Sei sulla pagina 1di 12

STRATEGI PENINGKATAN PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD)

SEKTOR KELAUTAN DAN PERIKANAN KABUPATEN TOLITOLI

Ade Anita Novrianti


adeanitanovrianti@yahoo.com
Mahasiswa Program Studi Magister Pembangunan Wilayah Pedesaan Pascasarjana Universitas Tadulako

Abstract
This type of research is descriptive analytic with the number of respondents consisted of 89
people, spread across two regions, such as, District Galang and Baolan. SWOT analysis and
contribution analysis are used as analytical method. The results show that (1) there was
0,004063% contribution derived from marine and fisheries sector to locally generated revenue in
2014 which equal to USD 188.496.400 out of the target Rp 200.000.000 (2) SWOT analysis
indicates that the internal condition consists of strengths and weaknesses. The capabilities factors
include the strength of fishery processing, higher production of fisheries are supported by the
potential for marine. In addition, Regional Regulation No. 4. 2012 on business license levy in
fisheries and local regulations No. 7. 2012 on auction levy. On the other hand, the weakness
factors include inadequate fishing equipments, conflict fishermen, fishing communities of limited
resources, the fishery and collector levy and guidance to the fishing communities remains low.
Meanwhile, the external conditions consist of opportunities and threats. Factors opportunities
include local taxes and levies, the area of the arrest, the potential of marine and fisheries that will
not run out and support the government in improving the fishery sector and increase the locally
generated revenue. Furthermore, while the threat factors include the threat of climate change to
the catch, the occurrence of damage marine ecosystems and fisheries, marine potential retrieval of
outsiders and marketing system are less supportive. The formulation strategy of increasing locally
generated revenue of marine and fisheries sector Tolitoli located in quadrant I of the expansion
strategy. This means that optimizing the power to take advantage by identifying several
opportunities is important. This strategy aims to increase fish production by government assistance
in accelerating marine and fisheries sector and optimising the local regulation No. 4, 2012 on
fisheries business licence levies in order to increase the number of fish production by utilizing the
fishing area.
Keywords: locally generated revenue, marine and fisheries sector, SWOT and contribution
analysis.
Sektor kelautan dan perikanan terhadap pembangunan ekonomi nasional
merupakan salah satu sektor ekonomi yang serta dapat mengentaskan kemiskinan
memiliki peranan dalam pembangunan masyarakat Indonesia terutama masyarakat
ekonomi nasional, khususnya dalam nelayan dan petani ikan (Subri, 2007:15).
penyediaan bahan pangan protein, perolehan Era otonomi daerah sekarang ini,
devisa dan penyediaan lapangan kerja. Pada daerah diberikan kewenangan yang lebih
saat krisis ekonomi, peranan sektor perikanan besar untuk mengatur dan mengurus rumah
semakin signifikan, terutama dalam hal tangganya sendiri. Tujuannya antara lain
mendatangkan devisa. Akan tetapi ironisnya, adalah untuk lebih mendekatkan pelayanan
sektor perikanan selama ini belum mendapat pemerintah kepada masyarakat, memudahkan
perhatian yang serius dari pemerintah dan masyarakat untuk lebih mendekatkan
kalangan pengusaha, padahal bila sektor pelayanan pemerintah kepada masyarakat,
perikanan dikelola secara serius akan memudahkan masyarakat untuk memantau
memberikan kontribusi yang lebih besar dan mengontrol penggunaan dana yang

176
177 e-Jurnal Katalogis, Volume 3 Nomor 8, Agustus 2015 hlm 176-187 ISSN: 2302-2019

