Sei sulla pagina 1di 15

MATERI : PROF YATI AFIATI

ANALISIS DATA KUALITATIF: KONSEP & BACKGROUND

A. Fenomena Studi Kualitatif


1. Kehidupan seseorang or kelompok masy
2. Peristiwa-peristiwa yg terjadi di dunia
3. Cerita-cerita ttg orang (legenda, riwayat, dll)
4. Perilaku or kebiasaan yg dpt diamati & dianalisis
5. Pergerakan atau isu-isu social
6. Pemberian makna suatu pengalaman hidup
Hubungan individu dengan orang lain
B. Jenis Data & Analisis Kualitatif

The analysis of the data depends on its type. Within this unit there is further
guidance on the analysis of visual data and the analysis of narrative data.

C. Pengambilan Data Studi Kualitatif


1. Interview terstruktur or tidak berstruktur
2. Observasi or PAR ‘the gold standar’
3. Video atau film
4. Artikel2 dari Jurnal
5. Dokumentasi tertulis or memo or catatan harian seseorang
6. Tulisan atau gambar atau artefak sejarah
D. Konsep Analisis Data pada studi Kualitatif
1. Analisis bersifat subyektif (peneliti as instrumen)
2. Proses analisis data dilakukan secara bersamaan (simultantly) dengan proses
pengumpulan data.
3. Kegiatan analisis data 4 tahap (Creswell, 2013):
a. 1) Mengorganisisasi data teks data dalam bentuk transkrip, foto,
lukisan or fotografi within & between data
b. 2) Mereduksi data  Kode yang saling berhubungan (proses koding)
c. 3) Meringkas/kondensasi kode-kode yang telah dihasilkan
d. 4) Mempresentasikan data dalam bentuk narasi, gambar, tabel, atau
materi diskusi.
E. Macam Analisis Kualitatif
1. Analisis tematik

2. Content analysis

3. Constant comparison method

4. Discourse analysis

5. Critical discourse analysis

6. Conversation analysis

7. Analysis of narratives

Method Research question Analytic strategy Research product

Theory regarding basic


How do women with social processes involved in
breast cancer cope coping with breast cancer
with changes to and factors that might
Grounded theory body image? Constant comparative analysis account for variations

What is the lived Description of the essential


experience of having Phenomenological reduction; structure of breast cancer
Phenomenology breast cancer? hermeneutic analysis experience
How is breast cancer
understood and Typology of interpretations,
managed in Representation, inscription, relations, and variations
different social translation, and textualisation within breast cancer
Ethnography contexts? of culture into writing experience

How do women with Narrative accounts of


breast cancer come Generating, interpreting, and women's explanations for
to know their representing women's stories their breast cancer
Narrative analysis experience? in narrative form experiences

F. Konsep: Fakta yang ada


1. Analisis data kualitatif lebih kompleks dari analisis kuantitatif
2. Penting difokuskan:
a. Menjawab the research problem
b. Mencermati data yang diperoleh dan metode yang digunakan
(tujuan penelitian)
c. ‘Within and between’ data
d. Literatur review yang telah dibuat peneliti
3. Not all data meeting pre-set inclusion criteria are ready for analysis and
interpretation
4. A more complex issue is the difficulty in “finding the findings of qualitative
studies” (Sandelowski & Barroso, 2002).
5. Extracting relevant data based on the purpose and objective of the study
from retrieved studies becomes a critical aspect of conducting a analysis
qualitative
G. Some Rules For Data Analysis
1. Lakukan analisis data sesegera mungkin/simultan dengan pengumpulan data
2. Butuh suasana yang “tenang”
3. Latihan menggunakan pendekatan yang berbeda-beda, bandingkan satu
sama lainnya
4. Hindari melakukan hipotesis terlalu dini

