Documenti di Didattica
Documenti di Professioni
Documenti di Cultura
Utut Andita
Departemen Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku,
Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Airlangga, Surabaya
Email: andita.utut@yahoo.com
Abstract: In 2012 there were 1.7 million women suffering from breast cancer, the disease is the most
common cause of death in women (IARC, 2013). Deaths from breast cancer due to a delayed in
diagnosis. Breast Self Examination (BSE) is one of the method for early detection of breast cancer, by
doing this way routinely proven to lower the mortality rate of breast cancer about 25–30%. However,
actually there are many Women of Childbearing Age (WCA) who don’t know about BSE. The aim of
this study was to analyses the influence of SADARI health education on WCA knowledge. The study
design was used One Group Pre Test Post Test with Pre Experimental Design. Population of this study
was WCA at PKK of RW 03 in Karang Widoro Village, Malang, numbering 113 people and samples
used by 31 people with incidental sampling technique. Instrument was used by using questionnaires.
The results of analysis using the Paired t-test is ρ = 0.00 < α = 0.05. This means that there are
influence BSE health education with slide and artificial object media to change WCA knowledge. The
conclusion of this study is increase very significantly in the respondents’ knowledge after health
education BSE with merge slide and artificial object media. Suggestions for provider to conduct
health education by using appropriate media merger.
Keywords: BSE, Knowledge, WCA
Abstrak: Pada tahun 2012 terdapat 1,7 juta wanita menderita kanker payudara, penyakit ini merupakan
penyebab kematian paling umum pada wanita (IARC, 2013). Kematian akibat kanker payudara disebabkan
keterlambatan dalam diagnosis. Pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) adalah salah satu cara untuk
deteksi dini kanker payudara, dengan melakukan metode ini secara rutin terbukti dapat menurunkan angka
kematian penderita kanker payudara sebesar 25-30%. Namun, pada kenyataannya masih banyak Wanita
Usia Subur (WUS) yang belum mengetahui tentang SADARI. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
menganalisis pengaruh pendidikan kesehatan SADARI terhadap perubahan pengetahuan WUS. Desain
penelitian ini menggunakan Pre Experimental Design dengan pendekatan One Group Pre Test Post Test
Design. Populasi dalam penelitian ini adalah WUS di PKK RW 03 Desa Karang Widoro, Malang sejumlah
113 orang dan sampelnya sejumlah 31 orang yang diambil dengan teknik incidental sampling. Instrument
yang digunakan adalah kuesioner. Hasil analisis dengan menggunakan Paired t-test adalah ρ = 0.00 < α =
0.05. Hal ini berarti terdapat pengaruh pendidikan kesehatan SADARI dengan media slide dan benda tiruan
terhadap perubahan pengetahuan WUS. Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat peningkatan
pengetahuan secara sangat signifikan terhadap responden setelah dilakukan pendidikan kesehatan SADARI
dengan menggunakan penggabungan media slide dan benda tiruan. Saran untuk pemberi pendidikan
kesehatan adalah untuk melakukan pendidikan kesehatan dengan menggunakan penggabungan media
secara tepat.
Kata kunci: SADARI, Pengetahuan, WUS
177
178 Jurnal Promkes, Vol. 4, No. 2 Desember 2016: 177–187
pertengahan 40 tahun. Sehingga, pada usia bahwa tanda lain yang harus diwaspadai
tersebut wanita harus lebih waspada adalah warna kulit payudara yang lebih
terhadap tanda dan gejala kanker payudara. kemerahan dan lebih mengkilat; apabila
Kanker payudara merupakan diraba terdapat bagian payudara yang
pembelahan sel secara tidak terkendali yang terasa lebih hangat dibandingkan dengan
berasal dari kelenjar, saluran kelenjar dan daerah sekitarnya.
