Documenti di Didattica
Documenti di Professioni
Documenti di Cultura
Abstract
The success of a Corporate Social Responsibility (CSR) is program influenced by the role of Public Relations (PR)
in carrying out its role both internally and ekxternal. The aims of the study were observe the surrounding public
opinion and attitudes on corporate social responsibility (CSR) of PT. Energy Sengkang in community empowerment
the role and function of the public relations (PR) of PT. Energy Sengkang on community empowerment program of
Corporate Social Responsibility (CSR). The method used in this study, the qualitative approach. The object of this
study PR PT. Energy stirrups, technical implementing CSR programs and community activities around the company
from three villages in the district Pammana Wajo. Data were colleted trough obsevation, interviews and
documentation and were analyzed with qualitative analysis. The results of the research indicated that PR of PT.
Energy Sengkang had not implemented its CSR program effectively, characterized by the uneven data collected in
some villages being studied. PT. Energy Sengkang was positively perceived by public opinion, mainly reated to the
optimal, indicated by less-saticfaction of neigbor communities on the implementation of the CSR program,
especially on budget transparency and community empowerment in improving local economy.
Abstrak
Keberhasilan program Corporate Social Responsibility (CSR) ditentukan oleh peran Public Relations (PR) dalam
menjalankan perannya baik secara internal maupun ekxternal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui opini dan
sikap masyarakat komunitas sekitar terhadap program Corporate Social Responsibility PT. Energy Sengkang dalam
pemberdayaan masyarakat dan peran dan fungsi Public Relations(PR) PT. Energy Sengkang terhadap pemberdayaan
masyarakat dalam program CSR.Metode yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu pendekatan kualitatif. Objek
penelitian ini PR PT. Energy sengkang, pelaksana teknis kegiatan program CSR dan komunitas sekitar perusahaan
dari tiga desa di Kecamatan Pammana Kabupaten wajo . Data penelitian ini diperoleh melalui wawancara
mendalam, observasi dan dokumentasi. Data dianalisis melalui tahapan cheking, organizing, coding, pengambilan
kesimpulan dan verifikasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan CSR pada bagian PR PT. Energy
Sengkang belum berjalan secara efektif. Hal ini ditandai dengan oleh pengumpulan data dan pelaksanaan kegiatan
yang belum merata dibeberapa desa yang diteliti guna menampung aspirasi komunitas sekitar terkait dengan
program CSR. Opini masyarakat terhadap program yang ditawarkan PT. Energy Sengkang sudah dirasakan positif,
terutama yang terkait dengan program kesehatan. Namun, dari segi pemberdayaan masyarakat belum terlaksana
secara optimal. Hal tersebut ditandai oleh sikap komunitas sekitar yang merasa kurang puas dengan pelaksanaan
program CSR PT. Energy Sengkang, terutama pada keterbukaan anggaran kegiatan dan pemberdayaan komunitas
sekitar dalam peningkatan ekonomi masyarakat.
Kata Kunci : Corporate Social Responsibility; Public Relations; Opini dan Sikap
374
Jurnal Komunikasi KAREBA Vol.4 No.4 Oktober - Desember 2015
375
Jurnal Komunikasi KAREBA Vol. 4 No.4 Oktober - Desember 2015
Reponsibility (CSR) mendorong Word jawab sosial dan lingkungan. Dalam pasal
Business Concil For Sustainabel tersebut mengatur salah satu sumber
Development (WSCSD) sebuah asosiasi dunia pendanaan untuk kesejahteraan sosial yang
yang berurusan dengan memajukan bersumber dari badan usaha. Di sinilah peran
pembangunan yang berkelanjutan untuk bagian Public Relations (PR) PT. Energy
mensyaratkan Corporate Social Reponsibility Sengkang untuk menjalin komunikasi dengan
(CSR) pada setiap perusahaan dalam pemerintah dan masyarakat, agar kegiatan
organisasinya. Bahkan World Business Concil CSR bisa tepat pada sasaran yang diharapkan.