H. Software u/ analisis data


1. ATLAS.ti: www.atlasti.com
2. MAXQDA: www.maxqda.com
3. NVivo: www.qsrinternational.com
I. Hasil Analisis Data
1. Tema atau konsep
2. Model teoritis
3. Hubungan kategori
4. Cerita personal
5. Deskripsi tebal
6. Naratif report
7. Vignet (case report)
8. Tabel frekuensi distribusi
J. Analisis Kuan Vs Analisis Kual
1. Sama or Beda?????
2. Identifikasi key elements (variabel vs themes)
3. Recontextual into proposisi about the sample (Hubungan antar variabel
‘within and between data’)
4. Generalisasi pada populasi
K. Analisis Kuantitatif
Kuantitatif analisis:
“ Key elements (variabels sebelum penelitian)Hypothesis relationships di
antara variabel recontex sample tested pd populasi nomothetic
generalization”
Analisis Kualitatif
1. Key elements (themes) ditentukan sebagian sebelum pengambilan data
selanjutnya dikembangkan oleh banyaknya data yang dikumpulkan
(ditentukan peneliti as instrumen)
2. Decontextual (within data) lalu recontextual (between data)
3. Idiograph generalization
L. Aspek Analisis Data
1. Data: apa yang disampaikan partisipan berdasarkan kisah nyata, dan
kegiatan yang diingat atau catatan, observasi, video dan lain2
2. Interpretasi: observer, aktor dari kejadian, obyek, kisah, dan kegiatan.
3. Hal-hal yang terjadi diantara keduanya yaitu data dan peneliti ketika
pengumpulan dan analisis data (field notes)
M. POLA UMUM ANALISIS DATA STUDI KUALITATIF
1. Membaca transkrip berulang-ulang
2. Buat satu kolom menuliskan pernyataan partisipan yang sering muncul
3. Buat daftar tema-tema atau kategori sementara
4. Susun pola hubungan antar tema atau kategori
N. Analisis Komparasi Konstan
1. Analisis garis per garis secara terinci
2. Hasil analisis menghasilkan kategori kategori dan memperkirakan
hubungan “within and between” antar kategori (merupakan kombinasi
pengkodingan terbuka dan aksial)
O. Analisis fenomenologi
1. Data direkam melalui alat perekam dan dicatat melalui catatan lapangan.
2. Data disalin sesuai perkataan responden – transcribed verbatim.
3. Transkrip dianalisis menggunakan analisis fenomenologi (deskripsi or
interpretasi
P. Langkah Analisis Fenomenologi

Mendengarkan dan menuliskan deskripsi verbal partisipan, membaca dan membaca


ulang deskripsi tersebut.

1. Menganalisis pernyataan-pernyataan spesifik untuk memberi gambaran


penuh tentang fenomena yang diteliti.
2. Menemukan pernyataan 2 yang signifikan tentang bagaimana para
partisipan mengalami fenomena yang dibuat dalam suatu daftar
pernyataan-pernyataan yang signifikan.
3. Mengelompokkan pernyataan yang signifikan tersebut dikumpulkan dalam
suatu unit data/informasi yang lebih besar, yang disebut “unit meaning”
atau tema-tema.
4. Menuliskan deskripsi atau interpretasi “apa” yang dialami para partisipan
terkait fenomena yang diteliti (“suatu deskripsi tekstural”) tentang suatu
pengalaman—apa yang dialami—dan dilengkapi dengan contoh-contoh
verbatim para partisipan.
5. Menuliskan “bagaimana” partisipan mengalami fenomena (“deskripsi
struktural”), dan peneliti merefleksikan pada setting atau konteks fenomena
yang diteliti dialami partisipan.
6. Contoh: studi fenomenologi tentang pengalaman perempuan pedesaan
menjalani kehamilan pertamanya (Afiyanti, 2009), peneliti memberikan
deskripsi strukturalnya tentang konteks fenomena dialaminya berbagai
perubahan fisik yang dialami para partisipan pada tiga bulan pertama, tiga
bulan kedua, dan tiga bulan terakhir.

