Sei sulla pagina 1di 12

The 2nd University Research Coloquium 2015 ISSN 2407-9189

PENGARUH AROMATERAPI BITTER ORANGE TERHADAP NYERI DAN


KECEMASAN FASE AKTIF KALA 1
Wiji Astuti1, Heni Setyowati Esti Rahayu2, Kartika Wijayanti3
1
Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Magelang, email: wijiastutifikes130@gmail.com
2
Fakultas Ilmu Kesahatan, Universitas Muhammadiyah Magelang, email: henisetyowatiakper@gmail.com
3
Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Magelang, email: kartikawijayanti76@gmail.com

Abstract

Background: Pain delivery is response to stimulation caused by contractions of the uterus and tissue
damage during labor and vaginal delivery. Labor pain can cause stress which causes excessive release
of hormones such as catecholamines and steroids. These hormones may cause smooth muscle tension
and vasoconstriction of blood vessels. Another problem that arises during labor that is anxiety.
Therapies to treat pain and anxiety during childbirth them using bitter orange aromatherapy.
Aromatherapy bitter orange is treatment with aroma that can cause the body to relax. Objective: to
determine the effect of bitter orange aromatherapy to pain and anxiety in women giving birth in the
hospital when one Aisyiyah Magelang regency. Methods: The study design is Quasy experimental
design with two group pretest-posttest control group design with Wilcoxon test and Mann Whitney test.
Results: there is a difference between bitter orange aromatherapy to reduce the pain and anxiety of the
mother when delivery in the first of the active phase with an average difference of 2.33 pain and
anxiety differences in average 10.95 before and after given aromatherapy intervention group with p
value = 0.000. Aromatherapy bitter orange can be used to reduce the maternal pain and anxiety in the
active phase.

Keywords: pain labor, anxiety, bitter orange.

1. Pendahuluan Dalam persalinan ada kontraksi rahim


yang menimbulkan rasa nyeri pada persalinan,
Proses Persalinan adalah hal yang sangat merkipun nyeri termasuk proses fisiologi, nyeri
menegangkan dan hal yang mencemaskan bagi persalinan bila tidak segera diatasi akan
ibu hamil dan keluarganya. Pada kebanyakan menimbulkan dampak yang negatif pada ibu
ibu, persalinan dimulai dari kontraksi uterus dan bayinya (Usatama, 2013).Nyeri persalinan
pertama sampai dengan dilatasi servik lengkap. merupakan respon stimulasi persyarafan yang
Dan berakhir dengan ketika wanita dan disebabkan oleh adanya kontraksi uterus dan
keluarganya memulai proses ikatan dengan kerusakan jaringan selama persalinan serta
bayi. Tahap pertama persalinan yaitu dimulai kelahiran melalui vagina. Persepsi tentang
dengan kontraksi uterus sampai dilatasi serviks nyeri bervariasi tergantung masing-masing
lengkap (Bobak, 2005). Tahap persalinan individu, dan intensitas nyeri atau toleransi
terdiri dari dua fase yaitu fase laten dan fase nyeri selama persalinan mempengaruhi kondisi
aktif. Dimana masalah yang sering timbul psikologis ibu (Kumalasari, 2012).
ketika persalinan adalah nyeri. Selama fase Nyeri persalinan dapat menimbulkan stres
aktif dilatasi serviks dan penurunan presentasi yang menyebabkan pelepasan hormon yang
berlangsung lebih cepat, yaitu dimulai dari berlebihan seperti katekolamin dan steroid.
awal persalinan aktif dan maju ke fase transisi Hormon ini dapat menyebabkan terjadinya
4-7 cm (Reeder, 2011). ketegangan otot polos dan vasokontriksi
pembuluh darah. Hal ini dapat menurunkan
kontraksi uterus, pengurangan aliran darah dan