For Sustainabel Development (WSCSD) Seiring dengan perubahan aspek hubungan
menemukan bahwa persoalan terpenting CSR antara industri dan komunitas maka yang
saat ini adalah hak asasi manusia, hak muncul adalah meningkatnya kebutuhan
karyawan, perlindungan dan kelestarian perusahaan akan kegiatan CSR. PR memiliki
lingkungan, hubungan dengan pemasok, dan peran penting dalam hubungan baru ini yaitu
keterlibatan masyarakat. Hal ini sejalan bertindak sebagi penghubung antara
dengan pendapat Urip (2014), bahwa ada tiga perusahaan dan komunitas dan juga berperan
persoalan utama yang wajib menjadi sebagai ‘pembela’ perusahaan. Hal ini sejalan
perhatian Corporate Social Responsibility dengan pendapat Cutlip et al, dalam Butterick
(CSR) : 1). Masalah sumber daya manusia (2014), meyakini bahwa Corporate Social
mulai kesehatan dan keselamatan kerja serta Reponsibility (CSR) baik untuk Publik
semangat kerja karyawan, perjanjian kerja, Relation (PR) karena ada banyak hal yang
pengembangan, hingga budaya perusahaan dapat mendukung praktik Publik Relation
dan tata kelola perusahaan yang baik. 2). (PR) yang etis, dan memberikan kesempatan
Masalah sosial meliputi pembangunan dan untuk melayani kepentingan publik.
pendidikan masyarakat hingga persoalan Jika perusahaan serius menjalankan program
kemiskinan yang laten, 3). Masalah Corporate Social Reponsibility (CSR)-nya
lingkungan mencakup keprihatinan pada dan menjalankannya dibahwa divisi Public
pemanasan global, polusi, dan kekacauan Relations (PR), maka Public Relations (PR)
ekosistem. akan mampu memberikan masukan strategis
Keberadaan undang-undang secara khusus bagi perusahaan yang pada dasarnya memang
mengatur tentang tanggung jawab sosial menjadi perannya. Dalam skenario ini, Public
perusahaan. Beberapa Undang-Undang Relations (PR) akan menyediakan informasi
tersebut antara lain :Pertama, Undang- dan umpan balik dari perusahaan terhadap
Undang No. 40 tahun 2007 tentang publik eksternal yang terlibat, serta
Perseroaan Terbatas yang menjalankan merancang strategi bagaimana pusat
kegiatan usahanya dibidang dan/atau menanggapi publik eksternal tersebut. Dengan
berkaitan dengan sumber daya alam wajib cara ini, Public Relations (PR) dapat
melaksanakan tanggungjawab sosial dan bertindak berdasarkan suara hati perusahaan,
lingkungan.Kedua, Undang – Undang No. 25 tidak hanya atas nama mereka, namun dengan
tahun 2007 tentang penanaman modal, pasal dasar kepentingan komunitas.
15 (b) menyatakan bahwa “ setiap penanam Menurut Jefkins dalam Iriantara (2013),
modal berkewajiban melaksanakan tanggung komunitas dilihat dari aspek lokalitas yakni
jawab sosial perusahaan”, ketiga, Undang – sekelompok orang yang tinggal disekitar
Undang Republik Indonesia No. 11 tahun wilayah operasi satu organisasi yang bisa
2009 tentang Kesejahteraan Sosial pada pasal berupa pabrik, areal penambangan, kantor
36 ayat 1 huruf d : dana yang disisikan dari atau bengkel yang disebut Jefkins sebagai
badan usaha sebagai kewajiban dan tanggung tetangga. Saat ini komunitas bukan lagi
376
Jurnal Komunikasi KAREBA Vol.4 No.4 Oktober - Desember 2015
sekedar kumpulan orang yang tinggal pada Pemilihan lokasi dan informan didasarkan
lokasi yang sama tetapi juga menunjukkan atas pertimbangan bahwa semua informan
terjadi interkasi diantara kumpulan orang bersentuhan langsung dengan program CSR
tersebut. Jadi, selain karena faktor-faktor fisik yang dilaksanakan oleh pihak PT. Energy
yakni tinggal dilokasi yang sama, komunitas Sengkang baik itu, pelaksana dalam hal ini
itu juga bisa merupakan unit sosial yang PT. Energy Sengkang ataupun komunitas
terbentuk lantaran adanya interkasi diantara sekitar yang merasakan dampak dari
mereka. Dengan kata lain, komunitas itu keberadaan perusahaan beserta program CSR
bukan hanya menunjukkan pada lokalitas saja yang ditawarkan.