jaringan penunjang mamae tidak termasuk Berdasarkan laporan dari The
kulit payudara (Romauli, 2009). Selain itu International Agency for Research on
menurut Nisman (2011) kanker payudara Cancer (IARC) (2013) menunjukkan bahwa
merupakan kanker yang terjadi pada kelenjar pada tahun 2012, 1,7 juta wanita didiagnosis
mamae karena terjadi keganasan sel atau menderita kanker payudara, sejak tahun
pertumbuhan sel yang tidak terkendali dari 2008 diperkirakan insiden kanker payudara
sel kelenjar dan salurannya, secara normal bertambah lebih dari 20%, sementara
sel akan tumbuh sesuai dengan kebutuhan kematian bertambah 14%, kanker payudara
tubuh, tetapi lain halnya dengan kanker merupakan penyebab kematian paling umum
payudara, sel yang rusak tidak langsung pada wanita (522.000 kematian pada tahun
mati, melainkan membangun sel baru yang 2012) dan kanker yang paling sering
jumlahnya melebihi kebutuhan tubuh. didiagnosis pada wanita di 140 dari 184
Penyebab pasti kanker payudara masih negara di seluruh dunia. Di Jawa Timur,
belum diketahui. Tetapi terdapat beberapa angka prevalensi kanker payudara
faktor risiko terjadinya penyakit tersebut. berdasarkan Riskesdas (2013) dalam Profil
Depkes (2009) menyatakan bahwa faktor Kesehatan Indonesia (2013) sebanyak 1,6
risiko kanker payudara, meliputi: adanya ‰ dari rata-rata jumlah penderita kanker
riwayat kanker payudara pada anggota payudara se-Indonesia yaitu 1,4 ‰.
keluarga tingkat pertama (ibu atau kakak Purwanto (2010) menyatakan bahwa
atau adik); pernah menjadi penderita kanker kematian akibat kanker payudara cukup
payudara; wanita yang tidak mempunyai tinggi dikarenakan pasien datang dengan
anak atau biasa disebut nulipara; hamil kondisi terlambat, berdasarkan data dari RS
pertama pada usia > 30 tahun; mulai haid Dharmais bahwa jumlah pasien kanker
pertama atau menarche pada usia dini atau payudara yang datang dalam stadium dini
mengalami menopause terlambat; gangguan (stadium I dan II) adalah 13,42%, stadium III
haid; konsumsi lemak yang berlebihan; adalah 17% dan sebanyak 29,98% datang
merokok tembakau. Selain itu Andrew pada stadium lanjut (stadium IV), pasien
(2009) menyatakan bahwa faktor risiko paling banyak datang dengan kekambuhan
kanker payudara, yaitu: tidak menyusui yaitu sebesar 39,66%. Keterlambatan
(wanita yang tidak menyusui memiliki risiko diagnostik dikarenakan ketidaktahuan pasien
lebih tinggi terkena kanker payudara); (patient delay), ketidaktahuan dokter (doctor
menggunakan kontrasepsi oral; melakukan delay) atau keterlambatan rumah sakit
terapi sulih hormon; pemajanan terhadap (hospital delay).
radiasi; variasi geografi. Upaya penurunan angka kesakitan dan
Tanda dan gejala yang khas tidak kematian akibat kanker payudara diperlukan
terlihat pada tahap awal, namun terlihat pada dukungan dari berbagai pihak. Hal ini bukan
tahap lanjut. Romauli (2009) menyatakan hanya menjadi tanggung jawab tenaga
bahwa tanda gejala tersebut meliputi: medis, namun peran aktif dari setiap wanita
terdapat benjolan pada payudara; borok atau sangat diperlukan. Setiap wanita harus
luka yang tidak sembuh pada payudara; pada mengetahui apabila terdapat perubahan pada
puting susu keluar cairan yang tidak normal, payudaranya menjadi tidak normal.
seperti nanah, darah, cairan encer atau keluar Sedangkan sebagai tenaga medis, harus
air susu pada wanita yang tidak hamil memberikan penanganan yang tepat.