371
The 2nd University Research Coloquium 2015 ISSN 2407-9189

oksigen ke uterus serta timbulnya iskemia Hasil studi pendahuluan di Rumah Sakit
uterus yang membuat implus nyeri bertambah Aisyiyah Muntilan Kabupaten Magelang
banyak (Sumarah, 2009). didapatkan data sebanyak 60 ibu melahirkan
Nyeri persalinan juga dapat menyebabkan per bulan. Dalam penanganan nyeri ibu
hiperventilasi sehingga kebutuhan oksigen bersalin fase aktif kala 1 yaitu menggunakan
meningkat, naiknya tekanan darah, metode farmakologi yaitu (ILA) Intrathecal
berkurangnya motilitas usus dan vesika urinari. Labor Analgesik. Pemberian terapi ILA
Keadaan ini dapat merangsang kenaikan mempunyai efek samping yaitu kontraksi
katekolamin yang dapat menyebabkan rahim menjadi lambat, penurunan tekanan
gangguan pada kekuatan kontraksi uterus darah, sakit kepala, gatal-gatal (Bobak, 2004).
sehingga terjadi inersia uterus yang dapat Selain mempunyai efek samping terapi ILA ini
mengakibatkan kematian ibu saat melahirkan juga mahal. Sedangkan upaya untuk mengatasi
(Lewllyn, 2001). kecemasan yaitu dengan tehnik relaksasi, akan
Masalah lain yang muncul selama tetapi terapi relaksasi ini masih kurang efektif
persalinan yaitu kecemasan. Kecemasan untuk mengurangi kecemasan. Maka perlu
merupakan salahsatu faktor utama yang dikembangkan terapi non farmakologi yang
berpengaruh terhadap jalannya persalinan dan tidak mempunyai efek samping, murah dan
berakibat pembukaan serviks kurang lancar. mudah untuk digunakan untuk ibu dan janin.
Dampak dari kecemasan dapat menimbulkan Terapi nonfarmakologis aromaterapi bitter
rasa sakit pada persalinan dan berakibat orange selain murah mudah digunakan dan
timbulnya kontraksi uterus dan dilatasi serviks non-invasife juga dapat mengurangi nyeri
yang tidak baik. Jadi antara nyeri dan persalinan dan kecemasan. Terapi inimasih
kecemasan saling berhubungan. Peningkatan belum banyak digunakan serta dijelaskan pada
intensitas nyeri akan menimbulkan kecemasan, penelitian-penelitian untuk mengatasi nyeri dan
dan sebaliknya peningkatan kecemasan juga kecemasan padapersalinan kala 1. Sehingga
menimbulkan peningkatan intensitas nyeri peneliti tertarik untuk melakukan penelitian
(Rahmy, 2013). tentang pengaruh aromaterapi bitter orange
Nyeri persalinan dan cemas dapat diatasi untuk mengurangi rasa nyeri dan kecemasan
dengan menggunakan terapi farmakologi dan selama persalinan.
non farmakologi. Berbagai terapi farmakologi
yang digunakan sebagai managemen nyeri 2. Kajian Literatur
yaitu analgesia sistemik, senyawa analgesik
narkotik, senyawa antagonis agonis narkotik Persalinan kala 1 dibagi menjadi dua fase,
campuran, agenspembangkit efek analgesik. yaitu Fase laten dan fase aktif. Pada fase laten
Efek samping dari terapi tersebut adalah mual, pembukaan servik berlangsung lambat dimulai
rasa ingin muntah, pusing. Analgesia/Anestesi dari pembukaan servik dan terjadi penipisan
blok saraf,Analgesia epidural lumbar, blok servik dan pembukaan bertahap sampai 3 cm
paraservikal (Bobak, 2005). Sedangkan untuk selama 7-8 jam. Dan yang kedua yaitu fase
managemen nyeri non farmakologi yang sering aktif . Fase aktif dibagi menjadi tiga fase yaitu
diberikan antara lain hydrotherapy, massage fase akselerasi dimana fase ini terjadi dalam
therapy, aromatherapy (Yuliatun,2008). waktu 2 jam pembukaan 3 cm menjadi 4 cm.
Salah satu terapi nonfarmakologis untuk Fase dilatasi maksimal dimana dalam waktu 2
mengurangi nyeri persalinan dan kecemasan jam pembukaan berlangsung sangat cepat dari
yaitu dengan aromaterapi. Aromaterapi adalah 4 cm menjadi 9 cm.Fase deselerasi yaitu
terapi nonfarmakologis yang menggunakan sari pembukaan menjadi lambat kembali dalam
minyak murni. Aromaterapibitter orange waktu 2 jam pembukaan dari 9 cm menjadi
merupakan sebuah terapi non farmakologis lengkap fase-fase tersebut dijumpai pada
untuk mengurangi atau meringankan rasa sakit primigravida. Pada multigravida juga terjadi
pada ibu yang melahirkan kala 1 (Kumalasari, demikian akan tetapi fase laten, fase aktif dan
2012). fase deselerasi terjadi lebih pendek.

372
The 2nd University Research Coloquium 2015 ISSN 2407-9189

Pembukaan servix akan menimbulkan sensasi pertolongan persalinan. Terkadang saat


yang dirasakan oleh ibu sebagai asa nyeri. Rasa menolong persalinan dan ibu seringkali
nyeri persalinan bersifat personal, setiap orang melupakan untuk menerapkan terapi
mempresentasikan rasa nyeri yang berbeda pengontrolan nyeri pada kala I sehingga ibu
terhadap stimulus yang sama tergantung kadang mengalami kesakitan yang hebat. Hal
ambang nyeri yang dimilikinya. iini menyebabkan ibu bersalin mengalami
Nyeri persalinan merupakan sensasi yang trauma persalinan, pengalaman persalinan yang
tidak menyenangkan akibat stimulasi saraf buruk, dan bahkan dapat menyebabkan post
sensorik. Nyeri ini terdapat dua komponen partum blues. Maka rasa nyaman saat
yaitu komponen psikologis dan komponen persalinan sangatlah dibutuhkan.
fisiologis. Komponen fisiologis merupakan Penatalaksanaan nyeri dibagi menjadi dua
proses penerimaan impuls oleh saraf sensorik yaitu, terapi farmakologi dan non farmakologi,
dan menyalurkan impuls tersebut menuju saraf sebagai berikut : Penatalaksanaan nyeri
pusat. Komponen psikologis meliputi rekognisi farmakologis (obat-obatan) lebih efektif untuk
sensasi, intreprestasi rasa nyeri dan reaksi menangani nyeri persalinan, namun terapi ini
terhadap hasil intrepetasi nyeri tersebut selain lebih mahal juga mempunyai efek
(Yuliatun,2008). samping seperti pusing, mual, dan rasa ingin
Rangsangan persalinan kala 1 muntah yang kurang baik bagi ibu dan janin
ditransmisikan dari serat aferen melalui pleksus (Maryunani, 2010). Efek obat yang diberikan
hipogastrik superior, inferior dan tengah. kepada ibu dapat langsung menurunkan fetal
Rantai simpatik torakal bawah dan lumbal, heart rate (FHR) pada bayi, dan yang tidak
keganglia akar saraf posterior pada T10 sampai langsung seperti obat yang dapat menyebabkan
L1. Nyeri dapat menyebar dari area pelvis ke hipotensi maternal dan menurunkan aliran
umbilikus, paha atas, area midsakral. Pada darah ke plasenta yang dapat menyebabkan
penurunan janin biasanya pada kala 2 hipoksia dan asidosis pada bayi (Kinney,
rangsangan ditransmisikan melalui saraf 2008). Contoh obat yang digunakan untuk
fundamental, melalui pleksus sakral keganglia terapi farmakologi yaitu analgesia sistemik,
saraf posterior pada s2 sampai s4. Rasa nyeri senyawa analgesik narkotik, senyawa antagonis
pada kala 1 disebabkan oleh munculnya agonis narkotik campuran, pembangkit efek
kontraksi otot-otot uterus, peregangan serviks analgesik. Analgesia/Anestesi blok
pada waktu membukan, iskemia rahim saraf.Analgesia epidural lumbar, blok
(penurunan aliran darah sehingga oksigen lokal paraservikal (Bobak,2005). Penatalaksanaan
mengalami defisit) akibat kontraksi arteri nyeri non farmakologi mempunyai kelebihan
miometrium. Impuls nyeri ditransmisikan oleh antara lain bersifat murah, simpel, efektif,
segmen saraf sminalis T11-12 dan saraf-saraf tanpa menimbulkan efek yang merugikan dan
asesori torakal bawah serta saraf simpatik dapat meningkatkan kepuasan selama
lumbar atas. Saraf-saraf ini berasal dari korpus persalinan karena ibu dapat mengontrol
uterus dan serviks. Ketidaknyamanan dari perasaan dan kekuatannya (Rejeki S, 2011).
perubahan serviks dan iskemia uterus adalah Metode non-farmakologis (secara tradisional)
nyeri viseral yang berlokasi di bawah abdomen sangat bervariasi yang dapat diterapkan untuk
menyebar ke daerah lumbar punggung dan membantu mengurangi rasa nyeri, diantaranya
menurun ke paha. Biasanya nyeri dirasakan adalah masase/pijatan. Pada umumnya, ada dua
pada saat kontraksi saja dan hilang saat teknik pemijatan yang dilakukan dalam
relaksasi. Nyeri bersifat lokat seperti kram, persalinan, yaitu teknik Back-Effleuragedan
sensasi sobek dan sensasi panasyang Counter-Pressure, yang relatif cukup efektif
disebabkan karena distensi dan laserasi serviks, dalam membantu mengurangi nyeri pinggang
vagina dan jaringan perineum (Walsh, 2007). persalinan dan relatif aman karena tidak ada
Penanganan nyeri dalam persalinan efek samping yang ditimbulkan (Danuatmaja &
merupakan hal yang harus diperhatikan oleh Meiliasari, 2008). Managemen nyeri non
pemberi asuhan kesehatan saat memberikan farmakologi yang sering diberikan antara lain