melainkan juga pada struktur. Berikut Penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif.
penelitian terdahulu yang yang menjadi Informan dalam penelitian ini adalah PR PT.
sumber rujukan yakni penelitian tesis Muhtar Energy Sengkang, pelaksana teknis kegiatan
(2015), dengan judul Strategi Komunikasi CSR dan para tokoh di tiga desa disekitar
dalam Pelaksanaan Program Corporate Social perusahaan. Jenis dan Sumber Data, yakni
Responsibility (CSR) oleh Humas PT. Semen Data Primer, dan Data Sekunder. Penelitian
Tonasa Terhadap Komunitas Lokal di ini berfokus pada opini dan sikap komunitas
Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan. sekitar terhadap program CSR PT. Energy
Kemudian penelitian tesis Dewi (2007), Sengkang. Serta peran PR PT. Energy
dengan judul Hubungan antara Corporate Sengkang dalam pelaksanaan program CSR.
Social Reponsibility Lifebuoy berbagi sehat Teknik Pengumpulan Data, diguna-kan
tahap 3 yang dilaksanakan PT. Unilever teknik gabungan wawancara, kuisioner dan
Indonesia, Tbk. dokumentasi.
Berdasakan latar belakang tersebut maka tujuan dari penelitia
Permasalahan HASIL
Berdasarkan latar belakang yang telah Opini dan Sikap Komunitas Sekitar Terhadap
dikemukakan, maka ada dua permasalahan Program CSR PT. Energy Sengkang
pokok yang dirumuskan:
1. Bagaimana opini dan sikap komunitas Jika melihat seberapa pentingnya kegiatan
sekitar terhadap program Corporate CSR yang dilaksanakan PT. Energy
Social Responsibility (CSR) PT. Energy Sengkang, tidak terlepas dari pro dan kontra
Sengkang? yang memunculkan berbagai opini dan sikap
2. Bagaimana peran Public Relation (PR) terkait program CSR yang dilaksanakan PT.
PT. Energy Sengkang dalam program Energy Sengkang. Dari 3 desa yang menjadi
Corporate Social Responsibility (CSR)? lokasi pelaksanaan kegiatan program CSR
PT. Energy Sengkang salah satunya ada di di
METODE Desa Lempa Desa yang masih merupakan
daerah terdampak dari keberadaan perusahaan
Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan PT. Energy Sengkang selain 2 desa lainnya,
Pammana Kabupaten Wajo yang meliputi: dari segi penetapan program kegiatan dan
1. PR. PT. Energy Sengkang, transparansi anggaran kegiatan, beberapa
2. Pelaksana Teknis Kegiatan CSR, tokoh masyarakat di Desa Lempa
3. Tiga Desa di sekitar Perusahaan, Desa mengungkapkan bagaimana keterlibatan
Lempa, Desa Simpursia dan Desa Patila mereka seperti yang diungkapkan Andi Ihsan
sebagai berikut:
377
Jurnal Komunikasi KAREBA Vol. 4 No.4 Oktober - Desember 2015
378
Jurnal Komunikasi KAREBA Vol.4 No.4 Oktober - Desember 2015
379
Jurnal Komunikasi KAREBA Vol. 4 No.4 Oktober - Desember 2015
dukungan dari masyarakat yang selama ini perusahaan, demikian juga dengan program
diharapkan dalam program CSR ini masih yang berhubungan dengan pemberdayaan
belum optimal. Terlebih lagi belum adanya masyarakat guna meningkatkan ekonomi
program yang didasarkan atas kebutuhan komunitas sekitar.
warga, seperti program berupa peningkatan
kesejahteraan dan ekonomi warga. PEMBAHASAN
Peran Public Relations (PR) Terhadap Opini dan Sikap Komunitas Sekitar Terhadap
Program Corporate Social Responsibility Program CSR PT. Energy Sengkang
(CSR) PT. Energy Sengkang.
