Sei sulla pagina 1di 4

Nama : Noviyanti Mandasari

NIM : 173112340350056
Fakultas / Akademi : Ekonomi dan Bisnis (FEB)
Program Studi : Akuntansi
Mata Kuliah / Kelas : Bahasa Inggris / TOEFL (R.05)
Dosen Penguji : Olivia Yolanda, S.E, M.M.
Hari / Tanggal Ujian : Senin / 11 November 2019

Title: Aggression
Analysis Results:
1) Definition of Aggression
Aggressive behavior is behavior intended to hurt someone intentionally, both
physically and verbally (injury, pain, suffering, damage, destruction).
Verbal aggression, such as: screaming, shouting, belittling, and humiliating comments
aimed at causing danger and suffering.
So, aggression is any intentional loss, both physically and verbally as a result of
aggressive behavior.
2) Causes of Aggression
The causes of aggression cover a broad spectrum, ranging from those that have
biological or instinctive emphasis to those that describe aggression as socially learned
behavior.
3) Aggressive Behavioral Theory
 Displacement Theory
Aggression is explained as an instinct directed externally to others in a process
called displacement1.
 Catharsis Theory
Aggression that is not channeled to specific people or groups can be expressed
indirectly through socially acceptable activities, such as sports and
competition, in a process called catharsis2.
 Biological and Instinctive Theories (by ethologists)
Aggression is an innate instinct that is common to humans. This is recognized
by ethologists3 who study animal behavior in their natural environment.

1
The word displacement implies that an object has moved, or has been displaced.
2
Catharsis is an emotional discharge through which one can achieve a state of moral or spiritual renewal, or
achieve a state of liberation from anxiety and stress. Catharsis is a Greek word meaning “cleansing.”
3
Ethologist is a zoologist who studies the behavior of animals in their natural habitats.
4) Different Views of Aggression based on Instinct & Biology
 Aggression develops instinctively → with or without outside provocation, as a
result violent behavior can occur.
 Aggression develops spontaneously → not spontaneously and without outside
provocation
5) Different Views of Aggression based on Social Learning Theory
Aggressive behavior can be learned through role models and reinforcement of
behavior.
a. Aggressive Behavior through Role Models
 Live Models: parents or peers
 Fictional Models: film and television actors
Of the two models above, the live model is more influential than a fictional
model. Because by seeing a live model of committing an act of violence, it can
directly influence a person to engage in aggressive behavior.
Meanwhile, this type of fictional violence does not in itself cause violence. But
can also give a catharsis effect, where someone can express it through
activities that are socially acceptable.
b. Aggressive Behavior through Reinforcement Behavior
An important factor in increasing aggressive behavior is reinforcement behavior. If
aggressive role models are valued rather than punished for violent behavior, that
behavior is more likely to be seen as positive and thus more likely to be emulated.
Conclusion:
So, aggressive behavior is behavior intended to hurt someone. Where this behavior is
caused by biological / instinctive emphasis or socially studied. In the emphasis of
biology, aggression develops instinctively and spontaneously. Whereas in social
learning, aggression develops through models / roles and behavior reinforcement. There
are several theories that support aggressive behavior, including displacement, catharsis,
and biological / instinctive (from the ethologists).
Terjemahan Bahasa Indonesia

Judul: Agresi

Hasil Analisis:

1) Definisi Agresi
Perilaku agresif adalah perilaku yang dimaksudkan untuk melukai seseorang secara
disengaja, baik secara fisik maupun verbal (cedera, sakit, penderitaan, kerusakan,
kehancuran).
Jadi, agresi adalah kerugian apapun yang disengaja, baik secara fisik maupun verbal
akibat perilaku agresif.
Agresi verbal, antara lain: menjerit, berteriak, meremehkan, dan memalukan komentar
yang bertujuan menyebabkan bahaya dan penderitaan.
2) Penyebab Agresi
Penyebab agresi mencakup spektrum yang luas, mulai dari yang memiliki penekanan
biologis atau naluriah hingga yang menggambarkan agresi sebagai perilaku yang
dipelajari secara sosial.
3) Teori Perilaku Agresif
 Teori Pemindahan
Agresi dijelaskan sebagai naluri yang diarahkan secara eksternal kepada orang
lain dalam proses yang disebut pemindahan4.
 Teori Katarsis
Agresi yang tidak disalurkan ke orang atau kelompok tertentu dapat
diekspresikan secara tidak langsung melalui kegiatan yang dapat diterima
secara sosial, seperti olahraga dan kompetisi, dalam proses yang disebut
katarsis5.
 Teori Biologis dan Naluriah (oleh etolog)
Agresi adalah naluri bawaan yang umum bagi manusia. Hal ini, diakui oleh
sejumlah etolog6 yang mempelajari perilaku hewan di lingkungan alami
mereka.

4
Kata perpindahan berarti bahwa suatu objek telah bergerak, atau telah dipindahkan.
5
Catharsis adalah pelepasan emosional yang melaluinya seseorang dapat mencapai kondisi pembaruan moral
atau spiritual, atau mencapai kondisi pembebasan dari kecemasan dan stres. Catharsis adalah kata Yunani yang
berarti "pembersihan".
6
Etolog adalah ahli zoologi yang mempelajari perilaku hewan di habitat alami mereka.
4) Perbedaan Pandangan Agresi berdasarkan Naluri & Biologi
 Agresi berkembang secara naluri → dengan atau tanpa provokasi dari luar,
akibatnya perilaku kekerasan dapat terjadi.
 Agresi berkembang secara spontan → bukan terjadi secara spontan dan tanpa
provokasi dari luar
5) Perbedaan Pandangan Agresi berdasarkan Teori Pembelajaran Sosial
Perilaku agresif dapat dipelajari melalui model/peran dan penguatan perilaku.
a. Perilaku Agresif melalui Model/Peran
 Model Nyata: orang tua atau teman sebaya
 Model Fiksi: aktor film dan televise
Dari kedua model diatas, model nyata paling berpengaruh terhadap perilaku
agresif seseorang dibandingkan dengan model fiksi. Karena dengan melihat
model nyata melakukan tindakan kekerasan, dapat secara langsung
mempengaruhi seseorang untuk melakukan perilaku agresif.
Sedangkan, jenis kekerasan fiksi ini tidak dengan sendirinya menyebabkan
kekerasan. Melainkan dapat juga memberi efek katarsis, dimana seseorang
dapat mengekspresikannya melalui kegiatan yang dapat diterima secara sosial.
b. Perilaku Agresif melalui Penguatan Perilaku
Faktor penting dalam meningkatkan perilaku agresif adalah penguatan
perilaku. Jika model peran yang agresif dihargai daripada dihukum karena
perilaku kekerasan, perilaku itu lebih cenderung dilihat sebagai positif dan
dengan demikian lebih cenderung ditiru.
Kesimpulan:
Jadi, perilaku agresif adalah perilaku yang dimaksudkan untuk melukai seseorang.
Dimana perilaku ini disebabkan oleh penekanan biologis / naluriah atau dipelajari secara
sosial. Dalam penekanan biologi, agresi berkembang secara naluri dan spontan.
Sedangkan dalam pembelajaran sosial, agresi berkembang melalui model / peran dan
penguatan perilaku. Ada beberapa teori yang mendukung perilaku agresif, diantaranya
pemindahan, katarsis, dan biologis / naluriah (dari para etolog).

Potrebbero piacerti anche