bersumber dari Anggaran Pendapatan dan memberi ruang gerak bagi masyarakat untuk
Belanja Daerah (APBD). Selain untuk berusaha dalam bidang kelautan dan
menciptakan persaingan yang sehat antar perikanan. Selain sektor pertanian di
daerah dan mendorong timbulnya inovasi Kabupaten Tolitoli, sub sektor perikanan juga
baru. Sejalan dengan kewenangan tersebut memiliki kontribusi yang nyata dalam
pemerintah daerah diharapkan lebih mampu penerimaan Pendapatan Asli Daerah (PAD)
menggali sumber-sumber keuangan, di Kabupaten Tolitoli.
khususnya untuk memenuhi kebutuhan Kabupaten Tolitoli termasuk salah satu
pembiayaan pemerintahan dan pembangunan Kabupaten yang berada di Provinsi Sulawesi
di daerahnya melalui Pendapatan Asli Daerah Tengah dan memiliki potensi kelautan dan
(PAD). perikanan yang cukup potensial dengan
Sumber-sumber penerimaan daerah panjang garis pantai 453.98 km dan potensi
yang potensial harus digali secara maksimal, perikanan tangkap sebesar kurang lebih
namun tentu saja di dalam koridor peraturan 15.116,93 ton per tahun. Selain itu potensi
perundang-undangan yang berlaku, termasuk untuk pengembangan budidaya air tawar
diantaranya adalah pajak daerah dan retribusi yang tersedia seluas 119 Ha dan potensi
daerah yang memang telah sejak lama budidaya payau seluas 902,2 Ha yang apabila
menjadi unsur Pendapatan Asli Daerah yang dikelola dapat mendorong terbukanya
utama. Dalam rangka meningkatkan lapangan usaha di sektor ini. Namun
kemampuan keuangan daerah agar dapat kenyataannya, sampai saat ini pemanfaatan
melaksanakan otonomi, pemerintah potensi yang ada belum maksimal
melakukan berbagai kebijakan perpajakan dilaksanakan dan pada akhirnya
daerah, diantaranya dengan menetapkan mempengaruhi penerimaan Pendapatan Asli
Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 Daerah (PAD) dari sektor kelautan dan
tentang perubahan Undang-Undang Nomor perikanan.
34 Tahun 2000 tentang pajak daerah dan Data statistik perikanan sangat berguna,
retribusi daerah. dalam penilaian keadaan serta perkembangan
Pendapatan Asli Daerah (PAD) di bidang perikanan dan memudahkan
merupakan faktor pendukung proses rencana pembangunan secara lebih luas.
pembangunan daerah. Melalui Pendapatan Kabupaten Tolitoli memiliki jumlah rumah
Asli Daerah (PAD), pemerintah daerah tangga pengusaha perikanan laut menurut
mampu membiayai berbagai pengeluaran kategori usaha perikanan di Kabupaten
yang dilakukan oleh daerah, yang pada Tolitoli yaitu sejumlah 3.001 (tahun 2013).
dasarnya bertujuan untuk kemajuan daerah Produksi perikanan darat dan laut di daerah
tersebut seperti dalam meningkatkan Kabupaten Tolitoli yaitu 43.262,46 ton
pelayanan umum dan kesejahteraan (tahun 2013). Nilai produksi perikanan darat
masyarakat di daerah. Peningkatan dan laut di daerah Kabupaten Tolitoli yaitu
Pendapatan Asli Daerah (PAD) diharapkan sebesar Rp. 439.281.000 (tahun 2013).
semakin besar dengan didayagunakannya Produksi olahan ikan laut dan ikan darat di
kewenangan pemerintah daerah. daerah Kabupaten Tolitoli yaitu 310.83 ton
Peningkatan pembangunan di sektor (tahun 2013) (tolitolikab.bps.go.id).
kelautan dan perikanan salah satu strategi Realisasi Penerimaan Daerah di
adalah memberikan insentif bagi masyarakat Kabupaten Tolitoli yaitu Pendapatan Asli
yang berusaha di bidang kelautan dan Daerah (PAD) setiap tahunnya (selama tahun
perikanan dalam bentuk penyederhanaan 2009-2013) berfluktuasi. Penerimaan
administrasi dan perizinan dengan cara Pendapatan Asli Daerah pada tahun anggaran
memberikan sistem pelayanan terpadu agar 2009 yaitu sebesar Rp. 19.676.781.000 dan
Ade Anita Novrianti, Strategi Peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Sektor Kelautan dan Perikanan ………178

mengalami penurunan penerimaan pelayanan kepada masyarakat perikanan. Di


Pendapatan Asli Daerah pada tahun 2010 samping itu pembuatan Peraturan Daerah
sebesar Rp. 13.131.984.000. Hal ini belum sesuai pertimbangan sehingga
disebabkan oleh penurunan penerimaan pada penggalian sumber-sumber retribusi baru
sektor Pendapatan Pajak Daerah, Hasil tidak dapat dipungut. Selaku Satuan Kerja
Retribusi Daerah dan Lain-lain Pendapatan Perangkat Daerah (SKPD) yang bertanggung
Asli Daerah Yang Sah. Penerimaan jawab dalam pelaksanaan pembangunan di
Pendapatan Asli Daerah pada tahun 2011 bidang kelautan dan perikanan tentunya
mengalami peningkatan yaitu sebesar Rp. Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten
16.655.710.000, tahun 2012 meningkat Tolitoli perlu menentukan suatu strategi yang
sebesar Rp. 19.316.550.000 dan tahun 2013 tepat untuk meningkatkan Pendapatan Asli
meningkat sebesar Rp. 23.494.776.000. Daerah (PAD) melalui sektor ini.
Penerimaan Pendapatan Asli Daerah Sehubungan dengan uraian
sektor kelautan dan perikanan Kabupaten sebelumnya, maka perlu mengadakan
Tolitoli (selama tahun 2009-2013) penelitian untuk mengetahui dan
mengalami fluktuasi. Penerimaan Pendapatan menganalisis sejauhmana pengembangan
Asli Daerah (PAD) sektor kelautan dan potensi kelautan dan perikanan yang ada
perikanan yaitu sebesar Rp. 66.791.000 dan dapat mendorong terbukanya kesempatan
tahun 2010 mengalami penurunan berusaha bagi masyarakat dan untuk
penerimaan yaitu sebesar Rp. 59.769.500. menentukan strategi peningkatan Pendapatan
Tahun 2011 mengalami peningkatan Asli Daerah dari sektor kelautan dan
penerimaan yaitu sebesar Rp. 82.610.875 dan perikanan di Kabupaten Tolitoli, sehingga
tahun 2012 mengalami peningkatan sebesar sektor kelautan dan perikanan dapat memberi
Rp. 95.975.100. Tahun 2013 meningkat kontribusi yang nyata dalam penerimaan
menjadi sebesar Rp. 181.066.900. Pendapatan Asli Daerah di Kabupaten
Ditetapkannya Peraturan Daerah Tolitoli sebagai salah satu sektor andalan.
sampai saat ini dapat dikatakan bahwa Bertitik tolak dari uraian diatas maka
realisasi Pendapatan Asli Daerah dari pertanyaan penelitiannya adalah sebagai
Retribusi Izin Usaha Perikanan masih sangat berikut:
jauh dari yang diharapkan. Realisasi 1. Berapa besar kontribusi sektor kelautan
penerimaan setiap tahunnya belum mencapai dan perikanan terhadap Pendapatan Asli
target yang telah ditetapkan. Sebagai salah Daerah di Kabupaten Tolitoli?
satu gambaran penerimaan PAD untuk jenis 2. Bagaimana strategi peningkatan
retribusi izin usaha perikanan selama 5 (lima) Pendapatan Asli Daerah dari sektor
tahun terakhir tidak pernah mencapai target kelautan dan perikanan di Kabupaten
yang ditetapkan, hal ini sangat berkaitan Tolitoli?
dengan beberapa kebijakan yang belum
menyentuh terutama untuk meningkatkan METODE
Pendapatan Asli Daerah sektor Kelautan dan
Perikanan di Kabupaten Tolitoli misalnya Jenis penelitian ini adalah penelitian
penyediaan sarana perikanan berupa Tempat deskriptif analitik merupakan metode yang
Pelelangan Ikan yang memenuhi syarat, bertujuan mendeskripsikan atau memberi
penyediaan los tempat penjualan ikan gambaran tentang suatu objek penelitian yang
maupun pembangunan pos-pos retribusi di diteliti melalui sampel atau data yang telah
wilayah yang potensi, karena salah satu terkumpul dan membuat kesimpulan yang
faktor yang dapat mempengaruhi penerimaan berlaku umum (Sugiyono 2009:29).
retribusi adalah penyediaan fasilitas maupun
179 e-Jurnal Katalogis, Volume 3 Nomor 8, Agustus 2015 hlm 176-187 ISSN: 2302-2019