Penelitian ini menunjukkan bahwa program
Salah satu tahapan yang tidak dapat CSR PT. Energy sengkang merupakan suatu
dilepaskan dari kegiatan manajerial program yang menyangkut kepentingan
perusahaan terkait dengan program CSR, umum dengan demikian memunculkan
bagaimana mengkomunikasikan program- berbagai opini dan sikap dimasyarakat dari 3
program yang akan dilaksanakan PT. Energy desa yang menjadi objek penelitian,
Sengkang. Penerapan dan pengkomunikasian mengakibatkan program tidak lepas dari pro
program CSR kepada publik secara kontra mengenai manfaat baik bagi
sistematis, bahkan dari tahapan ini nantinya Kesehatan, Pendidikan dan Lingkungan.
perusahaan dapat melihat bagaimana Banyak yang menilai bahwa program ini
penerimaan masyarakat, baik terhadap sudah berdampak positif dilihat dari segi
program yang ditawarkan perusahaan atau kesehatan masyarakat. Namun banyak pula
pun posisi perusahaan dimata masyarakat. muncul ketidak puasan dari masyarakat yang
Tidak dapat dipungkiri bahwa kelancaran diakibatkan kurangnya, sosialisasi dan
operasional perusahaan juga bergantung keterlibatan masyarakat dalam penentuan
dengan hubungan mereka dengan masyarakat program dan pelaksanaannya, terutama yang
disekitar perusahaan berdiri. menyangkut program yang menyentuh sektor
Karena salah satu tugas PR adalah menjaga pemberdayaan dan ekonomi masyarakat.
agar hubungan antara organisasi Terlebih lagi belum jelasnya anggaran
danpubliknya berlangsung dengan baik. yang disiapkan pertahunnya dari pihak
Melalui PR, satu organisasi tidak tuli dan buta perusahaan menimbulkan beragam opini
terhadap aspirasi yang berkembang di dimasyarakat, bukan hanya itu saja belumnya
kalangan publiknya, dan publik pun meratanya pemberian program-program yang
mendapatkan informasi yang memadai dari dicanangkan oleh pihak perusahaan
organisasi. mengakibatkan masyarakat membuat
Peran PR PT. Energy Sengkang Terhadap perbandingan desa meraka dengan desa
program CSR dalam pemberdayaan tetangga mereka.
komunitas sekitar telah dilaksanakan. Opini adalah pernyataan tentang sikap
Komunikasi yang selama ini dibangun dengan mengenai masalah tertentu yang bersifat
empat tahapan, dalam pelaksanaan program kontroversial. Opini timbul sebagai hasil
CSR terdapat banyak penilaian masyarakat pembicaraan tentang masalah yang
yang berujung pada pro kontra terkait dengan kontroversial yang menimbulkan dampak
program kesehatan, pendidikan dan yang berbeda-beda. Sedangkan Sikap sendiri
lingkungan hal ini dikarenakan belum adanya adalah kecenderungan memberikan respon
pemerataan serta keterbukaan anggaran terhadap masalah atau situasi tertentu. Olii
tahunan yang terkait program CSR oleh pihak dan Erlita (2011).