ataupun menyusui; perubahan bentuk dan Manuaba (2010) menyatakan bahwa
ukuran payudara; kulit puting susu maupun penanganan tumor dilakukan dengan
areola berkerut; nyeri pada payudara. Selain memberikan KIE dan motivasi tentang tumor
itu, menurut Depkes (2009) menyatakan ataupun keganasan payudara, penemuan
Utut Andita, Pengaruh Pendidikan Kesehatan… 179
Dau, Malang sejumlah 113 orang. Teknik mengenai penelitian yang akan dilakukan;
pengambilan sampel yang digunakan (2) memberikan inform consent kepada
adalah purposive sampling dan didapatkan responden untuk diisi dan ditandatangani
sampel sebanyak 31 orang. sebagai tanda kesediaan untuk menjadi
Kriteria inklusi pada penelitian ini responden; (3) membagikan kuesioner
meliputi: wanita yang berusia 20–45 tahun; kepada setiap responden untuk diisi; (4)
bersedia untuk menjadi responden; melakukan pre test dengan menjelaskan
responden mengikuti pre test dan pos test; tentang pertanyaan yang ada di dalam
hadir pada saat dilakukan pendidikan kuesioner dan cara mengisinya serta
kesehatan. memberikan kesempatan kepada responden
Variabel independent atau variabel untuk bertanya jika ada hal yang kurang
bebas pada penelitian ini adalah dimengerti; (5) memberikan pendidikan
pendidikan kesehatan tentang SADARI kesehatan tentang SADARI; (6) melakukan
sedangkan variabel dependent atau post test dengan membagikan kuesioner
variabel terikatnya adalah pengetahuan untuk diisi responden, setelah selesai
WUS tentang SADARI. Pengetahun WUS dikumpulkan kembali.
akan dilakukan scoring dengan rumus: Media yang digunakan untuk
pendidikan kesehatan tentang SADARI
adalah menggunakan slide show, yang
N= berisi tentang pengertian kanker payudara
(carcinoma mammae), penyebab kanker
Keterangan : payudara, pengertian SADARI
N = nilai yang didapat (pemeriksaan payudara sendiri), tujuan
Sp = skor yang didapat SADARI, manfaat melakukan SADARI
Sm = skor maksimal secara rutin, waktu yang tepat untuk
pemeriksaan payudara sendiri, orang yang
Interpretasi data : harus melakukan pemeriksaan payudara
Baik : 76%–100% sendiri, tahapan melakukan SADARI,
Cukup : 56%–75% keadaan payudara yang bermasalah pada
Kurang : < 56% saat SADARI, dan langkah yang harus
dilakukan ketika menemukan masalah
Sumber data didapatkan dengan 2 cara, pada payudara pada saat SADARI; selain
yaitu secara primer dan sekunder. Secara itu media yang digunakan adalah benda
primer, yaitu dengan memberikan kuesioner tiruan berupa phantom payudara.
sebelum dilakukan pendidikan kesehatan Analisis data tentang pengaruh
SADARI dan setelah dilakukan pendidikan pendidikan kesehatan SADARI terhadap
kesehatan SADARI. Serta dilakukan secara perubahan pengetahuan WUS dilakukan
sekunder yaitu dengan melihat data WUS dengan menggunakan uji statistik Paired t-
yang ada di PKK RW 03 yang terdapat di test.
Kelurahan Karang Widoro.
Instrument yang digunakan dalam HASIL PENELITIAN
penelitian ini adalah berupa kuesioner.
Bentuk pertanyaan yang digunakan adalah Desa Karang Widoro merupakan salah
bentuk pertanyaan tertutup (closed ended) satu wilayah di daerah Kabupaten Malang
dan jenis pertanyaan yang digunakan tepatnya di Kecamatan Dau. Di desa Karang
adalah multiple choice, sehingga Widoro ini terbagi menjadi 3 wilayah RW,
responden hanya boleh memilih satu di dan salah satu tempat yang dilakukan
antara beberapa jawaban yang paling penelitian adalah di PKK RW 03.
dianggap benar oleh responden. Masyarakat setempat memiliki rasa gotong
Teknik pengumpulan data secara primer royong yang tinggi. Hal ini dapat dilihat dari
dilakukan dengan beberapa langkah berikut: kebiasaan masyarakat setempat untuk
(1) memberikan penjelasan tentang maksud membantu tetangga yang sedang memiliki
dan tujuan kepada responden hajatan secara antusias dan sukarela.
Utut Andita, Pengaruh Pendidikan Kesehatan… 181
(what). Selain itu menurut Mubarak (2011) menengah dan tinggi sebagian besar
pengetahuan adalah hasil mengingat memiliki pengetahuan baik dan cukup,
sesuatu hal, termasuk mengingat kembali serta tidak ada yang memiliki pengetahuan
hal yang pernah dilakukan baik yang kurang. Sedangkan untuk tingkat
disengaja atau tidak disengaja dan hal ini pendidikan dasar masih ada yang memiliki
terjadi setelah orang tersebut melakukan pengetahuan kurang.
