JUMLAH ANAKAN DAN RENDEMEN ENAM KLON TEBU (Saccharum officinarum L.

) ASAL BIBIT
BAGAL, MATA RUAS
TUNGGAL, DAN MATA TUNAS TUNGGAL
HIDAYATUR ROKHMAN
Universitas Gadjah Mada, 2014 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

DAFTAR PUSTAKA

Adugna, W. & M.T. Labuschagne. 2002. Genotype-Environment Interactions and

Phenotypic Stability Analysis of Seed in Ethiopia. Plant Breeding 121 :66 - 71.

Anonim. 2004. Deskripsi Varietas Bululawang. <http://www.sugarresearch.org>.

Diakses pada 9 Juli 2014.

Anonim. 2008. Konsepsi Peningkatan Rendemen. <http://sugarresearch.org/wp-

content/uploads/2008/12/konsep-peningkatan-rendemen.pdf>. Diakses pada 27
Maret 2013.
Arifanie, F.N. Rendemen Gula PTPN X Naik. <http://agro.kemenperin.go.id//1130-
Cuaca-bagus-rendemen-gula-PTPN-naik>. Diakses pada 3 Februari 2014.

Becker, H.C. and J. Leon, 1988. Stability Analysis in Plant Breeding. Plant Breeding
101:1–23

Devi, C. T., M. Bharathalakshmi, V. Gouri, M. B. G. S Kumari, N. V Naidu and K.

Prasada Rao. 2011. Studies on The Effect of Sett Size, Seed Rate and Sett
Treatment on Yield and Quality of Sugarcane. Indian Journal of Sugarcane
Technology 26: 4-6.

Ebdon, J.S., and H.G Gauch. 2002. Additive Main Effect and Multiplicative
Interaction Analysis of National Turgrass Performance Trials : Interpretation of
Genotype x Environment Interaction. Crop. Sci. 42 : 489 – 496.

Fauconnier, R. 1993. The Tropical Agriculturalist : Sugarcane. The Macmillan Press

Ltd, London.
Gardner, P. F., R. B. Pearce dan R. L. Mitchell. 1991. Fisiologi Tanaman Budidaya.
Universitas Indonesia (UI-Press). Jakarta

Gujja, B., Loganandhan N., V. Vinoud G., Manisha A., Sashi B., dan Alwara S. 2009.
Sustainable Sugarcane Initiative : Improving Sugarcane Cultivation in India.
Icrishat, Patancheru.
Harisutji, W.T. 2001. Analisis Kuantitatif Brix dan Pol Nira Tebu. Modul Pelatihan
Penentuan Rendemen Tebu. P3GI. Pasuruan.

Hunsigi, G. 2001. Sugarcane in Agriculture and Industry. Eastern Press, India.

Ikhtiyanto, R.E. 2010. Pengaruh Pupuk Nitrogen dan Fosfor Terhadap Pertumbuhan dan
Produksi Tebu (Saccharum officinarum L.). Institut Pertanian Bogor. Skripsi.
Indrawanto, C., Purwono, Siswanto, M. Syakir, dan W. Rumini. 2010. Budidaya dan
Pasca Panen Tebu. Eska Media, Jakarta.

40
 JUMLAH ANAKAN DAN RENDEMEN ENAM KLON TEBU (Saccharum officinarum L.) ASAL BIBIT
BAGAL, MATA RUAS
TUNGGAL, DAN MATA TUNAS TUNGGAL
HIDAYATUR ROKHMAN
Universitas Gadjah Mada, 2014 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

Indriyani, Y.H. dan E. Sumiarsih. 1992. Pembudidayaan Tebu di Lahan Sawah dan
Tegalan. Penebar Swadaya, Jakarta.
Jain, R. 2011. Bud chip Nurseries – History, Methods of Raising, Results of
Germination Studies. Indian Institute of Sugarcane Research, India.
Jain, R., Solomon S., Shrivastava A.K., dan Chandra. 2010. Sugarcane Bud Chips: A
Promising Seed Material. Sugar Tech 12: 67 – 69.
Jambormias, E dan J. Riry. 2008. Application of GGE Biplot for Stability and
Adaptation Evaluation of Genotypes with Multi Environment Trials Data.
Jurnal Budidaya Pertanian 4: 84-93.