373
The 2nd University Research Coloquium 2015 ISSN 2407-9189

hydrotherapy, massage therapy, aromatherapy, darah tinggi, gangguan pernafasan, insomnia


acupressure. (Yuliatun,2008). (suka tidur), gangguan pencernaan, dan
Selain nyeri, kecemasan merupakan penyakit lainnya. Aromaterapi mempengaruhi
respon emosional terhadap penilaian yang sistem limbik di otak yang mempengaruhi
menggambarkan keadaan khawatir, gelisah, emosi, suasana hati dan memori, untuk
takut dan tidak tentra disertai berbagai keluhan menghasilkan neurohormon di endorpin dan
fisik. Kecemasan juga dapat menimbulkan encephalin yang berfungsi untuk
reaksi tubuh yang terjadi secara berulang menghilangkan rasa sakit dan serotonin yang
seperti sesak nafas, jantung berdebar, keringat berfungsi menghilangkan stress serta
banyak sakit kepala, perasaan ingin buang air kecemasan saat menghadapi persalinan (Perez,
besar dan air kecil (Suprijati, 2013). 2003).
Kecemasan adalah kebingungan kekhawatiran Bitter orange atau citrus aurantium
pada sesuatu yang akan terjadi dengan minyak yang biasa digunakan dalam
penyebab yang tidak jelas dan dihubungkan aromaterapi. Bitter orange (C. Aurantium)
dengan perasaan tidak menentu dan tidak terdiri dari minyak esensial yang disebut
berdaya (Suliswati, 2005). dengan neroli. Ada 10 lebih komponen dari
Kecemasan dapat diatasi dengan dua cara citrus aurantium minyak, yang sebagian besar
yaitu : farmakologi, seperti antidepresan, mononterpens berikut: limonene, linalool,
Benzodiazepin, Buspirone. Sedangkan terapi linalyl asetat, geranyl asetat, geraniol, nerol,
non farmakologi ada beberapa hal yang dapat neryl acetate. Minyak ini memiliki efek
dilakukan seperti olah raga, management diet menjadi ressive, anti-septik, anti-spasmodik
yang baik seperti menghindari lemak dan dan obat penenang ringan. Limonele di
makanan manis dan meningkatkan asupan temukan di bitter orange minyak mengontrol
makanan yang kaya akan asam lemak omega-3 siklooksigenase I dan II, mencegah aktifitas
dan vitamin B, menggunakan teknik relaksasi, prostaglandin dan mengurangi rasa sakit.
teknik visualisasi, meditasi dan yoga adalah Meskipun aromaterapi menggunakan herbal
contoh dari teknik relaksasi yang dapat lain telah menunjukkan efek pada metode
meringankan kecemasan, istirahat cukup, dan pengurangan nyeri persalinan. Dan juga
aromaterapi. Aromaterapi, suatu bentuk merangsang sistem saraf pusat, meningkatkan
pengobatan komplementer yang berusaha mood, menurunkan tekanan darah, sebagai obat
untuk mengurangi stres dan menimbulkan penenang analgesik. Aroma terapi dapat
perasaan ketenangan dengan merangsang diberikan dalam bentuk inhalasi (dihirup),
sistem penciuman dengan minyak esensial. kompres, pijat dan berendam.
Aromaterapi adalah terapi yang
menggunakan minyak esensial atau sari 3. Metode Penelitian
minyak murni untuk membantu memperbaiki
atau menjaga kesehatan, membangkitkan Penelitian ini merupakan penelitian kuasi
semangat, menyegarkan serta menenangkan eksperimen. Kuasi eksperimen adalah
jiwa dan raga. Aromaterapi memiliki manfaat eksperimen yang dalam mengontrol situasi
yang sangat beragam, mulai dari pertolongan penelitian tidak terlalu ketay atau
pertama sampai membangkitkan rasa gembira menggunakan rancangan tertentu serta
(Koensoemardiyah, 2009) penunjukan subjek penelitian secara tidak acak
Aromaterapi digunakan untuk untuk mendapatkan hasil dari berbagai tingkat
mempengaruhi emosi seseorang dan membantu faktor penelitian (Rajab, 2009). Tujuan dari
meredakan gejala penyakit. Sari minyak yang Mean P
digunakan dalam aromaterapi ini berkhasiat Variabel Mean Sd
different Value
untuk mengurangi stress, melancarkan sirkulasi
Nyeri Sebelum 5,50 0,618
darah, meredakan nyeri, mengurangi bengkak, -0,11 0,317
Persalinan Setelah 5,61 0,608
menyingkirkan zat racun dari tubuh, mengobati
penelitian ini untuk mengetahui suatu gejala
infeksi virus atau bakteri, luka bakar, tekanan