kontak atau pengamatan terhadap suatu Selanjutnya faktor pekerjaan,
objek tertentu. Sehingga pengetahuan berdasarkan hasil identifikasi didapatkan
adalah hasil tahu (know) yang dimiliki sebagian besar responden adalah ibu rumah
seseorang akibat melakukan suatu kontak tangga dan terbanyak kedua adalah memiliki
atau pengamatan pada suatu objek. pekerjaan swasta. Pekerjaan seseorang pasti
Pengetahuan setiap orang terhadap akan mempengaruhi kehidupan sehari
suatu objek pasti berbeda. Hal ini dapat harinya. Hal ini terjadi karena responden
terjadi karena beberapa faktor. Faktor yang yang bekerja, misalnya pada responden yang
mempengaruhinya terbagi menjadi dua, menjadi buruh pabrik, mereka seharian
yaitu faktor internal dan eksternal, pada melakukan pekerjaannya di tempat kerjanya,
faktor internal misalnya pendidikan dan kemudian melakukan berbagai aktivitas
pekerjaan sedangkan untuk faktor eksternal rumah tangga. Sehingga responden sudah
misalnya lingkungan (Nisman, 2011). merasa letih, dan waktu untuk mencari
Andita (2014) menyatakan bahwa informasi secara aktif terutama mengenai
tingkat pendidikan pada setiap individu pencegahan kanker payudara (ca mammae)
sangat berpengaruh terhadap kehidupannya, dengan cara SADARI terabaikan. Namun,
apabila seseorang semakin tinggi tidak menutup kemungkinan responden yang
pendidikannya, maka mereka memiliki bekerja akan memiliki pengetahuan yang
kesempatan yang lebih besar untuk baik mengenai SADARI. Misalnya, di
mendapatkan informasi terbaru. Hal ini tempat kerjanya pernah dilakukan
terjadi karena semakin tinggi pendidikan pendidikan kesehatan tentang SADARI.
seseorang maka semakin tinggi pula Kemudian, misalnya pada responden yang
kemampuan seseorang untuk mendapatkan bekerja menjadi PRT (pembantu rumah
informasi. Sehingga secara tidak langsung tangga), mereka mendapat pengetahuan dari
hal ini akan mempengaruhi banyaknya tempatnya bekerja.
pengetahuan yang didapatkan oleh setiap Pada penelitian ini bukan berarti
individu. Hal ini sesuai dengan pendapat hanya ibu bekerja saja yang sebagian besar
Wawan (2011) yang menyatakan bahwa cenderung memiliki pengetahuan kurang.
pendidikan seseorang dapat menentukan Karena menurut identifikasi yang ada ibu
individu tersebut dalam melakukan suatu hal rumah tangga pun juga memiliki
dalam kehidupannya, yang dapat digunakan pengetahuan kurang mengenai SADARI.
untuk mencapai kesejahteraan, pendidikan Hal ini terjadi karena faktor pendukung
diperlukan untuk mendapatkan informasi lainnya pula. Yaitu rasa ingin tahu
misalnya hal yang menunjang kesehatan responden mengenai berbagai hal yang
sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup. berhubungan dengan kesehatan yang
Selain itu menurut YB Mantra yang dikutip kurang, sebagian besar masyarakat desa
Notoatmodjo (2012) menyatakan bahwa tidak akan mencari tahu mengenai
pendidikan dapat mempengaruhi perilaku berbagai hal utamanya kesehatan bila
seseorang akan pola hidupnya, terutama mereka tidak ada keluhan yang sangat
dalam memotivasi untuk sikap berperan serta mengganggu kesehatan badannya.
dalam pembangunan. Selain itu, lingkungan juga sangat
Hal ini juga sesuai dengan penelitian mempengaruhi aktivitas individu setempat.
dalam Widiawaty (2011) yang menyatakan apabila masyarakat berada di lingkungan
bahwa terdapat hubungan yang signifikan yang memiliki rasa antusias tinggi untuk
antara tingkat pendidikan dengan tingkat mencari informasi baru utamanya dalam
pengetahuan responden, terlihat bahwa hal pencegahan kanker payudara dengan
responden yang memiliki pendidikan SADARI, tidak menutup kemungkinan
184 Jurnal Promkes, Vol. 4, No. 2 Desember 2016: 177–187
(2013) bahwa terdapat pengaruh yang Apabila masyarakat sadar dan aktif
signifikan pendidikan kesehatan SADARI dalam hal melakukan SADARI, maka
terhadap tingkat pengetahuan siswi, selain kanker payudara dapat terdeteksi sedini
itu dalam penelitian Hidayati (2012), mungkin. Sehingga dapat dilakukan
bahwa pendidikan kesehatan SADARI pengobatan sedini mungkin, dan kematian
dengan menggunakan metode ceramah dan akibat kanker payudara dapat menurun.