James, G. 2004. Sugarcane. Second Edition. Blackwell, Kundli.

James, N.I., 1971. Yield Components in Random and Selected Sugarcane Populations.
Crop Science 11: 906-08.
Kasno, A., Trustinah, J. Purnomo, dan B. Swasono. 2007. Interaksi Genotipe dengan
Lingkungan dan Implikasinya dalam Pemilihan Galur Harapan Kacang Tanah.
Penelitian Pertanian Tanaman Pangan 26 (3):167-173.

Lakitan, B. 1996. Fisiologi Pertumbuhan dan Perkembangan Tanaman. Raja Grafindo

Persada, Jakarta.

Lestari, H. 2000. Orientasi Varietas Tebu Di Areal Perkebunan PG Pelaihari. Berita

P3GI No 29.

Loganandhan. N, B. Gujja, V. Vinad Goud, dan U. S. Natarajan. 2012. Sustainable

Sugarcane Initative (SSI): A Methodology of More Mith Less. Sugar Tech.
Matjik, A.A. 2011. Pemodelan Additive Main-Effect & Multiplicative Interaction
(AMMI): Kini Dan Yang Akan Datang. Bogor, Departemen Statitika IPB.
Miller, J. D. dan James. 1974. The Influence of Stalk Density on Cane Yields. In:
Proceedings of the 15th International Society of Sugar Cane Technologies
Congress. Hayne and Gibbon Limited, Durban, South Africa.

Mirzawan P.D.N. dan S. Lamadji. 1997. Perakitan Varietas Tebu Unggul Tahan
Penyakit Penting Di Indonesia. Majalah Penelitian Gula Vol. 33.
P3GI.Pasuruan

Mochtar, H. 1982. Permasalahan Kualitas Tebu Sebagai Bahan Dasar Pabrik

Sehubungan dengan Teknologi Pemanenan, Angkutan, dan Lain-Lain. Dewan
Gula Indonesia, Jakarta.
Moore, P.H. dan Nuss. 1987. Flowering and Flower Synchronization. Elsevier,
Amsterdam.

41
 JUMLAH ANAKAN DAN RENDEMEN ENAM KLON TEBU (Saccharum officinarum L.) ASAL BIBIT
BAGAL, MATA RUAS
TUNGGAL, DAN MATA TUNAS TUNGGAL
HIDAYATUR ROKHMAN
Universitas Gadjah Mada, 2014 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

Muhammad, H, A. Rochim., S. Sabiham., dan H. Adijuwana. 2000. Serapan maksimum

sulfat pada tanah Vertisol, Inceptisol, dan Entisol dari Kabupaten Jeneponto.
Jurnal Tanah Tropika 10 : 153-159.
Nahdodin. 1993. Penyediaan Bibit Tebu Berkualitas, Permasalahan, dan
Penanggulangannya. Gula Indonesia. XVIII (3) : 39-41.
Nainggolan, K. 2005, Kebijakan Gula Nasional dan persaingan Global. Departemen
Pertanian, Jakarta.
Narendranath, M. 1992. Cost-effectiveness of Transplanting Nursery Raised Sugarcane
Bud-Chip Plants on Commercial Sugar Plantations. Proceeding of ISSCT
Congress 21: 332–333.
Natarajan, U.S. 2011. Tillering in SSI – Emergence, Factors Affecting, Constraints and
Solutions. First National Seminar on Sugarcane Sustainable Initiative : 21-23.
Ningsih, D.A. 2014. Keragaan Bibit Enam Klon Tebu (Saccharum officinarum L.) Asal
Sediaan Bibit Bagal, Mata Ruas Tunggal, dan Mata Tunas Tunggal. Fakultas
Pertanian, Universitas Gadjah Mada. Skripsi.
Nugraha, A.D. 2011. Pemanfaatan Regression Tree Untuk Prediksi Hasil Panen Tebu
Sebagai Penunjang Pengambilan Keputusan Pada PT.Perkebunan Nusantara XI
(Persero). Institute Sains dan Terapan Teknologi Surabaya.
Palupi, E.R., Y. Dediwiryanto.2008. Kajian Karakter Toleransi Cekaman Kekeringan
Pada Empat Genotipe Bibit Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq). Bul Agron
36(1): 24-32