Populasi dalam penelitian ini adalah Kecamatan Baolan = 36 %


masyarakat perikanan yang bergerak
Sampel untuk Kecamatan Galang:
dibidang kelautan dan perikanan baik yang
89,3 x 64% = 57,15 dibulatkan menjadi 57
berusaha dibidang perikanan tangkap,
responden
perikanan budidaya maupun
Sampel untuk Kecamatan Baolan:
pengolahan/pemasaran hasil perikanan
89,3 x 36% = 32,14 dibulatkan menjadi 32
sejumlah 893 orang yang tersebar di
responden
Kecamatan Galang dan Baolan Kabupaten
Sampel untuk Kecamatan Galang dan
Tolitoli. Kecamatan Galang sejumlah 574
Kecamatan Baolan:
orang dan di Kecamatan Baolan sejumlah
319 orang.
89,3dibulatkan menjadi 89 responden.
Sebagaimana yang dikemukakan
Berdasarkan pada perhitungan sampel,
Arikunto (2006:57), apabila subyek yang
maka diperoleh sampel sebesar 89 orang
diteliti kurang dari 100 maka lebih baik
yang akan menjadi responden yang tersebar
subyek tersebut diambil seluruhnya, tetapi
di 2 (dua) Kecamatan terpilih yaitu di
apabila subyek tersebut melebihi 100 maka
Kecamatan Galang dan Baolan.
subyek tersebut dapat diambil 10-15% atau
20-25%. Jadi sampelnya adalah 10% dari
HASIL DAN PEMBAHASAN
jumlah populasi sebanyak 893 orang yaitu
sebesar 89,3. Adapun cara pengambilan
Hasil
sampelnya sebagai berikut:
Pendapatan Asli Daerah (PAD) adalah
pendapatan yang berasal dari berbagai
Dimana:
sumber pendapatan, terutama pajak daerah
n = Ukuran sampel
dan retribusi daerah. Untuk tahun 2012-2014
N = Ukuran populasi
ada beberapa komponen yang memberikan
10% = Presisi yang ditetapkan
kontribusi terbesar dalam Pendapatan Asli
Adapun sampelnya adalah sebagai
Daerah Kabupaten Tolitoli. Penerimaan PAD
berikut:
Kabupaten Tolitoli tahun 2012-2014 dapat
Diketahui populasi masyarakat Kecamatan
dilihat pada tabel berikut ini:
Galang dan Kecamatan Baolan adalah 893
jiwa. Kecamatan Galang sejumlah 574 orang
dan Kecamatan Baolan sejumlah 319 orang.
Sampelnya 10% dari jumlah populasi yaitu
893 orang.
Sampel = 893 x 10% = 89,3
Kecamatan Galang
Ade Anita Novrianti, Strategi Peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Sektor Kelautan dan Perikanan ………180

Tabel 1. Penerimaan PAD Kabupaten Tolitoli Tahun 2012-2014 (Rp.000)


No Jenis Penerimaan Realisasi Kontribusi Realisasi Kontribusi Realisasi Kontribusi
Tahun 2012 PAD Tahun 2013 PAD Tahun 2014 PAD
(Rp. 000) (%) (Rp. 000) (%) (Rp. 000) (%)
1. Pajak Daerah 3.527.271 0,1826 4.359.914 0,1855 6.673.845 0,1438

2. Retribusi Daerah 9.270.399 0,4799 11.150.320 0,4745 21.393.321 0,46


- Retribusi Jasa Umum 7.974.256 0,4128 9.993.008 0,4253 19.457.990 0,41
- Retribusi Jasa Usaha 759.359 0,0393 749.846 0,031 821.278 0,017
- Retribusi Perizinan 536.784 0,02778 407.466 0,0173 1.114.053 0,024
Tertentu
3. Hasil Pengelolaan 510.349 0,02642 1.649.212 0,070 1.171.771 0,025
Kekayaan Daerah Yang
Dipisahkan
4. Lain-lain Pendapatan Asli 6.008.531 0,31 6.335.330 0,2696 17.143.067 0,369
Daerah Yang Sah
JUMLAH 19.316.550 23.494.776 46.382.004
Sumber Data: Dinas Pendapatan Kabupaten Tolitoli, 2014

