Sei sulla pagina 1di 24

Mata Kuliah Critical and Creative Thinking

SAP 2

Mata Kuliah Critical and Creative Thinking

METODOLOGI
GAMBARAN BELAJAR
PRIBADI DI PT
UNGGUL

TRANSFORMASI
CARA BELAJAR WHAT ARE YOU GOING TO BE?
MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN BERPIKIR
YANG KONTEKSTUAL
DOSEN PENGAMPU
Tim Dosen CCT UMN, Gasal 2017
Drs Steven Madyo Sukarto MEd.
UNIVERSITAS MULTIMEDIA NUSANTARA

SA P 2
METODOLOGI BELAJAR DI
Perguruan Tinggi
Mata Kuliah Critical and Creative Thinking
SEBERAPA BAIK SAYA TELAH BERKEMBANG ?
PERGERSERAN POLA BELAJAR
DARI BERPUSAT PADA DOSEN KE MAHASISWA
TUJUAN PEMBELAJARAN
1. MAHASISWA MEMAHAMI TUNTUTAN BELAJAR ABAD XXI
2. MAHASISWA menjadi Pusat Belajar [from TCL to SCL]
3. MAHASISWA sebagai Pembelajar Aktif (Active Learner)
4. Mahasiswa mengenali dan akrab dgn TAKSONOMI BLOOM
(Klasik dan Dijital) serta Relevansinya untuk Metode Belajar
di Perguruan Tinggi
5. (Beragam pendekatan belajar yg lebih efektif lainnya)
Mata Kuliah Critical and Creative Thinking

PERGESERAN PARADIGMA BELAJAR ABAD XXI


SEBERAPA BAIK SAYA TELAH BERKEMBANG ?
Mata Kuliah Critical and Creative Thinking
SEBERAPA BAIK SAYA TELAH BERKEMBANG ?
PERGERSERAN POLA BELAJAR
DARI BERPUSAT PADA DOSEN KE MAHASISWA
Mata Kuliah Critical and Creative Thinking

Traditional Classroom
SEBERAPA BAIK Student-centered Classroom
SAYA TELAH BERKEMBANG ?
PERGERSERAN POLA
Teacher-centered activities BELAJAR
Personal responsibility: assess their own
DARI BERPUSAT PADA DOSEN KE MAHASISWA
goals and achievements
Typically, students are passive learners; Students are (pro-) active learners;
recipients of information producers of knowledge
Institutional and tutorial meaning: class Personal meaning: class topics are
topics are given, top-down deliberately / phenomenologically related to
student’s daily lives (in academic, social,
communicative and other settings)
Decision-making: teachers determine most of Decision-making: to the extent possible,
group projects, partners, primary sources, students are involved in making choices of
curricula, etc. their own, such as regarding project, group
partners, primary sources
Skills required and achieved are rarely Skills acquired are relevant for student’s life:
relevant with student’s life to solve problems they encounter daily
Engagement with peers: limited according to Engagement with peers: cooperative &
assignments, instructions, and nature of collaborative
tasks
Mari kita saksikan video berikut ini
• https://www.youtube.com/watch?v=e6ieXLVCss4
• Panduan pertanyaan diskusi berdasarkan video di
atas:
1. Pelajaran apa yg dpt kalian petik dari tayangan
video di atas terkait dgn “transformasi belajar
siswa pada abad ke-21?”
2. Dapatkah semua insights dari video tsb
diterapkan dlm konteks belajar di UMN? Yg
mana yg bisa diterapkan, yg mana yg masih sulit
diterapkan?
Mata Kuliah Critical and Creative Thinking
SEBERAPA BAIK SAYA TELAH BERKEMBANG ?
PERGERSERAN POLA BELAJAR
DARI BERPUSAT PADA DOSEN KE MAHASISWA
Benarkah keberhasilan dalam belajar itu melulu tergantung pada motivasi
intrinsik masing-masing siswa? Ternyata ada pengaruh juga dari …
1) Latar belakang sosial ekonomi finansial keluarga siswa ybs
2) Daya serap dan daya tangkap siswa ybs (terkait dengan IQ)
3) Jelas/kaburnya tujuan akhir dari proses belajar di kelas sejauh dipahami
dan diinternalisasi oleh siswa ybs
4) Tingkat determinasi diri siswa ybs saat menghadapi berbagai kesulitan &
tantangan: Adversity Quotient (climber, camper, quitter) ® Paul G. Stoltz
5) Keterampilan mengelola diri dan berbagai emosi yang terkait dengan diri
siswa ybs (self-management, emotional intelligence)
6) Ada atau tidaknya distraksi yg bersifat permanen/semi-permanen/tidak
permanen thd konsentrasi siswa ybs dalam mencerap bahan ajar
7) Faktor-faktor lainnya
Mata Kuliah Critical and Creative Thinking
SEBERAPA BAIK SAYA TELAH BERKEMBANG ?
PERGERSERAN POLA BELAJAR
DARI BERPUSAT PADA DOSEN KE MAHASISWA