7. Menuliskan deskripsi gabungan (interpretasi data), yaitu menggabungkan


deskripsi tekstural dan struktural. Ini yang disebut “intisari” (essence) dari
pengalaman para partisipan dan merepresentasikan aspek inti dari studi
fenomenologi yang dituliskan peneliti melalui interpretasi data.
1) Transkrip Verbatim
a) Apa makna dari pernyataan2 partisipan per baris kalimat
b) Fokuskan hanya pada pernyataan2 penting yang sering muncul
c) Lakukan diskusi dalam diri peneliti berlangsung sedalam2nya.
d) Peneliti dipaksa untuk membiarkan “data berbicara tentang pernyatan”
yang terkandung didalamnya.
e) Konseptualisasikan dan klasifikasikan data.
f) Rincian penjelasan tidak hanya dideskripsikan tapi di analitis termasuk
bagaimana responden menyampaikannya
2) Membuat Perbandingan/Pengelompokan
1. Membandingkan satu peristiwa ke peristiwa lainnya untuk
mengklasifikasi data (self-explanatory).
2. Mengelompokkan dari satu kata / phrase ke lainnya dengan meng
analisis apa yang terjadi dan disesuaikan dengan kejadian lain. Misal:
a. barang sama harga berbeda artinya ada perbedaan warna, rasa,
bau, bentuk, ukuran, kualitas, dll.
b. dua orang merasa gembira, tapi yang satu menangis, yang lain
tertawa. Mengapa??????
3. Analisis fenomenologi; membandingkan secara teoritikal.
Q. Analisis fenomenologi

Pernyataan responden
a. Pernyataan signifikan
b. Makna dari pernyataan
c. Tema2 makna
a) Tema 1
b) Tema 2
c) Tema 3
d. Deskripsi yang jenuh

ANALISIS ISI
A. Konsep Dasar Analisis Isi
1. Isu dasar:
Memutuskan fokus: Isi manifestasi atau isi latent.
2. Isi manifestasi: menganalisis teks yang nyata terlihat dan komponen2 yang
sudah jelas terlihat
3. Isi latent: menganalisis teks terkait dengan hubungan antar aspek &
menginterpretasikan arti dari teks.
B. Variasi obyek dari fenomena yang diteliti
1. a person
2. a program
3. an organisation
4. a classroom or a clinic or a community,
5. state or nation,
6. hasil interviews or diaries
7. Parts of the text that are abstract and coded or every word or phrase
written in the transcript
C. Unit Arti
1.Constellation of words or statements that relate to the same central
meaning, has been referred to as a content unit or coding unit, an idea unit,
a textual unit , a keyword and phrase, a unit of analysis or a theme
2.a meaning unit: as words, sentences or paragraphs containing aspects
related to each other through their content and context of the phenomena
D. Area Isi dari Unit Arti
1. A content area can be parts of the text based on theoretical
assumptions from the literature, or parts of the text that address a
specific topic in an interview or observation guide.
2. The label of a meaning unit has been referred to as a code.
E. Contoh Unit Analisis
1. The unit of analysis in this example is interview text about experiences
of having hypoglycaemia.
2. The context consists of a larger study aimed at describing coping
strategies related to the everyday strains of living with diabetes
3. Lembar c/ unit analisis dibagikan saat kuliah