Berdasarkan rincian tahun 2012-2014 kontribusi ke 3 (tiga) jenis penerimaan ini


penerimaan retribusi maka penerimaan terhadap PAD Kabupaten Tolitoli cukup
terbesar berasal dari retribusi jasa umum besar. Retribusi Tempat Pelelangan dan
tahun 2012 sebesar Rp.7.974.256.000,- tahun Retribusi Penerimaan Pungutan Hasil
2013 sebesar 9.993.008.000,- dan tahun 2014 Perikanan termasuk dalam jenis penerimaan
sebesar Rp. 19.457.990.000,- berikutnya Retribusi Jasa Usaha. Sektor kelautan dan
tahun 2012-2014 yang berasal dari retribusi perikanan merupakan salah satu sektor
jasa usaha sebesar Rp.759.359.000,- dan penyumbang PAD mengingat Kabupaten
Rp.749.846.000,- sedangkan tahun 2014 Tolitoli memiliki cukup potensi untuk
sebesar Rp.821.278.000,- Tahun 2012-2014 pengembangan sektor ini. Penerimaan PAD
retribusi perizinan tertentu sebesar sektor kelautan dan perikanan dapat
Rp.536.784.000,- dan Rp. 407.466.000,- digambarkan dalam tabel berikut ini:
sedangkan tahun 2014 sebesar
Rp.1.114.053.000,-. Dengan demikian

Tabel 2. Penerimaan PAD Sektor Kelautan dan Perikanan Tahun 2014


No. Jenis Penerimaan Target (Rp) Realisasi (Rp)
1. Retribusi Tempat Pelelangan Ikan 180.000.000,- 164.851.400,-
2. Retribusi Penjualan Produksi Usaha Daerah 5.000.000,- 12.000.000,-
3. Retribusi Izin Usaha Perikanan 15.000.000,- 11.645.000,-
JUMLAH 200.000.000,- 188.496.400,-
Sumber Data: Dinas Kelautan dan Perikanan Tahun 2014

Berdasarkan tabel 2 maka dapat dilihat terealisasi sebesar Rp. 11.645.000,- dari Rp.
penerimaan terbesar berasal dari Retribusi 15.000.000,- yang ditargetkan. Hal ini
Tempat Pelelangan Ikan sebesar Rp. disebabkan karena penerapan Peraturan
164.851.400,- namun masih belum mencapai Daerah Nomor 4 Tahun 2012 tentang
nilai yang ditargetkan sebesar Rp. Retribusi Izin Usaha Perikanan belum
180.000.000,-. Hal ini disebabkan karena berjalan maksimal. Penyebabnya antara lain
penerapannya belum berjalan sebagaimana adanya pengurangan beberapa Pendapatan
mestinya sesuai dalam Peraturan Daerah Asli Daerah (PAD) dalam sektor retribusi
Nomor 7 Tahun 2012 tentang Retribusi yang berdasarkan Undang-Undang Nomor 28
Tempat Pelelangan. Sedangkan untuk Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan
Retribusi Izin Usaha Perikanan hanya Retribusi Daerah, sarana dan prasarana
181 e-Jurnal Katalogis, Volume 3 Nomor 8, Agustus 2015 hlm 176-187 ISSN: 2302-2019

penunjang bagi petugas PAD terbatas dan Pembahasan


masih kurangnya kesadaran masyarakat
nelayan dan pembudidaya ikan dalam Kontribusi sektor Kelautan dan Perikanan
membayar retribusi perikanan. Realisasi PAD terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD)
Sektor Kelautan dan Perikanan Tahun 2014 Kabupaten Tolitoli
sebesar Rp. 188.496.400,- dari nilai yang Kontribusi Pendapatan Asli Daerah
ditargetkan sebesar Rp. 200.000.000,-. yang bersumber dari sektor kelautan dan
Kontribusi pendapatan daerah yang berasal perikanan terhadap total Pendapatan Asli
dari sektor kelautan dan perikanan terhadap Daerah Kabupaten Tolitoli tahun 2014,
total Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebesar 0,004063%. Angka ini relatif kecil
Kabupaten Tolitoli, dapat dihitung dengan dibanding dengan sektor lainnya seperti yang
menggunakan persamaan kontribusi sumber berasal melalui retribusi jasa umum sebesar
PAD terhadap PAD (Kuncoro, 1997:13) 0,41%. Hal ini sangat dipengaruhi oleh
dengan formula sebagai berikut: penerimaan beberapa sumber retribusi yang
belum optimal. Mengoptimalkan penerimaan
retribusi yang berasal dari sektor kelautan
Dimana: dan perikanan, perlu diperhatikan jumlah dan
KSPAD = Kontribusi sumber PAD sektor kualitas sumberdaya manusia (pemungut)
kelautan dan perikanan retribusi, menyiapkan sarana untuk
SPAD = Sumber PAD sektor kelautan dan kelancaran pemungutan retribusi maupun
perikanan penyiapan pos-pos retribusi agar penarikan
PAD = Total PAD retribusi lebih terfokus. Disamping itu Dinas
Kelautan dan Perikanan selaku instansi teknis
perlu memberikan penyuluhan maupun
KSPAD = 0,004063 % sosialisasi kepada masyarakat yang berusaha
Berdasarkan persamaan tersebut, maka dalam bidang perikanan untuk mengurus izin
diperoleh kontribusi sektor kelautan dan usaha sebagaimana yang telah ditetapkan
perikanan tahun 2014 adalah sebesar dalam Peraturan Daerah (PERDA) Nomor 4
0,00406%. Angka ini relatif kecil dibanding Tahun 2012, agar ada pengawasan dan
dengan kontribusi yang disumbangkan oleh pengendalian dalam setiap kegiatan usaha
sektor retribusi daerah melalui retribusi jasa yang dilaksanakan. Walaupun diakui juga
umum yaitu sebesar 0,41 %. oleh Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan
Kecamatan Galang dan Baolan bahwa ada keterbatasan anggaran dan
mempunyai permintaan komoditi perikanan berakibat kegiatan penyuluhan maupun
yang cukup besar dan tingginya produksi sosialisasi kurang optimal dilaksanakan.
perikanan yang didukung oleh potensi Selain itu memperhatikan sumber-sumber
kelautan. Dukungan pemerintah dalam penerimaan retribusi yang dianggap penting,
peningkatan PAD, dalam hal ini dilakukan seperti jenis hasil tangkapan ikan dan hasil
dengan masyarakat nelayan dan pengusaha laut lainnya serta alat tangkap dan armada
perikanan dalam membayar retribusi. penangkapan yang digunakan. Jika sumber-
Kendala utama bagi nelayan ialah peralatan sumber tersebut dioptimalkan pemungutan
tangkap yang mereka miliki kurang retribusinya maka diharapkan Pendapatan
memadai. Asli Daerah (PAD) yang bersumber dari
sektor kelautan dan perikanan akan
mengalami peningkatan yang signifikan dan
dapat memberikan kontribusi yang nyata
terhadap peningkatan PAD di Kabupaten
Tolitoli.
Ade Anita Novrianti, Strategi Peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Sektor Kelautan dan Perikanan ………182

