3) telah membagi perawatan menjadi empat d. Proactive Maintenance


kategori yaitu reactive maintenance, preventive Proactive maintenance merupakan proses
maintenance, predictive maintenance, dan perawatan yang dilakukan oleh seseorang
proactive maintenan seperti yang diperlihatkan yang sangat paham dengan keadaan
pada Gambar 1. mesinnya (operator produksi, sehingga
sebelum memulai proses produksi maka
akan dilakukan tindakan perbaikan
Maintenance sebelum terjadi kerusakan pada mesin.

1.2. Metode Analisis Kegagalan


Reactive Sebelum melakukan tindakan perawatan, maka
Maintenance terlebih dahulu dilakukan analisis kerusakan
kerusakan mesin agar tindakan perbaikan
Preventive sesuai dengan jenis kerusakan. Ada berbagai
Maintenance macam alat yang digunakan untuk menganalisis
dan mengetahui sumber-sumber serta akar
penyebab kerusakan yang terjadi. (1)
Predictive
menggunakan analisis fishbone diagram untuk
Maintenance
mencari akar permasalahan penyebab tidak
efisiensinya proses bisnis yang ada di sebuah
Proactive rumah sakit. Root Causes Analysis (RCA)
Maintenance digunakan oleh (2) untuk menganalisis aktivitas
yang sifatnya non value added pada perusahaan
Gambar 1. Kategori Perawatan jasa yang bergerak dibidang warehousing,
forwarding, dan ekspedisi. (3) menggunakan
a. Reactive Maintenance analisis Failure Mode and Effect Analysis
(FMEA) untuk mengidentifikasi penyebab
Reactive Maintenance merupakan tindakan kerusakan dan membuat mitigasi resiko
perawatan yang dilakukan pada saat mesin berdasarkan peringkat kerusakan.
mengalami kerusakan mesin. Kegiatan
perawatan yang dilakukan dengan reactive Pada penelitian ini, metode yang akan
maintenance akan menyebabkan biaya digunakan adalah metode Fuzzy FMEA. Sudah
yang besar karena akan menyebabkan ada beberapa penelitian sebelumnya yang
menggunakan metode Fuzzy FMEA, metode ini Pada Gambar 1 memperlihatkan tahap awal
digunakan untuk menganalisis terjadinya adalah melakukan tinjauan proses, hal ini
sebuah resiko dan tingkat prioritas dari resiko sangat penting untuk mendapatkan gambaran
tersebut (3). proses secara keseluruhan dari sistem yang
menjadi objek analisis. Setelah itu pada tahap 2
1.3. Failure Mode and Effect Analysis dan 3, dilakukan pembentukan tim analisis
(FMEA) dimana tim tersebut akan menentukan langkah-
langkah /proses analisis yang akan dilakukan.
FMEA merupakan metode sistematik yang Setelah penentuan langkah analisis maka
digunakan untuk mengidentifikasi dan dilanjutkan pada tahap 4 dengan melakukan
mencegah terjadinya masalah pada suatu proses identifikasi kegagalan/kerusakan, mode
produk dan proses manufaktur. Analisis FMEA kegagalan, dan penyebab kegagalan. Pada
pada produk digunakan untuk analisis pada analisis kegagalan, ada tiga kriteria yang akan
mode kegagalan yang disebabkan karena dinilai yaitu: severity (S) merupakan tingkat
ketidakefisiensian dari suatu produk yang kegagalan/kerusakan yang terjadi, occurance
dihasilkan oleh manufaktur maupun jasa (4). (O) merupakan indeks terjadinya kegagalan,
FMEA pada proses manufaktur digunakan dan detection (D) merupakan kemampuan
untuk menganalisis resiko pada setiap tahapan untuk mendeteksi terjadinya kegagalan. Setelah
proses produksi (4). Tujuan utama dari FMEA ketiga kriteria kegagalan tersebut diperoleh,
adalah mencegah terjadinya cacat, maka tahap 5 adalah menghitung Risk Priority
meningkatkan keselamatan kerja, dan kepuasan Number (RPN) yang dipeoleh dari hasil
pelanggan (4). perkalian ketiga kriteria pada tahap 4. Hasil
dari nilai RPN kemudian dievaluasi dan
(4) menjelaskan ada enam tahap dalam dianalisis sebagai acuan dalam membuat
melakukan analisis FMEA. Tahapan tersebut langkah perbaikan pada tahap 6.
dapat dilihat pada Gambar 2.
1.4. Fuzzy Logic

