Documenti di Didattica
Documenti di Professioni
Documenti di Cultura
Kasus + Materi
Differential Diagnosis
Paru: Asma, PPOK, Pneumonia (kalau berat), Emboli
Jantung: HF
Thoracic: GBS, Myastenia Gravis
Lainnya: DKA (diabetic Ketoacidosis), sepsis
Perhatikan
SOB + batuk + purulent sputum infeksi
Riwayat merokok COPD
Risk factor pneumonia?
Pokoknya ternyata dia pneumonia apakah ke arah pseudomonas? Iya. Karena risk factornya
punya penyakit kronis, antibiotik, dan steroid (inhalasi)
On examination, The patient appears uncomfortable. The following observations were made:
Temperature: 37.9°C; Pulse: 105 beats/min; Blood pressure : 140/90 mmHg, Oxygen saturations
90% on 10 lpm non rebreathing mask, Respiratory rate 40 breaths/min. There was retraction, on
chest auscultation she had rhonki in both lungs. A few wheezes are heard only on forced expiration.
Abdominal examination was remarkable. No pitting edema was found
PPOK eksaserbasi
- 3 kriteria PDPI: increase batuk, increase sputum, sputum purulent
- Ringan: 1 dari 3
- Sedang: 2 dari 3
- Berat: semuanya ada
Pasien ini tiga2nya ada PPOK eksaserbasi berat
Alice in Wonderland
Perhatikan
RR 40 + rapid shallow breathing (cepat dan dangkal) curiga sepsis tapi kalo sepsis BP
ny harusnya turun krn vasodilatasi dimana-mana, tapi BP dia tinggi. Jadi bukan sepsis. SEPSIS.
Curiga ada
Obstruksi PPOK
Restriktif akut yg skrng pneumonia
Investigation results: Chest X-ray showed; ECG : sinus tachycardia. Arterial blood gases
showed : pH 7.28; pO2 <50 ; pCO2 : 60; HCO3: 20 mmol/L; BE : -3, SpO2: 91%, FiO2 80%.
Jadi kita curiga respiratory acidosisnya krn masalah parunya yg lalala itu.
Kalo masalah metabolik ny karena sepsisnya
PaCO2 masalahnya paru ga bsa ngeluarin CO2 jadi bermasalah pada ventilasinya traping
Gimana cara ngeluarin CO2 ny? Dengan ekspirasi, ventilasi (bsa gerakin otot2 pernafasan agar gas2 di
dalam bisa keluar).
Kalau pada keadaan normal ekspirasi itu pasif, pake recoil. Tapi klo pada kya pasien ini, terjadinya
aktif makanya terjadi retraksi segala macem.
Gagal Nafas
1. Hypoxemia: tipe 1
2. Hypercapnia: tipe 2
3. Post operative
4. OSA: skrng masuk gagal nafas
Tapi yg dibahas hypoxemia dan hypercapnia aja
Hypoxemia
Dibilang hypoxemia kalau pCO2 ny kurang dari 50
Mekanismenya ada 4
1. Ventilasi
2. V/Q missmatch
3. Shunt: ada perfusi tapi ga ada ventilasi sama sekali. Jadi ventilasi ny 0, darahya lewat aja
4. Diffusion impairment: oksigen alveolus ga bsa tembus ke darah. contohnya: atelectasis.
Pneumonia berat, ARDS. Dan CO2 ny juga ga bsa keluar.
Nomor 1 dan 2 paling ringan, 3 dan 4 berat.
Untuk tau dia yg mana dari keempat diatas adalah dengan Aa gradient.
Aa gradient (AaDO2)
Lihat oksigen di alveolus dan di darah.
Normalnya 5-10 mmHg.
Rumusnya ga harus hafal yaa! Nice to know aja. Tapi klo koass ditanya pas stase paru.
Terus klo mau ngitung terapi oksigen, harus ngitung ini.
Hypercapnia
Dibilang hypercapnia klo diatas 50 mmHg
Terus entah gimana caranya:’) tiba2 dokternya tau klo dia tuh ternyata tipe 2. Tapi katanya impending
mix. Jadi harusnya ini pasiennya kan PaO2 ny dibawah 50, krn gangguan oksigen harusnya terjadi dluan
daripada gangguan ventilasi, terutama pada pasien2 ARDS. Tapi mungkin karena pasiennya udah ada PPOK
jadi ventilasinya dari awal udah terganggu air traping
Jadi yg bermasalah pCO2 ny dluan. Padahal biasanya tipe 1 dulu, baru tipe 2.
The patient's laboratory test results are as follows: hemoglobin level, 14 g/dL; hematocrit,
42%; WBC count, 19,000 cells/µL with 85% neutrophils 9% lymphocytes; and platelet level, 110,000
cells/µL. Electrolyte levels are as follows: Na+, 132 mg/dL; K+, 3.8 mg/dL; chloride, 115 mg/dL;
The patient's blood urea nitrogen (BUN) level is 35 mg/dL, and her creatinine level is 1.2 mg/dL
eGFR 80. SGOT 22 SGPT 20, hsCRP 206, RBG 320 mg/dl.
