Documenti di Didattica
Documenti di Professioni
Documenti di Cultura
Abstract : This paper explain: (1) Background of civic education in Indonesia (2) Problems
in implementing civic education in Indonesia (3) How the character of civic education in
Economic Asean Society (MEA) is. Civic education in Indonesia as the background by along
history of Indonesian since colonialism era until filling independence era that can make
different ruled based on each era. Many problems in implementing civic educatioan in
Indonesia is : (a) study more give high knowledge but less application, (b) some teacher not
able to manage classroom efectivety, (c) between material of civic educatioan and time
allocation is not balance, (d) civic education in Indonesia can make negative effect for
students perceptions, (e) some teacher teach still use the conventional model, (f) activities
teachers more dominant than students. The role of civic education in the face of Economic
Asean Society (EAS) : (a) increasing awareness and sense of nationalism to local products,
(b) propose an appropriate legal products to create a fovorable regulatory Indonesia for
example, every citizen of a foregin working in Indonesia should be able to speak Indonesian,
invested capital should be in rupiah. (c) mainting an attitude independent and active foreign
policy and not fixated on intra-Asean trade, (d) promote and introduce the Pancasila
economic system is Indonesian economic condition in order to stay awake.
69
JURNAL VIDYA KARYA | VOLUME 32, NOMOR 1, APRIL 2017
menghadapi kompetisi global dan regional. bangsa, baik pada tataran intelektual
Disisi lain, berlakunya MEA juga membuka teoritis maupun praktis. Selain itu, keberadaan
peluang sekaligus tantangan yang berat dalam PKn diharapkan bukan saja sebagai proses
ketenagakerjaan dan kehidupan ekonomi, penanaman nilai moral untuk membentengi
sehingga salah satu faktor penting dalam diri dari ekses negatif globalisasi, tetapi yang
menghadapi MEA adalah mempersiapkan paling penting adalah bagaimana nilai-nilai
tenaga kerja terampil yang memiliki moral yang telah ditanamkan PKn tersebut
kemampuan yang dapat disetarakan dengan mampu berperan sebagai kekuatan pembebas
kemampuan tenaga kerja dari negara lain. dari himpitan kemiskinan, kebodohan dan
MEA adalah tujuan akhir integrasi ekonomi keterbelakangan sosial budaya dan ekonomi.
seperti yang dicanangkan dalam ASEAN Dari uraian tersebut di atas, maka tulisan ini
Vision 2020 adalah:"To create a stable, akan membahas tentang bagaimana peran PKn
prosperous and highly competitive ASEAN dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi
economic goods, services, investment, skill Asean.
labor economic development and
reducedpoverty and socio-economic PEMBAHASAN
disparities in year 2020" (Rofiq, 2015:252). Dunia pendidikan saat ini masih
Pendidikan sebagai wahana dihadapkan pada berbagai persoalan, mulai
meningkatkan kualitas sumber daya manusia dari soal rumusan tujuan pendidikan yang
yang berdaya saing dalam pembangunan kurang sejalan dengan tuntutan masyarakat,
bangsa. Dalam pembukaan Uudang-Undang Dasar sampai kepada persoalan guru, metode,
1945 alenia ke empat menyatakan “mencerdaskan kurikulum dan lain sebagainya. Selain itu juga
kehidupan bangsa”, pernyataan tersebut berbagai isu, antara lain pendidikan
menunjukkan pendidikan merupakan salah satu diharapkan membawa masyarakat pada civil
aspek penting dalam pembangunan, dimana society (Nursalim, 2016). Makalah ini akan
pernyataan tersebut didukung presiden Republik membahas secara konseptual tentang apa yang
Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono dalam melatar belakangi pendidikan
pidatonya pada hari pendidikan nasional 2 kewarganegaraan (PKn) di Indonesia,
Mei 2013 menyatakan “pendidikan adalah permasalahan apa saja dalam implementasi
bekal kemajuan bangsa. PKn di Indonesia, dan bagaimana peran PKn
Isu MEA jika dikaitkan dengan PKn, dalam menghadapi masyarakat ekonomi Asean
menggambarkan bahwa tantangan persaingan (MEA).
ekonomi berpengaruh terhadap sistem
Latar Belakang Pendidikan
pendidikan khususnya PKn. Oleh karena itu,
Kewarganegaraan (PKn) di Indonesia
sistem PKn harus mengantisipasi perubahan Perjalanan panjang sejarah bangsa
zaman, dan siap menghadapi MEA dengan
Indonesia yang dimulai sejak era sebelum dan
langkah-langkah strategis untuk selama penjajahan, kemudian dilanjutkan
mengaktualisasikan identitas bangsa yang dengan era perebutan dan mempertahankan
relevan di segala zaman. kemerdekaan sampai dengan era pengisian
Sebagai agen perubahan sosial, PKn di kemerdekaan, menimbulkan kondisi dan
era globalisasi dewasa ini dituntut untuk tuntutan yang berbeda sesuai dengan
mampu memainkan perannya secara dinamis zamannya.
dan proaktif. Keberadaan PKn diharapkan Berdasarkan Keputusan Dirjen Dikti
mampu membawa perubahan dan kontribusi No.267/Dikti/2000, (Takwin, 2011:1) tujuan
yang berarti bagi
70
WARMAN │ PERAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN (PKn)...