PROSES KODING
A. Konsep Proses Koding
1. Elemen inti analisis data kualitatif Setiap peneliti kualitatif
menggunakan istilah koding untuk menganalisis data penelitiannya
2. Proses memberi definisi tentang apa atau seperti apa data yang
sedang dipelajari
3. Istilah label atau kode, dapat berupa sebuah kata atau prase kalimat
pendek yang secara simbolik memiliki arti penting, memiliki arti
sederhana, dan mudah diingat dari suatu data visual (Saldana, 2009).
4. Proses koding menggunakan kata-kata dalam bentuk gerund :
mengandung arti melakukan tindakan/aksi dalam data tersebut
(Charmaz, 2009).
5. Kata-kata atau prase kalimat pendek hasil proses koding:
a. menggambarkan berbagai aktivitas sederhana yang dapat
diamati (misal: membaca, bermain, menonton tv, minum
kopi) dan berbagai tindakan konseptual yang lebih umum
(misal: berjuang, negosiasi, bertahan hidup, dan
beradaptasi).
b. menjelaskan aksi yang sedang berlangsung/interaksi/respon-
respon emosi dari berbagai situasi atau masalah atau untuk
menjelaskan aksi-aksi dengan tujuan mengatasi suatu
masalah
6. Studi grounded theory, proses koding terjadi secara simultan:
dimulai dengan melakukan proses koding inisial dan aksial dan
mencari suatu konsekuensi dari proses koding yang dilakukan.
B. Contoh Proses Koding
A. Teks
1. I notice that the grand majority of homes have chain link fences
in front of them. There are many dogs (mostly German
shepherds) with signs on fences that say “Beware of the Dog.”
Hasil Koding
SECURITY
2. He cares about me. He has never told me but he does.
He’s always been there for me, even when my parents were not.
He’s one of the few things that I hold as a constant in my life. So
it’s nice.
Hasil Koding
1. SENSE OF SELF-WORTH
2. STABILITY
F. Kategori
1. a category refers mainly to a descriptive level of content and can thus be seen as
an expression of the manifest content of the text.
2. A category often includes a number of sub-categories or sub-subcategories at
varying levels of abstraction.
3. The sub-categories can be sorted and abstracted into a category or a category
can be divided into sub-categories.
4. A category answers the question ‘What?’
5. Kategori is the core feature of qualitative content analysis.
6. A category is a group of content that shares a commonality.
7. Jenis: internally homogeneous and externally heterogeneous.
8. Syarat categories: must be exhaustive and mutually exclusive (Hanya mengambil
data yang relevan)
9. No data should fall between two categories or fit into more than one category.
10. However, owing to the intertwined nature of human experiences, it is not always
possible to create mutually exclusive categories when a text deals with
experiences.

G. Tema
1. The concept of theme has multiple meanings and creating themes is a way to
link the underlying meanings together in categories.
2. Polit and Hungler (1999) describe a theme as a recurring regularity developed
within categories or cutting across categories
3. The concept of theme has multiple meanings and creating themes is a way to
link the underlying meanings together in categories.
4. Polit and Hungler (1999) describe a theme as a recurring regularity developed
within categories or cutting across categories.
5. A theme is an outcome of coding, categorization & analytic reflection.
6. A theme to ‘describe an aspect of the structure of experience’ and emphasizes
that a theme can not be an object or a thing.
7. A theme answers the question ‘How?’
8. A theme to be a thread of an underlying meaning through, condensed
meaning units, codes or categories, on an interpretative level.
9. A theme can be seen as an expression of the latent content of the text.
H. Contoh
Kode, Subkategori, Kategori
1. Category: Teacher Skills
2. Subcategory 1: Instructional Skills
a. Code: PEDAGOGICAL
b. Code: SOCIO-EMOTIONAL
c. Code: STYLE/PERSONAL EXPRESSION
d. Code: TECHNICAL
3. Subcategory 2: Management Skills
a. Code: BEHAVIORIST TECHNIQUES
b. Code: GROUP MANAGEMENT
c. Code: SOCIO-EMOTIONAL
d. Code: STYLE (overlaps with instructional style)
e. Code: UNWRITTEN CURRICULUM
I. Penulisan Hasil Kualitatif
1. Fenomena ”keinginan memakai kontrasepsi” pada ibu grande multipara
digambarkan sebagai ”suatu keinginan yang muncul dari adanya
ketakutan atau ketidakinginan untuk hamil lagi”. Tingkat keinginan
memakai kontrasepsi berbeda-beda pada setiap ibu grande multipara
bergantung pada berbagai faktor yang mempengaruhi (Skema 4.2).
Ketika ditanya tentang alasan ibu memakai kontrasepsi, partisipan
menjawab:
2. ”Sudah nggak mau (punya anak lagi)... sudah capek. Ngelahirinnya
sudah capek. Sudah nggak mau hamil lagi.” (P6)
3.
4. ”Takut hamil lagi. Yang terakhir ini... sudah takut hami lagi. Ingat usia
kita. Nggak boleh punya anak lagi....” (P7)
PROF YATI AFIATI
Telaah sistematik
A. answers to six questions
1. What is evidence-based practice?
2. Why is it important?
3. What constitutes evidence?
4. How can I find evidence?
5. How do I know if what I have found is good evidence?
6. How can I develop the skills to know good evidence from poor
evidence?
B. Definisi EBP in nursing
1. Penggunaan pembuktian terkini dan terbaik dalam memutuskan secara
konsisten, penjelasan yang eksplisit, bijaksana utk memberi pelayanan
keperawatan kpd klien
2. Memanfaatkan bukti mutakhir yang sahih/benar dalam penatalaksanaan
perawatan klien.
3. Melakukan Integrasi:
a. Kompetensi perawat
b. Bukti yang benar dari riset keperawatan
c. Nilai-nilai klien
C. Kebutuhan ebP perawat
1. Mengetahui banyak informasi terus-menerus membaca literatur
2. Fakta: keinginan membaca & belajar menurun jika lama tdk melanjutkan
study
3. Paradigma EBP: “belajar mandiri seumur hidup”
D. Fakta mendukung ebp in nursing
1. Publikasi hasil riset perawat makin banyak
2. Buku-buku ajar keperawatan makin banyak ditulis
3. Penyakit makin berkembang & butuh perawatan lebih baik
4. Kebutuhan klien utk meningkatkan kualitas hidup meningkat.
5. Produk-produk intervensi keperawatan makin meningkat.