Pneumonia
CURB 65 (scoring pneumonia)
Confusion: cek dgn GCS
Uremia
Ureum = BUN x 21
35 x 2,14 = 74,9 mg/dl x 0.0555 = 4.16
mmol/L
RR: >30x / menit
BP: 140 / 90
Usia dia 58
Skor = 1 low risk dan home treatment????
PPOK
PPOK = penyempitan yg irreversible
Rokok yg harus kita tau
- Berapa lama
- Berapa batang
- Filter / kretek
Bronchitis = bronkus distal
- Ada 23 cabang
- 17 cabang kebawah alveoulus
Emphysema
COPD itu terbagi menjadi 2
1. Pink puffer kurus Emphysema
Pink krn msh ada O2
2. Blue Bloater gendut
Kena distal juga cyanosis blue
Sepsis
Q-SOFA cepat (HAFALKAN UTK DI UGD PENTING BGT)
SOFA semua organ
Di UGD pake keduanya!!!
Mrs Shorta was admitted to mechanical ventilation. she was given intravenous fluids and empirical
intravenous ceftriaxone, azithromycin and high dose corticosteroid through a peripheral vein. Sputum
and blood culture was obtained. She was discharged with follow up in diabetes and COPD treatment. She
was given pneumococcus and influenza vaccine and stop smoking management.
Hasil Xray: Non-cardiogenic
Infiltrat di kedua lapang paru
ARDS
Kemudian dari Xray kita bisa blg ni pasien ARDS.
Diagnosis:
1. Gejala: sesak nafas yg akut yg kurang dari 1 minggu. ✓
2. Penunjang: edema yg segala sumbernya dari jantung harus disingkirkan, jadi harus edema non
cardiogenic yg luas. Bisa lihat dari CT scan lebih oke lagi, bkan Cuma dari xray. ✓
3. Harus menyingkirkan semua yg extra pulmonal. Jadi segala infiltrat dll harus dari paru ✓
4. PaO2 / FiO2 (dihitung) <200 ✓
FiO2 itu bkan angka baku, jadi rumus yg … x 4 itu tergantung FiO2 nya. Nah skrng bergesernya brp?
Gampangnya 4x dari fraksi.
Jadi klo misalkan dikasih 37% minimalnya dia naik 37 x 4 = 148, trs misalkan pasiennya hasilnya cuma
90, kurang kaaann, berarti ga normal.
PaO2 / FiO2
Sekarang pada pasien ini
KESIMPULAN
Ingaatt!! Masalah paru ada 2:
1. Oksigenasi yg ada 4
2. Ventilasi
Kalau pada pasien ini, gangguan paling beratnya ada di ventilasi.
ARDS
Patof
Infeksi faktor2 inflamasi keluar permeabilitas tinggi oedem
Selain itu ada thromboxan yg dilepas vasokontriksi pemb darah. udah permeabilitas tinggi,
vasokontriksi tekanan tinggi edema
Hari pertama sampai 3 terjadi proses inflamasi exudat. Jadi semua protein, WBC, fibrin, keluar
semua ke interstisial nembus ke alveolus kerusakan barrier alveolus sel pneumosit 2 ny rusak,
dan dia gunanya kan utk produksi surfactant turun surfactant collapse
Terus udah gitu krn ada cairan ga bsa ngembang secara normal gangguan recoil restriksi dan
gangguan ventilasi
Makanya pada pasien ini RR ny tinggi dan ada rapid shallow breathing, krn:
- Restirktif kan parunya, jadi udaranya yg masuk langsung keluar lagi (nafasnya ga bsa dalam)
krn kan restriktif
- Surfactant ny habis recoil cenderung maunya ngeluarin udara, ga mau udara masuk
Jadinya cepat dan dangkal.
Normalnya ekspirasi 1:3 tapi klo shallow breathing tuh 1:1 jadi cepat. Kya ngos2an.
Yg rugi? O2 ga masuk krn dia numpuk di dead space, dia ga smpe kebawah. Dia numpuk di atas doang.
Jadi mesipun RR ny 40, dia Cuma sampe di dead space doang.
Terjadi penumpukan cairan, jadi udh pasti dia shunt atau gangguan difusi.
AaDO2 ny pasti ketemu kya 60an, pkoknya pasti tinggi bgt. Semakin tinggi AaDO2 ny, gangguan semakin
berat.
Jadi klo ada cairan, oksigen masuk Cuma ga bsa tembus (shunt) jadi pasti ada gangguan oksigenasi
dan ventilasi
Obstruksi ventilasi
Masalah pada ventilasi, PCO2 ny ga bsa dikeluarin, jadi PCO2 tinggi.