Panwhar, R.N, H.K. Keerio, M.H. Khaan, M.A. Rajpute, G.S. Unar, M.I. Mastoi, M.
Chohan, A.F. Soomro, dan A.R Keerio. 2003. Relationship between Yield and
Yield Contributing Traits in Sugarcane (Saccharum officinarum L.). Pakistas
Journal of Science 3 (2) : 97-99.

Parathasarthy, S.V., 1962. A New Method of Planting Sugarcane. The Madras

Agricultural. Journal: 48-203

Prasad, R.N., and T.V. Sreenivasan. 1996. Developing Technology for Sugarcane
Varietal Exchange through Bud Chips. Indian Journal of Sugarcane Technology
11: 25–28.
Prasad. 2007. Sugarcane Bud Chips for Seed Multiplication. Sugar Cane Breeding
Institute, India.
Prasetyo, W. 2010. Analisis Break Event Point (BEP) pada Industri Pengolahan Tebu di
Pabrik Gula (PG) Mojo Kabupaten Sragen. Universitas Sebelas Maret. Skripsi.
Putri, D.P., Sudiarso, dan T. Islami. 2013. Pengaruh Komposisi Media Tanam pada
Teknik Bud Chip Tiga Varietas Tebu (Saccharum officinarum). Jurnal Produksi
Tanaman 1: 16-23.

42
 JUMLAH ANAKAN DAN RENDEMEN ENAM KLON TEBU (Saccharum officinarum L.) ASAL BIBIT
BAGAL, MATA RUAS
TUNGGAL, DAN MATA TUNAS TUNGGAL
HIDAYATUR ROKHMAN
Universitas Gadjah Mada, 2014 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

Rahmawan, D.A. 2009. Pengaruh Saat dan Dosis Aplikasi Zat Pemacu Kemasakan
terhadap Kualitas Hasil dan Pertumbuhan Keprasan Tebu (Saccharum
officinarum L.) di PT Gunung Madu Plantation. Fakultas Pertanian, Universitas
Gadjah Mada. Skripsi.
Ramaiah, B.B., Narasimha R.G., and Prasad G.H. 1977. Elimination of Internodes in
Sugar Cane Seed Piece. Proceedings of The International Society for Sugarcane
Technologists 16: 1509–1513.
Ruswandi, D., Anggia E.P., E. Suryadi., S. Ruswandi, dan N. Rostini. 2008. Seleksi
Hibrida Jagung DR Unpad Berdasarkan Stabilitas dan Adaptabilitas Hasil di
Delapan Lokasi di Indonesia. Zuriat Vol. 19 (1): 71-85.
Santo, S., H.S. Tjokrodirdjo, dan D. Purwo. 1990. Varietas-Varietas Tebu Pengganti M
442-150 di Lahan Sawah PG Gempolkrep. Artikel Perusahaan Gula Pasuruan
XXVI: 27-34.
Santoso, B.E. 2002. Rendemen : Definisi, Prosedur, dan Kaitannya dengan Kinerja
Pabrik. Pasuruan, Pusat Penelitian Perkebunan Gula Indonesia.

Santoso, B.E. 2011. Analisa Kualitas Nira dan Bahan Alur untuk Pengawasan Pabrikasi
di Pabrik Gula. Pasuruan, Pusat Penelitian Perkebunan Gula Indonesia.