Tinjauan Proses (5) menjelaskan bahwa Logika Fuzzy


memberikan dasar berpikir dengan metode
pendekatan, yaitu cara berpikir yang
menyatakan bahwa suatu unsur dapat tidak
Pembentukan Tim Analisis sepenuhnya menjadi anggota suatu himpunan
tertentu. Hal ini berbeda dengan teori logika
klasik yang menyatakan bahwa segala sesuatu
bersifat biner, yang artinya hanya mempunyai
dua kemungkinan, “Ya atau Tidak” dengan
Penentuan Langkah Analisis nilai keanggotaan 1 atau 0. Himpunan fuzzy
menjelaskan suatu konsep berdasarkan premis
bahwa unsur-unsur yang digunakan adalah
bukan dalam bentuk angka-angka melainkan
Identifikasi Mode Kegagalan terkait dengan istilah linguistik.
dan Penyebabnya
(6) menjelaskan keunggulan dari logika fuzzy:
a. Konsep yang mendasari penalaran fuzzy
adalah konsep matematis yaitu teori
Penilaian dan Perhitungan himpunan sehingga mudah dimengerti.
Nilai RPN b. Logika fuzzy yang sangat fleksibel.
c. Logika fuzzy memiliki toleransi terhadap
data-data yang tidak tepat.
d. Logika fuzzy mampu memodelkan fungsi-
Evaluasi Hasil dan Rencana fungsi non linier yang sangat kompleks.
Perbaikan e. Logika fuzzy dapat membangun dan
mengaplikasikan pengalaman-pengalaman
Gambar 2. Tahapan Analisis FMEA
para pakar secara langsung tanpa harus Berdasarkan observasi yang telah dilakukan di
melalui proses pelatihan. PT PLN Sektor Tello, ditemukan beberapa
f. Logika fuzzy dapat bekerjasama dengan komponen pada mesin tenaga elektrik diesel
teknik-teknik kendali secara konvensional. yang mengalami kerusakan sehingga
g. Logika fuzzy didasarkan pada bahasa berdampak kerugian. Oleh karena itu,
alami. diperlukan perencanaan preventive
maintenance yang baru untuk menghindari
Metode Mamdani adalah salah satu metode terjadinya kerusakan dan memaksimalkan
yang sering digunakan dalam logika fuzzy. (7) pendistribusian aliran listrik.
melakukan penelitian dengan menggunakan
metode Mamdani dengan menggunakan Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif
operasi MIN-MAX atau MAX-PRODUCT. dengan melakukan survey, observasi,
Berikut adalah langkah-langkah dari metode interview, dan proses analisis dokumen yang
Mamdani: dimiliki oleh perusahaan. Pada Gambar 1
a. Fuzzyfikasi atau pembentukan himpunan memperlihatkan metode pelaksanaan
fuzzy. penelitian.
b. Pembentukan basis pengetahuan fuzzy (rule
dalam bentuk IF.....THEN).
c. Aplikasi fungsi implikasi menggunakan Mulai
(Observasi)
fungsi MIN dan Komposisi antar-rule
menggunakan fungsi MAX (menghasilkan
himpunan fuzzy baru).
d. Defuzzyfikasi (penegasan) Analisis Problem
(Pengumpulan Data & Analisis)
(8) menjelaskan Ada beberapa metode
defuzzyfikasi pada komposisi aturan, salah
satunya adalah Metode Centroid (Composite Indentifikasi Sebab Akibat
Moment), dimana solusi crisp diperoleh (Analisis FMEA)
dengan cara mengambil titik pusat daerah
fuzzy.
Penentuan Nilai Severity, Occurrence, dan
2. Metode Penelitian Detection