Identifikasi faktor internal (kekuatan-kelemahan) dan faktor eksternal (peluang-ancaman)


dalam peningkatan Pendapatan Asli Daerah sektor Kelautan dan Perikanan di Kabupaten
Tolitoli

Faktor-faktor Internal

Tabel 3. Identifikasi Faktor Internal PAD Sektor Kelautan dan Perikanan Kabupaten Tolitoli
FAKTOR INTERNAL
No. Strenghts (Kekuatan) Weaknesses (Kelemahan)
1. Permintaan komoditi perikanan 1. Peralatan tangkap kurang memadai
Tingginya produksi perikanan yang
2. 2. Konflik antar nelayan
didukung potensi kelautan
Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2012
3. Terbatasnya sumber daya masyarakat nelayan,
3. tentang Retribusi Izin Usaha Perikanan pengusaha perikanan dan pemungut retribusi
4. Peraturan Daerah Nomor 7 Tahun 2012
4. Sistem pemasaran kurang mendukung
tentang Retribusi Tempat Pelelangan

1. Kekuatan (Strenghts) Peraturan Daerah (PERDA) Kabupaten


- Permintaan komoditi perikanan Tolitoli Nomor 4 Tahun 2012 tentang
Jumlah permintaan komoditi perikanan Retribusi Izin Usaha Perikanan
mempengaruhi produksi perikanan. ditetapkan 3 (tiga) jenis obyek retribusi
Meningkatnya permintaan (demand) yaitu pertama, Surat Izin Usaha
komoditi perikanan baik untuk Perikanan (SIUP) terdiri dari usaha
memenuhi pasar lokal maupun ekspor. penangkapan ikan dan usaha
- Tingginya produksi perikanan yang pembudidayaan ikan; kedua, Surat Izin
didukung potensi kelautan Penangkapan Ikan (SIPI) terdiri dari
Jumlah produksi yang dihasilkan alat penangkapan ikan, alat bantu
selama 5 tahun terakhir (2009-2013), penangkapan ikan dan ketiga Surat Izin
didominasi jenis ikan ekor kuning, Kapal Pengangkut Ikan (SIKPI).
lolosi biru, selar, kuwe, layang, bawal - Peraturan Daerah Nomor 7 Tahun 2012
hitam, tembang, teri, gerot-gerot, tentang Retribusi Tempat Pelelangan.
lencam, kakap merah, belanak, biji Peraturan Daerah (PERDA) Kabupaten
nangka karang, kurisi, tongkol, Tolitoli Nomor 7 Tahun 2012 tentang
cakalang, kembung, banyam, tenggiri, Retribusi Tempat Pelelangan
tuna mata besar, kerapu karang, kerapu ditetapkan 6 (enam) jenis obyek
sunu, baronang, pari kembang dan retribusi yaitu pertama, Pelayanan
kepiting. Disamping itu produksi Penyelenggaraan Pelelangan Ikan di
budidaya juga cukup besar berupa ikan TPI terdiri dari nelayan/penjual ikan,
bandeng, udang dan rumput laut. pedagang / pembeli; kedua, Pelayanan
Produksi ini dihasilkan dari Kecamatan pemeriksaan ikan / viskeur meliputi
Galang, Baolan, Dampal Selatan, jenis ikan segar, jenis ikan olahan dan
Dampal Utara, Ogodeide dan jenis non ikan; ketiga, Pelayanan
Lampasio. Sedangkan produksi rumput dermaga ditempat PPI; keempat,
laut hanya dihasilkan di Kecamatan Pelayanan penggunaan fasilitas
Ogodeide dan Tolitoli Utara. perikanan meliputi tempat / gedung
- Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2012 balai nelayan, bangunan kedai pesisir;
tentang Retribusi Izin Usaha Perikanan. kelima, Pelayanan penggunaan fasilitas
183 e-Jurnal Katalogis, Volume 3 Nomor 8, Agustus 2015 hlm 176-187 ISSN: 2302-2019