380
Jurnal Komunikasi KAREBA Vol.4 No.4 Oktober - Desember 2015
Sikap seseorang ditentukan oleh seberapa Sengkang. Dimana konflik yang timbul dapat
banyak dan dalamnya pengetahuan orang berpengaruh buruk pada operasional
tersebut tentang sesuatu yang dihadapi atau perusahaan yang nantinya dapat merugikan
dialamainya. Pengetahuan seseorang tentunya banyak pihak baik secara internal maupun
memiliki sumber pengetahuan baik dari dalam external.
dirinya yang biasa dikenal dengan Hal ini sejalan dengan apa yang diungkapkan
pengetahuan fitrawi manusia dan pengetahuan Noelle - Neumann Setiap orang ambil bagian
yang bersumber dari luar diri manusia. Hal ini kedalam sejumlah opini bersama orang lain.
pula yang dapat mengikuti tingka laku dan Opini mereka dapat menyatu meskipun
apa yang akan dilakukan atau yang tidak akan mereka berasal dari latar belakang masyarakat
dilakukan terhadap sesuatu yang dialami. atau keluarga yang berbeda-beda. Akan tetapi,
Opini dan sikap memiliki pengertian yang opini tentang isu tertentu selalu bersifat
berbeda. Akan tetapi, kedua istilah itu sama- tunggal. Konflik dan ketidaksepakatan opini
sama mengacu ke interaksi yang sering di jumpai dimasyarakat. Substrata
berkesinambungan. Sikap ada dalam diri kesepakatan begitu banyak muncul
seseorang, sedangkan opini (ekspresi) keluar dimasyarakat. Fakta dan opini banyak
dari diri sesorang. Dengan demikian sikap dan muncul, dan itu bukan untuk dipertanyakan
opini mengacu ke kerja sama yang tetapi untuk dihayati.
berkesinambungan di dalam diri manusia Perlu disadari kadang-kadang banyaknya
dalam menghadapi masalah atau situasi opini mendorong munculnya pertengkaran
tertentu. Olii dan Erlita (2011). antar individu atau kelompok masyarakat.
Dan Nimmo (2005) mengemukakan bahwa Pertimbangan atas banyaknya opini sangat
opini ialah tindakan mengungkap apa yang bermanfaat ketika kita menganalisis kebijakan
dipercayai, dinilai, dan diharapkan seseorang pemerintah dalam upaya gerakan perubahan
dari objek-objek dan situasi tertentu dengan sosial. Yang perlu kita pahami adalah
demikian publik adalah khalayak terhadap pembuat kebijakan tidak mampu
sesuatu objek atau situasi tertentu yang mengendalikan opini. Yang dapat dilakukan
dipercayai, dinilai baik dan benar atau oleh pembuat kebijakan adalah memahami
diharapkan. Tindakan tersebut bisa banyak opini yang muncul dan mengambil
merupakan pemberian suara, pernyataan, kebijakan yang selaras dengan banyak opini
verbal, dokumen tertulis atau bahkan diam; tersebut.
singkatnya, tindakan apapun yang bermakna Noelle - Neumann dalam Richard West dan
adalah ungkapan opini dengan kata lain, Lynn H. Turner (2008), memisahkan opini
seseorang yang mengungkapkan opininya publik menjadi dua istilah yang terpisah:
menunjukkan makna yang diberikan oleh opini dan publik. Ia melihat bahwa terdapat
orang itu kepada hal-hal yang bersangkutan. tiga makna dan publik. Pertama, terdapat
Opini dan sikap komunitas sekitar sebaiknya asosiasi hukum dengan istilah ini. Publik
ditanggapi dengan bijak oleh pihak PT. mengisyaratkan keterbukaan bagi semua
Energy Sengkang selaku pelaksana program orang. Kedua, publik berkaitan dengan
kegiatan CSR, karena opini dan sikap negatif konsep yang berhubungan dengan isu-isu atau
yang timbul ditengah-tengah komunitas dapat orang. Ketiga publik mewakili sisi sosial
menjadi pemicu tumbuhnya konflik antara psikologi dari manusia. Yaitu, orang tidak
komunitas sekitar dan pihak perusahaan hanya berpikir didalam dirinya saja, tetapi
diakibatkan adanya rasa ketidak adilan juga berpikir mengenai hubungan mereka
dikarenakan belum meratanya program CSR dengan orang lain.