TAKSONOMI BLOOM
PILIHAN PENDEKATAN BELAJAR di UMN
Mata Kuliah Critical and Creative Thinking

BERPIKIR TINGKAT TINGGI - TAKSONOMI BLOOM


Keterampilan berpikir tingkat
TERMINOLOGI tinggi (HOTS) adalah kegiatan
berpikir yang melibatkan level
kognitif hirarki tinggi dari
taksonomi berpikir Bloom.
1) Taksonomi berasal dari bahasa Yunani kuno,
xaooeiv (tassein) yg berarti “mengatur” dan nomos
yang berarti hukum atau aturan.

2) Taksonomi berarti klasifikasi berhirarki dari


sesuatu atau prinsip yg mendasari klasifikasi.

3) Semua hal yang bergerak, benda diam, tempat


dan kejadian, sampai pada kemampuan berpikir
dapat diklasifikasikan menurut skema taksonomi
(http://en.wikipedia.org/wiki/Bloom Taxonomy).
BERPIKIR TINGKAT TINGGI - TAKSONOMI BLOOM
KONSEP Konsep Taksonomi Bloom dikembangkan
pada tahun 1956 oleh pakar pendidikan
sekaligus psikolog dari Amerika Serikat,
Benjamin Bloom (1913-1999).
Taksonomi Bloom mengklasifikasikan
tujuan pendidikan dalam tiga ranah
(domains), yaitu kognitif, afektif dan
psikomotorik.
1. Ranah kognitif meliputi fungsi memproses
informasi, pengetahuan dan kegiatan mental
lainnya.
2. Ranah afektif meliputi fungsi yang berkaitan
dengan sikap dan perasaan.
3. Ranah psikomotorik berkaitan dengan fungsi
manipulatif(*), mengaplikasikan pokok-pokok
*) ttg pengertian “manipulatif”: yang diketahui ke dalam konteks nyata
Sense of "skillful handling of objects" is first recorded 1826;extended 1828 to "handling of persons" as well
as objects (http://dictionary.reference.com/browse/manipulation)
BERPIKIR TINGKAT TINGGI - TAKSONOMI BLOOM
Ranah Kognitif mencakup kegiatan mental (otak).
RANAH KOGNITIF Dalam ranah kognitif terdapat enam jenjang proses berpikir,
mulai dari jenjang terendah sampai jenjang yang tertinggi,
yang meliputi 6 tingkatan/tahapan:
1. Pengetahuan (Knowledge), yang disebut C1
Menekankan pada proses mental dalam mengingat dan mengungkapkan
kembali informasi-informasi yang telah mahasiswa peroleh secara tepat
sesuai dengan apa yg telah mereka peroleh sebelumnya. Informasi yang
dimaksud berkaitan dengan terminologi dan peristilahan, fakta-fakta,
keterampilan dan prinsip-prinsip. Contoh: Sebutkan terminologi yang
digunakan dalam Mata Kuliah “berpikir kritis dan kreatif”!

2. Pemahaman (Comprehension), yang disebut C2


Tingkatan yang paling rendah dalam aspek kognisi yang berhubungan
dengan penguasaan atau mengerti tentang sesuatu. Dalam tingkatan ini,
mahasiswa dikatakan mampu memahami ide-ide berpikir kritis, bila
mereka dapat menggunakan beberapa kaidah yang relevan tanpa perlu
menghubungkannya dengan ide-ide lain dengan segala implikasinya.
Contoh : Jelaskan pengertian dari berpikir kritis dan tidak kritis!
BERPIKIR TINGKAT TINGGI - TAKSONOMI BLOOM

RANAH KOGNITIF 3. Penerapan (Application), yang disebut C3


Kemampuan kognisi yang mengharapkan mahasiswa mampu
mendemonstrasikan pemahaman mereka berkenaan dengan
sebuah abstraksi berpikir kritis melalui penggunaannya
secara tepat ketika mereka diminta untuk itu.
Contoh: Tunjukkan cara bicara seorang pemikir kritis!