Strongest or Best Research Evidence


Systematic Review of experimental designed studies
(well designed randomized controlled trial [RCTs])

Meta-analysis of experimental(RCT) and quasi-experimental studies

Integrative Review of experimental (RCT) and quasi-experimental

Single Experimetal study (RCT)

Single Quasi-experimental study

Meta-analisys of correlational studies

Integrative Reviews of correlational and descriptive studies

Qualitative Research Metasynthesis and Metasummaries

Single Correlational study

Single Qualitative or Descriptive study

Opnions of respected authorities bassed upon clinical evidence, report of


commitees

Critical appraisal for qualitative study


A. Critical appraisal concept
1. A methodological evaluation based on principles of analysis as well
as through systematic and organized evaluation; it serves to increase
the effectiveness and usefulness of a study
2. assess the quality and safety of health care.
3. The term “trustworthiness”, referred to as “goodness criteria” (Guba
and Lincoln, 1994b)
B. Formal reporting guidelines for each study
1. Randomized controlled trials (CONSORT)
2. Diagnostic test studies (STARD)
3. Meta-analysis of RCTs (QUOROM)
4. Observational studies (STROBE)
5. Meta-analyses of observational studies (MOOSE)
6. COREC 32
7. CASP
C. CA Criteria: Trustworthiness and rigor VersuS VALIDITY AND RELIABILITY
1. Truth value – internal validity for quantitative methods versus
credibility for qualitative methods
2. Applicability – external validity for quantitative methods versus
transferability or fittingness for qualitative methods;
3. Consistency – reliability for quantitative methods versus
dependability for qualitative methods;
4. Neutrality – objectivity for quantitative methods versus
confirmability for qualitative methods.
D. Credibility
1. Triangulation: sources, methods, investigator, theory/perspective
2. Negative case
3. Member check
4. Use of quotations
5. Informed consent
6. Ethical review
7. Statement that confidentiality
8. Consent procedures
E. Transferability
1. Statement of purpose
2. Statement of research question
3. Phenomenon of study stated
4. Rationale for the use of qualitative
5. Rationale for the tradition within qualitative methods
6. Description of study context
7. Statement of how setting was selected
8. Sampling procedure
9. Justification or rationale for sampling strategy
F. Dependability
External audit of process
G. Confirmability
1. External audit of data and reconstructions of the data
2. Bracketing
3. Statement of researcher’s assumptions or statement of researcher’s
perspective
H. COREC 32 (interview & FGD)
I. CASP

Potrebbero piacerti anche