71
JURNAL VIDYA KARYA | VOLUME 32, NOMOR 1, APRIL 2017
mempunyai konsep awal tentang berbagai UU No.20 Tahun 2003 pada penjelasan pasal
fenomena di sekitarnya dan jika konsep baru 37 ayat (1) dimaksudkan untuk membentuk
yang diterima disekolah tersebut ada kaitannya peserta didik menjadi manusia yang memiliki
dengan konsep awal siswa, maka pembelajaran rasa kebangsaan dan cinta tanah air.
tersebut akan mudah untuk diterima, Guru Pkn adalah orang yang berfungsi
sebaliknya jika bertentangan antara konsep melaksanakan dan memberikan ilmu
awal dan konsep baru, maka siswa akan pengetahuan kepada peserta didik mengenai
kesulitan untuk menerimanya bahkan hubungan antara warga Negara dan Negara
cenderung untuk menolak seperti pura-pura serta pendidikan pendahuluan bela negera agar
tidak mendengar, cuek atau keluar kelas. anak didik tersebut nantinya menjadi manusia
Persoalanya adalah bagaimana yang memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah
menemukan pendekatan yang terbaik untuk air.
menyampaikan berbagai konsep PKn agar Beberapa problematika yang dihadapi
siswa dapat menggunakan dan mengingat Guru dalam implementasi PKn, antara lain:
lebih lama konsep tersebut. Apakah guru PKn Problem Dalam Pengelolaan Kelas
telah dapat berkomunikasi secara efektif Pengelolaan kelas merupakan masalah
dengan siswa yang selalu bertanya tentang yang kompleks, dimana guru PKn dituntut
alasan dari sesuatu. Bagaimana membuka untuk menciptakan dan mempertahankan
wawasan berfikir dan beragam dari seluruh kondisi kelas untuk mencapai tujuan
siswa agar konsep yang dipelajarinya dapat pengajaran secara efisien dan efektif, yang
dikaitkan dengan kehidupan nyata. Inilah memungkinkan anak didik dapat belajar
tantangan kita bagi guru, khususnya guru PKn, dengan baik. Pengelolaan kelas adalah
yang pada ulasan berikut akan penulis coba keterampilan seorang guru menciptakan dan
paparkan Problematika dan Tantangan Guru memelihara kondisi belajar yang optimal.
PKn di Sekolah. Namun faktanya, masih ada beberapa guru
PKn yang masih belum mampu mengelola
Problematika Guru Dalam Implementasi kelas secara efektif. Hal ini disebabkan antara
PKn lain oleh factor guru itu sendiri, dan factor
Guru Pkn adalah dua kata yang jika kebijakan rekruitmant. Oleh karena itu perlu
diterjemahkan secara bebas adalah guru dan ada prioritas program pembinaan guru melalui
PKn. Guru, dalam pengertian sederhana adalah pendidikan dan pelatihan, dan perlu evaluasi
orang yang memberikan ilmu pengetahuan kebijakan terkait dengan proses rekruitman
kepada anak didik. Guru dalam pandangan pegawai dengan menerapkan prinsip the right
masyarakat adalah orang yang melaksanakan man on the right place (penerimaan pegawai
pendidikan di tempat-tempat tertentu, tidak sesuai keahlian).
mesti di lembaga pendidan formal, tetapi bisa Perbandingan Materi dengan Alokasi Waktu
juga di masjid, di suarau/mushalla, di rumah Pembelajaran
dan sebagainya. Syaful Bahri Djamarah Keluasan materi PKn yang tidak
(Takwin, 2011:2). Sedang kata PKn adalah seimbang dengan alokasi waktu yang tersedia
merujuk pada mata pelajaran pendidikan pada jam pelajaran efektif di sekolah-sekolah,
kewarganegaraan yang wajib diajarkan di yakni sekitar 2 JP minggu (Catatan 1 JP = 35
sekolah-sekolah (kurikulum 2006/KTSP), menit: SD/MI. 40 menit:SMP/MTs, 45 menit
dengan materi pokok menyangkut hubungan :SMA/MA) akan berdampak pada mutu hasil
antara warganegara dan Negara serta belajar. Materi PKn sangat luas dan mencakup
pendidikan pendahuluan bela Negara. Oleh hubungan warga Negara dengan Negara dan
72
WARMAN │ PERAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN (PKn)...