yang dilaksanakan pihak PT. Energy Opini adalah ekspresi dari suatu sikap. Opini
381
Jurnal Komunikasi KAREBA Vol. 4 No.4 Oktober - Desember 2015
dapat bervariasi baik dalam hal intensitas dan organisasi termasuk didalamnya adalah
stabilitas dengan melihat pada interpretasi bagaimana perusahaan mengkomunikasikan
awal, Noelle-Neumann menyatakan bahwa dirinya baik internal perusahaan (Karyawan)
opini adalah tingkat persetujuan dari populasi maupun eksternal perusahaan (masyarakat).
tertentu. Opini Publik sebagai “ sikap atau Terkait dengan komunikasi eksternal
perilaku yang harus diekspresikan seseorang perusahaan sebagaimana pada hasil
didepan publik jika ia tidak ingin wawancara dengan pihak, PT. Energy
menyebabkan dirinya terisolasi; dalam area- Sengkang, bahwa sebagai program community
area kontroversi atau perubahan, opini publik ajudstment terhadap pihak eksternal
adalah sikap yang dapat diekspresikan tanpa perusahaan, bahwa pihak perusahaan
harus memunculkan bahaya akan isolasi memberikan peluang adanya proses dialog
terhadap dirinya” dengan masyarakat yang menjadikan publik
Tiga asumsi teori spiral keheningan, Noelle- eksternal atau dengan kata lain masyarakat
Neumann dalam Richard West dan Lynn H. diberikan kesempatan untuk memberikan
Turner (2008), yaitu : usulan kepada manajemen perusahaa terkait
dengan program CSR yang mereka jalan
1. Masyarakat mengancam individu – sebagai bentuk tanggung jawab sosial
individu yang menyimpang dengan adanya perusahaan terhadap masyarakat.
isolasi; rasa takut terhadap isoloasi sangat Hal ini sejalan dengan tingkat keberhasilan
berkuasa. penerapan dan fungsi PR terkait komunikasi
2. Rasa takut akan isolasi menyebabkan yang diterapkan oleh PT. Energy Sengkang
individu-individu untuk setiap saat menilai dapat kita ukur dengan dari penerimaan
iklim opini. masyarakat terhadap keberadaan perusahaan.
3. Perilaku publik dipengaruhi oleh penilaian Berdasarkan paparan hasil penelitian, pihak
akan opini publik. perusahaan mengakui bahwa sampai saat
keberadaan perusahaan masih diterima baik
Peran Public Relation (PR) PT. Energy oleh masyarakat meskipun masih ada pro
Sengkang dalam program Corporate Social kontra yang terjadi karena adanya pihak-pihak
Responsibility (CSR). yang merasa belum puas terhadap program
CSR yang ditawarkan pihak perusahaan. Oleh
Dari hasil penelitian, sebagaimana karena itu, PR perusahaanterkait dengan
perusahaan yang bergerak dibidang sumber program komunikasi merasa perlu melakukan
daya energi maka wajar kiranya jika PT. pembenahan strategi komunikasi yang lebih
Energy Sengkang dalam hal ini berorientasi baik terkait dengan program-program CSR.
pada peningkatan produksi energi guna Apa yang dilakukan oleh QEHS
pemenuhan kebutuhan konsumen perusahaan sejalan dengan Model Two-Way
terkhususnya di Sulawesi Selatan, hal ini Symetric James E. Grunig dan Tood Hunt
tidak lepas dari strategi komunikasi PR yang (1984). Model ini lebih ini lebih menekankan
dijalankan oleh bidang QEHS PT. Energy pada dialog antara organisasi dengan public
Sengkang. Pada prosesnya, strategi ketimbang monolog yang hanya dari
komunikasi PT. Energy Sengkang menjadi oraganisasi kepada publik. Dari sinilah timbul
tanggung jawab seluruh pihak yang berada persuasi dimana publik diharapkan juga dapat
dalam perusahaan yang tentunya tidak mempengaruhi manajemen organisasi
terlepas manajemen kerja organisasi. Dimana mempengaruhi sikap atau tingkah laku publik.