Setyamidjaja, D. dan H. Azharni. 1992. Tebu Bercocok Tanam dan Pasca Panen. CV.
Yasaguna, Jakarta. Pusat Penelitian Perkebunan Gula Indonesia.
Sharma, R.C., E.L. Smith and R.W. Mc New. 1987. Stability of Harvest Index and
Grain Yield in Winter Wheat. Crop Sci (27): 104-108.
Sharma, J.R. 1994. Principles and Practices of Plant Breeding. Tata McGrow-Hill
Publishing Company Limited. New Delhi.
Singh, G. 1999. Plant Systematics. Science Publisher, Inc., USA.
Singh, M. and H. Singh, 1954. Certain Correlation Studies in Sugarcane. In the
Proceeding of Biannual Conference Sugarcane Research Development.
Warkers 2: 70-78.
Soedhono. 2009. Faktor yang Berpengaruh Terhadap Pola Tanaman Tebu.
<http://www.DisbunJatim.co.id.>. Diakses 9 Juli 2014.
Soemarno. 2010. Bagaimana Meningkatkan Rendemen Tebu.
<http://marno.lecture.ub.ac.id/files/2012/01/BAGAIMANA-
MENINGKATKAN-Rendemen-tebu.doc>. Diakses pada 21 Maret 2013.
Sumertajaya, Made I. 2007. Analisis Statistik Interaksi Genotipe dengan Lingkungan.
Departemen Statistika. Fakultas Matematika dan IPA Institut Pertanian Bogor,
Bogor.
Supriyadi, A. 1992. Rendemen Tebu: Liku-Liku Permasalahannya. Kanisius, Jakarta.

43
 JUMLAH ANAKAN DAN RENDEMEN ENAM KLON TEBU (Saccharum officinarum L.) ASAL BIBIT
BAGAL, MATA RUAS
TUNGGAL, DAN MATA TUNAS TUNGGAL
HIDAYATUR ROKHMAN
Universitas Gadjah Mada, 2014 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

Sudarti, L. 1994. Varietas Tebu Lahan Kering (Saccharum officinarum L.) Pada Daerah
Bercurah Hujan Tinggi. Institut Pertanian Bogor. Skripsi.
Sutardjo, E.R.M. 2002. Budidaya Tanaman Tebu. Bumi Aksara, Jakarta.
Tamilselvan, N. 2006. Sugarcane Response to Chip Bud Method of Planting. In:
Proceedings of International Society for Sugarcane Technologists, Agronomy
Workshop, Khon Kaen, Thailand.
Thanagavellu, 2004. Study of Tillers in Sugarcane Genetic Stocks and Cane and Sugar
Yield. Indian Sugar Journal : 601-602.
Thomas, D. W. 1984. The Possible Use of Transplants for Establishing Seedcane
Nurseries. Proceedings of The South African Sugar Technologist Association.
Tiawari, D.K., P. Pandey, R.K Singh, S.P. Singh, dan S.B. Singh. 2011. Genotype x
Environmet Interaction and Stability Analisis in Elite Clones of Sugarcane
(Saccharum officinarum L.). International Journal of Plant Breeding and
Genetic 5 (1): 93-98.
Tjitrosoepomo, G. 2011. Morfologi Tumbuhan. Gadjah Mada University Press,
Yogyakarta.

Van Dillewijn,C. 1952. The Chronica Botanica Co., USA.

Wood, D.R., P. McOean, and A.A. Mattjik. 1981. Stability parameters for yield,
protein content, and available methionine of pinto bean cultivars. Colorado State
Univ., Ft. Collins, CO. 80532.
Widarwati, T. 2008. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Produksi Gula di PG
Pagottan. Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Skripsi.
Yahaya, M.S., Falaki, A.M., Ahmed, M.K., Amans, E.B. & Busari, L.D. 2010.
Response of Sugarcane (Sacchrum officinarum L) to Nitrogen Levels and
Irrigation Frequency. Nigerian Journal of Research and Production : 1-10.
Yan, W., L.A Hunt., Q. Sheng, and Z. Szlavnics. 2000. Cultivar Evaluation and Mega-
Environment Investigation Based on GGE biplot. Crop. Sci. 40 : 507-605
Yan, W., M.S. Kang, B. Ma, S. Woods & P.L. Cornelius. 2007. GGE Biplot vs. AMMI
Analysis of Genotype-by-Environment data. Crop. Sci. 47:643–655.
Yuliardi, R. 2012. Bud Chip. <http://jccry.blogspot.com/2012/08/bud-chip.html>.
Diakses pada 19 Oktober 2013.

44