pendidikan pendahuluan bela Negara yang dari perkembangan pengetahuan regional dan
masa ke masa ruang lingkup materinya global yang bisa diperoleh melalui beragam
mengalami perubahan sejalan dengan bahan bacaan dan penguasaan teknologi
dinamika dan kepentingan politik. Dalam informasi seperti mengakse di internet.
kurikulum 1957, isi pelajaran Keberadaan PKn dalam Penentuan
Kewarganegaraan membahas cara-cara Kelulusan
memperoleh kewarganegaraan dan cara-cara Tidak dimasukannya PKn pada mata
kehilangan kewarganegaraan Indonesia; pelajaran yang di UN (ujian nasional) kan
sedangkan isi materi mata pelajaran Civics dalam penentuan kelulusan siswa dalam satuan
pada tahun 1961 adalah sejarah kebangkitan pendidikan dasar dan menengah berdampak
nasional, UUD, pidato politik kenegaraan, pada persepsi negatip bagi siswa, orang tua
yang terutama diarahkan untuk "nations and siswa, dan sebagian guru. Mereka menilai
character building" bangsa Indonesia. Dalam bahwa mata pelajaran PKn kurang penting
kurikulum 1968, muatan bahan PKN (Civic jika dibandingkan dengan mata pelajaran yang
Education) sangat luas, karena bukan hanya di UN kan. Hal ini dapat dilihat dari adanya
membahas Civics dan UUD 1945, tetapi kecenderungan untuk mengabaikan mata
meliputi pula muatan sejarah kebangsaan pelajaran PKn, baik oleh siswa, orang tua
Indonesia dan bahkan di Sekolah Dasar siswa, maupun pihak sekolah. Para siswa
mencakup ilmu bumi. cenderung lebih banyak mengalokasikan
Selanjutnya, dalam standar kompetensi waktu untuk belajar mata pelajaran yang di
kurikulum PKn 2004 dan KTSP 2006 UN kan. Begitu juga orang tua siswa, sulit
diuraikan bahwa ruang lingkup mata pelajaran ditemui orang tua siswa yang memberikan
Pendidikan Kewarganegaraan ditekankan pada biaya untuk belajar tambahan pada mata
bidang kajian Sistem Berbangsa dan pelajaran PKn, tetapi yang pasti untuk belajar
Bernegara dengan aspek-aspeknya sebagai tambahan pada mata pelajaran yang di UN
berikut: (1) Persatuan bangsa; (2) Nilai dan kan. Begitu juga pihak sekolah, ketika
norma (agama, kesusilaan, kesopanan dan menjelang UN, mata pelajaran PKn kadang-
hukum); Hak asasi manusia; (3) Kebutuhan kadang diabaikan demi kegiatan pemadatan
hidup warga negara; (4) Kekuasaan dan untuk materi pelajaran yang akan di UN kan.
politik; (5) Masyarakat demokratis; (6) Demikian juga halnya pada saat pelaksanaan
Pancasila dan konstitusi negara; dan (8) Ujian Nasional, proses untuk mencapai standar
Globalisasi. kompetensi lulusan kadang-kadang dilakukan
Dilihat dari struktur keilmuannya, dengan cara yang bertentangan dengan tujuan
Pendidikan Kewarganegaraan paradigma baru PKn dan bahkan bertentangan dengan tujuan
mencakup tiga dimensi keilmuan, yaitu pendidikan nasional. Jika kondisi terebut tidak
dimensi pengetahuan kewarganegaraan (civic segera dievaluasi dan ditindak lanjuti, maka
knowledge), keterampilan kewarganegaraan akan terjadi pembentukan karakter anak
(civic skills), dan karakter atau watak bangsa yang tidak sesuai dengan tujuan PKn
kewarganegaraan (civic dispositions). dan tidak sesuai dengan tujuan pendidikan
Oleh karena itu, perlu adanya evaluasi nasional, yaitu membentuk manusia yang
terhadap kurikulum yang sedang berjalan guna berbudi pekerti luhur, berahklak mulia, cerdas,
mengatasi ketimpangan-ketimpangan yang terampil dan bertanggung jawab.
terjadi. Selain itu, guru PKn juga harus Minimnya Kreativitas Guru Dalam
berperilaku kreatif dan inovatif memiliki Pembelajaran
wawasan luas dan mampu mengikuti
73
JURNAL VIDYA KARYA | VOLUME 32, NOMOR 1, APRIL 2017
74
WARMAN │ PERAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN (PKn)...
75
JURNAL VIDYA KARYA | VOLUME 32, NOMOR 1, APRIL 2017
76