374
The 2nd University Research Coloquium 2015 ISSN 2407-9189

atau pengaruh yang timbul sebagai akibat dari Analisis yang digunakan dalam penelitian ini
adanya perlakuan tertentu. Pada penelitian ini ada 3 uji yaitu uji shapiro wilk, uji wilcoxon
menggunakan two grouppretest-posttest dan uji mann whitney.
control design. Dalam penelitian sebab dan
akibat seperti study status control, maupun 4. Hasil dan Pembahasan
cohort yang mempunyai dugaan kuat dengan
landasan Perbedaan Rata-rata Tingkat Nyeri
teori yang logis (Sutrimo, 2013). Populasi Persalinan Kelompok Intervensi
dibagi menjadi dua yaitu populasi target dan Sebelum Dan Setelah Dilakukan
populasi terjangkau. Populasi target merupakan Aromaterapi
populasi yang menjadi sasaran keterbelakuan
kesimpulan kita (Sukmadinata, 2009) Mea
sedangkan populasi terjangkau adalah bagian P
Me n
dari populasi target yang dibatasi oleh tempat Variabel Sd Val
an diffe
dan waktu (Sastroasmoro, 2008). Populasi ue
rent
target pada penelitian ini yaitu ibu inpartu Sebe 5,7 0,5
sedangkan populasi terjangkau pada penelitian Nyeri
lum 2 74 0,0
ini adalah seluruh ibu inpartu fase aktif kala 1 Persal 2,33
Setel 3,3 0,6 00
di Rumah Sakit Aisyiyah Kabupaten Magelang inan
ah 9 08
kurang lebih 60 per bulan.
Pengambilan sampel dapat dilakukan *Uji Wilcoxon
menggunakan teknik accidental sampling yaitu
peneliti memilih responden berdasarkan ibu Tabel diatas menunjukkan bahwa tingkat
inpartu yang datang ke rumah sakit yang sesuai nyeri persalinan terdapat 18 responden yang
dengan criteria yang telah ditentukan. mengalami penurunan rata-rata tingkat nyeri
Penentuan sampel dibagi menjadi kelompok persalinan sebelum dan setelah diberikan
intervensi dan kelompok kontrol dengan tindakan aromaterapi pada kelompok
menggunakan sistem probably sampling yaitu intervensi. Hasil rata-rata tingkat nyeri
dengan pemilihan sample secara acak dengan persalinan sebelum diberi tindakan aromaterapi
menggunakan undian. Undian berisi kode “I” adalah 5,72 dan sd 0,574. Sedangkan setelah
untuk kelompok Intervensi dan “K” untuk diberikan aromaterapi hasil rata-rata tingkat
kelompok kontrol. Undian digulung dan nyeri persalinan adalah 3,39 dan sd 0,608.
dimasukkan ke dalam gelas dan dikocok. Perbedaan rata-rata tingkat nyeri persalinan
Penelitian ini dilakukan sejak bulan Febuari sebelum dan setelah dilakukan aromaterapi
sampai Mei 2015 di Rumah Sakit Aisyiyah pada kelompok intervensi adalah 2,33 dengan
Kabupaten Magelang dengan jumlah sampel p=0,000. Hal ini berarti menunjukkan nilai
sebanyak 36 orang, dibagi dalam 2 grup, satu p<0,05 yang artinya ada perbedaan tingkat
grup adalah kelompok kontrol dan satu lagi nyeri persalinan yang signifikan antara
adalah kelompok intervensi. Alat ukur dalam sebelum dan setelah diberikan aromaterap pada
penelitian ini adalah Numerical Rating Scale kelompok intervensi.
untuk mengukur nyeri selama persalinan dan
Hamilton Anxiety Rating Scale untuk Perbedaan Rata-rata Tingkat Nyeri
mengukur kecemasan. Sebelum dilakukan Persalinan Kelompok Kontrol Sebelum Dan
tindakan pemberian aromaterapi, responden Setelah Diberikan Aromaterapi.
mengisi kuesioner dan data demografi dan
kuesioner alat ukur nyeri Numerical Rating *Uji Wilcoxon
Scale (NRS). Selanjutnya setelah dilakukan Tabel di atas menunjukkan bahwa tingkat
tindakan aromaterapi, responden mengisi nyeri persalinan terdapat 18 responden yang
kembali kuesioner alat ukur nyeri Numerical mengalami penurunan rata-rata tingkat nyeri
Rating Scale (NRS).