4. Analisis (Analysis), yang disebut C4


Kemampuan untuk memilah sebuah informasi ke dalam
komponen-komponen penyusunnya sedemikian rupa
sehingga hirarki dan keterkaitan antar ide dalam informasi
tersebut menjadi tampak dan jelas.
Contoh: Jumlah mahasiswa baru UMN pada 2017 adalah
1800 orang, yg terdiri dari jurusan Akuntansi, Bisnis
Manajemen, ICT, Ilmu Komunikasi dan DKV . Bila jurusan
Akuntansi 200 orang, Bisnis Manajemen 250 orang, ICT 200
orang, Ilmu Komunikasi 450 orang dan sisanya DKV, maka
persentase jumlah mahasiswa baru jurusan DKV adalah ….?
BERPIKIR TINGKAT TINGGI - TAKSONOMI BLOOM

RANAH KOGNITIF 5. Sintesis (Synthesis) , yang disebut C5


Kemampuan mengombinasikan elemen-elemen bahasa,
proposisi, gagasan dan pandangan untuk membentuk
sebuah struktur yang baru, unik dan sistematis.
Contoh: Silogisme kategoris

6. Evaluasi (Evaluation), yang disebut C6


Kegiatan membuat penilaian berkenaan dengan nilai
sebuah ide, kreasi, cara, atau metode. Evaluasi dapat
memandu seseorang u/ mendapatkan pengetahuan baru,
pemahaman yang lebih baik, penerapan baru dan cara baru
yang unik dalam analisis atau sintesis.
Contoh : Buatlah evaluasi tentang pandangan Anda
menyangkut cara belajar mahasiswa setelah mempelajari
teori Taksonomi Bloom!
BERPIKIR TINGKAT TINGGI - TAKSONOMI BLOOM
Taksonomi Keenam jenjang berpikir pada ranah kognitif ini bersifat berkelanjutan
Benjamin Bloom
1956 (continuum) dan saling melengkapi (overlap); ranah yang lebih tinggi
meliputi semua ranah yang ada di bawahnya. Lih. gbr di bawah
Keterangan:

(1) Pengetahuan adalah jenjang berpikir paling


dasar.

(2) Pemahaman, mencakup pengetahuan

(3) Aplikasi atau penerapan, mencakup


pemahaman dan pengetahuan.

(4) Analisis, mencakup aplikasi, pemahaman dan


pengetahuan.

(5) Sintesis, meliputi analisis, aplikasi,


pemahaman dan pengetahuan,

(6) Evaluasi, meliputi sintesis, analisis, aplikasi,


pemahaman dan pengetahuan.
BERPIKIR TINGKAT TINGGI - TAKSONOMI BLOOM

RANAH AFEKTIF Ranah Afektif adalah ranah yang berhubungan


dengan sikap dan nilai.

Beberapa pakar mengatakan bahwa sikap seseorang


dapat diramalkan perubahannya.

Bila seseorang memiliki penguasaan kognitif yang


tinggi, ciri-ciri belajar efektif akan tampak pada peserta
didik dalam berbagai tingkah lakunya.

Misalnya; perhatiannya terhadap pelajaran, tingkat


kedisiplinannya, motivasi belajar, penghargaan
terhadap guru/dosen dan teman sekelas, kebiasaan
belajar (learning habit) dan hubungan sosial.
BERPIKIR TINGKAT TINGGI - TAKSONOMI BLOOM
Ada beberapa kategori dalam ranah AFEKTIF sebagai
RANAH AFEKTIF hasil belajar;
(a) Menerima / memperhatikan: kemauan untuk memperhatikan
suatu kegiatan atau suatu objek
(b) Menanggapi: sikap yang menunjukkan adanya partisipasi
aktif atau kemampuan menanggapi, kemampuan yang
dimiliki seseorang untuk mengikutsertakan dirinya secara
aktif dalam fenomena tertentu dan membuat reaksi
terhadapnya dengan salah satu cara. Hal ini mencakup
ketepatan reaksi, perasaan, kepuasan dalam menjawab
stimulus dari luar yang datang kepada dirinya.
(c) Memberikan penilaian: memberikan penghargaan terhadap
suatu kegiatan atau objek, sehingga apabila kegiatan itu
tidak dikerjakan akan membuatnya menyesal.
(d) Pemantapan nilai yang telah dimilikinya
(e) Keterpaduan semua sistem nilai yang telah dimiliki
seseorang, yang mempengaruhi pola kepribadian dan
tingkah lakunya
BERPIKIR TINGKAT TINGGI - TAKSONOMI BLOOM
RANAH Ranah Psikomotorik adalah ranah yang berkaitan dengan
keterampilan / kecakapan (skill) atau kemampuan bertindak
PSIKOMOTORIK setelah seseorang menerima pengalaman belajar tertentu.