perikanan yang dikelola oleh Dinas penduduk 220.622 jiwa (tahun 2013)
Kelautan dan Perikanan Kabupaten merupakan potensi modal dasar
Tolitoli; keenam, Pelayanan pendukung pengembangan sumberdaya
Pemeriksaan standar mutu ikan di PPI sektor perikanan baik sebagai pelaku
sebelum dipasarkan meliputi pengusaha usaha, tenaga kerja maupun sebagai
/ pedagang, pengumpul / pembeli dan pangsa pasar yang potensial berupa
penjual ikan lokal. lembaga pendidikan formal maupun
2. Kelemahan (Weakneasess) non formal dapat menghasilkan SDM
- Peralatan Tangkap Kurang Memadai yang berkualitas baik dari segi
Diperlukan peralatan tangkap yang pengetahuan dan keterampilan. Salah
memadai untuk mendapatkan hasil satu sumber penerimaan retribusi yang
tangkapan yang maksimal. Namun berkontribusi terhadap Pendapatan Asli
demikian, peralatan tangkap yang Daerah adalah sektor kelautan dan
digunakan para nelayan di Kabupaten perikanan. Walaupun sektor kelautan
Tolitoli mayoritas adalah alat tangkap dan perikanan belum memberikan
yang masih sederhana dan secara relatif kontribusi yang cukup berarti seperti
hasil tangkapan yang diperoleh belum sektor-sektor lainnya, namun sektor ini
maksimal. Kelemahannya adalah para cukup membantu dalam meningkatkan
nelayan memiliki waktu melaut yang PAD Kabupaten Tolitoli. Nilai
singkat, dengan daya tampung hasil kontribusi yang relatif kecil dari sektor
tangkapan kecil dan kualitas ikan yang kelautan dan perikanan, disebabkan
masih kurang terjaga yang berakibat oleh belum optimalnya kinerja
pada daya jual yang rendah sementara sumberdaya atau tenaga kerja
biaya produksi yang terus meningkat. pemungut retribusi serta kurangnya
- Konflik antar nelayan pemahaman masyarakat nelayan dan
Konflik antar nelayan yang terjadi di pengusaha perikanan untuk mengurus
satu wilayah Kecamatan yaitu di izin usaha yang dilakukan. Terbatasnya
Kecamatan Baolan. Dalam hal ini sumberdaya pemungut retribusi
biasanya terjadi antara nelayan menyebabkan kurangnya pengawasan
tradisional dan nelayan modern (pukat terhadap sumber - sumber retribusi
cincin) maupun antara nelayan terutama diwilayah yang agak jauh.
tradisional dan nelayan bagang. Sehingga perlu dibangun pos - pos
- Terbatasnya sumberdaya masyarakat retribusi diwilayah yang dianggap
nelayan, pengusaha perikanan dan potensial dan meningkatkan sumber
pemungut retribusi. daya pemungut retribusi termasuk
Terbatasnya sumber daya penyediaan sarana dan prasarana.
(kemampuan) masyarakat nelayan dan Keterbatasan sumberdaya manusia
pengusaha perikanan yang berdomisili pemungut retribusi di Dinas Kelautan
di wilayah pesisir pantai dapat dan Perikanan, mengakibatkan belum
mengakibatkan pengembangan sektor optimalnya penagihan baik retribusi
kelautan dan perikanan menjadi tempat pelelangan ikan maupun
terhambat. Sumberdaya masyarakat retribusi izin usaha perikanan.
merupakan salah satu faktor utama - Sistem pemasaran kurang mendukung
yang dapat menunjang keberhasilan Sistem dan mekanisme pasar yang
pengembangan sektor kelautan dan terlaksana secara kondusif sangat
perikanan tersebut. Potensi sumber membantu penyaluran berbagai produk
daya manusia (SDM) dengan jumlah yang dipasarkan. Sistem dan
Ade Anita Novrianti, Strategi Peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Sektor Kelautan dan Perikanan ………184

mekanisme pasar, sangat ditentukan Selain itu juga ada yang disuplai
oleh jenis dan para pelaku yang terlibat langsung kepada pengelola restoran/
dalam proses pemasaran. Sampai saat rumah makan. Hasil perikanan yang
ini, sistem pemasaran hasil perikanan di dipasarkan ke wilayah terdekat, seperti
Kabupaten Tolitoli belum maksimal. Kota Palu, Buol, dan beberapa wilayah
Hal ini disebabkan oleh belum di Provinsi Sulawesi Selatan. Sistem
tersedianya lembaga pemasaran secara pemasaran yang selama ini dilakukan
lengkap dan berjenjang, terutama di oleh para nelayan dan pengelola usaha
tingkat pedagang besar (wholeseller). perikanan di Kabupaten, belum
Kebanyakan hasil perikanan dipasarkan menunjukkan indikasi yang signifikan
secara lokal melalui pedagang, terhadap pengembangan usaha
pengumpul dan pengecer dengan perikanan.
saluran pemasaran yang tidak jelas.