375
The 2nd University Research Coloquium 2015 ISSN 2407-9189

persalinan sebelum dan setelah diberikan Perbedaan Rata-rata Tingkat


tindakan aromaterapi pada kelompok kontrol. Kecemasan Kelompok Kontrol
Hasil rata-rata tingkat nyeri persalinan sebelum Sebelum Dan Setelah Dilakukan
diberi tindakan aromaterapi adalah 5,50 dan sd Aromaterapi.
0,618. Sedangkan setelah diberikan
aromaterapi hasil rata-rata tingkat nyeri Mea
P
persalinan adalah 5,61 dan sd 0,608. Perbedaan Me n
Variabel Sd Val
rata-rata tingkat nyeri persalinan sebelum dan an diffe
ue
setelah dilakukan aromaterapi pada kelompok rent
intervensi adalah -0,11 dengan p=0,317. Hal ini Sebe 24, 1,5
berarti menunjukkan nilai p>0,05 yang artinya Kecem lum 28 65 0,1
tidak ada perbedaan pada tingkat nyeri yang -0,22
asan Setel 24, 1,6 02
signifikan antara sebelum dan setelah diberikan ah 50 89
aromaterapi pada kelompok kontrol. *uji wilcoxon
Perbedaan Rata-Rata Tingkat
Kecemasan Kelompok Intervensi Tabel diatas menunjukkan bahwa tingkat
Sebelum dan Setelah Dilakukan kecemasan terdapat 18 responden yang
Tindakan Aromaterapi. mengalami penurunan rata-rata tingkat
kecemasan sebelum dan setelah diberikan
Mea P tindakan aromaterapi pada kelompok kontrol.
Me n Val Hasil rata-rata tingkat kecemasan sebelum
Variabel Sd
an diffe ue diberi tindakan aromaterapi adalah 24,28 dan
rent sd 1,565. Sedangkan setelah diberikan
Sebe 26, 0,8 aromaterapi hasil rata-rata tingkat kecemasan
Kecem lum 17 57 10,9 0,0 adalah 24,50 dan sd 1,689. Perbedaan rata-rata
asan Setel 15, 0,9 5 00 tingkat kecemasan sebelum dan setelah
ah 22 43 dilakukan aromaterapi pada kelompok kontrol
*uji wilcoxcon adalah -0,22 dengan p=0,102. Hal ini berarti
menunjukkan nilai p<0,05 yang artinya tidak
Tabel di atas menunjukkan bahwa tingkat ada perbedaan tingkat kecemasan yang
kecemasan terdapat 18 responden yang signifikan antara sebelum dan setelah diberikan
mengalami penurunan rata-rata tingkat aromaterapi pada kelompok kontrol.
kecemasan sebelum dan setelah diberikan
tindakan aromaterapi pada kelompok Perbedaan Tingkat Nyeri Persalinan
intervensi. Hasil rata-rata tingkat kecemasan Pada Kelompok Intervensi dan
sebelum diberi tindakan aromaterapi adalah Kelompok Kontrol
26,17 dan sd 0,857. Sedangkan setelah
diberikan aromaterapi hasil rata-rata tingkat Perbedaan Rata-rata Tingkat Nyeri
kecemasan adalah 15,22 dan sd 0,943. Persalinan Pada Kelompok
Perbedaan rata-rata tingkat kecemasan sebelum Intervensidan Kelompok Kontrol
dan setelah dilakukan aromaterapi pada Mean P
kelompok intervensi adalah 10,95 dengan Tindakan Mean
different value
p=0,000. Hal ini berarti menunjukkan nilai Kelompok
p<0,05 yang artinya ada perbedaan tingkat 2,33
Intervensi
kecemasan yang signifikan antara sebelum dan 2,44 0,000
Kelompok
setelah diberikan aromaterapi pada kelompok -0,11
Kontrol
intervensi. *Uji Mann Whitney

376
The 2nd University Research Coloquium 2015 ISSN 2407-9189

Tabel di atas menunjukkan bahwa tingkat bersalin fase aktif kala 1. Hal ini sejalan
nyeri persalinan yang diberikan aromaterapi dengan penelitian dari penelitian Namazi,
bitter orange pada kelompok intervensi dan Pengalaman klinis yang menyatakan bahwa
kelompok kontrol didapatkan p=0,000 (p aromaterapi memberikan efek keharuman yang
value<0,05) yang berarti ada perbedaan tingkat menguntungkan baik melalui metode inhalasi
nyeri persalinan yang signifikan setelah atau penghisapan atau dengan metode oles
diberikan aromaterapi bitter orange pada melalui kulit. Penghisapan harum aromaterapi
kelompok intervensi dan kelompok kontrol. melalui hidung dapat menyebabkan perubahan
psikologis dan fisiologis manusia. Aromaterapi
Perbedaan Rata-rata Tingkat bitterorange dapat meningkatkan gelombang-
Kecemasan Pada Kelompok gelombang alfa di dala otak dan gelombang
Intervensi dan Kelompok Kontrol inilah yang dapat membantu untuk
menciptakan keadaan yang rileks (Maifrisco,
Mean P 2008).
Tindakan Mean
different value Hasil penelitian ini sesuai dengan
Kelompok penelitian yang dilakukan oleh Namazi tahun
10,95 2014 di Ehesti University of Medical Sciences,
Intervensi
11,71 0,000 Tehran, Iran pada ibu primipara yang sedang
Kelompok
-0,22 bersalin pada fase aktif kala 1. Penelitian ini
Kontrol
*Uji Mann Whitney membandingkan antara kelompok yang diberi
aromaterapi bitter orange dan yang tidak diberi
Tabel di atas menunjukkan bahwa pada aromaterapi bitter orange untuk mengurangi
tingkat kecemasan yang diberikan aromaterapi nyeri persalinan. Hasilnya, kelompok yang
bitter orange pada kelompok intervensi dan diberi aromaterapi bitter orange selama
kelompok kontrol didapatkan p=0,000 (p persalinan nyerinya turun sebesar 2,41 dan
value<0,05) yang berarti ada perbedaan tingkat kecemasan turun 10,95. Hasil penelitian
kecemasan yang signifikan setelah diberikan menunjukkan bahwa aromaterapi minyak jeruk
aromaterapi bitter orange pada kelompok mengurangi rasa sakit pada wanita primipara.
intervensi dan kelompok kontrol. Di dalam aromaterapi bitter orange terdapat
ada lebih dari sepuluh komponen yaitu
Pembahasan limonene, linaloo, linalyl asetat, geranyl
Pengaruh Aromaterapi Bitter orange asetat, geraniol, nerol, neryl acetate. Minyak
terhadap Nyeri Persalinan ini memiliki efek menjadi ressive, anti-septik,
Berdasarkan data hasil penelitian ini anti-spasmodik dan obat penenang ringan.
tingkat nyeri persalinan pada kala 1 fase aktif Limonele di temukan di bitter orange minyak
dapat diketahui bahwa tingkat nyeri persalinan mengontrol siklooksigenase I dan II, mencegah
sebelum diberikan aromaterapi bitter orange aktifitas prostaglandin dan mengurangi rasa
adalah tingkat nyeri sedang dan setelah sakit. Meskipun aromaterapi menggunakan
diberikan aromaterapi bitterorange tingkat herbal lain telah menunjukkan efek pada
nyeri persalinan turun pada tingkat nyeri metode pengurangan nyeri persalinan. Dan
ringan. Hasil penelitian ini menunjukkan juga merangsang sistem saraf pusat,
bahwa terdapat pengaruh aromaterapi bitter meningkatkan mood, menurunkan tekanan
orange untuk mengurangi nyeri persalinan darah, sebagai obat penenang analgesic
pada kala 1 fase aktif. Hal ini terjadi karena Aromaterapi merupakan terapi yang
terapi dengan menggunakan aromaterapi bitter menggunakan minyak esensial atau sari
orange dapat membantu membangkitkan minyak murni untuk membantu memperbaiki
semangat dan menyegarkan. atau menjaga kesehatan, membangkitkan
Hasil perhitungan dengan menggunakan semangat, menyegarkan serta menenangkan
uji wilcoxon menunjukkan bahwa terjadi jiwa dan raga. Aromaterapi memiliki manfaat
penurunan nyeri dan kecemasan pada ibu yang sangat beragam, mulai dari pertolongan