Penelitian ini berfokus pada preventive


maintenance untuk mencegah terjadinya Pembentukan Fungsi Keanggotaan Fuzzy
kerusakan pada mesin dengan menggunakan Kriteria (S, O, D)
metode Fuzzy FMEA. Tujuan dari penggunaan
metode Fuzzy FMEA adalah untuk
mengevaluasi tindakan perawatan dan periode Fuzzifikazi
perawatan yang sesuai kebutuhan PT PLN
Sektor Tello yang ditinjau berdasarkan hasil
analisis yang telah dilakukan. PT PLN Sektor
Penentuan Fuzzy Inference System
Tello merupakan perusahaan milik pemerintah
yang mempunyai peranan penting dalam
menyalurkan listrik di kawasan Makassar
sebesar 197,61 MW. Dalam menghasilkan Difuzzifikazi
(Nilai Fuzzy RPN)
listrik sebesar 197,61, PT PLN Sektor Tello
menggunakan mesin generator sebagai mesin
pembangkit tenaga listrik. Sehingga mesin
generator mempunyai peranan yang sangat
krusial dan sangat penting untuk menjaga
Maintenance Selesai
kehandalan mesin untuk menjamin suplai listrik Action
ke masyarakat Makassar.
FMEA digunakan untuk mengidentifikasi Nilai dari S, O, D berada pada skala 1-10.
komponen mesin yang sering mengalami Hasil perhitungan dari FRPN untuk setiap
kerusakan, jenis kerusakan dan penyebab komponen mesin yang dianalisis, yang
kerusakan. Hasil dari proses analisis tersebut memiliki nilai paling tinggi
adalah tipe kerusakan yang potensial terjadi mengindikasikan bahwa koponen tersebut
pada proses produksi, dampak dari kerusakan, mempunyai tingkat resiko paling tinggi
dan prioritas komponen mesin yang akan (10).
dilakukan perbaikan berdasarkan nilai Fuzzy
RPN. 4. Proses Fuzzifikasi menggunakan rata-rata
dari maksimum Difuzzifikasi. Salah satu
Berdasarkan penelitian sebelumnya, (9) metode metode Difuzzifikasi adalah Mean of
perhitungan Fuzzy RPN menggunakan Maxima (MOM). Metode ini digunakan
menggunakan metode Three Triangular Fuzzy mencari nilai rata-rata nilai crisp yang
Number. Perhitungannya sebagai berikut: mempunyai nilai fuzzy maksimum. Berikut
adalah formulasi yang digunakan dalam
1. Menentukan nilai variabel linguistik dari metode ini yang dikembangkan oleh (9):
setiap saverity, occurance, dan detection.
∑ 𝑋𝑖 ∈𝑋𝑖
𝑥= |𝑀|
(3)
2. Mendefinisikan nilai linguistik ke dalam
fungsi anggota triangular sebagai berikut:
3. Hasil Penelitian
M = (l, m, u) (1)
Berdasarkan studi kasus yang dilakukan di PT
3. Mengalikan setiap nilai saverity, occurance, PLN Sektor Tello Makassar, ditemukan bahwa
dan detection menggunakan rumus sebagai beberapa komponen dari mesin generator
berikut: mengalami kegagalan saat mesin sedang
beroperasi, sehingga membutuhkan
𝐹𝑅𝑃𝑁 = 𝑆 × 𝑂 × 𝐷 (2) perencanaan perawatan pencegahan (preventive
= (𝑙1 , 𝑚1 , 𝑢1 ) × (𝑙2 , 𝑚2 , 𝑢2 ) × (𝑙3 , 𝑚3 , 𝑢3 ) maintenance) untuk mencegah terjadinya
= (𝑙1 , 𝑙2 , 𝑙3 ) × (𝑚1 , 𝑚2 , 𝑢2 ) × (𝑢1 , 𝑚3 , 𝑢3 ) kerusakan saat mesin dalam proses operasi.
Sebelum melakukan tindakan korektif, analisis
S Nilai dari dampak kerusakan dan mengenai tipe kerusakan yang sering muncul
ketidaktersediaan sparepart, nilai serta pengaruhnya diperoleh dengan
ditentukan berdasarkan kesepakan menggunakan metode FMEA yang ditujukan
bersama expertise. pada Tabel 1:
O Frekuensi terjadinya kerusakan
selama proses produksi.
D Kemudahan dalam mendeteksi
terjadinya kerusakan.
Tabel 1. Analisis FMEA
Occurence