roda organisasi yang berjalan baik dianggap Idealnya memang baik manajemen dan publik
akan mempengaruhi manajemen kerja sama-sama berubah. Hal ini dapat kita lihat
382
Jurnal Komunikasi KAREBA Vol.4 No.4 Oktober - Desember 2015
pada tahap pengumpulan data yang manajemen untuk tetap mengikuti dan
dilaksanakan setiap triwulan oleh pihak menamfaatkan perubahan secara efektip,
perusahaan dimana, saran dan keluhan melayani sebagai sistem peringatan dini untuk
komunitas sekitar di tampung dan dijadikan membantu mencegah kecenderungan negatif;
masukan oleh pihak perusahaan, dengan dan menggunakanpenelitian yang sehat dan
harapan agar komunitas sekitar memberikan etika komunikasi sebagai alat utamanya.
opini positif terhadap keberadaan perusahaan Cutlip & Centre dalam Keith Butterick
demikian pula komunitas sekitar (2014), mengemukakan bahwa Public
mengharapkan ada perhatian dari perusahaan Relations adalah fungsi manajemen yang
terkait keberadaan mereka di sekitar mengidentifikasi, membangun, dan
perusahaan. mempertahankan hubungan yang saling
Apa yang diterapkan perusahaan belum menguntungkan antara organisasi dengan
berjalan sesuai keinginan sehingga ada berbagai public yang menjadi penentu
tahapan yang tidak terlaksana di 2 dua desa kesuksesan dan kegagalannya.
yang ada. Sehingga terkesan perusahaan Peneliti melihat bahwa pada 4 tahap
hanya memberikan bantuan sosial kepada pelaksanaan yang sebaiknya dilaksanakan
masyarakat dengan tujuan membuat opini sebuah organisasi PR telah dilaksanakan oleh
masyarakat lebih positif terhadap keberadaan pihak perusahaan, hanya saja pada
perusahaan tetapi tidak merubah struktur yang inflementasi yang dilaksanakan di 3 desa
sudah dibangun oleh pihak perusahaan. yang menjadi objek penelitian belum ada
Model ini sama dengan Model Two-Way pemerataan yang terkait dengan 4 tahapan
Asymetric James E. Grunig dan Tood Hunt pelaksanaan program CSR yang sebaiknya
(1984). Model ini adalah komunikator sangat dilaksanakan.
berhati-hati dalam merencanakan pesan apa Hal ini sesuai dengan yang diungkapkan oleh
yang akan disampaikan atau dikomunikasikan Cutlip dan Center (2006). Yang memaparkan
kepada komunikan atau publik untuk tentang langkah- langkah yang dilakukan
mencapai perubahan yang maksimum dalam dalam proses manajerial perusahaan dalam
sikap dan tingkah laku komunikannya dimana melaksanakan program CSR perusahaan.
komunikasi yang berasal dari komunikan atau Adapun langkah-langkah yang dimaksudkan
publik dianggap sebagai umpan balik antara lain:
(Feedback). Ini terjadi pada tahapan 1. Mendefenisikan problem
perencanaan dan pelaksanaan program 2. Perencanaan dan pemrograman
dimana perusahaan terkesan tertutup dan tidak 3. Tindakan dan pengkomunikasian
melibatkan unsur-unsur terkait salah satunya 4. Evaluasi program
komunitas sekitar perusahaan.
Rox Harlow dalam Butterick (2014), PR Langkah – langkah yang dimaksudkan
adalah fungsi manajemen yang unik yang diatas dapat dipaparkan sebagai berikut:
membantu membangun dan memelihara jalur Fact finding atau pengumpulan fakta. Tahap
komunikasi, memunculkan pemahaman, kerja ini mencakup kegiatan mengumpulkan data,
sama antara organisasi dan publiknya; opini, sikap, dan perilaku dari pihak – pihak
melibatkan manajemen permasalahan dan isu; yang terkait dengan kebijakan perusahaan.
membantu manajemen utnuk terus Humas diarahkan untuk meneliti masalah atau
menginformasikan dan tanggap terhadap fakta – fakta yang menyangkut social
opini public; mendefenisikan dan responsibility yang timbul di masyarakat.
menekankan tanggung jawab manajemen Planning atau perencanaan. Tahap ini
untuk melayani kepentigan umum; membantu merupakan tahap membuat keputusan tentang
383
Jurnal Komunikasi KAREBA Vol. 4 No.4 Oktober - Desember 2015
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan Butterick, Keith. 2014. Pengantar Public
yang dikemukakan dalam penelitian ini maka Relation Teori dan Praktik. PT.
dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: RajaGrafindo Persada: Jakarta.