377
The 2nd University Research Coloquium 2015 ISSN 2407-9189

pertama sampai membangkitkan rasa gembira fase aktif dapat diketahui bahwa tingkat
(Koensoemardiyah, 2009). Sebuah studi kecemasaan saat persalinan sebelum diberikan
mengungkapkan bahwa keuntungan dalam aromaterapi bitter orange adalah tingkat
penggunaan aromaterapi secara psikologis kecemasan sedang dan setelah diberikan
dapat menurunkan tingkat nyeri dan aromaterapi bitterorange tingkat nyeri
kecemasan. Secara immunologi aromaterapi persalinan menjadi tingkat kecemasan ringan.
dapat meningkatkan limfosit pada pembuluh Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
darah perifer, meningkatkan CD8 dan CD16 terdapat pengaruh aromaterapi bitter orange
yang berperan dalam imunitas (Kuriyama, untuk mengurangi kecemasaan saat persalinan
2006). Hal ini diperkuat oleh Moesley (2005) pada kala 1 fase aktif. Hal ini terjadi karena
yang menyatakan penggunaan aromaterapi di terapi dengan menggunakan aromaterapi bitter
unitmaternitas dapat menambah kepuasan ibu orange memiliki efek antidepresan sehingga
saat melahirkan dan proses persalinan menjadi dapat menciptakan keadaan rileks.
lebih efektif. Dari hasil perhitungan dengan
Trout menjelaskan nyeri persalinan menggunakan uji Wilcoxon setelah diberikan
sebagai akibat stimulasi reseptor saraf yang aromaterapi bitter orange menunjukkan bahwa
disebabkan oleh kontraksi uterus yang aromaterapi bitter orange efektif menurunkan
dilewatkan ke visceral, panggul, dan tingkat kecemasan pada ibu bersalin fase aktif
lumbosakral daerah 4. Nyeri persalinan dapat kala 1.
menjadikan ibu kehingangan kontrol
psokologis mereka. Dan dapat menjadi faktor Hasil dari penelitian ini sesuai dengan
yang mengakibatkan trauma dan gangguan penelitian yang dilakukan oleh Namazi tahun
mental. Pengelolaan dan pengendalian nyeri 2014 di Ehesti University of Medical Sciences,
persalinan merupakan tujuan utama perawatan, Tehran, Iran pada tahap pertama persalinan.
maka dari itu aromaterapi bitter orange adalah Pada penelitian ini dilakukan pada dua
salah satu terapi yang dapat digunakan untuk kelompok ibu hamil di Vali Asr-Rumah Sakit
mengurangi nyeri dan kecemasan. (Tuyserkan, Iran) antara Juni dan September
Minyak essensial bitter orange dapat 2013. Kassa diresapi dengan 4 mL C.
bermanfaat untuk mengurangi nyeri persalinan. aurantium distilat dan normal saline yang
Bitter orange mempunyai efek menenangkan. diletakkanpada kerah responden dalam
Aromaterapi bitter orange dapat memberikan kelompok intervensi dan kelompok kontrol,
ketenangan, keseimbangan, rasa nyaman. masing-masing. Kassadiunakan setiap 30
Aromaterapi mempunyai molekul-molekul menit. Tingkat kecemasan pada kedua
yang dilepaskan udara sebagai uap air. Ketika kelompok diukur pada awal dan setelah
uap air mengandung komponen kimia tersebut intervensi pada pembukaan 3-4 dan 6-8 cm.
dihirup kemudian diserap oleh tubuh melalui Sebelum dilakukantindakan, kedua kelompok
hidung dan paru-paru yang kemudian masuk ke mempunyai tingkat kecemasan yang sama.
aliran darah. Bersamaan saat dihirup uap air Namun, tingkat kecemasan pada pembukaan 3-
akan berjalan melalui sistem limbik otak yang 4 dan 6-8 cm secara signifikan didapatkan hasil
bertugas bertanggung jawab dalam dalam pada kelompok intervensi lebih rendah
sistem integrasi, belajar, ingatan, ekspresi daripada kelompok kontrol. Hasil penelitian ini
perasaan, emosi dan rangsangan fisik. Minyak menjelaskan bahwa aromaterapi dengan
bitter orange efektif dan bermanfaat pada minyak Citrus aurantium sebagai terapi yang
bagian luar saat dihirup. Saat aroma bitter sederhana, murah, non-invasif, dan efektif
orange ini dihirup, tubuh akan memberikan untuk mengurangi kecemasan dalam
respon psikologis. persalinan.
Pengaruh Aromaterapi Bitter Orange Aromaterapi mempengaruhi sistem limbik
Terhadap Kecemasan di otak yang merupakan pusat emosi, suasana
Berdasarkan data hasil penelitian ini hati dan mood dan menghasilkan hormon
tingkat kecemasan saat persalinan pada kala 1 endorphin dan encephalin, yang bersifat