Detection
Saverity

Item Jenis Kegagalan Akibat Kegagalan Penyebab Kegagalan

SW Diesel Elemen radiator JCW Temperatur air Packing elemen radiator 7 6 3


fan A bocor pendingin agak tinggi bocor
tapi masih dalam batas
Ketukan keras pada Operasi terhenti Kegagalan pada sistem 8 6 3
Cylinder pelumas
Pipa pelumas CVS Operasi akan terhenti Kebocoran pada packing 8 6 3
sisi outlet dari engine jika kondisi mesin pipa pelumas CVS
bocor dalam rusak parah
Coupling pompa Proses dialikan pada Coupling pompa jacket 6 5 4
jacket cooling water pompa lain cooling wwater
pecah/retak pecah/retak
Jalur cepat pelumas Operasi terhenti O-Ring valve CVS rusak 8 6 3
CVS bocor
Fuel oil booster pump Operasi terhenti Filter bahan bakar tidak 8 5 3
selalu trip berfungsi dengan
baik/kotor
Mitsubishi Tekanan minyak Operasi terhenti Elemen filtter sudah 9 4 4
pelumas Rocker Arm kotor
rendah
Unit sulit Operasi terhenti Semua Pilot Start kotor 9 3 3
dioperasikan
V-Belt Radiator Operasi tetap V-Belt Radiator Cooling 8 4 3
Cooling Tower lepa berlangsung Tower putus
dari dudukannya
Tali Fn Belt radiator Operasi tetap Tali Fan Belt radiator 6 4 4
intercooler lepas berlangsung intercooler lepas

Setelah melakukan analisis kegagalan (failure preventive maintenance pada mesin generator.
analysis) untuk menentukan nilai Saverity (S), Prioritas penanganan dilihat dari nilai FRPN
Occurence (O), dan Detection (D) pada Tabel 1 yang merupakan hasil perhitungan dari Fuzzy
maka dilanjutkan dengan menghitung nilai FMEA. Perhitungan FRPN diperlihatkan pada
Fuzzy FMEA untuk menentukan komponen Tabel 2.
mesin yang mendapat prioritas penanganan

Tabel 2. Perhitungan Fuzzy RPN

FMEA Fuzzy FRPN Defuzzifikasi


No
S O D S O D S O D RPN
1 7 6 3 6 7 8 5 6 7 2 3 4 60 126 224 136,67
2 8 6 3 7 8 9 5 6 7 2 3 4 70 144 252 155,33
3 8 6 3 7 8 9 5 6 7 2 3 4 70 144 252 155,33
4 6 5 4 5 6 7 4 5 6 3 4 5 60 120 210 130,00
5 8 6 3 7 8 9 5 6 7 2 3 4 70 144 252 155,33
6 8 5 3 7 8 9 4 5 6 2 3 4 56 120 216 130,67
7 9 4 4 8 9 10 3 4 5 3 4 5 72 144 250 155,33
8 9 3 3 8 9 10 2 3 4 2 3 4 32 81 160 91,00
9 8 4 3 7 8 9 3 4 5 2 3 4 42 96 180 106,00
10 6 4 4 5 6 7 3 4 5 3 4 5 45 96 175 105,33