Sebenarnya pada osbtruksi PaO2 ny bsa turun juga, Cuma lebih dominan PCO2 ny
Xray: melebar parunya
Lihat lebar tuh dari diafragmanya yg datar, dan sela iganya lebih dari 9 yg nampak.
Restriksi oksigenasi
Udara ga bsa masuk, makanya PaO2 ny turun. Dia msh bsa ventilasi, Cuma oksigennya terganggu ga bsa
masuk.
Xray: mengecil parunya
Management
Tadi kan udah yaa penangan sepsis di atas.
Terus tanganin pneumonia ny, antibiotik ny:
- Gabungan beta lactam + beta lactam lactamase inhibitor + macrolyte / flouroquinolone respirasi
Flouroquinolone
Yg belakangnya xaxin2 kya ciprofloxaxin, dll.
Pneumonia Kominiti
Harus bedain dlu, ini pasien dirawat atau ga. Klo dirawat ICU atau non ICU. Pasien ini dengan resiko
pseudomonas tinggi jadi klo dokternya katanya kasih beta lactam spectrum luas.
Ni pasien GAGAL NAFAS, ga usah hitung oksigen, pikiran pertama kita adalah gagal nafas tipe 2 gangguan
ventilasi.
Syarat oksigenasi:
- Pasien bsa ventilasi
Tapi pada pasien kita ni pasien ga bsa ventilasi, jadi kita kasih ventilator.
Klo bsa masuk ICU langsung masukin ICU.
Yg non invasive tuh Cuma mask aja dirapetin.
Intinya
Pemberian antibiotik yg sesuai kumannya mati, jangan lupa kasih steroid dosis tinggi krn kadang
tubuh kita masih aja lebay. Kumannya udah mati tapi faktor2 inflamasi msh ada, percuma dong. Jadi
bukan kontradiksi yaaa kya infeksi malah kasih steroid. Kita ksh steroid utkk mengurangi inflamasinya.
1. Infeksi: antibiotik
2. Inflamasi: steroid
3. Paru2 collapse: ventilator tekanan positif
Kapan lepasnya?
Klo yg kya di kasus PBL lama. Ada yg namanya weaning jadi kya semacam tapering off agar pasiennya bsa
terbiasa nafas dengan parunya lagi secara mandiri.
Tujuan ventilator adalah karena ototnya cape, jadi biar ototnya istirahat krn yg kerja tuh mesin.
Jadi selama dia istirahat kita benerin infeksinya, inflamasinya, sampe cairannya habis terserap
sendiri, baru dia akan bernafas spontan. Klo nafas spontannya udah banyak, baru kita weaning, turunin
ventilator ny perlahan.
Kalo ga bsa ventilator kya mungkin ICU penuh atau ga punya duit?
Kita mau CO2 ny keluar, pasienn cape. Jadi kita harus ngapain? Bantu dia keluarin CO2. Gimana caranya?
AMBU BAG (bagging) JANGAN KSH OKSIGEN, PERCUMAAA.
Klo bagging kita ngasih tekanan.
Tapi bukannya klo bagging udaranya di situ2 aja?
Ada valve ny, dia akan keluar.
Catatan Tambahan
Jadi yg atas itu klo misalkan dia butuh perawatan rumah sakit.
Jadi misalkan dia Cuma eksaserbasi sekali aja, tapi butuh perawatan rumah sakit, masuknya tetap ke C
atau D
Obstruksi
FEV <80% karena bronkus makin sempit
FVC turun tapi dikit
FEV / FVC <70
Kalo akut ga bsa spirometri bronchodilator SABA (ga boleh merokok, menggunakan SABA 6 jam sebelum
test, dan 12 jam LABA) kalau meningkat >12% FEV1 reversible (kya asma)
Kalau ga meningkat irreversible kya PPOK
Asma
Sekarang asma udah ga pake dipisah lagi reliever dan controller. Skrng dipakenya langsung dua2nya
bersamaan.
Jadi ada 1 obat, LABA yg buat pelega
Jadi meropenom + aminoglycosida (klo ga ada masalah ginjal, boleh pake ini) / flouroquinolone
Jarang pake azitromycin klo udh berat.
Lab Test
PCT: procalcitonin
Dia adalah biomarker dan sensitif ny thdp bakteri. Jadi misal ada org sepsis ga pake QSOFA, bsa cek
PCT. Tapi periksanya mahal.
Kalo diatas 0,5 artinya sepsis.
Ini sering dipake krn siloam kaya2 pasiennya.
D-dimer
Utk DIC
Diff count
Geser ke left klo akut, tapi pada pasien ini ada PPOK kemungkinan kronis jadi ke right. Tapi harusnya
left krn infeksi akut.
Leukosit
Pasti meningkat
CRP, LED
Pasti meningkat, ditambah faktor resiko diabetes
Laktat
Utk sepsisnya jga oke
Spirometri
Klo udh stabil wajib spirometri
AGD
Harus