378
The 2nd University Research Coloquium 2015 ISSN 2407-9189

sebagai penghilang rasa sakit dan serotonin Studi yang berbeda menunjukkan efek
yang berfungsi menghilangkan ketegangan antidepresan potensial pada tikus terkena
atau stres serta kecemasan saat menghadapi wewangian jeruk (Komori et al., 1995b), serta
persalinan (Perez, 2003). Menurut Smith efek anxiolytic pada tikus yang sebelumnya
aromaterapi bitter orange meningkatkan diberikan aromaterapi bitter orange. Efek yang
suasana hati dan mengurangi kecemasan mungkin dikaitkan dengan komponen tertentu
selama persalinan dengan merangsang dari minyak tersebut sebagai limonene, dengan
penciuman dalam sistim limbik. Minyak atsiri tindakan antidepresan diakui pada sistem saraf
yang diserap dengan menghirup efek enzim pusat (Carvalho-Freitas dan Costa, 2002).
dan kanal ion dan reseptor, dan akhirnya Mengingat bahwa tikus cemas tidak
merangsang otak. Mereka dapat mengurangi bersosialisasi dengan satu sama lain, hasil yang
kecemasan memiliki efek antidepresan, dan kita diperoleh dengan hewan yang menghirup
meningkatkan sirkulasi di otak. Usaha tubuh aromaterapi bitter orange 2,5% dan dievaluasi
yang melalui inhalasi juga memungkinkan dalam waktu yang lebih lama dari interaksi
minyak ini untuk menyeberangi penghalang sosial yang aktif bila dibandingkan dengan
darah ke otak dan berinteraksi dengan reseptor hewan pada kelompok kontrol. Penurunan
sistem saraf pusat. Aromaterapi bitter tingkat emosionalitas hewan juga diamati
orangeterbukti dapat mengurangi kecemasan dalam evaluasi di lapangan terbuka,mengalami
pada tikus. Dalam sebuah penelitian Akhlaghi penurunan jumlah kotoran tinja bila
yang membandingkan efek aromaterapi bitter dibandingkan dengan hewan pada kelompok
orange dengan diazepam pada tingkat kontrol.
kecemasan sebelum operasi. Beberapa studi menunjukkan bahwa
Sebuah studi yang dilakukan oleh Leitel di aromaterapi bitter orangemempengaruhi
Universitas Federal da Paraiba, Caixa Postal, neurotransmisi pusat (Komiya et al., 2006).
Brazil. Pengaruh Minyak Citrus Aurantium Sebuah hubungan antara persepsi bau dan
atau Bitter Orange terhadap kecemasan yang respon perilaku emosional telah disarankan,
diaplikasikan pada tikus. Pada penelitian ini menunjukkan korelasi neuroanatomical antara
menunjukkan komponen utama dari emosi dan bau (Pollatos et al., 2007). Studi
aromaterapi bitter orangeyaitu alpha pinene klinis menunjukkan bahwa paparan inhalasi
0,53%, sabinene 0,27%, myrcene 2.24%, berbagai macam minyak esensial efektif dalam
limonene 96,24%, linalool 0,44%, dan decanal mengurangi stres psikologis, keadaan cemas,
0,25%. serta kadar kortisol pada pasien hipertensi
Minyak atsiri dari wewangian jeruk, yang (Hwang, 2006).
populer digunakan sebagai terapi untuk efek Efek positif dari minyak esensialbitter
yang mengalami suasana hati dan depresi orange pada kecemasan dan depresi gejala
(Rovesti dan Colombo, 1973; Agra et al, telah membangkitkan minat, karena mereka
2008.). Dan minyak esensial jeruk diyakini mungkin menjadi alternatif untuk bahan
menimbulkan efek mental relaksasi (Sugano sintetis yang menyebabkan berbagai efek
dan Sato, 1991). Hasil penelitian kami samping seperti sedasi, perubahan memori dan
menunjukkan bahwa minyak esensial jeruk, interaksi dengan obat lain (Gumnick dan
pada konsentrasi 2,5%, yang disebabkan Nemeroff, 2000). Di antara tanaman aromatik,
penurunan tingkat emosionalitas dievaluasi Citrus aurantium L. (Rutaceae) diindikasikan
dalam dua model kecemasan. Tanggapan dalam pengobatan populer sebagai alternatif
tersebut dapat dikorelasikan dengan aktivasi dalam pengobatan kecemasan, yang
sistem penciuman dengan komponen volatil menunjukkan tindakan sentral mungkin
hadir dalam minyak, yang menunjukkan (Pultrini et al., 2006). Aromaterapi bitter
tindakan sentral mungkin. Kami harus orange menunjukkan aktivitas depresan pada
menyoroti fakta bahwa obat ansiolitik sistem saraf pusat (SSP) setelah pemberian
mengurangi rasa takut dan menghambat intraperitoneal pada tikus (Carvalho-Freitas
aktivitas eksplorasi hewan (Jones et al., 1992). dan Costa, 2002). Tanggapan tersebut dapat

379
The 2nd University Research Coloquium 2015 ISSN 2407-9189

dikaitkan dengan efek tertentu atau sinergis Brunner & Suddarth. 2002. Buku Ajar
dari banyak komponen yang ada dalam Keperawatan Medikal Bedah. Edisi 8
aromaterapi bitter orange, antara yang kita Volume 3. Jakarta: EGC.
harus menyebutkan limonene dan mircene,
yang memiliki tindakan dibuktikan pada SSP
Datak, G. (2008). Perbedaan
(Pultrini et al., 2006). Studi yang dilakukan
Rileksasi Benson Terhadap Nyeri
dievaluasi dalam model depresi, memberikan
bukti bahwa esensial bitter orange tindakan Pasca Bedah Pada Pasien
dengan memperkuat respon imun serta Transurethral Resection Of The
potentiating efek anti-depresan dari imipramine Prostate Di Rumah Sakit Umum
yang (Komori et al., 1995), yang juga diamati Pusat Fatmawati. [Thesis].
dalam studi klinis dengan pasien dengan Indonesian University.
depresi (Komori et al., 1995).
Department of Health. 2007. Pain
Management. Productivity Western
5. Simpulan Australia.
Ada pengaruh aromaterapi bitter
orange terhadap nyeri persalinan dan Diana, Sukandar H., Handono, B.
kecemasan. 2012. Analisis Faktor-Faktor
Berhubungan Dengan Komplikasi
6. Referensi Obstetri Ibu Dan Bayi Di Kecamatan
Alimul, Aziz. (2007) Riset Parongpong Kabupaten Bandung
Keperawatan dan Teknik Penulisan Barat. Program Studi Pascasarjana
Ilmiah, Jakarta : Salemba Medika. Ilmu Kesehatan Masyarakat.
Azizah, I.N., Widyawati, M.N., Farrer, Helen. 2001. Perawatan
Anggraini, N.N., 2011. Pengaruh Maternitas edisi 2. Jakarta : EGC.
Endorphin Massage Terhadap
Intensitas Nyeri Kala 1 Persalinan Hidayat, A., Sujiyatini. 2010. Asuhan
Normal Ibu Primipara Di BPS S Dan Kebidanan Persalinan. Yogyakarta:
B Demak Tahun 2011 . Demak: Nuha Medika.
Jurnal .Unimus.ac.id.
JNPK-KR. 2008. APN. Jakarta:
Azizah I. 2011. Pengaruh Endhorphin Yayasan Bina Pustaka Prawiroharjo.
Massage Terhadap Intensitas Nyeri
Kala 1 Persalinan Normal Ibu Koensoemardiyah.(2009) A-Z
Primipara, Di BPS S Dan B Demak, Aromaterapi untuk Kesehatan,
Semarang. Kebugaran, dan kecantikan.
Yogyakarta:ANDI.
Bandiyah, S. 2009. Kehamilan,
Persalinan & Gangguan Kehamilan.
Yogyakarta: Yuha Medika. Kumalasari, E.P., 2012. Studi
Tentang Manfaat Aromaterapi (
Bobak, Lowdermik, & Jensen. Aroma Lavender ) Terhadap
(2004). Buku Ajar Keperawatan Penurunan Tingkat Nyeri Ibu Pada
Maternitas. Edisi 4. Jakarta : EGC. Persalinan Kala I Fase Aktif Di Bidan
Praktek Swasta Wilayah Kerja