Ada empat kategori dalam ranah psikomotorik, yaitu:

(a) Peniruan (imitation),


(b) Manipulasi (manipulation),
(c) Pengalamiahan (naturalization),
(d) Artikulasi (articulation).
BERPIKIR TINGKAT TINGGI - TAKSONOMI BLOOM
Taksonomi Taksonomi revisi Konsep taksonomi mengalami perbaikan
Benjamin Bloom 1956 Lorin Anderson 1990 seiring dengan perkembangan dan kemajuan
zaman serta teknologi. Salah seorang murid
Bloom yang bernama Lorin Anderson
merevisi taksonomi Bloom pada tahun
1990. Hasil perbaikannya dipublikasikan
pada tahun 2001 dengan nama Revisi
Taksonomi Bloom. Dalam revisi ini ada
perubahan kata kunci, pada kategori dari
kata benda menjadi kata kerja.

Masing-masing kategori masih diurutkan secara


hirarkis, dari urutan terendah ke yang lebih
tinggi. Pada ranah kognitif, kemampuan berpikir
analisis dan sintesis diintegrasikan menjadi
analisis saja. Jumlah enam kategori pada konsep
terdahulu (1956) tidak mengalami perubahan krn
Lorin memasukkan kategori baru yi CREATING
yg sebelumnya tidak ada.
BERPIKIR TINGKAT TINGGI - TAKSONOMI BLOOM
Revisi Taksonomi Bloom terdiri dari sub-kategori yang
Taksonomi Taksonomi revisi memiliki kata2 kunci berupa kata2 kerja yg terasosiasi
Benjamin Bloom 1956 Lorin Anderson 1990 dengan kategori tersebut, seperti diuraikan di bawah ini:

Mengingat : mengurutkan, menjelaskan, mengidentifikasi,


BERKREASI .6
menamai, menempatkan, mengulangi, menemukan kembali
dsb.
Memahami : menafsirkan, meringkas, mengklasifikasikan,
membandingkan, menjelaskan, membeberkan dsb.
Menerapkan : melaksanakan, menggunakan,
menjalankan, melakukan, mempraktikkan, memilih,
menyusun, memulai, menyelesaikan, mendeteksi dsb
Menganalisis : menguraikan, membandingkan,
mengorganisasi, menyusun ulang, mengubah struktur,
mengerangkakan, menyusun garis2 besar,
mengintegrasikan, membedakan, menyamakan,
membandingkan, dsb.
Mengevaluasi : menyusun hipotesis, mengkritik,
memprediksi, menilai, menguji, membenarkan,
menyalahkan, dsb.
Mencipta (berkreasi) : merancang, membangun,
merencanakan, memproduksi, menemukan, membaharui,
menyempurnakan, memperkuat, memperindah, menggubah
dsb.
Versi revisi dari Taksonomi Bloom

Sumber gambar: http://pcs2ndgrade.pbworks.com/f/1318607148/RBT.PNG


Bloom’s Digital Taxonomy

Sumber gambar:
http://edorigami.wikispaces.com/file/view/Bloom's_Digital_Taxonomy.jpg/52070723/800x610/Bloom's_Digital_Taxonomy.jpg
Apa perlunya Taksonomi Dijital
Bloom utk pembelajaran masa kini?
• https://www.youtube.com/watch?v=fqgTBwEl
PzU
• Utk kelompok: Buatlah dua buah pertanyaan
kritis dan menarik utk menyikapi & menggali
isi video di atas!
Mata Kuliah Critical and Creative Thinking

SIAPAPUN DIRIMU DAN DAYA BERPIKIR


Kreatif, Problem Solver, Kritis, Berwawasan, Cerdas
APAPUN
KECENDERUNGAN POLA SIKAP
DIRIMU Peduli, Empati, Terbuka, Interpersonal Skill , Disiplin,
Jujur, Setia pada janji & berkomitmen
PILIHANNYA ADALAH
MENJADI YANG PERILAKU
TERBAIK Berkualitas dalam karya, kata, & perbuatan. Quality
Oriented.

BE GREAT!
LULUS DENGAN SANGAT BAIK
(Summa cum laude)

Potrebbero piacerti anche