1. Opini dan Sikap Tokoh masyarakat Cangara, Hafied. 2013. Perencanaan Dan
terhadap pelaksanaan program CSR PT. Strategi Komunikasi. PT. Raja Grafindo
Energy Sengkang dalam pemberdayaan Persada: Jakarta.
masyarakat sekitar menunjukan bahwa: Cangara, Hafied. 2012. Pengantar Ilmu
Program CSR yang dilaksanakan PT. Komunikasi Edisi Kedua. PT.
Energy Sengkang telah berjalan. Pada RajaGrafindo Persada: Jakarta.
program Kesehatan komunitas sekitar Cutlip et al.2006. Effective Public Relation.
memberikan opini positif terkait program Edisi Sembilan. Pearson Education Inc :
ini karena mampu meningkatkan mutu New York.
kesehatan balita, namum sebaliknya pada Dewi. 2007. Hubungan Antara Corporate
program pendidikan dan kesehatan Social Responsibility Lifebouy Berbagi
komunitas sekitar beropini negatif, hal ini Sehat Tahap Tiga Yang Dilaksanakan PT.
dikarenakan kurangnya jumlah penerima Unilever Indonesia, Tbk. Makassar. Tesis.
beasiswa dan belum meratanya Universitas Hasanuddin : Makassar.
pelaksanaan program lingkungan yang Effendy, Onong. 2006 Ilmu, Teori dan
dilaksanakan PT. Energy Sengkang Filsafat Komunikasi PT. Citra Aditya
Selama ini. Bakti : Bandung.
2. Peran PR PT. Energy Sengkang Terhadap Grunig, James E. & Hunt, Todd. 1984.
program CSR dalam pemberdayaan Managing Public Relation. CBS College
komunitas sekitar telah dilaksanakan. Publishing: New York.
Komunikasi yang selama ini dibangun Iriantara, Yosal. 2013. Community Relations
sudah sesuai dengan tahap yang ada, Konsep dan Aplikasinya. Simbiosa
dalam pelaksanaan program CSR Rekatama Media: Bandung.
384
Jurnal Komunikasi KAREBA Vol.4 No.4 Oktober - Desember 2015
Muhtar. 2015. Strategi Komunikasi Dalama Urip, Sri. 2014. Strategi CSR Tanggung
Pelaksanaan Program Corporate Social Jawab Sosial Perusahaan. Tangerang
Responsibility ( CSR) oleh Humas PT. Selatan Lierati Imprint dari Penerbit
Tonasa Terhadap Komunitas Lokal di Lentera Hati.
Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan. West Richard & H. Turner Lynn. 2008. Teori
Tesis. Universitas Hasanuddin : Makassar. Komunikasi Analisis dan Aplikasi Buku 1.
Nimmo, Dan. 2005. Komunikasi Politik Salemba Humanika: Jakarta.
Komunikator, Pesan, dan Media. West Richard & H. Turner Lynn. 2010. Teori
Pengantar Jalaluddin Rakmat. PT. Remaja Komunikasi Analisis dan Aplikasi Buku 2.
Rosdakarya: Bandung. Salemba Humanika: Jakarta.
Olii, Helena & Erlita, Novi. 2011, Opini
Public. PT. Indeks:Jakarta.
Ruslan, Rosady. 2008. Kiat dan Strategi
Kampanye public Relations.Raja Grafindo
Persada: Jakarta.
385
Jurnal Komunikasi KAREBA Vol. 4 No.4 Oktober - Desember 2015
386