Faktor-faktor Eksternal

Tabel 4. Identifikasi Faktor Eksternal Pendapatan Asli Daerah Sektor Kelautan dan
Perikanan Kabupaten Tolitoli
FAKTOR EKSTERNAL
No. Opportunities (Peluang) Threats (Ancaman)
Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009
1. 1. Perubahan cuaca terhadap hasil tangkapan
tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah
2. Terjadinya kerusakan ekosistem kelautan
2. Luas areal penangkapan
dan perikanan
3. Potensi kelautan dan perikanan yang tidak
3. Pengambilan potensi laut dari pihak luar
akan habis
4. Dukungan pemerintah dalam peningkatan
4. Jalur penangkapan ikan yang terbatas
PAD
Sumber: Data Primer Diolah
1. Peluang (Opportunities) - Luas Areal Penangkapan
- Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 Luas areal penangkapan ikan yang
tentang Pajak Daerah dan Retribusi terbatas berakibat pada terbatasnya
Daerah. pemanfaatan sumberdaya perairan serta
Pemberlakuan regulasi di sektor jumlah produksi ikan dan hasil laut
kelautan dan perikanan merupakan lainnya. Luas areal penangkapan
peluang dalam pengembangan sektor dibawah 4 mill dari garis pantai yang
tersebut. Adanya Undang-Undang merupakan tanggung jawab dari
Nomor 28 Tahun 2009 tentang pajak wilayah Kabupaten Tolitoli.
daerah dan retribusi daerah diharapkan - Potensi kelautan dan perikanan yang
mampu meningkatkan dan tidak akan habis.
mengoptimalkan pos-pos penerimaan Potensi kelautan dan perikanan yang
Pendapatan Asli Daerah (PAD) sektor tidak akan habis (potensi sumber daya
kelautan dan perikanan Kabupaten alam yang tersedia) di wilayah pesisir
Tolitoli. Kabupaten Tolitoli yang terdiri dari
potensi perikanan tangkap, budidaya,
pengolahan dan pengembangan industri
185 e-Jurnal Katalogis, Volume 3 Nomor 8, Agustus 2015 hlm 176-187 ISSN: 2302-2019

perikanan menjadi penunjang - Pengambilan potensi laut dari pihak luar


perkembangan sub sektor perikanan Pengambilan potensi laut dari pihak
yang memiliki nilai ekonomi dan daya luar sering terjadi di wilayah antar
saing berupa keunggulan kompetitif Kecamatan dalam hal pemanfaatan
yang cukup tinggi. sumberdaya perikanan. Konflik sosial
- Dukungan pemerintah dalam dalam pemanfaatan dan pengelolaan
peningkatan PAD. sumber daya perikanan dapat terjadi
Dukungan pemerintah dalam antara nelayan skala besar dengan
peningkatan PAD yang meliputi alokasi nelayan skala kecil, dengan
dana pemeliharaan merupakan peluang pengembang pariwisata antar instansi
bagi peningkatan PAD sektor kelautan dapat terjadi tumpang tindih
dan perikanan Kabupaten Tolitoli. kewenangan.
2. Ancaman (Threats) - Jalur penangkapan ikan yang terbatas
- Perubahan cuaca terhadap hasil Jalur penangkapan ikan yang terbatas
tangkapan. akan berakibat pada terbatasnya
Pasokan ikan sangat dipengaruhi oleh pemanfaatan sumberdaya perairan serta
cuaca. Terang bulan, cuaca buruk jumlah produksi ikan dan hasil laut
dengan ombak besar menyebabkan lainnya. Keadaan terjadi sepanjang
pasokan ikan berkurang sehingga harga pesisir Kecamatan Galang telah
ikan menjadi mahal atau kosong sama dimanfaatkan untuk rekreasi pantai,
sekali. Sebaliknya pada musim cuaca baik yang dikelola oleh swasta maupun
yang baik, ikan banyak naik atau Pemerintah Daerah. Dibawah 2,5 mill
disebut juga musim ikan, harga ikan untuk nelayan tradisional dan untuk
menjadi sangat murah. Sementara ikan nelayan modern diatas 2,5 mill sampai
memiliki sifat cepat menjadi busuk, 4 mill.
bila tidak segera ditangani dengan
benar maka ikan akan menjadi rusak. Formulasi Strategi
- Terjadinyakerusakan ekosistem kelautan Formulasi strategi peningkatan
dan perikanan. Pendapatan Asli Daerah (PAD) sektor
Ekosistem yang sering terjadi kelautan dan perikanan Kabupaten Tolitoli
kerusakan adalah mangrove/bakau, mengkombinasikan faktor internal dan
padang lamun dan terumbu karang. Hal eksternal disajikan pada gambar 4.1.
ini disebabkan oleh pemanfaatan Berdasarkan peta kekuatan diperoleh kuadran
sumberdaya secara berlebihan dan tidak I artinya mengoptimalkan kekuatan dengan
memperhatikan sifat kelestariannya. memanfaatkan peluang sebagai suatu strategi
S-O.
Ade Anita Novrianti, Strategi Peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Sektor Kelautan dan Perikanan ………186

IFAS STRENGTHS (S) WEAKNESSES (W)

1. Tingginya produksi perikanan yang didukung1. Peralatan tangkap kurang memadai.


potensi kelautan. 2. Sistem pemasaran kurang mendukung.
2. Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2012 tentang
Retribusi Izin Usaha Perikanan.

EFAS

OPPORTUNITIES (O) STRATEGI S-O STRATEGI W-O


 Meningkatkan produksi perikanan dengan
1. Dukungan pemerintah dalam peningkatan adanya dukungan pemerintah dalam Meningkatkan peralatan tangkap dengan
PAD. peningkatan PAD sektor kelautan dan perikanan adanya bantuan dari Pemerintah Daerah
2. Luas areal penangkapan.  Mengoptimalkan Peraturan daerah Nomor 4 secara langsung, dalam hal ini akan
tahun 2012 tentang retribusi izin usaha mempengaruhi jumlah hasil tangkapan ikan
perikanan yang berlaku guna meningkatkan dan memanfaatkan luas areal penangkapan
jumlah produksi perikanan dengan disertai dengan tersedianya sumber daya
memanfaatkan luas areal penangkapan ikan. alam.