demonstrasi berpengaruh terhadap
pengetahuan siswi. KESIMPULAN
Terlihat pada awalnya banyak
responden yang berpengetahuan kurang, Terjadi peningkatan pengetahuan pada
setelah dilakukan pendidikan kesehatan seluruh responden setelah dilakukan
SADARI maka sudah tidak ada yang pendidikan kesehatan tentang SADARI.
berpengetahuan kurang, dan sebagian besar Peningkatan pengetahuan yang sangat
pengetahuannya menjadi baik. Pengetahuan signifikan disebabkan pemilihan beberapa
yang baik ini akan mempengaruhi proses media yang digunakan, dengan melakukan
dalam pengadopsian perilaku SADARI penggabungan media slide dan benda
secara rutin. Karena pengetahuan yang baik tiruan (phantom payudara) maka semakin
merupakan salah satu faktor yang dapat banyak panca indra yang digunakan dalam
menjadikan perilaku tersebut konsisten untuk menangkap informasi dan semakin banyak
dilakukan. Menurut Rogers (1974) dalam panca indra yang dilibatkan maka semakin
Notoatmodjo (2012) bahwa pengadopsian banyak informasi yang dapat diterima.
perilaku yang didasari oleh pengetahuan dan
kesadaran yang baik, maka perilaku tersebut SARAN
akan bersifat lama (long lasting), namun
apabila tidak didasari dengan pengetahuan Perlu dilakukan pendidikan kesehatan
maupun kesadaran yang baik maka perilaku dengan menggunakan penggabungan
tersebut akan bertahan sebentar atau bersifat beberapa media yang berpatokan pada
sementara. Piramida Edgar Dale dimana semakin
Pendidikan kesehatan SADARI ini banyak panca indra yang digunakan maka
merupakan suatu upaya yang dilakukan semakin banyak juga informasi yang bisa
untuk mempengaruhi responden agar mereka ditangkap oleh audience.
berperilaku sehat. Tujuan dari pendidikan
kesehatan SADARI ini untuk mendapatkan DAFTAR PUSTAKA
masyarakat yang sadar akan kesehatan dan
secara aktif melakukan SADARI secara rutin Andita, U. 2014. Pengaruh Pendidikan K e s
sehingga dapat terdeteksi sedini mungkin e h a t a n S A D A R I Te r h a d a p
apabila terdapat keadaan abnormal pada Pengetahuan WUS di PKK RW 03, Desa
payudara serta dapat meningkatkan kualitas Karang Widoro, Kecamatan Dau,
kehidupannya. Tujuan tersebut sesuai dengan Malang. KTI. STIKES Maharani
yang ada di dalam UU Kesehatan RI No. 23 Malang.
Tahun 1992, yaitu: Andrews, Gilly. 2009. Buku Ajar Kesehatan
“Meningkatkan kemampuan Reproduksi Wanita. Jakarta: EGC.
masyarakat untuk memelihara dan Depkes RI. 2009. Buku Saku Pencegahan
meningkatkan derajat kesehatan; baik fi Kanker Leher Rahim & Kanker Payudara.
sik, mental dan sosialnya, sehingga Jakarta: Depkes RI.
produktif secara ekonomi maupun Ekanita, P., dan Khosidah A. 2013. Hubungan
secara social, pendidikan kesehatan di Antara Pengetahuan dan Sikap WUS
semua program kesehatan baik Terhadap Perilaku Pemeriksaan Payudara
pemberantasan penyakit menular, Sendiri (SADARI). Bidan Prada: Jurnal
sanitasi lingkungan, gizi masyarakat, Ilmiah Kebidanan. [e-journal]. 4(1): 167-
pelayanan kesehatan, maupun program 177. Tersedia di <http://ojs.akbidylpp.
kesehatan lainnya.” ac.id/index.php/prada/article/view/75>.
[Diakses tanggal 23 Desember 2016].
Utut Andita, Pengaruh Pendidikan Kesehatan… 187