Berdasarkan hasil perhitungan Fuzzy RPN pada tertinggi dari perhitungan Fuzzy RPN. Nilai ini
Tabel 2, terdapat empat koponen mesin yang ditetapkan dari hasil perkalian fuzzifikasi nilai
perlu mendapat prioritas tindakan preventive Saverity, Occurrence, dan Detection. Nilai dari
maintenance. Empat komponen tersebut adalah Fuzzy RPN selanjutnya dilakukan defuzzifikasi
Cylinder yang berdampak pada sistem pelumas, RPN dengan mengambil nilai tertinggi. Dalam
pipa pelumas CVS, jalur cepat pelumasan CVS, penelitian ini, tindakan perbaikan yang akan
dan Rocker Arm. ditetapkan pada PT PLN Sektor Tello adalah
sebagai berikut:
4. Kesimpulan
a. SW Diesel
Pada penelitian ini, nilai Fuzzy RPN yang 1. Cylinder
digunakan sebagai batas wajib pemberian Penyebab terjadinya ketukan keras pada
usulan tindakan adalah berdasarkan nilai Cylinder adalah kegagalan pada sistem
pelumasan. Tindakan perbaikan yang https://linkinghub.elsevier.com/retrieve/p
diusulkan adalah penyetelan clearance ii/S2351978915011269
inhaust valve dan exhaust valve.
2. Pipa pelumas CVS 4. McDermott RE, Mikulak RJ, Beauregard
Penyebab terjadinya kerusakan pada pipa MR. The basics of FMEA [Internet].
adalah kebocoran pada packing pipa. New York: CRC Press; 2009 [cited 2019
Tindakan perbaikan yang diusulkan Sep 19]. Available from:
adalah O-Ring diganti. http://www.books24x7.com/marc.asp?bo
3. Jalur cepat pelumasan CVS okid=37037
Penyebab terjadinyya kebocoran pipa
adalah O-Ring valve CVS rusak. 5. Widianti T, Firdaus H. Pengujian Suhu
Tidakan perbaikan yang diusulkan Lemari Es Dengan Metode Terintegrasi
adalah dengan mengganti O-Ring. Fuzzyfailure Mode And Effect Analysis
(fuzzy-FMEA). J Stand [Internet]. 2016
b. Mitsubishi Mar;18(1):9–23. Available from:
1. Rocker Arm http://lipi.go.id/publikasi/pengujian-
Penyebab terjadiya tekanan minyak yang suhu-lemari-es-dengan-metode-
rendah pada Rocker Arm adalah elemen terintegrasi-fuzzy-failure-mode-and-
filter sudah kotor. Usulan effect-analysis-fuzzy-fmea/21262
tindakanperbaikan adalah dengan
membersihkan Filter. 6. rohani yoyok. Penentuan Fire Strength
Pada Fuzzy Menggunakan Microsoft
5. Saran Excel, Studi Kasus: Keputusan Memilih
Sepeda Motor. 2016 Mar;7(1).
Penelitian lebih lanjut dapat menggunaka
mathlab dalamperhitungan nilai fuzzy RPN 7. Ningsih N, Pambudi NT, Abadi AM.
untuk membandingkan hasil perhitunga secara Penerapan Metode Fuzzy Mamdani
manual. untuk Memprediksi Penjualan Gula.
2017;8.
6. Daftar Pustaka
8. Abrori M, H. Prihamayu H. Aplikasi
Logika Fuzzy Metode Mamdani Dalam
1. Kanti Bose T. Application of Fishbone Pengambilan Keputusan Penentuan
Analysis for Evaluating Supply Chain Jumlah Produksi. Karunia. 2015
and Business Process- A Case Study on Oct;XI(2):91–9.
the ST James Hospital. Int J Manag
Value Supply Chains [Internet]. 2012 9. Hayati M, Khorramabad, Iran, Reza
Jun 30 [cited 2019 Jan 16];3(2):17–24. Abroshan M, Zanjan. Risk Assessment
Available from: using Fuzzy FMEA (Case Study: Tehran
http://www.airccse.org/journal/mvsc/pap Subway Tunneling Operations). Indian J
ers/3212ijmvsc02.pdf Sci Technol [Internet]. 2017 Feb 1 [cited
2019 Nov 15];10(9):1–9. Available
2. Syawalluddin MW. Pendekatan Lean from:
Thinking Dengan Menggunakan http://www.indjst.org/index.php/indjst/ar
Mengggunakan Metode Root Cause ticle/view/110157
Analysis Untuk Mengurangi Non Value
Added Activities. (2):15. 10. Lo H-W, Liou JJH, Huang C-N, Chuang
Y-C. A novel failure mode and effect
3. Sutrisno A, Gunawan I, Tangkuman S. analysis model for machine tool risk
Modified Failure Mode and Effect analysis. Reliab Eng Syst Saf [Internet].
Analysis (FMEA) Model for Accessing 2019 Mar [cited 2019 Sep 19];183:173–
the Risk of Maintenance Waste. Procedia 83. Available from:
Manuf [Internet]. 2015 [cited 2019 Sep https://linkinghub.elsevier.com/retrieve/p
19];4:23–9. Available from: ii/S0951832018307129

Potrebbero piacerti anche