THREATS (T) STRATEGI S-T STRATEGI W-T

1. Perubahan cuaca terhadap hasil tangkapan. Meningkatkan produksi perikanan guna menjaga  Membantu memberikan peralatan
2. Jalur penangkapan ikan yang terbatas. kualitas ikan yang diakibatkan perubahan cuaca penangkapan ikan bagi para nelayan.
dan guna mengatasi permasalahan jalur  Melakukan upaya memperluas jaringan
penangkapan ikan yang terbatas. pemasaran, baik pasar lokal dan pasar antar
pulau dengan memanfaatkan sumberdaya
ikan yang tersedia.
Gambar 1. Formulasi Strategi Peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Sektor Kelautan dan
Perikanan Kabupaten Tolitoli

Hasil analisis di atas dapat diperoleh Rp.188.496.400 dari nilai yang


perumusan alternatif strategi yang diterapkan ditargetkan sebesar Rp.200.000.000.
untuk peningkatan Pendapatan Asli Daerah 2. Analisis SWOT menunjukkan bahwa
(PAD) sektor Kelautan dan Perikanan kondisi internal terdiri atas kekuatan dan
Kabupaten Tolitoli. Implementasi dari kelemahan. Faktor kekuatan meliputi
perumusan alternatif strategi adalah permintaan komoditi perikanan, tingginya
meningkatkan produksi perikanan dengan produksi perikanan yang didukung potensi
adanya dukungan pemerintah dalam kelautan, Peraturan Daerah Nomor 4
peningkatan PAD sektor kelautan dan Tahun 2012 tentang Retribusi Izin Usaha
perikanan serta mengoptimalkan Peraturan Perikanan, dan Peraturan Daerah Nomor 7
daerah Nomor 4 tahun 2012 tentang retribusi Tahun 2012 tentang Retribusi Tempat
izin usaha perikanan yang berlaku guna Pelelangan, sedangkan faktor kelemahan
meningkatkan jumlah produksi perikanan meliputi peralatan tangkap kurang
dengan memanfaatkan luas areal memadai, konflik antar nelayan,
penangkapan ikan. terbatasnya sumber daya masyarakat
nelayan, pengusaha perikanan dan
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI pemungut retribusi dan sistem pemasaran
kurang mendukung. Analisis SWOT
Kesimpulan menunjukkan bahwa kondisi eksternal
1. Kontribusi yang bersumber dari sektor terdiri atas peluang dan ancaman. Faktor
kelautan dan perikanan terhadap peluang meliputi Undang-Undang Nomor
Pendapatan Asli Daerah (PAD) tahun 28 Tahun tentang Pajak Daerah dan
2014 adalah sebesar 0,004063%, dengan Retribusi Daerah, luas areal penangkapan,
tingkat penerimaan sebesar potensi kelautan dan perikanan yang tidak
187 e-Jurnal Katalogis, Volume 3 Nomor 8, Agustus 2015 hlm 176-187 ISSN: 2302-2019

akan habis dan dukungan pemerintah UCAPAN TERIMA KASIH


dalam peningkatan PAD, sedangkan
faktor ancaman meliputi perubahan cuaca Dalam kesempatan ini, penulis ingin
terhadap hasil tangkapan, terjadinya mengucapkan banyak terima kasih yang
kerusakan ekosistem kelautan dan setinggi-tingginya dan setulus-tulusnya
perikanan, pengambilan potensi laut dari kepada Bapak Prof. H. Chairil Anwar,
pihak luar dan jalur penangkapan ikan S.E.,M.A.,Ph.D. dan Dr. Muhtar Lutfi,
yang terbatas. S.E.,M.Si., yang telah banyak mencurahkan
3. Strategi peningkatan Pendapatan Asli perhatian, bimbingan dan arahan kepada
Daerah (PAD) sektor Kelautan dan penulis sehingga artikel ini dapat
Perikanan Kabupaten Tolitoli terletak diselesaikan.
pada kuadran I yaitu strategi ekspansi
yang artinya mengoptimalkan kekuatan DAFTAR RUJUKAN
dengan memanfaatkan peluang. Strategi
dimaksud meningkatkan produksi Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur
perikanan dengan adanya dukungan Penelitian. Rineka Cipta: Jakarta.
pemerintah dalam peningkatan PAD Kuncoro, Mudrajat. 1997. Struktur dan
sektor kelautan dan perikanan, serta Kinerja Ekonomi Pemerintah. Rineka
mengoptimalkan Peraturan Daerah Nomor Cipta: Jakarta.
4 tahun 2012 tentang Retribusi Izin Usaha Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2012
Perikanan yang berlaku guna tentang Retribusi Izin Usaha Perikanan
meningkatkan jumlah produksi perikanan di Kabupaten Tolitoli.
dengan memanfaatkan luas areal Peraturan Daerah Nomor 7 Tahun 2012
penangkapan ikan. tentang Retribusi Tempat Pelelangan di
Kabupaten Tolitoli.
Rekomendasi Subri, Mulyadi. 2007. Ekonomi Kelautan. PT
1. Mengoptimalkan penerapan Peraturan Raja Grafindo Persada: Jakarta.
Daerah (PERDA) yang berhubungan Sugiyono. 2009. Metode Penelitian
dengan Retribusi Izin Usaha Perikanan Kuantitatif dan Kualitatif. CV.
dan Retribusi Tempat Pelelangan. Alfabeta: Bandung.
2. Mengupayakan pencapaian target Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009
penerimaan retribusi yang bersumber dari tentang Pajak Daerah dan Retribusi
sektor kelautan dan perikanan melalui Daerah.
optimalisasi pemanfaatan sumberdaya
perikanan dan hasil laut lainnya, serta
sumberdaya manusia (petugas) pemungut
retribusi.
3. Melaksanakan program yang sifatnya
pemberdayaan masyarakat sehingga
partisipasi masyarakat dapat secara
langsung dengan demikian terbangun
kemandirian masyarakat dalam upaya
peningkatan kualitas sumberdaya manusia
maupun kesejahteraannya.

Potrebbero piacerti anche