380
The 2nd University Research Coloquium 2015 ISSN 2407-9189

Puskesmas Ngletih Kecamatan Proses dan Praktik. Edisi 4. Alih


Pesantren. Penelitian. Kediri: Sekolah Bahasa Renata Komalasari. Jakarta:
Tinggi Ilmu KesehatanSurya Mitra EGC.
Husada.
Potter, Patricia A. (2006).Buku Ajar
Llewllyn, D. 2001. Dasar-Dasar Fundamental Keperawatan : Konsep,
Obsetri & Ginekologi. Edisi 66. Proses, dan Praktik. Alih Bahasa
Jakarta: Hipokratis. Renata Komalasari. Jakarta : EGC.

Maifrisco, O., (2008). Pengaruh Rahmi P. 2002. Aromaterapi


Aromaterapi Terhadap Tingkat Stress Perawatan Alami Untuk Sehat Dan
Mahasiswa. Available From URL: Cantik. Jakarta : Gramedia Pustaka
www.indoskripsi.com. [Acessed 10 Utama.
Agustus 2013].
Reeder, Martin, Griffin, K., 2011.
Manurung, S. 2013. Pengaruh Keperawatan Maternitas. Jakarta:
Pemberian Kompres Hangat EGC.
Terhadap PerubahanSkala Nyeri
Persalinan Pada Klien Primigravida. Rohani, Et Al. 2011. Asuhan
Jurnal Health Quality. Vol 4 No 1. Kebidanan Pada Masa Persalinan.
Jakarta: Salemba Medika.
Namazi, et al. 2014. Effects of Citrus
Aurantium (Bitter Orange) on the Rukuyah, Ai Yeyeh Et Al. 2010.
Severity of First-Stage Labor Pain. di Asuhan Kebidanan IV (Patologi
Ehesti University of Medical Kebidanan). Jakarta: CV. Trans Info
Sciences, Tehran, Iran. Medika.

Namazi, et al. 2014. Aromatherapy Saifuddin, A. (2001). Buku Acuan


With Citrus Aurantium Oil and Nasional Pelayanan Kesehatan
Anxiety During the First Stage of Maternal danNeonatal. Jakarta :
Labor. di Ehesti University of JNPKKR-POGI.
Medical Sciences, Tehran, Iran.
Saifuddin, A B., 2007. Ilmu
Notoatmodjo, S. (2005). Metodologi Kandungan Sarwono Prawirohardjo.
Penelitian Kesehatan. Jakarta: Jakarta: YBPSP.
Rineka Cipta.
Saryono. 2011. Metodologi
Perez, C., (2003). Clinical Penelitian Kesehatan : Penuntun
Aromatherapy Part I: An Introduction Praktis Bagi Pemula. Yogyakarta:
Into Nursing Practice. Clinical Mitra Cendekia Press.
Journal Of Oncology Nursing.
Volume 7, Number 5. [accessed 16 Sujiyatmi, Purwaningsih D., Dewi
November 2013]. N.S., Kurniati A. 2011. Asuhan
Kebidanan II (Persalinan).: Rohima
Perry dan Potter. 2005. Buku Ajar Press.
Fundamental Keperawatan Konsep,

381
The 2nd University Research Coloquium 2015 ISSN 2407-9189

Sumarah. 2009. Perawatan Ibu


Bersalin (Asuhan Kebidanan Pada Usatama, I.P. 2013. Pengaruh Pijat
Ibu Bersalin), Yogyakarta : Aromaterapi Terhadap Skala Nyeri
Fitramaya. Klien Inpartu Kala 1 Fase Aktif Di
BPS Bunda Bukit Tinggi Tahun
Suprijati. 2014. Efektifitas Pemberian 2013.
Aromaterapi Untuk Menurunkan
Kecemasan Ibu Hamil Trimester III Wahyuningsih, Marni. 2014.
Dalam Persiapan Menghadapi Efektifitas Aromaterapi Lavender
Persalinan Di Bidan Praktek Mandiri (Lavandula Agustifolia) dan Massage
Suprijati Desa Bagi EfflurageTerhadap Tingkat Nyeri
Kecamatan/Kabupaten Madiun. PersalinanKala 1 Fase Aktif Pada
Jurnal Delima Harapan.Vol 2, No. 1. Primigravida Di BPS Utami Dan
Ruang Ponek RSUD Karanganyar.
Tamburi. 2007. Konsep Dan Skripsi. Surakarta : Stikes Kusuma
Penatalaksanaan Nyeri. Jakarta: Husada.
EGC

382

Potrebbero piacerti anche